Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komodifikasi Kekerasan pada Program Pesbukers Versi “Sinetron Kejar – Kejaran Tayang” T1 362009076 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Komedi sering kali menjadi salah satu pilihan hiburan bagi orang-orang untuk
sekadar melepas stres dan penat, karena dengan melihat komedi, atau pun lelucon, kita bisa
tertawa untuk melunturkan perasaan stres tersebut. Melihat arti dari komedi itu sendiri, ini
merupakan salah satu bentuk berhumor.
Opera Van Java (OVJ) merupakan tayangan komedi yang berhasil membuat
sebagian besar penontonnya setia menonton tayangan ini. Segala hal konyol dilakukan oleh
para pemainnya untuk membuat penonton tertawa. Satu hal yang menjadi ciri khas
lawakannya adalah penggunaan properti styrofoam. Properti ini menjadi andalan mereka
untuk menciptakan tawa dari penontonnya. Komedi yang menggunakan kekerasan dalam
menciptakan lelucon menjadi sebuah ironi yang ternyata sudah menjadi suatu hal yang
wajar.1
Tak hanya itu, cara mereka membuat lawakan pun tidak lepas dari ejekan para
pemainnya. Tidak berbeda dengan salah satu acara komedi yang disiarkan oleh AN TV
yaitu Pesbukers.
Acara Komedi Pesbukers mendapatkan penghargaan di perhelatan Panasonic Gobel
Award tahun 2013 sampai tahun 2015 milik Ekomando Production dengan presenter Olga
Syahputra ini berhasil merebut penghargaan sebagai program komedi terfavorit. Dalam
Pesbuker yang bermain yaitu Olga (Almarhum-27-3-2015), Jessica, Opik Kumis, Deni
“Cagur”, Chan Kelvin, Hendrik Ceper, Tarra, Kartika dan Supri.
1.
Hana Tripuspita Rini, Kekerasan dalam Komedi Opera Van Java. 2010.
1
Dalam candaan Pesbukers terdapat pelanggaran norma kesopanan dan kesusilaan
seperti kekerasan verbal dan non-verbal seperti mendorong lawan main, menyiram tepung
ke wajah pemain, menghina fisik seseorang . Kedua acara komedi di atas pernah
mendapatkan surat peringatan atau teguran dari KPI (Komisi Penyiaran Indonesia)
dikarenakan program ini banyak mengandung lawakan yang melecehkan. Olga Syahputra
yang saat ini sedang bermasalah dengan kasus hukum akibat dilaporkan ke polisi karena
lawakannya dianggap merugikan. Pelanggaran yang terjadi adalah “penayangan adegan yang
melecehkan orang atau masyarakat dengan kondisi fisik tertentu, melecehkan simbol agam
Islam, pekerjaan tertentu serta orientasi seks dan identitas gender tertentu, dan pelanggaran
terhadap norma kesopanan”, tulis laman KPI yang dikutip Okezone, Rabu (17/07/2013).
KPI Pusat pun menegur program komedi Sahurnya Pesbuker secara tertulis untuk
kedua kalinya. Gaya guyonan acara yang tayang di ANTV ini dinilai melanggar kode etik
penyiaran. Teguran bernomor 407/K/KPI/07/13 itu menyoroti selama tayangan tanggal 20,
22, 23, 24, dan 25 Juli 2013, di mana para artis pendukung Pesbukers sudah melakukan
pelanggaran norma kesopanan dan kesusilaan. Berdasarkan catatan KPI, program ini telah
mendapatkan surat sanksi administratif teguran tertulis pertama nomor 386/K/KPI/07/13
tertanggal 15 Juli 20132. KPI kembali menegur Pesbukers pada episode Sinetron kejarkejaran tayang yang ditayangkan AN TV yang berisikan kekerasan pada tanggal 5 Februari
2014 pada pukul 19.09 WIB. Pada tanggal 5 April 2014, Pesbukers kembali memenangkan
Panasonic Gobel Award 2014 sebagai acara komedi terfavorit yang mengalahkan nominasi
lainnya seperti YKS (Trans TV), OVJ (Trans 7), Korslet (Trans TV), dan ILK (Trans 7)3.
meskipun acara komedi ini mendapatkan banyak sanksi pada bulan-bulan sebelumnya.
2
(http://www.kpi.go.id/index.php/lihat-sanksi/31539-teguran-kedua-sahurnya-pesbukers-antv)
3
(m.okezone.com/read/2014/03/19/533/957781/daftar-lengkap-nominasi-panasonic-gobel-awards-2014/large)
Berikut merupakan penelitian terdahulu tentang acara komedi yang mengandung
unsur kekerasan yaitu :
Hana (2010) dengan judul Kekerasan dalam Komedi Opera Van Java dengan
analisis Semiotika Roland Barthes. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui naturalisasi
suatu tindak kekerasan yang dilakukan dalayam tayangan komedi OVJ serta nilai dominan
yang ditampilkan dalam adegan kekerasan pada tayangan komedi tersebut. Hasil Penelitian
2
yaitu realitas yang dapat dijelaskan melalui penampilan dan environment dalam tayangan
ini. Kemudian pada level kedua membahas tentang representasi realitas sosial yang
dihadirkan kembali oleh tayangan ini.Dalam penghadiran kode‐kode representasi yang
umum ini dibangun menggunakan kamera, tata pencahayaan, editing, musik dan selanjutnya
ditransmisikan kedalam bentuk cerita, konflik, karakter, dialog, setting dan lain‐lain. Namun
dalam OVJ, analisis mengenai teknis dalam tayangan ini tak mampu memperlihatkan
adanya representasi kekerasan. Hal tersebut justru terlihat dalam dialog, narasi, dan
penokohan di setiap episodenya. Pada level terakhir, membahas ideologi yang terdapat di
dalam nya. Ideologi yang terlihat dalam komedi ini tak jauh dari superioritas, inferioritas,
incongruity dan kekuasaan.
Nuri (2011) dengan judul Pengaruh tayangan Opera Van Java terhadap perubahan
perilaku kekerasan di SMA Triguna Utama Jakarta dengan menggunakan Hipodermic
Needle Theory. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis dan mendeskripsikan efek
komunikasi massa (Pada media massa khususnya televisi) dari aspek kognitif dan afektif
siswa-siswi usia menengah atas. Khususnya pada siswa-siswi SMA Triguna Utama Ciputat.
Mendeskripsikan, menganalisis efek behavioral setelah menyaksikan tayangan OVJ Trans 7
akan pengaruh perubahan kekerasan yang tampak dari tayangan tersebut pada siswa-siswi
usia menengah atas. Khususnya pada siswa-siswi SMA Triguna Utama Ciputat. Hasil
penelitian yaitu realitas yang dapat dijelaskan melalui penampilan dan environment dalam
tayangan ini. Kemudian pada level kedua membahas tentang representasi realitas sosial
yang dihadirkan kembali oleh tayangan ini.Dalam penghadiran kode‐kode representasi yang
umum ini dibangun menggunakan kamera, tata pencahayaan, editing, musik dan selanjutnya
ditransmisikan kedalam bentuk cerita, konflik, karakter, dialog, setting dan lain‐lain. Namun
dalam OVJ, analisis mengenai teknis dalam tayangan ini tak mampu memperlihatkan
adanya representasi kekerasan. Hal tersebut justru terlihat dalam dialog, narasi, dan
penokohan di setiap episodenya. Pada level terakhir, membahas ideologi yang terdapat di
dalam nya. Ideologi yang terlihat dalam komedi ini tak jauh dari superioritas, inferioritas,
incongruity dan kekuasaan.
Ihsan (2008) dengan judul Kekerasan simbolik dalam acara komedi di televisi
(analisis isi program acara Ngelenong Nyok di Trans TV) dengan tujuan untuk
menghasilkan penghitungan yang objektif, dan terukur atas pesan yang nyata (manifest
3
content of messages). Tujuan Penelitian yaitu untuk mencari frekuensi kemunculan serta
bentuk-bentuk indikator kekerasan simbolik. Hasil Penelitian yaitu penghitungan yang
objektif, terukur atas pesan yang nyata (manifest content of message)
Erika (2010) dengan judul Kepentingan bisnis dan Politik dalam penentuan berita
utama di Banten Raya Post dengan tujuan penelitian untuk mengetahui proses redaksi
Banten Raya Post dalam menentukan berita utama, untuk mengetahui kriteria yang
melandasi sebuah berita dapat ditampilkan di halaman utama, dan untuk mengetahui lebih
mendalam mengenai peranan kepentingan bisnis dan politik dalam penentuan berita utama
di Banten Raya Post dengan menggunakan pendekatan ekonomi politik Murdock dan
Golding.
Dari latar belakang diatas, saya sebagai peneliti ingin menganalisis komodifikasi
kekerasan yang terdapat dalam acara komedi Pesbukers pada episode Kejar-Kejaran tayang
tahun 2014.
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimanakah komodifikasi kekerasan pada program acara komedi Pesbukers versi
Sinetron Kejar – kejaran Tayang ?
1.3
Tujuan Penelitian
Untuk menjelaskan komodifikasi kekerasan dalam tayangan program acara komedi
Pesbukers versi Sinetron Kejar – kejaran Tayang
1.4
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis :
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Komunikasi UKSW dan menambah kajian ilmu komunikasi dalam hal analisis isi
pesan. Penelitian ini juga dapat memberikan sumbangan wawasan dan pengetahuan
serta menambah perbendaharaan kepustakaan bagi Fakultas Ilmu Sosial dan
komunikasi UKSW. Selain itu dapat di gunakan sebagai referensi untuk penelitian
yang akan datang.
4
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi analisis isi, tentang acara komedi
yang mengandung kekerasan verbal (pelecehan) kepada siapapun pemerhati kajian
ilmu komunikasi
1.5
Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis membatasi penelitian pada kekerasan dalam program acara
komedi Pesbukers versi Sinetron Kejar – kejaran Tayang
5
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Komedi sering kali menjadi salah satu pilihan hiburan bagi orang-orang untuk
sekadar melepas stres dan penat, karena dengan melihat komedi, atau pun lelucon, kita bisa
tertawa untuk melunturkan perasaan stres tersebut. Melihat arti dari komedi itu sendiri, ini
merupakan salah satu bentuk berhumor.
Opera Van Java (OVJ) merupakan tayangan komedi yang berhasil membuat
sebagian besar penontonnya setia menonton tayangan ini. Segala hal konyol dilakukan oleh
para pemainnya untuk membuat penonton tertawa. Satu hal yang menjadi ciri khas
lawakannya adalah penggunaan properti styrofoam. Properti ini menjadi andalan mereka
untuk menciptakan tawa dari penontonnya. Komedi yang menggunakan kekerasan dalam
menciptakan lelucon menjadi sebuah ironi yang ternyata sudah menjadi suatu hal yang
wajar.1
Tak hanya itu, cara mereka membuat lawakan pun tidak lepas dari ejekan para
pemainnya. Tidak berbeda dengan salah satu acara komedi yang disiarkan oleh AN TV
yaitu Pesbukers.
Acara Komedi Pesbukers mendapatkan penghargaan di perhelatan Panasonic Gobel
Award tahun 2013 sampai tahun 2015 milik Ekomando Production dengan presenter Olga
Syahputra ini berhasil merebut penghargaan sebagai program komedi terfavorit. Dalam
Pesbuker yang bermain yaitu Olga (Almarhum-27-3-2015), Jessica, Opik Kumis, Deni
“Cagur”, Chan Kelvin, Hendrik Ceper, Tarra, Kartika dan Supri.
1.
Hana Tripuspita Rini, Kekerasan dalam Komedi Opera Van Java. 2010.
1
Dalam candaan Pesbukers terdapat pelanggaran norma kesopanan dan kesusilaan
seperti kekerasan verbal dan non-verbal seperti mendorong lawan main, menyiram tepung
ke wajah pemain, menghina fisik seseorang . Kedua acara komedi di atas pernah
mendapatkan surat peringatan atau teguran dari KPI (Komisi Penyiaran Indonesia)
dikarenakan program ini banyak mengandung lawakan yang melecehkan. Olga Syahputra
yang saat ini sedang bermasalah dengan kasus hukum akibat dilaporkan ke polisi karena
lawakannya dianggap merugikan. Pelanggaran yang terjadi adalah “penayangan adegan yang
melecehkan orang atau masyarakat dengan kondisi fisik tertentu, melecehkan simbol agam
Islam, pekerjaan tertentu serta orientasi seks dan identitas gender tertentu, dan pelanggaran
terhadap norma kesopanan”, tulis laman KPI yang dikutip Okezone, Rabu (17/07/2013).
KPI Pusat pun menegur program komedi Sahurnya Pesbuker secara tertulis untuk
kedua kalinya. Gaya guyonan acara yang tayang di ANTV ini dinilai melanggar kode etik
penyiaran. Teguran bernomor 407/K/KPI/07/13 itu menyoroti selama tayangan tanggal 20,
22, 23, 24, dan 25 Juli 2013, di mana para artis pendukung Pesbukers sudah melakukan
pelanggaran norma kesopanan dan kesusilaan. Berdasarkan catatan KPI, program ini telah
mendapatkan surat sanksi administratif teguran tertulis pertama nomor 386/K/KPI/07/13
tertanggal 15 Juli 20132. KPI kembali menegur Pesbukers pada episode Sinetron kejarkejaran tayang yang ditayangkan AN TV yang berisikan kekerasan pada tanggal 5 Februari
2014 pada pukul 19.09 WIB. Pada tanggal 5 April 2014, Pesbukers kembali memenangkan
Panasonic Gobel Award 2014 sebagai acara komedi terfavorit yang mengalahkan nominasi
lainnya seperti YKS (Trans TV), OVJ (Trans 7), Korslet (Trans TV), dan ILK (Trans 7)3.
meskipun acara komedi ini mendapatkan banyak sanksi pada bulan-bulan sebelumnya.
2
(http://www.kpi.go.id/index.php/lihat-sanksi/31539-teguran-kedua-sahurnya-pesbukers-antv)
3
(m.okezone.com/read/2014/03/19/533/957781/daftar-lengkap-nominasi-panasonic-gobel-awards-2014/large)
Berikut merupakan penelitian terdahulu tentang acara komedi yang mengandung
unsur kekerasan yaitu :
Hana (2010) dengan judul Kekerasan dalam Komedi Opera Van Java dengan
analisis Semiotika Roland Barthes. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui naturalisasi
suatu tindak kekerasan yang dilakukan dalayam tayangan komedi OVJ serta nilai dominan
yang ditampilkan dalam adegan kekerasan pada tayangan komedi tersebut. Hasil Penelitian
2
yaitu realitas yang dapat dijelaskan melalui penampilan dan environment dalam tayangan
ini. Kemudian pada level kedua membahas tentang representasi realitas sosial yang
dihadirkan kembali oleh tayangan ini.Dalam penghadiran kode‐kode representasi yang
umum ini dibangun menggunakan kamera, tata pencahayaan, editing, musik dan selanjutnya
ditransmisikan kedalam bentuk cerita, konflik, karakter, dialog, setting dan lain‐lain. Namun
dalam OVJ, analisis mengenai teknis dalam tayangan ini tak mampu memperlihatkan
adanya representasi kekerasan. Hal tersebut justru terlihat dalam dialog, narasi, dan
penokohan di setiap episodenya. Pada level terakhir, membahas ideologi yang terdapat di
dalam nya. Ideologi yang terlihat dalam komedi ini tak jauh dari superioritas, inferioritas,
incongruity dan kekuasaan.
Nuri (2011) dengan judul Pengaruh tayangan Opera Van Java terhadap perubahan
perilaku kekerasan di SMA Triguna Utama Jakarta dengan menggunakan Hipodermic
Needle Theory. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis dan mendeskripsikan efek
komunikasi massa (Pada media massa khususnya televisi) dari aspek kognitif dan afektif
siswa-siswi usia menengah atas. Khususnya pada siswa-siswi SMA Triguna Utama Ciputat.
Mendeskripsikan, menganalisis efek behavioral setelah menyaksikan tayangan OVJ Trans 7
akan pengaruh perubahan kekerasan yang tampak dari tayangan tersebut pada siswa-siswi
usia menengah atas. Khususnya pada siswa-siswi SMA Triguna Utama Ciputat. Hasil
penelitian yaitu realitas yang dapat dijelaskan melalui penampilan dan environment dalam
tayangan ini. Kemudian pada level kedua membahas tentang representasi realitas sosial
yang dihadirkan kembali oleh tayangan ini.Dalam penghadiran kode‐kode representasi yang
umum ini dibangun menggunakan kamera, tata pencahayaan, editing, musik dan selanjutnya
ditransmisikan kedalam bentuk cerita, konflik, karakter, dialog, setting dan lain‐lain. Namun
dalam OVJ, analisis mengenai teknis dalam tayangan ini tak mampu memperlihatkan
adanya representasi kekerasan. Hal tersebut justru terlihat dalam dialog, narasi, dan
penokohan di setiap episodenya. Pada level terakhir, membahas ideologi yang terdapat di
dalam nya. Ideologi yang terlihat dalam komedi ini tak jauh dari superioritas, inferioritas,
incongruity dan kekuasaan.
Ihsan (2008) dengan judul Kekerasan simbolik dalam acara komedi di televisi
(analisis isi program acara Ngelenong Nyok di Trans TV) dengan tujuan untuk
menghasilkan penghitungan yang objektif, dan terukur atas pesan yang nyata (manifest
3
content of messages). Tujuan Penelitian yaitu untuk mencari frekuensi kemunculan serta
bentuk-bentuk indikator kekerasan simbolik. Hasil Penelitian yaitu penghitungan yang
objektif, terukur atas pesan yang nyata (manifest content of message)
Erika (2010) dengan judul Kepentingan bisnis dan Politik dalam penentuan berita
utama di Banten Raya Post dengan tujuan penelitian untuk mengetahui proses redaksi
Banten Raya Post dalam menentukan berita utama, untuk mengetahui kriteria yang
melandasi sebuah berita dapat ditampilkan di halaman utama, dan untuk mengetahui lebih
mendalam mengenai peranan kepentingan bisnis dan politik dalam penentuan berita utama
di Banten Raya Post dengan menggunakan pendekatan ekonomi politik Murdock dan
Golding.
Dari latar belakang diatas, saya sebagai peneliti ingin menganalisis komodifikasi
kekerasan yang terdapat dalam acara komedi Pesbukers pada episode Kejar-Kejaran tayang
tahun 2014.
1.2
Rumusan Masalah
Bagaimanakah komodifikasi kekerasan pada program acara komedi Pesbukers versi
Sinetron Kejar – kejaran Tayang ?
1.3
Tujuan Penelitian
Untuk menjelaskan komodifikasi kekerasan dalam tayangan program acara komedi
Pesbukers versi Sinetron Kejar – kejaran Tayang
1.4
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis :
Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Komunikasi UKSW dan menambah kajian ilmu komunikasi dalam hal analisis isi
pesan. Penelitian ini juga dapat memberikan sumbangan wawasan dan pengetahuan
serta menambah perbendaharaan kepustakaan bagi Fakultas Ilmu Sosial dan
komunikasi UKSW. Selain itu dapat di gunakan sebagai referensi untuk penelitian
yang akan datang.
4
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi analisis isi, tentang acara komedi
yang mengandung kekerasan verbal (pelecehan) kepada siapapun pemerhati kajian
ilmu komunikasi
1.5
Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis membatasi penelitian pada kekerasan dalam program acara
komedi Pesbukers versi Sinetron Kejar – kejaran Tayang
5