PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (RME) PADA SISWA KELAS II MIS ASINAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Isla

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PERKALIAN MELALUI PENDEKATAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (RME)

PADA SISWA KELAS II MIS ASINAN

  

KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2015/2016

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

oleh:

Rika Agus Purwatiningsih

NIM : 11511069

  

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH (PGMI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI PERKALIAN MELALUI PENDEKATAN

PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (RME)

PADA SISWA KELAS II MIS ASINAN

  

KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2015/2016

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

oleh:

Rika Agus Purwatiningsih

NIM : 11511069

  

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAYAH (PGMI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

KEMENTERIAN AGAMA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 32433 Salatiga 50721 Website :email :[email protected] PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara : Nama : Rika Agus Purwatiningsih NIM : 11511069 Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul :PENINGKATAN HASIL BELAJAR

  MATEMATIKA MATERI PERKALIAN MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (RME) PADA SISWA KELAS II MIS ASINAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015/2016 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  Salatiga, 29 Januari 2016 Pembimbing Peni Susapti, M.Pd.

  NIP.19700403200003002

  

MOTTO

  Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

  Dia mendapat(pahala) dari (kebaikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya.

  (Q.S Al Baqarah 2: 286)

  

“If you want something you’ve never had,

you must be willing to do something you’ve never done”

  Jika kita menginginkan sesuatu yang belum pernah kita miliki, maka kita harus mau melakukan sesuatu yang belum pernah kita lakukan.

  (Thomas Jefferson)

  

PERSEMBAHAN

  Segala puji syukur selalu penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Skripsi ini penulis persembahkan untuk : 1.

  Kedua orang tua Bapak Subari dan Ibu Satiyem, serta Almarhumah nenekku tercinta Rasiyah. Orang-orang yang selalu menjadi penyemangat hidupku.

  Terima kasih atas do’a, kasih sayang dan segala pengorbanannya.

  2. Kakak dan adikku tersayang, Irva’i, Uus Prihartanto, Rian Tri Saputro dan Agil Ponco Rasari yang selalu memberiku semangat.

  3. Orang tua asuhku Bapak FX.Doto Harsanto dan Kakak angkatku Aprilia Dwi Ariyanto, yang selalu sabar memberikan motivasi serta dorongan.

  4. Seluruh keluarga besarku.

  5. Sahabatku baik yang dari bangku SMA maupun di bangku kuliah, serta keluarga besar PGMI B.

  6. Bapak Dosen UT Bapak Muhtarom Effendi yang senantiasa memberikan semangat serta masukannya.

  7. Seluruh Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya.

  8. Keluarga besar staf kantor, karyawan dan freelance “Kampoeng Rawa” yang setia memberikan dukungannya.

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum wr.wb Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (RME) PADA SISWA KELAS II MIS ASINAN KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015/2016”.

  Shalawat serta salam tidak lupa semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat serta pengikut-pengikutnya yang senantiasa istiqamah di jalan-Nya.

  Penulisan skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, S.Pd., M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Pd selaku Kaprogdi PGMI sekaligus dosen pembimbing yang telah membantu dan selalu sabar membimbing hingga terselesaikannya skripsi ini.

  4. Bapak Rasimin, S.PdI., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  5. Petugas Perpusda Ambarawa (Bpk.Bambang dan Bpk.Rifa’i) yang selalu memberikan waktu lebih dalam mencari referensi buku.

  6. Keluarga besar guru dan murid-murid MIS Asinan yang berkenan memberikan ijin untuk menjadi objek penelitian skripsi ini.

  7. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini yang tidak dapat penulis sebutkan,

  

ABSTRAK

  Purwatiningsih, Rika Agus. 2016. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi

  Perkalian Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (RME) Pada Siswa Kelas II MIS Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun 2015/2016. Skripsi, Jurusan Tarbiyah.

  Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Peni Susapti, M.Pd.

  

Kata kunci: Hasil Belajar, Perkalian, pendekatan Pendidikan Matematika

Realistik (RME).

  Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil belajar matematika yang masih rendah. Nilai rata-rata kelas pada ulangan harian materi perkalian yaitu 61, dari KKM yang telah ditetapkan. Siswa yang sudah tuntas 20%, sedangkan 80% siswa lainnya belum tuntas. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dalam materi perkalian dengan menggunakan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (PMR) pada siswa kelas II MIS Asinan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.

  Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan dua siklus. Siklus yang digunakan terdiri dari empat tahap. Subjek penelitian ini terdiri atas seluruh siswa kelas II dan guru kelas II MIS Asinan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi. Hasil tes dianalisis dengan deskripsi kuantitatif, sedangkan hasil observasi dianalisis dengan deskripsi kualitatif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan PMR dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II pada materi perkalian. Hasil tes siswa pada siklus I mencapai KKM sebanyak 6 siswa (60%) dengan nilai rata-rata kelas 68,9. Siklus II seluruh siswa mampu mencapai KKM sebanyak 10 siswa (100%) dengan nilai rata-rata kelas 80,0. Berdasarkan hasil tes yang diperoleh siswa pada setiap siklusnya, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan PMR dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi perkalian pada siswa kelas II MIS Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun 2015/2016.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ................................................................................... ii JUDUL ........................................................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ....................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................. vi HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................. ix ABSTRAK ..................................................................................................... xi DAFTAR ISI………………………………………………………… .......... xii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

  BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 8 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 8 D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 8 E. Indikator Keberhasilan ................................................................ 8 F. Manfaat Hasil Penelitian .............................................................. 9 G. Definisi Operasional..................................................................... 10

  H.

  Metode Penelitian......................................................................... 11 I. Sistematika Penulisan................................................................... 17

  BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 21 A. Hasil Belajar ................................................................................. 21 1. Pengertian Hasil Belajar ......................................................... 21 2. Macam-macam Hasil Belajar ................................................. 22 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................. 24 4. Penilaian Hasil Belajar ........................................................... 25 B. Matematika .................................................................................. 26 1. Pengertian Matematika ........................................................... 26 2. Posisi dan Peran Matematika .................................................. 27 3. Tujuan Belajar Matematika .................................................... 28 4. Tujuan Pendidikan Matematika .............................................. 30 C. Perkalian ....................................................................................... 31 1. Pengertian Perkalian ............................................................... 31 2. Sifat-sifat Perkalian ................................................................ 32 3. Perkalian bilangan yang hasilnya dua angka .......................... 34 D. Pendekatan PMR .......................................................................... 35 1. Pengertian PMR ...................................................................... 35 2. Proses Matematisasi dalam pendekatan PMR ........................ 36 3. Karakteristik PMR .................................................................. 38 4. Prinsip-prinsip PMR ............................................................... 40 5. Langkah-langkah PMR ........................................................... 40 6. Konsepsi tentang Siswa .......................................................... 42 7. Konsepsi tentang Guru ........................................................... 43 8. Materi yang diaplikasikan dalam Pelitiian ............................. 43 E. Hasil Penelitian yang Relevan ..................................................... 44 F. Kerangka Teori............................................................................. 46 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................... 47 A. Subjek Penelitian .......................................................................... 47

  1. Gambaran Umum MIS Asinan ............................................... 47 2.

  Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 49 B. Deskripsi Siklus I ......................................................................... 49 C. Deskripsi Siklus II ....................................................................... 53

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 58 A. Hasil Penelitian ............................................................................ 58 1. Hasil Observasi ...................................................................... 58 2. Hasil Siklus I .......................................................................... 61 3. Hasil Siklus II ......................................................................... 64 B. Pembahasan ................................................................................. 66 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 70 B. Saran ............................................................................................ 70 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Nama Siswa Kelas II MIS Asinan ............................................... 48Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas II ........................................... 59Tabel 4.2 Persentase Ulangan Harian Siswa Kelas II .................................. 60Tabel 4.3 Data Nilai Matematika Siswa Siklus I ......................................... 62Tabel 4.4 Persentase Nilai Matematika Siswa Siklus I ................................ 63Tabel 4.5 Data Nilai Matematika Siswa Siklus II ........................................ 64Tabel 4.6 Persentase Nilai Matematika Siswa Siklus II............................... 65Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Matematika Siswa ........................................ 66Tabel 4.8 Data Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa ..................... 68

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tahap-Tahap PTK ...................................................................... 12Gambar 2.1 Matematisasi Horisontal dan Matematisasi Vertikal ................. 37Gambar 2.2 Peragaan Perkalian ..................................................................... 43Gambar 4.1 Diagram Nilai Ulangan Harian Siswa Kelas II .......................... 60Gambar 4.2 Diagram Nilai Matematika Siswa Siklus I ................................. 63Gambar 4.3 Diagram Nilai Matematika Siswa Siklus II................................ 65Gambar 4.4 Diagram Perbandingan Nilai Matematika Siswa ....................... 67Gambar 4.5 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa ................ 68

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 3 Lembar Soal Siklus I Lampiran 4 Lembar Soal Siklus II Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I Lampiran 7 Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 8 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II Lampiran 9 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 10 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran 11 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 12 Nilai SKK Mahasiswa Lampiran 13 Lembar Hasil Kerja Siswa Siklus I Lampiran 14 Lembar Hasil Kerja Siswa Siklus II

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu unsur dalam ranah MIPA yang

  merupakan ilmu dasar dari pengembangan Sains (basic of science) dan sangat berguna dalam kehidupan. Proses perdagangan kecil-kecilan saja, orang dituntut untuk mengerti aritmatika minimal penjumlahan dan pengurangan. Pegawai atau karyawan perusahaan harus mengerti waktu atau jam, bendaharawan suatu perusahaan harus memahami seluk beluk keuangan. Manusia “sebenarnya” dituntut menyenangi matematika yang kemudian berupaya untuk belajar dan memahaminya (Yonny, 2012:148).

  Melihat begitu pentingnya pelajaran matematika, maka mata pelajaran yang diajarkan di semua jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Bahkan matematika diajarkan di taman kanak- kanak secara informal. Namun demikian para siswa menganggap bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit. Matematika merupakan ilmu yang mempelajari konsep-konsep abstrak yang oleh sebagian siswa sulit untuk dipelajari.

  Belajar matematika merupakan suatu syarat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Pembelajaran matematika di sekolah dasar merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan karena adanya perbedaan karakteristik khusus antara anak dan matematika. Anak usia sekolah dasar sedang mengalami perkembangan pada tingkat berfikirnya. Hal ini karena tahap berfikir mereka masih belum formal, malahan para siswa sekolah dasar di kelas- kelas rendah sebagian dari mereka berpikirnya masih berada pada tahapan pra konkret (Karso,2009:1.4).

  Pembelajaran matematika di sekolah dasar perlu mendapatkan perhatian khusus dari berbagai pihak yaitu pendidik, pemerintah, orang tua, maupun masyarakat, karena pembelajaran matematika di sekolah dasar merupakan peletak konsep dasar yang dijadikan landasan untuk belajar pada jenjang berikutnya (Susanto, 2013:183).

  Pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar mengajar yang mengandung dua jenis kegiatan yang tidak terpisahkan. Kegiatan tersebut adalah belajar dan mengajar. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara siswa dengan guru, antara siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan lingkungan disaat pembelajaran matematika sedang berlangsung (Susanto,2013:187).

  Mata pelajaran matematika bagi kebanyakan siswa adalah salah satu mata pelajaran yang sulit, baik oleh siswa sekolah dasar maupun siswa sekolah menengah, dan selalu menjadi permasalahan besar. Hal ini terbukti dari hasil ujian nasional yang diselenggarakan memperlihatkan rendahnya persentase kelulusan siswa dalam ujian tersebut, baik yang diselenggarakan di tingkat pusat maupun di daerah. Hal lain yang menyebabkan siswa kesulitan dalam matematika adalah matematika mempunyai banyak rumus, banyak konsep, dan juga cara penyelesaian yang berbeda-beda.

  Belajar matematika menuntut siswa untuk belajar bernalar secara kritis, kreatif dan aktif. Matematika merupakan ilmu abstrak dan deduktif.

  Sehingga anak-anak menjadi kesulitan untuk dapat memahaminya, dan hal itu yang menyebabkan rendahnya nilai matematika. Sedangkan anak- anak di sekolah dasar kelas-kelas rendah (1, 2, 3) umumnya mereka masih berfikir secara konkrit (riil/nyata), mereka belum bisa berfikir abstrak.

  Berdasarkan hal tersebut penulis mencoba mencari kesulitan siswa dalam pembelajaran matematika dan menganalisis serta berupaya mencari pendekatan yang sesuai dengan materi dan latar belakang siswa.

  MIS Asinan merupakan salah satu madrasah ibtidaiyah diantara 3 madrasah di kecamtan Bawen. Jumlah murid di MIS Asinan sangatlah sedikit dibandingkan madrasah lainnya, namun tidak menyurutkan niat dan semangat dari para komite serta guru-guru untuk tetap memajukan madrasah tersebut. MIS Asinan memiliki kepala madrasah dan guru-guru yang kompeten dalam berbagai bidang, baik dari segi agama, pengetahuan, seni serta keterampilan lainnya. Banyak prestasi yang telah diraih oleh MIS Asinan diberbagai lomba dan kejuaraan. Kepala madrasah serta guru- guru di MIS Asinan selalu ramah dalam menyambut para tamu dan mempersilahkan mahasiswa yang ingin melakukan penelitian, selama hal tersebut dapat membantu memajukan MIS Asinan. Siswa sangat antusias dalam menyambut peneliti ketika melakukan observasi pertama kali. Hal tersebutlah yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di MIS Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.

  Hasil pengamatan penulis pada hari Senin tanggal 23 Februari 2015 di lingkungan Asinan menunjukkan bahwa mayoritas siswa MIS Asinan Kecamatan Bawen berasal dari keluarga yang bermata pencaharian sebagai petani dan buruh yang kesehariannya sibuk dalam pekerjaannya, akibatnya banyak dari mereka yang tidak maksimal membantu belajar anak-anaknya, bahkan mereka merasa tidak bisa dengan pelajaran anaknya. Pendidikan siswa juga hanya diperoleh di sekolah yang waktunya sangat terbatas, sedangkan dukungan orang tua dan masyarakat sangat kurang.

  Hasil ulangan harian matematika menunjukkan siswa kelas 2 di MIS Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang nilai rata-rata kelas yang diperoleh hanya 61,00 sedangkan KKM di madrasah ini adalah 70. Hasil ulangan harian tersebut khusus pada materi perkalian.

  Matematika mendominasi pemikiran siswa, siswa menganggap sulit, sehingga banyak dari mereka minat dan motivasi belajarnya kurang. Hal ini dapat dilihat pada saat siswa menerima materi pelajaran, mereka cenderung ramai sendiri, mengobrol dengan teman, melamun, menggambar, sehingga banyak dari mereka kurang memahami materi yang diberikan guru.

  Berkaitan dengan hasil belajar siswa masih terdapat masalah yang lain, diantaranya yaitu pembelajaran yang masih berpusat pada guru bukan pada siswa sehingga tidak ada umpan balik dari siswa, guru hanya mengajak belajar siswa di dalam kelas dan banyak dari mereka yang tidak paham dengan materi yang diberikan. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, namun yang dilakukan siswa hanya diam.

  Guru memberikan soal latihan kepada siswa untuk dikerjakan, namun mereka sangat lama untuk menyelesaikan soal bahkan beberapa siswa tidak mengerjakan soal latihan tersebut. Guru meminta siswa untuk maju ke depan untuk menuliskan hasil pekerjaannya, siswa tersebut hanya diam di bangkunya.

  Berdasarkan beberapa faktor penyebab di atas, peneliti mempunyai pemecahan tersebut yaitu dengan cara menerapkan model pembelajaran lain dari model pembelajaran yang selama ini dilakukan. Peneliti mengajukan alternatif solusi dalam bentuk penerapan pendekatan pembelajaran aktif yaitu dengan menggunakan pendekatan pendidikan matematika realistik. Alasan dari penerapan pendekatan pendidikan matematika realistik (RME) adalah dengan adanya pendekatan ini memungkinkan siswanya untuk aktif dalam pembelajaran, mengembangkan pengetahuan, sikap dan ketrampilannya secara mandiri. Selain itu juga memungkinkan terciptanya interaksi dengan kehidupan nyata atau riil.

  Pendidikan Matematika Realistik (PMR) atau Realistic Mathematics

  

Education (RME) dikembangkan berdasarkan pemikiran Hans Frudenthal

  yang berpendapat bahwa matematika merupakan aktivitas insani (human

activities ) dan harus dikaitkan dengan realitas (Daryanto,2012:149).

  Berdasarkan pemikiran tersebut PMR mempunyai ciri antara lain, bahwa dalam proses pembelajaran siswa bukan sekedar penerima yang pasif terhadap materi matematika yang siap saji, tetapi siswa harus diberikan kesempatan untuk menemukan kembali (to reinvent) matematika melalui praktik yang mereka alami sendiri dengan bimbingan guru.

  Teori PMR sejalan dengan teori belajar konstruktivisme dan pembelajaran kontekstual atau sering disebut sebagai Contextual Teaching

  

and Learning (CTL). Namun, pendekatan CTL mewakili teori belajar

  secara umum, sedangkan PMR adalah suatu teori pembelajaran yang dikembangkan khusus untuk matematika (Daryanto,2012:151).

  Secara umum, tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah agar siswa mampu dan terampil menggunakan matematika.

  Menurut Depdiknas dalam Susanto (2013:189-190), kompetensi atau kemampuan umum pembelajaran matematika di sekolah dasar, sebagai berikut: 1.

  Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian beserta operasi campurannya, termasuk yang melibatkan pecahan.

  2. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas, dan volume.

  3. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan system koordinat.

  4. Menggunakan pengukuran: satuan, kesetaraan antar satuan, dan penaksiran pengukuran.

  5. Menentukan dan menafsirkan data sederhana, seperti: ukuran tertinggi, terendah, rata-rata, modus, mengumpulkan, dan menyajikannya.

  6. Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan mengomunikasikan gagasan secara matematika.

  Secara khusus, tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar, sebagaimana yang disajikan oleh Depdiknas, sebagai berikut:

  1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma.

  2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

  3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

  4. Mengomunikasikan gagasan dengan symbol, table, diagram, atau media lain untuk menjelaskan dan keadaan masalah.

5. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.

  Sehingga untuk mencapai tujuan pembelajaran mata pelajaran matematika tersebut diperlukan adanya pendekatan yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan. Menyadari akan manfaat dari pendekatan PMR serta melihat kenyataan bahwa pendekatan tersebut belum dan jarang dimanfaatkan dalam kelas secara optimal, maka perlu kiranya diadakan penelitian untuk mengetahui lebih lanjut mengenai seberapa besar pengaruh pendekatan PMR dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

  Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis perlu mengadakan penelitian untuk mengetahui: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Perkalian Mata Pelajaran melalui Pendekatan PMR pada Siswa Kelas II MIS Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun 2015/2016.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut: “Apakah penerapan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik (RME) dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi perkalian pada siswa kelas II MIS Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun 2015/2016

  ? ”

C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah: “untuk mengetahui peningkatan hasil matematika belajar materi perkalian pada siswa kelas II MIS Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun 2015/2016.

  ” D.

   Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah jawaban sementara dan masih bersifat teoritis (Sukardi, 2008:41). Sehingga penelitian ini, dapat disimpulkan rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:

  “ Jika pendekatan PMR dilakukan dengan baik, maka diharapkan hasil belajar siswa dalam mempelajari Matematika kelas II akan meningkat di MIS Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun 2015/2016

  .” E.

   Indikator Keberhasilan

  Penerapan pendekatan pendidikan matematika realistik (RME) dinyatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai, dalam penelitian ini peneliti menggunakan KKM yang ditentukan oleh MIS Asinan sebagai tolok ukur keberhasilan siswa. Adapun indikator yang dirumuskan peneliti adalah:

1. Secara individual

  Siswa dinyatakan tuntas apabila dapat mencapai skor ≥70 pada materi perkalian.

2. Secara klasikal

  Persentase sebanyak 75% dari total siswa dalam satu kelas mendapat nilai ≥70.

F. Manfaat Hasil Penelitian

  Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi: 1. Siswa a.

  Memberikan pengalaman belajar yang bermakna pada proses pembelajaran b.

  Membantu siswa mengaitkan materi ajar dengan lingkungan dalam kehidupan sehari-hari.

  c.

  Meningkatkan hasil belajar materi ajar yang harus dikuasai.

2. Guru a.

  Memiliki strategi pembelajaran alternatif yang sesuai pada kompetensi dasar.

  b.

  Membudayakan penelitian tindakan kelas untuk memecahkan permasalahan berkaitan dengan kegiatan proses pembelajaran.

G. Definisi Operasional

  Agar tidak terjadi kesalahan dalam penafsiran judul penelitian ini, berikut dijelaskan tentang maksud yang terkandung dalam variabel judul penelitian tindakan kelas sebagai berikut: 1.

  Hasil Belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan ketrampilan.

  Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

  Sehingga dapat disimpulkan, bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja (Suprijono, 2014 : 5-7).

  2. Matematika Kata matematika berasal dari bahasa Latin, Manthanein atau

  mathema

  yang berarti “ belajar atau hal yang dipelajari”, sedang dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Definisi matematika sangat beragam dan bervariasi sesuai dengan sudut pandang pendefinisiannya, sehingga tidak satupun definisi matematika yang tunggal dan disepakati secara umum oleh tokoh/ pakar matematika (Susanto, 2013: 205).

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan di penyelesaian masalah mengenai bilangan (Suharso, dkk: 313).

  3. Perkalian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Perkalian adalah perbanyakan; hasil kali (Suharso, dkk: 215). Perkalian adalah operasi penjumlahan berulang-ulang. Perkalian dilambangkan dengan tanda × (silang) (Untoro, 2006:13).

4. Pendidikan Matematika Realistik (RME)

  Pendidikan Matematika Realistik (RME) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang berorientasi pada siswa, bahwa matematika adalah aktivitas manusia harus dihubungkan secara nyata terhadap konteks kehidupan sehari-hari siswa ke pengalaman belajar yang berorientasi pada hal-hal yang real (nyata) (Susanto, 2013:205).

H. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

  Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (active

  research ) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2006:58).

  2. Subyek Penelitian

  Subjek penelitiannya adalah peserta didik kelas II MIS Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, dengan jumlah 10 siswa yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Guru kelas

  II MIS Asinan Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.

  3. Rancangan Penelitian

  Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Adapun skema dan penjelasan untuk masing-masing tahapan adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2007:74)

  Perencanaan

  SIKLUS I

  Refleksi Pelaksanaan

  Pengamatan Perencanaan

  Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan Pengamatan

  Penelitian tindakan kelas memiliki tahapan yang secara umum terdiri atas 2 siklus atau lebih yang dibagi dalam empat langkah berikut : a.

  Perencanaan (planning) Perencanaan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian. Kegiatan yang dilakukan adalah: 1)

  Menyiapkan desain pembelajaran dengan pendekatan pendidikan matematika realistik.

  2) Menyiapkan lembar observasi (pengamatan) sebagai pedoman atas proses pembelajaran dalam pendekatan pendidikan matematika realistik.

  3) Menyusun soal tes untuk menilai peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi yang diajarkan.

  b.

  Pelaksanaan Tindakan (Acting) Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan yaitu bertindak di kelas, melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan desain pembelajaran yang telah direncanakan. Pada saat pelaksaan tindakan, dilakukan observasi terhadap proses belajar mengajar untuk mengetahui perubahan yang terjadi akibat dari penggunaan pendekatan pendidikan matematika realistik.

  c.

  Pengamatan (Observation) Pengamatan (Observation) adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap segala perilaku dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan pendekatan pendidikan matematika realistik.

  d.

  Refleksi (Reflecting) Pada tahap ini, dilakukan penilaian atas pembelajaran di kelas. Dari hasil lembar observasi dan hasil post test dinilai apakah model pembelajaran yang dilakukan pendidik menghasilkan perubahan yang signifikan. Apabila siklus I belum mencapai indikator yang diharapkan atau belum bisa mengatasi masalah maka perlu dilanjutkan pada siklus II dan seterusnya sampai diperoleh kemajuan dalam pemecahan masalah.

4. Metode Pengumpulan Data

  Dalam penelitian tindakan kelas ini, menggunakan metode pengumpulan sdata sebagai berikut: a.

  Metode Observasi Menurut Anas Sudjono dalam (Irham, 2013: 239) observasi atau pengamatan merupakan cara untuk menghimpun data atau bahan-bahan keterangan yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena- fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.

  Bentuk dari metode ini berupa lembar observasi atau pengamatan yang ditujukan untuk siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

  b.

  Metode Tes Metode tes yang peneliti gunakan untuk pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini berupa tes tertulis. Bentuk soal tes tertulis yang peneliti ambil berupa tes esai atau soal uraian, tes tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan siswa terhadap materi yang akan diberikan pada akhir pembelajaran. c.

  Metode Dokumentasi Metode dokumentasi digunakan peneliti untuk mengumpulkan data. Dokumentasi yang peneliti gunakakan berupa catatan hasil belajar, transkrip nilai, foto-foto, laporan pengamatan, tes dan dokumen lain yang mendukung selama proses penelitian.

5. Instrumen penelitian

  Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan dalam penelitian, yang terdiri atas: a.

  Lembar Observasi Lembar observasi atau lembar pengamatan digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan yang dilakukan siswa dan guru selama proses pembelajaran dalam materi perkalian kelas II melalui pendekatan pendidikan matematika realistik.

  b.

  Tes Menurut Asnawi Zaenul dan Noehi Nasution (dalam

  Widoyoko, 2012:83) tes bentuk uraian adalah butir soal yang mengandung pertanyaan atau tugas yang jawaban atau pengerjaan soal tersebut harus dilakukan dengan cara mengekspresikan pikiran peserta tes. Alasannya dengan menggunakan tes ini dapat diketahui sejauh mana siswa menguasai materi yang diberikan dan sejauh mana siswa mendalami suatu masalah yang diteskan.

  6. Teknik Analisis data

  Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik sederhana yaitu teknik analisis data kuantitatif. Teknik analisis data secara kuantitatif ini digunakan untuk menganalisis data hasil observasi yang diperoleh dari siswa selama pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui perubahan perilaku siswa. Data tersebut dapat diolah dengan mencari persentase tiap-tiap kegiatan dengan menggunakan rumus (Djamarah, 2005:264-265). Adapun rumus penelitian sebagai berikut:

  Keterangan : P : Persentase F : Jumlah siswa yang tuntas belajar N : Jumlah semua siswa I.

   Sistematika Penulisan

  Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis menyusun sistematika skripsi penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

  1. Bagian Awal terdiri atas: Halaman judul, lembar berlogo, judul, halaman persetujuan skripsi, halaman pengesahan, halaman pernyataan keaslian skripsi, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

2. Bagian Inti terdiri atas: a.

  BAB I PENDAHULUAN, yang terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan.

  b.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA, yang terdiri atas hasil belajar, yang meliputi : pengertian hasil belajar, macam

  • – macam hasil belajar, faktor
  • – faktor yang mempengaruhi hasil belajar, dan penilaian hasil belajar. Matematika, yang meliputi : pengertian matematika, posisi dan peran matematika, tujuan belajar matematika, dan tujuan pendidikan matematika. Perkalian, yang meliputi: pengertian perkalian, sifat-sifat perkalian, dan perkalian bilangan yang hasilnya dua angka. Pendekatan PMR, yang meliputi: pengertian PMR, proses matematisasi dalam pendekatan PMR, karakteristik PMR, pri
  • – prinsip PMR, langkah – langkah PMR, konsepsi tentang siswa, konsepsi tentang guru, dan materi yang diaplikasikan dalam penelitian. Bagian yang berikutnya yaitu hasil penelitian dan yang terakhir adalah kerangka teori.

  c.

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN, yang terdiri atas subyek penelitian (gambaran umum MIS Asinan, dan waktu pelaksanaan penelitian), deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi siklus II. d.

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, yang terdiri atas hasil penelitian (hasil observasi, hasil siklus I, dan hasil siklus II) dan yang berikutnya pembahasan.

  e.

BAB V PENUTUP, yang terdiri atas kesimpulan dan saran 3. Bagian Akhir terdiri atas: DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Menurut Nana Sudjana dalam Sopiatin (2011: 63-64)

  mengemukakan, bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan belajar dan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru sebelumnya. Hal ini dipengaruhi pula oleh guru sebagai perancang belajar mengajar. Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai suatu perubahan tingkah laku yang relatif menetap dan terjadi sebagai hasil dari pengalaman atau tingkah laku.

  Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif da psikomotorik sebahai hasil dari kegiatan belajar. Hal ini dipertegas lagi oleh Nawawi dalam Susanto (2013:5) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor dan diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu (Susanto, 2013:5).

  Menurut Reigeluth dalam Rusmono (2012:7) semua akibat yang dapat terjadi dan dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan suatu metode di bawah kondisi yang berbeda adalah merupakan hasil belajar. Akibat ini dapat berupa akibat yang sengaja dirancang, karena itu merupakan akibat yang diinginkan dan bisa berupa akibat nyata seebagai hasil penggunaan metode pengajaran tertentu.

  Menurut Gagne, hasil belajar adalah pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian, sikap, apersepsi, dan ketrampilan. Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sementara menurut Lindgren, hasil belajar meliputi kecakapan, informasi, pengertian dan sikap.

  Sehingga dapat disimpulkan, bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara atau terpisah, melainkan komprehensif (Suprijono, 2014 :

  fragmentaris 5-7).

2. Macam-macam Hasil Belajar a.

  Ranah Kognitif 1)

  Pengetahuan: kemampuan mengingat apa yang sudah dipelajari.

  2) Pemahaman: kemampuan mengangkat makna dari yang dipelajari.

  3) Aplikasi: kemampuan untuk menggunakan hal yang sudah dipelajari dalam situasi baru yang konkret.

  4) Analisis: kemampuan untuk memerinci hal yang dipelajari ke dalam unsur-unsurnya, supaya struktur organisasinya dimengerti.

  5) Sintesis: kemampuan untuk mengumpulkan bagian-bagian untuk membentuk suatu kesatuan yang baru.

  6) Evaluasi: kemampuan untuk menentukan nilai sesuatu yang dipelajari untuk sesuatu tujuan tertentu.

  b.

  Ranah Afektif 1)

  Receiving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsang dari luar yang datang kepada siswa dalam konteks situasi dan gejala. 2)

  Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan seseorang terhadap stimulasi yang datangnya dari luar.

  3) Valuing (penilaian), yakni berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap stimulus tadi.

  4) Organisasi, yakni pengembangan atas nilai keadaan satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya.

  5) Karakter nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimilki dan mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku seseorang. c.

  Ranah Psikomotorik 1) Gerakan reflek (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar). 2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar. 3)

  Keterampilan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lain.

  4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketepatan. Gerakan-gerakan skill mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks.

  5) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-

  , seperti gerakan ekspresif dan interpretative

  decursive (Sopiatin, 2011:66-68).

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi a.

  Faktor Intern Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

  b.

  Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari luar diri peserta didik, yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat (Susanto, 2013:12).

4. Penilaian Hasil Belajar a.

  Pengertian Penilaian Hasil Belajar Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.

  Hasil belajar siwa merupakan objek yang akan dinilai, sedangkan hasil belajar siswa mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sudjana, 2009: 3).

  b.

  Fungsi Penilaian 1) Alat untuk mengetahui tercapai-tidaknya tujuan instruksional. 2) Umpam balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. 3)

  Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada para orang tuanya (Sudjana, 2009:3-4).

  c.

  Tujuan Penilaian 1)

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II MIN DALAMAN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 161

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PENGGOLONGAN TUMBUHAN MELALUI METODE BAMBOO DANCING PADA SISWA KELAS III MI KLERO KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Di ajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 156

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERHITUNGAN SKALAMELALUI METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS V MIN KEBONAN KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 145

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG (BALOK DAN KUBUS) MELALUI PENDEKATAN PEDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA KELAS IV MI MAHAD ISLAM KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 1 149

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM MATERI SUMBER-SUMBER ENERGI MELALUI METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS II DI MI MA’ARIF ROWOSARI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidika

0 0 122

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ALAT PERNAPASAN MANUSIA DAN HEWAN MELALUI MODEL LEARNING CYCLE PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik

0 2 246

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MATERI GARDEN MELALUI METODE BERNYANYI PADA SISWA KELAS II DI MI MIFTAHUL HUDA DESA LOPAIT KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 92

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV MI NEGERI DOPLANG KECAMATAN BAWEN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 164

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN MELALUI MEDIA CORONG BERHITUNG DI KELAS II SEMESTER II MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF BLOTONGAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 146