PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) PADA KELAS III MI AL HUDA MUNGGANGSARI KECAMATAN KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN
REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) PADA
KELAS III MI AL HUDA MUNGGANGSARI
KECAMATAN
KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN
AJARAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
DANIA RIZKY SEPTIANTI
-
-
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
i
ii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN
REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) PADA
KELAS III MI AL HUDA MUNGGANGSARI
KECAMATAN
KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN
AJARAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
DANIA RIZKY SEPTIANTI
-
-
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari:
Nama
: Dania Rizky Septianti
NIM
:
Fakultas
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi :
-
-
PENINGKATAN
MATEMATIKA
PRESTASI
BELAJAR
MATERI PECAHAN MELALUI
PENDEKATAN
REALISTIC
MATHEMATIC
EDUCATION (RME) PADA KELAS III MI AL HUDA
MUNGGANGSARI
KABUPATEN
KECAMATAN KALIANGKRIK
MAGELANG
TAHUN
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga,
September
Dosen Pembimbing
Dra. Siti Farikhah, M.Pd
NIP:
iv
AJARAN
KEMENTRIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jalan Lingkar Salatiga Km. Telepon: (
)
Salatiga
Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id
SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI
PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC
EDUCATION (RME) PADA KELAS III MI AL HUDA MUNGGANGSARI
KECAMATAN KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG
TAHUN AJARAN
Disusun oleh
DANIA RIZKY SEPTIANTI
NIM
:
-
-
Telah dipertahankan di depan Depan Penguji Skripsi Jurusan PGMI, Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada
tanggal…………………....... dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
memperolah gelar Sarjana Pendidikan
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji
: Suwardi, M.Pd
Sekertaris Penguji
: Dra. Siti Farikhah, M.Pd
Penguji I
: Rasimin, M.Pd
Penguji II
: Dr. Budiyono Saputro, M.Pd
Salatiga,
Dekan
Suwardi, M.Pd
NIP.
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Dania Rizky Septianti
Nim
:
Fakultas
: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah
-
-
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
Salatiga,
September
Yang Menyatakan
Dania Rizky Septianti
NIM.
vi
-
-
MOTTO
من صبر ظفر
“Siapa yang sabar akan beruntung”
Jika badai kehidupan menderamu, bersabarlah. Ikhlaskan hatimu dan
berjuanglah karena dengan itu engkau kan mulai. Tiap tangisan kan
berujung senyuman, kegelisahan kan berganti ketenangan, dan ketakutan
kan berakhir dengan rasa aman. Bersama kesulitan selalu ada kemudahan.
(Ameliasari Teuresia Kesuma)
vii
PERSEMBAHAN
Tiada yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selain Engkau Ya Allah,
Syukur alhamdulillah berkat rahmat dan karunia-Mu ya Allah, saya bisa
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini ku persembahkan untuk :
Kedua orang tua Bapak Marjuki dan Ibu Ari Sih Mulyani. Terimakasih
atas dukungan moril maupun materil selama ini.
Adikku M.Rizal.Farizky terima kasih atas pinjaman laptop sampai
akhirnya skripsi dapat terselesaikan.
Sahabat-sahabatku (Awalina, Bunga, Afi, Mbak Nucha, Mbak Ida, Mbak
Asiyah dan trio cagur), terimakasih banyak karena kalian selalu siap
menampung air mata, tawa, tempat sharing dan berbagi dalam duka
maupun suka.
Terimakasih buat seseorang yang sudah banyak membantu
Terimakasih juga buat teman-teman IAIN khusus nya PGMI angkatan
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi ini dapat saya selesaikan sesuai rencana.
Sebagai guru kita tentunya bangga dengan prestasi siswa yang memuaskan
sesuai dengan tujuan yang direncanakan, dengan menggunakan pendekatan yang
tepat dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam
belajar, maka dari itu skripsi ini saya beri judul “PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN
REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) PADA KELAS III MI AL
HUDA MUNGGANGSARI
KECAMATAN KALIANGKRIK KABUPATEN
MAGELANG TAHUN AJARAN
. Pembuatan skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya pemberian kesempatan, dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada:
. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah.
. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI.
. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd
yang sangat sabar dan teliti di dalam
membimbing skripsi.
. Dosen serta staf IAIN Salatiga yang sudah membantu.
. Ibu Amelia Teuresia Kesuma, M.Pd yang membantu dan memberi buku.
. Bapak dan Ibu tercinta yang tak henti-hentinya memberikan bantuan.
ix
. Kepala sekolah (Bapak Farid Abdilah, S.Pd.I), Wali kelas III (Ibu Dwi
Kurnianingsih, S.Pd.I), Semua Guru dan anak-anak kelas III MI Al Huda
Munggangsari
yang telah memberikan waktu untuk penelitian.
. Sahabat-Sahabatku yang selalu memotivasi.
. Kakak-kakakku (Lina , Senja, Tisa dan Nduk Mi) yang selalu memberi
motivasi agar cepat menyelesaikan kuliah.
. Seseorang yang selalu mendengarkan keluh kesah serta curhatanku.
. Teman-teman KKN IAIN Salatiga dan Tuan Rumah posko semoga kita
tetap jadi saudara, terimakasih untuk pemberian masukannya.
. Semua teman-teman Karang Taruna Tunas Muda V yang mengajarkanku
menjadi pribadi yang kuat.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan adanya kritik, saran
dan masukan yang dapat saya gunakan untuk menyempurnakan skripsi ini.
Semoga Allah SWT selalu mencurahkan rahmat, bimbingan dan petunjuknya
kepada kita. Amin
Salatiga,
Penulis,
x
September
ABSTRAK
Septianti, Dania Rizky
, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika
Materi Pecahan Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education
(RME) pada Kelas III MI Al Huda Munggangsari
Kec.Kaliangkrik
Kab.Magelang Tahun Ajaran
. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah. Pembimbing :
Dra.Siti Farikhah, M.Pd.
Kata Kunci: Prestasi Belajar dan Pendekatan RME
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar
matematika materi pecahan dengan pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) pada kelas III MI Al Huda Munggangsari
Kec.
Kaliangkrik Kab. Magelang. Masalah yang ingin dijawab dalam penelitian
ni adalah Apakah dengan penerapan Pendekatan RME mampu
meningkatakan prestasi belajar matematika materi pecahan pada kelas III
MI Al Huda Munggangsari Kec. Kaliangkrik Kab. Magelang?
Guna menjawab pertanyaan tersebut, peneliti melakukan penelitian ini
dengan metode Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam siklus.
Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegitan yang dimulai dari )
Perencanaan, ) Pelaksanaan, ) Observasi, dan ) Refleksi. Subyek dalam
Penelitian ini adalah siswa kelas III MI Al Huda Munggangsari Kec.
Kaliangkrik Kab. Magelang yang berjumlah
siswa, terdiri dari
lakilaki dan
perempuan yang pada tahun ajaran
tercatat sebagai
siswa kelas III MI Al Huda Munggangsari.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari penelitian tindakan kelas yang
dilakukan pada siklus I dan II dengan hasil tes tertulis dan lembar
pengamatan selama pelajaran berlangsung mengalami peningkatan. Pada
siklus I rata-rata adalah
atau
dengan siswa
siswa yang tuntas dan
siswa belum tuntas. Dari rata-rata pra siklus mengalami peningkatan
sebanyak %. Pada siklus II rata-rata
atau
dengan
siswa yang
tuntas. Dari rata-rata Siklus II mengalami peningkatan
.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
LOGO ............................................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL........................................................................................ iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................ vi
MOTTO............................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
ABSTRAK ....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN... ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang .................................................................................................
Rumusan Masalah ............................................................................................
Tujuan Penelitian .............................................................................................
Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ..............................................
Manfaat Penelitian ...........................................................................................
Definisi operasional .........................................................................................
xii
Metode Penelitian ............................................................................................
Tekik Analisis Data ..........................................................................................
Sistematika Penulisan.......................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Matematika.......................................................................................................
Prestasi Belajar......... ........................................................................................
Pecahan... .........................................................................................................
Pendekatan RME..............................................................................................
Kaitan Pembelajaran Matematika dengan RME....... .......................................
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Gambaran Umum MI .......................................................................................
Subyek Penelitian .............................................................................................
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .....................................................................
Deskripsi Siklus I .............................................................................................
Deskripsi Siklus II ............................................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pra Siklus.. .......................................................................................................
Siklus I .............................................................................................................
Siklus II ............................................................................................................
Pembahasan Hasil Penelitian ..........................................................................
BAB V PENUTUP
xiii
KESIMPULAN ................................................................................................
SARAN ............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.. ....................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN....... ........................................................................
xiv
DAFTAR TABEL
.
Perbatasan MI Al Huda Munggangsari ................................................
.
Data Guru dan Staf MI Al Huda Munggangsari ..................................
.
Daftar Nama Siswa Kelas III MI Al Huda Munggangsari
.
Nilai Siswa Pra Siklus.............................................................................
.
Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I .........................................
.
Lembar Observasi Guru Siklus I.............................................................
.
Hasil Tes Formatif Siklus I .....................................................................
.
Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus II ........................................
.
Lembar Observasi Guru Siklus II ...........................................................
.
Hasil Tes Formatif Siklus II ....................................................................
.
Rekapitulsi Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I,
.................
dan Siklus II ...........................................................................................
.
Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa...............................
xv
DAFTAR GAMBAR
.
Bagan Rancangan Penelitian PTK .........................................................
.
Contoh Pecahan ......................................................................................
.
Cara Membaca Pecahan .........................................................................
.
Cara Membaca Pecahan ..........................................................................
.
Contoh Perbandingan Pecahan ...............................................................
.
Perbandingan Pecahan Senilai ................................................................
.
Ketuntasan Belajar Siswa .......................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
RPP Siklus I.. .....................................................................................
Lampiran
RPP Siklus II .....................................................................................
Lampiran
Lembar Observasi Keaktifas Siswa siklus I ....................................
Lampiran
Lembar Observasi Kemampuan Guru Siklus I ................................
Lampiran
Lembar Observasi Keaktifas Siswa siklus II ...................................
Lampiran
Lembar Observasi Kemampuan Guru Siklus II ..............................
Lampiran
Foto Kegiatan ..................................................................................
Lampiran
Lembar Pembimbing Skripsi ..........................................................
Lampiran
Permohonan Ijin Penelitian ...........................................................
Lampiran
SK Penelitian ................................................................................
Lampiran
SK Kegiatan...................................................................................
Lampiran
Lembar Konsultasi Skripsi ............................................................
Lampiran
Biografi Penulis .............................................................................
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini yang menjadi pembicaraan dalam dunia pendidikan selain
tentang kurikulum pendidikan. Salah satunya yaitu tentang mutu pendidikan.
Mutu pendidikan bergantung terhadap pendidik, peserta didik, dan materi.
Tidak hanya itu, proses penyampaian materipun sebenarnya ikut andil dalam
keberhasilan mutu pendidikan. Banyak sekali pendekatan, strategi, metode
ataupun model yang dapat digunakan seorang guru agar penyampaian materi
dapat berjalan dengan baik. Misal, materi yang penyapaiannya lebih mudah
menggunakan pendekatan, strategi, metode ataupun model yaitu pada mata
pelajaran matematika.
Sudah sering kita mendengar bahwa matematika kerap kali menjadi
monster yang menakutkan bagi anak. Anak tidak suka belajar matematika,
bahkan mendengar kata matematika saja, dibenaknya seolah sudah tergambar
sesuatu yang menyeramkan dan menakutkan. Seringkali matematika yang
hadir di depan dan yang banyak dikenal hanyalah matematika yang penuh
dengan rumus, abstrak, teoritis dan kering. Padahal, sebenarnya ada sisi
menarik dalam matematika yang selama ini belum dikenal, dan sayangnya
jarang dihadirkan dikelas. (Sriyanto,
:
). Matematika perlu diberikan
kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar. Hal ini dimaksudkan
untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analistis,
sistematis,
kritis,
kreatif
serta
kemampuan
bekerja
sama.
Dalam
membelajarkan matematika kepada peserta didik, apabila guru masih
menggunakan paradigma pembelajaran satu arah, yaitu umumnya dari guru
ke peserta didik, maka guru akan lebih mendominasi pembelajaran.
Dengan
demikian,
pembelajaran
cenderung
monoton
sehingga
mengakibatkan peserta didik merasa jenuh dan tersiksa. Oleh karena itu,
dalam membelajarkan matematika kepada peserta didik, guru hendaknya
lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode ataupun model
yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan
akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan
pendekatan
pembelajaran
akan
tergantung
tujuan
pembelajarannya,
kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik,
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan
sumber-sumber belajar yang ada. (Daryanto,
Dalam Sriyanto (
:
-
:
).
) dikemukakan ada beberapa hal yang perlu
dipahami dulu tentang matematika. Pemahaman ini akan menjadi dasar bagi
kita untuk menentukan pendekatan apa yang mesti dilakukan dalam belajar
matematika. Selanjutnya dikatakan “Math is Not
a Spectator Sport”
Matematika bukan olahraga tontonan. Kira-kira begitulah terjemahan bebas
dari sub judul di atas. Maksudnya, siswa tidak hanya menjadi penonton dalam
pelajaran matematika. Siswa tidak dapat belajar matematika hanya dengan
datang di kelas, memperhatikan guru dan belajar di rumah dengan
mengerjakan PR yang diberikan oleh guru. Sebaliknya, untuk dapat
mempelajari matematika dengan baik kita harus secara aktif terlibat dalam
proses pembelajaran matematika. “Understand the Principles” Mungkin
banyak orang dapat lulus dalam tes pelajaran sejarah dengan mudah hanya
dengan menghafal tanggal, nama dan peristiwa-peristiwa. Namun, untuk
dapat lulus pelajaran matematika orang butuh melakukan lebih dari pada
sekedar menghafal kumpulan rumus-rumus, prinsip-prinsip atau konsepkonsep dalam matematika. Guru dan siswa perlu memahami bagaimana
menggunakan rumus-rumus tersebut, saat kapan rumus harus digunakan dan
hal itu seringkali jauh berbeda dari hanya sekedar menghafalnya.
“Mathematics is Comulative” Yang perlu dipahami, matematika merupakan
akumulasi atau kumpulan dari banyak materi. Seringkali apa yang sedang kita
pelajari dalam pembelajaran matematika sekarang bergantung pada
pemahaman materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Dengan kata lain,
seringkali untuk memahami materi baru dibutuhkan pemahaman dari materimateri pelajaran sebelumnya.
Permasalahan dalam proses belajar mengajar yang terjadi di MI Al Huda
Munggangsari
sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan wali kelas III
(Dwi Kurnianingsih) bahwa penguasaan siswa terhadap matematika
khususnya pecahan masih tergolong rendah, menurut yang diperoleh rata-rata
nilai matematika siswa kelas III pada semester II tahun
yaitu
menujukkan bahwa prestasi peserta didik masih tergolong rendah.
Pada pembelajaran matematika di MI Al Huda Munggangsari
terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, diantaranya
adalah siswa kurang memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung,
masih banyak siswa yang mengobrol sendiri dan guru kurang menggunakan
pendekatan yang sesuai dengan pembelajaran sehingga siswa kurang bisa
merespon
yang
disampaikan
oleh guru.
Selain
itu,
guru
kurang
mengembangkan pendekatan yang efektif dan peserta didik masih merasa
kesulitan dalam mempelajari pembelajaran matematika.
Masalah yang dikemukakan tersebut, guru MI Al Huda Munggangsari
perlu melakukan perbaikan proses pembelajaran; Salah satunya yaitu dengan
pendekatan pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa untuk
mengembangkan potensi secara maksimal dan menggunakan alat peraga yang
nyata agar siswa lebih dapat memaksimalkan proses pembelajaran. Maka
penulis memutuskan untuk menggunakan pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) sebagai solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
Pendekatan RME merupakan salah satu pendekatan yang dalam proses
pembelajarannya peserta didik harus diberikan kesempatan untuk menemukan
kembali (to reinvent) matematika melalui bimbingan guru dan penemuan
kembali (reinvention) ide dan konsep matematika harus dimulai dari
penjelajahan berbagai situasi dan persoalan “dunia riil”. (Daryanto
:
). Dalam hal ini pembelajaran dengan pendekatan RME peserta didik
didorong untuk aktif bekerja bahkan diharapkan untuk mengkonstruksi atau
membangun sendiri konsep-konsep matematika, dengan demikian RME
berpotensi untuk meningkatkan prestasi belajar matematika MI Al Huda
Munggangsari .
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penulis mencoba melakukan
Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR
MATEMATIKA
MATERI
PECAHAN
MELALUI
PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME)
PADA KELAS III MI AL HUDA MUNGGANGSARI
KECAMATAN
KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN
”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan pendekatan Realistic
Mathematic
Education
(RME)
dapat
meningkatkan
prestasi
belajar
matematika materi pecahan pada kelas III MI Al Huda Munggangsari
Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang tahun ajaran
?”.
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar matematika materi pecahan
melalui pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) pada kelas III MI
Al Huda Munggangsari
ajaran
Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang tahun
.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis
penelitian tindakan kelas ini adalah pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi
pecahan pada kelas III MI Al Huda Munggangsari
Kaliangkrik Kabupaten Magelang Tahun ajaran
Kecamatan
.
. Indikator Keberhasilan
Penerapan pendekatan RME ini dapat dikatakan efektif apabila
prestasi yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikatornya dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a.
Secara Individu:
Adanya peningkatan prestasi belajar matematika materi pecahan
yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ≥
b.
.
Secara Klasikal :
Ketuntasan siswa secara klasikal dalam materi pecahan yang
mencapai presentase nilai
:
sisa mencapai KKM. (Daryanto,
)
E. Manfaat Penelitian
.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan yang ilmiah
dalam khasanah keilmuan yang berkaitan dengan bidang pendidikan.
Menambah wawasan dalam bidang penelitian dan pembuatan karya
ilmiah, dan memberikan sumbangan pikiran bagi lembaga dimana tempat
mahasiswa menimba ilmu.
.
Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan
manfaat yang baik yang berarti bagi siswa, guru, dan sekolah yaitu:
a.
Manfaat bagi siswa
) Menumbuhkan motivasi dan semangat baru untuk mengikuti
pembelajaran matematika.
) Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam kegiatan belajar
mengajar matematika.
) Meningkatkan keaktifan siswaselama proses belajar mengajar
matematika.
) Meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dalam memahami
materi matematika
b.
Manfaat bagi guru
) Memberikan masukan bagi guru untuk menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan dan menarik minat belajar siswa.
) Meningkatkan kreativitas guru dalam melakukan pendekatan
terhadap mata pelajaran.
) Guru mampu mendeteksi permasalahan yang ada di dalam
proses pembelajaran, sekaligus mencari alternatif pemecahan
masalah yang tepat.
c.
Manfaat bagi sekolah
) Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik
pada sekolah dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran.
) Meningkatkan kualitas pendidikan.
) Sebagai masukan bagi sekolah untuk melakukan pembinaan
guru dalam inovasi dan implementasi pendekatan-pendekatan
pembelajaran dalam matematiaka
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan pemahaman pembaca, maka diperlukan
definisi operasional untuk menjelaskan kata kunci dalam penelitian ini.
.
Matematika
Sebelum mempelajari matematika, alangkah baiknya kalau kita
terlebih dahulu memahami arti matematika itu sendiri. Matematika
adalah pengetahuan tentang bentuk yang terorganisasi. Sifat-sifat atau
teori-teori itu dibuat secara deduktif berdasarkan unsur-unsur yang
didefinisikan,
sifat-sifat
atau teori-teori
kebenarannya. (Ensiklopedia Matematika,
.
yang sudah
dibuktikan
: )
Prestasi Belajar
Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai seseorang dari suatu
usaha yang telah dilakukan atau dikerjakan. Prestasi akademik adalah
hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di
perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui
pengukuran dan penilain.(Yonny,
:
). Sedangkan Prestasi belajar
adalah hasil dari evaluasi terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif,
afektif, dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang
diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan.
(Hamdani,
:
).
Hasil evaluasi tersebut didokumentasikan dalam buku daftar nilai
guru dan wali kelas serta arsip yang ada dibagian administrasi kurikulum
sekolah. Selain itu, evaluasi juga disampaiakan kepada peserta didik dan
orang tua melalui buku rapor yang yang disampaikan pada waktu
pembagian rapor akhir semester atau kenaikan kelulusan. Jadi, prestasi
belajar siswa terfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam
proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut terutama dilihat dari sisi
kognitif, karena aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat
penguasaan pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar peserta
didik. Karena itu, unsur yang ada dalamprestasi terdiri dari hasil belajar
dan nilai siswa. (Tu’u
.
:
).
Pecahan
Kata pecahan berasal dari kata latin fractio, suatu bentuk kata lain
dari frangere, yang berarti membelah (memecah). Secara historis,
pecahan pertama kali digunakan untuk merepresentasikan bilangan yang
bernilai kurang dari bilangan cacah serta digunakan dalam memecah dan
membagi makanan, perdagangan, dan pertanian. (Purnomo,
:
).
Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Dalam
ilustrasi gambar, bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan,
yang biasanya ditandai dengan arsiran. Bagian inilah yang dinamakan
pembilang. Adapun bagian yang utuh adalah bagian yang dianggap
sebagai satuan, dan dinamakan penyebut. (Heruman,
Dijelaskan dalam Purnomo (
:
:
).
) Makna ini merupakan konsep
paling umum dari pecahan, yaitu penggunaan pecahan untuk menunjukan
bagian dari keseluruhan. Dari pecahan , bilangan bagian bawah (yakni
b) disebut dengan penyebut yang menujukkan banyaknya bagian adil
(sama besar;kongruen) secara keseluruan dan bilangan bagian atas (yakni
a) disebut pembilang yang menunjukkan banyaknya bagian adil yang
diamati, atau bagian pecahan yang dihitung. Dengan kata lain, pembilang
adalah membilang bagian adil yang diamati dan penyebut adalah
menyebutkan keseluruhan bagian yang sedang diamati.
.
Pendekatan Realistic Mathematic Eduaction (RME)
Pernyataan Freudenthal bahwa matematika merupakan “suatu bentuk
aktivitas manusia” melandasi pengembangan Realistic Mathematic
Eduaction
(RME).
RME
merupakan
suatu
pendekatan
dalam
pembelajaran matematika di Belanda. Kata “realistis” sering disalah
artikan sebagai “real-world” yaitu dunia nyata. Banyak pihak yang
menganggap bahwa RME adalah suatu pendekatan pembelajaran
matematika yang harus selalu menggunakan masalah sehari-hari.
Pengunanan “realistis” sebenarnya berasal dari bahasa Belanda “zich
realiseren” yang berarti “untuk dibayangkan” atau “to imagine. Menurut
Van den Heuvel-Panhuizen penggunaan kata “realistic‟ tersebut tidak
sekedar menunjukkan adanya suatu koneksi dengan dunia nyata (real-
wold) tetapi lebih mengacu pada fokus pendidikan matematika realistis
dalam menempatkan penekanan penggunan suatu situasi yang bisa
dibayangkan (imaginable) oleh peserta didik. (Wijaya,
:
).
RME merupakan salah satu pendekatan pembelajaran matematika
yang berorientasi pada siswa, bahwa matematika adalah aktivitas
manusia dan matematika harus dihubungkan secara nyata terhadap
konteks kehidupan sehari-hari siswa ke pengalaman belajar yang
berorientasi pada hal-hal nyata. Suatu prinsip RME yaitu siswa harus
berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar. Siswa harus diberi
kesempatan untuk membangun pengetahuan dan pemahan mereka
sendiri. (Susanto,
:
). Dengan diberinya kesempatan untuk
membangun pengetahuan sendiri maka, siswa akan lebih paham dalam
mempelajari materi.
G. Metode Penelitian
.
Rancangan Penelitian Tindakan Kelas
Rancangan penelitian hendaknya bisa digunakan untuk memperbaiki
pembelajaran. Jadi, sebisa mungkin rancangan penelitian ini sudah
disusun dan dirancang dengan baik. Sebenarnya banyak rancangan
penelitian tindakan kelas, pada skripsi ini penulis menggunakan metode
penelitian dari Kesuma (
:
) ada empat tahapan-tahapan dalam
penelitian tindakan kelas, yaitu sebagai berikut:
a.
Perencanaan Tindakan (Planning)
Sebelum
melakukan
perencanaan,
hendaknya
guru
mengumpukan informasi yang diperlukan tentang pengetahuan siswa
sebelumnya mengenai pelajaran yang akan dibahas. Perencanaan
tindakan yaitu suatu perencanaan dalam bentuk penyusunan
perangkat pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi dan
hasil
pelaksanaan refleksi awal.
b.
Pelaksanaan Tindakan (Action)
Dalam pelaksaan tindakan, peneliti melaksanaan tindakan sesuai
skenario pembelajaran yang tertuang dalam RPP. Kemudian
dilaksanakan di kelas, dan selama proses pembelajaran dilakukan
observasi atau pengamatan.
c.
Observasi (Observation)
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas. Mulai
dari bagaimana reaksi siswa hingga hasil evaluasi, apakah sesuai
atau tidak dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Dengan demikian siswa dan guru dapat berkolaborasi untuk dapat
memahami satu sama lain mengenai proses pembelajaran di kelas
dan apa yang sesuai dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.
d. Refleksi (Reflection)
Pada tahapan ini, guru melakukan refleksi terhadap hasil
observasi. Refleksi yang dilakukan bisa berupa catatan atau
kekurangan dari metode yang digunakan dalam pembelajaran. Dari
kekurangan atau kelemahan yang ditemukan, guru kemudian
melakukan inovasi terhadap metode yang digunakan sebelumnya
atau menambah metode baru untuk memenuhi tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
Gambar . Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK
Perencanaan
Siklus
Refleksi
Merevisi dan
memperbaiki
perencanaan
berdasarkan hasil reflesi
masuk kesiklus
Refleksi
Merevisi dan
memperbaiki
perencanaan berdasarkan
hasil reflesi masuk
kesiklus
Pelaksanaan
Tindakan
Observasi atau
Pengamatan
Perencanaan
Siklus
Observasi atau
Pengamatan
Dan seterusnya hingga
tujuan pembelajaran
tercapai sesuai yang
diharapkan
(Kesuma,
:
)
.
Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas MI Al Huda Munggangsari
ini
dilaksanakan di:
Dusun
: Kwayuhan
Desa
: Munggangsari
Kecamatan : Kaliangkrik
.
Kabupaten
: Magelang
Provinsi
: Jawa Tengah
Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah guru dan
siswa kelas III MI Al Huda Munggangsari
Kabupaten Magelang dengan jumlah
Kecamatan Kaliangkrik
siswa yaitu
perempuan dan
laki-laki. .
.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
a.
Observasi
Observasi yaitu proses pengambilan data dalam penelitian
dimana penelitian atau pengamat melihat situasi pembelajaran secara
langsung. Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai
ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu
wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu
berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada
orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. (Sugiyono,
:
).
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi perlu digunakan untuk memperoleh data
tentang sarana dan prasarana, alat atau media yang digunakan dan
lain sebagainya yang dianggap penting. Dokumen dapat berupa
bentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.
(Sugiyono,
c.
:
).
Penilaian
Melaksanakan penilaian dengan bentuk soal esai yang berbeda
setiap siklus untuk mengukur ketercapaian indikator-indikator yang
disampaiakn oleh peneliti, sekaligus mengukur nilai kompetensi
dasar. (Dwitagama,
.
:
).
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam
penelitian. Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan
oleh peneliti yaitu sebagai berikut:
a.
Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati secara langsung
kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.
b. Soal Tes
Soal tes digunakan untuk mengetahui hasil akhir kegiatan
peserta didik. Soal tes terdiri dari soal tertulis dan soal lisan.
c.
Silabus
Silabus di buat oleh pemerintah dan dijadikan sebagai panduan
guru untuk membuat RPP.
d. RPP
RPP yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan
sebagai pegangan guru saat mengajar agar pembelajaran sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
e.
Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah pengetahuan, ketrampilan dan sikap
yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam rangka untuk
memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan.
f.
Alat Peraga RME
Alat peraga yaitu alat-alat yang digunakan untuk memperjelas
materi pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik dan
mencegah terjadinya verbalisme pada diri peserta didik. Alat peraga
yang digunakan dalam PTK ini yaitu roti.
H. Teknik Analisis Data PTK
Analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah,
membuang dan menggolongkan data untuk menjawab permasalahan,
tema apa yang dapat ditemukan pada data ini dan seberapa jauh data ini
dapat menyokong tema tersebut (Basrowi dan Suwandi,
).
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil penelitian
tindakan kelas. Analisis data dalam kegiatan belajar mengajar ranah
afektif menggunakan lembar pengamatan guru dan siswa, sedangkan
untuk ranah kognitif analisis data menggunakan hasil belajar yang
diperoleh dari hasil tes siswa.
Penelitian ini menggunakan analisis data dengan rumus sebagai
berikut:
a. Untuk Menghitung nilai rata-rata kelas
M=
Keterangan :
M
𝑿
𝑵
: Nilai rata-rata
: Jumlah nilai semua siswa
: Jumlah siswa (Djamarah,
:
-
)
b. Dalam menghitung Presentase Ketuntasan Klasikal dapat dihitung
menggunakan rumus seperti berikut (Daryanto,
P=
:
):
χ
I. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan indikator, manfaat,
definisi operasional, metode penelitian, teknik analisis data dan
sistematika penulisan.
BAB II : Kajian Pustaka
Berisi tentang penjabaran matematika, prestasi belajar, materi
pecahan, pendekatan RME dan kaitan pembelajaran matematika dengan
pendekatan RME.
BAB III : Pelaksanaan Penelitian
Berisi pelaksaan penelitian, subyek penelitian, deskripsi siklus I dan
deskripsi siklus II.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi tentang keadaan umum,
persentase dari siklus ke siklus.
BAB V : Penutup
Berisi kesimpulan dan saran-saran.
dan pemaparan rata-rata serta
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Matematika
. Pengertian Matematika
Kata matematika berasal dari bahasa latin, manthanein atau mathema
yang berarti “Belajar atau Hal yang dipelajari” sedangkan dalam bahasa
Belanda matematika disebut (wiskunde) atau ilmu pasti yang kesamaannya
berkaitan dengan penalaran. Dibawah ini disajikan beberapa definisi atau
pengertian tentang matematika. (Susanto,
a.
:
).
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir
secara sistematik.
b.
Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
c.
Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan
berhubungan dengan bilangan.
d.
Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitaif dan
masalah tentang ruang dan bentuk.
e.
Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik.
f.
Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat
(Soedjaji,
).
Dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu pasti yang
mempelajari bilangan, simbol, besaran, konsep yang berkaitan satu sama
lain yang dapat digunakan untuk mempelajari kebutuhan sehari-hari.
. Karakteristik Matematika
Menurut Soedjadi (
:
) Matematika mempunyai banyak
pengertian, namun dari semua pengertian yang ada mencangkup
karakteristik sebagai berikut:
a. Memiliki objek kajian abstrak
b. Bertumpu pada kesepakatan
c. Berpola pikir deduktif
d. Memiliki simbol yang kosong dari arti
e. Memperhatikan semesta pembicaraan
f. Konsisten dalam sistemnya
. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Secara umum, tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar
adalah agar siswa mampu dan terampil menggunakan matematika. Selain
itu, dengan pembelajaran matematika dapat memberikan tekanan
penataran nalar dalam penerapan matematika. Menurut Susanto (
-
:
) Kompetensi atau kemamuan umum pembelajaran matematika
di sekolah dasar yaitu sebagai berikut:
a. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian beserta operasi campurannya, termasuk yang melibatkan
pecahan.
b. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang
sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas dan volume.
c. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat.
d. Menggunakan pengukuran: satuan, kesetaraan antar satuan, dan
penaksiran pengukuran.
e. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti: ukuran
tertinggi,
terendah,
rata-rata
modus,
mengumpulkan,
dan
menyajikannya.
f. Memecahlan masalah, melakukan penalaran, dan mengkomunikasikan
gagasan secara matematika.
Secara khusus, tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar ,
sebagaimana disajikan oleh Depdiknas, sebagai berikut:
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonse,
dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang
model
matematika,
menyelesaiakan
model,
dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram , atau
media lain untuk menjelaskan keadaaan atau masalah.
e. Memilki sikap menghargai penggunaaan matematika dalam kehidupan
sehari-hari.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika tersebut, seorang
guru hendaknya menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang
memungkinkan
siswa
aktif
membentuk,
menemukan,
dan
mengembangkan pengetahuannya
B. Prestasi Belajar
.
Pengertian Prestasi
Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie.
Kemudian dalam bahasa Indoneisa menjadi “prestasi” yang berarti “hasil
usaha”. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan
kegiatan antara lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan,
khususnya pembelajaran (Arifin,
:
). Ada beberapa pengertian
prestasi menurut beberapa tokoh,antara lain:
a.
Prestasi adalah hasil yang harus didukung oleh kesadaran seseorang
atau siswa untuk belajar. (Yonny dkk,
b.
:
Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai peserta didik.(Arifin,
c.
)
Harahap dalam Hamdani (
:
)
) memberikan batasan bahwa
prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dana
kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran
dalam kurikulum.
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa,
prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari suatu usaha yang telah
dilakukan atau dikerjakan oleh seseorang.
.
Pengertian Belajar
Pendapat bahwa belajar sebagai aktivitas yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia, ternyata bukan hanya berasal dari
hasil renungan manusia semata. Ajaran agama sebagai pedoman hidup
manusia juga menganjurkan manusia untuk selalu melakukan kegiatan
belajar. Kegiatan belajar sangat terkait dengan proses pencarianilmu.
Islam sangat menekankan terhadap pentingnya ilmu.
Al Qur’an dan hadist mengajak kaum muslim untuk mencari dan
mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menempatkan orang-orang yang
berpengetahuan pada derajat yang tinggi. Di dalam Al-Qur’an kata al„ilm dan kata-kata turunnya digunakan lebih dari
kali. Beberapa ayat
pertama yang diwahyukan kepada Rasulullah, menyebutkan pentingnya
membaca, pena, dan ajaran untuk manusia (Baharuddin dan Wahyuni,
).
ِْ ) َخلَ َق1( ك الَّ ِذي َخلَ َق
)2( سا َن ِم ْن َعلَ ٍق
َ ِّاس ِم َرب
ْ ِاق َْرأْ ب
َ ْاْلن
)4( ) الَّ ِذي َعلَّ َم بِالْ َقلَ ِم3( ك ْاْلَ ْك َرُم
َ ُّاق َْرأْ َوَرب
ِْ َعلَّ َم
)5( سا َن َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم
َ ْاْلن
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari 'Alaq. Bacalah, dan Tuhanmulah
yang paling Pemurah.Yang mengajar manusia dengan pena. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya.
Sejak turunnya wahyu yang pertama kepada Muhammad SAW,
islam telah menekankan perintah untuk belajar. Ayat pertama juga
menjadi bukti bahwa Al-Qur’an memandang penting belajar agar
manusia dapat memahami seluruh kejadian yang ada disekitarnya,
sehingga meningkatkan rasa syukur dan mengakui akan kebesaran Allah
(Baharuddin dan Wahyuni,
). Selain perintah dan pengertian
tentang belajar tertuang dalam Al-qur’an Sebenarnya istilah belajar
bukanlah sesuatu yang asing didengar, namun pengertian belajar itu
sendiri sangatlah luas. Banyak para ahli yang mengemukakan tentang
pengertian belajar dengan pengertian yang berbeda-beda, untuk itu
dibawah ini akan ada penjelasan dari masing-masing ahli tentang
pengertian belajar.
a.
Menurut R.Gagne (
), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu
proses di mana suatu organisme berubah perilkunya sebagai akibat
pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi
terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antar guru
dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung (Susanto,
b.
).
Menurut Gregory A.Kimble (dalam Hergenhahn dan Olson,
)
yang mendefinisikan belajar sebagai berikut; “Learning is a
relatively permanent change in behavior or in behavioral
potentiality that resulst from experience and cannot be attributed to
temporary body states such as those induced by illnes, fatigue, or
drugs”. Dengan kata lain belajar adalah perubahan relatif permanen
dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari
pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat
tertentu semacam penyakit, kelelahan, atau obat-obatan (Sriyanti,
)
c.
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, menigkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku,
sikap, dan mengokohkan kepribadian. (Haryanto,
d.
: ).
Belajar juga merupakan proses mengamati, dan memahami sesuatu.
Indikator belajar ditujukan dengan perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman. (Daryanto,
:
).
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar pada
hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di
sekitar individu dan menimbulkan suatu perubahan. Belajar dapat
dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses
berbuat melalui berbagai pengalaman. Dengan demikian, agar belajar
mencapai sasarannya menurut Daryanto (
: -
) perlu diperhatikan
langkah-langkah berikut:
) Perolehan masukan baru berkenaan dengan pengetahuan dan
pengertian (kognitif) atau suatu kegiatan fisik, metodik, suatu
perilaku baru (termasuk sikap dan nilai). Jika proses
berlangsung cepat, maka belajar akan efektif.
belajar
) Pengasimilasian masukan baru. Masukan itu tidak saja harus
diperoleh dengan cepat tetapi juga harus diperoleh dengan cepat
tetapi juga harus ditahan dalam diri seseorang untuk waktu yang
lama.
) Belajar bukanlah proses pengumpulan berbagai masukan. Jika
masukan itu lepas, tidak terkait satu sama lain, orang hanya
bertindak sebagai suatu wadah yang pasif untuk menerima
pengetahuan, ketrampilan, metodik atau perilaku
) Pembelajaran efektif akan meningkatkan kreativitas. Artinya belajar
harus mempunyai nilai fleksibilitas. Apa yang dipelajari harus dapat
diterapkan pada bidang lain. Ini juga merupakan konsepsi dalam
internalisasi.
Belajar
harus
berkontribusi
pada
kreativitas,
menciptakan pengetahuan baru, serta membangun teori baru dan
model-model
konsepsional.Belajar
hendaknya
menambah
kemampuan orang itu untuk lebih banyak belajar sendiri
. Prinsip- Prinsip Belajar
Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru
perlu
memperhatikan
beberapa
prinsip-prinsip
belajar.
Sebagai
simpulannya terhadap berbagai prinsip belajar baik menurut konsep
behaviorisme, kognitivisme, maupun konstruktivisme, Sukmadinata
dalam Suyono dan Haryanto (
umum belajar sebagai berikut:
:
-
) menyampaiakan prinsip
a.
Belajar berlangsung seumur hidup. Hal ini sesuai dengan prinsip
pembelajaran sepanjang hayat.
b.
Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan,
lingkungan, kematangan, serta usaha dari individu secara aktif.
c.
Belajar mencangkup semua aspek kehidupan. Oleh sebab itu belajar
harus mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
d.
Kegiatan belajar berlangsung disembarang tempat dan waktu.Belajar
berlangsung baik dengan guru maupun tanpa guru.
e.
Belajar yang terencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi.
f.
Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai
dengan amat kompleks.
g.
Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan.Dalam hal tertentu
belajar memerlukan adanya bantuan dan bimbingandari orang lain.
.
Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi
belajar
merupakan
penguasaan
pengetahuan
atau
ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan hal itu, dibawah ini dirumuskan prestasi belajar siswa
menurut (Tu’u
a.
:
) sebagai berikut:
Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika
mengikuti dan mengerjakan tes dan kegiatan pembelajaran di
sekolah.
b.
Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya
karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan
atau ingatan, pemahamana, aplikasi, analisis, dan evaluasi.
c.
Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau
angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap
tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.Hasil
evaluasi tersebut didokumentasikan dalam buku daftar nilai guru dan
wali kelas serta arsip yang ada di bagian administrasi kurikulum
sekolah.
d.
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah siswa melakukan
kegiatan
belajar
sehingga
ada
perubahan-perubahan
dalam
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap siswa (Yonny,
:
).
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwasanya
prestasi belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran yang
dijabarkan melalui nilai atau angka nilai yang berkaitan dengan
kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pembelajaran. Unsur
utama prestasi siswa terdiri dari hasil belajar dan nilai siswa.
.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu:
a. Faktor dari Dalam (intern)
Faktor intern adalah faktor yang berasal dari siswa. Faktor ini antara
lain sebagai berikut:
) Kecerdasan (intelegensi)
Menurut Kartono dalam Hamdani (
:
) Kecerdasan
merupakan salah satu aspek yang pentingdan sangat menentukan
berhasil-tidaknya studi seseorang. Apabila seorang siswa
mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal, secara
potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi.
) Faktor Jasmaniah atau Faktor Fisiologis
Kondisi jasmaniah pada umumnya sangat berpengaruh
terhadap kemampuan belajar seseorang, baik yang bersifat
baw
MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN
REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) PADA
KELAS III MI AL HUDA MUNGGANGSARI
KECAMATAN
KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN
AJARAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
DANIA RIZKY SEPTIANTI
-
-
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
i
ii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN
REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) PADA
KELAS III MI AL HUDA MUNGGANGSARI
KECAMATAN
KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN
AJARAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
DANIA RIZKY SEPTIANTI
-
-
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari:
Nama
: Dania Rizky Septianti
NIM
:
Fakultas
: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul Skripsi :
-
-
PENINGKATAN
MATEMATIKA
PRESTASI
BELAJAR
MATERI PECAHAN MELALUI
PENDEKATAN
REALISTIC
MATHEMATIC
EDUCATION (RME) PADA KELAS III MI AL HUDA
MUNGGANGSARI
KABUPATEN
KECAMATAN KALIANGKRIK
MAGELANG
TAHUN
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga,
September
Dosen Pembimbing
Dra. Siti Farikhah, M.Pd
NIP:
iv
AJARAN
KEMENTRIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
Jalan Lingkar Salatiga Km. Telepon: (
)
Salatiga
Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id Email: tarbiyah@iainsalatiga.ac.id
SKRIPSI
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI
PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC
EDUCATION (RME) PADA KELAS III MI AL HUDA MUNGGANGSARI
KECAMATAN KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG
TAHUN AJARAN
Disusun oleh
DANIA RIZKY SEPTIANTI
NIM
:
-
-
Telah dipertahankan di depan Depan Penguji Skripsi Jurusan PGMI, Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada
tanggal…………………....... dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna
memperolah gelar Sarjana Pendidikan
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji
: Suwardi, M.Pd
Sekertaris Penguji
: Dra. Siti Farikhah, M.Pd
Penguji I
: Rasimin, M.Pd
Penguji II
: Dr. Budiyono Saputro, M.Pd
Salatiga,
Dekan
Suwardi, M.Pd
NIP.
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama
: Dania Rizky Septianti
Nim
:
Fakultas
: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidayah
-
-
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
Salatiga,
September
Yang Menyatakan
Dania Rizky Septianti
NIM.
vi
-
-
MOTTO
من صبر ظفر
“Siapa yang sabar akan beruntung”
Jika badai kehidupan menderamu, bersabarlah. Ikhlaskan hatimu dan
berjuanglah karena dengan itu engkau kan mulai. Tiap tangisan kan
berujung senyuman, kegelisahan kan berganti ketenangan, dan ketakutan
kan berakhir dengan rasa aman. Bersama kesulitan selalu ada kemudahan.
(Ameliasari Teuresia Kesuma)
vii
PERSEMBAHAN
Tiada yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang selain Engkau Ya Allah,
Syukur alhamdulillah berkat rahmat dan karunia-Mu ya Allah, saya bisa
menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini ku persembahkan untuk :
Kedua orang tua Bapak Marjuki dan Ibu Ari Sih Mulyani. Terimakasih
atas dukungan moril maupun materil selama ini.
Adikku M.Rizal.Farizky terima kasih atas pinjaman laptop sampai
akhirnya skripsi dapat terselesaikan.
Sahabat-sahabatku (Awalina, Bunga, Afi, Mbak Nucha, Mbak Ida, Mbak
Asiyah dan trio cagur), terimakasih banyak karena kalian selalu siap
menampung air mata, tawa, tempat sharing dan berbagi dalam duka
maupun suka.
Terimakasih buat seseorang yang sudah banyak membantu
Terimakasih juga buat teman-teman IAIN khusus nya PGMI angkatan
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan hidayahNya sehingga skripsi ini dapat saya selesaikan sesuai rencana.
Sebagai guru kita tentunya bangga dengan prestasi siswa yang memuaskan
sesuai dengan tujuan yang direncanakan, dengan menggunakan pendekatan yang
tepat dalam proses pembelajaran merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam
belajar, maka dari itu skripsi ini saya beri judul “PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN
REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) PADA KELAS III MI AL
HUDA MUNGGANGSARI
KECAMATAN KALIANGKRIK KABUPATEN
MAGELANG TAHUN AJARAN
. Pembuatan skripsi ini tidak akan
terwujud tanpa adanya pemberian kesempatan, dukungan dan bantuan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis sampaikan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada:
. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah.
. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan PGMI.
. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd
yang sangat sabar dan teliti di dalam
membimbing skripsi.
. Dosen serta staf IAIN Salatiga yang sudah membantu.
. Ibu Amelia Teuresia Kesuma, M.Pd yang membantu dan memberi buku.
. Bapak dan Ibu tercinta yang tak henti-hentinya memberikan bantuan.
ix
. Kepala sekolah (Bapak Farid Abdilah, S.Pd.I), Wali kelas III (Ibu Dwi
Kurnianingsih, S.Pd.I), Semua Guru dan anak-anak kelas III MI Al Huda
Munggangsari
yang telah memberikan waktu untuk penelitian.
. Sahabat-Sahabatku yang selalu memotivasi.
. Kakak-kakakku (Lina , Senja, Tisa dan Nduk Mi) yang selalu memberi
motivasi agar cepat menyelesaikan kuliah.
. Seseorang yang selalu mendengarkan keluh kesah serta curhatanku.
. Teman-teman KKN IAIN Salatiga dan Tuan Rumah posko semoga kita
tetap jadi saudara, terimakasih untuk pemberian masukannya.
. Semua teman-teman Karang Taruna Tunas Muda V yang mengajarkanku
menjadi pribadi yang kuat.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa Skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu saya sangat mengharapkan adanya kritik, saran
dan masukan yang dapat saya gunakan untuk menyempurnakan skripsi ini.
Semoga Allah SWT selalu mencurahkan rahmat, bimbingan dan petunjuknya
kepada kita. Amin
Salatiga,
Penulis,
x
September
ABSTRAK
Septianti, Dania Rizky
, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika
Materi Pecahan Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education
(RME) pada Kelas III MI Al Huda Munggangsari
Kec.Kaliangkrik
Kab.Magelang Tahun Ajaran
. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah. Pembimbing :
Dra.Siti Farikhah, M.Pd.
Kata Kunci: Prestasi Belajar dan Pendekatan RME
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar
matematika materi pecahan dengan pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) pada kelas III MI Al Huda Munggangsari
Kec.
Kaliangkrik Kab. Magelang. Masalah yang ingin dijawab dalam penelitian
ni adalah Apakah dengan penerapan Pendekatan RME mampu
meningkatakan prestasi belajar matematika materi pecahan pada kelas III
MI Al Huda Munggangsari Kec. Kaliangkrik Kab. Magelang?
Guna menjawab pertanyaan tersebut, peneliti melakukan penelitian ini
dengan metode Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dalam siklus.
Tiap siklusnya merupakan rangkaian kegitan yang dimulai dari )
Perencanaan, ) Pelaksanaan, ) Observasi, dan ) Refleksi. Subyek dalam
Penelitian ini adalah siswa kelas III MI Al Huda Munggangsari Kec.
Kaliangkrik Kab. Magelang yang berjumlah
siswa, terdiri dari
lakilaki dan
perempuan yang pada tahun ajaran
tercatat sebagai
siswa kelas III MI Al Huda Munggangsari.
Peningkatan tersebut dapat dilihat dari penelitian tindakan kelas yang
dilakukan pada siklus I dan II dengan hasil tes tertulis dan lembar
pengamatan selama pelajaran berlangsung mengalami peningkatan. Pada
siklus I rata-rata adalah
atau
dengan siswa
siswa yang tuntas dan
siswa belum tuntas. Dari rata-rata pra siklus mengalami peningkatan
sebanyak %. Pada siklus II rata-rata
atau
dengan
siswa yang
tuntas. Dari rata-rata Siklus II mengalami peningkatan
.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i
LOGO ............................................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL........................................................................................ iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................ vi
MOTTO............................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... x
ABSTRAK ....................................................................................................... xi
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN... ................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang .................................................................................................
Rumusan Masalah ............................................................................................
Tujuan Penelitian .............................................................................................
Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ..............................................
Manfaat Penelitian ...........................................................................................
Definisi operasional .........................................................................................
xii
Metode Penelitian ............................................................................................
Tekik Analisis Data ..........................................................................................
Sistematika Penulisan.......................................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Matematika.......................................................................................................
Prestasi Belajar......... ........................................................................................
Pecahan... .........................................................................................................
Pendekatan RME..............................................................................................
Kaitan Pembelajaran Matematika dengan RME....... .......................................
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Gambaran Umum MI .......................................................................................
Subyek Penelitian .............................................................................................
Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .....................................................................
Deskripsi Siklus I .............................................................................................
Deskripsi Siklus II ............................................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pra Siklus.. .......................................................................................................
Siklus I .............................................................................................................
Siklus II ............................................................................................................
Pembahasan Hasil Penelitian ..........................................................................
BAB V PENUTUP
xiii
KESIMPULAN ................................................................................................
SARAN ............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.. ....................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN....... ........................................................................
xiv
DAFTAR TABEL
.
Perbatasan MI Al Huda Munggangsari ................................................
.
Data Guru dan Staf MI Al Huda Munggangsari ..................................
.
Daftar Nama Siswa Kelas III MI Al Huda Munggangsari
.
Nilai Siswa Pra Siklus.............................................................................
.
Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus I .........................................
.
Lembar Observasi Guru Siklus I.............................................................
.
Hasil Tes Formatif Siklus I .....................................................................
.
Lembar Observasi Keaktifan Siswa Siklus II ........................................
.
Lembar Observasi Guru Siklus II ...........................................................
.
Hasil Tes Formatif Siklus II ....................................................................
.
Rekapitulsi Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I,
.................
dan Siklus II ...........................................................................................
.
Perbandingan Persentase Ketuntasan Belajar Siswa...............................
xv
DAFTAR GAMBAR
.
Bagan Rancangan Penelitian PTK .........................................................
.
Contoh Pecahan ......................................................................................
.
Cara Membaca Pecahan .........................................................................
.
Cara Membaca Pecahan ..........................................................................
.
Contoh Perbandingan Pecahan ...............................................................
.
Perbandingan Pecahan Senilai ................................................................
.
Ketuntasan Belajar Siswa .......................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
RPP Siklus I.. .....................................................................................
Lampiran
RPP Siklus II .....................................................................................
Lampiran
Lembar Observasi Keaktifas Siswa siklus I ....................................
Lampiran
Lembar Observasi Kemampuan Guru Siklus I ................................
Lampiran
Lembar Observasi Keaktifas Siswa siklus II ...................................
Lampiran
Lembar Observasi Kemampuan Guru Siklus II ..............................
Lampiran
Foto Kegiatan ..................................................................................
Lampiran
Lembar Pembimbing Skripsi ..........................................................
Lampiran
Permohonan Ijin Penelitian ...........................................................
Lampiran
SK Penelitian ................................................................................
Lampiran
SK Kegiatan...................................................................................
Lampiran
Lembar Konsultasi Skripsi ............................................................
Lampiran
Biografi Penulis .............................................................................
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini yang menjadi pembicaraan dalam dunia pendidikan selain
tentang kurikulum pendidikan. Salah satunya yaitu tentang mutu pendidikan.
Mutu pendidikan bergantung terhadap pendidik, peserta didik, dan materi.
Tidak hanya itu, proses penyampaian materipun sebenarnya ikut andil dalam
keberhasilan mutu pendidikan. Banyak sekali pendekatan, strategi, metode
ataupun model yang dapat digunakan seorang guru agar penyampaian materi
dapat berjalan dengan baik. Misal, materi yang penyapaiannya lebih mudah
menggunakan pendekatan, strategi, metode ataupun model yaitu pada mata
pelajaran matematika.
Sudah sering kita mendengar bahwa matematika kerap kali menjadi
monster yang menakutkan bagi anak. Anak tidak suka belajar matematika,
bahkan mendengar kata matematika saja, dibenaknya seolah sudah tergambar
sesuatu yang menyeramkan dan menakutkan. Seringkali matematika yang
hadir di depan dan yang banyak dikenal hanyalah matematika yang penuh
dengan rumus, abstrak, teoritis dan kering. Padahal, sebenarnya ada sisi
menarik dalam matematika yang selama ini belum dikenal, dan sayangnya
jarang dihadirkan dikelas. (Sriyanto,
:
). Matematika perlu diberikan
kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar. Hal ini dimaksudkan
untuk membekali mereka dengan kemampuan berpikir logis, analistis,
sistematis,
kritis,
kreatif
serta
kemampuan
bekerja
sama.
Dalam
membelajarkan matematika kepada peserta didik, apabila guru masih
menggunakan paradigma pembelajaran satu arah, yaitu umumnya dari guru
ke peserta didik, maka guru akan lebih mendominasi pembelajaran.
Dengan
demikian,
pembelajaran
cenderung
monoton
sehingga
mengakibatkan peserta didik merasa jenuh dan tersiksa. Oleh karena itu,
dalam membelajarkan matematika kepada peserta didik, guru hendaknya
lebih memilih berbagai variasi pendekatan, strategi, metode ataupun model
yang sesuai dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan
akan tercapai. Perlu diketahui bahwa baik atau tidaknya suatu pemilihan
pendekatan
pembelajaran
akan
tergantung
tujuan
pembelajarannya,
kesesuaian dengan materi pembelajaran, tingkat perkembangan peserta didik,
kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran serta mengoptimalkan
sumber-sumber belajar yang ada. (Daryanto,
Dalam Sriyanto (
:
-
:
).
) dikemukakan ada beberapa hal yang perlu
dipahami dulu tentang matematika. Pemahaman ini akan menjadi dasar bagi
kita untuk menentukan pendekatan apa yang mesti dilakukan dalam belajar
matematika. Selanjutnya dikatakan “Math is Not
a Spectator Sport”
Matematika bukan olahraga tontonan. Kira-kira begitulah terjemahan bebas
dari sub judul di atas. Maksudnya, siswa tidak hanya menjadi penonton dalam
pelajaran matematika. Siswa tidak dapat belajar matematika hanya dengan
datang di kelas, memperhatikan guru dan belajar di rumah dengan
mengerjakan PR yang diberikan oleh guru. Sebaliknya, untuk dapat
mempelajari matematika dengan baik kita harus secara aktif terlibat dalam
proses pembelajaran matematika. “Understand the Principles” Mungkin
banyak orang dapat lulus dalam tes pelajaran sejarah dengan mudah hanya
dengan menghafal tanggal, nama dan peristiwa-peristiwa. Namun, untuk
dapat lulus pelajaran matematika orang butuh melakukan lebih dari pada
sekedar menghafal kumpulan rumus-rumus, prinsip-prinsip atau konsepkonsep dalam matematika. Guru dan siswa perlu memahami bagaimana
menggunakan rumus-rumus tersebut, saat kapan rumus harus digunakan dan
hal itu seringkali jauh berbeda dari hanya sekedar menghafalnya.
“Mathematics is Comulative” Yang perlu dipahami, matematika merupakan
akumulasi atau kumpulan dari banyak materi. Seringkali apa yang sedang kita
pelajari dalam pembelajaran matematika sekarang bergantung pada
pemahaman materi yang sudah dipelajari sebelumnya. Dengan kata lain,
seringkali untuk memahami materi baru dibutuhkan pemahaman dari materimateri pelajaran sebelumnya.
Permasalahan dalam proses belajar mengajar yang terjadi di MI Al Huda
Munggangsari
sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan wali kelas III
(Dwi Kurnianingsih) bahwa penguasaan siswa terhadap matematika
khususnya pecahan masih tergolong rendah, menurut yang diperoleh rata-rata
nilai matematika siswa kelas III pada semester II tahun
yaitu
menujukkan bahwa prestasi peserta didik masih tergolong rendah.
Pada pembelajaran matematika di MI Al Huda Munggangsari
terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, diantaranya
adalah siswa kurang memperhatikan guru saat pembelajaran berlangsung,
masih banyak siswa yang mengobrol sendiri dan guru kurang menggunakan
pendekatan yang sesuai dengan pembelajaran sehingga siswa kurang bisa
merespon
yang
disampaikan
oleh guru.
Selain
itu,
guru
kurang
mengembangkan pendekatan yang efektif dan peserta didik masih merasa
kesulitan dalam mempelajari pembelajaran matematika.
Masalah yang dikemukakan tersebut, guru MI Al Huda Munggangsari
perlu melakukan perbaikan proses pembelajaran; Salah satunya yaitu dengan
pendekatan pembelajaran yang menekankan pada keaktifan siswa untuk
mengembangkan potensi secara maksimal dan menggunakan alat peraga yang
nyata agar siswa lebih dapat memaksimalkan proses pembelajaran. Maka
penulis memutuskan untuk menggunakan pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) sebagai solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan
tersebut.
Pendekatan RME merupakan salah satu pendekatan yang dalam proses
pembelajarannya peserta didik harus diberikan kesempatan untuk menemukan
kembali (to reinvent) matematika melalui bimbingan guru dan penemuan
kembali (reinvention) ide dan konsep matematika harus dimulai dari
penjelajahan berbagai situasi dan persoalan “dunia riil”. (Daryanto
:
). Dalam hal ini pembelajaran dengan pendekatan RME peserta didik
didorong untuk aktif bekerja bahkan diharapkan untuk mengkonstruksi atau
membangun sendiri konsep-konsep matematika, dengan demikian RME
berpotensi untuk meningkatkan prestasi belajar matematika MI Al Huda
Munggangsari .
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka penulis mencoba melakukan
Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR
MATEMATIKA
MATERI
PECAHAN
MELALUI
PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME)
PADA KELAS III MI AL HUDA MUNGGANGSARI
KECAMATAN
KALIANGKRIK KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN
”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan pendekatan Realistic
Mathematic
Education
(RME)
dapat
meningkatkan
prestasi
belajar
matematika materi pecahan pada kelas III MI Al Huda Munggangsari
Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang tahun ajaran
?”.
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar matematika materi pecahan
melalui pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) pada kelas III MI
Al Huda Munggangsari
ajaran
Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang tahun
.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis
penelitian tindakan kelas ini adalah pendekatan Realistic Mathematic
Education (RME) dapat meningkatkan prestasi belajar matematika materi
pecahan pada kelas III MI Al Huda Munggangsari
Kaliangkrik Kabupaten Magelang Tahun ajaran
Kecamatan
.
. Indikator Keberhasilan
Penerapan pendekatan RME ini dapat dikatakan efektif apabila
prestasi yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikatornya dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a.
Secara Individu:
Adanya peningkatan prestasi belajar matematika materi pecahan
yang mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) ≥
b.
.
Secara Klasikal :
Ketuntasan siswa secara klasikal dalam materi pecahan yang
mencapai presentase nilai
:
sisa mencapai KKM. (Daryanto,
)
E. Manfaat Penelitian
.
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi masukan yang ilmiah
dalam khasanah keilmuan yang berkaitan dengan bidang pendidikan.
Menambah wawasan dalam bidang penelitian dan pembuatan karya
ilmiah, dan memberikan sumbangan pikiran bagi lembaga dimana tempat
mahasiswa menimba ilmu.
.
Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan sumbangan
manfaat yang baik yang berarti bagi siswa, guru, dan sekolah yaitu:
a.
Manfaat bagi siswa
) Menumbuhkan motivasi dan semangat baru untuk mengikuti
pembelajaran matematika.
) Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam kegiatan belajar
mengajar matematika.
) Meningkatkan keaktifan siswaselama proses belajar mengajar
matematika.
) Meningkatkan kemampuan pemahaman siswa dalam memahami
materi matematika
b.
Manfaat bagi guru
) Memberikan masukan bagi guru untuk menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan dan menarik minat belajar siswa.
) Meningkatkan kreativitas guru dalam melakukan pendekatan
terhadap mata pelajaran.
) Guru mampu mendeteksi permasalahan yang ada di dalam
proses pembelajaran, sekaligus mencari alternatif pemecahan
masalah yang tepat.
c.
Manfaat bagi sekolah
) Hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang baik
pada sekolah dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran.
) Meningkatkan kualitas pendidikan.
) Sebagai masukan bagi sekolah untuk melakukan pembinaan
guru dalam inovasi dan implementasi pendekatan-pendekatan
pembelajaran dalam matematiaka
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari perbedaan pemahaman pembaca, maka diperlukan
definisi operasional untuk menjelaskan kata kunci dalam penelitian ini.
.
Matematika
Sebelum mempelajari matematika, alangkah baiknya kalau kita
terlebih dahulu memahami arti matematika itu sendiri. Matematika
adalah pengetahuan tentang bentuk yang terorganisasi. Sifat-sifat atau
teori-teori itu dibuat secara deduktif berdasarkan unsur-unsur yang
didefinisikan,
sifat-sifat
atau teori-teori
kebenarannya. (Ensiklopedia Matematika,
.
yang sudah
dibuktikan
: )
Prestasi Belajar
Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai seseorang dari suatu
usaha yang telah dilakukan atau dikerjakan. Prestasi akademik adalah
hasil belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di sekolah atau di
perguruan tinggi yang bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui
pengukuran dan penilain.(Yonny,
:
). Sedangkan Prestasi belajar
adalah hasil dari evaluasi terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif,
afektif, dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang
diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan.
(Hamdani,
:
).
Hasil evaluasi tersebut didokumentasikan dalam buku daftar nilai
guru dan wali kelas serta arsip yang ada dibagian administrasi kurikulum
sekolah. Selain itu, evaluasi juga disampaiakan kepada peserta didik dan
orang tua melalui buku rapor yang yang disampaikan pada waktu
pembagian rapor akhir semester atau kenaikan kelulusan. Jadi, prestasi
belajar siswa terfokus pada nilai atau angka yang dicapai siswa dalam
proses pembelajaran di sekolah. Nilai tersebut terutama dilihat dari sisi
kognitif, karena aspek ini yang sering dinilai oleh guru untuk melihat
penguasaan pengetahuan sebagai ukuran pencapaian hasil belajar peserta
didik. Karena itu, unsur yang ada dalamprestasi terdiri dari hasil belajar
dan nilai siswa. (Tu’u
.
:
).
Pecahan
Kata pecahan berasal dari kata latin fractio, suatu bentuk kata lain
dari frangere, yang berarti membelah (memecah). Secara historis,
pecahan pertama kali digunakan untuk merepresentasikan bilangan yang
bernilai kurang dari bilangan cacah serta digunakan dalam memecah dan
membagi makanan, perdagangan, dan pertanian. (Purnomo,
:
).
Pecahan dapat diartikan sebagai bagian dari sesuatu yang utuh. Dalam
ilustrasi gambar, bagian yang dimaksud adalah bagian yang diperhatikan,
yang biasanya ditandai dengan arsiran. Bagian inilah yang dinamakan
pembilang. Adapun bagian yang utuh adalah bagian yang dianggap
sebagai satuan, dan dinamakan penyebut. (Heruman,
Dijelaskan dalam Purnomo (
:
:
).
) Makna ini merupakan konsep
paling umum dari pecahan, yaitu penggunaan pecahan untuk menunjukan
bagian dari keseluruhan. Dari pecahan , bilangan bagian bawah (yakni
b) disebut dengan penyebut yang menujukkan banyaknya bagian adil
(sama besar;kongruen) secara keseluruan dan bilangan bagian atas (yakni
a) disebut pembilang yang menunjukkan banyaknya bagian adil yang
diamati, atau bagian pecahan yang dihitung. Dengan kata lain, pembilang
adalah membilang bagian adil yang diamati dan penyebut adalah
menyebutkan keseluruhan bagian yang sedang diamati.
.
Pendekatan Realistic Mathematic Eduaction (RME)
Pernyataan Freudenthal bahwa matematika merupakan “suatu bentuk
aktivitas manusia” melandasi pengembangan Realistic Mathematic
Eduaction
(RME).
RME
merupakan
suatu
pendekatan
dalam
pembelajaran matematika di Belanda. Kata “realistis” sering disalah
artikan sebagai “real-world” yaitu dunia nyata. Banyak pihak yang
menganggap bahwa RME adalah suatu pendekatan pembelajaran
matematika yang harus selalu menggunakan masalah sehari-hari.
Pengunanan “realistis” sebenarnya berasal dari bahasa Belanda “zich
realiseren” yang berarti “untuk dibayangkan” atau “to imagine. Menurut
Van den Heuvel-Panhuizen penggunaan kata “realistic‟ tersebut tidak
sekedar menunjukkan adanya suatu koneksi dengan dunia nyata (real-
wold) tetapi lebih mengacu pada fokus pendidikan matematika realistis
dalam menempatkan penekanan penggunan suatu situasi yang bisa
dibayangkan (imaginable) oleh peserta didik. (Wijaya,
:
).
RME merupakan salah satu pendekatan pembelajaran matematika
yang berorientasi pada siswa, bahwa matematika adalah aktivitas
manusia dan matematika harus dihubungkan secara nyata terhadap
konteks kehidupan sehari-hari siswa ke pengalaman belajar yang
berorientasi pada hal-hal nyata. Suatu prinsip RME yaitu siswa harus
berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar. Siswa harus diberi
kesempatan untuk membangun pengetahuan dan pemahan mereka
sendiri. (Susanto,
:
). Dengan diberinya kesempatan untuk
membangun pengetahuan sendiri maka, siswa akan lebih paham dalam
mempelajari materi.
G. Metode Penelitian
.
Rancangan Penelitian Tindakan Kelas
Rancangan penelitian hendaknya bisa digunakan untuk memperbaiki
pembelajaran. Jadi, sebisa mungkin rancangan penelitian ini sudah
disusun dan dirancang dengan baik. Sebenarnya banyak rancangan
penelitian tindakan kelas, pada skripsi ini penulis menggunakan metode
penelitian dari Kesuma (
:
) ada empat tahapan-tahapan dalam
penelitian tindakan kelas, yaitu sebagai berikut:
a.
Perencanaan Tindakan (Planning)
Sebelum
melakukan
perencanaan,
hendaknya
guru
mengumpukan informasi yang diperlukan tentang pengetahuan siswa
sebelumnya mengenai pelajaran yang akan dibahas. Perencanaan
tindakan yaitu suatu perencanaan dalam bentuk penyusunan
perangkat pembelajaran berdasarkan hasil evaluasi dan
hasil
pelaksanaan refleksi awal.
b.
Pelaksanaan Tindakan (Action)
Dalam pelaksaan tindakan, peneliti melaksanaan tindakan sesuai
skenario pembelajaran yang tertuang dalam RPP. Kemudian
dilaksanakan di kelas, dan selama proses pembelajaran dilakukan
observasi atau pengamatan.
c.
Observasi (Observation)
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas. Mulai
dari bagaimana reaksi siswa hingga hasil evaluasi, apakah sesuai
atau tidak dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Dengan demikian siswa dan guru dapat berkolaborasi untuk dapat
memahami satu sama lain mengenai proses pembelajaran di kelas
dan apa yang sesuai dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.
d. Refleksi (Reflection)
Pada tahapan ini, guru melakukan refleksi terhadap hasil
observasi. Refleksi yang dilakukan bisa berupa catatan atau
kekurangan dari metode yang digunakan dalam pembelajaran. Dari
kekurangan atau kelemahan yang ditemukan, guru kemudian
melakukan inovasi terhadap metode yang digunakan sebelumnya
atau menambah metode baru untuk memenuhi tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan.
Gambar . Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK
Perencanaan
Siklus
Refleksi
Merevisi dan
memperbaiki
perencanaan
berdasarkan hasil reflesi
masuk kesiklus
Refleksi
Merevisi dan
memperbaiki
perencanaan berdasarkan
hasil reflesi masuk
kesiklus
Pelaksanaan
Tindakan
Observasi atau
Pengamatan
Perencanaan
Siklus
Observasi atau
Pengamatan
Dan seterusnya hingga
tujuan pembelajaran
tercapai sesuai yang
diharapkan
(Kesuma,
:
)
.
Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas MI Al Huda Munggangsari
ini
dilaksanakan di:
Dusun
: Kwayuhan
Desa
: Munggangsari
Kecamatan : Kaliangkrik
.
Kabupaten
: Magelang
Provinsi
: Jawa Tengah
Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah guru dan
siswa kelas III MI Al Huda Munggangsari
Kabupaten Magelang dengan jumlah
Kecamatan Kaliangkrik
siswa yaitu
perempuan dan
laki-laki. .
.
Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
a.
Observasi
Observasi yaitu proses pengambilan data dalam penelitian
dimana penelitian atau pengamat melihat situasi pembelajaran secara
langsung. Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai
ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu
wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu
berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada
orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. (Sugiyono,
:
).
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi perlu digunakan untuk memperoleh data
tentang sarana dan prasarana, alat atau media yang digunakan dan
lain sebagainya yang dianggap penting. Dokumen dapat berupa
bentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang.
(Sugiyono,
c.
:
).
Penilaian
Melaksanakan penilaian dengan bentuk soal esai yang berbeda
setiap siklus untuk mengukur ketercapaian indikator-indikator yang
disampaiakn oleh peneliti, sekaligus mengukur nilai kompetensi
dasar. (Dwitagama,
.
:
).
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam
penelitian. Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan
oleh peneliti yaitu sebagai berikut:
a.
Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengamati secara langsung
kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.
b. Soal Tes
Soal tes digunakan untuk mengetahui hasil akhir kegiatan
peserta didik. Soal tes terdiri dari soal tertulis dan soal lisan.
c.
Silabus
Silabus di buat oleh pemerintah dan dijadikan sebagai panduan
guru untuk membuat RPP.
d. RPP
RPP yaitu rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan
sebagai pegangan guru saat mengajar agar pembelajaran sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
e.
Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah pengetahuan, ketrampilan dan sikap
yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam rangka untuk
memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan.
f.
Alat Peraga RME
Alat peraga yaitu alat-alat yang digunakan untuk memperjelas
materi pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik dan
mencegah terjadinya verbalisme pada diri peserta didik. Alat peraga
yang digunakan dalam PTK ini yaitu roti.
H. Teknik Analisis Data PTK
Analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah,
membuang dan menggolongkan data untuk menjawab permasalahan,
tema apa yang dapat ditemukan pada data ini dan seberapa jauh data ini
dapat menyokong tema tersebut (Basrowi dan Suwandi,
).
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil penelitian
tindakan kelas. Analisis data dalam kegiatan belajar mengajar ranah
afektif menggunakan lembar pengamatan guru dan siswa, sedangkan
untuk ranah kognitif analisis data menggunakan hasil belajar yang
diperoleh dari hasil tes siswa.
Penelitian ini menggunakan analisis data dengan rumus sebagai
berikut:
a. Untuk Menghitung nilai rata-rata kelas
M=
Keterangan :
M
𝑿
𝑵
: Nilai rata-rata
: Jumlah nilai semua siswa
: Jumlah siswa (Djamarah,
:
-
)
b. Dalam menghitung Presentase Ketuntasan Klasikal dapat dihitung
menggunakan rumus seperti berikut (Daryanto,
P=
:
):
χ
I. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi adalah sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan
Meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan indikator, manfaat,
definisi operasional, metode penelitian, teknik analisis data dan
sistematika penulisan.
BAB II : Kajian Pustaka
Berisi tentang penjabaran matematika, prestasi belajar, materi
pecahan, pendekatan RME dan kaitan pembelajaran matematika dengan
pendekatan RME.
BAB III : Pelaksanaan Penelitian
Berisi pelaksaan penelitian, subyek penelitian, deskripsi siklus I dan
deskripsi siklus II.
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berisi tentang keadaan umum,
persentase dari siklus ke siklus.
BAB V : Penutup
Berisi kesimpulan dan saran-saran.
dan pemaparan rata-rata serta
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Matematika
. Pengertian Matematika
Kata matematika berasal dari bahasa latin, manthanein atau mathema
yang berarti “Belajar atau Hal yang dipelajari” sedangkan dalam bahasa
Belanda matematika disebut (wiskunde) atau ilmu pasti yang kesamaannya
berkaitan dengan penalaran. Dibawah ini disajikan beberapa definisi atau
pengertian tentang matematika. (Susanto,
a.
:
).
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir
secara sistematik.
b.
Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi.
c.
Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logik dan
berhubungan dengan bilangan.
d.
Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitaif dan
masalah tentang ruang dan bentuk.
e.
Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logik.
f.
Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat
(Soedjaji,
).
Dapat disimpulkan bahwa matematika adalah ilmu pasti yang
mempelajari bilangan, simbol, besaran, konsep yang berkaitan satu sama
lain yang dapat digunakan untuk mempelajari kebutuhan sehari-hari.
. Karakteristik Matematika
Menurut Soedjadi (
:
) Matematika mempunyai banyak
pengertian, namun dari semua pengertian yang ada mencangkup
karakteristik sebagai berikut:
a. Memiliki objek kajian abstrak
b. Bertumpu pada kesepakatan
c. Berpola pikir deduktif
d. Memiliki simbol yang kosong dari arti
e. Memperhatikan semesta pembicaraan
f. Konsisten dalam sistemnya
. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Secara umum, tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar
adalah agar siswa mampu dan terampil menggunakan matematika. Selain
itu, dengan pembelajaran matematika dapat memberikan tekanan
penataran nalar dalam penerapan matematika. Menurut Susanto (
-
:
) Kompetensi atau kemamuan umum pembelajaran matematika
di sekolah dasar yaitu sebagai berikut:
a. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian,
pembagian beserta operasi campurannya, termasuk yang melibatkan
pecahan.
b. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang
sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas dan volume.
c. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat.
d. Menggunakan pengukuran: satuan, kesetaraan antar satuan, dan
penaksiran pengukuran.
e. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti: ukuran
tertinggi,
terendah,
rata-rata
modus,
mengumpulkan,
dan
menyajikannya.
f. Memecahlan masalah, melakukan penalaran, dan mengkomunikasikan
gagasan secara matematika.
Secara khusus, tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar ,
sebagaimana disajikan oleh Depdiknas, sebagai berikut:
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonse,
dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang
model
matematika,
menyelesaiakan
model,
dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram , atau
media lain untuk menjelaskan keadaaan atau masalah.
e. Memilki sikap menghargai penggunaaan matematika dalam kehidupan
sehari-hari.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika tersebut, seorang
guru hendaknya menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang
memungkinkan
siswa
aktif
membentuk,
menemukan,
dan
mengembangkan pengetahuannya
B. Prestasi Belajar
.
Pengertian Prestasi
Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie.
Kemudian dalam bahasa Indoneisa menjadi “prestasi” yang berarti “hasil
usaha”. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan
kegiatan antara lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan,
khususnya pembelajaran (Arifin,
:
). Ada beberapa pengertian
prestasi menurut beberapa tokoh,antara lain:
a.
Prestasi adalah hasil yang harus didukung oleh kesadaran seseorang
atau siswa untuk belajar. (Yonny dkk,
b.
:
Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai peserta didik.(Arifin,
c.
)
Harahap dalam Hamdani (
:
)
) memberikan batasan bahwa
prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dana
kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran
dalam kurikulum.
Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa,
prestasi adalah hasil yang telah dicapai dari suatu usaha yang telah
dilakukan atau dikerjakan oleh seseorang.
.
Pengertian Belajar
Pendapat bahwa belajar sebagai aktivitas yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia, ternyata bukan hanya berasal dari
hasil renungan manusia semata. Ajaran agama sebagai pedoman hidup
manusia juga menganjurkan manusia untuk selalu melakukan kegiatan
belajar. Kegiatan belajar sangat terkait dengan proses pencarianilmu.
Islam sangat menekankan terhadap pentingnya ilmu.
Al Qur’an dan hadist mengajak kaum muslim untuk mencari dan
mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menempatkan orang-orang yang
berpengetahuan pada derajat yang tinggi. Di dalam Al-Qur’an kata al„ilm dan kata-kata turunnya digunakan lebih dari
kali. Beberapa ayat
pertama yang diwahyukan kepada Rasulullah, menyebutkan pentingnya
membaca, pena, dan ajaran untuk manusia (Baharuddin dan Wahyuni,
).
ِْ ) َخلَ َق1( ك الَّ ِذي َخلَ َق
)2( سا َن ِم ْن َعلَ ٍق
َ ِّاس ِم َرب
ْ ِاق َْرأْ ب
َ ْاْلن
)4( ) الَّ ِذي َعلَّ َم بِالْ َقلَ ِم3( ك ْاْلَ ْك َرُم
َ ُّاق َْرأْ َوَرب
ِْ َعلَّ َم
)5( سا َن َما لَ ْم يَ ْعلَ ْم
َ ْاْلن
Artinya : Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan.
Dia telah menciptakan manusia dari 'Alaq. Bacalah, dan Tuhanmulah
yang paling Pemurah.Yang mengajar manusia dengan pena. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya.
Sejak turunnya wahyu yang pertama kepada Muhammad SAW,
islam telah menekankan perintah untuk belajar. Ayat pertama juga
menjadi bukti bahwa Al-Qur’an memandang penting belajar agar
manusia dapat memahami seluruh kejadian yang ada disekitarnya,
sehingga meningkatkan rasa syukur dan mengakui akan kebesaran Allah
(Baharuddin dan Wahyuni,
). Selain perintah dan pengertian
tentang belajar tertuang dalam Al-qur’an Sebenarnya istilah belajar
bukanlah sesuatu yang asing didengar, namun pengertian belajar itu
sendiri sangatlah luas. Banyak para ahli yang mengemukakan tentang
pengertian belajar dengan pengertian yang berbeda-beda, untuk itu
dibawah ini akan ada penjelasan dari masing-masing ahli tentang
pengertian belajar.
a.
Menurut R.Gagne (
), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu
proses di mana suatu organisme berubah perilkunya sebagai akibat
pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi
terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antar guru
dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran
berlangsung (Susanto,
b.
).
Menurut Gregory A.Kimble (dalam Hergenhahn dan Olson,
)
yang mendefinisikan belajar sebagai berikut; “Learning is a
relatively permanent change in behavior or in behavioral
potentiality that resulst from experience and cannot be attributed to
temporary body states such as those induced by illnes, fatigue, or
drugs”. Dengan kata lain belajar adalah perubahan relatif permanen
dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari
pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat
tertentu semacam penyakit, kelelahan, atau obat-obatan (Sriyanti,
)
c.
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan, menigkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku,
sikap, dan mengokohkan kepribadian. (Haryanto,
d.
: ).
Belajar juga merupakan proses mengamati, dan memahami sesuatu.
Indikator belajar ditujukan dengan perubahan tingkah laku sebagai
hasil dari pengalaman. (Daryanto,
:
).
Dari pengertian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar pada
hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di
sekitar individu dan menimbulkan suatu perubahan. Belajar dapat
dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses
berbuat melalui berbagai pengalaman. Dengan demikian, agar belajar
mencapai sasarannya menurut Daryanto (
: -
) perlu diperhatikan
langkah-langkah berikut:
) Perolehan masukan baru berkenaan dengan pengetahuan dan
pengertian (kognitif) atau suatu kegiatan fisik, metodik, suatu
perilaku baru (termasuk sikap dan nilai). Jika proses
berlangsung cepat, maka belajar akan efektif.
belajar
) Pengasimilasian masukan baru. Masukan itu tidak saja harus
diperoleh dengan cepat tetapi juga harus diperoleh dengan cepat
tetapi juga harus ditahan dalam diri seseorang untuk waktu yang
lama.
) Belajar bukanlah proses pengumpulan berbagai masukan. Jika
masukan itu lepas, tidak terkait satu sama lain, orang hanya
bertindak sebagai suatu wadah yang pasif untuk menerima
pengetahuan, ketrampilan, metodik atau perilaku
) Pembelajaran efektif akan meningkatkan kreativitas. Artinya belajar
harus mempunyai nilai fleksibilitas. Apa yang dipelajari harus dapat
diterapkan pada bidang lain. Ini juga merupakan konsepsi dalam
internalisasi.
Belajar
harus
berkontribusi
pada
kreativitas,
menciptakan pengetahuan baru, serta membangun teori baru dan
model-model
konsepsional.Belajar
hendaknya
menambah
kemampuan orang itu untuk lebih banyak belajar sendiri
. Prinsip- Prinsip Belajar
Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru
perlu
memperhatikan
beberapa
prinsip-prinsip
belajar.
Sebagai
simpulannya terhadap berbagai prinsip belajar baik menurut konsep
behaviorisme, kognitivisme, maupun konstruktivisme, Sukmadinata
dalam Suyono dan Haryanto (
umum belajar sebagai berikut:
:
-
) menyampaiakan prinsip
a.
Belajar berlangsung seumur hidup. Hal ini sesuai dengan prinsip
pembelajaran sepanjang hayat.
b.
Keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor bawaan,
lingkungan, kematangan, serta usaha dari individu secara aktif.
c.
Belajar mencangkup semua aspek kehidupan. Oleh sebab itu belajar
harus mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
d.
Kegiatan belajar berlangsung disembarang tempat dan waktu.Belajar
berlangsung baik dengan guru maupun tanpa guru.
e.
Belajar yang terencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi.
f.
Perbuatan belajar bervariasi dari yang paling sederhana sampai
dengan amat kompleks.
g.
Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan.Dalam hal tertentu
belajar memerlukan adanya bantuan dan bimbingandari orang lain.
.
Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi
belajar
merupakan
penguasaan
pengetahuan
atau
ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan hal itu, dibawah ini dirumuskan prestasi belajar siswa
menurut (Tu’u
a.
:
) sebagai berikut:
Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika
mengikuti dan mengerjakan tes dan kegiatan pembelajaran di
sekolah.
b.
Prestasi belajar siswa tersebut terutama dinilai aspek kognitifnya
karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan
atau ingatan, pemahamana, aplikasi, analisis, dan evaluasi.
c.
Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukkan melalui nilai atau
angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap
tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.Hasil
evaluasi tersebut didokumentasikan dalam buku daftar nilai guru dan
wali kelas serta arsip yang ada di bagian administrasi kurikulum
sekolah.
d.
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah siswa melakukan
kegiatan
belajar
sehingga
ada
perubahan-perubahan
dalam
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap siswa (Yonny,
:
).
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwasanya
prestasi belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran yang
dijabarkan melalui nilai atau angka nilai yang berkaitan dengan
kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pembelajaran. Unsur
utama prestasi siswa terdiri dari hasil belajar dan nilai siswa.
.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Pada dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu:
a. Faktor dari Dalam (intern)
Faktor intern adalah faktor yang berasal dari siswa. Faktor ini antara
lain sebagai berikut:
) Kecerdasan (intelegensi)
Menurut Kartono dalam Hamdani (
:
) Kecerdasan
merupakan salah satu aspek yang pentingdan sangat menentukan
berhasil-tidaknya studi seseorang. Apabila seorang siswa
mempunyai tingkat kecerdasan normal atau di atas normal, secara
potensi ia dapat mencapai prestasi yang tinggi.
) Faktor Jasmaniah atau Faktor Fisiologis
Kondisi jasmaniah pada umumnya sangat berpengaruh
terhadap kemampuan belajar seseorang, baik yang bersifat
baw