Pengembangan materi membaca level advanced berbasis interkultural untuk pembelajaran BIPA - USD Repository

  

PENGEMBANGAN MATERI MEMBACA LEVEL ADVANCED

BERBASIS INTERKULTURAL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun oleh :

  Hastri Eva Febriantari 071224066

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2011 i

  

PENGEMBANGAN MATERI MEMBACA LEVEL ADVANCED

BERBASIS INTERKULTURAL UNTUK PEMBELAJAR BIPA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun oleh :

  Hastri Eva Febriantari 071224066

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2011

   

  ii

   

  iii

   

MOTTO

  

“Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam

segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus

bagi kamu. (1 Tesalonika 4: 16-18)”

  iv

   

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

  ♥ Tuhan Yesus Kristus Kedua orang tuaku tercinta Bapak Lelono Sapto Budoyo dan Ibu Rustini.

  ♥ Adikku tercinta Krisna Adi Wirawan Pakde Dadik Yang terkasih Yosep Doni Prasetyo v

   

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya orang lain atau bagian karya orang lain, kecuali yang disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 12 Desember 2011 Penulis

  Hastri Eva Febriantari vi

   

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Hastri Eva Febriantari Nomor Mahasiswa : 071224066

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGEMBANGAN MATERI MEMBACA LEVEL ADVANCED BERBASIS

  

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan

akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencamtumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 12 Desember 2011 Yang menyatakan Hastri Eva Febriantari  

  vii

   

ABSTRAK

  Febriantari, Hastri Eva. 2011. Pengembangan Materi Membaca Level Advanced

  Berbasis Interkultural untuk Pembelajar BIPA . Skripsi. Yogyakarta:

  Program Studi Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

  Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk materi membaca untuk pembelajar BIPA level advanced berbasis interkultural. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) materi pembelajaran membaca berbasis interkultural seperti apa yang sesuai dengan pembelajar BIPA level advanced, (2) bagaimana mengembangkan materi pembelajaran membaca berbasis interkultural untuk pembelajar BIPA level advanced.

  Pengembangan produk ini diawali dengan kegiatan analisis kebutuhan. Kegiatan analisis kebutuhan dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai kebutuhan pembelajar asing dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Informasi tersebut diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada pembelajar asing level advanced dan wawancara dengan salah satu pengajar bahasa Indonesia di Wisma Bahasa Yogyakarta. Topik yang dikembangkan adalah legenda, puisi, batik, cerita rakyat, cerpen, dan novel.

  Pengembangan materi membaca ini dilakukan dengan menggunakan model pengembangan Dick & Carey. Langkah-langkah pengembangan materi meliputi (1) analisis kebutuhan, (2) analisis instruksional untuk mengidentifikasi

  

spesific skill , prosedur, learning task, (3) analisis karakteristik pembelajar, (4) me-

  rumuskan tujuan-tujuan performatif, (5) mengembangkan instrumen asesmen, (6) mengembangkan strategi instruksional, (7) mengembangkan dan menyeleksi bahan atau materi, (8) mendesain dan evaluasi formatif, dan (9) revise instruction.

  Untuk mengetahui kelayakan produk,dilakukan uji validitas. Uji validitas dilakukan dua tahap, yaitu (1) penilaian oleh pengajar bahasa Indonesia bagi penutur asing dari Wisma Bahasa Yogyakarta, dan (2) penilaian oleh dosen ahli dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan pengajar bahasa Indonesia bagi penutur asing dari Wisma Bahasa. Data hasil uji validitas tersebut digunakan untuk merevisi produk yaitu materi membaca.

  Produk pengembangan ini baru diujicobakan pada tahap penilaian oleh dosen ahli bahasa Indonesia dan pengajar bahasa Indonesia. Produk pengembangan ini belum diujicobakan secara menyeluruh di kelas, sehingga ada kemungkinan kekurangan dalam pengembangan produk ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitas produk materi membaca. viii

    ABSTRACT

  Febriantari, Hastri Eva. 2011. Development of Reading Materials Advanced Level

  Based on Intercultural for BIPA Learner . Thesis. Yogyakarta: Indonesian,

  Local Language, and Literature Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University. This research aims at producing reading materials advanced level for BIPA learners based on intercultural. The problems formulated in this research are

  (1) which reading materials based on intercultural that is suitable for advanced learners of BIPA, (2) how to develop reading materials based on intercultural for advanced learners of BIPA.

  The development of this product is started by need analysis. This need

  conducted to acquire the information about the needs of the foreign

  analysis activity is

  

learners in learning Bahasa Indonesia . The information needed is acquired by

distributing the questioners to advanced level of foreign learners and interviewing one of

Bahasa Indonesia teachers from Wisma Bahasa Yogyakarta . The topic developed are

legend, poem, batik, folklore, short story, and novel.

  This development reading material is uses Dick & Cery development model. The steps of this method are (1) need analysis, (2) instructional analysis, (3) analysis of the characteristics of learner, (4) formulating performative goals, (5) developing assesment instruments, (6) developing instructional strategies, (7) developing and selecting learning materials, (8) designing and conducting formative evaluation, and (9) revise instruction.

  For checking this research expediency, conducts a validity test. This test is done into two steps, (1) evaluation from the teacher of Bahasa Indonesia for foreign speakers from Wisma Bahasa, and (2) evaluation from lecturer of Sanata Dharma University Yogyakarta and teachers of Bahasa Indonesia for foreign speaker from Wisma Bahasa Yogyakarta. The data collected from this research is used to revise the product of this research, reading materials.

  This developmental product has been tested in the evaluation from lecturers of Bahasa Indonesia. It has not been fully tested in the class, so there will be a possibility of weaknesses. Therefore, it is needed to conduct further research to know the effectiveness of this product. ix

   

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

  

Pengembangan Materi Membaca Level Advanced Berbasis Interkultural Untuk

Pembelajar BIPA di Wisma Bahasa Yogyakarta. Skripsi ini ditulis sebagai salah

  satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

  Skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat bimbingan, bantuan, doa, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang penulis sebutkan berikut ini.

  1. Setya Tri Nugraha, S.Pd., M.Pd., sebagai dosen pembimbing tunggal yang dengan sabar membimbing, memberikan masukan, dan memotivasi penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

  2. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Universitas Sanata Dharma.

  3. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., sebagai Kaprodi PBSID yang telah memberi izin dan kesempatan untuk melakukan penelitian di lapangan.

  4. Tutyandari, S.Pd., sebagai Ketua Jurusan yang telah memberi izin dan kesempatan melakukan penelitian di lapangan.

  5. Seluruh dosen PBSID yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan kepada penulis.

  6. Agung Siswanto, S.Pd. (Wisma Bahasa) yang sabar membimbing dan memberikan masukan dalam menyusun materi yang baik. x

   

  7. Keluarga besar Wisma Bahasa Yogyakarta atas keramahan dan bantuannya pada penulis dalam melakukan penelitian.

  8. Kedua orang tuaku Bapak Lelono Sapto Budoyo, Ibu Rustini, dan adikku Krisna Adi Wirawan yang selalu memberikan motivasi, kasih sayang, perhatian, dan doa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  9. Yosep Doni Prasetyo, yang selalu sabar, memberikan motivasi dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  10. Keluarga Pedan: Pakde Dadik, Om Joni, Bulik Ning, Galuh, Tyas, terima kasih untuk dukungan, perhatian dan doa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  11. Teman-teman penelitian: Aning, Erni, Efis, Yakub, dan Thio, terimakasih untuk dorongan, bantuan, kerja sama dan kebersamaan kita selama menyelesaikan skripsi ini.

  12. Sinta, Luisa, Erni, Aning, Master, Nia, Imah, Tutik, Mbak Santi, Kinanthi terima kasih untuk persahabatan dan kebersamaannya selama ini. Senang bisa mengenal kalian. Semoga persahabatan kita akan terus terjalin.

  13. Adik-adik kos “Narliem”: Linda, Clara, Dini, Cecil, Shela, Ajeng, Anita, Ana, Endang, Natrin, terima kasih untuk kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin selama ini di kos Narliem.

  14. Semua teman-teman PBSID angkatan 2007 khususnya kelas B, terima kasih untuk kebersamaannya selama ini.

  15. Teman-teman PGSD angkatan 2007: Isti, Anang, Wahyu, Hohok, Eko, Erfi, Popo, Dewi, Ema, Ega, Sri, Nuning, Yani, Didik, Ana, Arnis, Betris, Rini, xi

   

  Agnes, Andi terima kasih untuk kebersamaan dan pertemanan yang terjalin selama ini.

  16. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Walaupun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 12 Desember 2011 Penulis

  Hastri Eva Febriantari xii

   

DAFTAR ISI

Halaman

  

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

MOTTO ............................................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................ vii

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ....................................................................................... x

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii

DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xvi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

  1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

  1.3 Tujuan Pengembangan .................................................................................. 4

  1.4 Spesifikasi Produk ......................................................................................... 4

  1.5 Pentingnya Pengembangan ........................................................................... 5

  1.6 Definisi Istilah .............................................................................................. 5 xiii

   

  1.7 Sistematika Penyajian ................................................................................... 6

  BAB II KAJIAN PUSTAKA

  2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan .............................................................. 8

  2.2 Kajian Teori yang Relevan ............................................................................ 10

  2.2.1 Materi Pembelajaran .................................................................................. 10

  2.2.2 Materi Pembelajaran Membaca.................................................................. 11

  2.2.3 Jenis, Prinsip, Kriteria, dan Langkah-langkah Pengembangan Materi ...... 11

  2.2.4 Analisis Kebutuhan .................................................................................... 13

  2.2.5 Pengertian BIPA, Level Pembelajar, Prinsip Pengajaran BIPA ................ 14

  2.2.6 Kemampuan Membaca .............................................................................. 16

  2.2.7 Multikulturalisme dalam Pembelajaran BIPA ........................................... 26

  2.2.8 Interkulturalisme dalam Pembelajaran BIPA............................................. 31

  BAB III METODE PENGEMBANGAN

  3.1 Model Pengembangan ................................................................................... 40

  3.2 Prosedur Pengembangan ............................................................................... 41

  3.3 Uji Coba Produk ............................................................................................ 42

  3.4 Desain Uji Coba ............................................................................................ 43

  3.5 Jenis Data ...................................................................................................... 43

  3.6 Instrumen Pengumpulan Data ....................................................................... 44

  3.7 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 46

  BAB IV HASIL PENGEMBANGAN

  4.1 Paparan dan Analisis Data Hasil Analisis Kebutuhan.................................. 49

  4.1.1 Analisis Data Kebutuhan Pembelajar......................................................... 49 xiv

   

  4.1.2 Paparan Hasil Wawancara.......................................................................... 57

  4.2 Hasil Penilaian Produk Pengembangan ........................................................ 60

  4.2.1 Paparan Analisis Data Hasil Uji Produk Pertama..................................... 60

  4.2.2 Paparan Analisis Data Hasil Uji Produk Kedua....................................... 64

  4.3 Revisi Produk Pengembangan....................................................................... 67

  BAB V PENUTUP

  5.1 Kajian Terhadap Produk yang Dibuat ........................................................... 69

  5.1.1 Kajian Produk Materi Membaca Level Advanced Berbasis Interkultural Untuk Pembelajar BIPA ................................................................................ 69

  5.2 Implikasi ........................................................................................................ 72

  5.3 Saran-saran .................................................................................................... 73

  5.3.1 Pemanfaatan Produk................................................................................... 73

  5.3.2 Keperluan Pengembangan Lebih Lanjut .................................................... 74

  5.3.3 Saran untuk Penyusun Materi Membaca BIPA ......................................... 74

  

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 76

PRODUK MATERI MEMBACA LEVEL ADVANCED BERBASIS

  INTERKULTURAL UNTUK PEMBELAJAR BIPA LAMPIRAN BIOGRAFI

  xv

    DAFTAR BAGAN

   Halaman

Bagan 3.1 Model Desain Instruksional Dick & Cery ........................................... 41

  xvi

   

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Penilaian Terhadap Produk Membaca .................................... 43Tabel 3.2 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ............................................................. 44Tabel 3.3.1 Data Umum Pembelajar ..................................................................... 45Tabel 3.3.2 Survei Kontak Bahasa ........................................................................ 45Tabel 3.3.3 Pilihan Metodologi Pembelajaran ...................................................... 45Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Produk ...................................................................... 46Tabel 3.5 Kriteria Revisi Komponen .................................................................... 47Tabel 4.1 Survei Kontak Bahasa ........................................................................... 51Tabel 4.2 Kompetensi yang Dipilih Pembelajar ................................................... 53Tabel 4.3 Pilihan Metodologi Pembelajaran ......................................................... 54Tabel 4.4 Data Hasil Penilaian Silabus oleh Pengajar di Wisma Bahasa ............. 61Tabel 4.5 Data Hasil Penilaian Materi oleh Pengajar di Wisma Bahasa .............. 62Tabel 4.6 Data Hasil Penilaian Silabus oleh Dosen Ahli Bahasa Indonesia dan

  Pengajar Bahasa Indonesia di Wisma Bahasa ...................................................... 64

Tabel 4.7 Data Hasil Penilaian Materi oleh Dosen Ahli Bahasa Bahasa Indonesia dan Pengajar Bahasa Indonesia di Wisma Bahasa ................................................ 65

  xvii

   

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Lampiran 2 Pedoman Wawancara Lampiran 3 Kuesioner Analisis Kebutuhan Lampiran 4 Instrumen Penilaian Produk Materi Membaca xviii

BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dikemukakan: (1) latar belakang masalah, (2) rumusan

  masalah, (3) tujuan pengembangan, (4) spesifikasi produk yang diharapkan, (5) pentingnya pengembangan, (6) definisi istilah, dan (7) sistematika penyajian.

1.1 Latar Belakang Masalah

  BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) merupakan tempat bagi peminat bahasa Indonesia untuk belajar bahasa Indonesia. Keindahan alam, keragaman budaya, letak geografis, dan investasi perusahaan asing menjadi alasan utama, mengapa banyak orang asing ingin belajar bahasa Indonesia (Iskandarwassid, 2008:262). Orang asing yang ingin belajar bahasa Indonesia berasal dari berbagai negara seperti Australia, Jerman, Amerika, Jepang, Arab dan masih banyak yang lain.

  Orang asing yang belajar bahasa Indonesia mempunyai tujuan yang beragam. Belajar bahasa Indonesia untuk bekerja di Indonesia, menetap di Indonesia, untuk penelitian dan lain-lain. Selain itu, orang asing (pembelajar) belajar bahasa Indonesia untuk meningkatkan empat keterampilan berbahasa.

  Penguasaan bahasa yang baik mencakup empat keterampilan berbahasa. Untuk dapat menguasai keterampilan berbahasa tersebut, pembelajar harus mempraktikkannya. Sesuai dengan teori kompetensi dan performansi yang dikemukakan oleh Noam Chomsky. Chomsky (dalam Tarigan 1990: 23)

   

  mengatakan bahwa performansi adalah teori penggunaan bahasa dan penggunaan aktual bahasa. Chomsky juga membedakan antara kompetensi dan performansi sebagai berikut:

  “ Pengetahuan seseorang mengenai kaidah-kaidah suatu bahasa ” dan “ Penggunaan aktual bahasa tersebut dalam situasi-situasi nyata ”,

  atau antara “ kompetensi ” dan “ performansi ”. (dalam Tarigan,

  1990: 22-23) Maka, ketika belajar bahasa, pembelajar harus mempraktikkan bahasa yang sudah dipelajari untuk mengetahui kemajuan dan pemahaman pembelajar serta mengetahui penguasaan pembelajar terhadap bahasa target yang sedang dipelajari. Dengan mempraktikkan bahasa, pembelajar sekaligus mempraktikkan budaya. Sesuai dengan pendapat Kramsch (1993, dikutip dari Crozet dan Liddicoat, 1999 dalam Riesky “Pemahaman Budaya dalam Pembelajaran Bahasa [Asing]”) menyatakan bahwa setiap kali kita menggunakan bahasa secara bersamaan pula kita mempraktikkan budaya.

  Selain itu, dalam pembelajaran BIPA sering terjadi ketersinggungan antara budaya pembelajar dengan budaya bahasa target. Ketersinggungan tersebut karena perbedaan bahasa dan budaya. Bundhowi dalam makalahnya yang berjudul “Komponen Budaya dalam Pengajaran BIPA” menjelaskan bahwa pembahasan mengenai budaya belum mendapat tempat yang strategis. Dalam makalahnya juga disebutkan bahwa salah satu yang terlupakan dalam pengajaran BIPA adalah komponen budaya Indonesia. Dari hal di atas komponen budaya perlu digali agar menuntun pembelajar peka terhadap budaya Indonesia dan juga meningkatkan keterampilan berbahasa yang lebih akurat untuk memahami budaya mereka

   

  sendiri sehingga pemberian materi budaya baik untuk menguasai bahasa Indonesia.

  Wahyana (dalam makalah Rita, 2001:111) mengindikasikan bahwa penutur asing sering menghadapi kesulitan memahami makna sebuah cerpen atau puisi yang bermakna konotatif. Dengan demikian materi yang bermuatan budaya diberikan kepada pembelajar yaitu dengan karya sastra karena dalam karya sastra terdapat budaya khusus dan budaya umum.

  Belajar bahasa berarti belajar budaya pemilik bahasa target sehingga dalam pembelajaran BIPA khususnya keterampilan membaca, budaya baik dijadikan materi untuk pembelajaran BIPA sehingga pembelajar tidak hanya mengetahui tentang bahasa, tetapi juga penggunaan bahasa sesuai konteks sosial budayanya. Hal tersebut sesuai dengan kompetensi komunikatif Hymes (1971), Canale dan Swain (1980), Saville-Troike (1982: 25), Canale (1983), Bachman (1990) (dalam Prosiding: Konferensi Internasional Pengajaran Bahasa Indonesia

  

bagi Penutur Asing IV , 2003: 81), mengatakan bahwa kompetensi komunikatif

  tidak hanya mencakup pengetahuan tentang bahasa, tetapi juga mencakup kemampuan menggunakan bahasa itu sesuai dengan konteks sosial budayanya.

  Dan untuk mencapai kompetensi komunikatif tersebut pembelajar perlu meningkatkan kemampuan penggunaan bahasa sesuai dengan konteks sosial budayanya, maka materi pembelajaran BIPA pun tidak boleh lepas dari konteks sosial budaya, baik budaya pembelajar maupun budaya bahasa target.

  Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengembangkan materi membaca pembelajar BIPA level advanced berbasis interkultural. Penelitian ini

   

  diwujudkan dengan judul “ Pengembangan Materi Membaca Level Advanced Berbasis Interkultural untuk Pembelajar BIPA”.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1) Materi pembelajaran membaca berbasis interkultural seperti apa yang sesuai untuk pembelajar BIPA level advanced? 2) Bagaimana mengembangkan materi pembelajaran membaca berbasis interkultural untuk pembelajar BIPA level advanced?

  1.3 Tujuan Pengembangan

  Dari rumusan masalah tersebut maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian pengembangan ini adalah: 1) Mengetahui dan mendeskripsikan materi pembelajaran membaca berbasis interkultural yang sesuai level advanced sehingga dapat membantu keterampilan membaca pembelajar BIPA. 2) Membuat, menyusun, mengembangkan materi membaca level advanced berbasis interkultural untuk pembelajar BIPA.

  1.4 Spesifikasi Produk yang Diharapkan

  Penelitian ini akan menghasilkan produk yang berupa seperangkat materi pembelajaran membaca berbasis interkultural dalam bentuk cetak/hardcopy dan

   

  CD/softcopy untuk memfasilitasi pembelajaran BIPA serta buku kerja yang dikhususkan penggunaannya untuk pembelajar BIPA level advanced.

  1.5 Pentingnya Pengembangan

  Pengembangan materi pembelajaran membaca level advanced berbasis interkultural penting dilakukan karena hal-hal berikut ini: 1) Materi pembelajaran membaca untuk pembelajar level advanced berbasis interkultural masih sedikit sehingga sangat dibutuhkan dalam pembelajaran

  BIPA. 2) Materi pembelajaran membaca untuk pembelajar level advanced sangat diperlukan untuk mencapai keterampilan membaca pembelajar BIPA.

  3) Dengan pengembangan materi membaca berbasis interkutural ini dapat membantu pembelajar BIPA untuk lebih memahami perbedaan budaya bahasa target dan pembelajar melalui membaca. 4) Memberikan referensi kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis.

  1.6 Definisi Istilah

  1) Pengembangan Pengembangan adalah suatu proses secara sistematis dan logis untuk mempelajari masalah-masalah pengajaran agar mendapatkan pemecahan yang teruji validitasnya dan praktis dapat dilaksanakan (Elly dalam Gafur, 1982: 21).

   

  2) Materi Materi adalah keseluruhan bahan yang akan diajarkan kepada siswa sebagai dasar untuk mengembangkan kompetensi dasarnya (Widharyanto, 2003: 51). 3) Membaca

  Membaca adalah kegiatan untuk mendapatkan makna dari apa yang tertulis dalam teks (Iskandarwassid, 2008: 246).

  4) Interkultural Interkultural adalah proses, sebuah aksi antarindividu milik kelompok yang berbeda atau sama dan antara kelompok yang berbeda bertujuan untuk mempromosikan fertilisasi silang di semua batas, antara "mayoritas" dan "minoritas", "dominan" dan "subbudaya", lokalitas, kelas, agama, disiplin dan genre, sebagai sumber budaya, sosial, kewarganegaraan dan ekonomi inovasi (Intercultural_ Methodolguide_final.pdf)

1.7 Sistematika Penyajian

  Bab I berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan, spesifikasi produk yang diharapkan, pentingnya pengembangan, definisi istilah, dan sistematika penyajian.

  Bab II berisi penelitian terdahulu yang relevan, kajian teori yang relevan meliputi: materi pembelajaran; materi pembelajaran membaca; jenis prinsip, kriteria dan langkah-langkah pengembangan materi; analisis kebutuhan; pengertian BIPA, level pembelajar BIPA, dan prinsip pengajaran BIPA;

   

  kemampuan membaca; multikulturalisme dalam pembelajaran BIPA; interkulturalisme dalam pembelajaran BIPA.

  Bab III berisi model pengembangan, prosedur pengembangan, uji coba produk, desain uji coba, jenis data, instrumen pengumpulan data, dan teknik analisis data.

  Bab IV berisi paparan dan analisis data hasil analisis kebutuhan yang meliputi: analisis data kebutuhan pembelajar dan hasil wawancara, hasil uji produk pengembangan yang meliputi: paparan analisis data hasil uji produk pertama dan paparan analisis data hasil uji produk kedua.

  Bab V berisi kajian terhadap produk yang dibuat, implikasi, dan saran- saran: pemanfaatan produk, keperluan untuk penelitian lebih lanjut, dan penyusun materi membaca.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini dibahas mengenai kajian teori yang relevan dengan

  pengembangan produk yang mencakup: (1) penelitian terdahulu yang relevan, (2) kajian teori yang relevan.

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan

  Berdasarkan penelusuran pustaka, penulis menemukan empat penelitian pengembangan yang relevan dengan penelitian ini. Penelitian pertama dilakukan oleh Hermawati (2004) dengan skripsinya yang berjudul Pengembangan Media

  

Gambar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Pembelajar Asing Tingkat

Dasar (Beginner) di Puri Bahasa Yogyakarta. Dalam penelitian ini bertujuan

  untuk menghasilkan media gambar untuk pembelajaran bahasa Indonesia bagi pembelajar asing tingkat dasar di Puri Bahasa Yogyakarta. Hasil penelitian ini adalah produk yang berupa media gambar untuk pembelajar bahasa Indonesia tingkat dasar.

  Penelitian kedua dilakukan oleh Lasubu (2004) dengan skripsinya yang berjudul Pengembangan Materi Pembelajaran Membaca Dalam Bidang Studi

  

Bahasa Indonesia Untuk Siswa Kelas 1 di SMU Tiga Maret (GAMA) Berdasarkan

Kurikulum Berbasis Kompetensi. Untuk mencari data, peneliti menggunakan

  instrumen tes dan nontes. Dalam mengembangkan materi, peneliti menggunakan model pengembangan menurut Jerold Kemp. Penelitian ini menghasilkan produk

   

  yang berupa materi pembelajaran membaca yang disusun berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi versi 2002.

  Penelitian ketiga dilakukan oleh Pardiyono (2009) dengan skripsinya yang berjudul Pengembangan Media Audio dan Audiovisual untuk Keterampilan

  

Menyimak Kelas X SMK Bopkri Banguntapan Bantul Yogyakarta . Penelitian ini

  bertujuan untuk mengetahui (1) media audio dan audiovisual apa saja yang sesuai dengan kompetensi dasar menyimak kelas X SMA Bopkri Banguntapan Bantul dan (2) tersusunnya media audio dan audiovisual untuk keterampilan menyimak siswa kelas X SMA Bopkri Banguntapan Bantul. Hasil penelitian ini adalah produk yang berupa media audio dan audiovisual untuk keterampilan menyimak.

  Penelitian keempat dilakukan oleh Subakti (2010) dengan skripsinya yang berjudul Pengembangan Materi Menulis Narasi, Deskripsi, Eksposisi, dan

  

Argumentasi untuk Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur II Yogyakarta . Penelitian

  ini mempunyai tujuan yaitu tersusunnya materi pembelajaran menulis narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi untuk siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur II Yogyakarta. Hasil penelitian pengembangan ini adalah produk berupa materi pembelajaran menulis narasi, deskripsi, eksposisi, dan argumentasi untuk siswa kelas XI. Pada penelitian ini produk pengembangan belum diujicobakan pada kegiatan kelas yang sesungguhnya.

  Keempat penelitian tersebut merupakan penelitian pengembangan khususnya bahasa Indonesia. Setelah meninjau hasil penelitian terdahulu, dapat dikatakan bahwa penelitian penulis adalah penelitian yang sejenis sehingga penelitian yang dilakukan relevan dan bermanfaat untuk dikembangkan.

   

2.2 Kajian Teori yang Relevan

  2.2.1 Materi Pembelajaran Materi adalah benda, barang, segala sesuatu yang tampak; sesuatu yang menjadi bahan untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan, dilarang dsb (KBBI,

  2008:997). Sejalan dengan pengertian di atas Widharyanto (2003: 51) memberikan pengertian bahwa materi pembelajaran adalah keseluruhan bahan yang akan diajarkan kepada siswa sebagai dasar untuk mengembangkan kompetensi dasarnya. Berbeda dengan Abdul majid (2009: 174) memberikan definisi bahan atau materi ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

  Menurut Wina Sanjaya (2008: 141) Materi pelajaran adalah (learning

  

materials ) adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai

  oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu. Berbeda dengan pendapat Iskandarwassid (2008: 171) materi ajar atau bahan ajar adalah seperangkat informasi yang harus diserap peserta didik melalui pembelajaran yang menyenangkan.

  Menurut Djago Tarigan dan H.G Tarigan, materi yang baik adalah materi yang berguna bagi siswa baik sebagai pengembangan pengetahuannya dan keperluan bagi tugasnya di lapangan.

  Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa materi pembelajaran adalah segala sesuatu yang berupa bahan baik pengetahuan atau keterampilan

    yang diajarkan kepada siswa untuk mengembangkan kompetensi dasarnya.

  Materi pembelajaran penting dalam pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan. Dalam pengembangan materi perlu memperhatikan kebermanfaatan bagi siswa sehingga perlu pemilihan materi yang sesuai.

  2.2.2 Materi Pembelajaran Membaca Materi Pembelajaran adalah keseluruhan bahan yang akan diajarkan kepada siswa sebagai dasar untuk mengembangkan kompetensi dasarnya

  (Widharyanto, 2003:51). Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis (Tarigan, 1983:7).

  Dari hal di atas, dapat disimpulkan bahwa materi pembelajaran membaca adalah keseluruhan bahan yang diajarkan kepada siswa untuk memperoleh pesan atau informasi melalui bahasa tulis. Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup (a) petunjuk belajar (petunjuk siswa/guru), (b) kompetensi yang akan dicapai, (c) informasi pendukung, (d) latihan-latihan, (e) petunjuk kerja (LK), (f) evaluasi.

  2.2.3 Jenis, Prinsip, Kriteria, dan Langkah-langkah Pengembangan Materi Secara umum materi ajar dibedakan menjadi lima yaitu (1) fakta, (2) konsep, (3) prinsip, (4) prosedur, dan (5) sikap. Sedangkan menurut Abdul Majid

  (2009: 174) materi/ bahan ajar terdiri dari (1) bahan cetak, (2) bahan ajar dengar (audio), (3) bahan ajar pandang dengar, (4) bahan ajar interaktif. Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi agar mudah mengajarkan kepada murid.

   

  Ada beberapa prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran (Depdiknas, 2008:5). Prinsip-prinsip itu antara lain: 1) Relevansi/ kesesuaian. Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian standar kompetensi dan pencapaian kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapakan dikuasai berupa mengahafal fakta, maka materi yang harus diajarkan berupa fakta.

  2) Konsistensi/ keajegan. Jika kompetensi yang dikuasai peserta didik ada empat macam, maka materi yang harus diajarkan juga empat macam.

  3) Adequacy/ kecukupan. Materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu peserta didik menguasai kompetensi dasar.

  Materi yang dikembangkan hendaknya memenuhi kriteria pengembangan bahan ajar agar sesuai dengan kebutuhan pembelajar. Kriteria pengembangan materi pembelajaran menurut Djago Tarigan dan H.G Tarigan adalah (1) relevan dengan tujuan, (2) sesuai dengan taraf perkembangan dan kemampuan siswa, (3) menarik dan merangsang aktivitas siswa, (4) disusun secara sistematis,bertahap, (5) disampaikan secara menyeluruh, lengkap dan utuh. Kemudian menurut Widharyanto (2003: 52) ada lima hal yang diperhatikan dalam pemilihan bahan/ materi yaitu (1) usia siswa yang mencerminkan tingkat kemampuan, (2) potensi yang ada di lingkungan sosial budaya siswa, (3) kondisi sosial ekonomi, (4) minat dan perhatian, (5) arah dan tujuan belajar. Sementara menurut Brady (dalam Lasubu, 2004:22) mengemukakan kriteria memilih materi yaitu (1) validitas, (2) tingkat kepentingan materi, (3) keterbelajaran, (4) konsisten, dan (5) manfaat.

   

  Setelah diketahui kriteria pengembangan materi, maka perlu memperhatikan langkah-langkah pengembangan materi. Menurut Iskandarwassid (2008: 221) langkah-langkah menyusun materi antara lain:

  1) Mengidentifikasi nama unit atau topik yang akan diajarkan 2) Mengidentifikasi generalisasi dan konsep yang dipakai dalam tiap unit atau topik 3) Mengidentifikasi konsep-konsep dan subkonsep yang meliputi generalisasi 4) Menyusun generalisasi dan konsep berdasarkan urutan logis 5) Mengembangkan kerangka rencana untuk setiap unit pelajaran

  2.2.4 Analisis Kebutuhan Menurut Siahaan (dalam Subakti, 2010: 22), analisis kebutuhan adalah suatu usaha untuk mencari dan menggambarkan kebutuhan bahasa yang dimiliki atau diinginkan pelajar. Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal pembelajar, kebutuhan dan minat pembelajar. Dengan tiga hal itu mempermudah dalam menyusun bahan atau materi yang sesuai dengan karakteristik pembelajar.

  Analisis kebutuhan perlu dilakukan karena dapat mengidentifikasi: (1) persyaratan-persyaratan komunikasi yang harus dicapai pembelajar, (2) kebutuhan umum atau khusus yang dapat ditujukan dalam penentuan maksud dan tujuan karena dengan demikian pencapaian kompetensi, penentuan bahan, variasi teknik, dan pelaksanaan evaluasi dapat dilakukan dengan efektif, (3) motivasi pembelajar, (4) isi pembelajaran program bahasa, sumber dan karakteristik

   

  pembelajaran yang sesuai karakteristik pembelajar, dan (5) partner of learning pembelajar.

  2.2.5 Pengertian BIPA, Level Pembelajar BIPA, Prinsip Pengajaran BIPA Dalam GBPP BIPA 2005, BIPA adalah bentuk singkat dari bahasa

  Indonesia untuk penutur asing. Sejalan dengan itu, pengajaran BIPA berarti pengajaran bahasa Indonesia yang dilakukan terhadap para penutur asing. Istilah penutur asing yang dimaksud dalam hal ini adalah penutur bahasa selain bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa Melayu. Misalnya, penutur bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Jepang, dan Arab dapat disebut sebagai penutur asing. Level Pembelajar BIPA terdiri dari tiga tingkatan antara lain:

  1) Tingkat dasar adalah pembelajar yang belum memiliki kemampuan berbahasa Indonesia atau memiliki sedikit kemampuan dasar berbahasa Indonesia. 2) Tingkat menengah adalah pembelajar BIPA yang sudah menguasai percakapan sehari-hari dalam bahasa Indonesia.

  3) Tingkat mahir adalah pembelajar BIPA yang sudah menguasai empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis dengan baik

  Karakteristik pembelajar BIPA berbeda dengan penutur asli Indonesia, sehingga perlu memperhatikan hal di bawah ini: 1) Pembelajar : pembelajar BIPA adalah pembelajar yang telah memiliki bahasa pertama dan berbeda latar belakang budaya.

   

  2) Tujuan : pembelajar BIPA memiliki tujuan yang beragam (berwisata, bekerja, meneliti, studi)

  3) Usia : usia pembelajar beragam sehingga perlu mendapat perhatian dalam pembelajaran BIPA. Pendekatan pembelajar muda berbeda dengan pembelajar yang tua. 4) Tempat : tempat mempengaruhi keberhasilan pengajaran.

  Pembelajar dapat langsung mempraktikkan di luar kelas. Dalam pengembangan materi membaca khususnya bagi pembelajar BIPA perlu memperhatikan hal-hal seperti (1) tujuan pembelajar BIPA belajar bahasa

  Indonesia, (2) gradasi kesulitan materi, (3) variasi materi (4) konteks materi, dan (5) integrasi materi (materi berbahasa, kebahasaan, dan budaya).

  Kelima hal di atas penting dalam pengembangan materi membaca karena menentukan keberhasilan pembelajaran dan pengajaran BIPA. Selain itu pengajaran BIPA berbeda dengan pengajaran bahasa Indonesia penutur asli. Saran teoritis untuk pengajar dalam mengorganisasikan materi pembelajaran BIPA: 1) Difokuskan pada pemerolehan bahasa; bukan pembelajaran bahasa.

  2) Menciptakan situasi yang alamiah 3) Difokuskan pada latihan terus menerus sebagai penajaman.

  4) Memberi prioritas atau penekanan pada materi yang paling berguna atau dibutuhkan pembelajar dalam berbahasa, sesuai dengan tujuan belajar bahasanya.

   

  2.2.6 Kemampuan Membaca

  2.2.6.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding

  

process) (Tarigan, 1983: 7). Sedangkan menurut Iskandarwassid (2008: 246)

  membaca adalah kegiatan untuk mendapatkan makna dari apa yang tertulis dalam teks. Membaca sebagai keterampilan mencakup tiga komponen yaitu (1) pengenalan terhadap aksara serta tanda-tanda baca, (2) korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur linguistik dan formal, (3) hubungan lebih lanjut dari A dan B dengan makna atau meaning.

  Membaca pada intinya adalah kegiatan memperoleh informasi dari bacaan. Membaca juga tidak hanya mengenal tanda-tanda baca tetapi juga makna yang terkandung dalam bacaan. Dalam pembelajaran membaca, tentu terdapat prinsip seperti yang dituliskan oleh Iskandarwassid (2008) prinsip pembelajaran keterampilan membaca ada dua yaitu (1) reading for pleasure, maksudnya adalah membaca untuk memperoleh kesenangan dan (2) reading for information, yaitu membaca untuk memperoleh informasi sehingga pembelajaran membaca pada intinya adalah untuk kesenangan dan mendapat informasi.

   

  2.2.6.2 Tujuan Membaca Menurut Tarigan, tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Di bawah ini ada tujuh tujuan membaca yaitu:

  1) Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan

  yang telah dilakukan oleh sang tokoh; apa yang telah dibuat oleh tokoh; apa yang telah terjadi pada tokoh khusus, atau untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or fact). 2) Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa yang dipelajari atau dialami oleh tokoh dan merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh tokoh untuk mencapai tujuannya. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).

  3) Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita. Ini disebut membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita (reading for sequence or organization)

  4) Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka itu. Membaca untuk menyimpulkan, membaca referensi (reading for inference).

   

  5) Membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasikan (reading to classify).

  6) Membaca untuk menilai, membaca untuk mengevaluasi (reading to evaluate).

  7) Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or contrast).