Hubungan motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstarkurikuler dengan partisipan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler - USD Repository

  

Persembahan Karyaku Ini…

Buat Tuhan Yesus yang telah menjadi teman sejati dalam hidupku

Untuk Bapak dan Ibuku, yang telah memberikan kesempatan untuk

belajar dan menjadi seperti sekarang ini. Serta dan doa dan dukungan

kalian yang tiada henti Buat Eyang Hadi dan Eyang Tugiman terimakasih atas doa dan semangat yang diberikan ke penulis Untuk kakakku Mbak Nita dan Mas Tanto dan adikku Fika, terima kasih ya sudah mendoakan dan mendukungku Buat keluarga besarku di rumah om Totok, bulik Ina, keponakanku Ripka, om Wardoyo terimakasih atas nasehat dan semangat dan doa buat penulis

Buat cicilia vika colina seseorang yang kucintai dan kusayangi

terimakasih atas doa dan dukunganmu

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta 18 Juni 2007 Yulianto .S.W

  

ABSTRAK

HUBUNGAN MOTIVASI SISWA DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DENGAN PATISIPASI SISWA

DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Studi Kasus : Sekolah Menengah Umum BOPKRI II, Jl. Jenderal Sudirman

No.87 Yogyakarta

  

Yulianto Sukarno Wibowo

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara 1) motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegoiatan ekstrakurikuler, 2) persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan 3) motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

  Penelitian ini dilaksanakan pada kegiatan ekstrakurikuler, SMU BOPKRI

  2 Yogyakarta pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2005. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 2 SMU BOPKRI 2 Yogyakarta berjumlah 326 siswa. Jumlah sample sebanyak 100 siswa diambil dengan teknik proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, kuesioner dam dokumentasi. Untuk menjawab permasalahan pertama dan kedua digunakan analisis korelasi product moment, sedangkan untuk menjawab permasalahan ketiga digunakan analisis korelasi ganda dan taraf signifikasi 5%.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler ( r x1y = 0,384 dan t hitung = 4,117 > t tabel = 1,6606). 2) Ada hubungan positif dan signifikansi antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler ( r = 0,289 dan t = 2,988 > t = 1,6606 ). 3) Ada

  x2y hitung tabel

  hubungan positif dan signifikan antara motivasi siswa dan npersepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler ( R xy = 0,453 dan F hitung = 12,522 > F tabel = 3,090 ).

  

ABSTRACT

A RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS’ MOTIVATION AND THEIR

PERCEPTION TOWARDS EXTRACURRICULUM ACTIVITIES AND

THEIR PARTICIPATION IN EXTRACURRICULUM ACTIVITIES

  

A Case Study at BOPKRI II Senior High School, Jl. Jenderal Sudirman 87

Yogyakarta

Yulianto Sukarno Wibowo

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta

2007

  This research aims to know whether there are any relationship beetwen : 1) students’ motivation towards extracurriculum activities and their participation in extracurriculum activities, 2) students’ perception towards extracurriculum activities and their participation in extracurriculum activities and 3) students’ motivation and their paricipation towards extracurriculum activities and their participation in extracurriculum activities.

  This research was conducted in extracurriculum activities at BOPKRI 2 Senior High School Yogyakarta from Juli until Agustus 2005. In this research, the population were 326 students of the second grade of BOPKRI 2 Senior High School Yogyakarta. The samples were 100 students taken by applying

  

proportional random sampling technique. The data were gathered by using the

  technique of interview, questionnaire and documentation. To answer the question number one and two, a technique of product moment correlation analysis was employed. Whereas to answer the question number three multiple regression

  

correlation analysis with coefficient analysis on 5 % signification degree was

applied.

  The result of research indicates that : 1) there is a positive and significant relationship beetwen students’ motivation towards extracurriculum activities and their participation in extracurriculum activities ( r x1y = 0,384 and t hitung = 4,117 > t n= 1,6606 ) ; 2) there is a positive and significant relationship beetwen

  tabel

  students’ perception towards extracurriculum activities and their perception in extracurriculum activities ( r x2y = 0,289 and t hitung = 2,988 > t tabel = 1,6606 ) and 3) There is a positive and significant relationship beetwen students’ motivation and their perception towards extracurriculum activities and their participation in

  Kata Pengantar Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Hubungan Motivasi Dan Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Dengan Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler “.

  Tujuan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi, selain itu diharapkan dapat memberikan manfaat bagi institusi Universitas Sanata Dharma, SMU BOPKRI 2 Yogyakarta dan terutama bagi penulis.

  Banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga pada kesempatan ini penulis menyampaikan ungkapan terima kasih pada penghormatan kepada : 1.

  Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, universitas Sanata Dharma.

  3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma 4.

  Y.Harsoyo, S.Pd, M.Si, selaku dosen pebimbing I terima kasih bimbingannya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

  5. L.Saptono, S.Pd, M.Si, selaku dosen pebimbing II terima kasih bimbingannya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

  6. Bapak Yoni terima kasih telah mendampingi penulis dalam mepertanggungjawabkan skripsi ini.

  7. Mbah Hadi dan Mbah Tugiman terima kasih atas dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah ini.

  8. Bapak dan Ibuku terhormat terima kasih atas bantuan dan dukungan baik moral maupun materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan penulis ini.

  9. Kakakku Mbak Nita dan Mas Tanto dan adikku Fika terima kasih atas semangatnya.

  10. Buat seseorang yang kucintai dan sayangi cicilia vika colina terima kasih atas dukunganmu, tawa, keceriaan dan kesedihannya sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah ini.

  11. Teman- teman Pendidikan Ekonomi Angkatan “98” ( Deddy, Pandu, Wisnu, Yuli, Agus, Yus, Nuning, Prapto, Alfons, Bambang, Aan, Agnes, Sun, Hari, Apri, Uli, Moko, Devung, Asti) terima kasih atas kebersamaannya.

  12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

  Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari skripsi ini. Oleh karena itu penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan dalam penyusunan skripsi yang akan datang. Akhir kata semoga skripsi ini berguna bagi penulis

  Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………..ii HALAMAN SUSUNAN PANITIA PENGUJI………………………………iii HALAMAN MOTTO…………………………………………………………iv HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……………………………………....vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI……………………………vii ABSTRAK……………………………………………………………………..viii ABSTRACT……………………………………………………………………ix KATA PENGANTAR…………………………………………………………x DAFTAR ISI…………………………………………………………………...xii DAFTAR TABEL……………………………………………………………...xiv DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………...xv

  

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….… 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………... 1 B. Batasan Masalah………………………………………………………... 3 C. Rumusan Masalah……………………………………………………... 3 D. Tujuan Penelitian………………………………………………………. 4 E. Manfaat Penelitian……………………………………………………... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………. 5

A. Kegiatan Ekstrakurikuler……………………………………………….. 5 1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler ………………………………. 5 2. Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler …….………. 5 3. Tingkat Partisipasi …………………………………………………. 6 B. Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler…………………… 8 1.

  C.

  Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler ………………..….. 10 1.

  Pengertian Persepsi ………………………………………………… 10 2. Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler ……………….. 11 D. Kerangka Berpikir……………………………………………………… 11 E. Hipotesisi………………………………………………………………. 13 F. Hubungan Antara Variabel…………………………………………….. 13

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………………. 15

A. Jenis Penelitian…………………………………………………………. 15 B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ……………………………… 15 C. Subjek dan Objek Penelitian…………………………………………... 15 D. Populasi dan Sampel Penelitian ……………………………………….. 16 E. Variabel dan Pengukurannya ………………………………………….. 17 F. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………. 20 G. Teknik Analisis Data ………………………………………………….. 24

BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN………………………………………. 31

A. Gambaran Umum Sekolah ……………………………………………. 31 B. Sumber Daya Manusia SMU BOPKRI 2 Yogyakarta ………………… 38 C. Siswa SMU BOPKRI 2 Yogyakarta ………………………………… 39

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……………………………… 41

A. Deskripsi Data …………………………………………………………. 41 B. Pengujian Prasyarat Analisis Data …………………………………….. 45 C. Pengujian Hipotesis …………………………………………………… 49 D. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………………….. 56

BAB VI PENUTUP ……………………………………………………………… 61

A. Kesimpulan ……………………………………………………………. 61 B. Keterbatasan Penelitian ……………………………………………….. 62 C. Saran …………………………………………………………………… 63

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………... 64

LAMPIRAN………………………………………………………………………. 66

  DAFTAR TABEL

  Tabel Validitas …………………………………………………………………….. 22 Tabel Reliabilitas …………………………………………………………………. 21 Tabel Hasil Reliabilitas ……………………………………………………………. 24 Tabel Intepretasi nilai r …………………………………………………………… 28 Tabel Siswa ……………………………………………………………………… 39 Tabel V.11 ………………………………………………………………………… 42 Tabel V.12 …………………………………………………………………………. 42 Tabel V.13 …………………………………………………………………………. 43 Tabel V.14 …………………………………………………………………………. 43 Tabel V.15 ………………………………………………………………………… 44 Tabel.V 16 ………………………………………………………………………… 44 Tabel V.17 …………………………………………………………………………. 47 Tabel V.18 …………………………………………………………………………. 48

DAFTAR LAMPIRAN

  Instrumen Penelitian ………………………………………………………………. 66 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ………………………………………………….. 72 Daftar Distribusi …………………………………………………………………… 73 Data Induk Penelitian ……………………………………………………………… 91 Uji Normalitas …………………………………………………………………….. 95 Uji Linieritas ………………………………………………………………………. 96 Pengujian Hipotesis ……………………………………………………………….. 97 Tabel Statistik ……………………………………………………………………… 105 Surat Ijin Penelitian ………………………………………………………………... 106

BAB I PENDAHULUAN A. latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan modal yang sangat penting dalam proses

  pembangunan bangsa dan negara. Pendidikan merupakan kekuatan dalam pembangunan sekaligus sebagai kunci pembuka terwujudnya masa depan bangsa yang dicita – citakan. Mengingat pentingnya pendidikan bagi suatu bangsa, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal berkewajiban untuk menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh dan terampil. Sumber daya manusia yang demikian dikatakan mampu mengelola dan menggali potensi alam Indonesia.

  Kehidupan sekolah dikembangkan berdasarkan kurikulum pendidikan menengah nasional yang mencakup aspek : penelitian pendidikan dan pengabdian masyarakat. Dengan adanya kurikulum pendidikan menengah nasional diharapkan pendidikan menengah nasional menjadi bagian yang integral dari pembangunan nasional bangsa yaitu menghubungkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kebutuhan masyarakat.

  Siswa baik sebagai individu maupun kelompok dalam kehidupan sehari – hari pasti akan terlibat dalam kegiatan – kegiatan yang berinteraksi dengan masyarakat, baik masyarakat yang sempit seperi dirumah sendiri, di asrama, di Dalam kehidupan sehari – hari itulah terjadi interaksi yang dampaknya bisa positif atau negatif terhadap siswa itu sendiri. Salah satu cara sekolah untuk membantu perkembangan dan kematangan siswa adalah dengan menyediakan program untuk menyalurkan kreativitas dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

  SMU BOPKRI II sebagai salah satu sekolah umum membantu siswa dalam perkembangan kepribadiannya. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah membentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan dalam kegiatan ekstrakurikuler diberikan untuk menumbuhkembangkan bakat dan minat yang dimiliki siswa. Kegiatan dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab, meningkatkan kedisiplinan, rasa setia kawan dan lain – lain.

  Namun dari berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler tergantung dari siswa itu sendiri. Artinya, siswa memandang atau berpendapat kegiatan ekstrakurikuler dirasa tidak bermanfaat dan tidak penting atau sebaliknya kegiatan ekstrakurikuler sangat bermanfaat. Pendapat dari siswa yang positif atau yang memandang bahwa kegiatan ekstrakurikuler sangat bermanfaat belum tentu akan ikut dalam kegiatan tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : jarak antara sekolah dengan tempat tinggal yang jauh dan lain – lain. Dari keterangan di atas pendapat atau persepsi siswa yang positif belum tentu akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, akan tetapi siswa yang berpendapat atau berpersepsi negatif dapat dipastikan tidak akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Di samping itu motivasi sangat berperan sangat berpengaruh terhadap diri siswa untuk mengikuti kegiatan ekastrakurikuler dan partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler masih rendah.

  Perbedaan peran serta antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya dalam mengikuti kegiatan kegiatan ekstrakurikuler disebabkan oleh beberapa faktor seperti motivasi siswa, persepsi motivasi terhadap kegiatan ekstrakurikuler, teman sebaya, latar belakang ekonomi, jarak tempat tinggal, kondisi jasmani dan lain – lain. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penelitian ini mengambil judul Hubungan Antara Motivasi Siswa Dan Persepsi Siswa

  

Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Dengan Partisipasi Siswa Dalam

Kegiatan Ekstrakurikuler dan merupakan studi kasus pada SMU

BOPKRI II Jl. Jenderal Sudirman No. 87.

  B. Batasan Masalah

  Mengingat begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, maka perlu diadakan pembatasan terhadap penelitian . Peneliti memfokuskan pada motivasi siswa, persepsi siswa dan partisipasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler, juga mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki peneliti.

  C. Rumusan Masalah 1.

  Apakah ada hubungan antara motivasi siswa dengan partisipasi siswa

  2. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler ?

  3. Apakah ada hubungan antara motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler ?

D. Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mengetahui hubungan antara motivasi siswa dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

2. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

  3. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan tambahan wawasan dari kehidupan nyata untuk dihubungkan dengan teoritis di bangku kuliah dan buku – buku literatur yang ada.

  2. Bagi Siswa Hasil penelitian ini dapat menjadikan masukan bagi siswa dalam mengembangkan minat dan bakat yang dimilikinya.

  3. Bagi Organisasi Kesiswaan Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi organisasi kesiswaan dalam mengembangkan dan meningkatkan kegiatan yang dilaksanakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kegiatan Ekstrakurikuler 1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler Menurut Direktorat Jendral Pendidikan Menengah Umum ( 1998 :

  8 ) kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah agar lebih memperkaya dan memperluas wawasan, pengetahuan atau kemampuan peningkatan nilai atau sikap dalam rangka penerapan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum.

  Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam pelajaran tatap muka dengan maksud memperluas wawasan pengetahuan, kemampuan nilai, sikap dan ketrampilan.

2. Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler

  Tujuan kegiatan ekstrakurikuler menurut Winarno ( 1998 : 8 ) adalah : 1.

  Meningkatkan pengetahuan siswa baik aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

2. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya membina pribadi

3. Dapat mengetahui dan mengenal serta membedakan hubungan satu pelajaran dengan pelajaran lain.

  Sesuai dengan tujuan pelaksanaan ekstrakurikuler maka jenis kegiatan ekstrakurikuler menurut Winarno adalah : 1)

  Karya Ilmiah Remaja 2)

  PMR atau UKS 3)

  Kesenian ( menari, band, karawitan, vokal group ) 4)

  Pecinta Alam 5)

  Jurnalistik 6)

  Teater 7)

  Majalah Dinding 8)

  Pramuka 9)

  Karate 10)

  Olah Raga ( basket, volly ) Macam – macam kegiatan tersebut tidak semua dilaksanakan di tiap sekolah. Hal tersebut tergantung pada kemampuan setiap sekolah yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa, imajinasi guru, fasilitas yang tersedia dan biaya yang dapat dikumpulkan.

  3. Tingkat Partisipasi Siswa mempunyai tingkat partisipasi yang berbeda dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler. Tingkat partisipasi siswa dalam suatu kegiatan memiliki motif yang berbeda. Perbedaan nampak dari usaha maupun cara sekolah yang lain mempunyai kegiatan yang berbeda. Untuk mengukur tingkat partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler adalah :

  1. Waktu yang digunakan siswa untuk aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler.

  Kegiatan ekstrakurikuler bagi sekolah yang masuk pagi dilaksanakan pada sore hari dan pagi hari untuk siswa yang masuk siang. Siswa secara normal dikatakan aktif bila yang bersangkutan menggunakan waktunya untuk kegiatan ekstra kurikuler ( 2 x 7 x 2 ) jam per minggu, sehingga lebih dari 28 jam per minggu untuk kegiatan ekstrakurikuler baik yang dilaksanakan pada pagi hari maupun siang hari.

  2. Jumlah kegiatan yang diikuti Tolak ukur lain yang digunakan adalah jumlah kegiatan yang diikuti.

  Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler lebih dari satu macam mempunyai tingkat partisipasi tinggi.

  3. Kedudukan siswa dalam kegiatan tersebut Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kedudukan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler . Status atau jabatan pengurus inti, pengurus biasa atau anggota akan menentukan tingkat partisipasi juga. Dengan kata lain siswa yang menjabat sebagai pengurus inti mempunyai tingkat partisipasi yang tinggi.

B. Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler

  1. Pengertian Motivasi Motivasi adalah keadaan psikologis dan fisiologis dalam diri pribadi seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan.Menurut MC. Donald dalam Sardiman A.M (1986 : 73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “ feeling “ dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Sedangkan menurut Dakir (1967 : 163), motivasi dapat diartikan yang memberi alasan (penyebab) seseorang untuk berbuat.

  Motivasi inilah yang menjadi pendorong sehingga seseorang tersebut dapat pro maupun kontra terhadap sesuatu hal.

  Woodworth ( 1951 : 315 ) dalam Dakir ( 1967 : 166 ) memberikan penjelasan terhadap adanya sesuatu motivasi :

  1. Motivasi adalah semua kondisi yang membangkitkan dan mempertahankan kegiatan .

  2. Kondisi itu terdapat dalam diri seseorang dan tidak pernah terjadi terlepas dari proses mentalnya.

  3. Dorongan itu tidak ditanamkan oleh orang lain, melainkan tumbuh dengan sendirinya sebagai pembawaan dan dari pengalaman hidupnya.

  4. Semua tingkah laku bertujuan dan berakar pada motivasi tersebut.

  Tidak ada suatu perbuatan yang terlepas dari motivasi dan tujuan.

  Menurut Anita E. Woolfolk ( 1986 : 312 ) “ motivation is general

  Motivasi dapat juga dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor – faktor dari luar tetapi motivasi itu tumbuh dal diri seseorang. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal pertumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar.

  Menurut Martin Handoko ( 1992 : 61 ), motivasi dapat diukur dengan dua cara yaitu : a.

  Mengukur faktor – faktor luar tertentu yang diduga menimbulkan dorongan dalam diri seseorang.

  b.

  Mengukur aspek tingkah laku tertentu yang mungkin menjadi ungkapan menjadi ungkapan dari motif tertentu.

  2. Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu daya dorong yang timbul didalam diri siswa terhadap suatu kegiatan ekstrakurikuler. Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler tidaklah sama setiap individunya. Ada siswa yang mempunyai pandangan yang menjadikan suatu dorongan kuat dalam diri siswa untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler apabila kegiatan tersebut menarik sesuai dengan bakat dan minat siswa. Adapula siswa yang mempunyai pandangan yang menjadikan bukan merupakan suatu dorongan yang kuat dalam diri siswa menarik dan tidak sesuai dengan bakat dan minat siswa. Ini menunjukkan bahwa motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler berbeda tergantung dari sisi mana siswa memandang suatu kegiatan ekstrakurikuler.

C. Persepsi Siswa terhadap kegiatan Ekstrakurikuler

  1. Pengertian Persepsi Keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler salah satunya adalah dipengaruhi oleh persepsi siswa itu sendiri terhadap kegiatan ekstrakurikuler.

  “ Perception is the process by which we organize and interprehese

  patern in environment “ ( Atkinson, 1983 : 133 ). Sedangkan definisi

  persepsi menurut Jay Brauns ( 1979 : 294 ) “ Perception can be defined as

  an organism’s awareness of objects and events in environment, brought about by stimulation of the organism’s sense program “.

  Sedangkan pendapat Pearson yang dikutip Abdurrahman ( 1993 : 29 ) tentang persepsi adalah subyektif, aktif dan kreatif. Pearson dalam hal ini persepsi lebih menekankan pada faktor subyektivitas. Pendapat tersebut hampir sama dengan pendapat yang telah diuraikan diatas yang pada prinsipnya memungkinkan terjadinya perbedaan persepsi terhadap obyek yang sama. Dengan faktor yang subyektif ini orang dalam mempersepsikan obyek tergantung dari wawasan serta kebutuhan yang dianggap perlu bagi

  Menurut Irwanto ( 1989 : 96 ), dkk terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap persepsi, yaitu : a) Perhatian yang selektif.

  b) Ciri – ciri rangsang.

  c) Nilai – nilai dan kebutuhan hidup.

  d) Pengalaman masa lalu.

  2. Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler adalah cara pandang atau tanggapan siswa terhadap suatu kegiatan ekstrakurikuler. Persepsi mahasiswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler tidak sama setiap individunya. Ada mahasiswa yang beranggapan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang positif yang dapat mendukung kegiatan akademiknya.

  Adapula siswa yang beranggapan bahwa kegiatan ekstrakurikuler hanya sebuah kegiatan yang bersifat negatif yang dapat menganggu kegiatan akademik. Ini menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler berbeda tergantung dari sisi mana siswa memandang suatu kegiatan ekstrakurikuler.

D. Kerangka Berpikir

  1. Hubungan antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa didalam kegiatan ekstrakurikuler

  Seperti diuraikan di atas, motivasi dipengaruhi oleh banyak faktor. Ketidak samaan pandangan atau anggapan akan mengakibatkan seseorang mempunyai motivasi yang berbeda – beda terhadap suatu objek yang sama.

  Motivasi yang positif terhadap suatu objek akan mengakibatkan obyek tersebut berguna bagi dirinya. Begitu juga dalam diri siswa. Siswa yang mempunyai motivasi yang positif terhadap kegiatan ekstrakurikuler akan menganggap kegiatan itu menarik dan penting baginya. Selanjutnya ia akan tertarik dan mencoba untuk berpartisipasi dengan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Siswa tidak akan mempunyai motivasi yang baik apabila informasi yang ia dapatkan hanya setengah – setengah.

  2. Hubungan antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa didalam kegiatan ekstrakurikuler Seperti diuraikan di atas, persepsi dipengaruhi oleh banyak faktor. Ketidaksamaan kondisi baik kondisi fisik maupun non fisik serta motivasi akan mengakibatkan perbedaan seseorang dalam mepersepsikan suatu objek yang sama

  Persepsi yang positif terhadap suatu objek akan mengakibatkan objek tersebut berguna bagi dirinya. Begitu juga dalam diri siswa. Siswa yang mempunyai persepsi yang positif terhadap kegiatan ekstrakurikuler akan menganggap kegiatan itu penting baginya. Selanjutnya ia akan tertarik dan mencoba untuk mengikuti dengan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Siswa tidak akan dapat berpersepsi dengan baik dan benar apabila

E. Hipotesis 1.

  Ada hubungan positif antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

2. Ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

  3. Ada hubungan positif antara motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler secara bersama – sama dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

F. Hubungan Antar Variabel

  Keterkaitan antara variabel bebas dengan variabel terikat divisualisasikan pada paradigma penelitian sebagai berikut ini : Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas ( X ) dengan variabel ( Y )

  rX Y 1 X 1 Y rX Y 12 X 2 rX Y 2 Keterangan :

  X

  1 = Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler rX

  1 Y = Hubungan antar X 1 dan Y

  rX

  2 Y = Hubungan antar X 2 dan Y

  rX

  12 Y = Hubungan antar X 1 dan X 2 secara bersama – sama dengan Y

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah studi kasus, yakni penelitian

  yang dilakukan terhadap objek yang dapat ditarik dari hasil penelitian. Ini hanya berlaku terhadap objek yang diteliti dalam waktu tertentu.

  B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

  1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada SMU BOPKRI II di Jalan Jenderal Sudirman No. 87.

  2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober

  C. Subjek dan Objek Penelitian

  1. Subjek Penelitian Subjek yang diteliti adalah siswa SMU BOPKRI II yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan sekolah, tata usaha dan para guru.

  2. Objek Penelitian Objek yang diteliti adalah motivasi siswa dan persepsi siswa tentang kegiatan ekstrakurikuler serta partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1.

  Populasi yaitu kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain, yang disebabkan karena adanya karakteris yang berlainan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa – siswi kelas II sebanyak 326 siswa.

  2. Sampel yaitu sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan populasi. Selanjutnya bila subjeknya besar dapat diambil antara 10 % - 15 % atau 20 % - 25 % atau lebih, tergantung pada ( Suharsimi Arikunto, 1991 : 104 ) : a.

  Kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya.

  b.

  Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

  c.

  Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk penelitian yang resikonya besar dan tentu saja sampelnya lebih besar dari hasilnya akan lebih baik. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 100 siswa.

  3. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sampling dengan cara undian sehingga setiap subjek mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

E. Variabel dan Pengukurannya 1.

  Variabel Dalam penelitian ini variabel penelitian ada 2 yaitu :

  a. Variabel Tergantung ( dependent variable ) Dalam penelitian ini yang menjadi variabel tergantungnya adalah partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

  b. Variabel Bebas ( independent variable ) Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler.

  2. Pengukuran

  a. Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler diukur berdasarkan indikator yang meliputi adalah sebagai berikut ini :

  Tabel III.1 Kisi – kisi kuesioner Motivasi Siswa

VARIABEL INDIKATOR PERTANYAAN PERTANYAAN POSITIF NEGATIF

  Motivasi siswa 1. 1, 2, 3, 4,

  5 Kemauan untuk terhadap kegiatan mengikuti ekstrakurikuler kegiatan ekstrakurikuler 2. 6, 7, 8, 10

  9 Kerelaan waktu

  4. 16, 17, 18, 19, Keinginan untuk menguasai materi

  20 Untuk dapat menganalisis partisipasi siswa tentang kegiatan

  ekstrakurikuler penulis menentukan kriteria penilaian sebagai berikut : Tabel III.2 Ketentuan pemberian skor

  Jawaban Skor Susun Positif Skor Susun Negatif Sangat Setuju ( SS )

  4

  1 Setuju ( S )

  3

  2 Tidak Setuju ( TS )

  2

  3 Sangat Tidak Setuju ( STS )

  1

  4

  b. Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler diukur berdasarkan sebagai berikut :

  Tabel III.3 Kisi – kisi kuesioner Persepsi Siswa

PERTANYAAN PERTANYAAN

  Persepsi siswa tentang kegiatan

  1. Kebutuhan individu 1, 2, 3, 4, 5, 6 18, 19, 20 ekstrakurikuler

  2. Visi dan misi dalam 10, 11, 17 organisasi

  

3. Tujuan organisasi 7, 8, 9

  4.Bentuk dan macam

5. Hubungan

  14 personalia

  6. Bukti keterlibatan di organisasi sekolah 15, 16 dan masyarakat

  Untuk dapat menganalisis motivasi siswa tentang kegiatan ekstrakurikuler penulis menentukan kriteria penilaian sebagai berikut ini: Tabel III.4 Ketentuan pemberian skor

  Jawaban Skor Susun Positif Skor Susun Negatif Sangat Setuju ( SS )

  4

  1 Setuju ( S )

  3

  2 Tidak Setuju ( TS )

  2

  3 Sangat Tidak Setuju (STS)

  1

  4

  c. Partisipasi Siswa Terhadap kegiatan Ekstrakurikuler Partisipasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler diukur berdasarkan sebagai berikut ini :

  Tabel III.5 Kisi – kisi kuesioner Partisipasi Siswa

VARIABEL INDIKATOR PERTANYAAN PERTANYAAN POSITIF NEGATIF

  Partisipasi

  

1.Rasa senang 1, 3, 4

siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler

  2. Perhatian 2, 5 7, 8 ,9

  3. Keinginan berkecimpung didalamnya Untuk dapat menganalisis persepsi siswa tentang kegiatan ekstrakurikuler penulis menentukan kriteria penilaian sebagai berikut : Tabel III.6 Ketentuan pemberian skor

  Jawaban Skor Susun Positif Skor Susun Negatif Sangat Setuju (SS)

  4

  1 Setuju ( S )

  3

  2 Tidak Setuju (TS)

  2

  3 Sangat Tidak Setuju (STS)

  1

  4 G. Teknik Pengumpulan Data

  1. Angket atau Kuesioner Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara membuat dengan pertanyaan atau pernyataan yang dibagikan pada responden. Data yang dicari dengan kuesioner meliputi motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler, persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Pengujian kuesioner dilakukan dengan :

  a. Uji Validitas Menurut Suharsimi Arikunto ( 1989 : 218 ) suatu instrumen yang baik harus valid dan reliabel1. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan dasar dari variabel yang diteliti secara tepat ( Suharsimi Arikunto, 1989 : 136 ). validitas faktor ( Suharsimi Arikunto, 1989 : 139 ). Suatu validitas dikatakan mempunyai validitas butir yang tinggi apabila butir tersebut mempunyai dukungan yang besar terhadap skor dari keseluruhan butir ( skor total ).

  Untuk menguji validitas instrumen pada penelitian ini menggunakan rumus Product Moment dari Pearson. Adapun rumusnya sebagai berikut ( Suharsimi Arikunto, 1989 : 225 )

  N

  XYX ) Y )

( (

2 ∑ ∑ ∑ 2 2 2 N XX ) } N YY ) }

  { ( { ( ∑ ∑ ∑ ∑

  Keterangan :

  X

  = Skor dari tes pertama

  Y