MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TERINTEGRASI DENGAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI PADA SISWA KELAS VII SEMESTER 2, SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20102011 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progra
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TERINTEGRASI DENGAN
PENDIDIKAN ANTIKORUPSI PADA SISWA
KELAS VII SEMESTER 2, SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh
Lusia Yeni Puspitasari
071224073
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN
DAERAH
JURUSAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TERINTEGRASI
DENGAN PENDIDIKAN ANTIKORUPSI PADA SISWA
KELAS VII SEMESTER 2, SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2010/2011
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah
Disusun oleh
Lusia Yeni Puspitasari
071224073
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN
DAERAH
JURUSAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan Kepada Bapa, Putra, dan Roh Kudus yang selalu menjadi pembimbing dan kekuatanku.
Orang tuaku tercinta, Bernadus Sutardi dan Bernadeta Partilah yang selalu memberikan yang terbaik bagiku.
Teman setiaku yang selalu bersedia mendampingi perjuangan hidupku.
Seluruh keluarga besarku yang selalu mendoakan, membimbing dan
memberi semangat bagiku.Sahabat-sahabatku yang selalu memberi doa, bantuan dan semangatnya.
Semua Dosen dan karyawan PBSID yang selalu membantu, terima kasih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
”Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia ”
(1 Korintus 15:58) “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya…”
(Pengkhotbah 3:11) Sesuatu yang belum dikerjakan seringkali tampak mustahil, kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik.
(Evelyn Underhill)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
Puspitasari, Lusia Yeni. 2011. Model Pembelajaran Bahasa Indonesia
Terintegrasi dengan Pendidikan Antikorupsi pada Siswa Kelas VII Semester 2, SMP Joannes Bosco Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011.
Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini mengkaji pengembangan model pembelajaran Bahasa
Indonesia terintegrasi dengan pendidikan antikorupsi pada siswa kelas VII semester 2 SMP Joannes Bosco Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan produk berupa model pembelajaran Bahasa Indonesia terintegrasi dengan pendidikan antikorupsi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII semester 2 SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang berjumlah 27 orang.
Pengumpulan data dilakukan dengan analisis kebutuhan. Analisis data dilakukan dengan menginventarisasi, mengidentifikasi, dan mengklasifikasi instrumen berupa kuesioner dan hasil wawancara. Model yang sudah dibuat diujicobakan kepada siswa di kelas yang menjadi subjek penelitian. Hasil uji coba kemudian dievaluasi untuk melihat tingkat keefektifan pembelajaran antikorupsi. Berdasarkan evaluasi tersebut dilakukan revisi materi model pembelajaran antikorupsi yang terintegrasi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
Dari hasil analisis kebutuhan siswa diketahui bahwa siswa kelas VII semester 2, SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 berminat pada materi pembelajaran antikorupsi yang diintegrasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Dari 25 topik yang diajukan oleh peneliti, 17 diantaranya sangat diminati oleh siswa.
Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti memberikan saran kepada guru agar mengintegrasikan nilai-nilai antikorupsi kepada siswa sehingga tertanam sikap antikorupsi dalam diri siswa. Kepada peneliti lain, peneliti menyarankan agar melanjutkan penelitian ini di berbagai bidang dan jenjang pendidikan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Puspitasari, Lusia Yeni. (2011). The Model of Indonesian Language Materials
Integrated with Anticorruption Learning to the Seventh Graders in Semester Two
of Joannes Bosco Junior High School Yogyakarta in Academic Year 2010/2011.
A Thesis. Yogyakarta: Indonesian and Local Literature and Language Education Study Program, Teachers Training and Education Faculty, Sanata Dharma University.
This research discusses the model of Indonesian language materials integrated with anticorruption learning to the seventh graders in semester two of Joannes Bosco Junior High School Yogyakarta. The research is intended to design the model of Indonesian language materials integrated with anticorruption learning. The subject of this study is twenty seven students of grade VII in semester two of Joannes Bosco Junior High School Yogyakarta.
Data gathering was employed by conducting needs analysis. Needs analysis was conducted by listing, identifying, and classifying the instrument that is questioner and interview result. The designed materials were implemented to the students as the subject in this research. Then, the result of implementation was evaluated to find out the effectiveness rate of anticorruption learning. Finally, the result of evaluation required the revision of the model of Indonesian language materials integrated with anticorruption learning.
From the result of needs analysis, it was found that the students of grade
VII in semester two of Joannes Bosco Junior High School Yogyakarta were interested in anticorruption learning integrated with Indonesian language materials. The students were interested in seventeen of twenty five presented topics.
Based on the study, the researcher suggests teachers integrate the anticorruption values to help the students instill and develop the anticorruption attitudes. For other researchers, the researcher suggests to continue this study in the various departments and levels of education. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Bapa atas berkat-Nya yang selalu berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis merasakan suka cita yang begitu besar karena dapat mempersembahkan hal terbaik sesuai dengan kemampuan penulis.
Hambatan dan rintangan yang dihadapi merupakan guru terbaik dalam hidup. Meskipun terjatuh berkali-kali, selalu ada pertolongan dari Bapa di surga serta dukungan dari orang-orang terdekat penulis.
Ada begitu banyak pertolongan yang datang dari berbagai pihak dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Pranowo, M. Pd., selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan memberikan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
2. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M. Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.
3. Para dosen dan karyawan PBSID yang penuh kesabaran dan ketelatenan mendidik dan mendampingi penulis selama menimba ilmu di PBSID.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Kepala Sekolah dan Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang telah memberikan izin sehingga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik.
5. Siswa kelas VII Fredom SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang mendukung terlaksananya penelitian ini.
6. Bapak dan Ibuku tercinta, Bernadus Sutardi dan Bernadeta Partilah yang selalu mendoakan dan mendukung selama pembuatan skripsi ini.
7. Yohanes Angga Wibawasana yang selalu mendampingi dan memberikan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Adikku tercinta Valentina Monica Sabella Putri dan Marselinus Alvian Sesario yang selalu memberikan motivasi kepada penulis.
9. Eyang Sukemi Dartodiharjo yang selalu memberi petuah dan semangat.
10. Agustina Wininggar M., Veronica Atik Sumarlina, dan Vinsensia B. Odi Kein yang selalu memberi keceriaan bagi penulis.
11. Teman-teman penelitian payung; Prisilia Conny, Yakobus Didit, Yunardi Prawitdi Yanto, dan Boniferson Ndoen yang selalu berbagi suka duka dalam menyelesaikan skripsi.
12. Teman-teman PBSID kelas A dan B angkatan 2007, terima kasih atas keceriaan, kebersamaan, dan kerja sama yang telah terjalin selama ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu per satu. Terima kasih atas dukungan, semangat, bimbingan, dan doa yang diberikan kepada penulis.
Tiada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna. Walaupun demikian, penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Yogyakarta, 13 Desember 2011 Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL
…………………………………………………........ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
…………………………... ii HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iii HALAMAN PERSEMB iv AHAN …………………………………………... MOTT
O …………………………………………………………………… v PERNYATAAN KEASLIAN
KARYA …………………………………... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................... vii ABSTRAK ……………………………………………………………….... viii
ABSTRACT
……………………………………………………………….... ix KATA PENGANTAR …………………………………………………….. xii DAFTAR ISI ……………………………………………………………..... xvi DAFTAR BAGAN ....................................................................................... xvii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xix DAFTAR LAMPIRAN xx …………………………………………………....
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian …………………….............................. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………..... 4
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………….... 4 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................
5 1.5 Batasan Istilah................................................................................
6 1.6 Ruang Lingkup Penelitian.............................................................
7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.7 Sistematika Penyajian …………………………………............... 7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Penelitian Relevan……..……………………………………….. 8
2.2 Kajian Pustaka ……………………………………………….. 10
2.2.1 Pengertian Korupsi…………………………………… 10
2.2.2 Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VII.........................
12
2.2.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Siswa SMP Kelas VII Semester 2 ..............................................................
13 2.2.4 Kategori Keluaran Belajar Menurut Bloom .................
16 2.2.5 Kondisi Korupsi di Indonesia... …………………......... 20 2.2.6 Antikorupsi....................................................................
22 2.2.7 Menanamkan Sikap Antikorupsi ..................................
24 2.2.8 Pendidikan Antikorupsi melalui Sekolah......................
25 2.2.9 Model Pendidikan Antikorupsi ....................................
27 2.2.10 Penelitian Pengembangan..............................................
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian …………………………………………............ 35
3.2 Model Pengembangan………………………………….............. 35
3.3 Prosedur Pengembangan .................……………………............. 36
3.4 Uji Coba Produk…….. …………………………………............ 38
3.5 Desain Uji Coba……………………………………................... 38
3.6 Subjek Uji Coba………………………………………..…......... 41
4.2.2 Pendapat Siswa Mengenai Topik yang Sesuai dengan Semangat Antikorupsi ..................................................
71 4.3.4 Pembahasan Hasil Wawancara dengan Siswa ..............
68 4.3.3 Pembahasan Hasil Wawancara dengan Guru ...............
4.3.2 Pembahasan Persepsi Siswa terhadap Topik-topik Antikorupsi ...................................................................
64
4.3.1 Pembahasan Persepsi Siswa terhadap Pendidikan Antikorupsi ...................................................................
64
62 4.3 Pembahasan .................................................................................
58 4.2.4 Hasil Analisis Wawancara dengan Siswa ....................
57 4.2.3 Hasil Analisis Wawancara dengan Guru ......................
52
3.7 J enis Data………......................................................................... 41
4.2.1 Persepsi Siswa terhadap Pendidikan Antikorupsi …..
51
4.1 Deskripsi Data………………. ………………………………… 49 4.2 Analisis Data Penelitian ..............................................................
3.11 Jadwal Pe nelitian………………………………………………... 48 BAB IV HASIL ANALISIS DATA
3.10 Tri angulasi……………………………………………………… 47
3.9 Teknik Analisis Data………………………………………........ 47
3.8.2 Wawancara……………………………………………….. 43
3.8.1 Angke t (Kuesioner)………………………………………. 42
3.8 Instrumen Pengumpulan Data………………………………….. 42
72 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V MODEL PEMBELAJARAN 5.1 Dasar Desain Pembelajaran .........................................................
74
5.2 Pengembangan Prototipe Buku Pelajaran Bahasa Indonesia
77 …
5.3 Hasil Uji Coba Produk……………………................................. 79 5.3.1 Kuesioner..........................................................................
79 5.3.2 Kritik dan Saran................................................................
81 BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan ..................................................................................
83 6.2 Saran ............................................................................................
84 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
86 HASIL PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN.......................
88 LAMPIRAN ..................................................................................................
89
DAFTAR BAGAN
Halaman Bagan 2.1 Segitiga Kecurangan.....................................................................
11 Bagan 3.1 Prosedur Penelitian ......................................................................
36 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 SK dan KD Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP kelas VII Semester 2...................................................................................15 Tabel 2.2 Kata Kerja Operasional Ranah Kognitif.......................................
16 Tabel 2.3 Kata Kerja Operasional Afektif.....................................................
18 Tabel 2.4 Kata Kerja Operasional Psikomotorik...........................................
20 Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Persepsi Siswa terhadap Model Pembelajaran Antikorupsi yang Terintegrasi dalam Pelajaran Bahasa Indonesia...........................................................................
39 Tabel 3.2 Kuesioner Persepsi Siswa terhadap Model Pembelajaran Antikorupsi yang Terintegrasi dalam Pelajaran Bahasa Indonesia…………………………………………………………
40 Tabel 3.3 Kisi-kisi Persepsi Siswa terhadap Korupsi melalui Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas.............................................................
43 Tabel 3.4 Kuesioner Persepsi Siswa terhadap Korupsi melalui Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas.............................................................
44 Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Persepsi Siswa Terhadap Topik-topik Materi
Pembelajaran yang Berkaitan dengan Tema Antikorupsi …………
45 Tabel 3.6 Kuesioner Persepsi Siswa Terhadap Topik-topik Materi Pembelajaran yang Berkaitan dengan Tema Antikorupsi …………………………
45 Tabel 3.7 Jadwal Penelitian…………………………………………………..
48 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.1 Tabulasi Persepsi Siswa terhadap Pendidikan Antikorupsi..........
64 Tabel 4.2 Tabulasi Persepsi Siswa terhadap Topik-topik Antikorupsi.........
68 Tabel 5.1 SK dan KD dalam KTSP 2006 Siswa Kelas VII Semester 2 ............
75 Tabel 5.
2 Tabulasi Kuesioner Uji Coba Model Pembelajaran Anikorupsi yang Terintegrasi dengan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa
terhadap Kondisi Materi Pembelajaran..........................................
79
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran Surat Izin Penelitian......................................................................
89 Lampiran Instrumen 1...................................................................................
90 Lampiran Instrumen 2...................................................................................
91 Lampiran Instrumen 3....................................................................................
92 Lampiran Pertanyaan Wawancara terhadap Siswa.......................................
93 Lampiran Kuesioner Persepsi Siswa terhadap Model Pembelajaran.............
94 Lampiran Silabus Kelas VII Semester 2........................................................
95 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Bab I ini merupakan bab pendahuluan. Dalam ini, penulis menguraikan
latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan istilah penelitian, ruang lingkup penelitian serta sistematika penelitian.
1.1 Latar Belakang Penelitian
Salah satu bentuk kecurangan yang kini telah merajalela di Indonesia adalah korupsi. Praktik dan tindakan korupsi telah menyita perhatian masyarakat luas.
Banyaknya kasus korupsi yang terungkap satu demi satu menguras pikiran masyarakat dan menggugah pikiran kritis masyarakat mengenai merosotnya nilai moral di negara kita.
Korupsi seolah-olah telah menjadi budaya di negara kita. Wakil-wakil yang sudah dipercaya oleh rakyat untuk duduk di kursi pemerintahan justru berbondong-bondong melakukan korupsi secara masal. Bukan hanya pejabat besar yang duduk di kursi DPR dan MPR saja, tetapi pejabat kecil seperti ketua RT, RW, dan kepala Desa mungkin saja melakukan korupsi.
Berdasarkan realita di atas, diharapkan ada perbaikan dan solusi dari berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Dunia pendidikan memiliki kewajiban membimbing dan mendidik generasi muda. Didikan dan bimbingan yang dimaksud bukan dalam hal intelektual saja melainkan dalam hal moral. Oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pencegahan korupsi. Namun faktanya justru berbeda. Dunia pendidikan yang berperan sebagai pendidik belum mampu membawa negara kita keluar dari tindakan korupsi. Hal ini terbukti dengan begitu banyaknya manusia berpendidikan tinggi yang duduk di kursi pemerintahan justru menjadi pelaku korupsi. Dari fakta ini terbukti bahwa tingginya tingkat pendidikan tidak menjamin besarnya moral yang ada dalam diri seseorang.
Pendidikan dapat dilakukan di mana saja misalnya pendidikan di lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah. Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama bagi anak. Setelah memperoleh pendidikan pertama dari kedua orang tuanya, anak memasuki dunia pendidikan formal di sekolah.
Pendidikan formal di sekolah hanya salah satu media pendidikan yang membantu anak untuk mengembangkan karakter. Setelah lepas dari jam sekolah, anak akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga atau teman-teman di lingkungan tempat tinggalnya. Oleh karena itu, keluarga dan lingkungan tempat tinggal juga menjadi penentu berhasilnya penanaman sikap antikorupsi kepada anak.
Dunia pendidikan yang memiliki peran mengajar dan mendidik generasi muda harus memberikan pembinaan moral yang nantinya akan mengarahkan anak pada sikap antikorupsi. Pendidikan antikorupsi di sekolah dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikannya ke dalam mata pelajaran. Cara ini diharapkan dapat memberi perubahan yang signifikan guna memberantas korupsi yang sudah merajalela di negara kita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
untuk penanaman pola pikir, sikap, dan perilaku antikorupsi adalah melalui dunia pendidikan di sekolah karena sekolah adalah proses pembudayaan (Hassan via Harmanto, 2008). Pembudayaan sikap antikorupsi di sekolah harus ditanamkan sejak dini dengan cara menanamkan sikap antikorupsi kepada anak didik. Sikap antikorupsi ini dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran, namun harus tetap sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengembangkan materi pendidikan antikorupsi yang terintegrasi dengan pembelajaran bahasa Indonesia bagi siswa SMP kelas VII semester 2.
Pengintegrasian pendidikan antikorupsi ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia harus mencakup tiga ranah dalam taksonomi tujuan pendidikan.
Pertama, ranah kognitif yang menekankan aspek untuk mengingat dan
mereproduksi informasi yang telah dipelajari, yaitu untuk mengombinasikan cara- cara kreatif dan mensintesakan ide-ide dan materi baru. Kedua, ranah afektif yang menekankan aspek emosi, sikap, apresiasi, nilai atau tingkat kemampuan menerima atau menolak sesuatu. Ketiga, ranah psikomotorik yang menekankan pada tujuan untuk melatih keterampilan seperti menulis, teknik mengajar, berdagang, dan lain-lain (Sanaky, 2009). Harapannya, pendidikan antikorupsi dapat membentuk pemahaman, perilaku, dan sikap positif pada setiap anak didik. Dengan demikian tujuan pendidikan antikorupsi di sekolah dapat tercapai.
Kali ini, peneliti akan mengintegrasikan pendidikan antikorupsi ke dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Untuk itu diperlukan adanya pengembangan materi pendidikan antikorupsi yang diintegrasikan dengan pelajaran bahasa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mata pelajaran bahasa Indonesia bagi siswa SMP kelas VII semester 2.
Pengintegrasian tidak boleh dilakukan dengan sembarangan dan tidak boleh menyimpang dari tujuan pembelajaran dari dinas pendidikan. Agar pendidikan yang diinginkan tetap tercapai, pengembangan materi pendidikan antikorupsi yang akan dibuat harus disesuaikan dengan KTSP yang berlaku saat ini yakni KTSP 2006. Sejauh yang kita ketahui dalam KTSP 2006, pembelajaran bahasa Indonesia memiliki 4 aspek keterampilan berbahasa dan bersastra. Ketrampilan itu meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengembangan model pembelajaran Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan antikorupsi pada siswa kelas VII semester 2 SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan model pembelajaran antikorupsi seperti apa yang sesuai dan menghasilkan produk berupa model pembelajaran Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan antikorupsi pada siswa kelas VII semester 2 SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi guru kelas VII SMP Joannes Bosco Yogyakarta Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu model pembelajaran bahasa Indonesia di kelas VII semester 2 SMP Joannes Bosco Yogyakarta yang mengajarkan dan menekankan arti serta nilai-nilai kejujuran dan antikorupsi supaya siswa tidak melakukan perbuatan tidak jujur dan korupsi di kemudian hari.
b. Bagi Sekolah (SMP Joannes Bosco Yogyakarta) Penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pembelajaran untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran dan antikorupsi di sekolah.
c. Bagi calon guru Penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan dalam mempertimbangkan kegiatan belajar mengajar di kelas.
d. Bagi peneliti lain Penelitian ini dapat dipakai sebagai referensi dalam mengembangkan atau menanamkan nilai-nilai kejujuran serta antikorupsi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini juga dapat dipakai sebagai acuan untuk penelitian baru yang sejenis dengan fokus aspek lain.
e. Bagi bangsa dan negara Penelitian ini dapat menginspirasi bangsa dan negara untuk melakukan pencegahan korupsi sejak dini melalui dunia pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.5 Batasan Istilah Penelitian
a. Pendidikan Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik (KBBI, 2008: 326).
b. Antikorupsi Antikorupsi artinya tidak setuju, tidak suka, dan tidak senang terhadap korupsi (Ihsan Ananto, 2011).
c. Pendidikan Antikorupsi Pendidikan antikorupsi adalah upaya pengajaran yang bertujuan menanamkan pemahaman dan perilaku antikorupsi (Djabbar, 2008).
d. Integrasi Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat.
Terintegrasi adalah sudah diintegrasikan atau dapat diintegrasikan (KBBI, 2008: 541).
e. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan/ sekolah (Muslich, 2007: 10).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada pengembangan model pembelajaran Bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan antikorupsi pada siswa kelas VII semester 2 SMP Joannes Bosco Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011.
1.7 Sistematika Penelitian
Sistematika penyajian dalam penelitian ini akan terbagi menjadi enam bab, yaitu: bab I pendahuluan, bab II landasan teori, bab III metodologi penelitian, bab
IV analisis data penelitian, bab V model pembelajaran dan bab VI penutup. Setiap bab terdiri atas subbab, bab I berisi latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan isitilah penelitian, serta ruang lingkup penelitian, bab II menguraikan landasan teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini yang terdiri dari penelitian yang relevan, dan kajian pustaka, bab III berisi jenis penelitian, model pengembangan, prosedur pengembangan, uji coba produk, desain uji coba, subyek uji coba, jenis data, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data, bab IV menguraikan deskripsi data, analisis data penelitian, dan pembahasan, bab V berisi dasar desain pembelajaran, pengembangan prototipe buku pelajaran Bahasa Indonesia, dan hasil uji coba produk, bab VI menguraikan kesimpulan dan saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI Bab II merupakan landasan teori yang menguraikan teori-teori yang relevan
serta mendasari topik penelitian. Landasan teori dalam bab II ini berisi penelitian yang relevan, dan kajian pustaka.
2.1 Penelitian yang Relevan
Peneliti menemukan beberapa penelitian yang sejenis dengan penelitiannya, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Agnes Seno Jati Resani, Prof.
Dr. Pranowo, M.Pd., dan Theresia Ni Putu Trisnawati. Penelitian yang dilakukan oleh Agnes Seno Jati Resani (2009) berjudul Pengembangan Silabus dan Materi
Pembelajaran Keterampilan Menulis untuk Siswa Kelas X Semester 2 SMA Sang
Timur Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Penelitian ini bertujuan
menghasilkan suatu produk berupa silabus dan materi pembelajaran keterampilan menulis, melalui proses pengembangan. Penelitian tersebut dilakukan dengan cara menganalisis kebutuhan siswa, melalui angket dan wawancara. Hasil akhir produk tersebut kemudian dikaji berdasarkan teori yang mengacu pada pembelajaran bahasa Indonesia yang berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. (2010) yang berjudul Model Pembelajaran Antikorupsi Terintegrasi dengan Mata Pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menganalisis kebutuhan siswa dan guru dengan cara melakukan wawancara serta membagikan kuesioner. Hasil wawancara dan kuesioner tersebut digunakan sebagai analisis kebutuhan siswa mengenai pendidikan antikorupsi yang akan diintegrasikan peneliti ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan model pembelajaran antikorupsi terintegrasi dengan mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA.
Penelitian yang dilakukan oleh Theresia Ni Putu Trisnawati (2011), berjudul Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Terintegrasi dengan Pendidikan
Antikorupsi di Kelas XI Semester 2 SMA Negeri 11 Yogyakarta Tahun Ajaran
2010/ 2011. Penelitian tersebut bertujuan menghasilkan modul pembelajaran
bahasa Indonesia yang terintegrasi dengan pendidikan antikorupsi SMA kelas XI semester 2 SMA Negri 11 Yogyakarta. Hasil akhir penelitian pengembangan tersebut berupa modul pembelajaran antikorupsi yang terintegrasi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.
Ketiga penelitian di atas dikatakan relevan karena sama-sama melakukan penelitian pengembangan. Peneliti pertama mengembangkan silabus dan materi pembelajaran, peneliti kedua mengembangkan model pembelajaran, dan peneliti ketiga mengembangkan modul pembelajaran. Berdasarkan pengalaman ketiga penelitian di atas, peneliti akan melakukan penelitian yang berjudul Model Pembelajaran Bahasa Indonesia Terintegrasi dengan Pendidikan Antikorupsi pada Siswa Kelas VII Semester 2, SMP Joannes Bosco Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.2 Kajian Pustaka
Teori-teori yang akan dipaparkan dalam kajian pustaka meliputi pengertian korupsi, standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP kelas VII Semester 2, kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama kelas VII, kategori keluaran belajar menurut Bloom, kondisi korupsi di Indonesia, menanamkan sikap anti korupsi, pendidikan anti korupsi melalui sekolah, model pendidikan anti korupsi, dan penelitian pengembangan.
2.2.1 Pengertian Korupsi
Korupsi pada dasarnya adalah sebuah tindak kejahatan. Menurut beberapa ahli, korupsi merupakan bagian dari kecurangan, namun sekarang ini istilah korupsi lebih popular di telinga masyarakat. Dalam perspektif masyarakat zaman sekarang, terutama berkaitan dengan kondisi bangsa Indonesia, korupsi merupakan penghancur bangsa. Dr. Igm Nurdjana, SH., M.Hum (2010) mengatakan pengertian korupsi secara harafiah adalah :
1. Kejahatan, kebusukan, dapat disuap, tidak bermoral, kebejatan, dan ketidakjujuran.
2. Perbuatan yang buruk seperti penggelapan uang, penerimaan uang sogok, dsb.
3. Perbuatan yang kenyataannya menimbulkan keadaan yang bersifat buruk, perilaku yang jahat dan tercela, atau kebejatan moral, penyuapan dan bentuk-bentuk ketidakjujuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yaitu adanya tekanan, adanya kesempatan, dan rasionalisasi/pembenaran (Suradi, 2006). Secara umum ketiga hal tersebut adalah penyebab yang telah mendorong seseorang melakukan korupsi.
Berikut ini digambarkan dalam bentuk bagan.
Bagan 2.1 Segitiga KecuranganSegitiga Kecurangan Kesempatan
(Opportunity) Tekanan Rasionalisasi
(Pressure) (Rationalize) Berikut ini adalah penjelasan dari ketiga unsur tersebut:
1. Tekanan Sebagian besar ahli sepakat bahwa tekanan dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu tekanan keuangan, kebiasaaan buruk, tekanan yang berhubungan dengan pekerjaan, adanya tekanan yang lain seprti ingin meningkatkan gaya hidup. Berbagai macam bentuk tekanan inilah yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan korupsi.
2. Kesempatan Adanya kesempatan membuat orang melakukan kecurangan/korupsi.
Menurut Suradi (2006), terdapat lima faktor yang meningkatkan kesempatan seseorang melakukan korupsi yaitu kurangnya pengendalian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kinerja, terbatasnya akses terhadap informasi, ketidaktahuan, dan tidak adanya jejak audit. Beberapa faktor di atas dapat menjadi peluang bagi seseorang untuk melakukan korupsi.
3. Rasionalisasi Salah satu unsur yang memberikan kontribusi terjadinya kecurangan/korupsi adalah rasionalisasi. Unsur ini akan memberikan suatu pembenaran tentang apa saja yang kita lakukan dengan tujuan untuk memuaskan diri sendiri meskipun pembenaran tersebut tidak memiliki tanggung jawab moral maupun etika.
Ketiga penyebab korupsi di atas dapat kita hindari apabila sejak dini membatasi secara tegas agar diri kita tidak hanyut dalam korupsi, tahan menghadapi tekanan apapun agar tidak tergiur korupsi dan mendekatkan diri dengan Tuhan. Selain itu pemerintah harus tegas menangani korupsi sehingga tidak ada kesempatan bagi para koruptor.
2.2.2 Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VII
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
a. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis b. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara c. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan d. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial e. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa
f. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.
2.2.3 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk SMP kelas VII Semester 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespons situasi lokal, regional, nasional, dan global.
Dengan standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia ini diharapkan: a. peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, dan minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil karya kesastraan dan hasil intelektual bangsa sendiri;
b. guru dapat memusatkan perhatian kepada pengembangan kompetensi bahasa peserta didik dengan menyediakan berbagai kegiatan berbahasa dan sumber belajar;
c. guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan peserta didiknya;
d. orang tua dan masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam pelaksanaan program kebahasaan daan kesastraan di sekolah; e. sekolah dapat menyusun program pendidikan tentang kebahasaan dan kesastraan sesuai dengan keadaan peserta didik dan sumber belajar yang tersedia;
f. daerah dapat menentukan bahan dan sumber belajar kebahasaan dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI memperhatikan kepentingan nasional.
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia SMP kelas VII Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Mendengarkan9. Memahami wacana
9.1 Menyimpulkan pikiran, pendapat, dan gagasan
lisan melalui kegiatan seorang tokoh/narasumber yang disampaikan
wawancara dalam wawancara9.2 Menuliskan dengan singkat hal-hal penting yang dikemukakan narasumber dalam wawancara Berbicara
10. Mengungkapkan