KARYA ILMIAH UPRAK BI (1)
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Mendengar kata “graffiti” pasti sudah tidak asing lagi dan kitapun sering melihatnya
di lingkungan sekitar kita. Ukiran-ukiran yang berada di tembok dengan berbagai bentuk,
kata, dan juga warna-warna yang berada di tembok tersebut, dapat berisi inspirasi dan juga
suatu wadah penyaluran ide dari para seniman. Namun, seringkali juga kita melihat graffiti
tersebut dihapus oleh pemerintah dan hal itupun melukai perasaan para seniman yang sudah
menyalurkan inspirasinya melalui graffiti tersebut.
Hal tersebut telah memberikan pandangan negatif ke berbagai kalangan. Sampai
sekarangpun, graffiti masih sering disebut sebagai tindakan vandalisme yang merusak
tembok-tembok tersebut. Padahal graffiti dapat menambah keindahan suatu tempat dan
menambah nilai seni.
Oleh karena itu, peneliti membuat karya ilmiah yang berjudul “ Deskripsi Karya
Seni Graffiti Menurut Siswa/i IPS SMA Regina Pacis Jakarta Tahun 2015/2016” dan akan
melakukan penelitian mengenai tanggapan para siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta
mengenai karya seni graffiti, mensosialisasikan karya seni graffiti dan juga memberikan
informasi mengenai manfaat-manfaat karya seni graffiti.
I.2 PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan berbagai permasalahan yang
akan diteliti melalui penelitian ini. Rumusan masalah tersebut sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan karya seni graffiti?
2. Apa manfaat dari karya seni graffiti?
3. Bagaimana pandangan siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta Tahun 2015/2016
dalam menanggapi karya seni graffiti?
1
I.3 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti telah menyusun tujuan yang akan
dicapai melalui penelitian ini. Tujuan penelitian tersebut sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui apa itu karya seni graffiti
2. Dapat mengetahui manfaat karya seni graffiti
3. Menjadi tahu pandangan siswa/I SMA Regina Pacis Jakarta Tahun 2015/2016
mengenai karya graffiti
I.4 MANFAAT PENELITIAN
Melalui metode kuisioner dan metode studi pustaka yang akan digunakan dalam
penelitian, peneliti akan menjadi tahu pandangan para siswa/i IPS di SMA Regina Pacis
Jakarta mengenai karya seni graffiti baik dari pengertian, manfaat, pandangannya dan juga
memperoleh informasi dari buku-buku mengenai graffiti tersebut. Sehingga seluruh
rumusan permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti akan terjawab.
I.5 BATASAN ISTILAH
Graffiti: Suatu kegiatan penyaluran untuk membuat suatu karya seni dengan menggunakan
cat semprot di media dinding maupun di media lainnya. (Graffiti, 2005:9)1
Karya: Pekerjaan; hasil perbuatan; buatan; ciptaan (terutama hasil karangan)2
Vandalisme: Perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga
lainnya (keindahan alam, dsb) (KBBI, 2008:1544)3
Seni: Halus, sedangkan arti lainnya ialah kecil atau indah4
1
BAB II
1
Sandrine Pereira, Graffi iSiniapura : Tien Wah Press , 2005) hlm. 16
Tim Redaksi KBBI Pusaf Bahasa Edisi ke 4, Kamus Besar Bahasa Indonesia iJakarfa :
PT Gramedia, 2008) hlm.1354
3
IBID., 1544
4
Dedi Nurhadiaf, Pendidikan Seni Rupa i Jakarfa : PT Grasiondo, 2004) hlm. 3
2
2
LANDASAN TEORI
II.1 KAJIAN TEORI
1
II.1.a Graffiti
Graffiti sudah dilakukan pada jaman Neolithikum oleh manusia purba, terbukti dari
kutipan dari buku Graffiti oleh Sandrine Pereira (2005:16) yang menyatakan bahwa graffiti
sudah dilakukan pada jaman Neolithikum oleh manusia purba dengan mengukir dinding di
goa-goa tersebut menggunakan batu. Hal tersebut dilakukan untuk meninggalkan jejak
kelangsungan hidupnya dan juga kisah hidupnya di masa lampau 5. Graffiti juga terus
berkembang dari 3500 tahun lalunya di Mesir. Berdasarkan kutipan dari Graffiti (2005:16)
yaitu:
Three thousand five hundred years ago, two genial scribes, presumably aroused to
a fever pitch of passion by their social activities, left their marks in ink under the
Egyptian pyramids during a visit.6
Kutipan tersebut dapat diartikan bahwa 3500 tahun lalunya, Mesir sudah
menggunakan ukiran-ukiran yang menggunakan tinta di tembok-tembok piramid di Mesir,
dan berisi mengenai kehidupan masyarakat Mesir di masa lampau.
Berdasarkan perkembangan yang dikutip dari Graffiti (2005:16-25) menyatakan
bahwa selain di Mesir, graffiti juga berkembang di belahan bumi lainnya, seperti di
Romawi, Perancis, Jerman, Cina dan juga di Amerika. Graffiti ikut serta dalam berbagai
permasalahan di negara-negara tersebut seperti Wars of Religion ( Perang Agama ) di
Romawi, Age of Enlightenment ( Masa Pencerahan) di Perancis, Second World War
( Perang Dunia II) di Jerman, Mao’s Cultural Revolution ( Perkembangan Kebudayaan
Dinasti Mao) di Cina, dan juga The Walls of America (Perkembangan Karya Seni Tembok)
di Amerika dan merupakan graffiti modern yang kita ketahui seperti sekarang. Hal tersebut
15
6
Sandrine Pereira, Graffi iSiniapura : Tien Wah Press , 2005) hlm. 16
IBID., hlm. 16
3
berkembang karena graffiti dapat membantu masyarakat suatu negara dalam menyalurkan
ketidakpuasannya mengenai permasalahan di negara tersebut7.
Graffiti berdasarkan kutipan dari buku Graffiti (2005:14) menyatakan bahwa graffiti
sudah
berkembang pada masa Renaissance dan dipergunakan untuk menghiasi suatu
kegiatan busana. Graffiti semakin berkembang pada abad ke-20 di America pada jaman
dahulu. Di Amerika, graffiti bisa menjadi suatu karya yang dapat dijadikan pameran.
Sampai detik ini, karya seni graffiti bisa menjadi suatu kenikmatan dan digunakan sebagai
hobi yang dapat menyalurkan suatu inspirasi dan ide bagi para seniman8.
Berdasarkan kutipan Graffiti (2005:9) yaitu:
With the definition of ‘graffiti’: noun signifying ‘a pictorial composition based on
handwriting and sprayed on a wall or other surface’. There’s also mention of the ‘writer’:
‘person or artist using spraycans to produce a design’.9
Hal tersebut dapat diartikan bahwa graffiti menurut Sandrine Pereira di buku
terbitannya mengatakan bahwa graffiti adalah suatu kegiatan penyaluran untuk membuat
suatu karya seni dengan menggunakan cat semprot di media dinding maupun di media
lainnya. Kutipan tersebut diperkuat dari penulis buku yaitu Denys Roiut dengan bukunya
yang berjudul Le Livre du Graffiti (1985:3), berdasarkan analisisnya, graffiti juga berasal
dari kata Romawi yang berarti menggambar, mengecat, dan menulis10.
7
Sandrine Pereira, Graffi iSiniapura : Tien Wah Press , 2005) hlm. 16-25
IBID., hlm. 14
9
IBID., hlm. 9
10
Denys Rouif, Le Livre du Graffiti iPerancis : Ed. Alfernafives, 1985) hlm. 3
8
II.1.b Vandalisme
4
Menurut salah satu tokoh Dinas Ketertiban Kota dalam presentasinya pada kegiatan
MOPDB di SMA Muhammadyah 2 di Yogyakarta, disampaikan bahwa vandalisme adalah
suatu sikap kebiasaan yang dialamatkan kepada bangsa Vandal, pada zaman Romawi
Kuno, yang budayanya antara lain: perusakan yang kejam dan penistaan terhadap segala
sesuatu yang indah atau terpuji. Vandalisme berasal dari kata bahasa Inggris yaitu
vandalism dan ada kaitannya dengan: perusakan; sifat suka merusak (perusak, merusak,
dan bersifat merusak). Tindakan yang termasuk di dalam vandalisme lainnya adalah
perusakan kriminal, pencacatan, graffiti, dan hal-hal lainnya yang bersifat mengganggu.
Vandalisme bersifat menggangu baik bagi objek vandal maupun penikmat objek tersebut
(Sukamto, S.E , presentasi, 15 Juli 2014)11.
Berdasarkan presentasi yang dilakukan oleh Dinas Ketertiban Kota di Yogyakarta
mengenai vandalisme, dapat disimpulkan bahwa vandalisme adalah kegiatan yang merusak
segala sesuatu yang indah sehingga menimbulkan kerusakan pada objek tersebut.
Dalam menangani masalah Vandalisme tersebut, pemerintah mengeluarkan
beberapa Undang-undang yang harus dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia apabila
merusak atribut negara, salah satu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa pelaku perusakan
terhadap sarana dan prasarana negara seperti tindakan vandalisme, diancam hukuman
maksimal 6 tahun penjara12. Sebagai dasar hukum, penegakan terhadap aksi vandalisme,
yaitu Perda No. 18 Tahun 2002, yang menerangkan tentang kebersihan terhadap properti
negara13.
11
Presenfasi oleh Sukamfo, S.E, faniial 15 Juli 2014 di SMA Muhammadyah 2
di Yoiyakarfa
12
Undani-Undani Nomor 32 Tahun 2009 Tenfani Perlindunian dan
Penielolaan Linikunian
Hidup, pasal 10
13
Perda Surakarfa No. 18 Tahun 2002, yani meneranikan fenfani kebersihan
ferhadap properfi daerah pasal 2
5
II.2 METODE PENELITIAN
Peneliti menggunakan metode penelitian yang mencakup jenis penelitian, variabel
penelitian dan juga teknik pengumpulan serta analisis data, sebagai berikut:
II.2.a Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang peneliti gunakan merupakan jenis penelitian studi pustaka dan
kuisioner. Hal ini terbukti dengan memperoleh informasi mengenai pengertian dan manfaat
graffiti melalui buku-buku. Selain itu juga memperoleh tanggapan siswa/i IPS di SMA
Regina Pacis Jakarta tahun ajaran 2015-2016 melalui kuisioner yang dibagikan oleh
peneliti dengan sejumlah 45 lembar kuisioner dan dibagikan kepada:
a. 15 siswa/i IPS kelas 10
b. 15 siswa/i IPS kelas 11
c. 15 siswa/i IPS kelas 12
II.2.a Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang peneliti gunakan adalah menggunakan variabel bebas yang
didasarkan atas sampel yang digunakan untuk diteliti secara meluas, yaitu sampel sejumlah
45 siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta. Variabel ini memengaruhi metode penelitian
yang digunakan penulis, yaitu dengan kuisioner yang disebarluaskan kepada siswa/i IPS
SMA Regina Pacis Jakarta.
II.2.c Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah kuisioner. Kuisioner yang
digunakan peneliti adalah kuisioner campuran. Terdapat 6 pertanyaan yang sifatnya
tertutup dan 4 pertanyaan yang sifatnya terbuka. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dari pertanyaan tertutup adalah dengan mengelompokkan hasil jawaban dan akan dituang
dalam suatu diagram, sedangkan untuk pertanyaan terbuka adalah dengan menggunakan
pengelompokan jawaban-jawaban yang mengandung arti yang sama.
6
BAB III
PEMBAHASAN
Setelah peneliti mengetahui dasar teori dan analisis data, peneliti akan melakukan
kegiatan pembahasan yang berdasarkan pada teori dan juga analisis data. Berdasarkan
permasalahan yang telah diteliti oleh peneliti, berikut adalah pembahasannya:
A. Apa yang dimaksud dengan karya seni graffiti?
Setelah hasil data yang diperoleh peneliti, peneliti telah memperoleh informasi
bahwa sebagian besar siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta mengetahui apa itu graffiti.
Hal tersebut disebabkan karena seringnya melihat gambar-gambar yang berada di tembok
jalanan. Graffiti telah tersebar luas karena keunikannya.Karya seni graffiti diungkapkan
dengan menggunakan cat semprot, hal itulah yang membuat graffiti unik dari seni lainnya.
Seperti yang ada di lampiran 0.1, bisa dilihat bahwa seni graffiti mengandung banyak
makna. Setiap ukiran, gambar, maupun kata yang ada di dalam graffiti merupakan inspirasi
atau ide pelukis tersebut. Seperti yang terkungkap oleh Sandrine Pereira di buku
terbitannya mengatakan bahwa graffiti adalah suatu kegiatan penyaluran untuk membuat
suatu karya seni dengan menggunakan cat semprot di media dinding maupun di media
lainnya (Graffiti: 2005:9)14.
14
Sandrine Pereira, Graffi iSiniapura : Tien Wah Press , 2005) hlm. 9
7
Berdasarkan analisis data mengenai karya seni graffiti yang berasal dari kuisioner
yang diperoleh peneliti, yaitu sebagai berikut:
Jawaban
Keterangan
Apakah Anda tahu graffiti sebelumnya?
No
1
Iya
38
Tidak
7
Diagram : yang Mengetahui Apa Itu Grafti
Yani fidak meniefahui iraffi; 15.56%
Yani meniefahui iraffi; 84.44%
Lampiran 0.2
Sesuai dengan data yang diperoleh peneliti, terdapat 84% siswa/i IPS SMA Regina
Pacis Jakarta mengetahui tentang graffiti dan 16% diantaranya tidak mengetahui tentang
graffiti.
8
No
Keterangan
Jawaban
Iya
Tidak
GraftiMelihat
Merupakan
Suatu
Bagian Karya
Seni
Diagram : Sering
Grafti
di Lingkungan
Sekitar
2
Menurut Anda, apakah graffiti adalah suatu bagian
34
11
dari karya seni?
Graffi bukan baiian karya seni; 24.44%
Serini Melihaf Graffi di Tembok-fembok Jalanan; 68.89%
Graffi merupakan suafu karya seni; 75.56%
Jarani Melihaf Graffi di Tembok-fembok Jalanan; 31.11%
Lampiran 0.3
Sesuai dengan analisis data yang diperoleh peneliti, terdapat 76% siswa/i IPS SMA
Regina Pacis Jakarta yang menyatakan bahwa graffiti merupakan suatu bagian karya seni
dan 24% diantaranya menyatakan bahwa graffit bukan merupakan suatu bagian karya seni
No
3
Keterangan
Sering
31
Apakah Anda sering melihatnya di
lingkungan sekitar Anda?
Lampiran 0.4
9
Jawaban
Jarang
Tidak Pernah
14
0
Sesuai dengan analisis data yang diperoleh peneliti, terdapat 69% siswa/i IPS SMA
Regina Pacis Jakarta yang sering melihat graffiti di lingkungan sekitarnya, 31% diantaranya
jarang melihat graffiti, hal ini membuktikan bahwa banyaknya karya seni graffiti di
lingkungan sekitar kita.
No
4
Keterangan
Menurut Anda, apakah gambar-gambar
Jawaban
Menarik
12
Tidak Menarik
33
yang ada tersebut menarik?
Diagram : Menarik atau Tidaknya Karya Seni Grafti
Menarik; 26.67%
Tidak Menarik; 73.33%
Lampiran 0.5
Sesuai dengan analisi data yang diperoleh peneliti, terdapat 27% siswa/i IPS SMA
Regina Pacis Jakarta berpendapat bahwa karya seni graffiti menarik. Namun terdapat 73%
diantaranya berpendapat bahwa karya seni tidak menarik
10
Melalui pendapat Denys Roiut melalui bukunya yang berjudul Le Livre du Graffiti
(1985:3), berdasarkan analisisnya, graffiti juga berasal dari kata Romawi yang berarti
menggambar, mengecat, dan menulis15. Berdasarkan studi pustaka dan analisis data, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa graffiti adalah suatu wadah untuk mengekspresikan
inspirasinya melalui lukisan atau gambar dengan media cat semprot yang disemprotkan ke
berbagai bidang.
15 Denys Rouif, Le Livre du Graffiti (Ed. Alternatives, 1985) hlm. 3
B. Apa manfaat dari karya seni graffiti?
Setelah mengetahui arti graffiti, perlu diketahui apa itu manfaat dari graffiti.
Graffiti memiliki beragam manfaat yang sebelumnya kita ketahui. Berdasarkkan kutipan
Graffiti (2005:9) mengatakan bahwa graffiti bermanfaat sebagai wadah bagi para seniman
untuk menyalurkan inspirasinya16. Sejarah mengenai graffiti dapat memberikan informasi
mengenai manfaat dari graffiti tersebut. Hal tersebut dipertegas dari kutipan buku
Understanding Graffiti oleh Troy Lovata yaitu:
Graffiti can communicate a voice of protest as well as affirmation, and that its
presence in the built environment can effect change, counsel, mentor, and create
dialogue between individuals or groups17.
Maksud dari kutipan tersebut menjelaskan bahwa graffiti dapsat digunakan sebagai
alat untuk berkomunikasi dalam menyampaikan protesnya demi membangun suatu
lingkungan yang lebih baik. Graffiti juga dapat menjadi peran dalam berkonsultasi,
mendidik dan membangun suatu percakapan diantara individu dengan suatu kelompok.
Selain itu juga terdapat analisis data mengenai para responden mengetahui manfaat graffiti.
Dari 45 responden, hanya 34 responden yang mengetahui apa itu manfaat dari graffiti.
11
Menurut responden tersebut, dapat peneliti simpulkan bahwa graffiti bermanfaat
sebagai
wadah
inspirasi
para
seniman,
menggambarkan
suasana
disekitarnya,
mengembangkan kreativitas para seniman, mengisi waktu luang dalam kebosanan, dan juga
apabila dikembangkan secara benar, graffiti dapat menjadi salah satu karya seni yang
mendunia karena keunikannya.
16
17
Sandrine Pereira, Graffi iSiniapura : Tien Wah Press , 2005) hlm. 9
Troy Lovafa, Understanding Grafti iCalifornia : Leff Coasf Press.Inc , 2015) hlm.18
Berdasarkan analisis data dari kuisioner yang telah diperoleh peneliti mengenai manfaat
graffiti adalah sebagai berikut:
1. Berilah pendapat Anda mengenai karya seni graffiti yang sudah Anda pernah lihat
di tembok-tembok tersebut!
Jawaban:
Kesimpulan yang bisa diperoleh melalui 45 repsonden tersebut adalah:
-
Ada yang bagus dan ada yang menarik
-
Menarik, namun salah tempat dalam mengekspresikannya
-
Mengandung kata kotor didalamnya
-
Mengkotori fasilitas dan sarana
2. Bagaimana menurut Anda mengenai karya seni graffiti?
Jawaban:
Kesimpulan yang bisa diperoleh melalui 45 responden tersebut adalah:
-
Karya yang patut dikembangkan
-
Cukup bagus apabila tidak mengandung makna negatif didalamnya
-
Menarik dan berkreativitas tinggi
-
Graffiti harus diberi tempat yang cocok agar para seniman dapat berkembang
dalam berkreativitas
12
-
Karya seni graffiti harus tetap mengetahui tempat untuk mencoret-coret, bukan
di sembarang tempat
3. Apakah Anda tahu manfaat dari karya seni graffiti?
Jawaban:
Kesimpulan yang bisa diperoleh melalui 34 responden yang tahu mengenai manfaat
karya seni graffiti tersebut adalah:
-
Wadah inspirasi seniman
-
Menggambarkan suasana
-
Mengembangkan kreativitas seniman
-
Mengisi waktu luang dalam kebosanan
C. Bagaimana pandangan siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta Tahun
2015/2016 dalam menanggapi karya seni graffiti?
Tetapi, karena sifat graffiti yang mengotori fasilitas, sering kali dianggap sebagai
tindakan vandalisme di berbagai kalangan. Menurut skripsi yang dituliskan oleh Nana
Rosita Sari di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2010 lalu,
mengatakan bahwa sekarang ini, banyak aksi coret-coret di tembok-tembok rumah pinggir
jalan dan fasilitas umum lainnya di Kota Surakarta semakin marak dan memprihatinkan.
Pemerintah Kota Surakarta terkesan kurang serius dalam menindak aksi vandalisme atau
coret-coret tersebut yang nyata-nyata membuat lingkungan menjadi kotor dan tidak enak
dipandang mata18.
Begitupula dengan jawaban dari 29 responden yang setuju apabila graffiti dilarang
di Jakarta. Mereka berpendapat bahwa graffiti bersifat merusak dan dapat mengkotori
fasilitas di lingkungan kita. Selain itu, para
responden berpendapat bahwa graffiti
seringkali mengandung makna negatif di dalamnya. Oleh karena itu, tindakan tersebut patut
untuk dikenakan hukuman. Hal tersebut sudah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengenai adanya
larangan tindakan merusak prasarana seperti vandalisme, akan dikenakan hukuman
maksimal 6 tahun penjara19.
13
Diagram: Grafti adalah Suatu Tindakan Vandalisme
Graffi bukan Vandalisme; 40.00%
Graffi adalah Vandalisme; 60.00%
18
Nana Rosifa Sari “ EFISIENSI PENINDAKAN AKSI VANDALISME TERHADAP RUANG
PUBLIK DI KOTA SURAKARTA”,Persyarafan Guna Meraih Derajaf Sarjana dalam Ilmu
Hukum Pada Fakulfas Hukum Universifas Sebelas Maref Surakarfa, 2010, hlm 2
19
Undani-Undani Nomor 32 Tahun 2009 Tenfani Perlindunian dan Penielolaan
Linikunian Hidup, pasal 10
Berdasarkan analisis data yang diperoleh peneliti mengenai pandangan siswa/i IPS
di SMA Regina Pacis Jakarta adalah sebagai berikut:
No
5
Keterangan
Jawaban
Menurut pendapat Anda, apakah Anda setuju
bahwa graffiti adalah suatu tindakan Vandalisme
(suatu tindakan yang ilegal)?
Lampiran 0.6
14
Setuju
Tidak Setuju
27
18
Diagram : Tindakan Grafti Dilarang di Jakarta
Tidak Sefuju; 35.56%
Sefuju; 64.44%
Sesuai dengan analisis data yang diperoleh peneliti, terdapat 60% menyatakan
bahwa graffiti merupakan tindakan vandalisme dan 40% diantaranya menyatakan bahwa
graffiti bukan merupakan tindakan vandalisme. Hal ini menjelaskan bahwa mayoritas
menyatakan bahwa graffiti adalah tindakan yang merusak fasilitas.
No
6
Keterangan
Jawaban
Apakah Anda setuju apabila tidakan Graffiti
tersebut dilarang di Jakarta?
Setuju
Tidak Setuju
29
16
Lampiran 0.7
Sesuai dengan analisis data yang diperoleh peneliti, terdapat 64% siswa/i IPS SMA
Regina Pacis Jakarta yang setuju bahwa tindakan graffiti harus dilarang di Jakarta dan 36%
15
di antaranya tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa karena graffiti mengotori fasilitas di
Jakarta, mayoritas siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta setuju apabila graffiti harus
dilarang di Jakarta.
Berikut adalah analisis data pertanyaan yang bersifat terbuka mengenai tanggapan
siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta:
1. Mengapa Anda setuju apabila tindakan graffiti dilarang di Jakarta? (diisi apabila
Anda memilih setuju lihat no.5)
Jawaban:
Terdapat 29 responden yang mengatakan bahwa graffiti adalah suatu
tindakan vandalisme dan setuju apabila graffiti dilarang di Jakarta. Umumnya
sisiwa/i IPS kelas 11 dan 12 mengatakan bahwa graffiti bersifat merusak dan
mengkotori fasilitas negara. Sehingga patut untuk dikenakan hukuman apabila
merusak fasilitas negara.
2. Mengapa Anda tidak setuju apabila tindakan graffiti dilarang di Jakarta? ( diisi
apabila Anda memilih tidak setuju lihat no.5)
Jawaban:
Terdapat 16 responden yang di dominasi oleh kelas 10 mengatakan bahwa
graffiti adalah suatu wadah inspirasi seniman untuk menunjukan inspirasinya.
Responden mengatakan bahwa graffiti dapat menambah nilai seni di lingkungan.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa diperoleh peneliti melalui penelitian tersebut adalah bahwa
graffiti telah dikenal oleh kalangan siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta. Graffiti
memiliki berbagai macam manfaat terutama dalam menuang inspirasi melalui cat semprot
di media tertentu. Sering terlihatnya graffiti di pinggi jalan yang mengotori fasilitas,
menyebabkan munculnya tanggapan negatif dari graffiti karena dinilai merusak prasarana
dan bersifat ilegal. Seharusnya, graffiti merupakan suatu karya dari masing-masing seniman
yang harus kita hargai. Selain itu, rendahnya kesadaran para seniman untuk menuangkan
inspirasinya di sembarang tempat, itulah yang memicu tanggapan negatif dari masyarakat
luas. Oleh karena itu, perlunya kesadaran dari masing-masing seniman untuk memilah
media terlebih dahulu yang akan dijadikan wadah untuk menampung inspirasinya tersebut
agar lingkungan dan sarana tetap terjaga kebersihannya.
4.2 SARAN
Bagi pembaca:
-
Jagalah lingkungan kita
-
Ubah pandangan negatif graffiti menjadi positif dan bisa dijadikan suatu karya
seni yang mendunia
17
Bagi penulis:
-
Berlatih lagi dalam menulis karya tulis
-
Menggali informasi lebih banyak
-
Buatlah kuisioner dengan tipe tertutup karena lebih mudah dalam mengelola
data
DAFTAR PUSTAKA
Lovata, Troy. 2015. Understanding Graffiti. California: Left Coast Press.Inc.
Nurhadiat, Dedi. 2004. Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: PT Grasiondo.
Pereira, Sandrine. 2005. Graffiti. Singapura: Tieh Wah Press.
Pemerintah Daerah Surakarta, 2002. Kebersihan Terhadap Properti Negara. Surakarta:
Sekretaris Daerah Surakarta.
Republik Indonesia, 2009. Undang-Undang Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Jakarta: Sekretariat Negara.
Rouit, Denys. 1985. Le Livre du Graffiti. Perancis: Ed. Alternatives.
S.E , Sukamto. 15 Juli 2014. Pengenalan Vandalisme. SMA Muhammadyah 2 di
Yogyakarta: YogyaPost.
Tim Penyusun. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.
LAMPIRAN
18
lampiran 0.1
19
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Mendengar kata “graffiti” pasti sudah tidak asing lagi dan kitapun sering melihatnya
di lingkungan sekitar kita. Ukiran-ukiran yang berada di tembok dengan berbagai bentuk,
kata, dan juga warna-warna yang berada di tembok tersebut, dapat berisi inspirasi dan juga
suatu wadah penyaluran ide dari para seniman. Namun, seringkali juga kita melihat graffiti
tersebut dihapus oleh pemerintah dan hal itupun melukai perasaan para seniman yang sudah
menyalurkan inspirasinya melalui graffiti tersebut.
Hal tersebut telah memberikan pandangan negatif ke berbagai kalangan. Sampai
sekarangpun, graffiti masih sering disebut sebagai tindakan vandalisme yang merusak
tembok-tembok tersebut. Padahal graffiti dapat menambah keindahan suatu tempat dan
menambah nilai seni.
Oleh karena itu, peneliti membuat karya ilmiah yang berjudul “ Deskripsi Karya
Seni Graffiti Menurut Siswa/i IPS SMA Regina Pacis Jakarta Tahun 2015/2016” dan akan
melakukan penelitian mengenai tanggapan para siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta
mengenai karya seni graffiti, mensosialisasikan karya seni graffiti dan juga memberikan
informasi mengenai manfaat-manfaat karya seni graffiti.
I.2 PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan berbagai permasalahan yang
akan diteliti melalui penelitian ini. Rumusan masalah tersebut sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan karya seni graffiti?
2. Apa manfaat dari karya seni graffiti?
3. Bagaimana pandangan siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta Tahun 2015/2016
dalam menanggapi karya seni graffiti?
1
I.3 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, peneliti telah menyusun tujuan yang akan
dicapai melalui penelitian ini. Tujuan penelitian tersebut sebagai berikut:
1. Dapat mengetahui apa itu karya seni graffiti
2. Dapat mengetahui manfaat karya seni graffiti
3. Menjadi tahu pandangan siswa/I SMA Regina Pacis Jakarta Tahun 2015/2016
mengenai karya graffiti
I.4 MANFAAT PENELITIAN
Melalui metode kuisioner dan metode studi pustaka yang akan digunakan dalam
penelitian, peneliti akan menjadi tahu pandangan para siswa/i IPS di SMA Regina Pacis
Jakarta mengenai karya seni graffiti baik dari pengertian, manfaat, pandangannya dan juga
memperoleh informasi dari buku-buku mengenai graffiti tersebut. Sehingga seluruh
rumusan permasalahan yang akan diteliti oleh peneliti akan terjawab.
I.5 BATASAN ISTILAH
Graffiti: Suatu kegiatan penyaluran untuk membuat suatu karya seni dengan menggunakan
cat semprot di media dinding maupun di media lainnya. (Graffiti, 2005:9)1
Karya: Pekerjaan; hasil perbuatan; buatan; ciptaan (terutama hasil karangan)2
Vandalisme: Perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga
lainnya (keindahan alam, dsb) (KBBI, 2008:1544)3
Seni: Halus, sedangkan arti lainnya ialah kecil atau indah4
1
BAB II
1
Sandrine Pereira, Graffi iSiniapura : Tien Wah Press , 2005) hlm. 16
Tim Redaksi KBBI Pusaf Bahasa Edisi ke 4, Kamus Besar Bahasa Indonesia iJakarfa :
PT Gramedia, 2008) hlm.1354
3
IBID., 1544
4
Dedi Nurhadiaf, Pendidikan Seni Rupa i Jakarfa : PT Grasiondo, 2004) hlm. 3
2
2
LANDASAN TEORI
II.1 KAJIAN TEORI
1
II.1.a Graffiti
Graffiti sudah dilakukan pada jaman Neolithikum oleh manusia purba, terbukti dari
kutipan dari buku Graffiti oleh Sandrine Pereira (2005:16) yang menyatakan bahwa graffiti
sudah dilakukan pada jaman Neolithikum oleh manusia purba dengan mengukir dinding di
goa-goa tersebut menggunakan batu. Hal tersebut dilakukan untuk meninggalkan jejak
kelangsungan hidupnya dan juga kisah hidupnya di masa lampau 5. Graffiti juga terus
berkembang dari 3500 tahun lalunya di Mesir. Berdasarkan kutipan dari Graffiti (2005:16)
yaitu:
Three thousand five hundred years ago, two genial scribes, presumably aroused to
a fever pitch of passion by their social activities, left their marks in ink under the
Egyptian pyramids during a visit.6
Kutipan tersebut dapat diartikan bahwa 3500 tahun lalunya, Mesir sudah
menggunakan ukiran-ukiran yang menggunakan tinta di tembok-tembok piramid di Mesir,
dan berisi mengenai kehidupan masyarakat Mesir di masa lampau.
Berdasarkan perkembangan yang dikutip dari Graffiti (2005:16-25) menyatakan
bahwa selain di Mesir, graffiti juga berkembang di belahan bumi lainnya, seperti di
Romawi, Perancis, Jerman, Cina dan juga di Amerika. Graffiti ikut serta dalam berbagai
permasalahan di negara-negara tersebut seperti Wars of Religion ( Perang Agama ) di
Romawi, Age of Enlightenment ( Masa Pencerahan) di Perancis, Second World War
( Perang Dunia II) di Jerman, Mao’s Cultural Revolution ( Perkembangan Kebudayaan
Dinasti Mao) di Cina, dan juga The Walls of America (Perkembangan Karya Seni Tembok)
di Amerika dan merupakan graffiti modern yang kita ketahui seperti sekarang. Hal tersebut
15
6
Sandrine Pereira, Graffi iSiniapura : Tien Wah Press , 2005) hlm. 16
IBID., hlm. 16
3
berkembang karena graffiti dapat membantu masyarakat suatu negara dalam menyalurkan
ketidakpuasannya mengenai permasalahan di negara tersebut7.
Graffiti berdasarkan kutipan dari buku Graffiti (2005:14) menyatakan bahwa graffiti
sudah
berkembang pada masa Renaissance dan dipergunakan untuk menghiasi suatu
kegiatan busana. Graffiti semakin berkembang pada abad ke-20 di America pada jaman
dahulu. Di Amerika, graffiti bisa menjadi suatu karya yang dapat dijadikan pameran.
Sampai detik ini, karya seni graffiti bisa menjadi suatu kenikmatan dan digunakan sebagai
hobi yang dapat menyalurkan suatu inspirasi dan ide bagi para seniman8.
Berdasarkan kutipan Graffiti (2005:9) yaitu:
With the definition of ‘graffiti’: noun signifying ‘a pictorial composition based on
handwriting and sprayed on a wall or other surface’. There’s also mention of the ‘writer’:
‘person or artist using spraycans to produce a design’.9
Hal tersebut dapat diartikan bahwa graffiti menurut Sandrine Pereira di buku
terbitannya mengatakan bahwa graffiti adalah suatu kegiatan penyaluran untuk membuat
suatu karya seni dengan menggunakan cat semprot di media dinding maupun di media
lainnya. Kutipan tersebut diperkuat dari penulis buku yaitu Denys Roiut dengan bukunya
yang berjudul Le Livre du Graffiti (1985:3), berdasarkan analisisnya, graffiti juga berasal
dari kata Romawi yang berarti menggambar, mengecat, dan menulis10.
7
Sandrine Pereira, Graffi iSiniapura : Tien Wah Press , 2005) hlm. 16-25
IBID., hlm. 14
9
IBID., hlm. 9
10
Denys Rouif, Le Livre du Graffiti iPerancis : Ed. Alfernafives, 1985) hlm. 3
8
II.1.b Vandalisme
4
Menurut salah satu tokoh Dinas Ketertiban Kota dalam presentasinya pada kegiatan
MOPDB di SMA Muhammadyah 2 di Yogyakarta, disampaikan bahwa vandalisme adalah
suatu sikap kebiasaan yang dialamatkan kepada bangsa Vandal, pada zaman Romawi
Kuno, yang budayanya antara lain: perusakan yang kejam dan penistaan terhadap segala
sesuatu yang indah atau terpuji. Vandalisme berasal dari kata bahasa Inggris yaitu
vandalism dan ada kaitannya dengan: perusakan; sifat suka merusak (perusak, merusak,
dan bersifat merusak). Tindakan yang termasuk di dalam vandalisme lainnya adalah
perusakan kriminal, pencacatan, graffiti, dan hal-hal lainnya yang bersifat mengganggu.
Vandalisme bersifat menggangu baik bagi objek vandal maupun penikmat objek tersebut
(Sukamto, S.E , presentasi, 15 Juli 2014)11.
Berdasarkan presentasi yang dilakukan oleh Dinas Ketertiban Kota di Yogyakarta
mengenai vandalisme, dapat disimpulkan bahwa vandalisme adalah kegiatan yang merusak
segala sesuatu yang indah sehingga menimbulkan kerusakan pada objek tersebut.
Dalam menangani masalah Vandalisme tersebut, pemerintah mengeluarkan
beberapa Undang-undang yang harus dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia apabila
merusak atribut negara, salah satu Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup disebutkan bahwa pelaku perusakan
terhadap sarana dan prasarana negara seperti tindakan vandalisme, diancam hukuman
maksimal 6 tahun penjara12. Sebagai dasar hukum, penegakan terhadap aksi vandalisme,
yaitu Perda No. 18 Tahun 2002, yang menerangkan tentang kebersihan terhadap properti
negara13.
11
Presenfasi oleh Sukamfo, S.E, faniial 15 Juli 2014 di SMA Muhammadyah 2
di Yoiyakarfa
12
Undani-Undani Nomor 32 Tahun 2009 Tenfani Perlindunian dan
Penielolaan Linikunian
Hidup, pasal 10
13
Perda Surakarfa No. 18 Tahun 2002, yani meneranikan fenfani kebersihan
ferhadap properfi daerah pasal 2
5
II.2 METODE PENELITIAN
Peneliti menggunakan metode penelitian yang mencakup jenis penelitian, variabel
penelitian dan juga teknik pengumpulan serta analisis data, sebagai berikut:
II.2.a Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang peneliti gunakan merupakan jenis penelitian studi pustaka dan
kuisioner. Hal ini terbukti dengan memperoleh informasi mengenai pengertian dan manfaat
graffiti melalui buku-buku. Selain itu juga memperoleh tanggapan siswa/i IPS di SMA
Regina Pacis Jakarta tahun ajaran 2015-2016 melalui kuisioner yang dibagikan oleh
peneliti dengan sejumlah 45 lembar kuisioner dan dibagikan kepada:
a. 15 siswa/i IPS kelas 10
b. 15 siswa/i IPS kelas 11
c. 15 siswa/i IPS kelas 12
II.2.a Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang peneliti gunakan adalah menggunakan variabel bebas yang
didasarkan atas sampel yang digunakan untuk diteliti secara meluas, yaitu sampel sejumlah
45 siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta. Variabel ini memengaruhi metode penelitian
yang digunakan penulis, yaitu dengan kuisioner yang disebarluaskan kepada siswa/i IPS
SMA Regina Pacis Jakarta.
II.2.c Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah kuisioner. Kuisioner yang
digunakan peneliti adalah kuisioner campuran. Terdapat 6 pertanyaan yang sifatnya
tertutup dan 4 pertanyaan yang sifatnya terbuka. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dari pertanyaan tertutup adalah dengan mengelompokkan hasil jawaban dan akan dituang
dalam suatu diagram, sedangkan untuk pertanyaan terbuka adalah dengan menggunakan
pengelompokan jawaban-jawaban yang mengandung arti yang sama.
6
BAB III
PEMBAHASAN
Setelah peneliti mengetahui dasar teori dan analisis data, peneliti akan melakukan
kegiatan pembahasan yang berdasarkan pada teori dan juga analisis data. Berdasarkan
permasalahan yang telah diteliti oleh peneliti, berikut adalah pembahasannya:
A. Apa yang dimaksud dengan karya seni graffiti?
Setelah hasil data yang diperoleh peneliti, peneliti telah memperoleh informasi
bahwa sebagian besar siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta mengetahui apa itu graffiti.
Hal tersebut disebabkan karena seringnya melihat gambar-gambar yang berada di tembok
jalanan. Graffiti telah tersebar luas karena keunikannya.Karya seni graffiti diungkapkan
dengan menggunakan cat semprot, hal itulah yang membuat graffiti unik dari seni lainnya.
Seperti yang ada di lampiran 0.1, bisa dilihat bahwa seni graffiti mengandung banyak
makna. Setiap ukiran, gambar, maupun kata yang ada di dalam graffiti merupakan inspirasi
atau ide pelukis tersebut. Seperti yang terkungkap oleh Sandrine Pereira di buku
terbitannya mengatakan bahwa graffiti adalah suatu kegiatan penyaluran untuk membuat
suatu karya seni dengan menggunakan cat semprot di media dinding maupun di media
lainnya (Graffiti: 2005:9)14.
14
Sandrine Pereira, Graffi iSiniapura : Tien Wah Press , 2005) hlm. 9
7
Berdasarkan analisis data mengenai karya seni graffiti yang berasal dari kuisioner
yang diperoleh peneliti, yaitu sebagai berikut:
Jawaban
Keterangan
Apakah Anda tahu graffiti sebelumnya?
No
1
Iya
38
Tidak
7
Diagram : yang Mengetahui Apa Itu Grafti
Yani fidak meniefahui iraffi; 15.56%
Yani meniefahui iraffi; 84.44%
Lampiran 0.2
Sesuai dengan data yang diperoleh peneliti, terdapat 84% siswa/i IPS SMA Regina
Pacis Jakarta mengetahui tentang graffiti dan 16% diantaranya tidak mengetahui tentang
graffiti.
8
No
Keterangan
Jawaban
Iya
Tidak
GraftiMelihat
Merupakan
Suatu
Bagian Karya
Seni
Diagram : Sering
Grafti
di Lingkungan
Sekitar
2
Menurut Anda, apakah graffiti adalah suatu bagian
34
11
dari karya seni?
Graffi bukan baiian karya seni; 24.44%
Serini Melihaf Graffi di Tembok-fembok Jalanan; 68.89%
Graffi merupakan suafu karya seni; 75.56%
Jarani Melihaf Graffi di Tembok-fembok Jalanan; 31.11%
Lampiran 0.3
Sesuai dengan analisis data yang diperoleh peneliti, terdapat 76% siswa/i IPS SMA
Regina Pacis Jakarta yang menyatakan bahwa graffiti merupakan suatu bagian karya seni
dan 24% diantaranya menyatakan bahwa graffit bukan merupakan suatu bagian karya seni
No
3
Keterangan
Sering
31
Apakah Anda sering melihatnya di
lingkungan sekitar Anda?
Lampiran 0.4
9
Jawaban
Jarang
Tidak Pernah
14
0
Sesuai dengan analisis data yang diperoleh peneliti, terdapat 69% siswa/i IPS SMA
Regina Pacis Jakarta yang sering melihat graffiti di lingkungan sekitarnya, 31% diantaranya
jarang melihat graffiti, hal ini membuktikan bahwa banyaknya karya seni graffiti di
lingkungan sekitar kita.
No
4
Keterangan
Menurut Anda, apakah gambar-gambar
Jawaban
Menarik
12
Tidak Menarik
33
yang ada tersebut menarik?
Diagram : Menarik atau Tidaknya Karya Seni Grafti
Menarik; 26.67%
Tidak Menarik; 73.33%
Lampiran 0.5
Sesuai dengan analisi data yang diperoleh peneliti, terdapat 27% siswa/i IPS SMA
Regina Pacis Jakarta berpendapat bahwa karya seni graffiti menarik. Namun terdapat 73%
diantaranya berpendapat bahwa karya seni tidak menarik
10
Melalui pendapat Denys Roiut melalui bukunya yang berjudul Le Livre du Graffiti
(1985:3), berdasarkan analisisnya, graffiti juga berasal dari kata Romawi yang berarti
menggambar, mengecat, dan menulis15. Berdasarkan studi pustaka dan analisis data, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa graffiti adalah suatu wadah untuk mengekspresikan
inspirasinya melalui lukisan atau gambar dengan media cat semprot yang disemprotkan ke
berbagai bidang.
15 Denys Rouif, Le Livre du Graffiti (Ed. Alternatives, 1985) hlm. 3
B. Apa manfaat dari karya seni graffiti?
Setelah mengetahui arti graffiti, perlu diketahui apa itu manfaat dari graffiti.
Graffiti memiliki beragam manfaat yang sebelumnya kita ketahui. Berdasarkkan kutipan
Graffiti (2005:9) mengatakan bahwa graffiti bermanfaat sebagai wadah bagi para seniman
untuk menyalurkan inspirasinya16. Sejarah mengenai graffiti dapat memberikan informasi
mengenai manfaat dari graffiti tersebut. Hal tersebut dipertegas dari kutipan buku
Understanding Graffiti oleh Troy Lovata yaitu:
Graffiti can communicate a voice of protest as well as affirmation, and that its
presence in the built environment can effect change, counsel, mentor, and create
dialogue between individuals or groups17.
Maksud dari kutipan tersebut menjelaskan bahwa graffiti dapsat digunakan sebagai
alat untuk berkomunikasi dalam menyampaikan protesnya demi membangun suatu
lingkungan yang lebih baik. Graffiti juga dapat menjadi peran dalam berkonsultasi,
mendidik dan membangun suatu percakapan diantara individu dengan suatu kelompok.
Selain itu juga terdapat analisis data mengenai para responden mengetahui manfaat graffiti.
Dari 45 responden, hanya 34 responden yang mengetahui apa itu manfaat dari graffiti.
11
Menurut responden tersebut, dapat peneliti simpulkan bahwa graffiti bermanfaat
sebagai
wadah
inspirasi
para
seniman,
menggambarkan
suasana
disekitarnya,
mengembangkan kreativitas para seniman, mengisi waktu luang dalam kebosanan, dan juga
apabila dikembangkan secara benar, graffiti dapat menjadi salah satu karya seni yang
mendunia karena keunikannya.
16
17
Sandrine Pereira, Graffi iSiniapura : Tien Wah Press , 2005) hlm. 9
Troy Lovafa, Understanding Grafti iCalifornia : Leff Coasf Press.Inc , 2015) hlm.18
Berdasarkan analisis data dari kuisioner yang telah diperoleh peneliti mengenai manfaat
graffiti adalah sebagai berikut:
1. Berilah pendapat Anda mengenai karya seni graffiti yang sudah Anda pernah lihat
di tembok-tembok tersebut!
Jawaban:
Kesimpulan yang bisa diperoleh melalui 45 repsonden tersebut adalah:
-
Ada yang bagus dan ada yang menarik
-
Menarik, namun salah tempat dalam mengekspresikannya
-
Mengandung kata kotor didalamnya
-
Mengkotori fasilitas dan sarana
2. Bagaimana menurut Anda mengenai karya seni graffiti?
Jawaban:
Kesimpulan yang bisa diperoleh melalui 45 responden tersebut adalah:
-
Karya yang patut dikembangkan
-
Cukup bagus apabila tidak mengandung makna negatif didalamnya
-
Menarik dan berkreativitas tinggi
-
Graffiti harus diberi tempat yang cocok agar para seniman dapat berkembang
dalam berkreativitas
12
-
Karya seni graffiti harus tetap mengetahui tempat untuk mencoret-coret, bukan
di sembarang tempat
3. Apakah Anda tahu manfaat dari karya seni graffiti?
Jawaban:
Kesimpulan yang bisa diperoleh melalui 34 responden yang tahu mengenai manfaat
karya seni graffiti tersebut adalah:
-
Wadah inspirasi seniman
-
Menggambarkan suasana
-
Mengembangkan kreativitas seniman
-
Mengisi waktu luang dalam kebosanan
C. Bagaimana pandangan siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta Tahun
2015/2016 dalam menanggapi karya seni graffiti?
Tetapi, karena sifat graffiti yang mengotori fasilitas, sering kali dianggap sebagai
tindakan vandalisme di berbagai kalangan. Menurut skripsi yang dituliskan oleh Nana
Rosita Sari di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta tahun 2010 lalu,
mengatakan bahwa sekarang ini, banyak aksi coret-coret di tembok-tembok rumah pinggir
jalan dan fasilitas umum lainnya di Kota Surakarta semakin marak dan memprihatinkan.
Pemerintah Kota Surakarta terkesan kurang serius dalam menindak aksi vandalisme atau
coret-coret tersebut yang nyata-nyata membuat lingkungan menjadi kotor dan tidak enak
dipandang mata18.
Begitupula dengan jawaban dari 29 responden yang setuju apabila graffiti dilarang
di Jakarta. Mereka berpendapat bahwa graffiti bersifat merusak dan dapat mengkotori
fasilitas di lingkungan kita. Selain itu, para
responden berpendapat bahwa graffiti
seringkali mengandung makna negatif di dalamnya. Oleh karena itu, tindakan tersebut patut
untuk dikenakan hukuman. Hal tersebut sudah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengenai adanya
larangan tindakan merusak prasarana seperti vandalisme, akan dikenakan hukuman
maksimal 6 tahun penjara19.
13
Diagram: Grafti adalah Suatu Tindakan Vandalisme
Graffi bukan Vandalisme; 40.00%
Graffi adalah Vandalisme; 60.00%
18
Nana Rosifa Sari “ EFISIENSI PENINDAKAN AKSI VANDALISME TERHADAP RUANG
PUBLIK DI KOTA SURAKARTA”,Persyarafan Guna Meraih Derajaf Sarjana dalam Ilmu
Hukum Pada Fakulfas Hukum Universifas Sebelas Maref Surakarfa, 2010, hlm 2
19
Undani-Undani Nomor 32 Tahun 2009 Tenfani Perlindunian dan Penielolaan
Linikunian Hidup, pasal 10
Berdasarkan analisis data yang diperoleh peneliti mengenai pandangan siswa/i IPS
di SMA Regina Pacis Jakarta adalah sebagai berikut:
No
5
Keterangan
Jawaban
Menurut pendapat Anda, apakah Anda setuju
bahwa graffiti adalah suatu tindakan Vandalisme
(suatu tindakan yang ilegal)?
Lampiran 0.6
14
Setuju
Tidak Setuju
27
18
Diagram : Tindakan Grafti Dilarang di Jakarta
Tidak Sefuju; 35.56%
Sefuju; 64.44%
Sesuai dengan analisis data yang diperoleh peneliti, terdapat 60% menyatakan
bahwa graffiti merupakan tindakan vandalisme dan 40% diantaranya menyatakan bahwa
graffiti bukan merupakan tindakan vandalisme. Hal ini menjelaskan bahwa mayoritas
menyatakan bahwa graffiti adalah tindakan yang merusak fasilitas.
No
6
Keterangan
Jawaban
Apakah Anda setuju apabila tidakan Graffiti
tersebut dilarang di Jakarta?
Setuju
Tidak Setuju
29
16
Lampiran 0.7
Sesuai dengan analisis data yang diperoleh peneliti, terdapat 64% siswa/i IPS SMA
Regina Pacis Jakarta yang setuju bahwa tindakan graffiti harus dilarang di Jakarta dan 36%
15
di antaranya tidak setuju. Hal ini menjelaskan bahwa karena graffiti mengotori fasilitas di
Jakarta, mayoritas siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta setuju apabila graffiti harus
dilarang di Jakarta.
Berikut adalah analisis data pertanyaan yang bersifat terbuka mengenai tanggapan
siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta:
1. Mengapa Anda setuju apabila tindakan graffiti dilarang di Jakarta? (diisi apabila
Anda memilih setuju lihat no.5)
Jawaban:
Terdapat 29 responden yang mengatakan bahwa graffiti adalah suatu
tindakan vandalisme dan setuju apabila graffiti dilarang di Jakarta. Umumnya
sisiwa/i IPS kelas 11 dan 12 mengatakan bahwa graffiti bersifat merusak dan
mengkotori fasilitas negara. Sehingga patut untuk dikenakan hukuman apabila
merusak fasilitas negara.
2. Mengapa Anda tidak setuju apabila tindakan graffiti dilarang di Jakarta? ( diisi
apabila Anda memilih tidak setuju lihat no.5)
Jawaban:
Terdapat 16 responden yang di dominasi oleh kelas 10 mengatakan bahwa
graffiti adalah suatu wadah inspirasi seniman untuk menunjukan inspirasinya.
Responden mengatakan bahwa graffiti dapat menambah nilai seni di lingkungan.
16
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa diperoleh peneliti melalui penelitian tersebut adalah bahwa
graffiti telah dikenal oleh kalangan siswa/i IPS di SMA Regina Pacis Jakarta. Graffiti
memiliki berbagai macam manfaat terutama dalam menuang inspirasi melalui cat semprot
di media tertentu. Sering terlihatnya graffiti di pinggi jalan yang mengotori fasilitas,
menyebabkan munculnya tanggapan negatif dari graffiti karena dinilai merusak prasarana
dan bersifat ilegal. Seharusnya, graffiti merupakan suatu karya dari masing-masing seniman
yang harus kita hargai. Selain itu, rendahnya kesadaran para seniman untuk menuangkan
inspirasinya di sembarang tempat, itulah yang memicu tanggapan negatif dari masyarakat
luas. Oleh karena itu, perlunya kesadaran dari masing-masing seniman untuk memilah
media terlebih dahulu yang akan dijadikan wadah untuk menampung inspirasinya tersebut
agar lingkungan dan sarana tetap terjaga kebersihannya.
4.2 SARAN
Bagi pembaca:
-
Jagalah lingkungan kita
-
Ubah pandangan negatif graffiti menjadi positif dan bisa dijadikan suatu karya
seni yang mendunia
17
Bagi penulis:
-
Berlatih lagi dalam menulis karya tulis
-
Menggali informasi lebih banyak
-
Buatlah kuisioner dengan tipe tertutup karena lebih mudah dalam mengelola
data
DAFTAR PUSTAKA
Lovata, Troy. 2015. Understanding Graffiti. California: Left Coast Press.Inc.
Nurhadiat, Dedi. 2004. Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: PT Grasiondo.
Pereira, Sandrine. 2005. Graffiti. Singapura: Tieh Wah Press.
Pemerintah Daerah Surakarta, 2002. Kebersihan Terhadap Properti Negara. Surakarta:
Sekretaris Daerah Surakarta.
Republik Indonesia, 2009. Undang-Undang Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. Jakarta: Sekretariat Negara.
Rouit, Denys. 1985. Le Livre du Graffiti. Perancis: Ed. Alternatives.
S.E , Sukamto. 15 Juli 2014. Pengenalan Vandalisme. SMA Muhammadyah 2 di
Yogyakarta: YogyaPost.
Tim Penyusun. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.
LAMPIRAN
18
lampiran 0.1
19