MAKALAH SISTEM BILANGAN and KONVERSI

MAKALAH
DASAR KOMPUTER

Disusun oleh :
Kelompok 1 4IF-B
1

INDAH CAHYANI

2

LAYLI NUR HIDAYATI

3

M. ABDULHAFIZH FAAIQ

4

REZKY MAULANA


5

TALIA LINANGSASI

161020
53
161020
55
161020
58
161020
65
161020
69

ST3 TELKOM PURWOKERTO
Jl. DI PANJAITAN NO. 128 PURWOKERTO 53147

1


PURWOKERTO

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Makalah
Tugas Dasar Komputer ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan mengenai Sejarah Perkembangan Perangkat Lunak,
Penerapan Komputer di Berbagai Bidang, Penggolongan Komputer Berdasarkan Data
yang diolah, Penggunaannya, dan Ukurannya. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan - kekurangan dan jauh dari apa yang
diharapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan di masa
yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun
orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang

membangun demi perbaikan di masa depan.

September, 2016
Penyusun

3

DAFTAR ISI
HALAMAN KULIT........................................................................................ 1
BAB 1........................................................................................................... 4
A.

SISTEM BILANGAN................................................................................................4
1.

Desimal............................................................................................ 4

2.

Biner................................................................................................ 4


3.

Oktal................................................................................................ 5

4.

Hexadecimal...................................................................................... 5

BAB 2........................................................................................................... 6
A.

KONVERSI SISTEM BILANGAN..........................................................................6
1.

KONVERSI DESIMAL KE BINER.........................................................6

2.

KONVERSI DESIMAL KE OKTAL........................................................6


3.

KONVERSI DESIMAL KE HEXADESIMAL............................................6

4.

KONVERSI BINER KE DESIMAL.........................................................7

5.

KONVERSI BINER KE OKTAL............................................................7

6.

KONVERSI BINER KE HEXADESIMAL................................................8

BAB 3........................................................................................................... 9
A.


KODE YANG MEWAKILI DATA..........................................................................9
1.

BCD (Binary Coded Decimal).................................................................9

2.

SBCDIC ( Standard Binary Coded Decimal Interhange Code).......................10

3.

EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)......................10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 11

4

BAB 1
A. SISTEM BILANGAN
Sistem Bilangan atau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili

besaran dari suatu item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar
atau basis (base / radix) yang tertentu.
Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis
16). Berikut penjelesan mengenai 4 Sistem Bilangan ini :
1. Desimal
Desimal (Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan
menggunakan 10 macam simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.
Sistem bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat
juga berupa pecahan desimal (decimal fraction).
Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti berikut,
misalkan contoh bilangan desimal adalah 8598. Ini dapat diartikan :

2. Biner
Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0
dan 1. Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann. Contoh
Bilangan Biner 1001, Ini dapat di artikan (Di konversi ke sistem bilangan
desimal) menjadi sebagai berikut :

5


3. Oktal
Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0,
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Contoh Oktal 1024, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke
sistem bilangan desimal) menjadi sebagai berikut :

4. Hexadecimal
Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10 adalah
Sistem Bilangan yang terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10),
B(11), C(12), D(13), E(14), F(15). Pada Sistem Bilangan Hexadesimal
memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf. Huruf A mewakili angka 10, B
mewakili angka 11 dan seterusnya sampai Huruf F mewakili angka 15. Contoh
Hexadesimal F3D4, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan
desimal)
menjadi sebagai berikut :

6

BAB 2
A. KONVERSI SISTEM BILANGAN

Konversi bilangan desimal merupakan suatu proses mengubah bentuk
bilangan desimal kedalam bentuk bilangan lainnya (bilangan biner, bilangan oktal
atau bilangan hexadesimal).
1. KONVERSI DESIMAL KE BINER
Cara yang pertama, yaitu dengan membagi bilangan desimal dengan nilai
2 (basis). Cara ini merupakan cara yang sering digunakan oleh banyak orang.
Untuk lebih jelasnya silahkan simak contoh dibawah :

2. KONVERSI DESIMAL KE OKTAL
Konversi bilangan desimal ke oktal merupakan suatu proses mengubah
bentuk bilangan desimal kedalam bentuk bilangan oktal, dengan cara membagi
bilangan desimal dengan nilai 8 (basis). Untuk memahaminya silahkan simak
contoh dibawah ini :

3. KONVERSI DESIMAL KE HEXADESIMAL
Konversi bilangan desimal ke hexadesimal merupakan suatu proses
mengubah bentuk bilangan desimal kedalam bentuk bilangan hexadesimal,
dengan cara membagi bilangan desimal dengan nilai 16 (basis).

7


4. KONVERSI BINER KE DESIMAL

5. KONVERSI BINER KE OKTAL
Cara mengkonversi bilangan biner ke oktal dapat dilakukan dengan
mengkonversi tiap-tiap tiga buah digit biner. Silahkan simak tabel konversi
bilangan biner ke oktal dan contonya dibawah ini :
Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 134 (bilangan oktal)

8

6. KONVERSI BINER KE HEXADESIMAL
Cara mengkonversi bilangan biner ke hexadesimal dapat dilakukan
dengan mengkonversi tiap-tiap empat buah digit biner. Silahkan simak tabel
konversi bilangan biner ke hexadesimal dan contonya dibawah ini :
Jadi, nilai bilangan biner 1011100 = 5C (bilangan hexadesimal)

9

BAB 3

A. KODE YANG MEWAKILI DATA
Data yang disimpan di komputer pada main memory untuk diproses. Sebuah
karakter data disimpan dalam main memory menempati posisi 1 byte. Komputer
generasi pertama, 1 byte terdiri dari 4 bit, komputer generasi kedua 1 byte terdiri dari
6 bit dan komputer generasi sekarang, kebanyakan 1 byte terdiri dari 8 bit. Suatu
karakter yang disimpan di main memory diwakili dengan kombinasi dari digit biner
(binary digit atau bit). Dengan sistem bilangan biner yang sudah dibahas sebelumnya,
dapat dipergunakan suatu kode biner untuk mewakili suatu karakter.
Suatu komputer yang berbeda menggunakan kode biner yang berbeda untuk
mewakili suatu karakter. Komputer yang 1 byte terdiri 4 bit, menggunakan kode biner
yang berbentuk kombinasi 4 bit, yaitu BCD (Binary Coded Decimal). Komputer yang
menggunakan 6 bit untuk 1 byte-nya, menggunakan kode biner yang terdiri dari
kombinasi 6 bit, yaitu SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Interchange Code).
Komputer yang 1 byte terdiri dari kombinasi 8 bit, yaitu EBCDIC (Extended Binary
Coded Decimal Interchange Code) atau ASCII (American Standad Code for
Information Interchange).
1. BCD (Binary Coded Decimal)
BCD (Binary Coded Decimal) merupakan kode biner yang digunakan
hanya untuk mewakili nilai digit desimal saja, yaitu nilai angka 0 sampai dengan
9. BCD menggunakan kombinasi dari 4 bit, sehingga sebanyak 16 (24=16)
kemungkinan kombinasi yang bisa diperoleh dan hanya 10 kombinasi yang
dipergunakan. Kode BCD yang orisinil sudah jarang dipergunakan untuk
komputer generasi sekarang, karena tidak dapat mewakili huruf atau simbolsimbol karakter khusus. BCD dipergunakan untuk komputer generasi pertama.
Cara mengkonversi bilangan Desimal ke kode BCD adalah dengan cara
mengkonversikan setiap digit 1 desimal menjadi 2 digit biner. (Perpangkatan 2)
Contoh :
Konversikan 17010 =…… BCD
Penyelesaian :
Setiap digit desimal konversikan ke 4 digit biner.
110 = 0001
710= 0111
010 = 0000

10

Sehingga kita bisa simpulkan bahwa 17010 adalah 000101110000 BCD
2. SBCDIC ( Standard Binary Coded Decimal Interhange Code)
SBCDIC (Standard Binary Coded Decimal Interchange Code) merupakan
kode biner perkembangan dari BCD. BCD dianggap tanggung, karena masih 6
kombinasi yang tidak dipergunakan, tetapi tidak dapat dipergunakan untuk
mewakili karakter yang lainnya. SBCDIC menggunakan kombinasi 6 bit,
sehingga lebih banyak kombinasi yang bisa dihasilkan, sebanyak 64 (26=64)
kombinasi kode, yaitu 10 kode untuk digit angka, 26 kode untuk huruf alphabetik
dan sisanya karakter-karakter khusus yang dipilih. Posisi bit di SBCDIC dibagi
menjadi 2 zone, yaitu 2 bit pertama (diberi nama bit A dan bit B) disebut dengan
alpha bit position dan 4 bit berikutnya (diberi nama bit 8, bit 4, bit 2 dan bit 1)
disebut dengan numeric bit position.
3. EBCDIC (Extended Binary Coded Decimal Interchange Code)
EBCDIC singkatan dari Extended Binary Coded Decimal Interchange
Code terdiri dari kombinasi 8 bit yang memungkinkan untuk mewakili karakter
sebanyak 256 (28=256) kombinasi karakter. Pada EBCDIC, high order bits atau
4-bit pertama disebut dengan zone bits dan low order bits atau 4 bit kedua disebut
dengan numeric bits.

11

DAFTAR PUSTAKA
http://mata-cyber.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-sistem-bilangan-danmacam-macam-sistem-bilangan-komputer.html
http://sistem-bilangan.blogspot.co.id/p/materi.html
https://ranjaniryan.wordpress.com/2014/09/28/kode-yang-mewakili-data/

12

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

SISTEM OTOMATISASI SONAR (LV MAX SONAR EZ1) DAN DIODA LASER PADA KAPAL SELAM

15 214 17

ANALISIS SISTEM TEBANG ANGKUT DAN RENDEMEN PADA PEMANENAN TEBU DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA X (Persero) PABRIK GULA DJOMBANG BARU

36 327 27

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

The Correlation between students vocabulary master and reading comprehension

16 145 49

Improping student's reading comprehension of descriptive text through textual teaching and learning (CTL)

8 140 133

The correlation between listening skill and pronunciation accuracy : a case study in the firt year of smk vocation higt school pupita bangsa ciputat school year 2005-2006

9 128 37

SIMULASI SISTEM KENDALI KECEPATAN MOBIL SECARA OTOMATIS

1 82 1

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59