Perkembangan Islam pada Masa Khulafa ur

MAKALAH
Perkembangan Islam pada Masa Khulafa ur Rasyiddin
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu : Rokhmah Ulfa, M. Ag

Disusun Oleh :
Febryan Hidayat

(124211045)

Prodi Tafsir Hadis Fakultas Ushuluddin
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI WALISONGO
SEMARANG
2013
0

I.

PENDAHULUAN
Semasa Rosulullah masih hidup, beliau pernah berwasiat bahwa setelah beliau wafat

agar gelar pemimpin di berikan kepada Abu Bakar. Sebagaimana hadis dari 'Aisyah,
bahwa Rasulullah shalallahu alahi wasalam bersabda kepadaku ketika beliau sedang
sakit: "Panggilkan aku ayahmu dan saudaramu, aku ingin membuat surat. Sebab aku
khawatir ada orang yang berambisi atau akan ada orang yang akan mengatakan, 'aku
lebih pantas', padahal Allah dan orang-orang beriman hanya mau menerima Abu
Bakar". (HR Muslim)
Karena itulah, setelah beliau wafat bahkan belum sampai jenazah beliau
dimakamkan, kaum anshar dan muhajirin sudah merebutkan kekuasaan dan berkumpul
di balai kota bani sa’idah, madinah untuk memusyawarahkan siapa yang akan menjadi
pemimpin setelah beliau wafat. Kaum anshar dan muhajirin merasa sama-sama berhak
menjadi pemimpin dan akhirnya ukhuwah islamiah yang tinggi, Abu Bakar terpilih
menjadi pemimpin umat islam.
Sebagai pengganti Rasulullah, para khalifah mempunyai kedudukan yang sangat
penting dalam sejarah umat islam, yaitu: Sebagai pemimpin umat islam, Sebagai
penerus perjuangan Rasulullah dan Sebagai kepala negara, dan kepala pemerintah.
Adapun nama-nama Khulafa ur Rasyiddin adalah sebagai berikut:
1. Abu Bakar As-Siddiq
2. Umar bin Khattab
3. Usman bin Affan
4. Ali bin Abi Thalib


II.

Rumusan Masalah
1. Perkembangan pada Masa Kholifah Abu Bakar
2. Perkembangan pada Masa Kholifah Umar bin Khottob

3. Perkembangan pada Masa Kholifah Usman bin Affan
4. Perkembangan pada Masa Kholifah Ali bin Abi Tholib
III.

Pembahasan
1. Perkembangan pada Masa Kholifah Abu Bakar

Abu Bakar adalah orang pertama dari kalangan orang tua yang masuk islam,
meskipun pada waktu masuk islam beliau sudah tidak muda lagi, tapi semangat
beliau tidak setua usianya. Nama lengkap Beliau adalah Abdullah bin Abu Qahafah
1

Usman bin 'Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa'ad bin Tayim bin Marrah bin Ka'ab bin

Lu'ai bin Ghalib Al-Qurasyi at-Tamimi.1 Beliau mendapat gelar Ash-Shidiq karena
amat segera membenarkan Rasul dalam berbagai macam peristiwa, terutama
peristiwa isro’ mi’roj.2 Beliau menjabat sebagai khalifah selama 2 tahun 3 bulan,
pada masa kepemimpinanya khalifah Abu Bakar, beliau melakukan beberapa usaha,
yaitu:
1. Memerangi Kaum Murtad
Segerah setelah suksesi Abu Bakar Ash-Shidiq, beberapa masalah yang
mengancam persatuan dan stabilitas muncul beberapa suku arab yang berasal
dari Hijas menyatakan murtad atau membangkang pada kholifah baru dan
sistem yang ada. Karena itulah Abu Bakar Ash-Shidiq menyampaikan
peringatan yang tegas kepada orang-orang murtad dan pembangkang. Beliau
mengutus banyak orang keseluruh wilayah umat islam untuk menyampaikan
surat peringatan kepada mereka.
Untuk menghadapi para pembangkang, orang-orang murtad dan musuhmusuh islam lainnya, Abu Bakar menyusun strategi sebagai berikut:
a. Mengharuskan semua penduduk madinah untuk lebih sering berdiam di
masjid hingga mereka dapat benar-benar menyiapkan mempersiapkan
dan mempertahankan diri jika musuh menyerang madinah.
b. Mengatur para penjaga perbatasan madinah dan mewajibkan mereka
untuk tetap berjaga di pos masing-masing, untuk mempertahankan kota
suci dari segala mara bahaya.

c. Setiap pos penjagaan ditanggung jawabi oleh para sahabat besar.3
Strategi yang di terapkan oleh Aabu Bakar, bekerja sacera efektif sehingga
kota madinah terlindungi dari serangan musuh. Setelah itu Abu Bakar
membentuk pasukan untuk memerangi oran-orang murtad yang dipimpin oleh
orang-orang yang mengangkat dirinya sebagai nabi. Mereka adalah nabi-nabi
palsu yang berusaha untuk menghancurkan islam, salah satunya Musailamah
al Kazab.
Musailamah al Kazab mengaku dirinya sebagai nabi, ia di dukung oleh
Bani Hanifah di Yamammah. Ia menikahi Sajah yang mengaku dirinya sebagai
nabi dari kalangan Kristen. Mereka berhasil menyusun pasukan besar yang
1

Imam As-Suyuthi, Tarikh Al-Khulafa, 2010, hal 26
M. Sholihin Nur, Sejarah Peradaban Islam, 2004, hal 226
3
Musthafa Murad, Kisah Hidup Abu Bakar Ash-Shidiq, 2009, hal 33
2

2


berjumlah 40.000 orang. Lalu khalifah Abu Bakar mengirim pasukan untuk
memberantas dia. Sehingga Musailamah al Kazab berhasil di kalahkan dan
perang ini di kenal dengan perang Yamammah dan merupakan perang yang
paling besar melawan pasukan murtad. Hal itu membuat islam kembali
memperoleh kesetiaan dari seluruh Jazirah Arab.4
2. Kodifikasi Al Qur’an
Setelah terjadi banyak perang, banyak dari kalangan sahabat yang hafidz
gugur dalam peperangan. Sehingga Umar bin Khattab khawatir lalu beliau
menyarankan khalifah Abu Bakar untuk menyatukan tulisan Al Qur’an agar
tidak hilang dan musnah.
Pada mulanya khalifah Abu Bakar merasa enggan melaksanakan saran ini
karena nabi Muhammad SAW tidak mencontohkannya. Akan tetapi Umar bin
Khattab mengemukakan alasanya, yaitu karena banyak sahabat yang gugur.
Sesmua ini menjadi pikiran Umar dan lama sekali ia memikirkannya.
Setelah

pikiran itu demikian mantap ia pergi menemui Abu Bakar yang

sedang duduk di masjid.
“Pembunuhan yang terjadi dalam perang Yamammah sudah makin

memuncak. Aku khawatir akan bertambah banyak penghafal al qur’an yang
terbunuh sehingga al qur’an akan banyak hilang, kecuali ia di himpun. Aku
ingin mengusulkan Al Qur’an di himpun".5
Abu Bakar Ash-Shidiq terus mempertimbangkan usulan Umar, akhirnya
Allah membuka hati Abu Bakar. Beliau bersedia mewujudkan pengumpulan
ayat-ayat al-qur’an. Beliau menunjuk Zaid bin Tsabit sebagai penulisan Al
Qur’an.
Setelah usaha pengumpulan ayat-ayat al qur’an selesai, mushaf di simpan
khalifah Abu Bakar. Mushaf itulah yang menjadi pedoman pembelajaran al
qur’an kepada segenap kaum muslimin saat itu. Setelah Khalifah Abu Bakar
wafat mushaf tersebut di simpan oleh Hafsah binti Umar.

3. Peluasan Wilayah Islam
4
5

H Darsono, Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1, 2009, hal 46
Muhammad Husain Haikal, Abu Bakar Ash-Shiddiq, 2009, hal 317

3


Perluasan wilayah pada masa Abu Bakar di tujukan ke persia dan syiria
(yang di kuasai oleh romawi timur di bawah pimpinan kaisar Heraklius). Di
wilayah persia, Abu Bakar mengangkat Khalid bin Walid dan Mutsanna bin
Haritsah sebagai panglima dan mereka menuai ke suksesan dalam menaklukan
wilayah ini, setelah itu khalifah Abu Bakar memerintahkan kepada kedua
panglima tadi untuk membantu dan bergabung dengan pasukan islam yang ada
di syiria.
Usaha perluasan wilayah di Syiria, Khalifah Abu Bakar menugaskan 4
panglima perang, di antaranya:
a. Yazid bin Abu Sofyan, di tempatkan di Damaskus.
b. Abu Ubaidah bin Jarrah, di tempatkan di Haoms dan sebagai panglima
besar.
c. Amr bin Ash, di tugaskan di Palestina.
d. Surahbil bin Hasanah, di tugaskan di Yordania.

Sebenarnya pengembangan islam di syiria sudah di mulai ketika Nabi akan
wafat di bawah pimpinan Usamah bin Zaid, namun berhenti ketika mendengar
berita bahwa Nabi shalallahu alahi wasalam wafat. Dan perluasan wilayah ini
di lanjutkan kembali pada masa pemerintahan Abu Bakar, usaha ini di pimpin

oleh 4 panglima di atas dan di perkuat lagi dengan pasukan bantuan dari
Khalid bin Walid dan Mutsanna bin Haritsah. Di tengah berkecambuknya
perang melawan romawi ini, terdengar kabar bahwa Abu Bakar Ash-Shidiq
wafat, beliau wafat karena di racun dan beliau wafat pada tahun 13 H/634 M
pada usia 63 tahun.6 Setelah itu kekhalifahan di pegang oleh Umar bin
Khattab.
2. Perkembangan pada Masa Kholifah Umar bin Khattab

Umar bin Khattab mempunyai nama lengkap adalah Umar bin Khattab bin Nufail
bin Abdul Uzza al Quraisy dari suku ‘Adi, salah satu suku yang terpandang mulia. 7
Beliau lahir pada tahun 586 M, di Makkah. Di masa jahiliyah, Umar bekerja sebagai
seorang saudagar. Beliau menjadi duta kaumnya di kala timbul peristiwa-peristiwa
penting antara kaumnya dengan suku arab yang lain. Umar terkenal sebagai seorang

6
7

Imam As-Suyuthi, Tarikh Al-Khulafa, hal 87
Syamul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, 2009, hal 12


4

yang berani, tidak mengenal rasa takut dan gentar, mempunyai ketabahan dan
kemauan yang keras, dan tidak mengenal bingung dan ragu.
Setelah beliau masuk islam, dan terlebih setelah beliau diangkat menjadi khalifah
untuk menggantikan khalifah sebelumnya yaitu khalifah Abu Bakar. Beliau juga
melakukan perluasan wiayah dan juga beliau membuat kebijakan-kebijakan yang
sebelumnya belum pernah dilakukan pada masa Nabi maupun khalifah Abu Bakar,
yaitu:
1. Menetapkan Penanggalan Islam

Beliau adalah orang yang pertama kali yang memerintahkan penulisan
penanggalan islam, pada dua setengah tahun masa ke-khalifahan-nya, tepatnya
pada tahun 16 H, atas usulan Ali.
2. Memperluas Wilayah Islam
Mulai tahun 14 H, beliau mulai melakukan perluasan wilayah, pada tahun
ini Damaskus dapat di taklukan, lalu pada tahun 15 H, beliau dapat
menaklukan Yordania dan pada tahun 16 H, banyak sekali daerah-daerah yang
jatuh ke tangan islam, baik dengan cara damai (menyerah) maupun dengan
cara peperangan. Dan pada tahun ini pula, beliau dapat menaklukan Baitul

Maqdis, sehingga kota suci ini dapat di kuasai oleh islam.
3. Merenovasi Masjid Nabawi
Pada tahun 17 H, beliau memperluas Masjid Nabawi. 8
4. Memperbaharui Organisasi Negara
Pada masa Rasulullah, keadaan umat islam masih sederhana karena wilayah
islam masih sedikit/kecil. Akan tetapi pada masa Umar, wilayah islam sudah
mulai meluas, sehingga beliau membuat organisasi pemerintahan yang
gunanya untuk meringankan/memudahkan pekerjaan beliau, yaitu membuat:
1. Organisasi Politik, yang terdiri dari:
a. Al Khilafaat (kepala negara)
Dalam memilih kepada negara berlaku sistem “bai’ah”. Pada masa
sekarang mungkin sama dengan demokrasi. Hanya saja, waktu itu

8

Imam As-Suyuthi, Tarikh Al-Khulafa, hal 133-134

5

sesuai dengan al amru syuro bainahun sebagaimana yang di gariskan

dalam al-qur’an.
b. Al Wizaraat (menteri)
Khalifah Umar menetapkan Usman sebagai pembantunya untuk
mengurus pemerintahan umum dan kesejahteraan, sedangkan Ali
untuk mengurus kehakiman, surat-menyurat dan tawanan perang.
c. Al Kitabaat (sekertaris negara)
Umar mengangkat Zaid binTsabit dan Abdullah bin Arqam menjadi
sekertaris untuk menjelaskan urusan-urusan penting.
2. Administrasi Negara
Sesuai kebutuhan, beliau menyusun administrasi negara menjadi:
a.

Dewan-Dewan, yang terdiri dari:
- Diwan al Jundiy / Diwan al Kharby, yaitu Dewan Pertahanan
Keamanan.
- Diwan al Kharaj / Diwan al Maaly, yaitu Dewan yang
mengurusi keuangan negara, pemasukan dan pengeluaran
anggaran belanja.

b.

Al Imarah ‘ala al buldan (administrasi pemerintahan dalam negri)
- Negara di bagi menjadi beberapa propinsi yang di pimpin oleh
seorang gubernur.
- Al Barid yaitu perhubungan pos yang menggunakan kuda (kuda

pos).
- Al Syurthah yaitu polisi keamanan negara.
Khalifah Umar menjamin hak yang sama bagi setiap warga negaranya, ke
khalifahan umar tidak memberikan hak istimewa bagi orang-orang tertentu. Tidak
ada istana, pakaian kebesaran, baik untuk umar maupun bawahannya, sehingga tidak
ada perbedaan antara penguasa dengan rakyat.
3. Perkembangan pada Masa Kholifah Usman bin Affan

Usman bin Affan merupakan khalifah ketiga, menggantikan khalifah sebelumnya
yaitu khalifah Umar bin Khattab. Nama lengkap beliau adalah Usman bin Affan bin
Abil Ash bin Umayyah dari suku Quraisy. Beliau lahir setelah 6 tahun dari tahun
9

9

Drs Samsul Muir Amin, Sejarah Peradaban Islam, 2010, hal 104

6

gajah. Beliau masuk islam atas ajakan Abu Bakar pada usia 36 tahun. Hari-hari
berlalu dan beliau semakin kukuh dalam keislamannya, itu terbukti saat umat islam
sedang kekurangan air karena bencana kekeringan melanda madinah, sedang kaum
muslimin harus terpaksa membeli air dari sumur orang yahudi dengan harga mahal,
singkat cerita sumur itu di beli oleh usman dan di wakafkan untuk seluruh kaum
muslimin.
Setelah khalifah Umar wafat, di adakannya musyawarah, tentang siapa yang akan
di pilih menjadi khalifah baru, akhirnya di tunjuklah 6 orang sahabat, yaitu: Usman
bin Affan, Ali bin Abi Thlib, Abdurrahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqqash, Zubair
bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah. Akan tetapi 4 kandidat menyatakan
mengundurkan diri, sehingga yang tersisa antara Usman dan Ali. Lalu Abdurrahman
bin Auf berkeliling meminta pendapat para sahabat, pada pasukan, pada pedagang di
madinah, dan ternyata mereka memilih Usman.dan akhirnya beliau di bai’at menjadi
khalifah.
Beliau menjadi khalifah selama 12 tahun, selama pemerintahannya itu, beliau
membuat kebijakan, antara lain:
1. Memperluas Wilayah Islam.

Perluasan wilayah terus berlanjut hingga ke asia dan afrika. Setelah persia
jatuh akhirnya wilayah Balkh, Turkistan, Hirat, Kabul, Ghazni, Khurazan,
Nishafur, Tus dan Merv jatuh ke tangan islam pada tahun 30 H.
2. Membuat Armada Laut yang Tangguh.
3. Perluasan dan Renovasi Masjid Nabawi di Madinah, dan Masjidil Haram di

Makkah.10
4. Pembukuan Mushaf.
5. Membangun Perekonomian.
6. Membangun Pengaturan Administrasi Negara.
7. Membuat Kantor Pengadilan Negara.

Jasa-jasa khalifah Usman kepada kaum muslimin sangatlah besar, dan salah
satunya yang masih bisa kita rasakan adalah pembukuan mushaf, atau sering di sebut
Mushaf Usmani.
4. Perkembangan pada Masa Kholifah Ali bin Abi Tholib

10

Imam Fu’adi, Sejarah Peradaban Islam, 2010, hal 34

7

Ali bin Abi Tholib adalah khalifah keempat dan teakhir dari suatu daulah, yang
dalam sejarah islam di kenal dengan sebagai Khulafa ur Rasyiddin. Beliau adalah
putra dari paman Rasulullah dan suami dari putri Rasulullah, Fatimah.
Pengangkatan Ali menjadi khalifah tidak semulus pengukuhan tiga orang khalifah
sebelumnya, beliau di bai’at di tengah-tengah suasana berkabung atas meninggalnya
khalifah usman, karena di bunuh oleh para pemberontak, lalu para pemberontak
mendatangi para sahabat seperti Ali bin Abi Tholib, Thalhah, Zubair, Saad bin
Waqas, dan Abdullah bin Umar tapi mereka semua menolak menjadi khalifah. Akan
tetapi para pemberontak lebih memilih Ali bin Abi Tholib sebagai khalifah. Ali
menolaknya sebab beliau ingin urusan khalifah di lakukan dengan musyawarah dan
mendapat persetujuan dari para sahabat-sahabat lainnya. Akan tetapi, setelah massa
rakyat mengemukakan bahwa umat islam perlu segera pemimpin baru agar tidak
terjadi kekacauan yang lebih besar, akhirnya beliau bersedia di bai’at.
Beliau di bai’at pada tanggal 5 Dzulhijah 35 H di hadapan kaum anshor dan kaum
muhajirin serta kelopok lainnya, termasuk Thalhah, Zubair, Saad bin Waqas, dan
Abdullah bin Umar membai’at beliau.
Selama pemerintahan beliau, tidak banyak ada perkembangan islam, akan tetapi
beliau melakukan kebijakan politik, yaitu:
a. Khalifah Ali memindahkan ibukota kekhalifahan islam dari madinah ke kufah.
b. Khalifah Ali kembali menerapkan kebijakan Abu Bakar Ash-Shidiq berkaitan
dengan distribusi keuangan negara.
c. Khalifah Ali menjalankan kebijakan Umar yang tidak menugaskan para
sahabat besar untuk memimpin suatu wilayah. Mereka meminta untuk tetap
tinggal di madinah, tidak keluar dari sana demi keselamatan mereka, dan demi
menjaga kelangsungan urusan pemerintahan di berbagai wilayah negara islam.
d. Khalifah Ali mengganti beberapa walikota dan gubernur yang di angkat oleh

Usman, seperti walikota makkah, yaitu Khalid bin Sa’id bin Ash di gantikan
oleh Qusam bin al-Abbas, walikota madinah yaitu Sahl bin Hanif di gantikan
oleh Abu Ayyub al Anshari. Kemudian untuk wilayah yaman di percayakan
kepada Ubaidilah bin al-Abbas.

IV.

KESIMPULAN
8

Masa Khulafa ur Rasyiddin terbagi menjadi 4 masa, yaitu
Pertama, pada masa Khalifah Abu Bakar, beliau menjabat sebagai khalifah selama 2
tahun 3 bulan, pada masa pemerintahan beliau, beliau membuat kebijakan yaitu
memerangi kaum murtad, kodifikasi al-qur’an dan perluasan wilayah islam.
Kedua, pada masa Khalifah Umar bin Khattab, beliau menjabat sebagai khalifah
selama 10 tahun 6 bulan, pada masa pemerintahan beliau, beliau juga melakukan
perluasan islam dan juga membuat kebijakan yaitu menetapkan hukum dan
memperbaharui organisasi negara.
Ketiga, pada masa Khalifah Usman bin Affan, beliau menjabat sebagai khalifah
selama 12 tahun, pada masa pemerintahan beliau, beliau melakukan perluasan wilayah
islam, membuat angkatan laut yang kuat, melakukan perluasan dan renovasi masjid
nabawi dan masjidil haram, membukukan mushaf, membangun perekonamian,
membuat kantor administrasi negara dan membuat kantor pengadilan negara.
Keempat, pada masa Khalifah Ali bin Abi Tholib, beliau menjabat sebagai khalifah
selama 5 tahun, pada zaman beliau tidak banyak perkembangan islam tetapi beliau
melakukan kebijakan, memindahkan ibukota dari madinah ke kuffah, melakukan
distribusi keuangan negara, memerintahkan para sahabat untuk kembali ke madinah,
dan mengganti beberapa walikota dan gubernur yang dahulu di tunjuk oleh khalifah
Usman.
V.

PENUTUP
Demikianlah makalah yang dapat kami buat. Kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam penulisan
maupun isinya. Karena sesungguhnya kesempurnaan adalah hanya milik Allah. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat dan menambah referensi
pengetahuan kita, terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA
9

Fu’adi, Imam. Sejarah Peradaban Islam. Yogyakarta. Teras. 2011.
Sholihin M. Nur. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta. Rajawali. 2004.
Murad Musthafa. Kisah Hidup Abu Bakar Ash-Shidiq. Jakarta.Zaman. 2009.
H.Darsono. Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam 1. Solo. Tiga Serangkai. 2009.
Husain, Muhammad Haikal. Abu Bakar Ash-Shiddiq. Jakarta. Litera Antar Nusa. 2009.
Munir Amin, Syamsul. Sejarah Peradaban Islam. jakarta. Amzah. 2009.
Imam As-Suyuthi. Tarikh Al-Khulafa. Jakarta Selatan. Hikmah. 2010.

10

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22