HUBUNGAN MINAT BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada Siswa Kelas III SMA Negeri 2 Klaten SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Aku
HUBUNGAN MINAT BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada Siswa Kelas III SMA Negeri 2 Klaten SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : Cicilia Era Kumala NIM : 051334017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
HUBUNGAN MINAT BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR
SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus Pada Siswa Kelas III SMA Negeri 2 Klaten
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Cicilia Era Kumala
NIM : 051334017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
S SEKAL LI MELA ANGKA AH SEL LESAIK KAN DENG AN MA AKSIM MAL ... ..... T TUHA AN A AKAN N SELA ALU MEM MBERI
IKAN N YAN NG TE ERBAI
IK, J JIKA A KITA A BER RUSA AHA D DENG GAN BAIK B K PUL LA..... .
Skri ipsi in ni kup persem mbahk kan Bagi y B yang m memb utuhk kan
ABSTRAK
HUBUNGAN MINAT BELAJAR SISWA DAN LINGKUNGAN BELAJAR
SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus Pada Siswa Kelas III SMA Negeri 2 Klaten
Cicilia Era Kumala
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan minat belajarsiswa dengan prestasi belajar siswa; (2) hubungan lingkungan belajar siswa di
keluarga dengan prestasi belajar siswa; (3) hubungan lingkungan belajar siswa di
sekolah dengan prestasi belajar siswa; (4) hubungan lingkungan belajar siswa di
masyarakat dengan prestasi belajar siswa; (5) hubungan minat belajar siswa,
lingkungan belajar siswa di keluarga, lingkungan belajar siswa di sekolah,
lingkungan belajar siswa di masyarakat dengan prestasi belajar siswa.Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Klaten. Populasi penelitian
ini adalah seluruh siswa SMA Negeri 2 Klaten yang berjumlah 876 siswa,
sedangkan sample penelitian adalah siswa kelas XII SMA Negeri 2 Klaten.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (1) Kuesioner; (2)
Dokumentasi; (3) Wawancara; (4) Observasi. Teknik analisis data menggunakan
korelasi product moment dan korelasi linier ganda.Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positif minat
belajar siswa dengan prestasi belajar siswa (t = 2,229 > t = 1,650; (2) ada
hitung tabelhubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar siswa di keluarga
dengan prestasi belajar siswa (t = 1,714 > t = 1,650); (3) ada hubungan
hitung tabel
positif dan signifikan antara lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar
siswa (t = 1,845 > t = 1,650); (4) ada hubungan positif dan signifikan
hitung tabelantara lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa (t =
hitung
4,123 > t = 1,650); dan (5) ada hubungan positif dan signifikan antara minat
tabelbelajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah,
lingkungan belajar di masyarakat secara bersama-sama dengan prestasi belajar
siswa (F = 7,330 > F = 2,410). hitung tabelABSTRACT THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENT’S LEARNING INTEREST AND STUDENT’S LEARNING ENVIRONMENT AND STUDENT’S ACHIEVEMENT A Case Study on the Third Class of Senior High School of II State Senior High School KLATEN
Cicilia Era Kumala Sanata Dharma University Yogyakarta 2009
The purpose of this research is to know: (1) the relationship
between student’s learning interest and student’s achievement; (2) the
relationship between student’s family learning environment and student’s
achievement; (3) the relationship between student’s school learning
environment and student’s achievement; (4) the relationship between student’s
studying environment in society and student’s achievement; (5) the relationship
between student’s learning interest, student’s learning environment in family
and student’s achievement; the relationship between student’s learning
environment in family, school, society and student’s achievement.The research was conducted in II State Senior High School Klaten.
Population in this research was 876 students. The samples in this research
were the third class of senior high school of II State Senior High School
Klaten. The techniques of collecting data were: questionnaire, documentation,
interview and observation. The data analysis techniques were product moment
correlation and double linear correlation.The result of the research shows that: (1) the relationship between
student’s learning interest and student’s achievement is positive and significant
(t = 2,229 > t = 1,650); (2) the relationship between student’s learning
count tableenvironment in family and student’s achievement is positive and significant
(t = 1,714 > t = 1,650); (3) the relationship between student’s learning
count tableenvironment in school and student’s achievement is positive and significant
(t = 1,845 > t = 1,650); (4) the relationship between student’s learning
count tableenvironment in society and student’s achievement is positive and significant
(t = 4,123 > t = 1,650); (5) the relationship between student’s learning
count tableinterest, student’s learning environment in family, school, society and student’s
achievement is positive and significant (t = 7,330 > t = 2,410). count tableKATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Bapa Putera dan Roh Kudus di Surga atas
segala berkat-Nya sehinggga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
yang berjudul Hubungan Minat Belajar Siswa dan Lingkungan Belajar Siswa
dengan Prestasi Belajar Siswa.Dalam Penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,
semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi
ini. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakartra.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Drs. L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah
menyediakan waktunya, memberikan saran, masukan, maupun revisi-revisiserta pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai selesai.
5. Bapak S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. dan Ibu B. Indah Nugraheni,
S.Pd., S.I.P., M.Pd. Selaku dosen penguji. Terimakasih atas saran dan kritik yang telah diberikan sehingga penulisan skripsi ini menjadi lebih baik.
6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi serta para
staf karyawan USD Yogyakarta yang telah memberikan bimbingan dan
7. Seluruh keluarga besar SMA Negeri 2 Klaten yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian. Terima kasih banyak atas ijin dan bantuannya.
8. Kedua oarang tuaku, Bapak Agustinus Hariyanto SIP dan Ibu Fransisca
Endang Purwaningsih yang tercinta, yang tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, dukungan baik moril maupun material, serta semangat kepada penulis. Berkat Allah Bapa selalu menyertai Bapak dan Ibu tercinta.
9. Adikku Thomas Aga Rusadi terima kasih atas dukungannya, doanya, belajar
yang rajin dan Tuhan Memberkati.
10. Mas Gregorius Satya Agung Putra Perdana terima kasih atas doa, dukungan,
cinta dan kasih sayang, serta segala bantuan selama kuliah dan penyelesaian skripsi ini, Berkat Allah selalu menyertai.
11. Teman-temanku, Leni, Candra, Selly, Lusi, Vita, Rini, Widi, Feri, Mba Asih
dan seluruh teman-temanku Program Studi Pendidikan Akuntansi angkatan 2005 terima kasih atas semangat dan dorongan kalian serta segala informasi, waktu, kebersamaan kalian, perhatian teman-teman yang sangat berarti sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-temanku Niken, Kak Riris, Irna, dan Ria terima kasih atas dukungan
dan canda tawa kalian yang membuat penulis dapat menyelesaikan skripsi.
13. Teman-teman kos beo 45 Tatik, Veny, Nita, Mega, Agnes, Prisca dan seluruh
penghuni beo 45 thanx ya….atas canda dan tawa kalian yang menghibur penulis disaat jenuh.14. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis yang tidak dapat disebut satu persatu.
Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukkan sangat
diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga
skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.Yogyakarta , 22 Agustus 2009 Penulis
`Cicilia Era Kumala
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... v ABSTRAK ..................................................................................................... vi ABSTRACT ................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ................................................................................... viii DAFTAR ISI .................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv DAFTAR BAGAN ......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN. ................................................................................ xvi
BAB I.PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………………………………….. 1 B. Batasan Masalah …………………………………………… 5 C. Rumusan Masalah …………………………………………. 5 D. Tujuan Penelitian …………………………………………... 6 E. Manfaat Penelitian …………………………………………. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Minat Belajar Siswa .. ................................................................... 8 B. Lingkungan Belajar Siswa ……………………………………... 10
2. Lingkungan Sekolah ............................................................... 13 3. Lingkungan Masyarakat ........................................................ 15 C. Prestasi Belajar Siswa ................................................................... 17
1. Belajar ...................................................................................... 17
2. Prestasi Belajar........................................................................ 18
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ....................... 19 D. Kerangka Berfikir ......................................................................... 20 1. hubungan Minat dengan prestasi belajar…………………. 20
2. Hubungan lingkungan keluarga dengan prestasi belajar .. 21
3. Hubungan lingkungan sekolah dengan prestasi belajar .... 22
4. Hubungan lingkungan masyarakat dengan prestasi belajar 23
5. Hubungan minat belajar dan lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar siswa……………………………… 24 E. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 26
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian .............................................................................. 27 B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 27 C. Subjek dan Objek Penelitian ....................................................... 27 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ..................... 28 E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .................................... 29 F. Pengumpulan Data ........................................................................ 33 G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur.......................... 34
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Visi dan Misi ……………………………………............................ 44
B. Sumber Daya Manusia……………………………………............ 45
C. Siswa SMA Santa Maria I……………………………………….. 46
D. Pegawai Tata Usaha, Kesehatan sekolah Dan Perpustakaan…. 46
E. Fasilitas…………………………………………………………..... 49F. Sarana dan Prasarana Fasilitas Sekolah……………………….. 50
G. Usaha-Usaha Penempatan Lulusan…………………………….. 51
H. Kurikulum………………………………………………………….52 I. Struktur Organisasi……………………………………………….. 53
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ………………………………………………. 54
B. Analisis Data ………………......................................................... 58
D. Pengujian Hipotesis………………………………………………. 61
D. Pembahasan …………………………………………………….. 67 BAB VI KESIMPULAN, SARAN, KETERBATASAN A. Kesimpulan ……………………………………………………….. 74 B. Keterbatasan ……………………………………………………… 75 C. Saran ……………………………………………………………… 75 DAFTAR PUSTAKA ....…………………………………………………...... 78 LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasional Variabel Minat Belajar Siswa ..............................36 Tabel 3.13 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ........
59 Tabel 5.7 Rangkuman Hasil Uji Linieritas ................................................
58 Tabel 5.6 Hasil Pengujian Normalitas .......................................................
57 Tabel 5.5 Prestasi Belajar Siswa .................................................................
56 Tabel 5.4 Lingkungan Belajar Siswa di Masyarakat ................................
55 Tabel 5.3 Lingkungan Belajar Siswa di Sekolah .......................................
54 Tabel 5.2 Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga ....................................
45 Tabel 5.1 Minat Belajar Siswa ....................................................................
38 Tabel 4.1 Daftar Guru dan Karyawan SMA Negeri 2 Klaten .................
36 Tabel 3.12 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Masyarakat
29 Tabel 3.2 Skor Item Variabel Minat Belajar Siswa ..................................
35 Tabel 3.11 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Sekolah .....
35 Tabel 3.10 Rangkuman Uji Validitas Lingkungan Belajar di Keluarga ..
32 Tabel 3.9 Rangkuman Uji Validitas Minat Belajar Siswa ........................
31 Tabel 3.7 Operasional Variabel Lingkungan Belajar Siswa di Masyarakat 32 Tabel 3.8 Skor Item Variabel Lingkungan Belajar di Masyarakat .........
31 Tabel 3.6 Skor Item Variabel Lingkungan Belajar di Sekolah ................
30 Tabel 3.5 Operasional Variabel Lingkungan Belajar Siswa di Sekolah ..
30 Tabel 3.4 Skor Item Variabel Lingkungan Belajar di Keluarga .............
29 Tabel 3.3 Operasional Variabel Lingkungan Belajar Siswa di Keluarga
60
DAFTAR BAGAN
Bagan 4.1 Struktur Organisasi ....................................................................53
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner ...........................................................................80 Lampiran II Data Induk .........................................................................
87 Lampiran III Validitas dan Reliabilitas ................................................. 113
Lampiran IV Linieritas dan Normalitas ................................................ 121
Lampiran V Daftar Distribusi Frekuensi dan PAP II ......................... 129
Lampiran VI Tabel-Tabel ....................................................................... 149
Lampiran VII Surat Keterangan Penelitian ........................................... 152
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sukses dalam hidup merupakan suatu kondisi yang diinginkan oleh
setiap orang. Salah satu cara yang digunakan untuk menuju kondisi tersebut yaitu
1986:19)
melalui pendidikan. Pendidikan menurut Winkel ( merupakan bantuan
yang diberikan oleh orang dewasa kepada orang yang belum dewasa, supaya dia
mencapai kedewasaan. Melalui pendidikan orang akan mengalami suatu perubahan baik dalam pengetahuan dan kelakuan. Proses perubahan tersebutdinamakan belajar. Menurut Winkel (1986:38), belajar merupakan suatu proses
psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif subjek dengan lingkungan, yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai, dan sikap yang sifatnya tetap.Proses pendidikan memerlukan waktu yang tidak sedikit dengan
berbagai kendala yang berasal dari kendala eksternal maupun kendala internal.
Kendala eksternal adalah segala hal yang berasal dari luar individu. Contoh kendala eksternal, yaitu: lingkungan belajar, lingkungan sosial dalam belajar,
lingkungan keluarga, serta pergaulan dengan teman-teman sekitar. Sedangkan,
kendala internal adalah segala hal yang berasal dari dalam diri individu yang
bersangkutan. Contoh kendala internal, yaitu: kondisi fisik, minat belajar siswa,
2
siswa tersebut, dan kedisiplinan siswa dalam belajar. Mengingat adanya
kendala-kendala tersebut, maka proses pendidikan perlu mendapatkan perhatian
yang khusus dari pihak pendidik maupun pihak orang tua.Dalam dunia pendidikan peran pendidik dan orang tua sangat penting
untuk kemajuan pencapaian prestasi belajar anak didik lebih optimal. Orang tua
perlu menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, pemenuhan gizi yang baik, serta
perhatian orang tua yang baik, sehingga anak tersebut mencapai prestasi yang
diharapkan. Sementara, para pendidik perlu melakukan bimbingan belajar yang
positif untuk anak didiknya, sehingga anak didik memiliki pengetahuan dan
kemampuan yang berkembang. Perkembangan peserta didik dalam belajar pada
umumnya diukur berdasarkan pencapaian prestasi belajar siswaDalam penelitian ini penulis bermaksud menyelidiki faktor-faktor yang
menyebabkan menurunnya prestasi belajar siswa SMA Negeri 2 Klaten. Pada
tahun ajaran 2005/2006 rata-rata nilai rapor siswa adalah 7,01, pada tahun ajaran
2006/2007 rata-rata nilai rapor siswa adalah 6,80 dan pada tahun ajaran
2007/2008 rata-rata nilai rapor siswa adalah 6,67. Berdasarkan hasil observasi,
ada beberapa dugaan yang menyebabkan prestasi belajar menurun, yaitu: (1)
sebagian besar murid tidak antusias dalam mengikuti kegiatan belajar-mengajar
di kelas. Kurangnya antusiasme siswa dalam belajar tampak dari seringnya anak-
anak membolos, membuat kegaduhan dalam belajar, pesimis terhadap hasil yang
diperoleh, dan tidak adanya dorongan untuk belajar lebih baik; (2) lingkungan
3
besar murid kurang mendapat perhatian dari orang tua, lingkungan sekolah yang
letaknya kurang strategis juga dapat menyebabkan terganggunya proses belajar-
mengajar di kelas, dan lingkungan masyarakat siswa juga kebanyakan tidak
bersekolah.Minat merupakan suatu perasaan, kesadaran seseorang terhadap suatu
objek yang menarik untuk dipelajari atau ketertarikan mendalam yang
menimbulkan suatu keinginan untuk berkecimpung dalam bidang tertentu, dan
minat tumbuh dari kebutuhan anak yang merupakan pendorong bagi anak dalam
melaksanakan usahanya. Minat siswa dalam belajar sangat penting dalam dunia
pendidikan agar anak memperoleh prestasi yang optimal. Semakin rendah minat
siswa dalam melakukan kegiatan belajar, maka prestasi belajarnya akan
menurun. Sementara, semakin tinggi minat siswa dalam melakukan kegiatan
belajar, maka prestasi belajar siswa akan meningkat.Faktor lingkungan belajar adalah keseluruhan keadaan yang melingkupi
siswa atau keadaan yang dengan kehadirannya memberi pengaruh pada
perkembangan individu. Di keluarga, faktor orang tua merupakan faktor yang
besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar anak. Hubungan orang tua dengan
anak yang baik dan penuh pengertian ditujukan untuk memajukan belajar anak.
Dengan demikian pada lingkungan keluarga yang baik akan membuat siswa
dapat belajar dengan kondusif di rumah sehingga prestasi belajar yang dicapai
akan lebih baik dibandingkan dengan siswa yang berasal dari lingkungan
4
Lingkungan sekolah meliputi lingkungan sekitar sekolah, keadaan sekolah,
fasilitas-fasilitas yang dapat terlihat dalam proses belajar, peran guru, hubungan
guru dengan siswa, hubungan antar siswa, dan lain-lain. Lingkungan sekolah
yang kondusif dapat mendukung siswa belajar dengan optimal, sehingga prestasi
siswa yang dicapai akan lebih baik . Sedangkan lingkungan sekolah yang tidak
kondusif tidak dapat mendukung siswa belajar dengan optimal, sehingga prestasi
belajar siswa yang dicapai tidak baik. Sedangkan lingkungan masyarakat
merupakan lingkungan dimana siswa menjalin hubungan atau berinteraksi
dengan anggota masyarakat lain. Siswa yang berasal dari lingkungan masyarakat
kurang baik yaitu lingkungan dimana siswa tidak bisa menjalin hubungan atau
tidak bisa berinteraksi dengan anggota masyarakat lain maka dapat
mempengaruhi proses belajar sehingga siswa memperoleh prestasi yang tidak
baik. Lingkungan masyarakat yang baik yaitu dimana lingkungan masyarakat
yang terdapat jam belajar masyarakat, sedangkan lingkungan masyarakat yang
tidak baik yaitu lingkungan masyarakat di mana di dalam masyarakat tidak
terdapat aturan-aturan yang berlaku di masyarakat.Berdasarkan uaraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian yang berjudul “Hubungan Minat Belajar dan
Lingkungan Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa”. Penelitian ini
merupakan studi kasus di SMA Negeri 2 Klaten.5
B. Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa SMA
NEGERI 2 KLATEN. Faktor tersebut antara lain minat siswa dalam belajar, dan lingkungan belajar yang meliputi: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan positif minat belajar siswa dengan prestasi belajar siswa?
2. Apakah ada hubungan positif lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa?
3. Apakah ada hubungan positif lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa kelas?
4. Apakah ada hubungan positif lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa?
5. Apakah ada hubungan positif minat belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, dan lingkungan belajar di masyarakat,
6
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif minat belajar dengan prestasi belajar siswa.
2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif lingkungan belajar di keluarga dengan prestasi belajar siswa.
3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif lingkungan belajar di sekolah dengan prestasi belajar siswa.
4. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif lingkungan belajar di masyarakat dengan prestasi belajar siswa.
5. Untuk mengetahui apakah ada hubungan positif minat belajar siswa, lingkungan belajar di keluarga, lingkungan belajar di sekolah, lingkungan belajar di masyarakat, dengan prestasi belajar siswa E.
Manfaat penelitian
1. Bagi Sekolah Memberikan masukan kepada pihak sekolah untuk menentukan kebijakan dalam memberi bimbingan pada siswa yang mengalami persoalan dalam belajar dan meningkatkan fasilitas-fasilitas sekolah untuk kemajuan proses belajar.
7
2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi penelitian berikutnya yang berhubungan dengan minat belajar, lingkungan belajar siswa, dan prestasi belajar siswa.
3. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan masukan kepada guru
untuk lebih menyempurnakan kegiatan belajar mengajar dengan mengingat
pentingnya lingkungan belajar siswa dalam pencapaian prestasi belajar yang
optimal.BAB II TINJAUAN TEORETIK A. Minat Belajar Siswa Minat merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari kombinasi,
perpaduan, dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas, takut, dan kecenderungan-kecenderungan lain yang bisa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu (Dewa Ketut Sukardi, 1988:62). Seseorang yang mengerjakan suatu pekerjaan dengan disertai minat sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak berminat sebelumnya. Minat sangat berpengaruh dalam pencapaian prestasi belajar siswa.
Maka, siswa harus memahami minat-minatnya sendiri agar mereka dapat membuat perencanaan dan keputusan dengan tepat.
Minat menurut Witherington (1963:90) adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal atau suatu situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Pendapat lain dikemukakan oleh Winkel (1991:30), minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Minat tidak terbentuk secara tiba-tiba, melainkan terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan, proses sosialisasi, dan proses interaksi di sekolah, di masyarakat, dan di dalam keluarga.
9 Minat menurut The Liang Gie (1994:28) adalah sibuk, tertarik, atau terlibat
sepenuhnya dengan sesuatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu.
Minat memudahkan terciptanya konsentrasi dalam pikiran seseorang. Perhatian
yang diperoleh dengan kemauan seseorang akan memudahkan berkembangnya
konsentrasi, yaitu pemusatan pikiran terhadap suatu mata pelajaran. Sedangkan,
Bimo Walgito (1982:133) mengatakan bahwa keinginan merupakan usaha aktif
menuju pelaksanaan suatu tujuan. Minat juga mengandung unsur rasa suka atau
rasa senang terhadap suatu objek.Minat adalah suatu perasaan atau sikap. Ada tiga cara untuk menentukan minat (Dewa Ketut Sukardi, 1988:63) yaitu:
1. Minat yang diekspresikan Seseorang dapat mengungkapkan minat dengan kata tertentu. Misalnya, seseorang mengatakan bahwa ia tertarik dalam menciptakan suatu model pesawat udara.
2. Minat yang diwujudkan Seseorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata, tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta berperan aktif dalam suatu aktivitas tertentu. Misalnya, siswa ikut aktif dalam organisasi OSIS.
3. Minat yang diinventarisasikan Seseorang menilai minatnya dapat diukur dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu. Rangkaian pertanyaan semacam ini disebut inventori minat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat dapat digolongkan menjadi 2
(Giartama, 1990:6): a. Minat secara intrinsik Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena10 b. Minat secara ekstrinsik Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu. Minat secara ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya. Faktor-faktor pendorong minat (Soewardi, 1987:183) yaitu:
a. Drive determinant, dorongan untuk mempertahankan diri
b. Dorongan keadaan, yang mana keadaan itu ditimbulkan oleh dorongan determinan c. Kegiatan mencapai tujuan, komponen ini dilandasi dorongan determinan dan dorongan keadaan d. Mengendurkan dorongan karena tujuan telah tercapai serta keinginan dan kebutuhan telah tercapai e. Efek mengendurnya dorongan semula karena munculnya dorongan lain yang baru Minat sangat bermanfaat bagi peserta didik karena, dapat menambah semangat untuk menjadi lebih disiplin serta dapat memperoleh prestasi yang baik. Maka dapat disimpulkan minat merupakan suatu perasaan, kesadaran seseorang terhadap suatu objek yang menarik untuk dipelajari atau ketertarikan mendalam yang menimbulkan suatu keinginan untuk berkecimpung dalam bidang tertentu, dan minat tumbuh dari kebutuhan anak yang merupakan pendorong bagi anak dalam melaksanakan usahanya. Sehingga, minat sangat penting dalam dunia pendidikan agar anak memperoleh prestasi yang optimal.
B. Lingkungan Belajar Siswa
1. Lingkungan keluarga Menurut Bimo Walgito (1982:25), pendidikan dalam keluarga adalah
11
(1995:138) mengatakan bahwa lingkungan sosial lebih banyak mempengaruhi
kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. Orang tua harus
memperhatikan sekolah anaknya yaitu dengan memperhatikan pengalaman-
pengalamannya dan menghargai usaha-usahanya, serta orang tua harus
menunjukkan kerjasamanya dalam cara mendidik anak belajar di rumah,
hubungan yang harmonis antara orang tua dan anak. Sifar-sifat orang tua,
suasana keluarga, kedewasaan orang tua dalam mendidik anak, letak rumah,
semuanya dapat memberi dampak yang lebih baik atau buruk terhadap
kegiatan belajar dan keberhasilan yang diperoleh anak. Contoh pengelolaan
keluarga yang keliru yang diterapkan oleh orang tua yaitu kelalaian orang tua
dalam memonitor kegiatan anak dapat menimbulkan akibat buruk. Hal
demikian dapat menimbulkan akibat anak tidak mau belajar dan dapat
mengakibatkan anak berperilaku menyimpang.Keluarga merupakan faktor lingkungan sosial yamg pertama kali
diperkenalkan oleh anak, sehingga perkembangan anak di dalam keluarga
ditentukan oleh kondisi keluarga serta pengalaman yang dimiliki oleh orang
tuanya. Maka, dalam faktor lingkungan keluarga ini anak dapat memperoleh
prestasi yang maksimal. Adapun faktor-faktor yang sangat mempengaruhi
perkembangan anak dalam belajar dalam lingkungan keluarga menurut
(Ahmadi, 1982:86-87) sebagai berikut :a. Status sosial ekonomi keluarga
12 mudah dalam menunjang proses belajar karena anak tidak mengalami kesulitan dalam keperluan sekolah dan anak tidak akan mengalami gangguan dalam mencukupi kebutuhan keluarga, sehingga anak akan mendapat perhatian yang lebih dalam belajar.
b. Faktor keutuhan keluarga Dalam keluarga yang utuh terdiri dari ayah, ibu dan anak yang lengkap, harmonis maka, interaksi dalam keluarga akan mudah antara orang tua dan anak. Sehingga dalam belajar anak tidak mengalami gangguan yang berarti dan orang tua akan mendukung anaknya dalam belajar.
c. Sikap dan kebiasaan-kebiasaan orang tua Sikap orang tua yang mau memperhatikan anaknya dan membiasakan sikap-sikap yang dapat membantu anak dalam proses belajar seperti tidak bersikap otoriter dan tidak memaksa anaknya untuk mengikuti perintah-perintah orang tuanya, melakukan pengawasan terhadap anak dalam segala tindakan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar yang berpengaruh
terhadap prestasi belajar dalam lingkungan keluarga menurut (Roestiyah,
1982:159) adalah sebagai berikut:a. Cara mendidik Orang tua yang memanjakan anaknya, maka setelah anak sekolah akan menjadi siswa yang kurang bertanggung jawab dan takut menghadapi tantangan kesulitan. Juga orang tua yang mendidik anaknya secara keras, anak akan mengalami ketakutan.
b. Suasana keluarga Hubungan antara keluarga yang kurang intim menimbulkan suasana yang kaku, tegang, kurang komunikatif di dalam keluarga. Hal ini menyebabkan anak kurang semangat dalam belajar. Untuk itu dalam keluarga yang menyenangkan, akrab, dan penuh kasih sayang, anak akan termotivasi yang mendalam pada anak dalam hal belajar.
c. Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas di rumah. Kadang- kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan dorongannya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah. Kalau perlu menghubungi gurunya untuk mengetahui perkembangan anak.
d. Keadaaan sosial ekonomi keluarga
13 tidak memungkinkan hal ini menjadi penghambat anak dalam belajar. Namun, bila keadaan sosial ekonomi keluarga tercukupi, hal ini anak tidak akan mengalami kendala-kendala dalam belajar sehingga anak akan dapat belajar dengan senang.
e. Latar belakang kebudayaan Hal ini dimaksudkan adalah tingkat pendidikan dan kebiasaan di dalam keluarga akan mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Oleh karena itu anak perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik supaya dapat mendorong semangat anak dalam belajar.
Dalam keluarga yang kondisi lingkungannya baik akan mempengaruhi
siswa belajar dengan giat. Sedangkan jika siswa yang berada dalam
lingkungan keluarga buruk, dan tidak mendapat perhatian dari orang tua maka
siswa tersebut malas untuk belajar. Maka dapat ditarik kesimpulan lingkungan
keluarga tergantung dari tindakan orang tua kepada anaknya. Jika orang tua
memiliki hubungan yang baik dengan anaknya, memberikan perhatian , maka
anak tersebut akan berusaha belajar dengan baik dan memperoleh prestasi
belajar yang baik pula.2. Lingkungan Sekolah Sekolah tidak hanya terdiri dari gedung saja melainkan juga sarana
dan prasarana lain yang menunjang pendidikan. Sekolah merupakan tempat
anak didik belajar, mempelajari sejumlah materi pelajaran. Oleh karena itu
harus diciptakan lingkungan sekolah yang benar-benar dapat mendukung
anak untuk belajar.Menurut Roestiyah (1982:159-161), faktor-faktor yang
14 a. Interaksi guru dan murid.
Guru yang kurang berinteraksi dengan murid secara intim,
menyebabkan proses belajar-mengajar itu kurang lancar. Jika siswa merasa jauh dari guru, maka segan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.b. Cara penyajian.
Guru yang senior biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar.
c. Hubungan antara murid.
Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, maka tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada group yang saling bersaing
secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-
masing individu tidak tampak.d. Standar pelajaran di atas ukuran.
Guru berpendidikan untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran di atas ukuran standar. Akibatnya anak merasa kurang mampu dan takut kepada guru. Bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam mempelajari mata pelajarannya, guru semacam itu merasa senang. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian anak yang berbeda-beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam menuntut penguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing. Yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai.
e. Media pendidikan.
Kenyataan saat ini dengan banyaknya jumlah anak yang masuk sekolah, maka memerlukan alat-alat yang membantu lancarnya belajar anak dalam jumlah yang besar pula, seperti buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media-media lain. Kebanyakan sekolah masih kurang dalam memiliki media jumlah maupun kualitetnya.
f. Kurikulum.
Sistem instruksional sekarang menghendaki proses belajar-mengajar yang mementingkan kebutuhan anak. Guru perlu mendalami siswa dengan baik, harus mempunyai perencanaan yang mendetail, agar dapat melayani anak belajar secara individual. Kurikulum sekarang belum dapat memberikan pedoman perencanaan yang demikian.
g. Keadaan Gedung.
Dengan jumlah siswa yang luar biasa jumlahnya, keadaan gedung dewasa ini terpaksa kurang, mereka duduk berjejal-jejal di dalam setiap