Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Rapotivi sebagai Wadah Diskursus Masyarakat dalam Pemahaman Melek Media T1 362012002 BAB VI
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Penelitian ini telah menunjukan bahwa literasi media merupakan
sebuah proses komunikasi. Rapotivi menjadi media pembawa pesan
masyarakat tentang kritik tayangan televisi bermasalah. Dalam menjalankan
tugas ini, Rapotivi menjadi wadah diskursus mayarakat yang didukung
dengan peran para aktor human dan non human yang saling terhubung satu
dengan yang lain membentuk jaringan.
Jejaring yang dibentuk dari proses literasi media melalui media
Rapotivi tak lepas dari peranan teknologi di dalamnya. Teknologi
merupakan
bagian
dari
aktor
non
human
yang
memungkinkan
terdistribusinya pesan-pesan dari masyarakat. Apabila digunakan oleh aktor
human dengan semestinya, teknologi juga berperan untuk membantu proses
literasi media ini. Dengan kata lain penulis ingin juga mengatakan bahwa
dengan adanya teknologi, literasi media merupakan sesuatu yang sangat
mungkin untuk dilakukan.
Secara garis besar proses literasi media melalui media Rapotivi
digambarkan penulis memiliki 5 aktor besar yakni Stasiun Televisi,
Masyarakat(pemirsa), Rapotivi, KPI, dan Teknologi. Kelima aktor ini saling
terkait dalam menjalankan peran masing-masing sehingga membentuk
jejaring aktor. Pada satu situasi, beberapa aktor ini dapat berubah menjadi
aktan yang memiliki wewenang untuk mengatur aktor lainnya, namun pada
dasarnya proses literasi media melalui Rapotivi ini tidak dapat berjalan jika
tidak memiliki aktor-aktor tersebut. Tidak ada aktor yang lebih penting, dan
tidak ada aktor yang tidak penting, baik itu human maupun non human,
semuanya penting dalam proses ini.
6.2. Saran
6.2.1. Saran bagi Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia sebenarnya sudah banyak yang memiliki
pemikiran kritis terhadap tayangan televisi yang kurang sehat. Akan
tetapi keinginan untuk mencapai sebuah tindakan literasi media
memang belum banyak nampak. Hal ini disebabkan pula dengan
baelum maksimalnya media-media penyalur seperti Rapotivi dikenal
di masyarakat luas. Namun hal ini bukannya tidak mungkin, pasalnya
dengan kemajuan teknologi, orang dapat menyampaikan informasi
dengan cepat.
6.2.2. Saran Bagi Rapotivi
Rapotivi merupakan buah dari kemajuan teknologi yang terkenal
mudah, praktis, dan cepat. Meskipun demikian Rapotivi masih harus
bekerja keras untuk dapat memperkenalkan diri pada masyarakat
Indonesia. Rapotivi merupakan media yang tepat bagi masyarakat
yang telah memahami media literasi untuk dapat menyampaikan pesan
mereka. Oleh sebab itu, penulis sangat berharap Rapotivi terus
menunjukan eksistensinya dalam mengupayakan masyarakat yang
melek media. Begitu pula dengan para pengguna dan pengguna setia
Rapotivi, masih banyak masyarakat yang belum mengenal media yang
berguna ini, sehingga penulis secara pribadi berharap para pengguna
tidak bosan-bosan untuk terus memberikan pemikiran kritisnya dan
mengajak lebih banyak masyarakat Indonesia untuk mengenal media
ini. Dengan adanya penelitian ini penulis juga berharap dapat
menambah jumlah orang yang mengenal Rapotivi.
6.2.3. Saran Bagi Penulis Berikutnya
Penulis sangat menyarankan kepada para peneliti selanjutnya
untuk dapat meneruskan penelitian ini. Beberapa hal yang belum
dapat dikaji secara mendalam oleh penulis seperti halnya proses yang
terjadi di dalam ruang lingkup KPI dan juga di dalam ruang lingkup
pertelevisian dalam menanggapi teguran KPI, masih sangat mungkin
untuk diteliti lebih lanjut. Selain itu peneliti berikutnya masih dapat
melanjutkan penelitian terhadap efek yang terjadi di masyarakat serta
penelitian lanjut untuk mengetahui tingkat literasi media masyarakat
Indonesia.
52
Penulis berharap penelitian ini kiranya dapat menjadi dorongan
semangat juga bagi penulis berikutnya untuk dapat menemukan
keunikan lain dalam hal literasi media di Indonesia.
53
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Penelitian ini telah menunjukan bahwa literasi media merupakan
sebuah proses komunikasi. Rapotivi menjadi media pembawa pesan
masyarakat tentang kritik tayangan televisi bermasalah. Dalam menjalankan
tugas ini, Rapotivi menjadi wadah diskursus mayarakat yang didukung
dengan peran para aktor human dan non human yang saling terhubung satu
dengan yang lain membentuk jaringan.
Jejaring yang dibentuk dari proses literasi media melalui media
Rapotivi tak lepas dari peranan teknologi di dalamnya. Teknologi
merupakan
bagian
dari
aktor
non
human
yang
memungkinkan
terdistribusinya pesan-pesan dari masyarakat. Apabila digunakan oleh aktor
human dengan semestinya, teknologi juga berperan untuk membantu proses
literasi media ini. Dengan kata lain penulis ingin juga mengatakan bahwa
dengan adanya teknologi, literasi media merupakan sesuatu yang sangat
mungkin untuk dilakukan.
Secara garis besar proses literasi media melalui media Rapotivi
digambarkan penulis memiliki 5 aktor besar yakni Stasiun Televisi,
Masyarakat(pemirsa), Rapotivi, KPI, dan Teknologi. Kelima aktor ini saling
terkait dalam menjalankan peran masing-masing sehingga membentuk
jejaring aktor. Pada satu situasi, beberapa aktor ini dapat berubah menjadi
aktan yang memiliki wewenang untuk mengatur aktor lainnya, namun pada
dasarnya proses literasi media melalui Rapotivi ini tidak dapat berjalan jika
tidak memiliki aktor-aktor tersebut. Tidak ada aktor yang lebih penting, dan
tidak ada aktor yang tidak penting, baik itu human maupun non human,
semuanya penting dalam proses ini.
6.2. Saran
6.2.1. Saran bagi Masyarakat Indonesia
Masyarakat Indonesia sebenarnya sudah banyak yang memiliki
pemikiran kritis terhadap tayangan televisi yang kurang sehat. Akan
tetapi keinginan untuk mencapai sebuah tindakan literasi media
memang belum banyak nampak. Hal ini disebabkan pula dengan
baelum maksimalnya media-media penyalur seperti Rapotivi dikenal
di masyarakat luas. Namun hal ini bukannya tidak mungkin, pasalnya
dengan kemajuan teknologi, orang dapat menyampaikan informasi
dengan cepat.
6.2.2. Saran Bagi Rapotivi
Rapotivi merupakan buah dari kemajuan teknologi yang terkenal
mudah, praktis, dan cepat. Meskipun demikian Rapotivi masih harus
bekerja keras untuk dapat memperkenalkan diri pada masyarakat
Indonesia. Rapotivi merupakan media yang tepat bagi masyarakat
yang telah memahami media literasi untuk dapat menyampaikan pesan
mereka. Oleh sebab itu, penulis sangat berharap Rapotivi terus
menunjukan eksistensinya dalam mengupayakan masyarakat yang
melek media. Begitu pula dengan para pengguna dan pengguna setia
Rapotivi, masih banyak masyarakat yang belum mengenal media yang
berguna ini, sehingga penulis secara pribadi berharap para pengguna
tidak bosan-bosan untuk terus memberikan pemikiran kritisnya dan
mengajak lebih banyak masyarakat Indonesia untuk mengenal media
ini. Dengan adanya penelitian ini penulis juga berharap dapat
menambah jumlah orang yang mengenal Rapotivi.
6.2.3. Saran Bagi Penulis Berikutnya
Penulis sangat menyarankan kepada para peneliti selanjutnya
untuk dapat meneruskan penelitian ini. Beberapa hal yang belum
dapat dikaji secara mendalam oleh penulis seperti halnya proses yang
terjadi di dalam ruang lingkup KPI dan juga di dalam ruang lingkup
pertelevisian dalam menanggapi teguran KPI, masih sangat mungkin
untuk diteliti lebih lanjut. Selain itu peneliti berikutnya masih dapat
melanjutkan penelitian terhadap efek yang terjadi di masyarakat serta
penelitian lanjut untuk mengetahui tingkat literasi media masyarakat
Indonesia.
52
Penulis berharap penelitian ini kiranya dapat menjadi dorongan
semangat juga bagi penulis berikutnya untuk dapat menemukan
keunikan lain dalam hal literasi media di Indonesia.
53