Makalah Filsafat Pendidikan Islam Kelomp

KONSEP DASAR PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
DISUSUN OLEH PAI-07: KELOMPOK V

AWALUDDIN SIREGAR
ERNINA LUBIS
VERA YUNITA SIREGAR

0301162168
0301161031
0301162194

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
TAHUN 2017

KATA PENGANTAR


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt., Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusun tugas ini dapat dilselesaikan.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah Saw., Tugas ini disusun untuk
diajukan sebagai tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam dengan judul “Konsep
Pendidikan Islam Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam”. yang kami tulis
berdasarkan informasi dari berbagai sumber atau dari berbagai buku.
Pendidikan adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh semua manusia, karena dengan
pendidikan kehidupan semua orang menjadi lebih terarah. Dalam pendidikan Islam terdapat
beberapa istilah penyebutan pendidikan yaitu tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib, ketiga istilah
tersebut memiliki defenisi yang hampir sama akan tetapi memilki ciri khas masing-masing.
Dalam makalah ini kami akan membahas ketiga istilah tersebut serta letak dari perbedaan
dari ketiga istilah tersebut.
Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat, oleh karena itu kami harapkan
kritik dan saran para pembaca, demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
A. Konsep Ta’dib, Ta’lim, dan Ta’dib.................................................................2
B. Pengertian Pendidikan Islam..........................................................................6
C. Tujuan Pendidikan Islam................................................................................7
D. Asas-asas Pendidikan Islam...........................................................................11
BAB III PENUTUP.................................................................................................13
A. Kesimpulan ....................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................14

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dalam pengertian yang umum selalu diterjemahkan sebagai penyebaran
dan internalisasi nilai dari berbgai pengalaman kumulatif, baik berupa keyakinan, sikap,
pengetahuan, maupun penerapan nilai positif dan bermanfaat oleh satu generasi ke

generasi lainnya. Dalam pendangan ini tidak ada perbedaan antara pendidikan Islam
dengan pendidikan lainnya, karena pendidikan pada umunya sebagaiman banyak
didefinisikan para pakar, merupakan upaya normatif untuk memebantu orang lain
berkembang ke tingkat yang lebih tinggi dan lebih baik.
Pendidikan dalam perspektif Islam memiliki arti dan istilah khusus dalam
penyebutan pendidikan, karena defenisi dari pendidikan itu sendiri tidak bisa kita lihat
hanya dari satu aspek, metode, materi, dan tujuannya saja. Karena dalam pendidikan Islam
semua hal harus diklasifikasikan sesuai dengan hakikat dan esensinya masing-masing agar
tujuan dari pendidikan itu tereleasisasikan dengan baik dan benar. Istilah tarbiyah, ta’lim,
dan ta’dib sudah menjadi tiga hal yang membantu pendidikan Islam dalam mendidik
generasi penurus agama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib?
2. Apa keterkaitan/implikasi dari ketiga istilah tersebut dalam pendidikan Islam?
3. Apa yang dimaksud dengan pendidikan Islam?
4. Apa saja tujuan pendidikan Islam?
5. Apa saja asas-asas dalam pendidikan Islam?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui makna dari konsep tarbiyah, ta’lim dan ta’dib.
2. Mengetahui keterkaitan/implikasi dari ketiga istilah tersebut dalam pendidikan

Islam.
3. Mengetahui pengertian dari pendidikan Islam.
4. Mengetahui tujuan pendidikan Islam.
5. Mengetahui asas-asas dalam pendidikan Islam.
BAB II

KONSEP PENDIDIKAN ISLAM DAM PERSPEKTIF
FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

A. Konsep Tarbiyah, Ta’lim, dan Ta’dib
1.

Konsep Tarbiyah
Dalam perkembangan sejarah pendidikan Isalm semenjak masa Nabi Saw sama

dengan keemasan Islam pada masa Bani Abbas, istilah tarbiyah tidak pernah muncul
dalam literatur pendidikan. Istilah itu mulai muncul pada abad modern sebagai
terjemahan dari kata education. Istilah tarbiyah dipakai manakala ahli pendidik Islam
bertemu dengan kata education yang tercantum dalam literatur Barat yang diadopsi
dan diterjemahkan menjadi istilah tarbiyah dalam Islam.1

Menurut Abu Al-su’ud dalam tafsirnya, bahwa kata rab (Tuhan) dan murabbi
(pendidikan) berasal dari akar kata yang sama. Sementara dalam Tafsir Al-Maraghi
mengemukakan bahwa kata rab (Tuhan) dalam surah Al-Fatihah itu mengandung arti
memelihara dan menumbuhkan. Pemeliharaan itu ada dua macam yaitu, pertama
pemeliharaan terhadap eksistensi manusia dengan jalan meningkatkan daya jiwa
akalnya. Kedua, pemeliharaan terhadap agama dan akhlaknya melalui wahyu yang
diturunkan kepada para Nabi unutk menyempurnakan akal dan memebersihkan jiwa
manusia.2
Dalam Al-Qur’an terdapat beberapa ayat yang berkonotasi pada tarbiyah,
makna mengenai tarbiyah yaitu:
a. Tarbiyah adalah proses pengembangan jasad dan akal.
b. Tarbiyah adalah kegiatan yang disertai dengan kasih sayang.
c. Tarbiyah adalah mendidik anak melalui penyampaian ilmu, menggunakan
metode yang mudah diterima untuk diaplikasikan dalam kehidupan.
d. Tarbiyah adalah kegiatan yang mencakup pengembanagn, pemeliharaan,
penjagaan, pengurusan, penyampaian ilmu, dan pemberian petunjuk.3
Dapat disimpulkan bahwa tarbiyah adalah proses pengembangan, pemeliharaan,
penyempuranaan, bertahap, menyenangkan, penjagaan, penyampaian ilmu yang
dominan akan gerakan atau latihan yang rutin sehingga menjadi lebih mandiri guna
1


Dja’far Siddik, Ilmu Pendidikan Islam, (Medan: 2015, IAIN Press), h. 26
Ibid, h. 27
3
Ibid, h. 28
2

membentuk kesempuranaan fitrah dalam diri setiap manusia serta untuk mencapai
ridha Ilahi.4
2.

Konsep Ta’lim
Akar ta’lim adalah ‫علم‬, menurut Ibn Al-Manzhur kata ini bisa memilki

beberapa arti, seperti mengetahui atau mengenal, mengetahui atau merasa, dan
memberi kabar kepadanya. Menurut Luis Ma’luf kata ‫ العلم‬yang merupakan mashdar
dari ‫ علم‬bermakna menegetahui sesuatu dengan sebenar-benarnya (‫)ادراك الشيء بالحقيقة‬
sementara kata ‫ علم‬bermakna mengetahui dan meyakininya (‫)عرفة و تيقنة‬.5
Dalam Al-Qur’an kata ‫ تعليم‬disebutkan dalam bentuk ism dan fi’il, kata
disebutkan sebanyak 25 kali dalam 25 ayat pada 15 suroh. Menurut Atabik Ali A.

Muhdlor, kata ta’lim sepadan dengan kata darrasa yang diambil dari kata -‫يعلم‬-‫علم‬
‫تعليما‬, yang secara bahasa berarti mengajar atau mendidik. Menurut Ridha ta’lim
adalah proses transmisi ilmu pengetahuan pada jiwa individu tanpa adanya batasan
dan ketentuan tertentu. Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an:6
‫ض ُه ْم َعلَى ا ْل َم َلئِ َك ِة‬
ْ َ‫َو َعلّ َم آ َد َم ْال‬
َ ‫س َما َء ُكلّ َها ثُ ّم َع َر‬
“Dan dia mengajarakan kepada Adam perbendaharaan ilmu pengetahuan
(al-asma kullaha), kemudian memaklumkannya kepada malaikat....(Q.S Al-Baqarah:
31)
۟ ُ‫وا َعلَ ْي ُك ْم َءا ٰيَتِنَا َويُزَ ّكي ُك ْم َويُ َعلّ ُم ُك ُم ٱ ْل ِك ٰتَ َب َوٱ ْل ِح ْك َمةَ َويُ َعلّ ُم ُكم ّما لَ ْم تَ ُكون‬
۟ ُ‫ول ّمن ُك ْم يَ ْتل‬
‫س ل‬
‫وا‬
ُ ‫س ْلنَا فِي ُك ْم َر‬
َ ‫َك َم أَ ْر‬
َ‫تَ ْعلَ ُمون‬
“Sebagaimana (kami telah menyempuranakan nikamt kami kepadamu) kami
telah mengutus kepadamu Rasul dan di antara kamu yang memebacakan ayat-yat
kami kepadamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan ‫ يعلم‬kepadamu al-kitab dan

al-hikam, serta mengajarkan ‫ يعلم‬kepadamu apa yang belum kamu ketahui. (Q.S AlBaqarah: 151)7
Al-Asfahany menyatakan bahwa ta’lim adalah pemberitahuan yang dilakukan
dengan berulang-ulang dan sering, sehingga berbekas pada diri muta’allim. Di
samping itu, ta’lim juga adalah menggugah untuk mempersepsikan makna dalam
pikiran, karenanya, sebagaimana diekmukakan Jalal, dalam konteks ta’lim apa yang
4

Ibid, h. 29
Al-Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islam, (Bandung: 2017, Citapustaka Media Perintis), h. 110
6
Ibid
7
Ibid, h. 111
5

harus dilakukan Rasululloh Saw bukan sekedar membuat umat Islma, bisa membaca
apa yang tertulis, melainkan dapat memebaca dengan renungan, pemahaman,
pengertian, tanggung jawab, dan amanah.8
Pemakalah menyimpulkan bahwa ta’lim adalah sebuah pengajaran ilmu
kepada


orang

lain

dengan

menjunjung

tinggi

adab,

dan

moral

dalam

pengaplikasiannya.

3.

Konsep Ta’dib
Menurut Ibn Al-Manzhur asal kata addaba adalah ad-dua’ (‫ )الدعاء‬yang berarti

undangan. Kata ini kemudian digunakan dalam arti undangan kepada suatu
perjamuan. Sebagaimana Nabi Saw bersabda:
‫ان هذا القرأن مأدبة ل في الرض فتعلموا مأدبة‬
“Al-Qur’an adalah undangan perjamuan Allah swt di atas bumii, maka
belajarlah dari perjamuan-Nya itu”.9
Istilah ta’dib untuk menyebutkan makna pendidikan dalam Islam digagas dan
dipopulerkan kembali oleh Syed Mohammad Naquib Al-Attas, guru besar di
Malaysia. Terma ta’dib tidak hanya menekankan aspek pemberian ilmu pengetahuan,
tetapi jiga pemebentukan akhlak, watak, sikap, dan kepribadian peserta didik. Oleh
karena itu tugas seorang muaddib bukan hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga melatih
dan membimbing peserta didik agar mereka hidup dengan adab, baik secara jasmani
maupun rohani. Penggunaan terma ta’dib untuk menyebutkan istilah yang paling
sesuai dengan pendidikan Islam didasarkan pada sabda Rasululloh Saw:
‫ادبني ربي فأحسنا تأديي‬
“Tuhanku telah mendidikku dan menjadikan pendidikanku sebaik-baik

pendidikan”. (HR. Ibn ‘Asakir dari Ali r.a)10
Kata addaba sering digunakan Rasululloh Saw untuk menyebutkan aktivitas
mendidik. Menurut Zarkany dalam upaya pemebntukan adab diklasifikasikan menjadi
empat macam yaitu: (a) Ta’dib al-Akhlaq, (b) Ta’dib Al-Khidmah, (c) ta’dib AlSyariah, (d) Ta’dib Al-shuhbah. Naquib Al-Attas berkesimpulan bahwa ta’dib adalah
istilah yang paling cocok untuk pendidikan sialm, karena mengandung arti ilmu,
8

Ibid, h. 111-112
Ibid, h. 113
10
Ibid, h. 114
9

kearifan, keadilan, kebijaksanaan, pengajaran, dan pengasuhan yang baik. Wan Daud
juga menyimpulkan bahwa terma ta’dib dari kesimpulan Naquib Al-Attas mencakup
beberapa hal yaitu: (a) suatu tindakan untuk mendisiplinkan jiwa dan pikiran, (b)
Pencarian kualitas, sifat, dan pikiran yang baik, (c) Perilaku yang benar.11
Maka dari itu pemakalah menyimpulkan bahwa ta’dib adalah sebuah proses
pengajaran serta pengasuhan dengan landasa tauladan dari adab Nabi Saw.
4.

Implikasi Konsep Tarbiyah, Ta’lim, dan Ta’dib
Dari semua pengertian dan orientasi ketiga istilah pendidikan, maka

disimpulkan istilah pendidikan dalam Islam adalah “tarbiya, ta’lim, dan ta’dib”. Pada
hakikatnya ketiga istilah tersebut memilki esendi yang sama, yaitu sama-sama
bertujuan untuk emebina manusia menjadi individu dan kelompok yang memiliki
tanggung jawab dalam melakukan setiap aktivitas sesuai dengan potensi yang ada
pada dirinya, baik terhadap manusai dan alam lingkungannya. Terutama terhadapa
Allah Swt., Sang Penciptanya, tanggung jawab yang dimaksud adalah terjalinnya
hubungan yang harmonis dan terhindarnya dari kehancuran dan kerusakan yang dapat
menimnulkan kesengsaraan baik di dunia saat ini maupun di akhirat nanti.12
Menegnai beberapa defenisi yang diekmuakakan para ahli filsafat dan
pendidikan, Al-Abrasyi menyatakan bahwa: “Sebenarnya semua definisi pendidikan
yang disebutkan adalah mencakup teladan, contoh yang tinggi, yang harus
ditegakkan bagi para pendidik”. Perumusan teori pendidikan tidak harus melihat
perbincangan tentang tiga komponen utama, yaitu tujuan, materi, dan metode. Tujuan
pendidikan merupakan perkara yang terpenting dalam ilmu pendidikan. Tetapi hal ini
jangan diartikan bahwa dua komponen lainnya yaitu metode dan materi tidak penting,
sebab kekurangan dalam metode dan materi akan merusak proses pendidikan itu
sendiri walaupun tujuannya baik.13
Dari semua defenisi yang ada mengenai ketiga istilah pendidikan tersebut
Arifin Ismail menyimpulkan bahwa yang membedakan antara ketiga istilah tersebut
adalah sebagai berikut:
a. Tarbiyah identik dengan pergerakan (latihan)
b. Ta’lim identik dengan pengajaran ilmu agama
11

Ibid, h. 115
Syafaruddin , dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: 2017, Hijri Pustaka Utama), h. 28
13
Ibid, h. 29
12

c. Ta’dib identik dengan pengajaran adab dan tatakrama kehidupan
Oleh karena itu pemakalah menyimpulkan bahwa keterkaitan (implikasi)
antara istilah “tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib” adalah sama untuk mencetak generasi
Islam yang bertauhid, cerdas, bertanggung jawab, bijaksana, berani, berakhlak, serta
selalu mempertimbangkan/memutuskan suatu perkara dengan landasan Al-Qur’an dan
Hadist. Dan ketiga hal ini tidak akan tercapai jika tidak dibarengi dengan dukungan
dari seorang pendidik yang berkualitas dan profesional.
B. Pengertian Pendidikan Islam
Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) pendidikan adalah proses
pengubahan sikap sikap dana tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, atau proses, cara,
dan perbuatana mendidika itulah yang dikatakan sebagai pendidikan. Pendidikan
merupakan usaha yang dilakukan secara dasar dan jelas serta memilki tujuan,
sehingga diharapkan dalam penerapannya ia tidak kehilangan arah dan pijakan.14
Pendidikan juga berarti menumbuhkan personalitas (kepribadian) serta
menanamkan rasa tanggung jawab.15 Selain itu pendidikan juga merupakan suatu
peoses penyiapan generasi muda untuk menjalankan kehidupan untuk memenuhi
tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien. Secara filosofis Muhammad Nasir
mengatakan bahwa “yang dinamakan pendidikan adalah suatu pimpinana jasmani dan
rohani menuju kesempuranaan dan kelengkapan arti kemanusiaan dengan arti
sesungguhnya”.16
Maka dari itu secara lebih rinci, Yusuf Al-Qardhawi menjelaskan bahwa
pendidikan Islam adalah pendidikan mansuia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani, dan
jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Karena itu, pendidikan Islam menyiapkan
manusia untuk hidup baik dlam keadaan damai maupun perang, serta menyiapakan
untuk menghadapi masayrakat dengan segala kebaikan, main dan pahit. Sementara itu
Hasan Langgulung merumuskan pendidikan sialm sebagai “proses penyiapan generasi
muda untuk megsisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang
diselarasakan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di

14

Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: 2002, Ciputat Press), h. 17
H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: 1993, Bumi Aksara), h. 10
16
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, (Jakarta: 2012, Prenadamedia Group), h. 5
15

akhirat. Di sini pendidikan Islam merupakan proses pembentukan individu berdasaran
ajaran isalm yang diwahyukan Allah Swt., kepada Nabi Muahmmad Saw.17
Dari semua pengertian mengenai pendidikan Islam, maka pemakalah
menyimpulkan bahwa pendidikan Islam usaha sadar yang dilakukan seseorang atau
sekelompok orang untuk membentuk serta mengembangkan potensi diri dengan
proses latiha, pengajaran, bimbingan, serta pengawasan, agar mansuai bisa
menepatkan sesuatu sesuai dengan porsinya dan perannya sebagai khalifah Allah
Swt., di muka buni ini, serta berlandasakan kepada Al-Qu’an dan Hadist
C. Tujuan Pendidikan Islam
Setiap perbuatan dalam pendidikan adalah bagian dari suatu proses yang
diharapakan untuk menuju ke suatu tujuan, untuk mencapai itu dibutuhkan formulasi
atau rumusan tujuan pendidikan Islam, yaitu dengan pencerminan dari cita-cita agama
untuk membentuk kepribadian manusia dari hasil pendidikan. 18 Tujuan ialah suatu
yang diharapakan tercapai setelah suatu usaha atau kegiatan selesai dilaksanakan
dengan baik. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan
statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan
dengan seluruh aspek kehidupannya.19
Secara etimologi tujuan adalah “arah, maksud atau haluan”. Dalam bahasa Arab
“tujuan” diistilahkan dengan “Ghayat, Ahdaf, atau Maqosid”, sementara dalam
bahasa Inggris diistilahkan dengan “Goal, Purpose, Objectives, atau Aim”. Secara
terminologi tujuan berarti “Sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sebuah usaha
atau kegiatan selesai. H.M Arifin menyebutkan bahwa tujuan proses pendidikan Islam
adalah “Idealitas (cita-cita) yang mengandng nilai-nilai Islam yang hendak dicapai
dalam proeses kependidikan yang berdasarkan kepada Al-Qur’an dan Hadist.20
Adapun maksud dari tujuan pendidikan Islam menurut para ulama adalah
sebagai berikut:
1. Menurut Abdurrahman Saleh Abdullah

17

Ibid, h. 6
H.M. Djumransyah, Abdyl Malik Karim Amrullah, Pendidikan Islam, (Malang: 2007, UIN-Malang
Press), h. 65
19
Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: 2004, Bumi Aksara), h. 29
20
Armai Arief, Loc.Cit, h. 17
18

Beliau mengatakan dalam bukunya “Educational Theory A Qur’anic
Outlook”

bahwa

pendidikan

Silam

bertujuan

untuk

memebentuk

kepribadian manusia sebagai khalifah Allah Swt. Kemudian tujuan
pendidikan Islam dapat dibangun dengan tiga komponen yaitu: (a) Tubuh,
(b) Ruh, (c) Akal, yang masing-masing harus dijaga dengan baik.21
2. Menurut Imam Al-Ghazali
Beliau menjelaskan sebgaimana yang dikutip oleh Fatiyah Hasan Sulaiman
bahwa tujuan pendidikan Islam adalah membentuk insan purna yang pada
akhirnya dapat mendekatkan diri kepada Allah Sw., serta memperoleh
kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sebagaimana Allah Swt.,
berfirman:
)17(‫) َو ْال ِخ َرةُ َخ ْي ٌر َوأَ ْبقَ ٰى‬16(‫بَ ْل تُؤْ ثِرُونَ ا ْل َحيَاةَ ال ّد ْنيَا‬
“....Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang
kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal...” (Q.S Al-‘Ala:1617)22
3. Menurut Ibnu Khaldun
Beliau merumuskan tujuan pendidikan Islam sebagaimana yang dikutip oleh
Muhammad ‘Athiyah Al-Abrasyi bahwa tujuan berorientasi kepada dunia
dan akhirat yaitu membentuk hamba Allah yang mampu menghadapi segala
bentuk persoalan kehidupan yang lebih layak, dan dapat melaksanakan
kewajibannya kepada Allah Swt.23
4. Menurut M. Djuanidi Dhany
Beliau mengatakan sebagaimana yang dikutip oleh Zainuddin dkk bahwa
tujuan pendidikan Islam untuk memebentuk tiga aspek yaitu: (a) Pembinaan
kepribadian dan watak anak agar menjadi manusia yang sempurna, (b)
Peningkatan moral yang lebih baik, (c) Pengembangan intelegensi anak
secara efektif dan efisien sesuai dengan tingkatan umurnya.24
5. Menurut Hasan langgulung
Beliau mengatakan dalam bukunya “Asasa-asas Pendidikan Islam” bahwa
tujuan pendidikan Islam harus dikaitkan dengan tujuan hidup manusia, atau
21

Ibid, h. 19
Ibid, h. 22
23
Ibid, h. 23
24
Ibid
22

lebih tegasnya tujuan pendidikan isalm untuk menjawab persoalan “untuk
apa manusia hidup?”. Sebagaimana Allah Swt., berfirman:
‫ُون‬
َ ‫ال ْن‬
ِ ‫س إِ ّل لِيَ ْعبُد‬
ِ ْ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ا ْل ِجنّ َو‬
“Dan tidak aku ciptakan jin dan manusai kecuali untuk menyembahku”.
(Q.S. Az-Zariyat: 56)25
6. Manurut Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany
Beliau mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam mempunyai tiga tahapan
penting yaitu (a) Tujuan individual yang berkaitan dengan perubahan
tingkah laku dan aktivitas untuk persiapan bahagia dunia dan akhirat, (b)
Tujuan sosial yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat sebagai
keseluruhan tingkah laku, (c) Tujuan profesional yang berkaitan dengan
pendidikan sebagai sebuah ilmu, sebagai seni, dan sebagai profesi dari satu
aktivitas ke aktivitas lainnya.26
Pendidikan Islam bertujuan untuk memberikan penjelasan teoritis tentang tujuan
pendidikan yang harus dicapai, landasan teori, cara atau metode dalam mendidik.
Tujuan pendidikan Islam lebih lanjut dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Melakukan pembuktian terhadap teori-teori kependidikan Islam yang
merangkum aspirasi atau cita-cita Islam yang harus diikhtiarkan agar menjadi
kenyataan.
2. Memberikan bahan informasi tentang pelaksanaan pendidikan dalam segala
aspeknya bai pengembangan ilmu pendidikan Isalm tersebut, ememberikan
bahan masukan yang berharga kepada ilmu.
3. Menjadi korektor terhadap kekurangan teori yang dipegang oleh ilmu
pendidikan Islam sehingga kemungkinan pertemuan antara teori dan praktik
semakin dekat dan hubungan antara keduanya bersifat interaktif (saling
mempengaruhi).27
Ditinjau dari segi tingkatannya maka tujuan pendidikan diklasifikasikan ke
dalam tiga komponen yaitu:
1. Tujuan Umum

25

Ibid, h. 24
Ibid, h. 25-26
27
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta: 2010,
Rajagrafindo Persada), h. 21
26

Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan
pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan ini
meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingakah laku,
penampilan, kebiasaan, dan pandangan. Tujuan umu ini berbeda pada setiap
tingkatan umut, kecerdasan, situasi, dan kondisi dengan kerangka yang
sama. Tujuan umu pendidikan Islam harus dikaitakan dengan tujuan
pendidikan Nasional Negara dimana pendidikan itu ditetapkan dan harus
dikaitkan juga dengan tujuan institusional lembaga yang menyelenggarakan
pendidikan itu. Tujuan umu ini tidak dapat dicapai kecuali melalui proses
pengajara,

pengalaman,

pembiasaan,

penghayatan,

dan

keyakinan.

Kemudian tahapan dalam mencapai tujuan umum ini pada pendidikan
formal (sekolah madarsah).28
2. Tujuan Operasional
Tujuan operasional ini aialah tujuan yanga kan dicapai dengan sejumlah
kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit kegiatan pendidkan dengan bahanbahan yang sudah dipersiapkan dan diperkirakan akan mencapai tujuan
tertentu, maka itulah yang dinamakan tujuan operasioanal. Dalam
pendidikan formal, tujuan operasional itu disebut juga tujuan instruksioanl
dan selanjutnya dikembangkan menjadi tujuan instruksional umum dan
tujuan instruksional khusus (TIU) dan (TIK). Tujuan instruksional ini
merupakan tujuan pengajaran yang direncanakan dalam unit-unit kegiatan
pengajran. Dalam tujuan operasioanal ini lebih banyak dituntut dari anak
didik . sifat operasionalnya (kemampuan dan keterampilan) lebih
ditonjolkan dari sifat pengahyatan dan kepribadian.29
3. Tujuan Akhir
Setiap kegiatan pasti memilki tujuan akhir dalam pelaksanaannya, begitu
juga pendidikan Islam, adapun tujuan akhir dari pendidikan Islam adalah
identik dengan tujuan hidup setiap muslim di muka bumi ini. Sebagaimana
Allah Swt., berfirman:
َ‫صينَ لَهُ الدّين‬
ِ ِ‫ُم ْخل‬
ikhlas beragama kepada-Nya”. (Q.S. Al-Bayyinah: 5)
‫ٰيأَيّ َها الّ ِذيْنَ ٰا َمنُوا اتّقُوا ٰ ا‬
ّ ‫لَ َح‬
َ‫سلِ ُم ْون‬
ْ ‫ق ت ُٰقتِ ٖه َو َل تَ ُم ْوتُنّ إِ ّل َوأَ ْنتُ ْم ّم‬
28
29

Zakiah Daradjat, dkk, Op.Cit, h. 30
Ibid, h. 32-33

“Wahai segala orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah
dengan sebenar-benar taqwa dan janganlah kamu mati melainkan kamu
dalam keadaan menyerahkan diri kepada Allah”. (Q.S. Ali Imran: 102)30
Maka dari itu tujuan akhir pendidikan Islam adalah mendekatkan diri kepada
Allah Swt., tidak bermegah-megahan, dan tidak menipu orang lain. Kata singkat atau
pokok utama mengenai tujuan dari pendidikan Islam yaitu “Fadhilla” (keutaaman
seorang muslim sejati).31 Semua pendapat menganai tujuan pendidikan Islam adalah
benar, dan dari semua penjelasan di atas maka pemakalah menyimpulkan bahwa
tujuan pendidikan Islam itu adalah untuk membentuk pribadi seseorang untuk menjadi
“Insan Kamil” yang senantiasa memperhatikan masalah orang-orang disekitarnya.
D. Asas-asas Pendidikan Islami
Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) asas adalah dasar atau sesuatu
yang menjadi tumpuan berfikir atau berpendapat. Selain itu asas pendidikan Islam
adalah asas (dasar) perkembangan dan pertumbuhan dalam kehidupan yang
berkesinambungan antara kehidupan duniawiah dan ukhrowiah, jasmani dan rohani
atau antara kehidupan materil dan mental spritual.32 Menurut jenisnya, asas (dasar)
dalam pendidikan islam dibagi menjadi 3 kategori yaitu:
1. Dasar pokok
a. Al-Qu’an
b. Sunnah/Hadist
2. Dasar tambahan
a. Perkatan, perbuatan, dan sikap apara sahabat Nabi
b. Ijtihad
c. Mashlahah Mursalah (kemaslahatan Umat)
d. ‘Urf (nilai-nilai dan adat istiadat masyarakat).33

3. Dasar operasional
30

Ahmad Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: 1980, Al-Ma’arif), h. 48
Muhammad ‘Athiyah Al-Abrasy, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: 1977, Bumi
Aksara), h. 15
32
H.M. Arifin, Loc. Cit, h. 16
33
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: 2008, Kalam Mulia) h. 130
31

Dasar operasional pendidikan Islam adalah dasar yang terbentuk sebagai
aktualisasi dari dasarideal. Menurut hasan Langgulung asas-asas pendidikan
Islam dapat diuraikan dalam enam asas yaitu sebagai berikut:
a. Asas historis
b. Asas sosial
c. Asas ekonomi
d. Asas politik
e. Asas psikologis
f. Asas filsafat.34

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
34

Abuddin Nata, loc.Cit, h. 30

Adapun kesimpulan dari materi ini adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan merupakan hal yang harus dimilki setiap individu untuk menuntun
hidupnya ka arah yang lebih baik.
2. Dalam pendidikan Islam terdapat tiga istilah penyabutan pendidikan yaitu
tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib yang ketiganya memiliki esensi masing-masing akan
tetapi dengan tujuan yang sama.
3. Pendidikan Islam adalah sebuah proses sadar yang dilakukan manusia untuk
menggali dan mengembang potensi yang ada dalam diri mansia tersebut, serta
berlandasakan kepada Al-Qu’an dan Hadist.
4. Tujuan pendidikan Islam adalam untuk membentuk “Insan Kamil”
5. Asas (dasar) pendidikan Islam ada 6 yaitu Al-Qur’an, Hadist, Perkataan Sahabat,
Ijtihad, ‘Uruf (kebiasaan/adat), Kemaslahatan Masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Al- Abrasy Muhammad ‘Athiyah, Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, (Jakarta: 1977,
Bumi Aksara)

Al-Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islam, (Bandung: 2017, Citapustaka Media Perintis)
Arief Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: 2002, Ciputat
Press)
Arifin H.M, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: 1993, Bumi Aksara)
Azra Azyumardi, Pendidikan Islam, (Jakarta: 2012, Prenadamedia Group)
Dja’far Siddik, Ilmu Pendidikan Islam, (Medan: 2015, IAIN Press)
Djumransyah H.M, Abdul Malik Karim Amrullah, Pendidikan Islam, (Malang: 2007, UINMalang Press)
Drajat Zakiah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: 2004, Bumi Aksara)
Marimba Ahmad, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: 1980, Al-Ma’arif)
Nata Abuddin, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta: 2010,
Rajagrafindo Persada)
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: 2008, Kalam Mulia)
Siddik Dja’far, Ilmu Pendidikan Islam, (Medan: 2015, IAIN Press)
Syafaruddin , dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: 2017, Hijri Pustaka Utama)