K O R E L A S I A N T A R A T IN G K A T P E N G H A S IL A N O R A N G T U A D E N G A N M O T IV A SI B E L A J A R S IS W A K E L A S II M T s N E G E R I B E N E R KABUPATEN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 20042005 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban

  Perpustakaan STAIN Salatiga

  06TD1009678.01

K O R E L A S I A N T A R A T IN G K A T P E N G H A S IL A N

O R A N G T U A D E N G A N M O T IV A SI B E L A J A R

  

S IS W A K E L A S II M T s N E G E R I B E N E R

K A B U P A T E N P U R W O R E J O

T A H U N P E L A J A R A N 2 0 0 4 / 2 0 0 5

S K R I P S I

  

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I

Dalam Ilmu Tarbiyah

NIM: 114 03 015

  

JU R U SA N TARBIYAH

PROGRAM STU D I PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

  DEPARTEM EN A G A M A Rl SEK O LA H T IN G G I A G A M A IS L A M N EG ER I (S T A IN ) S A L A T IG A

  JL Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website :

  Drs. H. M. Zulfa, M.Ag DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMB1NG Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Saudara RIFAI Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu'alaikum, wr, wb

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : RIFAI NIM : 11403 015 Progdi : Tarbiyah / PAI

  Judul : KORELASI ANTARA TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR

  SISWA KELAS II MTs N BENER KABUPATEN PURWOREJO

  Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dim unaqosyahkan.

  Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu'alaikum, wr, wb

  Salatiga, 24 Februari 2006 lEsimbfm Drs. H. M. ZULFA, M.Ag

  NIP. 1 5 0 1 7 7 8 2 1

  DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433

  Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiea. ac. id Email\administrasi(d)stainsalatisa. ac. id

  

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudara : RIFAI dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 03 015 yang beijudul : "KORELASI ANTARA TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA DENGAN MOTIVAS BELAJAR SISWA KELAS II MTs BENER KABUPATEN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2004 / 2005 ", Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada h a ri: Sabtu 4 Maret 2006 M yang bertepatan dengan tanggal dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-

  4 Maret 2005 M Salatiga, --------------------------------------

  4 Safar 1427 H Panitia Ujian

  MOTTO / ^ jf)j J^xJu \y p \ J J J . . .

  

... (Dan nasehat menasehati supaya mentaati

he6enaran cCan nasehat menasehati supaya

menetapi hesa6aran

  

PERSEMBAHAN

Shpipsi inipenuCis persem6ah^an untuf^

1. (Bapa^l6unda tercinta, terhasih, tersayang yang

seCaCu mem6im6ing, mendo'a^an dan mem6erihan segaCanya 6ai moraC maupiin sprituaC 6agi

  £ he(ancaran studyhu, semogd J4fXah senantiasa meridfioinya.

  2. (Buat semua anggota /(eCuarga yang seCaCu memotivasi demi terseCesaikpnnya shripsi ini 3. (Buat

  ^eCuarga 6esar '(DCyT.COM" (Dhasir, M as flrief, M as Qondrong, M as Tide dan Safieru) yang menjadi tempat pengetihan skpipsi ini, tfanf^you very much

  Am in - amin yarobbal 'alamin

  Salatiga, Februari 2006 Penulis

  Rifai 11403 015

  KATA PENGANTAR \

  ^ ^ (•““H

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb yang Maha Rahman dan Rahim yang telah mengangkat manusia dengan berbagai keistimewaan. Dan dengan hanya petunjuk serta tuntunan-Nya, penulis mempunyai kemampuan dan kemauan sehingga penulisan skripsi ini bisa terselesaikan.

  Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Uswatun Khasanah Nabi Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT. Amin

  Sebagai insan yang lemah, penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini

  

DAFTAR ISI

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  3. Pencarian pekerjaan dalam Hubungannya dengan

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   F. Pelaksanaan Pengumpulan data dan Penyajian Hasil Responden.............................................................................

  BAB IV ANALISIS DATA

  

  

  

  

  

   DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

  

DA FTA R TA B EL

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  TABEL XI NILAI ANGKET PENGHASILAN ORANG TUA

  

  

  

  

  

  

  lakukan dengan bekerja untuk mendapatkan rizki secara halal, dalam menunaikan kewajiban untuk memberi nafkah memenuhi kebutuhan istri dan anak-anak. Bekerja untuk mencari nafkah adalah sangat dianjurkan dalam Islam sebagaimana Firman Allah dan surat At Taubah ayat 105 sebagai berikut: / ^

  

0 ; ^ ^ ^

^ ^ ^ ^ Artinya : “Dan katakanlah : “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu " 1

  (QS. At-Taubah : 105).

  Para orang tua dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan termasuk tidak akan lepas dari adanya kemampuan dalam mencari nafkah yang berupa penghasilan ekonomi yang bisa dihitung secara rata-rata dalam setiap bulannya akan menimbulkan variasi dari tingkat pendapatan orang tua yang berakibat pada bervariasinya kemampuan pemenuhan kebutuhan tersebut.

  Anak-anak memperlukan biaya untuk dapat bersekolah, serta dorongan orang tua kepada anaknya untuk selalu giat belajar, raj in masuk sekolah serta mengikuti les privat agar anaknya bisa berprestasi unggul ketimbang anak- anak yang lain. Jadi orang tua harus rela mengeluarkan uang untuk membiayai

  2

  segala keperluan anaknya dibidang pendidikan dengan begitu hanya orang tua yang tingkatnya tinggi yang bisa memotivasi belajar mereka. Akan tetapi ada pula anak-anak dari orang tua yang tingkat nya rendah mampu menunjukkan semangat belajar mereka. Namun berapakah jumlah mereka dibanding dengan anak-anak dari orang tua yang tingkat penghasilan nya tinggi.

  Hal ini menarik perhatian untuk di teliti menyangkut adanya korelasi antara tingkat penghasilan orang tua dengan motivasi belajar. Hal ini dilakukan dengan mengetengahkan judul penelitian dengan mengambil lokasi di MTsN daerah pinggiran yang tingkat penghasilannya bermacam-macam.

  Adapun judul penelitian yang diajukan adalah sebagai berikut : “KORELASI ANTARA TINGKAT PENGHASILAN ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS II DI MTs NEGERI BENER KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJO TAHUN PELAJARN 2004/2005.

  B. Penegasan Istilah Di sini perlu dijelaskan kata-kata penting dalam judul agar tidak terjadi kekeliruan dalam menafsirkan judul penelitian yakni :

  1. Korelasi : “Hubungan timbal balik atau sebab akibaf\ 2

  2. Motivasi belajar: Menurut McDonald "Motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions.

  2

  3

  Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan/

  3. Tingkat penghasilan : terpenuhinya kebutuhan primer fisiologi dari tiap keluarga yang didukung oleh pendapatn bulanan orang tua.

  4. Orang tu a : ayah dan ibu.

  Jadi yang dimaksud dengan judul penelitian ini adalah penelitian tentang hubungan timbal balik atau sebab akibat antara motivasi siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dengan tingkat pemenuhan kebutuhan primer fisiologis yang didukung oleh pendapatan bulanan (Rupiah) bagi siswa kelas

  II di MTs Negeri Bener, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Tahun Pelajaran 2004/2005.

  C. Permasalahan Adapun permasalahan yang diajukan menyangkut tiga hal antara lain :

  1. Bagaimanakah tingkat penghasilan orang tua siswa kelas II di MTs N Bener, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2004/2005.

  2. Bagaimanakah motivasi belajar siswa kelas II di MTs N Bener, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2004/2005.

  3. Apakah ada korelasi antara tingkat penghasilan orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas II di MTs N Bener, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2004/2005. 3 3 Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, Sinar Barn, Bandung, 1992, him.

  4

  D. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui :

  1. Gambaran tingkat penghasilan orang tua siswa kelas II di MTs N Bener, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2004/2005.

  2. Gambaran motivasi belajar siswa kelas II di MTs N Bener, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2004/2005.

  3. Ada atau tidaknya korelasi antara tingkat penghasilan orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas II di MTs N Bener, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2004/2005.

  E. Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat bagi :

  1. Para guru sebagai masukan untuk menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didiknya.

  2. Bagi sekolah dengan diketahuinya tingkat penghasilan orang tua dapat dipakai sebagai dasar untuk mengetahui bahwa grafik hasil belajar bisa meningkat.

  F. Hipotesis Sebagai pegangan sementara diajukan hipotesis sebagai berikut: “Ada korelasi yang positif dan signifikan antara tingkat penghailan orang tua dengan motivasi belajar siswa kelas II di MTs N Bener, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2004/2005.

  5

  G. Indikator Masing-masing Variabel

  1. Indikator tingkat penghasilan orang tua Jumlah pendapatan rata-rata kotor yang di peroleh orang tua dalam satu bulan yang dibagi jumlah anggota keluarga.

  2. Indikator motivasi belajar

  a. Adanya kemauan untuk belajar sendiri tanpa adanya perintah orang lain b. Adanya kemauan mengikuti pelajaran dengan serins

  c. Adanya kemauan menjalankan tugas yang diberikan d. Adanya usaha menanyakan suatu hal, bila ada kesulitan dalam belajar.

  e. Adanya sikap tingkah laku yang baik dalam lingkungan sekolah

  H. Metode Penelitian

  1. Metode Penentuan Subyek Penentuan subyek disebut dengan penentuan sumher data, yakni menentukan populasi sebagai tempat diperolehnya data-data yang diperlukan.

  2. Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode sebagai berikut:

  6

  a. Metode Dokumentasi Dokumentasi yaitu mencari data-data mengenai hal yang berupa catatan buku, surat kabar, notulen, agenda, dan sebagainya.4 Metode ini digunakan sebagai metode bantu untuk mengumpulkan data tentang gambaran umum MTs Negeri Bener.

  Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, sejarah singkat berdirinya. letak geograifs, struktur organisasi dan lain-lain.

  b. Metode Angket Angket adalah suatu daftar yang berisikan pertanyaan mengenai suatu hal atau bidang tertentu.5 Angket ini berbentuk daftar pertanyaan tentang penghasilan orang tua setiap bulan, jenis pekerjaan orang tua dan jumlah anggota keluarga.

  Metode ini untuk mengetahui tingkat penghasilan orang tua serta jumlah anggota keluarga siswa kelas 11 MTs N Bener Kabupaten Purworejo.

  c. Metode Observasi Metode observasi adalah penyelidikan yang dijalankan secara sistematik dan sengaja dilakukan dengan menggunakan alat indera terhadap kejadian dan langsung ditangkap pada waktu kejadian.6

  Disini penulis mengunakan metode observasi tidak langsung yaitu dengan cara menanyakan kepada tiga siswa dari setiap kelasnya

  Koentjara Ningrat, Melode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, PT. Gramedia 1977, him. 179.

  7

  yang dianggap bisa di percaya dan mengetahui secara langsung tentang motivasi belajar teman-temannya di sekolah.

  3. Metode Interview Dengan metode ini dapat secara langsung mengetahui keadaan belajar siswa melalui wali kelas dan menanyakan tentang motivasi belajar

  3 siswa dari setiap kelasnya yang tadi dipercaya oleh penulis.

  4. Analisis Data Analisis ini untuk mengetahui data penghasilan orang tua siswa dengan motivasi belajar siswa. Untuk tujuan ini di gunakan rumusproduct

  moment sebagai berikut: r N I x y - § x ) $ y ) J{ n Y x I. 2 -(ldcy\{NI.y2 - fry)2]

  Keterangan : rxy : Product moment x : Frekuensi Variabel penghasilan orang tua y : Frekuensi Variabel motivasi belajar siswa

  N : Jumlah responden

  I. Sistematika Skripsi Dalam penulisan skripsi ini penulis mencantumkan lima bab dengan pokok tiap-tiap bab sebagai berikut:

  8

  Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Pendahuluan Dalam bab ini penulis mengemukakan Latar Belakang Masalah, Penegasan Istilah, Pokok Permasalahan. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian. Hipotesis. Metode Penelitian, Sistematika Penulisan Skripsi. Landasan Teori Pada landasan teori ini penulis mengemukakan : A. Tingkat Penghasilan Orang tua Pengertian Tingkat Penghasilan Orang tua, Macam-macam Pekerjaan Orang tua. Pencarian Pekerjaan dalam hubungannya dengan Pemenuhan Kebutuhan Semua Anggota Keluarga, Dampak Tingkat Penghasilan Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Anak.

  B. Motivasi Belajar Meliputi Pengertian motivasi belajar, jenis-jenis motivasi beldjar, faktor- faktor motivasi belajar, masalah belajar, fungsi motivasi belajar.

  Laporan Hasil Penelitian Laporan hasil penelitian ini berisikan seluruh hasil penelitian yang meliputi Gambaran Umum MTsN Bener Purworejo, Sejarah singkat dan lokasi, struktur organisasi, keadaan siswa, sarana dan fasilitas, keadaan dan pekeijaan wali murid, penyajian data.

  Analisis Data Dalam bab ini meliputi: Analisis Pendahuluan, Analisis Lanjutan. Penutup Pada penutup dikemukakan, kesimpulan, saran-saran, kata penutup, lampiran-lampiran dan daftar pustaka.

  1. Pengertian Tingkat Penghasilan Orang Tua Tingkat penghasilan adalah "jumlah seluruh pendapatan dan kekayaan orang tua yang dipakai untuk membagi tingkat pendapatan orang tua ke dalam tiga golongan yakni : golongan I, II, dan III.1

  Penghasilan orang tua diperoleh dari berbagai jenis lapangan pekerjaan dan pencarian pekerjaan dilakukan dalam rangka pemenuhan kebutuhan keluarganya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al-Maaidah ayat 88 sebagai berikut:

  &\ i j O i j i j i j O s U O ^ j

  Artinya : Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang

  Allah telah rezkikan kepadamu, dan bertakw’alah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya. (Q.S. Al-Maaidah : 88)

  2. Macam-Macam Pekerjaan Orang Tua Pekerjaan yang terdapat dalam masyarakat pedesaan pada umumnya di Indonesia yakni; Petani, Pegawai / TNI dan Pedagang yang akan dijelaskan secara berurutan sebagai berikut:2

  1 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta, 1987, him. 24.

  2 Sayekti Pujosuwamo, Bimbingan dan KoenseUng Keluarga, Menara Mas Offset:

  10

  a. Tipe Keluarga Petani Tipe keluarga ini sangat mengutamakan pekerjan bertani, pekerjaan-pekerjaan lain dirasa kurang sesuai dengan dirinya.

  Biasanya keluarga ini berekendak agar keturunannya menjadi petani, pendidikan dianggap kurang penting, sekolah dianggap menghabiskan biaya saja, sedangkan hasil yang dipetik dari hasil bersekolah masih sangat lama dan jauh untuk dicapai.

  Tipe keluarga yang berstatus petani umumnya sangat mementingkan tempat tinggal sehingga kebanyakan petani sangat mengutamakan untuk membuat rumah yang megah, besar dan bagus. Tetapi kadang-kadang kurang mementingkan kebutuhan sandang dan pangan; lebih suka untuk berpakaian dan makan secara sederhana, tetapi memiliki rumah yang relatif baik. Ukuran sukses dilihat dari wujud rumah dan banyaknya panen padi yang diperoleh.

  Kebiasaan inipun sering terkikis pula oleh generasi mudanya, dimana bersikeras untuk melanjutkan perjalanannya sampai tuntas dan akhimya nanti mencari pekeijaan lain didalam masyarkat.

  Kebanyakan para pemuda tani tidak lagi tahu menahu dalam pekerjaan bertani, sering para petani tidak lagi mengerjakan sawahnya sendiri melainkan dikeijakan oleh petugas-petugas bayaran ataupun dengan menggunakan sistem bagi dua, pemilik hanya mendapatkan separuh dari hasil panennya sedangkan yang mengerjakan mendapat separuhnya.

  11

  b. Tipe Keluarga Pegawai / TNI Pada tipe keluarga yang berstatus sebagai pegawai atau TNI, hidup tentram sebagai Pegawai Negeri, karena sudah memiliki hasil yang tetap untuk setiap bulannya sehingga merasa terjamin kehidupannya baik untuk masa kini maupun masa mendatang. Mereka dapat membuat perencanaan dengan hasil yang diterima setiap bulannya, dapat mengetahui tentang kenaikan pangkatnya, kenaikan gajinya dan anggota keluarganyapun mendapat tunjangan dari pemerintah. Terkadang terlihat ada sebagian yang berwiraswasta sekedar untuk tambahan hasil saja dan dapat berwiraswasta dengan tenteram karena bukan merupakn pekerjaan pokok. Pada keluarga tipe ini menginginkan pula agar anak-anak menjadi pegawai negeri serta mendapatkan pasangan hidup yang pegawai negeri pula.

  c. Tipe Keluarga Pedagang Orientasi keluarga ini bukan pangkat, ataupun gelar melainkan kekayaan, gigih berjuang untuk mengumpulkan harta benda sebanyak- banyaknya. Kadang-kadang kurang berpendidikan, terutama pendidikan tinggi, tetapi memiliki strategi yang cukup baik dalam hal bisnis, sehingga tidak begitu mengagumi pendidikan, gelar kesarjanaan dan kedudukan karena hal itu tidak menjamin dapat berpenghasilan yang banyak. Keluarga tipe ini lebih mengagumi orang-orang yang usahanya meningkat dan kekayaannya bertambah.

  12 Urusan jodoh bagi anak-anaknya, akan diusahakan agar terjadi

  perkawinan dengan tipe keluarga sejenis dengan maksud agar kekayaan-kekayaan tidak jatuh pada keluarga yang bukan pedagang.

  Sering terjadi perkawinan antar keluarga dekat dengan akibat negatifnya sering keturunannya mengalami cacat tubuh maupun mental karena pekawinan yang mempunyai hubungan darah yang dekat. Tradisi ini sering dikikis oleh generasi muda kadang-kadang tidak mau menerima tradisi ini, sering perpindah haluan dengan berusaha untuk mencapai gelar kesarjanaan dan tidak melanjutkan pekeijaan orang tuanya, juga dalam memilih pasangan mereka memilih pasangannya berdasarkan rasa cinta dan kecocokan. Tipe keluarga ini sering mempunyai hubungan sangat erat antar keluarga, tidak hanya sampai taraf anak-anak melainkan sampai ke cucu-cucu, kemenakan mapun keluarga dekat lainnya dalam rangka memberikan bimbigan kepada keluarga.

  Pada tiap-tiap tipe pekerjaan orang tua akan terdapat tingkatan penghasilan yang bervariasi, ada petani yang berpenghasilan tinggi sehingga kaya, dan ada yang kurang dengan demikian maka miskin; pada tipe pekerjaan yang lain pun akan terjadi hal yang sedemikian pula; artinya ada yang miskin, ada pedagang yang kaya dan ada pedagang yang miskin.

  Selanjutnya dengan menggunakan alat pengumpul data : angket data dapat diperoleh informasi tentang pendapatan orang tua yang dibagi jumlah anggota keluarga. Selanjutnya rentang pendapatan dari tingkat

  13

  paling rendah sampai ke tingkat paling tinggi tersebut kemudian akan diklasifikasikan menjadi tiga golongan (golongan I-III) kemudian di beri skor untuk golongan I (tingkat penghasilan yang paling rendah): 1, golongan II : 2, dan golongan III : 3..Hal ini akan dirinci selanjutnya pada bab III.

  3. Pencarian Pekerjaan Dalam Hubungannya Dengan Pemenuhan Kebutuhan Kebutuhan manusia, menurut Quraish Shihab diartikan sebagai

  "Hasrat manusia yang perlu dipenuhi atau dipuaskan". Kebutuhan bermacam-macam dan bertingkat-tingkat, namun secara umum dapat dibagi dalam tiga jenis sesuai dengan tingkat kepentingannya yakni kebutuhan primer (dharuruyah), kebutuhan sekunder (hajiyat) dan kebutuhan tertier (kamaliyat)/

  Al-Qur'an secara tegas menyebutkan ketiga macam kebutuhan primer itu dan mengingatkan manusia pertama tentang keharusan pemenuhannya sebelum manusia pertama itu menginjakan kakinya di bumi.3

  4 Ketika Adam dan istrinya Hawa masih berada di surga. Allah mengingatkan mereka berdua: Artinya : Maka kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah

  musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang

  14 menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya". (Q.S. Thaha : 117-

  119)5 Ketiga jenis kebutuhan seperti yang disebut di atas, mengantarkan manusia berikhtiar untuk memproduksi alat-alat pemenuhannva. baik berupa barang maupun jasa.

  Pekeijaan manusia dalam hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan keluarganya yaitu : aktivitas antar manusia-termasuk aktivitas ekonomi-terjadi melalui apa yang di istilahkan oleh ulama dengan mu'amalah (interaksi).

  Pesan utama Al-Qur'an dalam mu'amalah keuangan atau aktifitas ekonomi adalah : Artinya : "Dan janganlah sebuhagian kamu memakan harta sebahagian

  yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil..." (Q.S. Al-

  Baqarah : 188)6 Dalam hal ini, penulis membatasi pada pemenuhan kebutuhan fisiologis yang akan diklasifikasikan menjadi tiga yakni kebutuhan makan dan pakaian, perumahan, dan fasilitas lain. Hal ini akan mengakibatkan penggolongan tingkat penghasilan dari para orang tua murid menjadi tiga golongan: golongan yang sangat terpenuhi, cukup terpenuhi, kurang terpenuhi dan sangat tidak terpenuhi, diukur dari tingkat penghasilan orang

  Departemen Agama R], Al-Qur'an dan Terjemahannya, CV. Toha Putra, Semarang, 1989, him. 490

  15

  tua setiap bulan yang dibagi jumlah anggota keluarganya yang tentunya akan bervariasi.

  B. Motifasi Belajar

  1. Pengertian motifasi belajar Motifasi adalah kecenderungan organisma melakukan sesuatu sikap atau prilaku yang dipengaruhi oleh kebutuhan dan arahkan kepada suatu tujuan teratur yang telah direncanakan.7

  Menurut McDonald "Motivation is a energy change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal reactions.

  Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan.8 Menurut Work Davis motifasi adalah kekuatan yang tersembunyi didalam diri kita yang mendorong kta melakukan dan bertindak dengan cara yang khas 9

  Adapun belajar mempunyai pengertian yang bervariasi diantaranya: a. Menurut Sardinian A.M

  Belajar adalah perubahan tingkah Iaku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan. Misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.10

  173.

  9 Work Davis, Pengantar Belajar, Rajawali Press, Jakarta, 1986, him. 214.

  10 Sardinian A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada,

  16

  b. Menurt Hilgrad sebagai mana dikutip Abdurrachman Abror : belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja yang kemudian menimbulkan perubahan yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainya.11

  Dengan demikian motivasi belajar merupakan keselurahan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki dari siswa belajar itu akan tercapai.

  Dikatakan keseluruhan karena pada umumnya ada beberapa motif yang bersama-sama menggerakan siswa untuk belajar, seorang siswa yang memiliki intelegensi tinggi boleh jadi gagal karena kekurangan motivasi. Hasil belajar itu akan optimal kalau ada motivasi yang tepat dalam hal ini guru bertugas mendorong siswa agar dapat memiliki motivasi belajar dalam dirinya.

  Guru merupakan penggerak belajar para siswa. Ia harus menyusun suatu rencana tentang cara-cara melakukan tindakan serta mengumpulkan bahan-bahan yang dapat membangkitkan serta menolong para siswa agar mereka terus melakukan usaha-usaha yang efektif untuk mencapai tujuan belajar.

  .

  2 Komponen dan fungsi motivasi Motivasi memiliki dua komponen yaitu:

  17

  a. Inner Component (komponen dalam) ialah perubahan dalam diri seseorang keadaannya merasa tidak puas dan terjadi ketegangan psikologi.

  b. Outer Component (komponen. luar) ialah apa yang diinginkan seseorang yang bertujuan yang menjadi arah kelakuannya.

  Dalam uraian di atas jelaslah motivasi mendorong timbulnya kelakukan dan mempengaruhi serta merubah tingkah laku. Motivasi mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak.

  Motif itu berfungsi sebagai motor yang memberikan energi atau kekuatan kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.

  b. Motivasi menentukan arah perbutan, yakni ke arah perwujudan suatu tujuan dan cita-cita.

  c. Motivasi berfungsi menyeleksi perbuatan kita, artinya menentukan mana perbuatan yang harus dilakukan dengan serasi guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.12

  3. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar

  a. Faktor Intern 1) Faktor kesehatan

  Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya atau bebas dari penyakit. Proses belajar akan

  18

  terganggu apabila kesehatan seseorang terganggu, selain itu dia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk atau kelaian fungsi alat inderanya. Menurutnya kondisi kesehatan akan menurunkan motivasi untuk belajar.

  2) Cacat tubuh Catatan tubuh adaalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempumanya tubuh atau badan. Anak-anak yang menderita kelainan fisik akan merasa tertolak untuk hadir ditengah- tengah anak normal.13 Cacat bisa berupa cacat mata, patah tularxg, daan lain-lain. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar siswa.

  b. Faktor Ekstem 1) Faktor keluarga

  a) Cara orang tua mendidik Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap motivasi belajar anak-anaknya. Pendidikan itu telah terjamin apabila orang tua mencegah pengaruh-pengaruh buruk atas anak-anak dan kehidupan keluarga diselaraskan dengan hukum serta nilai-nilai.14

  b) Keadaan ekonomi keluarga Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makan, minum, pakaian dan

  lj Mustaqim, dkk, Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta, 1990, him. 139 Perquin Russen, Pendidikan Keluarga dan Masalah Kewibawaan, Jemmar, Bandune

  19

  lain-lain juga membutuhkan fasilitas belajar seperti belajar seperti ruang belajar, meja. kursi, penerangan, alat-alat tubs dan buku-buku yang dibutuhkan anak. Fasilitas belajar bisa terpenuhi jika keluarga memunyai ekonomi (uang). Dalam hal ini Dimyati Mahmud menjelaskan : Remaja-remaja yang status ekonomi orang tua baik, kecukupan, kaya, menunjukkan nilai yang lebih tinggi dalam kemampuan test akademik. Dalam hasil belajar, dalam lamnya sekolah, ketimbang mereka yang status ekonomi orang tuanya rendah atau kurang menguntungkan, kurang berada.15

  2) Faktor sekolah

  a) Disiplin sekolah Kedisiplinan sekolah erat hubunganya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.

  Kedisiplinan sekolah mencakup kedisplinan guru dalam mengajar, kedisiplinan pegawai, kedisiplinan kapala sekolah dalam mengelola seluruh staf beserta siswanya dan kedisiplinan BP dalam pelayanannya kepada siswa.

  b) Alat belajar Semakin lengkap alat pelajaran yang dipakai dan . dimiliki akan semakin meningkatkan motivasi belajar siswa.

  20

  c) Keadaan gedung Keadaan gedung juga memberikan pengaruh terhadap motivasi belajar anak. Siswa yang duduk berjubel- jubel di dalam kelas tidak akan dapat belajar dengan baik, tetapi jika sekolah memiliki gedung atau ruang yang mencukupi dan tertata rapi maka siswapun akn lebih aktif mengikuti pelajaran.

  4. Aspek motivasi belajar

  a. Raj in membuat cacatan Catatan adalah sesuatu yang penting bagi siswa yang sedang belajar. Dari catatan tersebut dia akan memiliki pedoman apabila ia lupa. Apabila membaca atau mendengar sesuatu yang penting sebaiknya dicatat agar lebih mudah dalam mengingatnya.

  b. Bersifat kritis dalam menerima pelajaran Anak yang pandai dan memiliki motivasi akan cenderung bersikap kritis terhadap mata pelajaran yang diterima. Dia tidak akan menerima begitu saja tanpa ada bukti atau fakta yang mendukung. Adanya motivasi belajar akan menimbulkan daya kritis siswa.

  c. Mempelajari kembali pelajaran yang baru diterima Untuk dapat berhasilnya kegiatan belajar maka siswa perlu mempelajari kembali pelajaran yang baru diterima. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih memahami dan tidak mudah lupa

  21

  dengan pelajaran yang baru diterima. Siswa yang memiliki perasaan senang dan ingin berhasil dalam pendidikannya.

  d. Menyelesaikan tugas-tugas dri guru Tugas yang diberikan oleh guru bukan saja di sekolahan, tetapi juga tuga di rumah dalam pekerjaan rumah anak memiliki kesempatan untuk bertanya kepada siapa saja yang dipandang bisa membantunya. bisa ayah, ibu, atu kakak.

  Jika siswa telah merasa tertarik dan termotivasi dalam belajamva maka dia akan mengeijakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru dengan penuh kesadaran tanpa harus merasa terpaksa. Diantara faktor yang menyebabkan seseorang yang memiliki semangat tinggi untuk belajar adalah tertarik dengan apa yang dihadapi, mempunyai tujuan, keinginan jadi orang yang bermanfaat, adanya persaingan dan lain-lain.16

  5. Tepat waktu dalam mengikuti pelajaran Untuk bisa berhasil dalam belajar siswa harus selalu tepat waktu dalam mengikuti pelajaran ataupun jadwal pelajaran kalau anak belajar dengan malas, ingin mencari gampangnya saja. Kalau perlu tidak belajar akan lulus, maka gangguan seperti ini bisa hilang dengan cara membangkitkan semangat belajar anak tersebut dengan berdisiplin waktu.17

  22 C. Pengaruh tingkat penghasilan orang tua terhadap motivasi belajar

  Tingkat penghasilan orang tua sangat erat hubungannya dengan pemenuhan kebutuhan sehari-hari dalam lingkungan keluarga. Keluarga akan merasa tenang, nyaman, karena adanya penghasilan orang tua yang cukup. Demikian juga tentang kaitannya dengan motivasi belajar anak akan tercapai dengan adanya sarana penunjang belajar di rumah.

  Pada pokonya rumah tangga merupakan segalanya. Rumah tangga yang sehat dan teratur akan melahirkan keluarga dan masyarakat yang teratur pula. Bagi anak-anak kebahagiaan, kesengsaraan atau penderitaan di hari depan tergantung pada keadaan rumah tangga dimana ia tinggal.

  Di rumah, dalam hubungan keluarga, seseorang akan mengalami berbagai macam peristiwa baik yang menyenangkan, mcnycdihkan maupun kejadian yang mengakibatkan frustasi. Masa kehidupan anak akan mempengaruhi proses belajar anak.

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keluarga sangat penting bagi pembentukkan pribadi anak. Suasana keluarga mempengaruhi perkembangan emosi dan afeksi anak. Suasana keluarga mempengaruhi kekurangan ekomomi menimbulkan motivasi belajar anak berkurang, maka belajamya pun akan berkurang karena harus mem bantu orang tua. Selain itu, kurangnya fasilitas pendidikan juga akan mengurangi motivasi belajar anak.

  Jadi tingkat penghasilan orang tua yang tinggi atau bisa mencukupi seluruh kebutuhan keluarga mempunyai pengaruh positif untuk motivasi dalam belajar anak. Keluarga yang sejahtera atau kecukupan seperti inilah

  23 yang akan memberikan banyak motivasi anak dalam belajar, baik di sekolah, di rumah dan di lingkungan masyarakat. Secara keseluruhan bahwa ada pengaruh positif antara hubungan tingkat penghasilan orang tua terhadap motivasi belajar. para tokoh-tokoh agama desa Bener untuk diajak musyawarah untuk perencanaan pendirian gedung sekolah yang berbasis Islam. Dan musyawarah itu menghasilkan kesepakatan bahwa tepatnva di Desa Kaliboto Kecamatan Bener akan didirikan madrasah tsanawiyah.

  Dengan semangat yang tinggi serta mulia ini para tokoh-tokoh agama mulai bekerja sekuat tenaga sehingga akhimya pada awal tahun 1981 gedung mulai di bangun dan itu membutuhkan waktu yang lama untuk bisa sempuma dan layak untuk dipakai sekolah sehingga pada tahun 1983 gedung ini diresmikan sebagai "Madrasah Tsanawiyah Bener"

  Pada akhimya awal tahun 1997 madrasah ini diakriditasi oleh departemen agama dan tepatnya tgl 17 Maret 1997 madrasah ini resmi menjadi madraah negeri.

  B. Letak Geografis Madrasah Tsanawiyah Negeri Bener ini terletak di Desa Kaliboto Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo.

  25 Desa Kaliboto ini merupakan daerah atau lingkungan yang islami karena 100 % penduduknya beragama Islam. Dengan demikian keberadaan

  MTsN Bener ini sangat cocok dengan Desa Kaliboto Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo.

  C. Sarana dan Prasarana Keadaan gedung sekolah

  1. Ruang kelas : 18 ruang

  2. Kan tor : 1 ruang

  3. Perpustakaan : 1 ruang

  4. Ruang UKS : 1 ruang

  5. Koperasi : 1 ruang

  6. Kamar kecil : 6 ruang

  7. Gudang : 1 ruang Fasilitas yang menunjang lainnya :

  1. Bola kaki : 2 buah

  2. BolaVolly : 3 buah

  3. Net bola volly : 1 buah

  4. Lapangan bola : 1 buah

  5. Komputer : 2 unit

  26

  D. Keadaan Guru

  1. Rekapitulasi data guru Fak. menurut ijazah TABELI JUMLAH GURU FAK MENURUT IJAZAH Mata Pelajaran Jumlah Keterangan Kekurangan No Bidang Studi Yang Ada

  1 Qur'an Hadits

  2

  1 PNS 1 orang

  1 PNS 1 orang

  2 Aqidah Akhlaq

  2

  1 PNS 1 orang

  3 Fiqih

  2

  4 SKI

  2 -

  11

  • - 5

  I PA

  1

  2

  6 IPS

  5 PNS 2 orang - -

  7 KTK

  2

  1

  • - 8 Penjaskes

  2

  1

  4 PNS 1 orang

  • 9 Bahasa Inggris

  10 PPKn - -

  2 -

  11 Bahasa Indonesia

  4 PNS 1 orang

  12 Bahasa Arab

  2

  1 PNS 1 orang

  • - 13 Matematika

  5 PNS 1 orang

  14

  • - -

  Bahasa Daerah

  2

  2. Nama guru dan pegawai TABEL II DAFTAR TENAGA TEHNIS DAN TENAGA ADMINISTRASI MTs N BENER TAHUN PELAJARAN 2004/2005 No Nama Guru Status Gol. Ijazah Jabatan

  1 Drs. Sudamo Negeri

  IV/a . IKIP Ka. Madrasah

  2 Surtinah Negeri Ill/d D ill Wakamad

  3 Isnaini M. BA Negeri

  III/c

  IAIN Ur. Sarana

  4 Siti Halimah S.Pd Negeri

  III/c

  IAIN Guru

  27

  IAIN Guru

  IKIP Guru

  21 Nur Kholiq, S.Ag Swasta

  IAIN Guru

  22 M. Shodiq, S.Pd Swasta

  IKIP Guru

  23 Arif Eko S. S.Ag Swasta

  IAIN Guru

  24 Nuryati, S.Pd Swasta

  IKIP Guru

  25 Emi Catur, S.Pd Swasta

  IKIP Guru

  26 H.M. Waith S.Ag Swasta

  27 Yeni D.K, S.Pd Swasta

  IKIP Guru

  IKIP Guru

  28 Muslih E., S.Pd Swasta

  IKIP Guru

  29 Wahyuningsih, S.Pd Swasta

  IKIP Guru

  30 Rr. Nuril M, S.Ag Swasta

  IAIN Guru

  31 Dwi H, A.Md Swasta

  IKIP Guru

  32 A. Yani, S.Pd Swasta

  IKIP Guru

  33 Siti R. S.Pd Swasta

  20 Abdul K, S.Pd Swasta

  19 Suyatmin, S.Pd Swasta

  No Nama Guru Status GoL Ijazah Jabatan

  11 M. Arwah, S.Pd Negeri Ill/a

  5 Sukaemi, S.Pd Negeri Ill/b

  IK1P Guru

  6 Drs. Iswahyudi Negeri 111/b

  IAIN Ur Humas

  7 Chamidatus S. S.Pd Negeri Ill/b

  IKIP Guru

  8 Farida N. S.Pd Negeri Ill/b SARWI Bendahara

  9 Drs. M. Ali Negeri

  IH/b

  IAIN Guru

  10 Parino, BA Negeri Ill/a

  IAIN Ur Kesiswaan

  IKIP Ur Pengajaran

  IKIP Guru

  12 Mudjtahidah, S.Pd Negeri Ill/a

  IKIP Guru

  13 Drs. Edy Haryanto Negeri Ill/a

  IKIP Guru

  14 Arba' L. S.Ag Negeri Ill/a

  IAIN Guru

  15 Sri Istiharijah Negeri Il/b

  IKIP Guru

  16 Setyowati, S.Ag Swasta

  IAIN Guru

  17 Sarjiyo, S.Pd Swasta

  IKIP Guru

  18 Sukamto, A.Md Swasta

  IKIP Guru

  28

  III/c

  E. Keadaan Siswa Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Bener Kecamatan Bener

  50 Bejo Swasta SD Tukang Kebun

  49 Sumamo Swasta SD Penjaga Malam

  SD Penjaga

  48 Hartu Swasta

  47 Sugito Swasta SLTP Penjaga

  46 Ari Hidayati Swasta D ill Staff TU

  45 Nur Widyawati H Swasta SLTA Staf Perpus

  44 Yulia Kartika Swasta D I Staff TU

  43 Paryonio Swasta SLTA Pegawai Perpus

  42 Khamidah Negeri Il/d SLTA Bendahara

  IAIN KTU

  41 H. Asrofi. BA Negeri

  No Nama Guru Status Gol. Ijazah Jabatan

  IKIP Guru

  40 Budi S., S.Pd Swasta

  IKIP Guru

  39 Wiji T, S.Pd Swasta

  IAIN Guru

  38 Wasi' M., S.Ag Swasta

  IKIP Guru

  37 Kun M. S.Pd Swasta

  IKIP Guru

  36 Winami, S.Si Swasta

  35 Hasanudin Swasta MAN Guru

  IKIP Guru

  34 M. Yogo W. S.Pd Swasta

  Kabupaten Purworejo pada tahun pelajaran 2004 / 2005 secara keseluruhan berjumlah 756 siswa. Yang perinciannya sebagai berikut:

  29

  TABEL III DAFTAR JUMLAH SISWA MTS N BENER Laki-laki Perempuan Jumlah Kelas Jumlah kelas 143 262 6 kelas 119

  I 103 212

  II 6 kelas 109 145 282

  III 6 kelas 137 756 Jumlah 18 kelas 365 391

  Penulis mengambil sampel hanya dari siswa kelas II Madrasah Tsanawiyah Bener Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo pada tahun pelajaran 2004/2005. Yang keseluruhannya berjumlah 212 siswa.

  TABEL IV DAFTAR SISWA KELAS II Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

  IIA

  23

  11

  34 II B

  19

  19

  38 IIC

  14

  18

  32 II D

  16

  22

  38 IIE

  17

  17

  34 II F

  20

  16

  36 Jumlah 109 103 212

  30

  F. Pelaksanaan Pengumpulan Data dan Penyajian Hasil Responden

  1. Tingkat penghasilan orang tua siswa kelas II MTsN Bener Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2004 / 2005.

  Sebagai gambaran khusus akan dipaparkan dalam bentuk tabel tentang tingkat penghasilan orang tua beserta jumlah semua anggota keluarga. Bagi siswa yang terambil sebagai sampel penelitian yaitu 50% dari jumlah keseluruhan siswa kelas II. Dari jumlah keseluruhannya 212 siswa yang terbagi dari 6 kelas, maka akan terambil 3 kelas, yakni kelas

  IIA 34 siswa, kelas 1IC 32 siswa, dan kelas HE 34 siswa. Sehingga jumlah responden yang diambil sebanyak 100 siswa.

  Berdasarkan hasil angket tingkat penghasilan orang tua yang telah dibagi jumlah semua anggota keluarga dapat dilukiskan sebagai berikut : Penghasilan orang tua terendah dibagi setiap anggota keluarga Rp. 100.000,00. Penghasilan orang tua tertinggi dibagi setiap anggota keluarga Rp. 400.000,00. Rentang penghasilan orang tua dibagi setiap anggota keluarga Rp. 300.000,00.

  Rentang penghasilan tersebut diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu: golongan kurang mampu, golongan mampu, dan golongan sangat mampu. Kemudian diberi skor 1-3 dengan interval 300.000 : 3 = 100.000 sebagai berikut: Golongan I : Rp. 100.000,00 - Rp. 200.000,00 Golongan II : Rp. 201.000,00 - Rp. 300.000,00 Golongan III : Rp. 301.000,00 - Rp. 400.000,00

  31

  19 Istiqomah Pedagang 900,000

  14 Farida Z pedagang 900,000

  4 225,000

  2

  15 F. Mujid Tani 850,000 5 170,000

  1

  16 Haryo S Tani 780,000 6 130,000

  1

  17 Imam P Tani 800,000 4 200,000

  1

  18 Indiyani Pedagang 900,000 5 180,000

  1

  4 225,000

  13 Egie AY Buruh 700.000 4 175,000

  2

  20 Qoirurohim Tani 700,000 5 140,000

  1

  21 Lirofin Tani 850,000 5 170,000

  1

Dokumen yang terkait

B E N T U K PE N GA W A S A N B E B A S V I S A K U N J U N G A N S I N G K A T ( B V K S ) O L E H K A N T O R K E I M I G R A S I A N K E P A D A W A R G A N E G A R A A S I N G Y A N G T I N G G A L D I I N D O N E S I A

0 4 15

E N G A R U H M O D E L P E M B E L A JA R A N P R O B L E M B A S E D L E A R N IN G D A N M E D IA A N IM A S I G A M B A R T E R H A D A P A K T IV IT A S D A N H A S IL B E L A JA R S IS WA

0 8 19

E N I N G K A T A N H A S I L B E L A J A R M E N U L I S K A L I M A T E F E K T I F D A L A M P A R A G R A F A R G U M E N T A S I M E L A L U I K E G I A T A N P E E R C O R R E C T I O N P A D A S I S W A K E L A S X 1 S M A N E G E R I R A M B I P U

0 2 17

E V A L U A S I E FE K T I FI T A S PE N G G U N A A N J E M B A T A N PE N Y E B E R A N G A N O R A N G

0 11 5

E V A L U A S I P E L A K S A N A A N P E N D I S T R I B U S I A N P R O G R A M B E R A S M I S K I N ( R A S K I N ) T A H U N 2 0 1 1 D I D E S A G E N T E N G K U L O N K E C A M A T A N G E N T E N G K A B U P A T E N B A N Y U W A N G I

0 9 21

E V A L U A S I T E R H A D A P P E L A K S A N A A N R U JU K A N B E R JE N JA N G K A S U S K E G A WA T D A R U T A N M A T E R N A L D A N N E O N A T A L P A D A P R O G R A M JA M P E R S A L D I P U S K E S M A S K E N C O N G T A H U N 2012

0 2 19

H U B U N G A N A N T A R A P R O F E S I O N A L I S M E P E G A W A I D E N G A N K U A L I T A S P E L A Y A N A N P E N E R B I T A N K T P D A N K K D I K A N T O R K E C A M A T A N G A M B I R A N K A B U P A T E N B A N Y U W A N G I

0 6 22

I D E N T I F I K A S I P E N G A R U H L O K A S I U S A H A T E R H A D A P T I N G K A T K E B E R H A S I L A N U S A H A M I N I M A R K E T W A R A L A B A D I K A B U P A T E N J E M B E R D E N G A N S I S T E M I N F O R M A S I G E O G R A F I S

0 3 19

I M PL E M E N T A S I S PE K T R U M R E S PO N S G E M PA PA D A N G PA D A G E D U N G L A B O R M I C R O T E A C H I N G U N I V E R S I T A S N E G E R I PA D A N G D E N G A N M E T O D E A N A L I S I S S PE K T R U M R E S PO N S

0 4 10

K E A N E K A R A G A M A N JE N I S I K A N D I B L O K B E D U L S E G O R O A N A K T A M A N N A S I O N A L A L A S PU R WO

0 2 17