Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan perusahaan : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (periode 2008-2012) - USD Repository

  

Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia

(periode 2008-2012)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Pipit Widiyas Tuti

  

NIM: 092114018

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2013

  

TAHUNAN PERUSAHAAN

Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar dalam Bursa

Efek Indonesia (periode 2008-2012)

SKRIPSI

  

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

  Oleh: Pipit Widiyas Tuti

  NIM: 092114018 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2013

  

Hidup Memang Tak Selalu Seperti Yang Anda Mau, Hal

Buruk Dan Baik Selalu Terjadi, Namun Semua Itu Telah

Diatur Oleh Tuhan Dengan Akhir Yang Indah

  Kupersembahkan Untuk: Tuhan Yesus dan Bunda Maria Bapakku Fl. Sardiayanto, Ibuku M.Istri Iriyanti Mbakku Sr. Lutgari Galuh Wijayanti

  Adikku Trisula Wulan Dari, dan Maya Perwitasari Serta Sahabatku dan Teman KMPKS

  UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI – PROGRMA STUDI AKUNTANSI

  PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

  FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN

  TAHUNAN PERUSAHAAN (Study Emipiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek

  Indonesia Periode 2008-2012) Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagaian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak tedapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

  Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau menitu tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

  Yogyakarta, Yang membuat pernyataan, LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

  Nama : Pipit Widiyas Tuti Nomor Induk Mahasiswa : 092114018

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN

  

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM LAPOPRAN

  TAHUNAN PERUSAHAAN (Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (periode 2008-2012) Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan seharusnya.

  Yogyakarta, 7 Oktober 2013 Yang menyatakan,

  (Pipit Widiyas Tuti) KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini dengan judul faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan corporate social responsibility dalam laporan tahunan perusahaan. Penulisan ini merupakan untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian studi pada Program Sarjana Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis sangat menyadari penelitian dan penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna dan tidak terlepas dari bimbingan, dan bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Hormat dan terima kasih penulis sampaikan kepada:

  1. Romo Dr. Ir. P Wiryono Priyotamtama, S.J selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

  2. Dr. Herry Maridjo, M.Si. selaku dekan Fakultas Ekonomi yang telah mendukung dalam penulisan skrpsi ini.

  3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi yang telah memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini.

  4. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA selaku dosen pembimbing I yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Seluruh dosen dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma atas ilmu yang bermanfaat dan bantuan selama penulis belajar.

  6. Keluarga tercinta: Bapak Fl. Sardiyanto, ibu Marta Istri Irianti yang peduli pada pendidikan anaknya. Kakakku Sr. Lurgari Galuh Wijayanti, adik- adik tercinta Trisula Wulan Dari dan Maya Perwitasari yang telah memberikan banyak dorongan dan mendoakan saya hingga skripsi ini

  7. Sahabat sekaligus teman seperjuangan: Rosalia Lina H, Emanuela Endah A.P, Fransisca Bastiani Putri, Grace Vienna P, serta teman seperjuangan Akuntansi Angkatan 2009 serta teman-teman satu MPT semua terimakasih telah menemani saya belajar banyak hal disini.

  8. Sahabat, teman serta keluarga kedua ku KMPKS (Keluarga Mahasiswa/i Pelajar Katolik Sumbagsel) yang telah mendoakan, mendukung serta memberikan motivasi yang besar untuk saya.

  9. Mbk Sisi, mbk Fuji, mbk Lina, Puput, Berta, Pipiet, Tia, Sekar, dan anak kos lainnya. Terimakasih atas motivasinya, perbincangan hingga larut malam,tawa juga air mata, dan tentunya untuk persahabatan yang luar biasa.

  10. Serta semua pihak yang tidak memungkinkan untuk disebutkan satu persatu.

  Atas perhatian segenap ketulusan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktur dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, Pipit Widiyas Tuti

  DAFTAR ISI Halaman

  15 1. Ukuran Perusahaan ..............................................................

  24 G. VARIABEL PENELITIAN ......................................................

  23 F. METODE PENGUMPULAN DATA .....................................

  23 E. SUBJEK DAN OBJEK PENELITIAN ....................................

  22 D. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN ................................

  22 C. POPULASI DAN SAMPEL ...................................................

  22 B. JENIS DAN SUMBER DATA ................................................

  22 A. JENIS PENELITIAN ...............................................................

  20 BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

  19 G. KERANGKA PEMIKIRAN ....................................................

  18 F. PENELITIAN TERDAHULU ................................................

  18 4. Dewan Komisaris ................................................................

  17 3. Leverage ..............................................................................

  15 2. Profitabilitas .........................................................................

  14 E. FAKTOR-FAKTOR PERUSAHAAN YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL ............

  HALAMAN JUDUL .................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................. iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................... v PERNYATAAN PERSETUJUAN KPUBLIKASI KARYA TULIS ……. vi KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii

  13 2. Indeks pengungkapan tanggung jawab sosial .....................

  13 1. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan .............

  12 D. PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN dan INDEKS CSR...........................................

  11 C. BIAYA POLITIS ......................................................................

  9 B. TEORI KEAGENAN ...............................................................

  9 A. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN .................

  7 BAB II LANDASAN TEORI .....................................................................

  6 E. SISTEMATIKA PENULISAN ................................................

  6 D. MANFAAT PENELITIAN .......................................................

  5 C. TUJUAN PENELITIAN ..........................................................

  1 B. RUMUSAN MASALAH ........................................................

  1 A. LATAR BELAKANG ............................................................

  DAFTAR ISI ............................................................................................... ix DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii ABSTRAK .................................................................................................. xiii ABSTRACK ............................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

  24

  3. Profitabilitas ........................................................................

  47 E. PEMBAHASAN .....................................................................

  42 a) Uji Multikolinearitas .......................................................

  42 b) Uji Heteroskedastisitas ..................................................

  43 c) Uji Autokorelasi .............................................................

  44 D. UJI HIPOTESIS .......................................................................

  44 1. Uji Hipotesis Pertama .........................................................

  46 2. Uji Hipotesis Kedua ...........................................................

  46 3. Uji Hipotesisi Ketiga ...........................................................

  46 4. Uji Hipotesis Keempat .......................................................

  47 1. Ukuran Perusahaan .............................................................

  40 2. Uji Normalitas ....................................................................

  47 2. Profitabilitas ........................................................................

  48 3. Leverage ..............................................................................

  49 4. Dewan Komisaris ................................................................

  50 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................

  51 A. KESIMPULAN .......................................................................

  51 B. KETERBATASAN ..................................................................

  52 C. SARAN ....................................................................................

  52 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

  41 3. Uji Asumsi Klasik ...............................................................

  40 1. Analisis Statistik Deskriptif ...............................................

  25 4. Levarage .............................................................................

  28 a. Uji F ................................................................................

  26 5. Dewan Komisaris ................................................................

  26 6. TEKNIK ANALISIS DATA ..................................................

  26 1. Uji Normalitas ......................................................................

  26 2. Uji Asumsi Klasik ..............................................................

  27 a. Uji Multikolinearitas ....................................................

  27 b. Uji Heterokedastisitas ..................................................

  27 c. Uji Autokorelasi ...........................................................

  28 3. Uji hipotesis .........................................................................

  28 b. Uji t ................................................................................

  39 C. ANALISIS DATA ...................................................................

  29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................

  32 A. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN .......................................

  32 B. PROFIL SAMPEL ...................................................................

  33 1. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial ...............................

  33 2. Ukuran Perusahaan .............................................................

  37 3. Profitabilitas ........................................................................

  37 4. Leverage .............................................................................

  38 5. Dewan Komisaris ................................................................

  53 LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL HALAMAN Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu ...............................................

  19 Tabel 4.1 Subjek Penelitian ..............................................

  32 Tabel 4.2 Contoh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial .......................

  33 Tabel 4.3 Komposisi Pengungkapan Tangung Jawab Sosial Perusahaan 37 Tabel 4.4 Komposisi Sampel Berdasarkan ROA .....................................

  38 Tabel 4.5 Komposisi Sampel Berdasarkan Rasio Hutang Terhadap Modal Sendiri .......................................................................................

  39 Tabel 4.6 Komposisi Sampel Berdasarkan Jumlah Anggota Dewan Komisaris .................................................................................................. 39 Tabel 4.7 Deskriptif Variabel Penelitian ..................................................

  40 Tabel 4.8 Uji Normalitas ..........................................................................

  42 Tabel 4.9 Nilai Tolerance dan Variance Inflaction Factor (VIF) ............

  42 Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi ..............................................................

  43 Tabel 4.11 Hasil Pengujian Regresi Variabel Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, Dan Dewan Komisaris Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial ............................................................................

  44 Tabel 4.12 Hasil Uji F (Simultan) .............................................................

  44 Tabel 4.13 Hasil Uji T (Parsial) ...............................................................

  46

  DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Tangung Jawab Sosial Perusahaan .....................................

  9 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ............................................................

  21 Gambar 4.1 Hasil Uji Glejser untuk Heterokedastisitas .........................

  43 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A. Checklist Pengungkapan CSR .........................................................

  55 B. Data Penelitian ……………………………………………….....

  58 C. Hasil Olah Data Statistik ................................................................

  64

  ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN

  

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM LAPORAN

  TAHUNAN PERUSAHAAN Studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

  (periode 2008-2012) Pipit Widiyas Tuti

  Nim : 092114018 Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2013

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh antara faktor- faktor ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage dan dewan komisaris terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan meliputi lingkungan, energi, keselamatan dan kesehatan tenaga kerja, tenaga kerja, produk, masyarakat dan umum.

  Jenis penelitian adalah studi empiris. Data tersebut menggunakan perusahaan manufaktur periode 2008-2012 diperoleh dari BEI sebesar 126 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi.

  Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa hanya ukuran perusahaan, dan dewan komisaris yang berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial, sedangkan profitabilitas tidak berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial karena profitabilitas perusahaan tidak berdampak pada pengungkapan tanggung jawab sosial. Selanjutnya leverage tidak berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab social.

  ABSTRACT FACTORS INFLUENCING CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE (CSR) IN THE ANNUAL REPORT

  Empirical study on manufacturing company listed on the Indonesia Stock Exchange ( period 2008-2012 )

  Pipit Widiyas Tuti Nim : 092114018

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2013 The aim of this study is to examine the influence of firm size, profitability, leverage and board of commissioners to corporate social responsibility disclosure. The corporate social responsibility disclosures consists of the responsibility to the environment, energy, health and safety, employee, products, and community in general.

  This study is an empirical study. The data is obtained from 126 manufacturing company listed at Indonesia Stock Exchange from the year 2008 to 2012. The data analysis technique is regression analysis.

  Results showed that only the firm size, and the board of commissioners had the positive effect to the corporate social responsibility disclosure, whereas the profitability had no negative effect to the social responsibility disclosure because the profitability of the company does not have an impact on the disclosure of social responsibility. Furthermore, leverage had no positive effect to social responsibility disclosure on the grounds that the size of the leverage does no effect to the corporate social responsibility disclosure.

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di dunia usaha menuntut perusahaan untuk memikirkan strategi untuk memenangkan persaingan. Perusahaan harus terus memperhatikan kepentingan manajemen, pemilik, karyawan, konsumen dan masyarakat. Perhatian terhadap masyarakat sekitar perusahaan dapat diwujudkan melalui tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh dua aspek. Ada dua aspek penting yang harus diperhatikan sehingga keberadaan perusahaan membawa perubahan ke arah perbaikan dan ada peningkatan taraf hidup masyarakat yaitu aspek ekonomi dan aspek sosial (Fahrizqi, 2010).

  Aspek ekonomi, perusahaan berorintasi untuk mendapatkan keuntungan sedangkan aspek sosial berarti perusahaan memberikan kontribusi kepada masyarakat. Perusahaan tidak hanya dihadapkan pada tanggung jawab untuk memperoleh keuntungan semata, tetapi perusahaan juga harus memperhatikan tanggung jawab sosial dan lingkungannya. Akan tetapi perusahaan kadangkala melalaikan tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut dengan alasan bahwa mereka tidak memberikan kontribusi terhadap kelangsungan hidup perusahaan. Hal tersebut menyebabkan hubungan perusahaan dengan lingkungannya tidak bersifat timbal balik (Anggraini, 2006).

  Saat ini di Indonesia, perusahaan dituntut untuk mengungkapkan sosialnya dalam laporan tahunan. Informasi tanggung jawab ini tidak hanya dibutuhkan oleh pemilik atau pemegang saham saja, tetapi terhadap

  

stakeholders yang terkait yaitu masyarakat, lingkungan serta karyawan.

  Informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dan lingkungan terhadap aktivitas perusahaan adalah tentang keamanan/keselamatan produk, kehalalan dalam mengkonsumsi makanan maupun minuman, kebersihan dalam mengolah produk, serta perlindungan lingkungan hidup mulai dari penggolahan limbah, pengundulan hutan, polusi udara, air agar tidak mengalami kerusakan, sehingga sumber daya untuk generasi selanjutnya tidak habis. Begitu juga terhadap karyawan, informasi yang dibutuhkan seperti fasilitas yang didapatkan, pelatihan tenaga kerja, bantuan keuangan, pendidikan, tunjangan, keselamatan dan kesehatan dalam bekerja serta lain sebagainya. Maka tanggung jawab sosial di Indonesia diatur dalam undang-undang nomor 40 tahun 2007 pasal 47 ayat 1 dimana “perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”.

  Di Indonesia sendiri penelitian tentang pengungkapan lingkungan dan sosial telah banyak dilakukan, khususnya bersifat parsial, karena untuk mengetahui dari masing-masing variabel independen berpengaruh positif atau negatif terhadap variabel dependen. Seperti pada penelitian Sembiring (2003), Anggraini (2006), Hasibuan (2001), Fahrizqi (2010), dan Devina (2004) juga melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan antara ukuran perusahaan, leverage dan ukuran dewan komisaris dengan pengungkapan tanggung jawab sosial, sedangkan pada tingkat profitabilitas dengan pengungkapan tanggung jawab sosial tidak memiliki hubungan yang signifikan jika diukur dengan 78 item dari pengungkapan tangung jawab sosial perusahaan.

  Ukuran perusahaan merupakan variabel yang banyak digunakan untuk menjelaskan variasi pengungkapan dalam laporan tahunan perusahaan.

  Menurut Hackston dan Milne (1996) dalam Sembiring (2003), ukuran perusahaan berhubungan sangat tinggi dengan pengungkapan tanggung jawab sosial, karena perusahaan dapat diukur dari sisi tenaga kerja, dan total aktiva. Jadi semakin banyaknya jumlah tenaga kerja dalam suatu perusahaan, maka pihak manajemen dalam memperhatikan tenaga kerja semakin besar, begitu juga jika melihat dari total aktiva semakin besar maka perusahaan akan mengungkapkan tangung jawab yang besar pula. Selain itu semakin besar perusahaan maka dampak aktivitas operasinya semakin besar terhadap masyarakat sehingga pengungkapan yang diharapkan semakin luas sebagai akibat dari tekanan masyarakat. Hubungan antara ukuran dengan tanggung jawab sosial sangat berpengaruh signifikan jika dilihat dari jumlah tenaga kerja, total aktiva, seperti pada penelitian Sembiring (2003), Hasibuan (2001), Fahrizqi (2010) dan Anggarini (2006) yang berhasil menunjukkan pengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

  Hubungan profitabilitas dengan tanggung jawab sosial perusahaan sangat operasi perusahaan. Profitabilitas diukur dengan laba perusahaan dengan total aktiva selama satu periode. Sembiring (2005) juga tidak berhasil menyatakan profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Karena pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan kelihatannya tidak berhubungan dengan profitabilitas dalam periode yang sama, tetapi berhubungan dengan laba periode yang lalu. Hal ini didukung dengan argumentasi bahwa katika perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi, maka perusahaan mengganggap tidak perlu untuk melaporkan hal-hal yang akan menggangu informasi tentang sukses keuangan perusahaan. Sebaliknya pada saat tingkat profitabilitas rendah, perusahaan berharap para pengguna laporan akan membaca “good news” kinerja perusahaan.

  Hasil yang tidak konsisten ditunjukkan pada hubungan leverage dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Leverage memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya suatu utang. Scott (2000) dalam Fahrizqi (2010) berpendapat semakin tinggi leverage kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak utang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan laba di masa depan. Sejalan dengan teori keagenan, jika perusahaan yang memiliki rasio leverage tinggi akan mengungkapan lebih banyak informasi karena biaya keagenan perusahaan stukturnya akan dilihat dari modal yang lebih tinggi (Jensen & Meckling, 1976 dalam Sembiring, 2003. Seperti penelitian Sembiring (2003) dengan pengungkapan tanggung jawab sosial, sedangkan penelitian Anggraini (2006), Hasibuan (2001), Devina (2004) menyimpulkan hasil yang positif signifikan antara leverage dengan pengungkapan tanggung jawab sosial.

  Dewan komisaris merupakan wakil dari stakeholder dalam mengawasi pengolahan perusahaan yang dilaksanakan oleh manajemen. Dewan komisaris memiliki wewenang yang dapat memberikan pengaruh yang cukup kuat dalam menekan manajemen untuk mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaan. Maka, perusahaan yang memiliki dewan komisaris dengan jumlah yang banyak akan lebih besar juga mengungkapkan tanggung jawab sosial. Hal ini sejalan dengan penelitian Sembiring (2003), Anggraini (2006), Hasibuan (2001) yang menunjukkan hasil yang saling berhubungan antara dewan komisaris independen terhadap tingkat pengungkapan sukarela.

  Dapat disimpulkan dari penjelasan diatas maka untuk pengujian ini mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan, menggunakan ke empat faktor-faktor yaitu ukuran penelitian, profitabilitas, leverage, dan ukuran dewan komisaris pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

  B. Rumusan Masalah

  1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur di BEI?

  2. Apakah profitabilitas berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung

  3. Apakah leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur di BEI?

  4. Apakah ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan manufaktur di BEI? C. Tujuan Penelitian

  Tujuannya untuk mendapatkan bukti secara empiris terhadap hal-hal di atas, yaitu:

  1. Untuk mengetahui pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

  2. Untuk mengetahui pengaruh negatif profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

  3. Untuk mengetahui pengaruh positif leverage terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

  4. Untuk mengetahui pengaruh positif ukuran dewan komisaris terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan masukan akan pentingnya akan pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial pada masa sekarang ini.

  2. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan untuk dapat menambah literatur koleksi perpustakaan dan berguna bagi para mahasiswa/i peneliti selanjutnya yang akan meneliti hal ini secara lebih mendalam.

  3. Bagi Penulis Peneliti memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial dan pengungkapannya terhadap laporan tahunan perusahaan.

  E. Sistematika Penulisan

  Bab I : PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian. Bab II : Landasan Teori Dalam bab ini berisikan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang nantinya akan dijadikan dasar untuk menganalisis data yang diperoleh.

  Bab III : Metode Penelitian Dalam bab ini penulis akan menguraikan jenis penelitian yang akan dilakukan, populasi dan sampel yang diambil, teknik pengumpulan data dan analisis data.

  Bab IV : Hasil Dan Pembahasan Bab ini menjelaskan tentang analisis terhadap data dan temuan empiris yang diperoleh. Bab V : Penutup Bab ini berisikan mengenai kesimpulan yang diambil dari bab analisis data yang dilakukan, keterbatasan pada saat proses penelitian, kemudian apa yang didapatkan dari kesimpulan itu akan diberikan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.

  BAB II LANDASAN TEORI A. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Perusahaan didirikan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam mencapai suatu tujuan, perusahaan harus berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan dalam arti luas mencakup semua faktor ekstern yang mempengaruhi individu, perusahaan dan masyarakat. Oleh karena itu, perusahaan diharapkan tidak hanya mementingkan kepentingan manajemen dan pemilik modal tetapi juga kepada karyawan, konsumen serta masyarakat (Anggraini, 2006).

  Konsumen Aktivitas Perusahaan Lingkungan

  Karyawan Investor

  Gambar 2.1: Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sumber: Invancevic (1992) dalam Hasibuan (2001)

  Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa baik para investor, karyawan, konsumen maupun lingkungan sangat membutuhkan informasi mengenai aktivitas perusahaan. Pihak mereka memiliki pengaruh yang cukup besar dalam kesuksesan perusahaan. Konsumen dalam hal ini merupakan para pelanggan yang dimiliki perusahaan, untuk melakukan transaksi pembelian produk yang kebersihan dan kesehatan produk, keamanan serta keselamatan produk, dan lain sebagainya. Dengan adanya para konsumen, aktivitas perusahaan berjalan dengan bantuan para karyawan yang merupakan tangan kanan perusahaan, tanpa adanya karyawan aktivitas perusahaan juga tidak berjalan dengan lancar.

  Maka perusahaan memiliki kewajiban untuk memberikan keuntungan terbaik seperti tunjungan THR, pansiun, pendidikan, fasilitas rumah/kendaraan. Begitu juga terhadap lingkungan, perusahaan harus berinteraksi pada lingkungan sekitar, khususnya pada limbah dari proses produksi, polusi udara, serta air, pelindungan lingkungan hidup agar tidak punah. Itu semua tidak terlepas dari para investor yang memiliki modal dalam perusahaan. Tanggung jawab investor yang merupakan titik tumpu untuk menghidupkan perusahaan, jika investor lemah maka aktivitas perusahaan kemungkinan tidak berjalan dengan lancar, serta banyak kerugian yang akan dialami oleh perusahaan, karyawan, konsumen maupun lingkungan, maka agar aktivitas perusahaan berjalan dengan baik semua saling berhubungan.

  Dauman dan Hargreaves (1992) dalam Hasibuan (2001) membagikan area tanggung jawab perusahaan kedalam 3 level yaitu:

  1. Basic Responsibility Pada level ini, menghubungkan tanggung jawab yang pertama dari perusahaan, yang muncul karena keberadaan perusahaan seperti: perusahaan harus membayar pajak, mematuhi hukum, mematuhi standar pekerjaan, memuaskan pemegang saham, dan lain-lain.

  2. Organizational responsibility Level ini menunjukan tanggung jawab perusahaan untuk memenuhi perubahan kebutuhan “stakeholder” seperti pekerja, konsumen, pemagang sahan dan masyarakat disekitarnya.

  3. Societal responsibility Dalam level ini, merupakan tahap ketika terjadi interaksi antara perusahaan dengan kekuatan lain di masyarakat sehingga perusahaan dapat tumbuh secara berkesinambungan, dengan melibatkan lingkungannya secara keseluruhan. Dalam level organizational responsibility dan societal

  responsibility inilah penelitian yang umumnya dilakukan.

  B. Teori Keagenan Menurut Jensen dan Meckling, 1986 dalam Sunarto, 2009, teori keagenan menyatakan bahwa antara manajemen dan pemilik mempunyai kepentingan yang berbeda. Dalam model keagenan dirancang sebuah sistem yang melibatkan kedua belah pihak, sehingga diperlukan kontrak kerja antara pemilik (principal) dan manajemen (agent). Terdapat 3 faktor yang mempengaruhi hubungan agensi diantaranya biaya pengawasan, biaya kontrak, dan visibilitas politis. Dalam hal ini, perusahaan akan memerlukan biaya untuk mengungkapkan informasi pertanggungjawaban sosial, sehingga yang terjadi laba dilaporkan menjadi lebih rendah.

  Perusahaan akan cenderung untuk mengungkapkan informasi pengawasan yang rendah dan vasibilitas politis yang tinggi (Belkaoui dan Karpik,1989 dalam Anggaraini, 2006). Jadi pengungkapan tanggung jawab sosial berpengaruh positif dengan kinerja sosial, kinerja ekonomi dan visibilitas politis dan terjadi hubungan negatif terhadap biaya kontrak dan biaya keagenan.

  C. Biaya Politis Biaya politis merupakan fungsi dari tingkat pengawasan politis dan pentingnya perusahaan untuk menyalurkan kekayaan perusahaan atas dampak politik masyarakat terhadap perusahaan (Mills, Nutter dan Schawb, 2010 dalam Fajarini, 2012). Jika biaya politis yang dihadapi oleh perusahaan semakin besar, maka manajer akan memiliki prosedur akuntansi yang dapat menghasilkan laba sekarang lebih kecil dibandingkan dengan laba dimasa depan. Dengan demikian semakin tinggi biaya politis yang dihadapi perusahaan, maka perusahaan akan mengeluarkan biaya untuk mengungkapkan informasi sosial sehingga laba yang dilaporkan menjedi lebih rendah (Watt & Zimmerman, 1990 dalam Anggraini, 2006).

  Biasanya yang lebih sering untuk mengungkapkan infomasi sosial adalah perusahaan besar, karena lebih sering disoroti oleh pihak yang membutuhkan informasi tersebut. Sehingga laba yang dihasilkan perusahaan akan tanpak lebih kecil karena digunakan untuk biaya pengungkapan sosial perusahaan.

  Ukuran perusahaan ini dapat dinilai dari kapitalisasi pasar, total asset, dan lain sebagainya. D. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dan Indeks CSR

  1. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Menurut Hackston dan Milne (1998) dalam Sembiring (2005), pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sering disebut sebagai

  corporate social responsibility yang merupakan proses pengkomunikasian

  dampak sosial dan lingkungan dari berbagai kegiatan ekonomi organisasi terhadap kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara keseluruhan.

  Harahap (1993) dalam Sembiring (2003) ada beberapa alasan yang mendukung dan menentang konsep tanggung jawab sosial perusahaan.

  Alasan yang mendukung antara lain:

  a. Keterlibatan sosial merupakan respon terhadap keinginan dan harapan masyarakat terhadap peran perusahaan.

  b. Keterlibatan sosial akan mempengaruhi perbaikan lingkungan masyarakat yang mungkin menurunkan biaya produksi.

  c. Meningkatkan nama baik perusahaan dan akan menimbulkan simpati langganan, karyawan, investor dan lain-lain.

  d. Menghindari campur tangan pemerintah dalam melindungi masyarakat.

  Campur tangan pemerintah cenderung membatasi peran perusahaan.

  e. Menunjukkan respon positif pada norma dan nilai yang berlaku di masyarakat.

  f. Sesuai dengan keinginan pemagang saham, dalam hal ini produk. g. Mengurangi kebencian masyarakat pada perusahaan yang kadang tidak bias dihindari.

  h. Membantu kepentingan nasional seperti konservasi alam, pemeliharaan barang-barang seni dan budaya, peningkatan pendidikan masyarakat, lapangan kerja dan lain-lain.

  Selanjutnya alasan yang menentang tanggung jawab sosial perusahaan, antara lain sebagai berikut: a. Mengalihkan perhatian perusahaan dari tujuan utamanya dalam mencari laba. Tanggung jawab sosial dianggap sebagai pemborosan.

  b. Memungkinkan keterlibatan perusahaan terhadap permainan kekuasaan atau politik secara berlebihan.

  c. Menimbulkan lingkungan bisnis yang monolitik bukan bersifat pluralistic.

  d. Keterlibatan sosial memerlukan dana besar yang tidak dapat dipenuhi oleh dana perusahaan sehingga dapat menurunkan tingkat pertumbuhan perusahaan.

  e. Keterlibatan pada kegiatan sosial yang demikian kompleks memerlukan tenaga ahli yang belum tentu dimiliki perusahaan.

  2. Indeks pengungkapan tanggung jawab sosial Indeks ini merupakan alat atau cara yang digunakan untuk mengukur tingkat pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial yang dilakukan oleh perusahaan (Protomo, 2010). Terdapat 7 kategori dari 78 item dalam dengan isu sosial dan lingkungan jika pengungkapan tersebut berisi informasi diantaranya (Fahrizqi, 2004): a. Lingkungan

  b. Energi

  c. Praktik Bisnis yang Wajar

  d. Sumber Daya Manusia

  e. Keterlibatan Masyarakat

  f. Produk yang dihasilkan g. Pengungkapan Lainnya.

  E. Faktor-faktor Perusahaan yang mempengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial

  1. Ukuran Perusahaan Variabel yang banyak digunakan untuk menjelaskan pengungkapan tanggung jawab sosial pada perusahaan dalam laporan tahunan adalah ukuran perusahaan (size perusahaan). Ukuran suatu perusahaan dapat mempengaruhi luas pengungkapan informasi dalam laporan keuangan mereka. Variabel ini mendukung teori biaya politis, semakin besar biaya politis yang dihadapi oleh perusahaan, maka manajer akan memilih prosedur akuntansi yang dapat menghasilkan laba sekarang lebih rendah dibandingkan laba masa depan. Dengan demikian semakin tinggi biaya politis perusahaan akan lebih banyak juga menggeluarkan biaya untuk mengungkapkan informasi sosial dan laba akan menjadi lebih rendah (Watt

  Ukuran perusahaan bisa didasarkan pada jumlah aktiva, jumlah tenaga kerja, volume penjualan atau kapitalisasi pasar. Untuk penelitian ini ukuran perusahaan dinyatakan dengan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan, jika jumlah aktiva semakin besar, maka akan semakin besar pula tanggung jawab sosial yang harus diungkapkan oleh perusahaan (Cahyonawati, 2003 dalam Purnasiwi (2011).

  Akan tetapi tidak semua penelitian dapat mendukung hubungan antara ukuran perusahaan dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Diantara penelitian yang berhasil membuktikan pengaruh positif kedua variabel tersebut seperti pada penelitian Hasibuan (2001) yang mengaitkan dengan teri agensi dimana manajemen sebagai agen akan menyelenggarakan operasi perusahaan seperti yang diinginkan principal yang telah berkembang keseluruh interest group termasuk karyawan dan masyarakat. Selain itu perusahaan besar mempunyai tekanan secara politis dan menjedi sorotan masyarakat luas untuk melakukan pengungkapan yang lebih besar. Sembiring (2005) juga membuktikan bahwa ukuran perusahaan dikaitkan dengan teori agensi, yang mana perusahaan besar yang memiliki biaya keagenan yang lebih besar akan mengungkapkan informasi yang luas untuk mengurangi biaya keagenan tersebut.

  Berdasarkan uruian di atas, maka hipotesis pertama yang akan diuji dalam penelitian ini dalam bentuk alternatifnya adalah: H : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan

  1

  2. Profitabilitas Hubungan antara pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan telah didalilkan untuk mencerminkan pandangan bahwa reaksi sosial memerlukan gaya managerial yang sama dengan gaya managerial yang diperlukan untuk membuat suatu perusahaan memperoleh keuntungan (Sembiring, 2003). Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan yang diperoleh maka semakin besar pula kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividennya.

  Sembiring (2005) juga tidak berhasil menyatakan profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Karena pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan kelihatannya tidak berhubungan dengan profitabilitas dalam periode yang sama, tetapi berhubungan dengan laba periode yang lalu. Hal ini didukung dengan argumentasi bahwa katika perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan akan lebih berorientasi pada laba semata, maka perusahaan mengganggap tidak perlu untuk melaporkan hal-hal yang akan menggangu informasi tentang sukses keuangan. Sebaliknya pada saat tingkat profitabilitas rendah, perusahaan berharap para pengguna laporan akan membaca “good news” kinerja perusahaan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profitabilitas mempunyai hubungan yang negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis yang kedua adalah: H : Profitabilitas perusahaan berpengaruh negatif terhadap pengungkapan

  2 tanggung jawab sosial perusahaan.

  3. Leverage

  Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan

  tergantung pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan. Rasio leverage merupakan proporsi total hutang terhadap rata-rata ekuitas pemegang saham. Teori keagenan memprediksi bahwa perusahaan dengan rasio

  leverage yang tinggi akan mengungkapkan lebih banyak informasi sosial,

  untuk menghilangkan keraguan dari para penguna informasi seperti masyarakat, karyawan, konsumen, investor (Jensen & Meckling, 1976 dalam Anggraini, 2006). Oleh karena itu, perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban untuk melakukan ungkapan yang lebih besar daripada perusahaan dengan rasio leverage yang rendah.

  H : Leverage perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan

  3 tanggung jawab sosial perusahaan.

  4. Dewan Komisaris Dewan komisaris adalah dewan yang bertanggung jawab atas pengawasan perusahaan oleh direksi yang tugasnya secara umum mengawasi jalannya perusahaaan, memberikan nasihat kepada direktur. Beasly (2001) dalam Anggraini (2006), dewan komisaris memiliki menekan manajemen dalam mengungkapkan tanggung jawab sosial, sehingga perusahaan yang memiliki jumlah anggota dewan komisaris lebih besar akan dapat mengungkapkan tanggung jawab sosial lebih banyak. Dengan demikian semakin banyak jumlah anggota dewan komisaris maka akan semakin mudah pula untuk mengendalikan direksi dan monitoring yang dilakukan akan semakin efektif. Dikaitkan dengan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, maka tekanan terhadap manajemen juga akan semakin besar untuk mengungkapkannya, oleh karena itu dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

  H

  4 : Jumlah Anggota dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

  F. Penelitian Terdahulu Berikut merupakan ringkasan dari penelitian sebelumnya tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan antara lain:

Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu

  Penelitian Variabel Alat Hasil Independen Analisis

  Hasibuan Size, rasio Regresi Size dan profit berpengaruh positif (2001) kepemilikan linier signifikan terhadap pengungkapan publik, profit berganda tanggung jawab sosial perusahaan, perusahaan, sedangkan rasio kepemilikan basis publik, basis perusahaan dan jenis perusahaan industri berpengaruh negatif dan jenis signifikan terhadap pengungkapan industri tanggung jawab sosial.

  Sembiring (2003)

  Regresi berganda Kepemilikan manajemen dan tipe industri berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan tangung jawab sosial sedangkan

  Sumber: dari hasil penelitian

  Regresi berganda Ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh positif signifikansi terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial, sedangkan pada leverage dan ukuran dewan komisaris berpengaruh negatif signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

  ukuran dewan komisaris

  leverage, dan

  Ukuran perusahaan, profitabilitas,

  perusahaan berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial. Fahrizqi (2010)

Dokumen yang terkait

Faktor yang mempengaruhi pengungkapan sosial dalam laporan tahunan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

1 39 97

Pengaruh karakteristik Good Corporate Governance (GCG) terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) : studi empiris pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 95

Perbedaan sebelum dan sesudah penerapan Corporate Social Responsibility terhadap profitabilitas dan likuiditas perusahaan : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 67

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan perusahaan : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (periode 2008-2012).

0 0 84

Pengaruh struktur kepemilikan saham dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility : studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010.

0 2 97

Pengaruh karakteristik Good Corporate Governance (GCG) terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) studi empiris pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 93

Perbedaan sebelum dan sesudah penerapan Corporate Social Responsibility terhadap profitabilitas dan likuiditas perusahaan studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 65

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi praktik perataan laba : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 2001-2004 - USD Repository

0 0 77

Pengaruh struktur modal, likuiditas, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap luas pengungkapan sukarela laporan tahunan : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2006 - USD Repository

0 0 129

Pengaruh pengungkapan informasi pertanggungjawaban sosial (corporate social reponsibility) terhadap nilai perusahaan : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006-2009 - USD Repository

0 0 165