Analisis luas pengungkapan laporan perusahaan (Corporate Disclosure) melalui internet : studi empiris pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

ANALISIS LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN PERUSAHAAN

  (CORPORATE DISCLOSURE) MELALUI INTERNET

  Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

  S K R I P S I

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi Oleh:

  Fransiska Pujiastuti NIM : 082114111

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013

ANALISIS LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN PERUSAHAAN

  (CORPORATE DISCLOSURE) MELALUI INTERNET

  Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

  S K R I P S I

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Akuntansi Oleh:

  Fransiska Pujiastuti NIM : 082114111

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013

  MOTTO DAN PERSEMBAHAN “Orang yang ingin bergembira harus menyukai kelelahan akibat bekerja” (Plato)

  “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)

  “Jangan takut, Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku” (Yesaya 41:10) “Untuk mendapatkan hasil luar biasa diperlukan cara-cara luar biasa” (Freddy Liong)

  Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria di Surga.

Bapak Ibu yang sangat aku cintai, yang selalu mendoakan dan mendukungku. Adik, saudara-saudara dan Kekasih ku yang sangat aku cintai yang selalu memberikan doa dan dukungan.

  Sahabat sahabatku yang selama ini selalu mendukungku.

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN PERUSAHAAN (CORPORATE

  

DISCLOSURE) MELALUI INTERNET, Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan

yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia adalah hasil karya saya.

  Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

  Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

  Yogyakarta, 28 Februari 2013 Yang membuat pernyataan,

  Fransiska Pujiastuti

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Fransiska Pujiastuti NIM : 082114111

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: ANALISIS LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN PERUSAHAAN (CORPORATE

  

DISCLOSURE) MELALUI INTERNET Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan

yang Terdaftar di Bursa Efek Indoneisa.

  Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kedapa Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untukmenyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 28 Maret 2013 Yang menyatakan Fransiska Pujiastuti

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1.

  Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

  2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  4. Dra. YF. Gien Agustinawansari, M.M, Ak.t selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  5. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt., QIA selaku Dosen Pembimbing yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, masukan, serta pengarahan selama penyusunan skripsi ini.

  6. Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt., QIA selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan, saran, dan arahan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

  7. A. Diksa Kuntara, S.E.,MFA,QIA selak dosen penguji yang telah memberikan bimbingan, saran, dan arahan yang sangat bermanfaat bagi penulis.

  8. Bapakku tercinta Rafael Sumeri dan Ibuku tercinta Musmiati yang selalu setia memberikan dukungan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.

  9. Adik-adik tercinta Martinus Dwi Prastyo dan Stefanus Krisna Pradito yang membantu dalam doa dan memberi semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  10. Kekasihku Ambrosius Bambang Sumarwanto yang telah memberikan semangat, saran, dan doa dalam penyelesaian skripsi ini.

  11. Saudara-saudaraku, Mbak Ten, Mas Edi, Yudha dan Chandra yang sudah menjadi seperti saudara kandungku sendiri selama di Yogyakarta dan saudara- saudaraku yang lain.

  12. Teman-temanku Tata, Lia, Nindy, Kak Nita, Gita, Tiwi, untuk kebersamaan, keceriaan dan persahabatan kita selama ini.

  13. Teman-teman Sendowers, Mas Robet, Eko, Mas Wawan, dan Mas Yosef yang sudah rela direpotin untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan kurang jelas.

  14. Teman-teman seperjuangan MPT dan KKP, dan semua teman-teman akuntansi angkatan 2008.

  15. Teman-temanku berorganisasi Di KMPKS, HIPMALA, dan MUDIKA.

  16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penulis untuk menyelesaikan studi S.1 di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma..

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 28 Februari 2013 Fransiska Pujiastuti

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL i

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii HALAMAN PENGESAHAN iii

  HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI vi HALAMAN KATA PENGANTAR vii

  HALAMAN DAFATR ISI x

  HALAMAN DAFTAR TABEL xi

  ABSTRAK xii

  BAB I PENDAHULUAN

  1 A.

  1 Latar Belakang Masalah B.

  4 Tujuan Penelitian C.

  5 Manfaat Penelitian D.

  5 Rumusan Masalah E.

  5 Sistematika Penulisan

  BAB II LANDASAN TEORI

  7 A.

  7 Pengungkapan (disclosure) Informasi 1.

  7 Pengertian Pengungkapan 2.

  9 Fungsi dan Tujuan Pengungkapan 3. Kuantitas dan kualitas Informasi yang Seharusnya Diungkap

  13 B.

  17 Pengertian dan Perkembangan Internet C.

  19 Pengungkapan Informasi Melalui Internet D.

  22 Laporan Keuangan

  BAB III METODE PENELITIAN

  25 A.

  25 Jenis Penelitian B.

  25 Objek Penelitain C.

  25 Populasi dan Sampel D.

  26 Data yang Dicari E.

  29 Teknik Analisis Data

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

  37 1.

  37 Bank ICB Bumi Putera Tbk 2.

  37 Bank Capital Indonesia Tbk

  38 4. Bank Central Asia Tbk

3. Bank Ekonomi Raharja Tbk

  39 6. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

  54 A. ANALISIS DATA

  50 26. Bank Windu Kentjana Internasional Tbk

  50 27. Bank Mega Tbk

  51 28. Bank NISP OCBC Tbk

  51 29. Bank Pan Indonesia Tbk

  52 30. Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk

  52 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

  54 B. PEMBAHASAN

  49 24. Bank Artha Internasional Tbk

  82 BAB VI PENUTUP

  85 A. Kesimpulan

  85 B. Keterbatasan Penelitian

  87 C. Saran

  87 DAFTAR PUSTAKA

  88 LAMPIRAN

  91

  49 25. Bank Mayapada Internasional Tbk

  48 23. Bank Victoria Internasional Tbk

  39 7. Bank Nusantara Parahyangan Tbk

  44 15. Bank Mandiri (Persero) Tbk

  40 8. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

  41 9. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

  42 10. Bank Mutiara Tbk

  42 11. Bank Danamon Indonesia Tbk

  42 12. Bank Pundi Indonesia Tbk

  43 13. Bank Jabar Banten Tbk

  43 14. Bank Kesawan Tbk

  45 16. Bank Bumi Arta Tbk

  38 5. Bank Bukopin Tbk

  45 17. Bank CIMB Niaga Tbk

  46 18. Bank Internasional Indonesia Tbk

  47 19. Bank Permata Tbk

  47 20. Bank Sinar Mas Tbk

  47

  21. Bank Swadesi Tbk

  48 22.

  Bank Tabungan Pensiun Nasional Tbk

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kriteria Internet Disclosure Index

  31 Tabel 5.1 Seleksi Sampel

  54 Tebel 5.2 Daftar Sampel Perusahaan Perbankan

  55 Tabel 5.3 Hasil Penelitian Internet Disclosure Index

  56 Tabel 5.4 Indeks Informasi Akuntansi dan Keuangan

  67 Tabel 5.5 Indeks Informasi Mengenai Corporate Governance

  69 Tabel 5.6 Indeks Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan dan Informasi Sumber Daya Manusia

  71 Tabel 5.7 Indeks Kontak Detai hubungan Investor

  73 Tebel 5.8 Indeks Material Processable Format

  75 Tabel 5.9 Indeks Technological Adventage and User Support

  77 Tabel 5.10 Luas Pengungkapan Informasi Keuangan dan Nonkeuangan Perusahaan Melalui Internet

  79 Tabel 5.11 Pengungkapan Laporan Perusahaan Berdasarkan Ukuran Perusahaan dengan Market Capitalization

  82 ABSTRAK ANALISIS LUAS PENGUNGKAPAN LAPORAN PERUSAHAAN

  (CORPORATE DISCLOSURE) MELALUI INTERNET

  Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

  Fransiska Pujiastuti NIM : 082114111

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2013 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui luas pengungkapan laporan perusahaan melalui internet sesuai dengan teori Spanos (2006) pada 31 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Latar belakang penelitian ini adalah sudah banyak perusahaan yang menggunakan internet (web perusahaan) sebagai sarana menyampaikan laporan dan perkembangan perusahaan, dengan keberadaan internet semakin mudah informasi didapat oleh penggunanya, pengguna tidak harus datang ke perusahaan atau ke pengantara untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

  Jenis penelitian ini adalah studi empiris deskriptif. Data diperoleh dengan meneliti website perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab masalah adalah analisis deskriptif.

  Hasil yang diperoleh dalam penelitian adalah pengungkapan laporan perusahaan (corporate disclosure) yang dilakukan perusahaan perbankan dengan menggunakan internet masih kurang luas (adequate disclosure).

  ABSTRACT THE ANALYSIS OF CORPORATE DISCLOSURE THROUGH THE INTERNET An Empirical Study on the Banking Companies Registered

  In the Indonesia Stock Exchange Fransiska Pujiastuti

  NIM : 082114111 Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2013

  The purpose of this study is to determine the extension of corporate disclosure through internet in accordance to Spanos theory (2006) to 30 banking companies listed in the Indonesia stock exchange (IDX). The background of this study is the fact that there have been a lot of companies utilizing internet (company’s web) as a mean to disclose their information. With the presence of the information in internet that is easily accessible by the users, they do not have to come to the company or mediator to obtain the information needed.

  This study is a descriptive empirical study. The data were obtained by examining the banking companies websites listed in IDX. The data analysis technique employed to answer the problems is descriptive analysis.

  The results of the study shows that the disclosure of company report (corporate disclosure) at the internet is still less extensive (adequate disclosure).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat

  mengakibatkan perubahan di berbagai bidang, salah satunya bidang ekonomi. Saat ini sudah banyak perusahaan yang menggunakan internet (web perusahaan) sebagai sarana menyampaikan laporan dan perkembangan perusahaan, dengan keberadaan internet semakin mudah informasi didapat oleh penggunanya, pengguna tidak harus datang ke perusahaan atau ke pengantara untuk mendapatkan informasi yang didapatkan.

  Menurut Achjhari (2000: 259-260), pelaporan keuangan internet perusahaan akan memperoleh keuntungan sebagai berikut:

  1. Bisa mengakses sumber daya dari database yang lengkap di seluruh dunia.

  2. Bisa diakses setiap saat sehingga sangat fleksibel.

  3. Pencarian data, pengolahan dan penyebaran hasil riset bisa dilakukan secara cepat.

  4. Topik dan hasil riset dapat didiskusikan melalui sarana mailing list atau chatting.

  5. Karena data yang diperoleh bersifat digital maka akan cenderung lebih akurat, rinci dan memudahkan dalam mengolah data.

  Penggunaan internet dalam bisnis berubah dari fungsi sebagai alat untuk pertukaran informasi secara elektronik menjadi alat untuk aplikasi strategis bisnis, seperti: pemasaran, penjualan, dan layanan pelanggan. Pemasaran di internet cenderung menembus berbagai rintangan, batas bangsa, dan tanpa aturan-aturan yang baku. Sedangkan pemasaran konvensional lebih banyak yang terlibat dibandingkan pemasaran lewat

  internet. Pemasaran lewat internet sama dengan direct marketing, dimana

  konsumen berhubungan langsung dengan penjual, walaupun penjualnya berada di luar negeri (Yuliana, 2000: 37).

  Penggunaan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif. Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam perusahaannya. Salah satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan penjualan produk-produk adalah dengan menggunakan website perusahaan untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Dalam penggunaan teknologi tersebut, berbagai pihak yang terkait dengan perusahaan seperti investor, konsumen, pemerintah akan ikut berperan (Almilia 2009: 34).

  Luas pengungkapan informasi memiliki makna yang esensial bagi para pemegang saham, sehingga mereka dapat melakukan pengawasan terhadap manajemen dengan lebih efektif. Pengungkapan informasi yang luas dapat membantu perusahaan untuk menarik modal baru dan meningkatkan kepercayaan investor. Hal ini disebabkan karena investor memerlukan suatu informasi yang teratur, andal, dan bisa dibandingkan secara detail dengan pihak lain untuk melakukan suatu keputusan dalam melakukan fungsinya, meningkatkan cost of capital, dan akan berujung pada buruknya proses alokasi sumber daya dalam perusahaan (Kesumajuda, 2006: 215).

  Laporan tahunan dan laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang secara formal wajib dipublikasikan sebagai sarana pertanggungjawaban pihak manajemen terhadap pengelolaan sumber daya pemilik serta jendela informasi yang memungkinkan bagi pihak-pihak di luar manajemen mengetahui kondisi perusahaan. Namun sejauh mana informasi yang dapat atau diperoleh sangat tergantung pada tingkat pengungkapan (disclosure) dari laporan tersebut.

  Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan ditangkap oleh pihak eksternal sebagai suatu sinyal yang dapat menggambarkan prospek perusahaan ke depan. Pihak eksternal (stakeholder), seperti investor menggunakan informasi sebagai alat analisis yang menjadi dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. Informasi tersebut dapat membantu investor dalam memprediksi tingkat resiko dan tingkat pengembalian, menilai waktu dan ketidakpastian aliran kas sekarang dan di masa mendatang, serta menilai dan mengawasi kinerja manajemen perusahaan. Dengan melakukan prediksi dan penilaian terhadap informasi yang disajikan, investor diharapkan dapat mengambil keputusan investasi terbaik.

  Salah satu industri yang dituntut untuk melakukan akuntabilitas perbankan pada dasarnya adalah industri yang melakukan kegiatan sebagai perantara keuangan, yakni dengan memobilisasi dana di satu pihak dan di pihak lain sebagai penyalur dana. Melihat aktivitas perbankan seperti ini, suka tidak suka bisnis perbankan memang harus dibangun atas dasar kepercayaan. Dan untuk menjaga kepercayaan itu, industri perbankan tidak cukup hanya diatur dengan regulasi yang ketat, tetapi juga dinaungi oleh semangat yang terkandung dalam Good Corporate Governance (Massaya, 2004).

  Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk mengetahui seberapa luas perusahaan mengungkapkan informasi kepada publik melalui website perusahaan. Penulis tertarik untuk meneliti tentang

  “Analisis Luas Pengungkapan Laporan Perusahaan (Corporate Disclosure) Melalui Internet”.

B. Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui luas pengungkapan laporan perusahaan melalui website pada perusahaan- perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011.

  C. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi mengenai luas pengungkapan laporan perusahaan (Corporate Disclosure) melalui internet pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

  D. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa luas pengungkapan laporan perusahaan (Corporate Disclosure) melalui internet? E.

   Sistematika Penulisan

  BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, rumusan masalah, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan sebagai dasar dalam pengolahan data. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan jenis penelitian, objek penelitian, populasi dan sampel yang dicari, dan teknik analisis data.

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini mengungkapkan tentang seberapa luas pengungkapan laporan perusahaan dalam website perusahaan tersebut.

  BAB VI PENUTUP Bab ini menguraikan tentang kesimpulan mengenai hasil yang didapat dari hasil penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengungkapan (disclosure) Informasi 1. Pengertian Pengungkapan Pengungkapan (disclosure) didefinisikan sebagai penyediaan

  sejumlah informasi yang dibutuhkan untuk pengoperasian secara optimal bagi pasar yang efisien (Hendriksen, 1987: 204). Secara konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari pelaporan keuangan. Secara teknis, pengungkapan merupakan langkah akhir dari proses akuntansi yaitu penyajian informasi dalam bentuk seperangkat penuh statement keuangan.

  Pengungkapan sering juga dimaknai sebagai penyediaan informasi lebih dari apa yang dapat disampaikan dalam bentuk statement keuangan formal (Suwardjono 2005: 615).

  Pengungkapan informasi dalam laporan tahunan perusahaan- perusahaan di Indonesia diatur dalam keputusan ketua BAPEPAM No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012. Tujuan pemerintah mengatur pengungkapan informasi adalah melindungi kepentingan para investor dari ketidakseimbangan informasi antara manajemen dan investor karena adanya kepentingan manajemen. Simanjuntak dan Widiastuti (2004) dalam Pega (2006), terdapat dua jenis pengungkapan dalam hubungannya dengan persyaratan yang a. Pengungkapan wajib (Mandatory Disclosure) Merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Jika perusahaan tidak bersedia untuk mengungkapkan informasi secara sukarela, pengungkapan wajib akan memaksa perusahaan untuk mengungkapnya.

  b. Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) Merupakan pengungkapan butir-butir yang dilakukan sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Salah satu cara meningkatkan kredibilitas perusahaan adalah melalui pengungkapan sukarela secara lebih luas dan membantu investor dalam memahami strategi bisnis manajemen.

  Laporan finansial terutama ditujukan pada investor dan lembaga yang mengatur investasi dalam suatu negara, laporan nonfinansial ditujukan untuk seluruh pemangku kepentingan (termasuk pula investor). Konsekuensinya, cara pelaporannya akan menjadi sangat beragam sesuai dengan pemangku kepentingan yang dituju. Terakhir, laporan keuangan finansial memiliki interval yang tetap yaitu tahunan dan kuartalan, sementara laporan nonfinansial biasanya berupa laporan tahunan atau dua tahunan, bahkan tidak tetap (Almilia, 2009: 35).

2. Fungsi dan Tujuan Pengungkapan

  Secara umum, tujuan pengungkapan adalah menyajikan informasi yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Karena pasar modal merupakan sarana utama pemenuhan dana dari masyarakat, pengungkapan dapat diwajibkan untuk tujuan melindungi (protective), informatif

  (informative), dan melayani kebutuhan khusus (Suwardjono, 2005: 580).

a. Tujuan Melindungi

  Tujuan melindungi dilandasi oleh gagasan bahwa tidak semua pemakai cukup canggih sehingga pemakai yang awam perlu dilindungi dengan mengungkapkan informasi yang mereka tidak mungkin memperolehnya atau tidak mungkin mengelola informasi untuk menangkap substansi ekonomik yang melandasi suatu pos statement keuangan. Dengan kata lain, pengungkapan dimaksudkan untuk melindungi perlakuan manajemen yang mungkin kurang adil dan terbuka (unfair). Dengan tujuan ini, tingkat luas volume pengungkapan menjadi tinggi. Tujuan melindungi biasanya menjadi pertimbangan badan pengawas yang mendapat autoritas untuk melakukan pengawasan terhadap pasar modal seperti SEC atau Badan Pengawas Pasar Modal

  (BAPEPAM). Dalam hal ini, dapat dipahami karena mereka bertindak demi kepentingan publik.

  b. Tujun Informatif

  Tujuan informatif dilandasi oleh gagasan bahwa pemakai yang dituju sudah jelas dengan tingkat kecanggihan tertentu. Dengan demikian, pengungkapan diarahkan untuk menyediakan informasi yang dapat membantu keefektifan pengambilan keputusan pemakai tersebut. Tujuan ini biasanya melandasi penyusunan standar akuntansi untuk menentukan tingkat pengungkapan. Dalam kenyataannya, badan pengawas seperti BAPEPAM bekerjasama dengan penyusun standar (profesi) untuk menentukan keluasan pengungkapan. Untuk tujuan pengawasan oleh badan kepemerintahan, terdapat pula pengungkapan yang khusus ditujukan ke badan pengawas melalui formulir-formulir yang harus diisi oleh perusahaan pada waktu menyerahkan laporan tahunan maupun kuartalan.

  c. Tujuan Kebutuhan Khusus

  Tujuan ini merupakan gabungan dari tujuan perlindungan publik dan tujuan informatif. Apa yang harus diungkapkan kepada publik dibatasi dengan apa yang dipandang bermanfaat bagi pemakai yang dituju sementara untuk tujuan pengawasan, informasi tertentu harus disampaikan kepada badan pengawas berdasarkan peraturan melalui formulir-formulir yang menuntut pengungkapan secara rinci.

  Balkaoui (2000: 219) mengungkapkan, tujuan pengungkapan adalah: 1)

  Untuk menjelaskan item-item yang diakui dan untuk menyediakan ukuran yang relevan bagi item-item tersebut, selain ukuran dalam laporan keuangan. 2)

  Untuk menjelaskan item-item yang belum diakui dan untuk menyediakan ukuran yang bermanfaat bagi item-item tersebut. 3)

  Untuk menyediakan informasi untuk membantu investor dan kreditur dalam menentukan risiko dan item-item yang potensial untuk diakui dan yang belum diakui. 4)

  Untuk menyediakan informasi penting yang dapat digunakan oleh pengguna laporan keuangan, dan untuk membandingkan antarperusahaan dan antartahun. 5)

  Untuk menyediakan informasi mengenai aliran kas masuk dan aliran kas di masa mendatang.

  6) Untuk membantu investor dalam menetapkan return dan investasinya.

  Gazdar (2007) menyatakan ada empat hal yang membuat mengapa pelaporan nonfinansial ini menjadi sangat penting:

  1) Meningkatkan reputasi perusahaan. Semakin transparan perusahaan dalam aspek-aspek yang dituntut oleh seluruh pemangku kepentingannya, semakin tinggi pulalah reputasi perusahaan. Tentu saja, kalau kinerja yang dilaporkan itu baik dan valid. Karenanya, perusahaan harus terlebih dahulu meningkatkan kinerjanya dengan sungguh-sungguh. Validitas juga sangat penting, karena pemangku kepentingan tidak akan pernah memaafkan perusahaan yang melakukan pembohongan publik.

  2) Melayani tuntutan pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan adalah pihak-pihak yang terpengaruh oleh dan bisa memengaruhi perusahaan dalam mencapai tujuannya.

  Tentu saja, mereka yang terpengaruh hidupnya oleh perusahaan berhak untuk mengetahui aspek-aspek yang bersentuhan dengan kehidupan mereka. Mereka yang bisa memengaruhi perusahaan sangat perlu untuk mendapat informasi yang benar, sehingga pengaruh mereka bisa diarahkan ke tujuan yang tepat.

3) Membantu perusahaan dalam membuat berbagai keputusan.

  Laporan kinerja yang baik tentu akan memuat indikator- indikator yang akan membantu perusahaan melihat kekuatan dan kelemahan dirinya. Perusahaan bisa sedikit lebih tenang kekuatan. Di sisi lain, perusahaan perlu mencurahkan sumber daya yang lebih besar untuk aspek-aspek yang tampak masih lemah. Laporan periodik dengan indikator yang konsisten sangat diperlukan di sini, sehingga naik turunnya kinerja bisa terpantau dan disikapi dengan keputusan yang tepat. 4)

  Membuat investor dengan mudah memahami kinerja perusahaan. Sebagaimana yang diungkapkan di atas, ada kebutuhan yang semakin tinggi dari investor untuk bisa mengetahui kinerja perusahaan yang sesungguhnya. Para investor jangka panjang benar-benar ingin mengetahui apakah modal yang ditanamkannya aman atau tidak.

  Perusahaan-perusahaan yang memiliki kinerja sosial dan lingkungan yang tinggi memiliki kemungkinan yang lebih baik untuk terus berlanjut usahanya, dan para investor tentu lebih berminat untuk menanamkan modalnya pada perusahaan-perusahaan tersebut.

3. Kuntitas dan Kualitas Informasi yang Seharusnya Diungkap

  Agustina (2006: 222), ada tiga konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan, yaitu: a.

  Adequate Disclosure (Pengungkapan Cukup) Konsep yang sering digunakan adalah pengungkapan yang peraturan yang berlaku, dimana angka-angka yang dapat diinterpretasikan dengan benar oleh investor.

  b.

  Fair Disclosure (Pengungkapan Wajar) Pengungkapan yang wajar secara tidak langsung merupakan tujuan etis agar memberikan perlakuan yang sama kepada semua pemakai laporan dengan menyediakan informasi yang layak terhadap pembaca potensial.

  c.

  Full Disclosure (pengungkapan penuh) Pengungkapan penuh menyangkut kelengkapan informasi yang diungkapkan secara relevan. Pengungkapan penuh memiliki kesan penyajian informasi secara melimpah sehingga beberapa pihak menganggapnya tidak baik.

  Paham full disclosure memiliki makna yang esensial bagi para pemegang saham, sehingga mereka bisa melakukan pengawasan terhadap manajemen dengan lebih efektif. Full

  disclosure bisa membantu perusahaan untuk menarik modal baru

  dan meningkatkan kepercayaan investor. Hal ini disebabkan karena investor memerlukan suatu informasi yang teratur, andal dan bisa dibandingkan secara detail dengan pihak lain, untuk melakukan suatu keputusan investasi. Sebaliknya, informasi yang tidak jelas memengaruhi pasar dalam melakukan fungsinya, meningkatkan

  cost zapital, dan akan berujung pada buruknya proses alokasi

  Menurut Suwardjono (2005: 581), tingkat memadai adalah tingkat minimum yang harus dipenuhi agar statemen keuangan secara keseluruhan tidak menyesatkan untuk kepentingan pengambilan keputusan yang harus dicapai agar semua pihak mendapat perlakuan atau pelayanan informasional yang sama. Artinya, tidak ada satu pihak pun yang kurang mendapat informasi sehingga mereka menjadi pihak yang kurang diuntungkan posisinya. Dengan kata lain, tidak ada preferensi dalam pengungkapan informasi. Tingkat pengungkapan penuh menuntut penyajian secara penuh semua informasi yang berpaut dengan pengambilan keputusan yang diarah. Tingkat pengungkapan yang tepat memang harus ditentukan karena terlalu banyak informasi sama tidak menguntungkannya dengan terlalu sedikitnya informasi.

  Hendriksen (1994: 205) mengungkapkan, terdapat beberapa alasan keengganan perusahaan menambah pengungkapan informasi akuntansinya adalah: a.

  Dikhawatirkan pengungkapan hanya akan membantu pesaing dan merugikan pemegang saham.

  b.

  Serikat buruh akan memperoleh keuntungan dalam proses negosiasi upah jika mereka mengetahui informasi keuangan yang lengkap. c.

  Seringkali ada kesangsian mengenai kemampuan para investor untuk memahami kebijakan dan proses akuntansi, sehingga pengungkapan yang penuh hanya akan menyesatkan mereka.

  d.

  Argumen bahwa laporan keuangan bukan satu-satunya sumber informasi dan sumber informasi lainnya dapat diperoleh dengan lebih murah.

  e.

  Kekurangtahuan perusahaan terhadap kebutuhan investor.

  Ashbaugh (1999: 252) menuliskan, elemen-elemen pelaporan terdiri dari: 1)

  Pengungkapan keuangan a.

  Analisis pembukuan (analist fact books) b.

  Pemesanan kembali (back orders) c. Pengumuman pemegang saham (earnings announcements) d.

  Operasi umum (global operation) e. Laporan keuangan (financial statement) f. Kontrak karyawan (labor contracts) g.

  Penggabungan dan penerimaan (mergers and acquisitions) h. Penjualan bulanan/mingguan (monthly/weekly sales) i. Rencana penjualan (stock plans) j. Pengungkapan segmen (segmen disclosure)

  2) Pengungkapan nonkeuangan a.

  Strategi bisnis (business strategies) c.

  Praktek lingkungan (environmental practices) d.

  Laporan lingkungan (environmental report) e. Industri pesanan khusus (industry specific reserves) f. Hubungan karyawan (labor relations) g.

  Kegiatan kemanusiaan (philanthropic activities) h. Pengumuman berita (press release) i. Dasar pengungkapan pelanggan (size of customer base) j. Tanggung jawab sosial (social responsibilities) B.

   Pengertian dan Perkembangan Internet

  Internet adalah jaringan besar yang terdiri dari 100.000 jaringan interkoneksi yang terletak di seluruh dunia. Internet pada awalnya dikembangkan oleh militer AS dan kemudian digunakan secara luas untuk penelitian akademis dan pemerintah. Tahun-tahun belakangan ini, internet telah berubah menjadi jalan informasi sedunia. Pertumbuhan ini disebabkan tiga faktor. Pertama, pada tahun 1995, berbagai perusahaan telekomunikasi nasional seperti MCI, Sprint, dan UUNET mengambil alih kendali berbagai elemen tulang punggung (backbone) Internet dan terus meningkatkan infrastrukturnya.

  Penyedia layanan internet (Internet service provide

  • ISP) besar dapat

  terhubung ke berbagai backbone ini untuk mengoneksikan para pelanggannya, dan ISP-ISP yang lebih kecil dapat terkoneksi langsung

  Kedua, layanan online seperti Computer Serve dan AOL terhubung ke Internet untuk e-mail, sehingga memungkinkan para pengguna dari berbagai layanan yang berbeda berkomunikasi satu sama lain. Ketiga, perkembangan penjelajah web berbasis grafis, seperti Netscape

  Navigator dan Internet Explorer dari Microsoft membuat akses ke

  internet menjadi pekerjaan yang mudah. Akhirnya internet menjadi tempat orang-orang bisa mengakses apapun dengan PC, bukan hanya para ilmuwan dan backer komputer. Hasilnya, web telah berkembang secara eksponensial dan terus berkembang setiap hari. (Hall, 2007: 183)

  World Wide Web (web) merupakan jantung dari merebaknya

  penggunaan internet untuk bisnis. Web merupakan sistem yang secara universal menerima standar-standar untuk menyimpan, mengambil, memformat, dan menampilkan informasi menggunakan arsitektur klien/server. Web mengkombinasikan teks, hypermedia, grafis, dan suara. Web juga menangani semua jenis komunikasi digital dan mempermudah koneksi sumber-sumber berjarak jauh. Web menggunakan antarmuka grafis untuk pengguna agar mempermudah penampilannya. Pihak-pihak yang ingin menawarkan informasi melalui web harus membuat sebuah home page yang merupakan suatu tampilan grafis dan teks yang biasanya memberi sambutan selamat datang kepada para pengunjungnya dan memberi penjelasan singkat mengenai organisasi yang melatarbelakangi home page tersebut (Laudon, 2005: 406).

C. Pengungkapan Informasi Melalui Internet

  Terdapat beberapa macam media yang bisa digunakan untuk mengapresiasikan prinsip pengungkapan di dalam perusahaan. Seiring dengan perkembangan teknologi dan dunia maya, internet telah menjadi salah satu media yang paling populer di dunia. Kemampuan aksesibilitas yang tidak dibatasi oleh waktu dan jarak membuatnya menjadi suatu media yang banyak digunakan. Tidak terkecuali bagi banyak korporasi dan perlakuan investasi di dunia. Dalam waktu singkat, internet telah menjadi media disclosure yang memuat informasi paling komprehensif tentang perusahaan (Kesumajuda, 2006: 216).

  Yuliana (2000: 43) menyatakan, aplikasi berdasarkan internet dapat memberi keunggulan strategi bisnis untuk memenangkan kompetisi dalam: 1.

  Global Dissemination Karena sekarang negara-negara sudah tersambung dengan internet, komunikasi global dalam bisnis menjadi benar-benar hidup. E-

  mail , electronic mailing list, situs World Wide Web, dan pelayanan internet lainnya, mengakibatkan penyebaran informasi skala

  internasional menjadi lebih cepat, murah dan mudah. Hal ini memberi keuntungan strategis bisnis dalam meningkatkan penghematan dan efisiensi komunikasi global, dan mampu untuk menjangkau, menjual, serta pengembangan pelayanan pasar konsumen internasional.

  2. Interaction Komunikasi interaktif adalah kemampuan internet yang lain, seperti: forum diskusi dan chat groups; Formulir interaktif untuk pesanan, feedback, dan dukungan teknis; E-mail untuk menjawab permintaan dan komentar secara online. Feedback yang cepat dan efisien kepada konsumen dan tanggapan dari konsumen support

  sp ecialists memberi beberapa kesempatan untuk menunjukkan

  perhatian perusahaan pada konsumennya, sehingga teknologi

  internet membantu bisnis membangun peranan dan loyalitas konsumen.

  3. Customization Kemampuan untuk mengotomatisasi penyediaan informasi dan pelayanan sesuai kebutuhan masing-masing konsumen, merupakan kemampuan strategi bisnis internet. Informasi dapat diakses dan disebarkan dari server jaringan, tergantung pada kebutuhan pemakainya. Sebagai contoh: mengisi formulir pendaftaran untuk pengaksesan yang cepat dalam memilih tingkat situs Web.

  Efisiensi, biaya murah, dan sasaran pemasaran interaktif kepada masing-masing konsumen adalah kunci keunggulan bisnis dengan teknologi internet.

  4. Collaboration

  Internet mungkin memudahkan dan mengefisienkan akses data, hardware dan software yang ada pada jaringan secara bersama.

  Sebagai contoh: informasi pada situs web dapat diperoleh dengan mudah menggunakan web browsers. Groupware tools yang lain membantu koordinasi proyek dan mengurus informasi yang disimpan pada server situs Web cross-link. Hal ini dapat meningkatkan kerja sama diantara tim, workgroups, dan rekan bisnis, sehingga dapat melengkapi peran strategi bisnis perusahaan.

  5. Electronic Commerce

  Internet menjadi platform teknologi EC. Internet menghubungkan

  perusahaan dengan konsumen dan penjualnya, sehingga memungkinkan perusahaan pengguna internet dapat memasarkan, membeli, menjual, serta mendukung produk dan pelayanan secara elektronik. Beberapa keuntungan berbisnis lewat internet terletak pada aplikasi EC. EC memungkinkan untuk membuka pasar dan/atau membuat produk dan pelayanan baru

  6. Integration Perusahaan yang bekerja menggunakan internet mengintegrasikan aktivitas di luar dengan proses bisnis di dalam perusahaan secara

  database operasional yang tersimpan pada Server Web Intranet,

  sehingga pengunjung situs web perusahaan tersebut dalam memperoleh informasi lebih detail, up-to-date, dan dapat digunakan untuk mendukung aplikasi EC. Sehingga keuntungan perusahaan dari teknologi internet timbul dari efisiensi dan inovasi proses di dalam dan luar perusahaan.

D. Laporan Keuangan

  Ikatan Akuntan Indonesia dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan mendefinisikan laporan keuangan sebagai berikut:

  Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misalnya, sebagai laporan atas kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain, serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, seperti misalnya informasi keuangan segmen dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga (IAI: 2002).

  PSAK No. 1 (2009) mendefinisikan tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

  Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada

  Dalam PSAK No. 1 (2009) Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

  1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode; 2.

  Laporan laba rugi komprehensif selama periode; 3. Laporan perubahan ekuitas selama periode; 4. Laporan arus kas selama periode; 5. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lainnya; dan

  6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. Sedangkan Hendriksen (2000: 133) menyebutkan elemen- elemen pelaporan keuangan adalah:

  1. Laporan keuangan a.

  Laporan posisi keuangan.

  b.

  Laporan rugi laba dalam laba komprehensif.

  c.

  Laporaan arus kas.

  d.

  Laporan investasi oleh dan distribusi kepada pemilik.

  2. Catatan atas laporan keuangan (dan pengungkapan dalam tanda kurung) b.

  Kontinjensi.

  c.

  Jumlah lembar saham.

  d.

  Pengukuran alternatif (nilai pasar dari pos-pos yang dicatat pada biaya histori).

  3. Informasi tambahan.

  4. Pengungkapan lain laporan keuangan.

  5. Informasi lain a.

  Diskusi persaingan dan pesanan ulang dalam SEC.

  b.

  Laporan-laporan analisis.

  c.

  Statistik ekonomi.

  d.

  Artikel-artikel berita mengenai perusahaan. Pelaporan keuangan oleh suatu perusahaan mampu menyediakan informasi yang bermanfaat untuk membantu investor dan kreditor dan pemakai lain dalam usaha untuk mengetahui mengenai jumlah, saat dan ketidakpastian prospek penerimaan kas di masa datang, yang berasal dari dividen atau bunga dan dari penerimaan penjualan, atau pelunasan sekuritas atau pinjaman (Suwealdiman, 2000: 76).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi empiris deskriptif pada

  website perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2011.

  B. Objek Penelitian

  Objek dalam penelitian ini adalah website perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode November 2012.

  C. Populasi

  Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011. Semua populasi yang memenuhi kriteria digunakan untuk melakukan penelitian, kriteria dari populasi dalam penelitian ini adalah:

  1. Perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 dan memiliki website sendiri.

  2. Populasi melakukan pengungkapan (disclosure) informasi keuangan dan nonkeuangan melalu website perusahaan.

Dokumen yang terkait

Analisis luas pengungkapan laporan perusahaan (Corporate Disclosure) melalui internet : studi empiris pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 113

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan perusahaan : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (periode 2008-2012).

0 0 84

Pengaruh struktur kepemilikan saham terhadap nilai perusahaan : studi empiris pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 1 100

Pengaruh struktur modal, likuiditas, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap luas pengungkapan sukarela laporan tahunan : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2006 - USD Repository

0 0 129

Evaluasi pengungkapan informasi keuangan dan informasi non keuangan perusahaan melalui internet : studi empiris pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 0 115

Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas dan profile perusahaan terhadap pengungkapan corporate social responsibility : studi empiris pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 - USD Repository

0 0 129

Manajemen laba sebelum Initial Public Offering (IPO) : studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 0 99

Analisis perbandingan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah akuisisi : studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2002-2005 - USD Repository

0 0 123

Pengaruh pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial (corporate social reponsibility) terhadap nilai perusahaan : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2009 - USD Repository

0 0 165

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan perusahaan : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (periode 2008-2012) - USD Repository

0 0 82