Proposal Penelitian Dan Program Pascasarjana
Proposal Penelitian
Program Pascasarjana Teknik Fisika ITB
Topik Penelitian:
ANALISIS KARAKTERISTIK PENCAHAYAAN LED
UNTUK OBYEK VISUAL DENGAN CORAK MOTIF DAN
TEKSTUR
Tahun Akademik 2015/2016
REVANTINO
33315001
Persetujuan Calon Pembimbing
Tanggal: 10 Desember 2015
______________________________
____________________
Ir. F.X. Nugroho Soelami, M.B.Env., Ph.D.
Dr.
Rizki
Armanto, S.T., M.T.
Teknik Fisika ITB
Teknik Fisika ITB
1
Ringkasan Proposal Penelitian Mahasiswa
Program Pascasarjana Teknik Fisika
Institut Teknologi Bandung
1. Nama
: Revantino
NIM
2. Pembimbing I: Ir. F.X. Nugroho Soelami, M.B.Env., Ph.D.
: 33315001
Instansi
:
Instansi
:
TF – ITB
Pembimbing II
: Dr. Rizki Armanto, S.T., M.T.
TF – ITB
3. Judul/Topik
Analisis Karakteristik Pencahayaan LED untuk Obyek Visual dengan Corak
Motif dan Tekstur.
Keywords : Kinerja fotometri, aspek kolorimetri, keberterimaan visual,
pengukuran dan pemodelan pencahayaan.
4. Pendahuluan
Teknologi Light-emitting Diode (LED) telah tumbuh sangat pesat dalam
dekade terakhir. Diversifkasi fungsi LED untuk pencahayaan umum, telah
banyak dijumpai pada aplikasi interior maupun eksterior. Dibandingkan
dengan percahayaan konvensional, seperti lampu pijar (incandescent) dan
lampu pendar (fluorescent), LED memiliki keunggulan dalam efkasi luminus
(efsiensi energi) dan prediksi umur pemakaian. Namun demikian, aspek
keberterimaan visual dari sistem pencahayaan LED masih perlu dikaji lebih
lanjut. Hal ini dilakukan dalam rangka menilai kemampuan LED untuk
menggantikan sistem pencahayaan konvensional secara dominan di masa
depan.
Tingkat keberterimaan dikaji berdasarkan karakteristik obyektif sumber
cahaya LED, maupun kriteria subyektif pengamat (observer). Parameter
obyektif ditinjau dari kuantitas fsis, seperti spektrum cahaya (Power
Spectral Density), kualitas warna : Suhu Korelasi (CCT) dan Indeks Renderasi
(CRI & CQS); maupun skala-skala penilaian visual yang dikembangkan
2
(diturunkan) lebih lanjut. Skala penilaian visual tersebut terdiri dari aspek
persepsi, estetika-emosional dan kognitif (interpretasi semantik).
Aspek persepsi antara lain berupa : kinerja (performance) dan kenyamanan
(comfort) visual; preferensi putih (white preference) dan kecerahan ruang
(spatial brightness); kejelasan (clarity) dan ketepatan (fdelity); serta
kejenuhan (gamut) dan mampu-terima (perceptibility). Aspek estetikaemosional berupa preferensi tampilan warna (color appearance) serta
harmoni dan kesamaan (similarity), yang dipengaruhi oleh ingatan jangkapanjang (long-term memory) pegamat (observer). Sedangkan kriteria
subyektif dipengaruhi oleh faktor fsiologis maupun psikologis pengamat;
berdasarkan latar belakang jenis kelamin (gender), usia, pendidikan dan
profesi, serta geografs budaya (regional culture).
Dalam mengamati suatu obyek, selain ditentukan oleh subyektiftas
pengamat tersebut, juga dipengaruhi oleh karakteristik sumber cahaya yang
digunakan untuk meneranginya. Salah satu kelebihan sistem pencahayaan
LED adalah memiliki feksibilitas mampu-tala (tunable), dalam menghasilkan
karakteristik spektrum cahaya yang diinginkan. Kombinasi komponen LED
yang bersifat monokromatis (warna tunggal) dapat dimodifkasi sedemikian
hingga dihasilkan rancangan/desain model pencahayaan yang sesuai dan
dapat diterima oleh pengamat.
(1) Perumusan Masalah.
Dalam
penelitian
ini
dirumuskan
permasalahan
untuk
mejawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah
orang
Indonesia
memiliki
kriteria
visual
khusus
dalam
mengamati obyek dengan corak motif dan tekstur?
2. Bagaimana karakteristik cahaya LED yang sesuai terhadap preferensi
visual dalam mengamati obyek tersebut?
3. Apakah terdapat korelasi berarti (sigifkan) antara parameter obyektif
(kuantitas fsis dari sumber cahaya LED) dan kriteria subyektif yang
dimaksud?
4. Apakah signifkansi tersebut lebih lanjut dapat dikuantifkasikan dalam
bentuk pemodelan visual dan/atau persamaan matematis?
3
(2) Ruang-Lingkup dan Batasan Penelitian.
Ruang lingkup penelitian dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1. Sistem yang diteliti adalah aplikasi LED untuk pencahayaan umum
dalam bentuk lampu atau luminer.
2. Kuantitas fsis yang ditinjau dari kinerja pencahayaan LED adalah
parameter fotometri dasar dan aspek kolorimetri lanjutan (turunan).
3. Obyek visual yang diamati adalah corak motif dan tekstur, yang telah
teridentifkasi unik khas Indonesia.
4. Subyek/pengamat yang menjadi responden adalah orang Indonesia,
dengan klasifkasi memiliki kemampuan untuk melakukan penilaian
(assessment) visual, baik ahli (empu) maupun awam. Responden juga
dipersyaratkan dalam kondisi fsik (jasmani) dan jiwa (psikis) yang baik
(sehat) dan siap untuk melakukan pengukuran visual (survey).
(3) Asumsi-asumsi yang Digunakan.
Beberapa asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah, sebagai
berikut :
1. Aspek keberterimaan visual dari kinerja suatu sistem pencahayaan,
ditentukan
berdasarkan
karakteristik
obyektif
dari
parameter
fotometri dan kolorimetri dari sumber cahaya yang digunakan, serta
dipengaruhi oleh preferensi subyektif pengamat.
2. Terdapat preferensi visual yang unik dari orang Indonesia, berdasarkan
karakter / latar belakang regional, dalam mengamati obyek dengan
identifkasi corak motif dan tekstur khas Indonesia.
3. Terdapat korelasi
signifkan antara parameter obyektif
(sumber
cahaya) dengan kriteria subyektif pengamat, yang lebih lanjut dapat
dikuantifkasi dalam bentuk pemodelan visual dan/atau persamaan
matematis.
(4) Hipotesa-hipotesa yang Dikemukakan.
Beberapa hipotesa yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah,
sebagai berikut :
4
1. Terdapat karakteristik cahaya LED yang sesuai terhadap preferensi
visual orang Indonesia, dalam mengamati obyek dengan corak motif
dan tekstur.
2. Terdapat korelasi signifkan antara parameter obyektif dan kriteria
subyektif yang dimaksud dan lebih lanjut dapat dikuantifkasikan
dalam bentuk pemodelan visual dan/atau persamaan matematis.
(5) Tujuan dan Justifkasi Penelitian.
Penelitian ini dirancang untuk mencapai tujuan sebagai berikut :
1. Menentukan
karakteristik
pencahayaan
LED
yang
sesuai
dalam
mengamati (menilai) obyek dengan corak motif dan tekstur, yang juga
dipengaruhi oleh preferensi visual pengamat.
2. Menentukan korelasi antara parameter obyektif dan kriteria subyektif
yang dimaksud dan lebih lanjut dapat dikuantifkasikan dalam bentuk
permodelan visual dan/atau persamaan matematis.
Justifkasi diadakannya penelitian ini adalah, sebagai berikut :
1. Keunikan preferensi visual dari orang Indonesia, dalam mengamati
obyek dengan corak motif dan tekstur, turut menentukan kriteria
pencahayaan LED yang relevan.
2. Kuantifkasi korelasi antara parameter obyektif dan kriteria subyektif
yang
dimaksud,
dapat
dijadikan
sebagai
salah
satu
identitas
keberterimaan visual terhadap sistem pencahayaan LED di Indonesia.
(6) Makna Penelitian dan Kontribusi.
Penelitian ini dirancang untuk memiliki makna dan kontribusi dalam hal,
sebagai berikut :
1. Identifkasi/kuantifkasi kriteria keberterimaan visual terhadap sistem
pencahayaan LED yang sesuai dalam menilai obyek khusus, dengan
identitas keunikan corak motif dan tekstur khas Indonesia.
2. Lebih lanjut hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu
persyaratan kesesuaian (conformity requirement), untuk dipenuhi oleh
produk pencahayaan LED di Indonesia.
5
3. Pemilihan kasuistik berupa obyek visual dengan corak motif dan
tekstur, dapat membantu pelestarian khasanah budaya menjadi lebih
bermanfaat.
5. Latar Belakang
Sistem pencahayaan LED yang berkembang pesat saat ini, memiliki
keunggulan dalam efsiensi energi dan umur pemakaian. Namun aspek
keberterimaan visual dari LED masih perlu dikaji lebih lanjut. Aspek
keberterimaan tersebut ditentukan dari karakteristik obyektif (kuantitas fsia)
sumber cahaya LED dan kriteria subyektif (preferensi visual) pengamat.
Kriteria subyektif yang dimaksud dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah
satunya latar belakang regional atau budaya. Selain itu, sistem LED yang
feksibel (tunable) dapat dimodifkasi untuk menghasilkan
rancangan
pencahayaan yang relevan berdasarkan karakteristik obyek visual dan
preferensi pengamat.
Dalam penelitian ini dipilih obyek visual berupa corak motif dan tekstur yang
khas, serta klasifkasi subyek/pengamat orang Indonesia. Dengan demikian,
hasil penelitian ini selanjutnya dapat dijadikan sebagai identitas (keunikan)
dalam menentukan keberterimaan visual dari sistem pencahayaan LED di
Indonesia.
Beberapa tinjauan pustaka yang dijadikan acuan penting dalam penelitian ini
adalah, sebagai berikut :
No
.
1.
Penulis
Penerbit
Khanh,
Wiley-VCH
Bodrogi,
Verlag GmbH
Vinh &
& Co. KGaA
Tahu
Topik
n
2015
Bahasan
LED
Kelebihan :
Lighting,
Identifkasi
Technolog
cahaya LED secara umum,
y&
berupa renderasi warna dan
Perceptio
sifat
n
meningkatkan
Winkler
Kontribusi
karakteristik
spektral,
tampilan
obyek
untuk
kualitas
yang
diterangi
Kekurangan :
Klasifkasi cahaya LED yang
6
relevan terhadap tampilan
obyek yang diterangi, dapat
berbeda
dengan
sistem
konvensional.
Dengan
demikian, perbedaan obyek
2.
Islam, M.S.
pengamatan
akan
memberikan
kriteria
User
pencahayaan yang unik.
Kelebihan :
University
acceptanc
Penelitian
publication
e studies
booth dan mock-up, dengan
series:
for LED
kombinasi
Doctoral
Ofce
yang berbeda spektrum dan
Dissertations
Lighting:
CCT,
33/2015
Light
ditentukan parameter yang
spectrum
mempengaruhi
& CCT
pengamat
Aalto
2015
model
bertahap
sumber
cahaya
sehingga
dapat
preferensi
terhadap
pencahayaan LED di ruang
kantor.
Kekurangan :
Belum
mendefnisikan
korelasi berdasarkan kriteria
subyektif
pengamat
terhadap
parameter
pencahayaan
LED,
yang
mempengaruhi
aspek
keberterimaan.
Namun
demikian
pengukuran
metode
visual
dua
tahap akan diadopsi dalam
3.
Oh, Yang &
Light:
Do
Science &
2014
Applications
7
Healthy,
penelitian ini.
Kelebihan :
natural,
Defnisi kriteria LED-tunable
efcient &
untuk kinerja visual dengan
tunable
kualitas warna yang baik,
lighting:
berupa
4-package
warna antara berkas sempit
white
dan berkas lebar.
kombinasi
kontrol
LEDs for
Kekurangan :
optimizing
LED-tunable yang digunakan
the
merupakan
circadian
cahaya “putih”. Penggunaan
effect,
kontrol monokromatis dapat
color
memberikan
quality
keberterimaan lebih defnitif.
kombinasi
kriteria
and vision
performan
4.
Saito, M.
ce
A
Kelebihan :
comparati
Analisis
Vol. 83,
ve study
menunjukkan
bahwa
Issue pp.
of color
masing-masing
negara
115-128
preferenc
memiliki
es in
“putih” yang unik.
Japan,
Kekurangan :
China and
Penelitian
Indonesia,
mendefnisikan
with
khusus
emphasis
untuk
on the
preferensi tersebut.
Perceptual &
1996
Motor Skills:
korespondensi
preferensi
warna
tidak
yang
obyek
digunakan
menentukan
preferenc
e for
white
Berdasarkan pembahasan referensi-referensi di atas, maka dirancang
konsep penelitian sebagai berikut :
1) Menghasilkan klasifkasi cahaya LED yang relevan terhadap obyek yang
diterangi dan juga dipengaruhi oleh preferensi pengamat.
2) Mengkuantifkasi
korelasi
signifkan
antara
parameter
obyektif
dari
pencahayaan LED dan kriteria subyektif pengamat, yang didefnisikan
sebagai aspek keberterimaan visual.
3) Penggunaan LED-tunable mampu memberikan kriteria pencahayaan yang
relevan terhadap keberterimaan visual, menjadi lebih akurat (tepat) dan
defnitif.
8
4) Pengukuran visual yang dilakukan dengan metode/langkah booth dan
mock-up, yang hasilnya diverifkasi dengan simulasi dan pemodelan.
6. Tujuan Penelitian
Aspek keberterimaan visual dari suatu sistem pencahayaan (termasuk LED),
ditentukan oleh karakteristik obyektif (kuantitas fsis) sumber cahaya dan
kriteria subyektif (preferensi visual) pengamat. Berbeda dengan sistem
konvensional, LED dapat dimodifkasi untuk menghasilkan
rancangan
pencahayaan yang relevan terhadap obyek visual dan preferensi pengamat.
Di sisi lain, keunikan preferensi visual (yang salah satunya) dipengaruhi oleh
latar belakang regional/budaya dan juga karakteristik obyek pengamatan
(corak motif dan tekstur), dapat dijadikan sebagai identifkasi yang unik
dalam menentukan keberterimaan visual dari sistem pencahayaan LED.
Berdasarkan pokok permasalahan, ruang-lingkup dan asumsi-asumsi yang
digunakan, maka didefnisikan tujuan dari penelitian ini adalah, sebagai
berikut :
1) Menentukan
karakteristik
pencahayaan
LED
yang
relevan
dalam
mengamati obyek dengan corak motif dan tekstur dan dipengaruhi oleh
preferensi visual pengamat (orang Indonesia).
2) Menentukan korelasi berarti antara parameter obyektif dan subyektif yang
dimaksud
dan
lebih
lanjut
dapat
dikuantifkasikan
dalam
bentuk
permodelan visual atau persamaan matematis.
7. Sasaran Penelitian
Sasaran (hasil-hasil minimum) yang akan dicapai dari penelitian ini adalah,
sebagai berikut :
1) Diperoleh
karakteristik
pencahayaan
LED,
berdasarkan
parameter
fotometri dan kolorimetri, yang relevan dalam mengamati obyek dengan
corak motif dan tekstur khas Indonesia.
2) Diperoleh kriteria keberterimaan pencahayaan LED terhadap obyek yang
dimaksud, berupa korelasi signifkan antara parameter obyektif (kuantitas
fsis) dan subyektif (preferensi) pengamat. Hal ini akan disimpulkan
berdasarkan analisis data pengukuran dan simulasi, yang lebih lanjut
9
dikuantifkasi dalam bentuk pemodelan visual dan/atau pemodelan
matematis.
8. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dirancang dalam 4 (empat) tahapan, dengan metodologi dan
pendekatan sebagai berikut :
I) Tahap awal (inisiasi) penelitian berupa :
1. Identifkasi karakteristik corak motif dan tekstur yang akan dijadikan
sebagai obyek pengamatan, yang dilakukan berdasarkan kajian literatur
dan diskusi (konsultansi) dengan narasumber (ahli atau empu).
2. Persiapan sumber cahaya yang akan digunakan berupa LED-tunable,
yang dapat dimodifkasi (rekayasa) komposisi kerapatan spektrumnya.
Kemudia akan dikelompokkan
berdasarkan kombinasi parameter
obyektif (kuantitas fsis) yang berbeda-beda, antara lain :
a) Panjang gelombang puncak (λp) Reddish – Yellowish – Greenish –
Bluish;
b) Correlated Color Temperature (CCT) 2700 K, 3000 K, 3500 K, 4000
K, 5000 K, 5700 K dan 6500 K;
c) Color Rendering Index (CRI) dan Color Quality Scale (CQS) 70 – 80 –
90 – 100.
3. Klasifkasi subyek (pengamat) yang akan dijadikan sebgaia responden
dalam penelitian. Secara garis besar akan dibedakan menjadi ahli
(empu)
dan
awam
bersyarat.
Pengelompokkan
berdasarkan
kemampuan dalam melakukan penilaian visual, di samping kesiapan
kondisi fsik yang sehat. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir variansi
hasil pengamatan visual (classifed random).
II) Tahap pengukuran visual (survey) terhadap responden yang telah
dikondisikan, menggunakan sumber cahaya yang telah dipersiapkan
(dikelompokkan), dengan obyek pengamatan yang telah diidentifkasi
pada Tahap I (inisiasi penelitian). Percobaan akan dilakukan dalam 2 (dua)
langkah, yaitu :
1. Eksperimental
(pengukuran
visual)
menggunakan
pojok
(booth)
pencahayaan di ruang gelap (dark room). Langkah ini dilakukan untuk
10
memperoleh gambaran awal berupa interaksi murni antara karakteristik
cahaya LED yang relevan terhadap preferensi visual subyek, dalam
menilai obyek pengamatan.
2. Studi komparasi pada aplikasi pencahayaan ruang (mock-up) dari
komponen-komponen pecobaan di atas, untuk mengamati konsistensi
dari pemilihan (preferensi) parameter obyektif dan subyektif terhadap
faktor ruang (spatial).
III) Analisis signifkansi, penarikan korelasi dan pemodelan kuantitatif
berdasarkan parameter-parameter konsisten yang telah dipilih dari kedua
tahapan pengukuran visual (booth dan mock-up).
1. Analisis signifkansi antar parameter obyektif dan subyektif, yang
berpengaruh dominan terhadap kriteria persepsi visual.
2. Penarikkan korelasi antara parameter obyektif dan subyektif, yang
kemudian dikuantifkasi dalam bentuk pemodelan visual dengan analisis
pemetaan (mapping) variabel jamak.
IV) Pembuktian
dikembangkan,
ketegaran
melalui
(robustness)
simulasi
dari
pemodelan
(komputasi)
visual
pencahayaan,
yang
dalam
beberapa desain latar ruang (ambience). Desain tersebut dipilih dengan
memperhatikan faktor kontras pewarnaan (colorfulness) dan kecerahan
(brightness), antara obyek pengamatan dengan latar ruang. Dengan
demikian akan dipastikan bahwa model tersebut dapat diterima secara
umum dalam aplikasi pencahayaan.
Mengenai kesiapan dan kelaikan sumber daya serta tempat pelaksanaan
penelitian, beberapa hal sebagai berikut :
1. Perekayasaan atau modifkasi sumber cahaya LED-tunable dilakukan
berdasarkan model SimpLED yang telah dikembangkan oleh TF – ITB.
2. Pengukuran kuantitas fsis dari sumber cahaya, dilakukan menggunakan
fasilitas Goniometer di TF – ITB dan Integrating-sphere di Balai Besar
Bahan dan Barang Teknik (B4T) – Bandung.
3. Identifkasi corak motif dan tekstur dilakukan dengan konsultansi kepada
narasumber dari Kria Tekstil dan Desain Interior ITB, serta Balai Besar
Kerajinan dan Batik (BBKB) – Yogyakarta.
11
4. Klasifkasi pengamat bersumber dari subyek yang memiliki kecakapan
dalam melakukan penilaian visual, baik industri kerajinan maupun
perlampuan dalam negeri di lingkup pulau Jawa.
5. Instalasi pojok (booth) pencahayaan dilakukan pada Ruang Gelap yang
tersedia di TF – ITB.
6. Penggunaan mock-up untuk aplikasi pencahayaan ruang dilakukan pada
ruang eksibisi galeri interior (ITB atau Yogyakarta).
Pelaksanaan penelitian dijadwalkan sebagai berikut :
Tempat &
No.
1.
Kegiatan & Waktu
Tujuan & Sasaran
Tahap I (Semester III) :
Tujuan :
1) Identifkasi obyek
Inisiasi
visual.
2) Pengelompokkan
yang
Institusi
1) TF – ITB.
komponen-komponen
akan
digunakan
Sasaran :
LED.
Diperolehnya
(pengamat).
adalam
percobaan penelitian.
sumber cahaya
3) Klasifkasi subyek
Keterlibatan
ITB.
komponen-
komponen pecobaan yang telah
dikondisikan,
berupa
sumber
responden.
3.
IV) :
Mengamati
1) Pengukuran visual
karakteristik cahaya LED yang
interaksi
terhadap
antara
(eksperimental)
relevan
pada booth
subyek, dalam mengamati obyek
pencahayaan di
visual.
ruang gelap.
Sasaran :
preferensi
Yogyakarta.
6) Industri
2) B4T – Bandung.
3) Desain Interior –
ITB.
4) BBKB –
Yogyakarta.
parameter-parameter
pengukuran dalam
obyektif (pencahayaan LED) dan
aplikasi
subyektif (preferensi visual) yang
pencahayaan ruang
konsisten.
(mock-up).
Tahap III (Semester
5) BBKB –
dalam negeri.
1) TF – ITB.
Tujuan :
Diperoleh
4) B4T – Bandung.
perlampuan
Tahap II (Semester
2) Komparasi
ITB.
3) Desain Interior –
cahaya, obyek pengamatan dan
2.
2) Kriya Tekstil –
Tujuan :
TF – ITB
12
V) :
Menganalisis signifkansi dan
1) Analisis signifkansi
korelasi antara parameter
parameter
obyektif dan subyektif dari hasil
pencahayaan LED
pengukuran visual.
(obyektif) yang
Sasaran :
telah dipilih sesuai
Diperoleh hubungan/korelasi
terhadap kriteria
antara parameter obyektif dan
visual pengamat
subyektif yang signifkan dan
(subyektif).
terkuantifkasi dalam bentuk
2) Penarikkan korelasi
dari parameter
pemodelan visual dan/atau
persamaan matematis.
obyektif dan
subyektif tersebut,
yang kemudian
dikuantifkasi dalam
bentuk pemodelan
visual dan/atau
persamaan
4.
matematis.
Tahap IV (Semester VI)
Tujuan :
:
Menguji robustness dari model
Simulasi (komputasi)
visual yang dikembangkan, dalam
pencahayaan
bebarapa desain latar ruang.
menggunakan model
Sasaran :
visual yang
Terbuktinya ketegaran dari model
dikembangkan, dalam
visual tersebut untuk aplikasi
beberapa desain latar
pencahayaan umum.
TF – ITB
ruang (ambience).
9. Sasaran Penelitian pada Tahap I & II (Semester III & IV)
Sasaran (hasil-hasil minimum) yang akan dicapai dari Penelitian Tahap I
adalah, sebagai berikut:
1) Teridentifkasinya corak motif dan tekstur yang akan dijadikan sebagai
obyek pengamatan dalam percobaan/pengukuran visual.
2) Diperolehnya kelompok sampel LED yang akan digunakan sebagai sumber
cahaya dalam percobaan penelitian.
13
3) Terklasifkasinya
(grouping)
responden/pengamat,
berdasarkan
karakteristik kemampuan dalam melakukan penilaian visual.
Selanjutnya pada Penelitian Tahap II, sasaran yang akan dicapai adalah
diperolehnya parameter (kuantitas fsis) dari pencahayaan LED, yang dipilih
berdasarkan kriteria persepsi visual pengamat, yang konsisten terhadap
tanpa atau dengan faktor ruang (spatial).
10.
Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian Tahap I & II
Untuk mencapai sasaran Penelitian Tahap I, akan dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1) Pengidentifkasian corak motif dan tekstur untuk obyek pengukuran visual,
diperoleh melalui kajian literatur dan diskusi (konsultansi) dengan
narasumber (ahli atau empu).
2) Pengelompokkan sumber cahaya LED (sampel percobaan), berdasarkan
kombinasi kuantitas fsis, dengan memodifkasi komposisi spektrum
panjang gelombang, menggunakan rancangan SimpLED yang telah
dikembangkan oleh TF – ITB.
3) Klasifkasi pengamat (responden) yang dibedakan menjadi ahli (empu) dan
awam bersyarat, dengan mempertimbangkan kemampuan subyek dalam
melakukan penilaian visual.
Pada Penelitian Tahap II, langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
mencapai sasaran adalah, sebagai berikut :
1) Pengukuran visual menggunakan booth pencahayaan di ruang gelap.
Langkah ini dilakukan untuk memperoleh gambaran awal berupa interaksi
murni antara karakteristik cahaya LED yang sesuai terhadap preferensi
visual subyek, dalam menilai obyek pengamatan.
2) Studi komparasi pada
komponen-komponen
aplikasi pencahayaan ruang (mock-up) dari
pecobaan,
untuk
mengamati
konsistensi
dari
pemilihan (preferensi) parameter obyektif dan subyektif terhadap faktor
ruang (spatial).
Pelaksanaan Penelitian Tahap I & II dijadwalkan (perkiraan waktu) sebagai
berikut :
14
Tah
ap
I.
Tempat &
Kegiatan & Waktu
Tujuan & Sasaran
Keterlibatan
Agustus s.d. Desember
Tujuan :
Institusi
1) TF – ITB.
2016 :
Menginisiasi komponen-
2) Kriya Tekstil –
1) Identifkasi karakteristik
komponen percobaan
obyek pengamatan.
2) Pengelompokkan sumber
penelitian, berupa obyek
pengamatan, sumber
ITB.
3) Desain Interior –
ITB.
cahaya LED (sampel
cahaya LED dan
4) B4T – Bandung.
pecobaan)
subyek/pengamat.
5) BBKB –
3) Pengelompokkan subyek
(responden).
Sasaran :
Diperolehnya komponen-
Yogyakarta.
6) Industri
komponen
perlampuan
percobaan/pengukuran
dalam negeri.
visual, yang telah
ditetapkan pada desain
II.
Januari s.d. Mei 2017 :
penelitian.
Tujuan :
1) TF – ITB.
1) Pengukuran visual
Mengamati interaksi antara
2) B4T – Bandung.
menggunakan booth
komponen-komponen
3) Desain Interior –
pencahayaan pada
percobaan (sumber cahaya
Ruang Gelap.
LED, obyek visual dan
2) Komparasi pada aplikasi
responden/pengamat), yang
pencahayaan ruang
konsisten (tanpa dan
(mock-up)
dengan faktor ruang).
ITB.
4) BBKB –
Yogyakarta.
Sasaran :
Diperoleh parameter
obyektif / kuantitas fsis
yang konsisten dari
pencahayaan LED, yang
dipilih berdasarkan persepsi
subyektif dalam mengamati
obyek visual.
11.
Sasaran Penelitian pada Tahap III & IV (Semester V & VI)
Sasaran (hasil-hasil minimum) yang akan dicapai dari Penelitian Tahap III
adalah, sebagai berikut :
15
1) Diperoleh korelasi dari parameter obyektif dan subyektif yang signifkan,
berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap hasil Penelitian Tahap II
(pengukuran visual).
2) Dirumuskan pemodelan visual (kuantifkasi) dari korelasi yang dimaksud,
berdasarkan interaksi antara sumber cahaya LED, obyek visual dan
preferensi pengamat.
Selanjutnya pada Penelitian Tahap IV, sasaran akhir yang akan dicapai
adalah terbuktinya robustness dari model visual yang dikembangkan,
terhadap beberapa desain latar ruang (ambience).
12.
Langkah-langkah
Pelaksanaan
Penelitian
Tahap
III
&
IV
(Semester V & VI)
Untuk mencapai sasaran Penelitian Tahap III, akan dilakukan langkahlangkah sebagai berikut :
1) Analisis signifkansi terhadap parameter obyektif sumber cahaya (LED)
yang
dipilih
berdasarkan
subyektif
pengamat,
yang
relavan
dan
berpengaruh dominan terhadap kriteria persepsi visual.
2) Kuantifkasi korelasi antara parameter obyektif dan subyektif tersebut,
dalam bentuk pemodelan visual dengan analisis pemetaan (mapping)
variabel jamak.
Pada Penelitian Tahap IV, langkah yang akan dilakukan untuk mencapai
sasaran akhir dari kegiatan penelitian ini adalah simulasi (komputasi)
pencahayaan terhadap model visual yang dikembangkan, dalam beberapa
desain
latar
ruang
(ambience).
Desain
tersebut
dipilih
dengan
memperhatikan faktor kontras pewarnaan (colorfulness) dan kecerahan
(brightness), antara obyek pengamatan dengan latar ruang. Dengan
demikian dapat dibuktikan bahwa model visual tersebut dapat diterima
secara umum dalam aplikasi pencahayaan.
16
Pelaksanaan Penelitian Tahap III & IV dijadwalkan sebagai berikut :
Tah
ap
III.
Tempat &
Kegiatan & Waktu
Keterlibatan
Institusi
TF – ITB
Agustus s.d. Desember
Tujuan :
2017 :
Menganalisis signifkansi
1) Analisis signifkansi
dan korelasi antara
parameter pencahayaan
parameter obyektif dan
LED (obyektif), yang
subyektif dari hasil
telah dipilih sesuai
pengukuran visual.
terhadap kriteria visual
Sasaran :
pengamat (subyektif).
Diperoleh
2) Penarikkan korelasi dari
IV.
Tujuan & Sasaran
hubungan/korelasi antara
parameter obyektif dan
parameter obyektif dan
subyektif tersebut, yang
subyektif yang signifkan
kemudian dikuantifkasi
dan terkuantifkasi dalam
dalam bentuk
bentuk pemodelan visual.
pemodelan visual.
Januari s.d. Mei 2018 :
Tujuan :
Simulasi (komputasi)
Menguji robustness dari
pencahayaan
model visual yang
menggunakan model visual
dikembangkan, dalam
yang dikembangkan, dalam
bebarapa desain latar
beberapa desain latar
ruang.
ruang (ambience).
Sasaran :
TF – ITB
Terbuktinya ketegaran dari
model visual tersebut untuk
aplikasi pencahayaan
umum.
13.
Pustaka Utama
Pustaka kunci yang digunakan serta kontribusinya terhadap pembangunan
hipotesa dan solusi penelitian adalah, sebagai berikut :
No.
Pustaka Kunci
Kesimpulan & Kontribusi
17
[1]
[1]
Khanh, T.Q., Bodrogi,
Kesimpulan Pustaka :
P., Vinh, Q.T. &
1) Perkembangan
mutakhir
dari
teknologi
Winkler, H. (2015)
pencahayaan LED, bahwa dengan menggunakan
LED Lighting,
sistem fosfor pada panjang gelombang hijau (mulai
Technology and
dari 505 nm) hingga merah (antara 605 nm s.d.
Perception,
670
Wiley-VCH Verlag
menghasilkan
GmbH & Co. KGaA.
karakteristik / kualitas warna yang baik.
nm),
merupakan
prasyarat
cahaya
“putih”
untuk
dengan
(lanjutan)
Lebih tepatnya fosfor merah (puncak emisi antara
630
nm
s.d
660
nm)
diperlukan
untuk
menghasilkan indeks rendering warna yang tinggi.
2) Klasifkasi visual terhadap warna putih dari cahaya
LED yang relevan, dapat diusulkan sangat berbeda
dibandingkan sistem binning konvensional (elips
MacAdam), sehingga homogenitas mutu warna
dari
permukaan
obyek
yang
diterangi
tidak
mengalami perubahan (degradasi).
Kontribusi terhadap Proposal Penelitian :
Rekomendasi
komposisi
spektrum
panjang
gelombang yang menghasilkan warna putih tersebut,
akan
dijadikan
sebagai
klasifkasi
awal
sumber
cahaya yang digunakan dalam tahapan pengukuran
[2]
Islam, M.S. (2015)
visual.
Kesimpulan Pustaka :
User acceptance
Dalam pustaka ini, penelitian dilakukan dengan dua
studies for LED ofce
tahap pengukuran visual, pada booth dan aplikasi
lighting: light spectrum
pencahayaan ruang (mock-up).
and correlated colour
1) Percobaan langkah pertama (booth) menggunakan
temperature,
sumber cahaya LED dengan 21 distribusi spketral
Aalto University
daya (SPDs) yang berbeda, dengan klasifkasi CCT
publication series:
pada 2700K (warm-white), 4000K (neutral-white)
Doctoral Dissertations
dan 6500K (cool-daylight). Pengamatan dilakukan
33/2015.
pada level pencahayaan 500 lux.
Dari tahap percobaan ini, pengamat lebih memilih
SPDs LED CCT 4000K & 6500 K, yang memberikan
nilai Qp dan/atau Qg lebih tinggi, serta perbedaan
18
kromatisitas (DUV) pada nilai negatif (di bawah
Planckian locus).
2) Hasil pengukuran tahap booth tersebut dicobaulang pada aplikasi pencahayaan ruang (mock-up),
dengan 6 SPDs yang telah dipilih pada CCT 4000K
&
6500K,
namun
dengan
level
pencahayaan
divariasikan pada 500 lux & 300 lux. Hasilnya
pengamat lebih memilih CCT 4000K pada 500 lux,
[2]
yang konsisten memberikan nilai Qp & Qg lebih
tinggi, serta DUV pada nilai negatif.
(lanjutan)
Dengan
demikian
kuantitas
fsis
terbukti
dari
bahwa
cahaya
LED
karakteristik
yang
dipilih,
memberikan kualitas pencahayaan & visibilitas yang
baik di ruang perkantoran (ofce room).
Kontribusi terhadap Proposal Penelitian :
Salah
satu
metodologi
yang
dirancang
dalam
proposal penelitian ini adalah pengukuran visual,
dengan
dua
tahapan
Pertimbangannya
seperti
adalah
pustaka
untuk
di
atas.
mengamati
konsistensi preferensi visual terhadap karakteristik
cahaya LED yang akan ditentukan, tanpa dan dengan
[3]
Oh, J.H., Yang, S.J. &
faktor ruang (spatial).
Kesimpulan Pustaka :
Do, Y.R.
1) Penelitian
diinisiasi
efcient and tunable
(komersial), yang mampu memberikan cahaya
lighting: four-package
putih – yang sehat, efsien dan alami. Dengan
white LEDs for
membandingkan
optimizing the
kinerja visual dan sirkadian, maka diperlukan
circadian effect, color
karakteristik
quality and vision
mengoptimalkan pengendalian spektrum warna
performance,
sumber cahaya.
sifat
optis
mampu-tala
hari)
dan
data
pencahayaan
Applications (2014).
(siang
analisis
Healthy, natural,
Light: Science &
alami
dengan
(kualitas
(tunable)
buatan
warna),
untuk
2) Kombinasi kontrol warna antara LED biru InGaN
(berkas sempit) dengan 3 berkas lebar – (hijau,
kuning, merah), menyediakan kemampuan untuk
kinerja visi dan kualitas warna yang lebih tinggi,
19
serta efek sirkadian yang lebih baik.
Kontribusi terhadap Proposal Penelitian :
Dalam proposal penelitian ini akan digunakan LEDtunable, agar karakteristik sumber cahaya dapat
dioptimalkan, sesuai dengan preferensi visual dalam
[4]
Saito, M. (1996)
mengamati obyek corak motif dan tekstur.
Kesimpulan Pustaka :
A Comparative Study
1) Beberapa faktor yang mempengaruhi preferensi
of Color Preferences in
warna (subyektif) adalah usia, jenis kelamin dan
Japan, China and
wilayah geografs (regional). Meskipun banyak
Indonesia,
penelitian tentang pengaruh perbedaan usia dan
With Emphasis on The
jenis kelamin dalam preferensi warna, namun
Preference for White,
masih sangat sedikit (saat itu) yang berkonsentrasi
Perceptual and Motor
pada wilayah geografs, terutama perspektif lintas
Skills: Volume 83,
budaya.
Issue pp. 115-128.
2) Dalam studi komparatif ini dilakukan pengukuran
dan
perbandingan
preferensi
(kecenderungan
pemilihan) warna utama di Jepang, Cina dan
Indonesia;
dengan
490
subyek
yang
diminta
memilih 3 grafk warna yang paling banyak disukai
dan 3 grafk warna yang paling sedikit disukai,
serta
menyatakan
Analisis
alasan
korespondensi
menunjukkan
bahwa
pemilihan
(statistik)
tersebut.
antar
pilihan
masing-masing
negara
menunjukkan preferensi yang unik dan berbeda
signifkan, dalam frekuensi pemilihan warna dan
corak tertentu.
Kontribusi terhadap Proposal Penelitian :
Pembuktian adanya preferensi warna yang unik
berdasarkan
Indonesia),
faktor
akan
menggunakan
regional
diteliti
obyek
lebih
pengamatan
motif dan tektur yang khas pula.
14.
Publikasi
20
(salah
satunya
lanjut
dengan
dengan
corak
Rancangan, kemajuan dan hasil dari kegiatan penelitian ini direncanakan
untuk dipublikasikan pada media-media, sebagai berikut :
No.
1.
Keterangan
Topik/Masalah
Media Publikasi
(Perkiraan
penelitian
Sustainable Environment
Waktu)
2016
karakteristik
& Architecture (SENVAR),
(Kontribusi)
Inisiasi
rancangan
tentang
pencahayaan LED yang sesuai
Seminar & Conference.
terhadap preferensi visual, dalam
mengamati obyek dengan corak
2.
motif dan tekstur khas Indonesia.
Tahapan kemajuan (progress)
penelitian,
berupa
pencahayaan
diperlukan
kriteria
LED
dalam
1) Jurnal Teknologi Bahan
& Barang Teknik
yang
mengamati
2016 – 2018
(JTBBT) – B4T.
2) ITB Journal of
obyek dengan corak motif dan
Engineering &
tekstur.
Technological
Sciences.
3) Seminar Nasional
Desain Interior &
Arsitektur
(Design Lighting Expo).
3.
Korelasi
parameter
(sumber
cahaya
obyektif
LED)
dan
subyektif (preferensi visual) yang
International Symposium
2017 – 2018
on the Science &
Technology of Lighting.
relevan dalam pengamatan corak
4.
motif dan tekstur.
Pemodelan visual dari korelasi
1) Journal of Solid-state
parameter obyektif dan subyektif
yang dimaksud, sebagai salah
satu
identifkasi
keberterimaan
LED,
dalam
Lighting.
2) CIE Lighting Quality &
kriteria
Energy Efciency
pencahayaan
lingkup
Conference
batasan
(International Year of
penelitian.
Light).
21
2017 – 2018
Program Pascasarjana Teknik Fisika ITB
Topik Penelitian:
ANALISIS KARAKTERISTIK PENCAHAYAAN LED
UNTUK OBYEK VISUAL DENGAN CORAK MOTIF DAN
TEKSTUR
Tahun Akademik 2015/2016
REVANTINO
33315001
Persetujuan Calon Pembimbing
Tanggal: 10 Desember 2015
______________________________
____________________
Ir. F.X. Nugroho Soelami, M.B.Env., Ph.D.
Dr.
Rizki
Armanto, S.T., M.T.
Teknik Fisika ITB
Teknik Fisika ITB
1
Ringkasan Proposal Penelitian Mahasiswa
Program Pascasarjana Teknik Fisika
Institut Teknologi Bandung
1. Nama
: Revantino
NIM
2. Pembimbing I: Ir. F.X. Nugroho Soelami, M.B.Env., Ph.D.
: 33315001
Instansi
:
Instansi
:
TF – ITB
Pembimbing II
: Dr. Rizki Armanto, S.T., M.T.
TF – ITB
3. Judul/Topik
Analisis Karakteristik Pencahayaan LED untuk Obyek Visual dengan Corak
Motif dan Tekstur.
Keywords : Kinerja fotometri, aspek kolorimetri, keberterimaan visual,
pengukuran dan pemodelan pencahayaan.
4. Pendahuluan
Teknologi Light-emitting Diode (LED) telah tumbuh sangat pesat dalam
dekade terakhir. Diversifkasi fungsi LED untuk pencahayaan umum, telah
banyak dijumpai pada aplikasi interior maupun eksterior. Dibandingkan
dengan percahayaan konvensional, seperti lampu pijar (incandescent) dan
lampu pendar (fluorescent), LED memiliki keunggulan dalam efkasi luminus
(efsiensi energi) dan prediksi umur pemakaian. Namun demikian, aspek
keberterimaan visual dari sistem pencahayaan LED masih perlu dikaji lebih
lanjut. Hal ini dilakukan dalam rangka menilai kemampuan LED untuk
menggantikan sistem pencahayaan konvensional secara dominan di masa
depan.
Tingkat keberterimaan dikaji berdasarkan karakteristik obyektif sumber
cahaya LED, maupun kriteria subyektif pengamat (observer). Parameter
obyektif ditinjau dari kuantitas fsis, seperti spektrum cahaya (Power
Spectral Density), kualitas warna : Suhu Korelasi (CCT) dan Indeks Renderasi
(CRI & CQS); maupun skala-skala penilaian visual yang dikembangkan
2
(diturunkan) lebih lanjut. Skala penilaian visual tersebut terdiri dari aspek
persepsi, estetika-emosional dan kognitif (interpretasi semantik).
Aspek persepsi antara lain berupa : kinerja (performance) dan kenyamanan
(comfort) visual; preferensi putih (white preference) dan kecerahan ruang
(spatial brightness); kejelasan (clarity) dan ketepatan (fdelity); serta
kejenuhan (gamut) dan mampu-terima (perceptibility). Aspek estetikaemosional berupa preferensi tampilan warna (color appearance) serta
harmoni dan kesamaan (similarity), yang dipengaruhi oleh ingatan jangkapanjang (long-term memory) pegamat (observer). Sedangkan kriteria
subyektif dipengaruhi oleh faktor fsiologis maupun psikologis pengamat;
berdasarkan latar belakang jenis kelamin (gender), usia, pendidikan dan
profesi, serta geografs budaya (regional culture).
Dalam mengamati suatu obyek, selain ditentukan oleh subyektiftas
pengamat tersebut, juga dipengaruhi oleh karakteristik sumber cahaya yang
digunakan untuk meneranginya. Salah satu kelebihan sistem pencahayaan
LED adalah memiliki feksibilitas mampu-tala (tunable), dalam menghasilkan
karakteristik spektrum cahaya yang diinginkan. Kombinasi komponen LED
yang bersifat monokromatis (warna tunggal) dapat dimodifkasi sedemikian
hingga dihasilkan rancangan/desain model pencahayaan yang sesuai dan
dapat diterima oleh pengamat.
(1) Perumusan Masalah.
Dalam
penelitian
ini
dirumuskan
permasalahan
untuk
mejawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah
orang
Indonesia
memiliki
kriteria
visual
khusus
dalam
mengamati obyek dengan corak motif dan tekstur?
2. Bagaimana karakteristik cahaya LED yang sesuai terhadap preferensi
visual dalam mengamati obyek tersebut?
3. Apakah terdapat korelasi berarti (sigifkan) antara parameter obyektif
(kuantitas fsis dari sumber cahaya LED) dan kriteria subyektif yang
dimaksud?
4. Apakah signifkansi tersebut lebih lanjut dapat dikuantifkasikan dalam
bentuk pemodelan visual dan/atau persamaan matematis?
3
(2) Ruang-Lingkup dan Batasan Penelitian.
Ruang lingkup penelitian dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :
1. Sistem yang diteliti adalah aplikasi LED untuk pencahayaan umum
dalam bentuk lampu atau luminer.
2. Kuantitas fsis yang ditinjau dari kinerja pencahayaan LED adalah
parameter fotometri dasar dan aspek kolorimetri lanjutan (turunan).
3. Obyek visual yang diamati adalah corak motif dan tekstur, yang telah
teridentifkasi unik khas Indonesia.
4. Subyek/pengamat yang menjadi responden adalah orang Indonesia,
dengan klasifkasi memiliki kemampuan untuk melakukan penilaian
(assessment) visual, baik ahli (empu) maupun awam. Responden juga
dipersyaratkan dalam kondisi fsik (jasmani) dan jiwa (psikis) yang baik
(sehat) dan siap untuk melakukan pengukuran visual (survey).
(3) Asumsi-asumsi yang Digunakan.
Beberapa asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah, sebagai
berikut :
1. Aspek keberterimaan visual dari kinerja suatu sistem pencahayaan,
ditentukan
berdasarkan
karakteristik
obyektif
dari
parameter
fotometri dan kolorimetri dari sumber cahaya yang digunakan, serta
dipengaruhi oleh preferensi subyektif pengamat.
2. Terdapat preferensi visual yang unik dari orang Indonesia, berdasarkan
karakter / latar belakang regional, dalam mengamati obyek dengan
identifkasi corak motif dan tekstur khas Indonesia.
3. Terdapat korelasi
signifkan antara parameter obyektif
(sumber
cahaya) dengan kriteria subyektif pengamat, yang lebih lanjut dapat
dikuantifkasi dalam bentuk pemodelan visual dan/atau persamaan
matematis.
(4) Hipotesa-hipotesa yang Dikemukakan.
Beberapa hipotesa yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah,
sebagai berikut :
4
1. Terdapat karakteristik cahaya LED yang sesuai terhadap preferensi
visual orang Indonesia, dalam mengamati obyek dengan corak motif
dan tekstur.
2. Terdapat korelasi signifkan antara parameter obyektif dan kriteria
subyektif yang dimaksud dan lebih lanjut dapat dikuantifkasikan
dalam bentuk pemodelan visual dan/atau persamaan matematis.
(5) Tujuan dan Justifkasi Penelitian.
Penelitian ini dirancang untuk mencapai tujuan sebagai berikut :
1. Menentukan
karakteristik
pencahayaan
LED
yang
sesuai
dalam
mengamati (menilai) obyek dengan corak motif dan tekstur, yang juga
dipengaruhi oleh preferensi visual pengamat.
2. Menentukan korelasi antara parameter obyektif dan kriteria subyektif
yang dimaksud dan lebih lanjut dapat dikuantifkasikan dalam bentuk
permodelan visual dan/atau persamaan matematis.
Justifkasi diadakannya penelitian ini adalah, sebagai berikut :
1. Keunikan preferensi visual dari orang Indonesia, dalam mengamati
obyek dengan corak motif dan tekstur, turut menentukan kriteria
pencahayaan LED yang relevan.
2. Kuantifkasi korelasi antara parameter obyektif dan kriteria subyektif
yang
dimaksud,
dapat
dijadikan
sebagai
salah
satu
identitas
keberterimaan visual terhadap sistem pencahayaan LED di Indonesia.
(6) Makna Penelitian dan Kontribusi.
Penelitian ini dirancang untuk memiliki makna dan kontribusi dalam hal,
sebagai berikut :
1. Identifkasi/kuantifkasi kriteria keberterimaan visual terhadap sistem
pencahayaan LED yang sesuai dalam menilai obyek khusus, dengan
identitas keunikan corak motif dan tekstur khas Indonesia.
2. Lebih lanjut hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu
persyaratan kesesuaian (conformity requirement), untuk dipenuhi oleh
produk pencahayaan LED di Indonesia.
5
3. Pemilihan kasuistik berupa obyek visual dengan corak motif dan
tekstur, dapat membantu pelestarian khasanah budaya menjadi lebih
bermanfaat.
5. Latar Belakang
Sistem pencahayaan LED yang berkembang pesat saat ini, memiliki
keunggulan dalam efsiensi energi dan umur pemakaian. Namun aspek
keberterimaan visual dari LED masih perlu dikaji lebih lanjut. Aspek
keberterimaan tersebut ditentukan dari karakteristik obyektif (kuantitas fsia)
sumber cahaya LED dan kriteria subyektif (preferensi visual) pengamat.
Kriteria subyektif yang dimaksud dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah
satunya latar belakang regional atau budaya. Selain itu, sistem LED yang
feksibel (tunable) dapat dimodifkasi untuk menghasilkan
rancangan
pencahayaan yang relevan berdasarkan karakteristik obyek visual dan
preferensi pengamat.
Dalam penelitian ini dipilih obyek visual berupa corak motif dan tekstur yang
khas, serta klasifkasi subyek/pengamat orang Indonesia. Dengan demikian,
hasil penelitian ini selanjutnya dapat dijadikan sebagai identitas (keunikan)
dalam menentukan keberterimaan visual dari sistem pencahayaan LED di
Indonesia.
Beberapa tinjauan pustaka yang dijadikan acuan penting dalam penelitian ini
adalah, sebagai berikut :
No
.
1.
Penulis
Penerbit
Khanh,
Wiley-VCH
Bodrogi,
Verlag GmbH
Vinh &
& Co. KGaA
Tahu
Topik
n
2015
Bahasan
LED
Kelebihan :
Lighting,
Identifkasi
Technolog
cahaya LED secara umum,
y&
berupa renderasi warna dan
Perceptio
sifat
n
meningkatkan
Winkler
Kontribusi
karakteristik
spektral,
tampilan
obyek
untuk
kualitas
yang
diterangi
Kekurangan :
Klasifkasi cahaya LED yang
6
relevan terhadap tampilan
obyek yang diterangi, dapat
berbeda
dengan
sistem
konvensional.
Dengan
demikian, perbedaan obyek
2.
Islam, M.S.
pengamatan
akan
memberikan
kriteria
User
pencahayaan yang unik.
Kelebihan :
University
acceptanc
Penelitian
publication
e studies
booth dan mock-up, dengan
series:
for LED
kombinasi
Doctoral
Ofce
yang berbeda spektrum dan
Dissertations
Lighting:
CCT,
33/2015
Light
ditentukan parameter yang
spectrum
mempengaruhi
& CCT
pengamat
Aalto
2015
model
bertahap
sumber
cahaya
sehingga
dapat
preferensi
terhadap
pencahayaan LED di ruang
kantor.
Kekurangan :
Belum
mendefnisikan
korelasi berdasarkan kriteria
subyektif
pengamat
terhadap
parameter
pencahayaan
LED,
yang
mempengaruhi
aspek
keberterimaan.
Namun
demikian
pengukuran
metode
visual
dua
tahap akan diadopsi dalam
3.
Oh, Yang &
Light:
Do
Science &
2014
Applications
7
Healthy,
penelitian ini.
Kelebihan :
natural,
Defnisi kriteria LED-tunable
efcient &
untuk kinerja visual dengan
tunable
kualitas warna yang baik,
lighting:
berupa
4-package
warna antara berkas sempit
white
dan berkas lebar.
kombinasi
kontrol
LEDs for
Kekurangan :
optimizing
LED-tunable yang digunakan
the
merupakan
circadian
cahaya “putih”. Penggunaan
effect,
kontrol monokromatis dapat
color
memberikan
quality
keberterimaan lebih defnitif.
kombinasi
kriteria
and vision
performan
4.
Saito, M.
ce
A
Kelebihan :
comparati
Analisis
Vol. 83,
ve study
menunjukkan
bahwa
Issue pp.
of color
masing-masing
negara
115-128
preferenc
memiliki
es in
“putih” yang unik.
Japan,
Kekurangan :
China and
Penelitian
Indonesia,
mendefnisikan
with
khusus
emphasis
untuk
on the
preferensi tersebut.
Perceptual &
1996
Motor Skills:
korespondensi
preferensi
warna
tidak
yang
obyek
digunakan
menentukan
preferenc
e for
white
Berdasarkan pembahasan referensi-referensi di atas, maka dirancang
konsep penelitian sebagai berikut :
1) Menghasilkan klasifkasi cahaya LED yang relevan terhadap obyek yang
diterangi dan juga dipengaruhi oleh preferensi pengamat.
2) Mengkuantifkasi
korelasi
signifkan
antara
parameter
obyektif
dari
pencahayaan LED dan kriteria subyektif pengamat, yang didefnisikan
sebagai aspek keberterimaan visual.
3) Penggunaan LED-tunable mampu memberikan kriteria pencahayaan yang
relevan terhadap keberterimaan visual, menjadi lebih akurat (tepat) dan
defnitif.
8
4) Pengukuran visual yang dilakukan dengan metode/langkah booth dan
mock-up, yang hasilnya diverifkasi dengan simulasi dan pemodelan.
6. Tujuan Penelitian
Aspek keberterimaan visual dari suatu sistem pencahayaan (termasuk LED),
ditentukan oleh karakteristik obyektif (kuantitas fsis) sumber cahaya dan
kriteria subyektif (preferensi visual) pengamat. Berbeda dengan sistem
konvensional, LED dapat dimodifkasi untuk menghasilkan
rancangan
pencahayaan yang relevan terhadap obyek visual dan preferensi pengamat.
Di sisi lain, keunikan preferensi visual (yang salah satunya) dipengaruhi oleh
latar belakang regional/budaya dan juga karakteristik obyek pengamatan
(corak motif dan tekstur), dapat dijadikan sebagai identifkasi yang unik
dalam menentukan keberterimaan visual dari sistem pencahayaan LED.
Berdasarkan pokok permasalahan, ruang-lingkup dan asumsi-asumsi yang
digunakan, maka didefnisikan tujuan dari penelitian ini adalah, sebagai
berikut :
1) Menentukan
karakteristik
pencahayaan
LED
yang
relevan
dalam
mengamati obyek dengan corak motif dan tekstur dan dipengaruhi oleh
preferensi visual pengamat (orang Indonesia).
2) Menentukan korelasi berarti antara parameter obyektif dan subyektif yang
dimaksud
dan
lebih
lanjut
dapat
dikuantifkasikan
dalam
bentuk
permodelan visual atau persamaan matematis.
7. Sasaran Penelitian
Sasaran (hasil-hasil minimum) yang akan dicapai dari penelitian ini adalah,
sebagai berikut :
1) Diperoleh
karakteristik
pencahayaan
LED,
berdasarkan
parameter
fotometri dan kolorimetri, yang relevan dalam mengamati obyek dengan
corak motif dan tekstur khas Indonesia.
2) Diperoleh kriteria keberterimaan pencahayaan LED terhadap obyek yang
dimaksud, berupa korelasi signifkan antara parameter obyektif (kuantitas
fsis) dan subyektif (preferensi) pengamat. Hal ini akan disimpulkan
berdasarkan analisis data pengukuran dan simulasi, yang lebih lanjut
9
dikuantifkasi dalam bentuk pemodelan visual dan/atau pemodelan
matematis.
8. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dirancang dalam 4 (empat) tahapan, dengan metodologi dan
pendekatan sebagai berikut :
I) Tahap awal (inisiasi) penelitian berupa :
1. Identifkasi karakteristik corak motif dan tekstur yang akan dijadikan
sebagai obyek pengamatan, yang dilakukan berdasarkan kajian literatur
dan diskusi (konsultansi) dengan narasumber (ahli atau empu).
2. Persiapan sumber cahaya yang akan digunakan berupa LED-tunable,
yang dapat dimodifkasi (rekayasa) komposisi kerapatan spektrumnya.
Kemudia akan dikelompokkan
berdasarkan kombinasi parameter
obyektif (kuantitas fsis) yang berbeda-beda, antara lain :
a) Panjang gelombang puncak (λp) Reddish – Yellowish – Greenish –
Bluish;
b) Correlated Color Temperature (CCT) 2700 K, 3000 K, 3500 K, 4000
K, 5000 K, 5700 K dan 6500 K;
c) Color Rendering Index (CRI) dan Color Quality Scale (CQS) 70 – 80 –
90 – 100.
3. Klasifkasi subyek (pengamat) yang akan dijadikan sebgaia responden
dalam penelitian. Secara garis besar akan dibedakan menjadi ahli
(empu)
dan
awam
bersyarat.
Pengelompokkan
berdasarkan
kemampuan dalam melakukan penilaian visual, di samping kesiapan
kondisi fsik yang sehat. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir variansi
hasil pengamatan visual (classifed random).
II) Tahap pengukuran visual (survey) terhadap responden yang telah
dikondisikan, menggunakan sumber cahaya yang telah dipersiapkan
(dikelompokkan), dengan obyek pengamatan yang telah diidentifkasi
pada Tahap I (inisiasi penelitian). Percobaan akan dilakukan dalam 2 (dua)
langkah, yaitu :
1. Eksperimental
(pengukuran
visual)
menggunakan
pojok
(booth)
pencahayaan di ruang gelap (dark room). Langkah ini dilakukan untuk
10
memperoleh gambaran awal berupa interaksi murni antara karakteristik
cahaya LED yang relevan terhadap preferensi visual subyek, dalam
menilai obyek pengamatan.
2. Studi komparasi pada aplikasi pencahayaan ruang (mock-up) dari
komponen-komponen pecobaan di atas, untuk mengamati konsistensi
dari pemilihan (preferensi) parameter obyektif dan subyektif terhadap
faktor ruang (spatial).
III) Analisis signifkansi, penarikan korelasi dan pemodelan kuantitatif
berdasarkan parameter-parameter konsisten yang telah dipilih dari kedua
tahapan pengukuran visual (booth dan mock-up).
1. Analisis signifkansi antar parameter obyektif dan subyektif, yang
berpengaruh dominan terhadap kriteria persepsi visual.
2. Penarikkan korelasi antara parameter obyektif dan subyektif, yang
kemudian dikuantifkasi dalam bentuk pemodelan visual dengan analisis
pemetaan (mapping) variabel jamak.
IV) Pembuktian
dikembangkan,
ketegaran
melalui
(robustness)
simulasi
dari
pemodelan
(komputasi)
visual
pencahayaan,
yang
dalam
beberapa desain latar ruang (ambience). Desain tersebut dipilih dengan
memperhatikan faktor kontras pewarnaan (colorfulness) dan kecerahan
(brightness), antara obyek pengamatan dengan latar ruang. Dengan
demikian akan dipastikan bahwa model tersebut dapat diterima secara
umum dalam aplikasi pencahayaan.
Mengenai kesiapan dan kelaikan sumber daya serta tempat pelaksanaan
penelitian, beberapa hal sebagai berikut :
1. Perekayasaan atau modifkasi sumber cahaya LED-tunable dilakukan
berdasarkan model SimpLED yang telah dikembangkan oleh TF – ITB.
2. Pengukuran kuantitas fsis dari sumber cahaya, dilakukan menggunakan
fasilitas Goniometer di TF – ITB dan Integrating-sphere di Balai Besar
Bahan dan Barang Teknik (B4T) – Bandung.
3. Identifkasi corak motif dan tekstur dilakukan dengan konsultansi kepada
narasumber dari Kria Tekstil dan Desain Interior ITB, serta Balai Besar
Kerajinan dan Batik (BBKB) – Yogyakarta.
11
4. Klasifkasi pengamat bersumber dari subyek yang memiliki kecakapan
dalam melakukan penilaian visual, baik industri kerajinan maupun
perlampuan dalam negeri di lingkup pulau Jawa.
5. Instalasi pojok (booth) pencahayaan dilakukan pada Ruang Gelap yang
tersedia di TF – ITB.
6. Penggunaan mock-up untuk aplikasi pencahayaan ruang dilakukan pada
ruang eksibisi galeri interior (ITB atau Yogyakarta).
Pelaksanaan penelitian dijadwalkan sebagai berikut :
Tempat &
No.
1.
Kegiatan & Waktu
Tujuan & Sasaran
Tahap I (Semester III) :
Tujuan :
1) Identifkasi obyek
Inisiasi
visual.
2) Pengelompokkan
yang
Institusi
1) TF – ITB.
komponen-komponen
akan
digunakan
Sasaran :
LED.
Diperolehnya
(pengamat).
adalam
percobaan penelitian.
sumber cahaya
3) Klasifkasi subyek
Keterlibatan
ITB.
komponen-
komponen pecobaan yang telah
dikondisikan,
berupa
sumber
responden.
3.
IV) :
Mengamati
1) Pengukuran visual
karakteristik cahaya LED yang
interaksi
terhadap
antara
(eksperimental)
relevan
pada booth
subyek, dalam mengamati obyek
pencahayaan di
visual.
ruang gelap.
Sasaran :
preferensi
Yogyakarta.
6) Industri
2) B4T – Bandung.
3) Desain Interior –
ITB.
4) BBKB –
Yogyakarta.
parameter-parameter
pengukuran dalam
obyektif (pencahayaan LED) dan
aplikasi
subyektif (preferensi visual) yang
pencahayaan ruang
konsisten.
(mock-up).
Tahap III (Semester
5) BBKB –
dalam negeri.
1) TF – ITB.
Tujuan :
Diperoleh
4) B4T – Bandung.
perlampuan
Tahap II (Semester
2) Komparasi
ITB.
3) Desain Interior –
cahaya, obyek pengamatan dan
2.
2) Kriya Tekstil –
Tujuan :
TF – ITB
12
V) :
Menganalisis signifkansi dan
1) Analisis signifkansi
korelasi antara parameter
parameter
obyektif dan subyektif dari hasil
pencahayaan LED
pengukuran visual.
(obyektif) yang
Sasaran :
telah dipilih sesuai
Diperoleh hubungan/korelasi
terhadap kriteria
antara parameter obyektif dan
visual pengamat
subyektif yang signifkan dan
(subyektif).
terkuantifkasi dalam bentuk
2) Penarikkan korelasi
dari parameter
pemodelan visual dan/atau
persamaan matematis.
obyektif dan
subyektif tersebut,
yang kemudian
dikuantifkasi dalam
bentuk pemodelan
visual dan/atau
persamaan
4.
matematis.
Tahap IV (Semester VI)
Tujuan :
:
Menguji robustness dari model
Simulasi (komputasi)
visual yang dikembangkan, dalam
pencahayaan
bebarapa desain latar ruang.
menggunakan model
Sasaran :
visual yang
Terbuktinya ketegaran dari model
dikembangkan, dalam
visual tersebut untuk aplikasi
beberapa desain latar
pencahayaan umum.
TF – ITB
ruang (ambience).
9. Sasaran Penelitian pada Tahap I & II (Semester III & IV)
Sasaran (hasil-hasil minimum) yang akan dicapai dari Penelitian Tahap I
adalah, sebagai berikut:
1) Teridentifkasinya corak motif dan tekstur yang akan dijadikan sebagai
obyek pengamatan dalam percobaan/pengukuran visual.
2) Diperolehnya kelompok sampel LED yang akan digunakan sebagai sumber
cahaya dalam percobaan penelitian.
13
3) Terklasifkasinya
(grouping)
responden/pengamat,
berdasarkan
karakteristik kemampuan dalam melakukan penilaian visual.
Selanjutnya pada Penelitian Tahap II, sasaran yang akan dicapai adalah
diperolehnya parameter (kuantitas fsis) dari pencahayaan LED, yang dipilih
berdasarkan kriteria persepsi visual pengamat, yang konsisten terhadap
tanpa atau dengan faktor ruang (spatial).
10.
Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian Tahap I & II
Untuk mencapai sasaran Penelitian Tahap I, akan dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut :
1) Pengidentifkasian corak motif dan tekstur untuk obyek pengukuran visual,
diperoleh melalui kajian literatur dan diskusi (konsultansi) dengan
narasumber (ahli atau empu).
2) Pengelompokkan sumber cahaya LED (sampel percobaan), berdasarkan
kombinasi kuantitas fsis, dengan memodifkasi komposisi spektrum
panjang gelombang, menggunakan rancangan SimpLED yang telah
dikembangkan oleh TF – ITB.
3) Klasifkasi pengamat (responden) yang dibedakan menjadi ahli (empu) dan
awam bersyarat, dengan mempertimbangkan kemampuan subyek dalam
melakukan penilaian visual.
Pada Penelitian Tahap II, langkah-langkah yang akan dilakukan untuk
mencapai sasaran adalah, sebagai berikut :
1) Pengukuran visual menggunakan booth pencahayaan di ruang gelap.
Langkah ini dilakukan untuk memperoleh gambaran awal berupa interaksi
murni antara karakteristik cahaya LED yang sesuai terhadap preferensi
visual subyek, dalam menilai obyek pengamatan.
2) Studi komparasi pada
komponen-komponen
aplikasi pencahayaan ruang (mock-up) dari
pecobaan,
untuk
mengamati
konsistensi
dari
pemilihan (preferensi) parameter obyektif dan subyektif terhadap faktor
ruang (spatial).
Pelaksanaan Penelitian Tahap I & II dijadwalkan (perkiraan waktu) sebagai
berikut :
14
Tah
ap
I.
Tempat &
Kegiatan & Waktu
Tujuan & Sasaran
Keterlibatan
Agustus s.d. Desember
Tujuan :
Institusi
1) TF – ITB.
2016 :
Menginisiasi komponen-
2) Kriya Tekstil –
1) Identifkasi karakteristik
komponen percobaan
obyek pengamatan.
2) Pengelompokkan sumber
penelitian, berupa obyek
pengamatan, sumber
ITB.
3) Desain Interior –
ITB.
cahaya LED (sampel
cahaya LED dan
4) B4T – Bandung.
pecobaan)
subyek/pengamat.
5) BBKB –
3) Pengelompokkan subyek
(responden).
Sasaran :
Diperolehnya komponen-
Yogyakarta.
6) Industri
komponen
perlampuan
percobaan/pengukuran
dalam negeri.
visual, yang telah
ditetapkan pada desain
II.
Januari s.d. Mei 2017 :
penelitian.
Tujuan :
1) TF – ITB.
1) Pengukuran visual
Mengamati interaksi antara
2) B4T – Bandung.
menggunakan booth
komponen-komponen
3) Desain Interior –
pencahayaan pada
percobaan (sumber cahaya
Ruang Gelap.
LED, obyek visual dan
2) Komparasi pada aplikasi
responden/pengamat), yang
pencahayaan ruang
konsisten (tanpa dan
(mock-up)
dengan faktor ruang).
ITB.
4) BBKB –
Yogyakarta.
Sasaran :
Diperoleh parameter
obyektif / kuantitas fsis
yang konsisten dari
pencahayaan LED, yang
dipilih berdasarkan persepsi
subyektif dalam mengamati
obyek visual.
11.
Sasaran Penelitian pada Tahap III & IV (Semester V & VI)
Sasaran (hasil-hasil minimum) yang akan dicapai dari Penelitian Tahap III
adalah, sebagai berikut :
15
1) Diperoleh korelasi dari parameter obyektif dan subyektif yang signifkan,
berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap hasil Penelitian Tahap II
(pengukuran visual).
2) Dirumuskan pemodelan visual (kuantifkasi) dari korelasi yang dimaksud,
berdasarkan interaksi antara sumber cahaya LED, obyek visual dan
preferensi pengamat.
Selanjutnya pada Penelitian Tahap IV, sasaran akhir yang akan dicapai
adalah terbuktinya robustness dari model visual yang dikembangkan,
terhadap beberapa desain latar ruang (ambience).
12.
Langkah-langkah
Pelaksanaan
Penelitian
Tahap
III
&
IV
(Semester V & VI)
Untuk mencapai sasaran Penelitian Tahap III, akan dilakukan langkahlangkah sebagai berikut :
1) Analisis signifkansi terhadap parameter obyektif sumber cahaya (LED)
yang
dipilih
berdasarkan
subyektif
pengamat,
yang
relavan
dan
berpengaruh dominan terhadap kriteria persepsi visual.
2) Kuantifkasi korelasi antara parameter obyektif dan subyektif tersebut,
dalam bentuk pemodelan visual dengan analisis pemetaan (mapping)
variabel jamak.
Pada Penelitian Tahap IV, langkah yang akan dilakukan untuk mencapai
sasaran akhir dari kegiatan penelitian ini adalah simulasi (komputasi)
pencahayaan terhadap model visual yang dikembangkan, dalam beberapa
desain
latar
ruang
(ambience).
Desain
tersebut
dipilih
dengan
memperhatikan faktor kontras pewarnaan (colorfulness) dan kecerahan
(brightness), antara obyek pengamatan dengan latar ruang. Dengan
demikian dapat dibuktikan bahwa model visual tersebut dapat diterima
secara umum dalam aplikasi pencahayaan.
16
Pelaksanaan Penelitian Tahap III & IV dijadwalkan sebagai berikut :
Tah
ap
III.
Tempat &
Kegiatan & Waktu
Keterlibatan
Institusi
TF – ITB
Agustus s.d. Desember
Tujuan :
2017 :
Menganalisis signifkansi
1) Analisis signifkansi
dan korelasi antara
parameter pencahayaan
parameter obyektif dan
LED (obyektif), yang
subyektif dari hasil
telah dipilih sesuai
pengukuran visual.
terhadap kriteria visual
Sasaran :
pengamat (subyektif).
Diperoleh
2) Penarikkan korelasi dari
IV.
Tujuan & Sasaran
hubungan/korelasi antara
parameter obyektif dan
parameter obyektif dan
subyektif tersebut, yang
subyektif yang signifkan
kemudian dikuantifkasi
dan terkuantifkasi dalam
dalam bentuk
bentuk pemodelan visual.
pemodelan visual.
Januari s.d. Mei 2018 :
Tujuan :
Simulasi (komputasi)
Menguji robustness dari
pencahayaan
model visual yang
menggunakan model visual
dikembangkan, dalam
yang dikembangkan, dalam
bebarapa desain latar
beberapa desain latar
ruang.
ruang (ambience).
Sasaran :
TF – ITB
Terbuktinya ketegaran dari
model visual tersebut untuk
aplikasi pencahayaan
umum.
13.
Pustaka Utama
Pustaka kunci yang digunakan serta kontribusinya terhadap pembangunan
hipotesa dan solusi penelitian adalah, sebagai berikut :
No.
Pustaka Kunci
Kesimpulan & Kontribusi
17
[1]
[1]
Khanh, T.Q., Bodrogi,
Kesimpulan Pustaka :
P., Vinh, Q.T. &
1) Perkembangan
mutakhir
dari
teknologi
Winkler, H. (2015)
pencahayaan LED, bahwa dengan menggunakan
LED Lighting,
sistem fosfor pada panjang gelombang hijau (mulai
Technology and
dari 505 nm) hingga merah (antara 605 nm s.d.
Perception,
670
Wiley-VCH Verlag
menghasilkan
GmbH & Co. KGaA.
karakteristik / kualitas warna yang baik.
nm),
merupakan
prasyarat
cahaya
“putih”
untuk
dengan
(lanjutan)
Lebih tepatnya fosfor merah (puncak emisi antara
630
nm
s.d
660
nm)
diperlukan
untuk
menghasilkan indeks rendering warna yang tinggi.
2) Klasifkasi visual terhadap warna putih dari cahaya
LED yang relevan, dapat diusulkan sangat berbeda
dibandingkan sistem binning konvensional (elips
MacAdam), sehingga homogenitas mutu warna
dari
permukaan
obyek
yang
diterangi
tidak
mengalami perubahan (degradasi).
Kontribusi terhadap Proposal Penelitian :
Rekomendasi
komposisi
spektrum
panjang
gelombang yang menghasilkan warna putih tersebut,
akan
dijadikan
sebagai
klasifkasi
awal
sumber
cahaya yang digunakan dalam tahapan pengukuran
[2]
Islam, M.S. (2015)
visual.
Kesimpulan Pustaka :
User acceptance
Dalam pustaka ini, penelitian dilakukan dengan dua
studies for LED ofce
tahap pengukuran visual, pada booth dan aplikasi
lighting: light spectrum
pencahayaan ruang (mock-up).
and correlated colour
1) Percobaan langkah pertama (booth) menggunakan
temperature,
sumber cahaya LED dengan 21 distribusi spketral
Aalto University
daya (SPDs) yang berbeda, dengan klasifkasi CCT
publication series:
pada 2700K (warm-white), 4000K (neutral-white)
Doctoral Dissertations
dan 6500K (cool-daylight). Pengamatan dilakukan
33/2015.
pada level pencahayaan 500 lux.
Dari tahap percobaan ini, pengamat lebih memilih
SPDs LED CCT 4000K & 6500 K, yang memberikan
nilai Qp dan/atau Qg lebih tinggi, serta perbedaan
18
kromatisitas (DUV) pada nilai negatif (di bawah
Planckian locus).
2) Hasil pengukuran tahap booth tersebut dicobaulang pada aplikasi pencahayaan ruang (mock-up),
dengan 6 SPDs yang telah dipilih pada CCT 4000K
&
6500K,
namun
dengan
level
pencahayaan
divariasikan pada 500 lux & 300 lux. Hasilnya
pengamat lebih memilih CCT 4000K pada 500 lux,
[2]
yang konsisten memberikan nilai Qp & Qg lebih
tinggi, serta DUV pada nilai negatif.
(lanjutan)
Dengan
demikian
kuantitas
fsis
terbukti
dari
bahwa
cahaya
LED
karakteristik
yang
dipilih,
memberikan kualitas pencahayaan & visibilitas yang
baik di ruang perkantoran (ofce room).
Kontribusi terhadap Proposal Penelitian :
Salah
satu
metodologi
yang
dirancang
dalam
proposal penelitian ini adalah pengukuran visual,
dengan
dua
tahapan
Pertimbangannya
seperti
adalah
pustaka
untuk
di
atas.
mengamati
konsistensi preferensi visual terhadap karakteristik
cahaya LED yang akan ditentukan, tanpa dan dengan
[3]
Oh, J.H., Yang, S.J. &
faktor ruang (spatial).
Kesimpulan Pustaka :
Do, Y.R.
1) Penelitian
diinisiasi
efcient and tunable
(komersial), yang mampu memberikan cahaya
lighting: four-package
putih – yang sehat, efsien dan alami. Dengan
white LEDs for
membandingkan
optimizing the
kinerja visual dan sirkadian, maka diperlukan
circadian effect, color
karakteristik
quality and vision
mengoptimalkan pengendalian spektrum warna
performance,
sumber cahaya.
sifat
optis
mampu-tala
hari)
dan
data
pencahayaan
Applications (2014).
(siang
analisis
Healthy, natural,
Light: Science &
alami
dengan
(kualitas
(tunable)
buatan
warna),
untuk
2) Kombinasi kontrol warna antara LED biru InGaN
(berkas sempit) dengan 3 berkas lebar – (hijau,
kuning, merah), menyediakan kemampuan untuk
kinerja visi dan kualitas warna yang lebih tinggi,
19
serta efek sirkadian yang lebih baik.
Kontribusi terhadap Proposal Penelitian :
Dalam proposal penelitian ini akan digunakan LEDtunable, agar karakteristik sumber cahaya dapat
dioptimalkan, sesuai dengan preferensi visual dalam
[4]
Saito, M. (1996)
mengamati obyek corak motif dan tekstur.
Kesimpulan Pustaka :
A Comparative Study
1) Beberapa faktor yang mempengaruhi preferensi
of Color Preferences in
warna (subyektif) adalah usia, jenis kelamin dan
Japan, China and
wilayah geografs (regional). Meskipun banyak
Indonesia,
penelitian tentang pengaruh perbedaan usia dan
With Emphasis on The
jenis kelamin dalam preferensi warna, namun
Preference for White,
masih sangat sedikit (saat itu) yang berkonsentrasi
Perceptual and Motor
pada wilayah geografs, terutama perspektif lintas
Skills: Volume 83,
budaya.
Issue pp. 115-128.
2) Dalam studi komparatif ini dilakukan pengukuran
dan
perbandingan
preferensi
(kecenderungan
pemilihan) warna utama di Jepang, Cina dan
Indonesia;
dengan
490
subyek
yang
diminta
memilih 3 grafk warna yang paling banyak disukai
dan 3 grafk warna yang paling sedikit disukai,
serta
menyatakan
Analisis
alasan
korespondensi
menunjukkan
bahwa
pemilihan
(statistik)
tersebut.
antar
pilihan
masing-masing
negara
menunjukkan preferensi yang unik dan berbeda
signifkan, dalam frekuensi pemilihan warna dan
corak tertentu.
Kontribusi terhadap Proposal Penelitian :
Pembuktian adanya preferensi warna yang unik
berdasarkan
Indonesia),
faktor
akan
menggunakan
regional
diteliti
obyek
lebih
pengamatan
motif dan tektur yang khas pula.
14.
Publikasi
20
(salah
satunya
lanjut
dengan
dengan
corak
Rancangan, kemajuan dan hasil dari kegiatan penelitian ini direncanakan
untuk dipublikasikan pada media-media, sebagai berikut :
No.
1.
Keterangan
Topik/Masalah
Media Publikasi
(Perkiraan
penelitian
Sustainable Environment
Waktu)
2016
karakteristik
& Architecture (SENVAR),
(Kontribusi)
Inisiasi
rancangan
tentang
pencahayaan LED yang sesuai
Seminar & Conference.
terhadap preferensi visual, dalam
mengamati obyek dengan corak
2.
motif dan tekstur khas Indonesia.
Tahapan kemajuan (progress)
penelitian,
berupa
pencahayaan
diperlukan
kriteria
LED
dalam
1) Jurnal Teknologi Bahan
& Barang Teknik
yang
mengamati
2016 – 2018
(JTBBT) – B4T.
2) ITB Journal of
obyek dengan corak motif dan
Engineering &
tekstur.
Technological
Sciences.
3) Seminar Nasional
Desain Interior &
Arsitektur
(Design Lighting Expo).
3.
Korelasi
parameter
(sumber
cahaya
obyektif
LED)
dan
subyektif (preferensi visual) yang
International Symposium
2017 – 2018
on the Science &
Technology of Lighting.
relevan dalam pengamatan corak
4.
motif dan tekstur.
Pemodelan visual dari korelasi
1) Journal of Solid-state
parameter obyektif dan subyektif
yang dimaksud, sebagai salah
satu
identifkasi
keberterimaan
LED,
dalam
Lighting.
2) CIE Lighting Quality &
kriteria
Energy Efciency
pencahayaan
lingkup
Conference
batasan
(International Year of
penelitian.
Light).
21
2017 – 2018