HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VH A SLTP N E G E R II GODONG TAHUN 2005 2006

  HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VH A SLTP N E G E R II GODONG TAHUN 2005 / 2006 SKRIPSI Oleh : A CH M AD N U R SY A ID U R R O JA B NIM : 11404031 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

  HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VH A SLTP N E G E R IIG O B O N G TAHUN 2005 / 2006 SKRIPSI Diajukan untuk M emenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Bmu Tarbiyah Oleh : A CH M AD N U R S Y A IP U R R Q JA B NIM : 11404031 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

  

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

  

Jl. Stadion No. 03 Telp. 323433, 323706 Kode Pos 50721 Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp. : 1 (satu) naskah Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Salatiga, 13 Agustus 2006

  Kepada Yth. Ketua STAIN Di Salatiga Assalamu’alaikutn fVr. Wb.

  Bersama ini kami kirimkan naskah Skripsi mahasiswa : Nama Achmad Nur Syaidur Rojab

  NIM 11404031 Program Studi Pendidikan Agama Islam (PA1)

  Judul HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS SLTP NEGERI 1 GODONG TAHUN 2006.

  VII A Untuk diujikan dalam Sidang Munaqasyah Skripsi.

  Demikian untuk menjadikan periksa.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  

PENGESAHAN SKRIPSI

  HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA Judul

  DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VIIA SLTP N E G E R I1 GODONG TAHUN 2005/2006 Achmad Nur Syaidur Rojab

  N a m a 11404031

  N I M Pendidikan Agama Islam (PAI)

  Program Studi Salatiga, 27 Agustus 2006

  Dewan Penguji, Sekretaris

  Ketua Dr. H. Moh. Saerozi, M.Ag N I P .150247014 N IP .150216814

  Penguji I Drs. H. Nasafi Drs. Kastolani, M.Ag

  N IP .150207971 NIP. 150267026

  

DEKLARASI

LO l

X

J U I ajol' L>

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa Skripsi ini tidak berisi mated yang pemah ditulis oleh orang lain / pemah diterbitkan / demikian juga Skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila dikemudian hari temyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang penelitian cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslian Skripsi ini dihadapan sidang munaqosah Skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi..

  Purwodadi, 21 Agustus 2006 Peneliti

  ACHMAD NUR SYAIDUR ROJAB

  N IM :11404031

  

MOTTO

“W ahai <RasuCuflaR, sesungguRnya aRu mencari iCmu dan aRu menutupinya, namun ada orang lain

mengetaRuinya CaCu. dm ta ’ajuB RepadaRu(BeRau 6ersa6da: “engRau mendapatRan d m paRaCa,

satu paRaCa {{arena engRau menyemSunyiRannya dan satu pahaCa Rarena iCmumu diRHat orang

Cain’'.

  • -J46u Jfurairah dan I (mu CMas'ud -

    “%e6eningan Rati amaCan tersembunyi, jadiR an diripenuR i ridRa IldRi, cerminRan priSadi

    (ftabi dan pantuCRan ReRaCusan budi peR erti”.
  • - Chios Ii6 (Pri6adi -

  PERSEMBAHAN %u tPersembahkan TQirya ini untu$j Jlyak dan (Runda tercinta, jC a b iS a k y a n g seCaCu m e n ja d i p e n y e ju ^ m a t a - f ia t i fin , Saha6at-saHa6at^uyang 6tjal

  • * y ie R ^ u s eo ra n g L i a d a n

  

‘Kflkanda TerBai^ “Zin yang sa6ar,

' JLC m am ater.

  KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. \Vb.

  Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.

  Meskipun hams melewati proses yang panjang dan mengesankan. Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhamamd SAW.

  Penyusun Skripsi ini tidak lepas dari dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karena itu penulis menghaturkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada :

  1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

  2. Bapak DR. Rachmad Haryadi, M.Ag. selaku pembimbing yang telah memberi bimbingan dan arahan kepada penulis selama menyelesaikan Skripsi ini.

  3. Segenap dosen dan karyawan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis, sehingga dapat mengantarkan penulis dalam menyelesaikan studi di STAIN Salatiga.

  4. Bapak Sukardi, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SLTP Negeri 1 Godong yang telah membantu dalam pelaksanaan Skripsi ini.

  5. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberi motivasi moral dan material dengan penuh keikhlasan.

  8. Segenap Mahasiswa angkatan 2004.

  9. Kakak sepupu (Moh. Pribadi, M.Pd.) yang telah membantu dalam pengetikan Skripsi ini.

  10. Semua pihak dan teman-teman yang tidak sempat disebutkan satu persatu yang telah membantu hingga terselesainya Skripsi ini.

  Atas bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis, maka tiada kata yang patut diucapkan kecuali kata terima kasih dan do’a semoga amal dan jasa baiknya dapat menjadi amal sholeh yang dapat diterima oleh Allah SWT.

  Ucapan terima kasih pula penulis ucapkan kepada para pembaca yang telah memberikan saran dan kritik yang bersifat membangun.

  Akhimya hanya kepada Allah SWT mohon pertolongan dan perlindungan serta petunjuk, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya.

  Wassalamu’alaikum fVr. Wb.

  Purwodadi, 21 Agustus 2006 Peneliti

  ACHM AD NUR SYAIDUR RO JA B . T M : 11404031

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  5. Prinsip-prinsip Motivasi dalam Kegiatan Belajar Mengajar

  19

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  34 BAB IV. ANALISIS DATA

  

  

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR LAMP IRAN

  DAFTAR TABEL

  

  

  

  

  

  

  

  

  

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa, sekolah mempunyai peran

  yang penting untuk membentuk masyarakat yang cerdas, terampil, berbudi luhur dan bertingkah laku yang baik. Oleh karena itu pendidikan harus dimiliki oleh setiap siswa karena pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan dan memberikan tingkah laku yang baik terhadap siswa.

  Kurikulum pendidikan di Indonesia menjadikan bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib ditempuh oleh siswa. Hal tersebut tidak terlepas dari tujuan pendidikan di Indonesia, yaitu mencerdaskan, membangun dan menciptakan kader-kader yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam menguasai materi pendidikan Agama Islam (PAI) terdapat dua faktor yang mempengaruhi pencapaian penguasaan hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan ada pula yang berasal dari luar dirinya. Setiap insan dimanapun dia berada tentu akan mencari informasi untuk menambah pengetahuan. Begitu juga dengan siswa yang ingin meraih suatu cita-cita tentu harus belajar dengan tekun dan giat.

  Setiap siswa yang hendak mempelajari Pendidikan Agama Islam (PAI) tanpa mendapatkan perhatian dari orang tua tentu tidak akan berhasil dengan

  2 manusia pertama yang dikenal oleh sang anak. Hal itulah yang menjadikan peranan orang tua sangat penting dalam mendalaini Pendidikan Agama Islam (PAI). Allah SWT berfirman dalam surat Al-Luqman ayat 13 yang berbunyi : “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya : Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.1

  Surat A1 Luqman di atas mencerminkan bagaimana sikap seorang ayah yang sedang memberikan “wejangan” dan memotivasi anaknya untuk Iebih mengenal dan beriman kepada Allah SWT sebagai Tuhan semesta alam. Hal ini berarti Islam dengan jelas menggariskan bahwa orang tua harus memberikan perhatian akan perkembangan keagamaan anaknya.

  Setiap orang tua tentu tidak ingin anaknya teijerumus dalam kesusahan, kebodohan maupun kesesatan. Orang tua akan selalu memberikan perhatian kepada anaknya baik secara fisik maupun non fisik guna mengarahkan perkembangan sang anak, maka orang tua harus memberikan motivasi yang berguna bagi anak. Motivasi sangat penting karena motivasi belajar tidak hanya mendorong atau membangkitkan individu untuk giat dalam belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) tetapi juga menjamin kelangsungan dari pengamalan- pengamalan ilmu yang didapatnya. Hal ini sejalan dengan pendapat Winskel, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang

  3

  menimbulkan kegiatan-kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar, sehingga tujuan belajar dapat tercapai.2 3 Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berkisar pada permasalahan tersebut, penulis ingin mengangkat judul “HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS V IIA SLTP N E G E R I1 GODONG TAHUN 2006” .

B. Penegasan Istilah

  Suatu istilah sering kali menimbulkan perbedaan penafsiran, maka untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami permasalahan yang penulis teliti terlebih dahulu penulis jelaskan mengenai beberapa istilah dalam judul di atas :

  1. Perhatian Orang Tua

  • j Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu obyek.

  Orang tua adalah orang yang melahirkan, mendidik, merawat, dan mengasuh sang anak.

  Perhatian orang tua adalah pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas atau kegiatan orang tua yang ditujukan kepada suatu obyek atau sekelompok obyek baik dari dalam anaknya maupun dari luar anaknya.

  2. Motivasi Belajar Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan

  4 kegiatan belajar, sehingga tujuan belajar dapat tercapai.4 Menurut AM.

  Sardinian, motivasi belajar dapat diartikan juga sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. M otif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.5

  Sedangkan menurut Zainal Aqid, motivasi belajar adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan energi untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar mengajar.6

  C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut :

  1. Bagaimanakah perhatian orang tua siswa terhadap siswa kelas VII A SLTP Negeri 1 Godong ?

  2. Bagaimanakah motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa kelas

  V I I A SLTP Negeri 1 Godong ?

  3. Bagaimana hubungan perhatian orang tua dengan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa kelas V I I A SLTP Negeri 1 Godong ?

D. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian kali ini adalah untuk m engetahui:

  5

  1. Tingkat perhatian orang tua siswa terhadap siswa kelas VII A SLTP Negeri 1 Godong.

  2. Tingkat motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa kelas VII A SLTP Negeri 1 Godong.

  3. Adanya hubungan perhatian orang tua siswa dengan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa kelas VII A SLTP Negeri 1 Godong.

  E. Hipotesis Sebagai arahan dalam penelitian, perlu adanya hipotesis agar data relevan secara definitif. Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis dibuktikan melalui pengolahan angka-angka sebagai dasar pengambilan keputusan terhadap suatu hipotesis dinyatakan dengan pemyataan ditolak atau tidak ditolak. Sehingga hipotsis adalah dugaan ataupun kesimpulan sementara yang masih perlu diuji kebenarannya melalui statistik atau metode pengambilan keputusan lainnya.

  Hipotesis yang peneliti ajukan untuk penelitian ini adalah untuk memberikan jawaban yang bersifat sementara dalam penelitian ini, maka penulis mengajukan hipotesa sebagai berikut : “Ada hubungan positif antara perhatian orang tua dengan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa kelas VII A SLTP Negeri

  1 Godong. 7

  8

  6 F. Metodologi Penelitian

  1. Populasi dan Sampel Yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.9

  Sedangkan yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti.10 Dalam menetapkan sampel, apabila populasinya kurang dari 100 maka harus diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Namun jika jumlah lebih dari 100 maka dapat diambil 10%, 20% sampai 25% atau lebih.11 1 . Di

  2 karenakan subyek penelitian yang penulis teliti adalah kelas VII A SLTP Negeri 1 Godong yang beijumlah 45 siswa, maka penulis menggunakan sampel total. Karena yang menjadi populasinya adalah seluruh siswa kelas VIIA.

  2. Metode Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data yang berhubungan dengan penelitian ini penulis menggunakan metode berikut : a. Angket / Kuisioner

  Metode angket (kuisioner) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan pribadinya atau hal-hal yang perlu diketahui darinya. Metode ini penulis pergunakan untuk memperoleh data tentang tingkat perhatian orang tua pada siswa SLTP Negeri 1 Godong.

  b. Metode Dokumentasi

  7 Yaitu segala keterangan yang dapat berupa laporan, catatan, brosur

  13 yang berkaitan dengan penelitian guna melengkapi data penelitian.

  Metodc ini digunakan untuk mengstahui gambaran tentang keberadaan SLTP Negeri 1 Godong yang meliputi :

  • Letak geografis
  • Sejarah berdirinya
  • Objektivitas sekolah

  Struktur organisasi

  G. Metode Analisis Data Langkah selanjutnya setelah data terkumpul adalah menganalisis data.

  Penelitian ini adalah penelitian observasi, yang bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan perhatian orang tua dengan motivasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas V II A SLTP Negeri 1 Godong.

  Y x y C S -d E r )

  • *y

  Keterangan : Txy : Angka indeks “r” product moment X : Variabel perhatian orang tua

  Y : Variabel motivasi belajar PAI N : Jumlah responden1

  3

  14

  8 H. Sistematika Penulisan Skripsi Agar terjadi pemikiran yang urut di dalam memahami skripsi ini, maka diketahui tata cara urutan tersebut adalah : Bab I Pendahuluan, pada bab ini disajikan mulai dari latar belakang masalah, alasan pemilihan judul, penegasan istilah, hipotesis, metodologi penelitian dan sistematika penulisan skripsi. Sedangkan pada Bab II, Landasan Teori, berisikan uraian teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teori tersebut antara lain: Perhatian orang tua yang meliputi pengertian perhatian orang tua, macam-macam perhatian orang tua dan faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian orang tua. Adapun motivasi belajar meliputi pembahasan tentang pengertian motivasi belajar, fimgsi motivasi belajar, faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, cara menumbuhkan motivasi belajar dan prinsip-prinsip motivasi dalam belajar mengajar. Teori terakhir yang penulis sajikan adalah teori tentang Pendidikan Agama Islam yang membahas pengertian Pendidikan Agama Islam dan dasar-dasar serta tujuan Pendidikan Agama Islam.

  Bab III berisikan Laporan Hasil Penelitian. Bab ini meliputi antara lain: letak geografis, sejarah berdirinya, obyektivitas sekolah, struktur organisasi, dan memuat pula tentang data-data penelitian yang diperoleh. Sedangkan pada Bab IV Analisis Data, berisi pembahasan mengenai analisis pendahuluan, analisis hipotesis dan analisis lanjutan. Bab terakhir, yaitu Bab V yang merupakan Bab Penutup berisikan pembahasan yang meliputi kesimpulan, saran dan penutup.

BAB II LANDASAN TEORI A. Perhatian Orang Tua

1. Pengertian Perhatian Orang Tua

  Perhatian merupakan syarat psikologys dalam individu untuk mengadakan persepsi, yang merupakan langkah persiapan, yaitu adanya kesediaan individu untuk mengadakan persepsi. Banyak sekali definisi tentang perhatian, hal ini tergantung dari sudut pandangnya sendiri-sendiri.

  Menurut Stem dan Bigot yang dikutip oleh Sumadi Suryabrata, pengertian perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu obyek15. Menurut Kartini Kartono perhatian mempakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran yang menyebabkan bertambahnya aktivitas, daya konsentrasi, dan pembatasan kesadaran terhadap satu obyek16.

  Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua mempakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan pada suatu atau sekumpulan obyek, kalau individu sedang memperhatikan suatu benda misalnya, ini berarti bahwa seluruh aktivitas individu dicurahkan kepada benda tersebut.

  Sedangkan yang dimaksud perhatian dalam penelitian kali ini adalah perhatian orang tua yakni pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas atau kegiatan orang tua yang ditujukan kepada satu obyek atau sekelompok obyek baik datangnya dari dalam diri anak maupun dari luar anak.

  15 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, CV. Rajawali, Jakarta, 1984, him 14 Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual, PT. Mandarmaju, Bandung, 1989 him

  16 Kartini Kartono,

  10 Jadi, dari beberapa pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perhatian orang tua adalah pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas atau kegiatan orang tua yang ditujukan kepada suatu obyek atau sekelompok obyek baik dari dalam anaknya maupun dari luar anaknya.

2. Macam-Macam Perhatian Orang Tua

  \

  g jlft 6 jL auxll J l A - i j i J 1

  I

  j

  S 1 (*\) Q JjyA

  j j L q

  ( j j l x i j j ( j j j - o x J 0 : ^ o ^ 1) artinya: “Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

  A1 Quran surat At Tahrim ayat 6, / . S s J / . ■ > i t ' , s S j r /• J , S ^ / J , , O z' - > /

  ” .17 Dalam ayat tersebut memberikan landasan dan pijakan yang kokoh terhadap peran orang tua dalam kaitannya memberikan perhatian kepada anaknya Adapun macam- macam perhatian orang tua adalah sebagai berikut;

  a. Didasarkan pada tingkat intensitasnya,

  b. Ditinjau dari segi timbulnya

  c. Atas dasar luasnya obyek yang dikenai

  d. Sedang bila dilhat dari sifatnya, akan ada perhatian yang statis dan dinamis

  e. Dilihat dari banyaknya obyek, perhatian ada dua, yaitu perhatian yang luas dan sempit.

  1) Perhatian luas, yaitu dapat memperhatikan banyaknya obyek pada suatu saat sekaligus

  neraka

  11 2) Perh atian sempit, yaitu jika pada suatu saat hanya dapat memperhatikan sedikit obyek. Perhatian individu pada suatu waktu hanya dapat memperhatikan sedikit obyek.

  3. Faktor-Faktor Yang M empengaruhi Perhatian Orang Tua

  Menurut Sumadi Suryabrata18, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat perhatian orang tua terhadap anak-anaknya, yaitu:

  1. Faktor ekonomi

  2. Faktor pendidikan orang tua

  3. Faktor tanggung j awab dan kesadaran pribadi Dari ketiga faktor tersebut, faktor tanggung jaw ab dan kesadaran pribadi orang tua adalah faktor yang terpenting, sebab orang tua adalah orang yang bertanggung jawab serta menyadari perannya dengan baik akan selalu memberikan perhatian kepada anaknya.

  4. Pembelajaran Agama dan Peran Orang Tua

  Undang-undang Dasar 1945 pasal 29 menerangkan salah satu hak asasi manusia, yaitu kebebasan beragama. Agama adalah suatu hal yang universal dan mutlak menjadi kebutuhan manusia. agama bukanlah suatu ilmu, meskipun untuk memahaminya diperlukan ilmu yang begitu dalam dan kompleks. Pembentukan watak dan pemahaman akan keyakinan terhadap sebuah agama merupakan salah satu proses konstruktivis dalam alur pembelajaran dan pengenalannya.

  12 P aradigma konstruktivistik belajar adalah mengintemalisasi dan membentuk kembali, atau mentranformasi pengetahuan baru19 2 . Transformasi terjadi melalui penciptaan pengertian bam yang menghasilkan struktur kognitif. Pengertian yang mendalam teijadi bila kehadiran informasi bam memicu timbulnya atau menimbulkan struktur kognitif yang menyebabkan seseorang berfikir kembali tentang ide-idenya terdahulu. Paradigma kontruktivis lebih memperhatikan bagaimana manusia membentuk pengetahuan dari pengalaman-pengalamanannya, struktur mental, dan keyakinan yang digunakan untuk menginterprestasikan obyek-obyek serta peristiwa. Belajar dalam kontruktivis sebagai usaha siswa secara aktif untuk mencari arti tentang sesuatu bagi dirinya melalui interaksi dengan lingkungan dengan membuat hubungan antara pengetahuan yang telah dimiliki dan pengetahuan yang sedang dipelajari. Implementasi paradigma kontruktivis dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam terikat pada munculnya berbagai model pembelajaran, antara lain pembelajaran kooperatif.

  Teori belajar konstruktivis dalam psikologi pendidikan termasuk dalam golongan teori pembelajaran kognitif. M enumt pandangan kontruktivis, siswa secara aktif membangun pengetahuan dengan cara terns menems mengasimilasi dan mengakomodasi informasi bam. Dengan kata lain kontmktivisme adalah teori perkembangan kognitif yang menekankan peran aktif siswa dalam pemahaman mereka tentang realita .

  Orang tua, sebagai sosok terdekat bahkan dapat dinyatakan dengan tegas sebagai manusia yang pertama kali dan paling utama memiliki keterikatan dengan seorang anak.

  Perhatian, sebuah wujud kasih sayang dan pemenuhan tanggung jawab kepada anak atas perannya sebagai orang tua. Allah Subhanahu Wa ta ’ala, memberikan contoh dan suri

  19 Haryono, Artikel: Paradigma Konstruktivistik, Pendidikan Sains Pascasarjana UNS, Surakarta 2005

  20 Slavin, Introduction To Cooperative Learning Researc, Paltmum Press, London 1987

  13

  t auladan peran orang tua dan kasih sayangnya kepada anak sebagai bentuk perhatian dan kepedulian dalam rangkaian kisah abadi yang tersirat dalarr, surat A1 Luqman ayat 13-14 yang berbunyi:

  y / s /

  u> , v . tf \ov

  I fA s'

  r 1\ lilJJiSl (j! a iU ( J l i i l j

  4J3 SJ j i t .J ^ •> ^ j

  I a a . j j t5ic .U A j A-d A A lii 1 (jtuifV I 1 ^ ”f4 ^ sC'

  /

  o

  (cP & \) (> £ ) J

  A rtinya:

  

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi

pelajaran kepadanya:"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,

sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang

besar" (13). “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua

orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang

bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku

dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu". (14)21

  Surat A1 Lukman di atas mencerminkan bagaimana sikap seorang Ayah yang sedang memberikan “wejangan” dan memotivasi anaknya untuk lebih mengenal dan memaknai keimanannya kepada Allan. Tu’nan semesta aiam. Hal itu berarti Islam aengan jelas menggariskan bahwa orang tua harus memberikan perhatian akan perkembangan keagamaan anaknya. Sehingga dapat disimpuikan bahwa perhatian orang tua adalah wujud kasih sayang yang diberikan kepada anak dalam bentuk penyediaan fasilitas, dukungan, motivasi dan tanggung jaw ab terhadap perkembangan yang dialami anak, seperti halnya Lukman di atas.

  Mengenai peran keluarga dalam pengaruhnya terhadap belajar anak. Slameto menyatakan bahwa: “Faktor eksteren yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor

  14 masyarakat”22. Faktor keluarga yang dimaksudkan tidak lain adalah bentuk perhatian orang tua yang terwujud dalam: Cara orang tua mendidik, Relasi antar anggota keluarga,

  Suasana rum ah, Keadaan ekonomi keluarga, Pengertian orang tua, dan Latar belakang kebudayaan.

B. Motivasi Belajar Siswa

  Kata motivasi berasal dari kata Latin “movere“ yang berarti menggerakkan. Kata ini mempunyai arti luas untuk berbagai tujuan. Definisi motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya, oleh karena itu perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasari. Sebagai contoh dalam kegiatan pembelajaran di kelas akan ditemukan suatu reaksi yang berbeda terhadap berbagai tugas dan materi pelajaran yang diberikan kepada siswa. Ada sebagian siswa yang tertarik dan menyenangi materi pelajaran yang diberikan, ada yang menerimanya dengan perasaan jengkel dan pasrah, ada pula yang selalu ingin lebih unggul dalam seluruh kegiatan. Teijadinya perbedaan reaksi tersebut merupakan gerakan dalam kegiatan belajar atau suatu yang mengarah untuk dapat belajar, oleh karena itu motivasi dapat juga didefinisikan sebagai suatu energi penggerak, pengarah dan memperkuat tingkah laku.

  Motivasi tidak lepas dari adanya rangsangan, dan rangsangan dapat dalam bentuk hadiah atau hukuman yang diberikan pada seseorang. Motivasi juga merupakan

  Belajar dan fakior-faktor yang memepengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta, 1987, Him 60

22 Slameto,

  15

  kebi asaan yang dimiliki oleh masing-masing individu, misalnya kebiasaan bekerja keras, kebiasaan bekerja sampai tuntas, kebiasaan bekerja rapi, dan kebiasaan bekeija tepat waktu. Tetapi sebaliknya ada kebiasaan bekerja yang tidak baik. misalnya kebiasaan bekeija asal selesai, kebiasan bekerja santai dan ceroboh. Hal-hal tersebut diatas merupakan yang datang dari diri individu serta dapat menentukan kualitas motivasi.

1. Pengertian Motivasi Belajar

  Kata “m otif’ dapat diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukun sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motif dapat diartikan juga sebagai suatu kondisi intern (kesiap-siagaan).

  Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat penting, karena motivasi belajar tidak hanya mendorong atau membangkitkan individu untuk giat dalam belajar tetapi juga menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar itu. Hal ini sejalan dengan pendapat WS. Winskel, motivasi belajar adalah keseluruan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar, sehingga tujuan belajar dapat tercapai23 2 . Motivasi dapat diartikan juga sebagai daya penggerak

  4 yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak.2' Zainal Aqib memberikan pengertian bahwa: “Motivasi belajar adalah suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan energi untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar mengajar”23.

  2

  5

  23 WS Winkle, Psikologi Pengajaran, Grasindo, Jakarta, 1968, him 92

  24 Sardinian AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003

  16 Motiv asi menurut Elida Prayitno26 ada dua tipe yaitu;

  a. Motivasi intrinsik Motivasi yang tercakup dalam situasi belajar yang bersumber dari kebutuhan dan tujuan siswa itu sendiri. Contoh; Orang gemar membaca walaupun tidak ada ulangan.

  b. Motivasi ekstrinsik Motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar. Contoh: Siswa belajar karena tahu besok akan ada ulangan atau ujian. Tidak semua siswa memiliki motivasi intrinsic, oleh sebab itu guru hams mampu memberikan rangsangan kepada siswa dalam mempersiapkan pada setiap kesempatan waktu yang dimilikinya.

  Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah daya penggerak psikis dari dalam diri siswa yang dapat menimbulkan gairah dan semangat belajar yang tinggi serta dapat membangkitkan aktivitas- aktivitas atau kegiatan-kegiatan bagi siswa guna mencapai tujuan belajar mengajar di sekolah.

2. Fungsi Motivasi Belajar

  Seringkali kita temukan bahwa anak yang memiliki tingkat kecerdasan dan kemampuan cukup tinggi, akan tetapi gagal mencapai prestasi terbaik sebab mereka tidak termotivasi atau berbekal motivasi dari dalam diri mereka. Sebaliknya, siswa yang memiliki kemampuan standart temyata mereka mampu mencapai prestasi yang lebih baik sebab mereka mampu menumbuhkan motivasi dari dalam diri mereka.

  17 E L. Pasanbu serta B. Simanjutak menyatakan bahwa peranan motivasi sangat penting dalam hal belajar karena: (1) mempergunakan dan menghubungkan motif yang mendorong individu untnk melakukan sesuatu kegiatan di dalam situasi belajar, dan (2)

  

reinforcement atau menggiatkan anak dalam belajar27. Usaha-usaha yang dapat dilakukan

  dalam reinforcement yaitu; a) . Mengemukakan pertanyaan.

  Pertanyaan akan memotivasi anak agar lebih giat dalam belajar.

  b) . Memberi ganjaran.

  Memberikan angka-angka sehingga anak berusaha dengan segenap tenaga untuk mendapatkan angka yang baik.

  c) . Memberi hadiah.

  d) . Memberi hukuman.

  Kesimpulannya, fixngsi motivasi belajar dapat memberikan semangat serta mengaktifkan peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar sehingga tercapai tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

  Memang sangat unik apa yang kita namakan motivasi ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar ada banyak hal. Selain faktor intrinsik dan ekstrinsik, menurut Dimyati28, motivasi belajar dipengaruhi oleh;

  a) Cita-cita atau aspirasi siswa

  18 Motiv asi belajar tampak pada keinginan anak sejak kecil sepeti beijalan, menyanyi dan sebagainya. Cita-cita seorang anak akan memperkuat motivasi belajar, sebab tercapaianya suatu cita-cita akan mewujudkan suatu aktualisasi diri.

  b) Kemampuan siswa Kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangannya.

  c) Kondisi siswa Meliputi kondisi jasmani dan rohani mempangaruhi motivasi belajar.

  d) Kondisi lingkungan siswa Berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan dan kehidupan masyarakat.

  e) Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran f) Upaya guru, berupa dorongan-dorongan, bimbingan, dan arahan pada sang anak.

4. Cara Menumbuhkan Motivasi Belajar

  Menurut Moh Uzer Usman29, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah, adalah sebagai berikut:

  a) kompetisi (persaingan)

  b) pace making (membuat tujuan untuk sementara waktu)

  c) tujuan yang jelas

  d) kesempumaan untuk sukses

  e) minat yang besar

  f) mengadakan penilaian atau tes

  19

  5. Prinsip-Prinsip Motivasi Dalam Kegiatan B elajar M engajar Menurut Tomburgh, seperti yang dikutip oleh Elida Prayitno, prinsip-prinsip motivasi dalam kegiatan belajar mengajar yaitu: a) pengenalan tugas-tugas belajar penting dalam usaha mendorong siswa untuk mempelajarai ururtan-ururtan belajar selanjutnya b) motivasi menyangkut keinginan untuk berpretasi dalam menguasai berbagai hal dan keinginan untuk sukses c) penyusunan dan pencapaian tujuan haruslah dengan memberikan tugas-tugas belajar yang pantas, yaitu perasaaan sukses terhadap tugas-tugas belajar yang terakhir akan meningktkan motivasi untuk menyelesaikan tugas-tugas berikutnya

  d) mendapat informasi tentang pengeijaan tugas-tugas yang benar dan pembetulan pengeijaan tugas-tugas yang salah, mendorong siswa untuk melakukan penampilan yang lebih baik dan bersikap yang lebih bermanfaat terhadap tugas- tugas belajar e) harapan untuk mendapatkan penghargaan bagi tingkah laku atau prestasi tertentu, mendorong minat dan usaha untuk bertingkah laku dan berprestasi tertentu f) pengalaman yang mencemaskan dan stress terkait dengan prestasi belajar yang rendah. Tingkah laku yang menyimpang dan berbagai gangguan kepribadian atau masalah dalam belajar.

  20

  C . P endidikan A gam a Islam (PAI)

  1. P engertian PAI Berbicara masalah pengertian Pendidikan Agama Islam maka tak lepas dari mengetahui apa pengertian pendidikan itu sendiri. Sebelum membahas pengertian

  Pendidikan Agama Islam terlebih dahulu penulis akan membahas tentang pengertian pendidikan yaitu antara lain : Menurut Ahmad D Marimba, pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembanagn jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama30. Sedangkan menurut Purba Kawaca dan Harahap yang dikutip oleh Muhibbin Syah, pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya31. Dari pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab orang dewasa untuk membimbing kepada anak yang belum dewasa dengan tujuan membentuk pribadi yang dewasa sehingga berguna bagi diri mereka dan berguna bagi masyarakat.

  Agama Islam adalah wahyu atau peraturan yang diturunkan Allah melalui utusan-Nya yang tertuang dalam kitab suci Al-Qur’an dan As-sunnah yang harus dipatuhi dan ditaati oleh semua umat manusia. Hal ini sesuai dengan ungkapan Abdul Ghoni, menyatakan bahwa Agama Islam merupakan peraturan yang diturunkan oleh Allah SWT dengan perantara Rasul-Nya untuk keperluan hambanya supaya mereka mendekatkan diri kepada Allah.

  30 A hm ad D M arim ba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, PT. A1 M a ’arif, B andung, 1986, him 19

  31 M uhibbin S yah, R em aja Rosdakarya, Bandung, 2 0 0 0 , him 11

  21 J adi Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk membimbing dan mengarahkan anak didik agar setelah selesai dari pendidikannya anak dapat mengetahui, memahami, dan melaksanakan ajaran Agama Islam dengan baik dan benar (beribadah kepada Allah).

  Untuk mempertegas pengertian Pendidikan Agama Islam penulis akan mengemukakan pendapat para ahli antara lain : Ahmad D Marimba memberikan pengertian Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya kepribadian yang utama menurut ukuran-ukuran Islam. Sedangkan dal am buku Ilmu Pendidikan Agama Islam dijelaskan bahwa Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikannya ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh setelah menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidup di dunia dan di akherat.

  Jadi Pendidikan Agama Islam merupakan suatu proses yang diusahakan dengan sadar untuk bimbingan anak didik dengan tujuan yang mulia ini tentu harus ada kesesuaian antara komponen Pendidikan Agama Islam yang hams dijadikan sebagai dasar dan sumber dal am pelaksanaan pendidikan sehingga agama Islam berftmgsi sebagai pengatur dan pengendah tingkah laku manusia.

  Dengan beberapa pengertian dan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar Pendidikan Agama Islam adalah energi dari dalam maupun dari luar yang dapat mempengaruhi gairah belajar Pendidikan Agama Islam siswa

  22

  2. D asar-dasar dan Tujuan PAI Dasar-dasar Pendidikan Agama Islam adalah fondamen yang menjadi landasan atau asas-asas agar Pendidikan Agama Islam dapai tegak berdiri tidak mudah roboh karena angin kencang berupa ideologi yang muncul baik sekarang maupun yang akan datang. Pelaksanaan PAI tentu dibutuhkan dasar sebagai landasan kerja yang dapat memberikan arah bagi program pendidikan dan dapat dijadikan sebagai petunjuk atau pegangan dalam melaksanakan dan menentukan usaha tersebut’2 Adapun dasar-dasar Pendidikan Agama Islam menurut Zuhairini, dkk ada tiga macam, yaitu:

  a) . Yuridis atau Hukum yaitu dasar-dasar pelaksanaan pendidikan agama yang berasal dari peraturan perundang-undangan yang secara langsung atau tidak langsung dapat dijadikan sebagai pegangan dalam pelaksanaan pendidikan agama di sekolah atau lembaga formal. Dasar-dasar yuridis tersebut ada tiga macam, yaitu : 1) Dasar ideal, yaitu falsafah negara Pancasila.

  2) Dasar struktural, yaitu UUD ‘45 3) Dasar operasional dasar yang secara langsung mengatur pelaksanaan pendidikan agama di sekolah.

  b) . Dasar Religius atau Agama Dasar religius yang dimaksud adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah

  1) A1 Qur’an (Q.S A1 ‘Alaq: 1 - 5) 3

  2

  23 ^ ? / y

  (Y) ^ (j L u ftM ( 3 ^ 0 ) 3 ^

  ^llijVl'^ic. (£) ^lalb ^Ic. 3^11 (r)^jiVl ^ f j j i JM,

  ( U o ; t 3kii) ( o ) ^ J i a Artinya : “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan (1). Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah (2). Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah (3). Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam (4). Dan

  \33

  mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” (5)

  c). Dasar Psikologis Q.S. A t

  Ra’ad a y a t: 28 yang berbunyi

  9

  \

  j > - s j) y ^ ^ y o y / ^ p ^ ^ ^ ^ , ^ ^ / 3 < *■ S

  (Y A ;ac .jll) L-ijJSJl j,u > k j J j

  V I lifc

  Artinya :“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan

  „»34

  mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah lah hati menjadi tentram

  2. As Sunnah

  j a { aSll (Jjfu) Iji 4ill (JjJaal ^ 9 j j- iiil

  ((jiiU c- ( jj| j t5 -aL ^ 6' j j ) Artinya : “Berangkat diwaktu pagi dan diwaktu petang untuk menuntut ilmu itu bagi Allah lebih utama dari pada jihad fi sabilillah” (H.R. Dailami dan Ibnu Abbas)3

  4 35.

  3

  3

  33 Departemen Agama RI, A l-Q ur’an dan terjemahannya, CV. Asy-Syifa, Semarang, 1992, him 1079 34 him 373 lbid,

  35 M ustaghfiri A sror, W icaksana, Sem arang, 19 8 1 , him. 111 123 Hadits Pembina Iman dan Akhlaq,

  24 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN V, Letak Geografis

  Identitas Sekolah sekolah tempat penelitian ini dilakukan adalah SLTP Negeri 1 Godong, yaitu salah satu sekolah negeri yang memiliki fasilitas memadai di kota Godong.

  Sekolah ini memiliki kode NSS 20 1 03 15 16 O il dan beralamatkan di Jl. MT Haryono No. 31 Godong Kode Pos 58162 Telepon (0292) 659056. Daerah ini termasuk dalam wilayah administratif Desa/Kelurahan Bugel, Kecamatan Godong, Kabupaten/Kota Grobogan Propinsi Jawa Tengah. Sekolah tersebut didirikan pada tahun 1965 dan pada tahun itu pula sekolah tersebut mulai melakukan aktivitas pendidikan.

  B. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah Pada awalnya SLTPN 1 Godong bemama Sekolah Menengah Ekonomi Pertama

  (SMEP). SMEP berdiri sejak 1 Agustus 1965 dengan menempati gedung Rakyat Pancasila, yang sekarang menjadi Sekolah Dasar Negeri 4 Godong. Kepala sekolah yang pertama kali menjabat di SMEP adalah A.P Triyono. Pengganti kepala sekolah selanjutnya adalah Sumardi dan Nur Dahlan. Adapun wakil kepala sekolah SMEP adalah ibu Siti Nuijanah. Bersamaan dengan kepindahannya pada tahun 1976 ke Jalan M.T

  Haryono No. 31 Godong, SMEP berubah nama menjadi Sekolah Lanjutan Tingkatan Pertama Negeri 1 (SLTP N) Godong. Kepala sekolah yang menjabat semenjak perubahan status menjadi SLTP antara lain: Bambang Purwadi, Mintarso, Satiman dan pada tahun 2006 ini masih dibawah kendali Sukardi.

  25 S LTPN 1 Godong meskipun terletak di pinggiran kota kabupaten, temyata

  memiliki prestasi yang membanggakan. Setiap tahunnya hampir selalu menempati sepuluh besar SLTP terbaik di kabupaten setempat. Bahkan pemah mencapai posisi terbaik ke 3 dalam perolehan nilai kelulusan siswa. Ajang kreativitas yang dikembangkan oleh sekolah ini antar lain: seni musik, Drum Band, Karawitan dan olah raga Beladiri.

Dokumen yang terkait

D E S A I N M OT I F M O Z A I K P A D A R E G U L E R D E C A G O N B E R B A S I S G O L D E N T R I A N G L E

0 6 19

E N I N G K A T A N H A S I L B E L A J A R M E N U L I S K A L I M A T E F E K T I F D A L A M P A R A G R A F A R G U M E N T A S I M E L A L U I K E G I A T A N P E E R C O R R E C T I O N P A D A S I S W A K E L A S X 1 S M A N E G E R I R A M B I P U

0 2 17

E V A L U A S I E FE K T I FI T A S PE N G G U N A A N J E M B A T A N PE N Y E B E R A N G A N O R A N G

0 11 5

I M PL E M E N T A S I S PE K T R U M R E S PO N S G E M PA PA D A N G PA D A G E D U N G L A B O R M I C R O T E A C H I N G U N I V E R S I T A S N E G E R I PA D A N G D E N G A N M E T O D E A N A L I S I S S PE K T R U M R E S PO N S

0 4 10

HUBUNGAN MOTIVASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP MUHAMMADIYAH 29 CINANGKA SAWANGAN DEPOK

11 35 68

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA DI SDN LIMUSNUNGGAL 01 KECAMATAN CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR

2 74 111

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN METODE LATIHAN PADA SISWA KELAS IV S D N E G E R I 1 S U M B E R A G U N G TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

0 14 115

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI METODE DEMONSTRASI DAN METODE LATIHAN PADA SISWA KELAS IV S D N E G E R I 1 S U M B E R A G U N G TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012

0 15 56

T E AC H I N G A N D L E A R N I N G P R I M A RY S C I E N C E WITH ICT

0 0 211

K O R E L A S I A N T A R A T IN G K A T P E N G H A S IL A N O R A N G T U A D E N G A N M O T IV A SI B E L A J A R S IS W A K E L A S II M T s N E G E R I B E N E R KABUPATEN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 20042005 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban

0 0 89