MACAM - MACAM GANGGUAN PENCERNAAN

MACAM-MACAM GANGGUAN PENCERNAAN

1. GASTRITIS
Gastritis adalah peradangan mukosa lambung. Gangguan ini umum terjadi terutama
pada orang yang berusia lanjut.
Penyebab
Gastritis disebabkan oleh kelebihan asam lambung sehingga menyebabkan peradangan
pada mukosa lambung. Dalam anatomi, lambung memiliki lapisan pelindung pada dinding
dalam. Fungsi dari lapisan ini adalah agar asam lambung tidak merusak lapisan perut.
Kerusakan pada lapisan pelindung menyebabkan cairan lambung yang sangat asam bisa
kontak langsung dengan dinding lambung dan menyebabkan peradangan. Beberapa hal
yang dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan pelindung dari lambung:
 Konsumsi alkohol yang berlebihan atau kopi
 Merokok
 Infeksi bakteri Helicobacter pylori
 Penggunaan jangka panjang atau berlebihan obat penghilang rasa sakit kelas non-

steroid anti- inflamasi (NSAID, non-steroid anti-inflamasi drugs) seperti asam
mefenamat, ibuprofen, atau piroksikam
 Stres akibat operasi besar, kecelakaan, luka bakar, atau infeksi berat


Gejala
Gastritis jarang menyebabkan gejala – gejala yang serius. Gastritis menimbulkan
peradangan yang tidak begitu berbahaya, tetapi berlangsung lama sehingga
menyebabkan rusaknya mukosa lambung. Penyakit ini bisa bersifat akut atau kronis.
Pengobatan
Pengobatan gastritis tergantung pada penyebabnya. Pasien gastritis biasanya diobati
dengan obat yang menetralkan atau mengurangi asam lambung, misalnya:
1. Antasida : Promaag, Mylanta, dll. Antasida menetralisir asam lambung begitu cepat
untuk mengobati gejala.

2. Asam inhibitor (penghambat asam): Jika antasid tidak cukup untuk mengobati gejala,
dokter biasanya meresepkan penghambat asam seperti cimetidine, ranitidine, atau
famotidin.
3. Proton pump inhibitor ( pompa proton inhibitor). Seperti namanya, obat ini
menghambat pompa asam yang memproduksi sel. Contohnya adalah omeprazole,
lansoprazol.
4. Gamat Vitaplus. Gamat vitaplus ini merupakan obat herbal, biasanya digunakan bagi
penderita gastritis yang telah akut dan bertahun-tahun.
5. Klaritromisin ditambah amoksisilin ditambah lansoprazole. Pengobatan ini dilakukan
untuk gastritis akut, dengan antibiotik diberikan selama 10 hari, lansoprazole

diberikan selama 1 bulan, ditambah sukralfat dan rebamipide

2. HEPATITIS
Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen
penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut",
hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis".
Penyebab
Hepatitis biasanya terjadi karena virus. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus
lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus.
Penyebab hepatitis non-virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan. Adapun jenisjenis virus hepatitis adalah:
 Virus hepatitis A
Virus hepatitis A terutama menyebar melalui vecal oral. Penyebaran ini terjadi
akibat buruknya tingkat kebersihan. Di negara-negara berkembang sering terjadi
wabah yang penyebarannya terjadi melalui air dan makanan.
 Virus hepatitis B
Virus hepatitis B ditularkan melalui darah atau produk darah. Penularan biasanya
terjadi di antara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersamasama, atau di antara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria
homoseksual). Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus

kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa ditularkan oleh orang

sehat yang membawa virus hepatitis B. Di daerah Timur Jauh dan Afrika,
beberapa kasus hepatitis B berkembang menjadi hepatitis menahun, sirosis dan
kanker hati.
 Virus hepatitis C
Menyebabkan minimal 80% kasus hepatitis akibat transfusi darah. Virus hepatitis
C ini paling sering ditularkan melalui pemakai obat yang menggunakan jarum
bersama-sama. Jarang terjadi penularan melalui hubungan seksual. Untuk
alasan yang masih belum jelas, penderita "penyakit hati alkoholik" seringkali
menderita hepatitis C.
 Virus hepatitis D
Hanya terjadi sebagai rekan-infeksi dari virus hepatitis B dan virus hepatitis D ini
menyebabkan infeksi hepatitis B menjadi lebih berat. Yang memiliki risiko tinggi
terhadap virus ini adalah pecandu obat.
 Virus hepatitis E
Virus hepatitis E kadang menyebabkan wabah yang menyerupai hepatitis A,
yang hanya terjadi di negara-negara terbelakang.
 Virus hepatitis G
Jenis baru dari virus hepatitis yang telah terdeteksi baru-baru ini. namun belum
terlalu diketahui.
Ada juga virus-virus lain yang dapat menyebabkan hepatitis, antara lain :

 Virus Mumps
 Virus Rubella
 Virus Cytomegalovirus
 Virus Epstein-Barr
 Virus Herpes

Jenis Hepatitis
1. Hepatitis A
Pengertian
Hepatitis A adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh
kotoran/tinja penderita; biasanya melalui makanan (fecal - oral), bukan melalui aktivitas
seksual atau melalui darah. Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain.
Penularan virus Hepatitis A atau Hepatitis Virus tipe A (HVA) melalui fecal oral, yaitu
virus ditemukan pada tinja. Virus ini juga mudah menular melalui makanan atau
minuman yang sudah terkontaminasi, juga terkadang melalui hubungan seks dengan
penderita.
Gejala
Gejala Hepatitis A biasanya tidak muncul sampai Anda memiliki virus selama beberapa
minggu. Hepatitis A sangat terkait dengan pola hidup bersih. Waktu terekspos sampai
kena penyakit kira-kira 2 sampai 6 minggu. Penderita akan mengalami gejala-gejala

seperti demam, lemah, letih, dan lesu, pada beberapa kasus, seringkali terjadi muntahmuntah yang terus menerus sehingga menyebabkan seluruh badan terasa lemas.
Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang
lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc, thypus, dll. Namun secara umum gejala yang
terjadi adalah:
 Kelelahan
 Mual dan muntah
 Nyeri perut atau rasa tidak nyaman, terutama di daerah hati (pada sisi kanan bawah

tulang rusuk)
 Kehilangan nafsu makan
 Demam
 Urin berwarna gelap
 Nyeri otot
 Menguningnya kulit dan mata (jaundice).

Stadium
 Pendahuluan (prodromal) dengan gejala letih, lesu, demam, kehilangan selera

makan dan mual;
 Stadium dengan gejala kuning (stadium ikterik); dan

 Stadium kesembuhan (konvalesensi). Gejala kuning tidak selalu ditemukan. Untuk

memastikan diagnosis dilakukan pemeriksaan enzim hati, SGPT, SGOT. Karena
pada hepatitis A juga bisa terjadi radang saluran empedu, maka pemeriksaan gamaGT dan alkali fosfatase dapat dilakukan di samping kadar bilirubin.
Selama 2 minggu setelah gejala pertama atau 1 minggu setelah penyakit kuning muncul.
Pasien juga diharapkan menjaga kebersihan. Dan lebih baik dirawat dirumah sakit agar
mendapat bantuan medis yang memadai
Pencegahan
1. Menerapkan pola hidup bersih
2. Terapi Imunoglobin
3. Imunisasi Hepatitis A
Imunisasi hepatitis A dilakukan dua kali, yaitu vaksinasi dasar dan booster yang
dilakukan 6-12 bulan kemudian, sementara imunisasi hepatitis B dilakukan tiga
kali, yaitu dasar, satu bulan dan 6 bulan kemudian. Imunisasi hepatitis A
dianjurkan bagi orang yang potensial terinfeksi seperti penghuni asrama dan
mereka yang sering jajan di luar rumah.
4. Istirahat cukup, tujuannya untuk memberikan energi yang cukup bagi sistem
kekebalan tubuh dalam memerangi infeksi.
5. Minum obat anti mual.
6. Istirahatkan hati. Fungsi hati adalah memetabolisme obat-obat yang sudah

dipakai di dalam tubuh. Karena hati sedang mengalami sakit radang, maka obatobatan yang tidak perlu serta alkohol dan sejenisnya harus dihindari selama
sakit.

2. Hepatitis B
Pengertian
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB),
suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau
menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker
hati.
Dibandingkan virus HIV, virus Hepatitis B (HBV) seratus kali lebih ganas (infectious), dan
sepuluh kali lebih banyak (sering) menularkan. Hepatitis B kronis merupakan penyakit
nekroinflamasi kronis hati yang disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis B persisten.
Hepatitis B kronis ditandai dengan HBsAg positif (> 6 bulan) di dalam serum, tingginya
kadar HBV DNA dan berlangsungnya proses nekroinflamasi kronis hati. Carrier HBsAg
inaktif diartikan sebagai infeksi HBV persisten hati tanpa nekroinflamasi.
Sedangkan Hepatitis B kronis eksaserbasi adalah keadaan klinis yang ditandai dengan
peningkatan intermiten ALT>10 kali batas atas nilai normal (BANN). Diagnosis infeksi
Hepatitis B kronis didasarkan pada pemeriksaan serologi, petanda virologi, biokimiawi
dan histologi. Secara serologi, pemeriksaan yang dianjurkan untuk diagnosis dan
evaluasi infeksi Hepatitis B kronis adalah : HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA

(4,5). Pemeriksaan virologi dilakukan untuk mengukur jumlah HBV DNA serum sangat
penting karena dapat menggambarkan tingkat replikasi virus. Pemeriksaan biokimiawi
yang penting untuk menentukan keputusan terapi adalah kadar ALT. Peningkatan kadar
ALT menggambarkan adanya aktivitas kroinflamasi. Oleh karena itu pemeriksaan ini
dipertimbangkan sebagai prediksi gambaran histologi. Pasien dengan kadar ALT yang
menunjukkan proses nekroinflamasi yang lebih berat dibandingkan pada ALT yang
normal. Pasien dengan kadar ALT normal memiliki respon serologi yang kurang baik
pada terapi antiviral. Oleh sebab itu pasien dengan kadar ALT normal dipertimbangkan
untuk tidak diterapi, kecuali bila hasil pemeriksaan histologi menunjukkan proses
nekroinflamasi aktif. Sedangkan tujuan pemeriksaan histologi adalah untuk menilai
tingkat kerusakan hati, menyisihkan diagnosis penyakit hati lain, prognosis dan
menentukan manajemen anti viral.

Ada 3 kemungkinan tanggapan kekebalan yang diberikan oleh tubuh terhadap virus
Hepatitis B pasca periode akut. Kemungkinan pertama, jika tanggapan kekebalan tubuh
adekuat maka akan terjadi pembersihan virus, pasien sembuh. Kedua, jika tanggapan
kekebalan tubuh lemah maka pasien tersebut akan menjadi carrier inaktif. Ketiga, jika
tanggapan tubuh bersifat intermediate (antara dua hal di atas) maka penyakit terus
berkembang menjadi hepatitis B kronis
Gejala

Pada umumnya, gejala penyakit Hepatitis B ringan. Gejala tersebut dapat berupa
selera makan hilang, rasa tidak enak di perut, mual sampai muntah, demam ringan,
kadang-kadang disertai nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas. Setelah
satu minggu akan timbul gejala utama seperti bagian putih pada mata tampak
kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning dan air seni berwarna seperti teh.
Penyebab
Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan
berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform,
arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern,
bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup
atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan suatu racun yang beredar di dalam
darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke
dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun
lain.
Penularan
Hepatitis B merupakan bentuk Hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis
hepatitis lainnya. Penderita Hepatitis B bisa terjadi pada setiap orang dari semua
golongan umur. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan virus Hepatitis B ini
menular.
 Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus Hepatitis


B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah
persalinan.
 Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik

telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara
bersama-sama (Hanya jika penderita memiliki penyakit mulut (sariawan, gusi

berdarah,dll), lendir (berciuman) atau luka yang mengeluarkan darah serta hubungan
seksual dengan penderita.
Sebagai antisipasi, biasanya terhadap darah-darah yang diterima dari pendonor akan di
tes terlebih dulu apakah darah yang diterima reaktif terhadap Hepatitis, Sipilis dan HIV.
Sesungguhnya, tidak semua yang positif Hepatitis B perlu ditakuti. Dari hasil
pemeriksaan darah, dapat terungkap apakah ada riwayat pernah kena dan sekarang
sudah kebal, atau bahkan virusnya sudah tidak ada. Bagi pasangan yang hendak
menikah, tidak ada salahnya untuk memeriksakan pasangannya untuk menenularan
penyakit ini.
Perawatan
Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus menyebabkan sel-sel hati mengalami
kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada umumnya, selsel hati dapat tumbuh kembali dengan sisa sedikit kerusakan, tetapi penyembuhannya

memerlukan waktu berbulan-bulan dengan diet dan istirahat yang baik.
Hepatitis B akut umumnya sembuh, hanya 10% menjadi Hepatitis B kronik (menahun)
dan dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Saat ini ada beberapa
perawatan yang dapat dilakukan untuk Hepatitis B kronis yang dapat meningkatkan
kesempatan bagi seorang penderita penyakit ini. Perawatannya tersedia dalam bentuk
antiviral seperti lamivudine dan adefovir dan modulator sistem kebal seperti Interferon
Alfa ( Uniferon).
Selain itu, ada juga pengobatan tradisional yang dapat dilakukan. Tumbuhan obat atau
herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan Hepatitis
diantaranya mempunyai efek sebagai hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari
pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati, juga bersifat anti radang, kolagogum
dan khloretik, yaitu meningkatkan produksi empedu oleh hati. Beberapa jenis tumbuhan
obat yang dapat digunakan untuk pengobatan Hepatitis, antara lain yaitu temulawak
(Curcuma xanthorrhiza), kunyit (Curcuma longa), sambiloto (Andrographis paniculata),
meniran (Phyllanthus urinaria), daun serut/mirten, jamur kayu/lingzhi (Ganoderma
lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa),
pegagan (Centella asiatica), buah kacapiring (Gardenia augusta), buah mengkudu
(Morinda citrifolia), jombang (Taraxacum officinale).selain itu juga ada pengobatan
alternatif

lain

Hepatitis

B

Dari

Wikipedia

seperti

hijamah/bekam

yang

bisa

menyembuhkan segala penyakit hepatitis, asal dilakukan dengan benar dan juga
dengan standar medis.

3. Hepatitis C
Pengertian
Hepatitis C menular terutama melalui darah. Virus ditularkan terutama melalui
penggunaan jarum suntik dalam kondisi tidak higienis. Penularan virus hepatitis c (HCV)
juga dimungkinkan melalui hubungan seksual dan dari ibu ke anak saat melahirkan ,
tetapi kasusnya lebih jarang. Seperti halnya pada hepatitis B banyak orang yang sehat
menyebarkan virus ini tanpa disadari.
Gejala
Gejala hepatitis C sama dengan hepatitis B, namun hepatitis C lebih berbahaya karena
virusnya sulit menghilang. Pada sebagian besar pasien (70% lebih), virus HCV terus
bertahan didalam tubuh sehingga mengganggu fungsi liver. Evolusi hepatitis C tidak
dapat diprediksi. Infeksi akut sering tanpa gejala (asimtomatik).
Kemudian, fungsi liver dapat membaik atau memburuk selama beberapa bulan atau
bahkan bertahun-tahun. Pada sekitar 20% pasien penyakitnya beekembang sehingga
menyebabkan sirosis. Saat ini belum ada vaksin yang dapat melindungi kita terhadap
hepatitis C.

4. Hepatitis D
Pengertian
Hepatitis D juga disebut virus delta, adalah virus cacat yang memerlukan pertolongan
virus hepatitis B untuk berkembang biak. Jika anda hanya bisa mendapatkan virus D jika
anda sudah terinfeksi dengan hepatitis B. Virus Hepatitis D (HDV) adalah yang paling
jarang.
Penularan

Pola penularan hepatitis D mirip dengan hepatitis B. Infeksi hepatitis D dapat terjadi
bersamaan (koinfeksi) atau setelah seseorang terkena hepatitis B kronis (superinfeksi)
Orang yang terkena koinfeksi hepatitis B dan hepatitis D mungkin mengalami penyakit
akut serius dan beresiko tinggi mengalami gagal hati akut. Orang yang terkena
superinfeksi hepatitis D biasanya mengembangkan infeksi hepatitis D kronis yang
berpeluang besar menjadi sirosis
5. Hepatitis E
Pengertian
Hepatitis E mirip dengan hepatitis A. Virus hepatitis E (HEV) ditularkan melalui kotoran
manusia ke mulut dan menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Hepatitis E menyebabkan penyakit akut tetapi tidak menyebabkan infeksi sirosis. Secara
umum penderita hepatitis E sembuh tanpa penyakit jangka panjang. Pada sebagian
sangat kecil pasien (1-4%), terutama pada ibu hamil, hepatitis E menyebabkan gagal
hati akut berbahaya. Saat ini belum ada vaksin hepatitis E yang tersedia secara
komersial. Anda hanya dapat mencegahnya melalui penerapan standar kebersihan yang
baik.

3. KANKER LAMBUNG
Kanker lambung adalah penyakit kanker yang ada di perut, berasal dari sel epitel dinding
perut, dapat terjadi berbagai bagian perut (daerah antral pylorus paling banyak, diikuti oleh
daerah fundic lambung kardia, lambung sedikit lebih kecil), invasi ke dalam dan berbagai
bagian lambung.
Penyebab
Kanker lambung sering dimulai pada sisi dimana lapisan lambung meradang. Namun
banyak juga yang mengatakan bahwa peradangan adalah akibat atau sebab dari kanker
lambung. Beberapa ahli berpendapat bahwa penyebabnya adalah penyakit ulkus gastrikum.
Adapun faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi adalah:
1. Faktor makanan

Misalnya: kadaluarsa makanan, makanan yang tidak baik, sayur asin, ikan dan
daging yang diawetkan, konsumsi garam yang terlalu banyak, dapat meningkatkan
resiko terkena kanker lambung.

2. Faktor genetik
Menurut survei epidemiologi kanker lambung lebih cenderung disebabkan oleh faktor
genetik.
3. Faktor kekebalan tubuh
Pada kanker lambung, fungsi kekebalan tubuh memiliki prevelansi lebih tinggi.

Gejala
Secara umum gejala yang terjadi pada penderita kanker lambung adalah:

1. Sakit perut merupakan gejala kanker lambung yang paling umum. Diawali dengan
sakit yang berselang, biasanya terdiagnosis sakit maag.
2. Bagian atas perut terasa tidak nyaman yaitu terasa penuh atau terasa terbakar.
Untuk sementara waktu bisa hilang, lalu berulang lagi.
3. Nafsu makan menurun, bersendawa dan gangguan pencernaan: merasa kenyang
dan menurunkan asupan makanan, biasanya disertai dengan sendawa berulangulang.
4. Kotoran berwarna hitam atau positif okultisme kotoran yang berdarah
5. Kelelahan, penurunan berat badan dan anemia: ini adalah gejala umum kanker
lambung
6. Pasien sering mengalami anoreksia, kehilangan darah di saluran pencernaan,
mudah lelah dan lemas.
Secara spesifik gejala kanker lambung adalah:
 Gejala awal kanker lambung
1. Perut bagian atas tidak nyaman

Gejala ini dirasakan oleh semua penderita kanker lambung , lebih dari 70% gejala
awal kanker lambung adalah penderita merasakan bagian atas perut tidak nyaman
ini merupakan gejala umum yang sering terjadi. Pada saat tenang biasanya akan
timbul, sebalikya disaat melakukan aktifitas rasa tidak nyaman itu menghilang, hasil
dari penyesuaian makanan dan minuman tidak efektif
2. Nyeri, perut terasa panas / terbakar : menunjukkan penderita kanker lambung
stadium awal didalam aktivitas hidupnya sering merasakan lambung tidak nyaman.
Nyeri atau perut terasa sakit, dengan meminum obat rasa sakit dapat diatasi.
Beberapa penderita kanker lambung setelah saat memasukkan makanan akan
timbul gejala distensi abdomen, sendawa dan lainnya. Dengan timbulnya gejala ini
setelah dilakukan deteksi kemungkinan dapat terjadi kesalahan diagnosa menjadi
radang lambung.
3. Penurunan berat badan dan cepat lelah
Gejala ini dalam waktu singkat muncul dan disertai dengan penurunan nabsu makan.
Penurunan nabsu makan merupakan salah satu gejala awal dari kanker lambung,
karena tidak merasakan sakit pada bagian lambung maka penderita tidak terlalu
memperhatikan.

4. Jika penderita kanker lambung telah terjangkit cukup lama, maka penderita kanker
lambung dalam aktifitas hidupnya dapat timbul gejala pendarahan gastrointestinal.
Gejala yang paling sering timbul adalah hematemesis (muntah darah), melena
(pengeluaran feses atau tinja yang berwarna hitam seperti ter dan berisi darah yang
telah dicerna), olkutisme darah.
 Gejala Kanker stadium lanjut
1. Kurus dan kurang darah
2. Pada perut atas penderita kanker lambung stadium lanjut terasa nyeri dan terus
berlangsung lebih lama, dan biasanya tidak mudah membaik.
3. Kemungkinan metastase pada kanker lambung stadium lanjut cukup besar, biasanya
bisa menyebar ke daerah sekitar yang berdekatan seperti pankreas, hati, usus besar
dan dengan mudah bisa menyebar ke getah bening sampai sekitar kelenjar getah
bening dan kelenjar getah bening yang letaknya jauh, beberapa di supraklavikula kiri
teraba kelenjar getah bening keras tidak aktif. Penyebaran juga dapat melalui
sirkulasi darah sampai sampai ke hati, paru, otak tulang, ovarium dan sebagainya.

Dengan demikian timbul adanya effuse abdomen, penyakit kuning, pembengkakan
hati dan gejala lainnya. Bisa juga menyebabkan perforasi lambung, pendarahan,
nekrosis, obstruksi, dan komplikasi lain. Gejala lain dari kanker stadium lanjut
abdomen atas terasa sakit, nabsu makan menurun, menjadi kurus, lemah, mual,
muntah, melena atau penegeluasan fases yang berwarna hitam dan berisi darah
yang telah dicerna.

Diagnosa
    1. Pemeriksaan secara fisik
    2. Pemeriksaan laboratorium
    3. Pemeriksaan pencitraan medis
 sinar X barium pada saluran pencernaan bagian atas
 menigkatkan CT
 MRI
 PET-CT scanning
 USG
 Endoskopi
 gastroskopi
 laparoskopi
Pengobatan
1. Operasi: metode yang banyak digunakan untuk pasien kanker lambung stadium awal
dan menengah, yang juga merupakan cara mendasar dan efektif. Adapun setelah
melakukan operasi pola makan harus diatur seteratur mungkin, yaitu sebagai berikut:
 Makanlah dalam porsi kecil.
 Makanlah makanan yang mengandung banyak protein, yang mudah dicerna,
seperti bubur, sup telur, sup sayur-sayuran, susu, bubuk protein yang tepat.
 Hindari makanan manis dan berlemak.

 Hindari makanan yang dingin, dan terlalu panas, hindari makanan yang
berbumbu pedas, minuman keras, the dan minuman yang menstimulasi lainnya.
 Untuk mencegah anemia, lebih baik makan daging tanpa lemak, ikan, udang, hati
hewan, serta jujube (kurma China) dan lain-lain.
2. Kemoterapi:

kemoterapi

sebagai

terapi

pembantu

setelah

operasi,

yang

menghancurkan sisa sel-sel kanker, bisa juga digunakan saat pra-operasi, operasi,
dan mengontrol transfer sel kanker, untuk meningkatkan keberhasilan operasi.
3. Radioterapi: Radioterapi preoperatif atau intraoperatif pada pasien dengan kanker
lambung dapat meningkatkan reseksi, meningkatkan hasil yang diharapkan.
Radioterapi juga dapat digunakan untuk meringankan gejala dan memperpanjang
jangka waktu untuk hidup.
4. SIROSIS HATI
Sirosis hati adalah penyakit umum kronis hati, yang disebabkan oleh kerusakan pada organ
hati. Sirosis adalah suatu kondisi di mana jaringan hati yang normal digantikan oleh jaringan
parut (fibrosis) yang terbentuk melalui proses bertahap; nekrosis sel hati, lalu terjadinya
proliferasi jaringan fibrosa, lalu tumbuhnya nodul-nodul, lama kelamaan hepatik lobus dan
sirkulasi darah akan terganggu, lalu terjadi deformasi organ hati, dan akan menjadi
pengerasan dan sirosis.
Penyebab
1. Virus Hepatitis: di Asia Tenggara, penyakit hepatitis B kronik, paling sering terlihat.
Dan menjadi penyebab utama sirosis vena portal hati.
2. Alkoholisme: konsumsi alkohol yang berlebihan adalah salah satu faktor yang dapat
menyebabkan sirosis. Karena alkohol memiliki efek yang toksik terhadap organ liver
dan dapat merusak sel-sel pada liver.
3. Malnutrisi: malnutrisi dapat mengurangi kekebalan tubuh, jadi dapat mengurangi
daya pertahanan sel-sel liver terhadap zat toksik dan virus. Jadi malnutrisi secara
tidak langsung dapat menjadi penyebab sirosis
4. Racun/obat-obatan: pemakaian jangka lama obat-obatan atau eksposur pada racun
dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan akhirnya sirosis.
5. Gangguan peredaran: kongestif jantung kronis, gagal jantung, chronic constrictive
pericarditis dapat menyebabkan penyumbatan pada sistem interhepatik dan

menginduksikan nekrosis dan fibrosis sel liver, ini juga disebut congestive cirrhosis
atau cardiac cirrhosis.
6. Kolestasis: Obstruksi extrahepatik saluran empedu atau obstruksi intrahepatik
kolestasis. Peningkatan level bilirubin dapat merusak sel hati, lama kelamaan, akan
menyebabkan sirosis.
7. Schistosomiasis:

Infeksi

dari

Schistosomiasis

dapat

menyebabkan

portal

hypertension atau disebut juga Schistosomiasis cirrhosis. Schistosomiasis adalah
semacam parasit.
8. Kriptogenik: Banyak faktor penyebab sirosis hati lain yang masih belum di ketahui. Ini
juga disebut, kriptogenik sirosis.
9. Beberapa racun dan polusi lingkungan.
10. Infeksi tertentu yang disebabkan bakteri dan parasit.
11. Gagal jantung parah yang dapat menyebabkan tekanan balik darah dan kemacetan
di hati.
12. Beberapa penyakit warisan langka yang dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel
hati, seperti hemokromatosis (kondisi yang menyebabkan timbunan abnormal zat
besi di hati dan bagian lain tubuh) dan penyakit Wilson (kondisi yang
menyebabkan penumpukan abnormal zat tembaga di hati dan bagian lain tubuh).
Gejala
    Sirosis hati dini, gejalanya tidak begitu kelihatan. Setelah mencapai stadium lanjut baru
akan mulai kelihatan gejalanya. Ini dikarenakan fungsi organ hati sudah ‘kelelahan’.
Gejalanya adalah disfungsi hati, hipertensi portal, pendarahan gastrointestinal, hepatik
ensefalopati, infeksi sekunder, kanker dan komplikasi lainnya
 Gejala dini
    1. Kehilangan nafsu makan: Ini adalah gejala paling umum dari sirosis awal, kadangkadang disertai mual, muntah. Gejala ini disebabkan oleh kerusakan sel-sel hati
menyebabkan stagnasi pencernaan dan gangguan pada sekresi enzim gastrointestinal.
    2. Penurunan berat badan: Sirosis hati menyebabkan kehilangan nafsu makan, juga
menyebabkan malabsorpsi vitamin, mineral dan protein (albumin)
    3. Cepat capek: tingkat kelelahan tergantung level aktifitas liver, bila livernya harus
bekerja lebih banyak, pasien akan merasa lebih lelah.

 Gejala sirosis hati lanjut
    1. Gangguan Endokrin: Sirosis hati lanjut gejalanya lebih jelas. Menurunnya fungsi hati
langsung mengakibatkan mengganggu daya pengeluaran hormon estrogen, menyebabkan
meningkatnya kandungan estrogen dalam darah dan akhirnya penekanan pada hormon
testosteron.
 

 

2. Gejala gastrointestinal: Gejala seperti, malnutrisi, kurangnya nafsu makan,

ketidaknyamanan daerah abdominal, perut terasa penuh setelah makan, mual, muntah.
Pada stadium lanjut, intoleransi terhadap lemak dan protein, diare, ascites, pembengkakan.
    3. Pendarahan dan Anaemia: Untuk pasien stadium lanjut, sering terjadi epistasis,
pendarahan gusi, ecchymosis, erosi pendarahan gastrointestinal, hematemesis, bila
perempuan sering menorrhagia (pendarahan berlebihan sewaktu menstruasi)
    4. Formasi Ascites: Sirosis hati lanjut dapat menyebabkan ascites, distensi perut,
ketegangan dinding perut, kesulitan berjalan.
    5. Hipertensi portal: Sirosis dapat menyebabkan hipertensi portal. Hipertensi portal
dapat menyebabkan esofagus varises, splenomegali, dan ascites. Diantara gejala-gejala
tersebut, yang paling berbahaya adalah esofagus varises, karena dapat mengakibatkan
pecahnya dinding pembuluh darah yang sangat tipis, dan akhirnya mengakibatkan
pendarahan gastrointestinal.
    6. Gejala Sistematik: Gejala sirosis lanjut adalah badan terasa lelah, dan kulit berubah
menjadi kasar, pucat, keabu-abuan dan gelap.

Pengobatan
Secara umum, kerusakan sel-sel hati tidak dapat direhabilitasi. Tujuan pengobatan adalah
mencegah pembentukan jaringan parut hati lebih lanjut, atau memperlambat kerusakan selsel hati. Sirosis cenderung semakin memburuk jika penyebab yang mendasari tetap ada.
Oleh karena itu perlu upaya untuk memperlambat atau menghentikan penyebab sirosis,
misalnya:
 Tidak minum alkohol jika alkohol adalah penyebabnya.
 Pengobatan untuk mengendalikan virus hepatitis.

 Steroid atau obat penekan kekebalan lainnya untuk mengobati penyakit autoimun

menyebabkan kerusakan hati.
 Penghapusan kelebihan zat besi yang terjadi pada hemokromatosis.

Berbagai pengobatan mungkin disarankan, tergantung pada tingkat keparahan sirosis dan
gejala yang berkembang, antara lain:
 Diet rendah natrium atau diuretik untuk mengurangi cairan yang terakumulasi dalam

tubuh.
 Obat untuk mengurangi gatal.
 Obat-obatan yang dapat membantu mengurangi hipertensi portal.
 Pengurangan cairan yang menumpuk di perut (ascites).

Bila pasien mengalami perdarahan usus sehingga muntah darah, atau mengeluarkan darah
melalui tinja, atau tinja menjadi hitam, dokter mungkin akan segera melakukan tindakan
untuk mengatasinya. Berbagai teknik bedah dapat digunakan untuk menghentikan
perdarahan dan mengurangi risikonya lebih lanjut.
Dalam kasus yang parah di mana jaringan parut meluas dan hati nyaris tidak bisa berfungsi,
maka transplantasi hati mungkin adalah satu-satunya pilihan.
1. Pengobatan umum:
 Istirahat: untuk menjaga kondisi hati, disarankan untuk beristirahat yang cukup.
 Makanan: makan makanan yang tinggi dengan kandungan vitamin, protein dan
mineral.
 Terapi yang tepat
2. Pengobatan Cina: Pengobatan Cina sudah lama digunakan untuk menyembuhan
sirosis.  Ini dilakukan dengan melakukan terapi stem cell dapat digunakan untuk
pengobatan sirosis. Prosedurnya adalah sebagai berikut; pertama mengambil
sampel sel pasien dari darah atau sum-sum tulang. Sel ini lalu akan di kultivasi
secara seksama. Setelah itu, hasil kultivasi tersebut akan di transfusikan kembali
kedalam tubuh melalui hepatik arteri. Dari hepatik arteri, sel-sel baru itu akan masuk
ke organ liver dan berkembang biak untuk menggantikan jaringan dan sel-sel yang
sudah rusak. Dengan cara ini dapat mengembalikan fungsi liver
.

Pencegahan
Sirosis hati dapat dicegah dengan tidak mengkonsumsi alkohol dan menghindari risiko
infeksi hepatitis C dan hepatitis B.

5. KANKER HATI
Kanker hati adalah penyakit tumor ganas yang tumbuh pada bagian hati, rata-rata pasien
berumur 44 tahun. Jika pengobatan kanker hati tidak tepat waktu atau pengobatan tidak
tepat, rata-rata waktu hidup pasien hanya setengah tahun.

Penyebab
Hingga saat ini, penyebab langsung kanker liver masih belum diketahui dengan jelas,
namun pasti berhubungan dengan berbagai faktor berikut:
    1. Hepatitis kronis : Virus hepatitis berhubungan dengan patogenesis kanker liver, data
menunjukkan bahwa lebih dari 30% pasien kanker liver memiliki sejarah hepatitis kronis,
hepatitis B adalah yang paling sering dijumpai.
    2. Sirosis liver : Pengamatan medis menunjukkan bahwa sekitar 50% - 90% pasien
kanker liver mengalami proses sirosis yang berbeda, maka dari itu pasien sirosis
seharusnya

segera

berobat

dan

melakukan

pemeriksaan

secara

mengantisipasi terjadinya kanker liver.
    3. Mengkonsumsi air yang terkontaminasi dalam jangka panjang.
    4. Mengkonsumsi makanan berjamur dalam jangka panjang.
    5. Mengkonsumsi makanan yang diasinkan, digoreng, diasapkan lama

Gejala kanker hati
    Gejala kanker liver yang sering dijumpai adalah :

berkala,

guna

1. Nafsu makan menurun secara signifikan, bagian perut kembung, pencernaan tidak
baik, terkadang mual, muntah.
2. Perut bagian kanan atas sakit, muncul rasa sakit yang berkelanjutan atau berselang
pada daerah liver, terkadang mengubah posisi tubuh maka rasa sakit bertambah;
3. Badan lemah, kurus, demam yang tidak jelas penyebabnya dan edema
4. Muncul penyakit kuning, asites, kulit gatal dan gejala lainnya;
5. Sering mimisan, pendarahan pada subkutan.
    Kemunculan kanker liver cenderung tersembunyi, pada stadium awal umumnya tidak
dijumpai gejala apapun, namun ketika muncul gejala tertentu, kanker liver telah memasuki
stadium medium dan lanjut, pada saat itu biasanya pasien telah kehilangan kesempatan
untuk menjalani operasi, oleh karena itu general medical check-up sangat penting untuk
dilakukan.
Pengobatan kanker hati
1. Operasi
Fungsi liver normal dan volume pengangkatan tidak lebih dari 70%; Sirosis medium
tidak lebih dari 50% atau yang hanya bisa melakukan hepatectomy kiri: pasien sirosis
dengan kondisi parah tidak dapat melakukan operasi pengangkatan. Apabila
pengangkatan regularity digantikan dengan pengangkatan lokal maka hasilnya akan
lebih baik.
2. Kemoterapi intervensi
Melalui kateter, obat emboli dan obat anti kanker dimasukkan ke dalam tumor agar
tumor tidak mendapatkan asupan nutrisi dari pembuluh darah, obat anti kanker
konsentrasi tinggi pada daerah embolisasi menyebabkan tumor mengecil atau
menghilang.
3. Terapi radiasi
Cara pengobatan radiasi (juga di sebut dengan radioterapi) adalah dengan
menggunakan energi tinggi dari sinar radiasi untuk membunuh sel kanker. Penanaman
radio partikel hanya berpengaruh pada sel lesi kanker.

4. Pengobatan tradisional China
Pengobatan tradisional China berfungsi untuk menyeimbangkan secara menyeluruh,
menguatkan fungsi anti kanker, dengan metode konsumsi (oral), terus menerus perfusi
arteri obat herbal China dan penyerapan atomisasi obat herbal China, tidak hanya
dapat memperbaiki gejala yang timbul, seperti rasa sakit pada liver, radang, distensi
abdomen, asites dan lainnya, namun juga berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan
kanker, tidak menimbulkan efek samping beracun.
5. Pengobatan karakteristik kanker liver
Terapi transplantsi stem sel. Sumsum tulang diambil dari tubuh pasien ,melalui
pemisahan stem sel di luar tubuh, dimurnikan, dikembangkan, berhasil mengkultur sel
yang baru, normal, yang lebih muda, dengan mereinfusion suspensi stem sel ke dalam
liver yang sakit, stem sel tinggal di liver, berdiferensiasi menjadi sel-sel liver,
menggantikan sel normal ataupun abnormal yang telah mati, membuat fungsi liver
kembali normal. Pasien kanker liver yang tidak cocok untuk melakukan operasi,
kemoterapi dan radioterapi dapat menerapkan terapi trasplantasi stem sel.
Langkah-langkah perawatan   
1. Menjaga baik semangat hidup, membangun kepercayaan diri untuk melawan
penyakit , menjaga kebahagiaan jasmani dan rohani, merawat diri dengan tenang.
2. Harus mendapatkan dukungan dari keluarga, pasien kanker liver mudah marah,
pihak keluarga selayaknya bisa memaklumi dan mengalah.
3. Mengkonsumsi makanan yang hambar, mengurangi konsumsi makanan berlemak
tinggi, menghindari makanan yang berserat kasar.
4. Menghindari penekanan berat pada bagian liver, guna menghindari liver pecah yang
menyebabkan pendarahan hebat.

6. DIARE
Diare, terjadi akibat pergerakan yang cepat dari materi tinja sepanjang usus besar/kolon.
Pada diare, infeksi paling luas terjadi pada usus besar dan pada ileum. Di mana pun infeksi

terjadi, mukosa akan teriritasi secara luas sehingga kecepatan sekresinya sangat tinggi.
Dapat ditimbulkan karena adanya iritasi pada selaput dinding kolon oleh virus, bakteri, diet
yang jelek, zat-zat beracun, makanan yang dapat menimbulkan iritasi pada dinding usus,
atau rasa gelisah. Diare terjadi karena adanya rangsangan yang berlebihan pada mukosa
usus sehingga gerakan otot usus meningkat dan makanan kurang terserap secara
sempurna. Diare termasuk gangguan perncernaan yang paling sering muncul terutama pada
anak-anak.
Diare akut kalau anak mencret lebih dari 4 kali sehari. Penyebabnya bisa infeksi, bisa juga
hanya karena salah makan, sebagai contoh makanan yang tidak sesuai dengan usia anak,
misalnya sudah diberikan makan padat sebelum waktunya.
Faktor kebersihan juga menjadi sebab diare. Diare yang disebabkan bakteri atau salah
makan adalah penyebab utama gangguan pencernaan pada anak di bawah 5 tahun (Balita).
Selain itu, ada juga diare akibat cacingan.

Pengobatan
Pengobatan Penyakit pencernaan seperti diare yang paling dianjurkan adalah memberikan
oralit. Tidak ada anak yang meninggal karena diare, yang ada meninggal karena dehidrasi.
Jadi, yang perlu diwaspadai bukan diarenya, melainkan dehidrasinya. Selama cairan
tubuhnya cukup, tak perlu khawatir. Salah satu indikator dehidrasi adalah buang air kecilnya.
Selama kencingnya cukup, berarti tidak ada dehidrasi. Berikan oralit, karena sudah
disesuaikan dengan cairan yang dikeluarkan melalui BAB.

7. KONSTIPASI
Sembelit/konstipasi, bila defekasi terlambat, usus besar mengabsorpsi air secara berlebihan
dari feses/tinja dan menyebabkan feses menjadi kering dan keras. Bila hal ini terjadi,
pengeluaran feses menjadi sulit. Menahan buang air besar pada waktu-waktu yang normal
dapat menyebabkan sembelit. Sembelit dapat juga disebabkan emosi seperti rasa gelisah,
cemas, takut atau stress.

8. RADANG USUS BUNTU

Radang usus buntu/appendicitis, bila usus buntu (umbai cacing) meradang, membengkak
dan terisi oleh nanah. Terutama oleh tinja yang keras yang menutup saluran umbai
cacing/appendix vermiformis sehingga terjadi peradangan. Bisa akut atau kronis/lama. Bila
akut,dibutuhkan tindakan operasi segera, karena bila sampai pecah, dapat mengiritasi
rongga perut dan terjadi peritonitis yang dapat menyebabkan kematian.
Penyebab
Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, namun faktor
pencetusnya ada beberapa kemungkinan yang sampai sekarang belum dapat diketahui
secara pasti. Di antaranya faktor penyumbatan (obstruksi) pada lapisan saluran (lumen)
appendiks oleh timbunan tinja/feces yang keras (fekalit), hyperplasia (pembesaran) jaringan
limfoid, penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, cancer primer dan striktur.
Diantara beberapa faktor diatas, maka yang paling sering ditemukan dan kuat dugaannya
sebagai penyabab adalah faktor penyumbatan oleh tinja/feces dan hyperplasia jaringan
limfoid. Penyumbatan atau pembesaran inilah yang menjadi media bagi bakteri untuk
berkembang biak. Perlu diketahui bahwa dalam tinja/feces manusia sangat mungkin sekali
telah tercemari oleh bakteri/kuman Escherichia Coli, inilah yang sering kali mengakibatkan
infeksi yang berakibat pada peradangan usus buntu.
Makan cabai bersama bijinya atau jambu klutuk beserta bijinya sering kali tak tercerna
dalam tinja dan menyelinap kesaluran appendiks sebagai benda asin, Begitu pula terjadinya
pengerasan tinja/feces (konstipasi) dalam waktu lama sangat mungkin ada bagiannya yang
terselip masuk kesaluran appendiks yang pada akhirnya menjadi media kuman/bakteri
bersarang dan berkembang biak sebagai infeksi yang menimbulkan peradangan usus buntu
tersebut. Seseorang yang mengalami penyakit cacing (cacingan), apabila cacing yang
beternak didalam usus besar lalu tersasar memasuki usus buntu maka dapat menimbulkan
penyakit radang usus buntu.
Gejala
1. Rasa nyeri di pusar
Sakit usus buntu biasanya terjadi di sisi kanan bawah perut. Tapi tanda pertama
biasanya ketidaknyamanan di dekat pusar yang kemudian pindah ke perut
bagian bawah kanan. Pada beberapa orang termasuk anak dan wanita hamil
mungkin rasa sakitnya di berbagai bagian perut. Serta rasa sakit akan memburuk
jika memindahkan kaki, batuk, bersin atau tersentak saat berkendara.

2. Rasa nyeri cepat memburuk
Rasa sakit di bagian bawah perut ini bisa sangat intens, bahkan pada kasus yang
cukup parah bisa membangunkan orang yang sedang tidur. Setelah itu tingkat
keparahan nyeri akan meningkat dengan cepat, beberapa orang hanya dalam
waktu hitungan jam.
3. Demam dan menggigil
Gejala usus buntu bisa meniru orang sakit perut yang disertai dengan demam,
menggigil dan gemetar. Tapi jika demam lebih dari 39 derajat celsius dan disertai
nyeri perut parah yang bisa membuat orang tidak dapat berdiri, ada kemungkinan
itu usus buntu.
4. Mual, muntah dan kehilangan nafsu makan

5. Konstipasi (sembelit) atau diare
Seperti banyak gejala lain, kondisi ini akan terjadi setelah orang mengalami
sakit perut. Jika diare yang disertai dengan banyak lendir dan sakit perut
kanan bawah, pergilah ke dokter.
6. Perut kembung dan gas
Jika pergi tidur dalam keadaan baik tapi bangun tidur dengan rasa sakit,
sebaiknya berhati-hati. Serta jika perut sering merasa kembung dan penuh
gas tapi mengalami kesulitan buang gas dan nyeri usus.
7. Sakit saat melepaskan tekanan di bagian kanan bawah perut
Ketika seseorang menekan bagian bawah perut dan merasa sakit saat
melepaskan tekanan, sebaiknya tidak melakukannya lagi dan periksakan ke
dokter karena kemungkinan terkait radang usus buntu. Terutama jika rasa
sakit ini disertai dengan demam, mual atau gejala lain.
8. Kehilangan nafsu makan
9. Mual dan / atau muntah segera setelah sakit perut dimulai

10. Perut bengkak
11. Demam
12. Tak bisa kentut
13. Nyeri pada perut bagian atas atau bawah, punggung, atau rektum
14. Nyeri ketika buang air kecil
15. Muntah yang mendahului nyeri perut
16. Sembelit atau diare dengan gas

Pengobatan
Pengobatan usus buntu bila diagnosis yang dihasilkan sudah pasti menunjukkan penyakit
radang usus buntu, maka pengobatan standarnya adalah dengan melakukan Operasi Usus
Buntu. Namun, apabila kalian berobat sedini mungkin maka dokter bisa saja akan
memberikan obat antibiotik untuk penyembuhan, akan tetapi radang usus buntu tersebut
bisa kambuh kembali dan tingkat kekambuhannya mencapai sekitar 35%.
Setelah dilakukan operasi biasanya pasien harus diberikan antibiotik selama 7 – 10 hari.
Selanjutnya adalah perawatan luka operasi yang harus terhindar dari kemungkinan infeksi
sekunder dari alat yang terkontaminasi dll. Segera hubungi dokter jika setelah operasi anda
mengalami :

 Muntah tak terkendali.
 Peningkatan rasa sakit di perut Anda.
 Pusing / perasaan seperti mau pingsan.
 Darah dalam muntah atau air seni.
 Peningkatan rasa sakit dan kemerahan di sayatan operasi.

 Demam.
 Nanah di luka.

Ada juga obat herbal yaitu Jelly Gamat Luxor karena Obat Alami Usus Buntu Jelly Gamat
Luxor adalah Obat Alami Usus Buntu Yang mengandung kandungan yang efektif untuk
mengobati Penyakit usus Buntu. Obat Alami Usus Buntu Jelly Gamat Luxor memang sangat
efektif dan ampuh dalam mengobati kanker paru paru, yang akan saya bahas dalam
kesempatan ini, tetapi sebelum saya menjalaskan Obat Alami Usus Buntu Jelly Gamat
Luxor sanya akan menjelaskan terlebih dahulu tentang penyakit usus buntu supaya kita
dapat memahami penyakit usus buntu dan memberi penanganan yang tepat terhadap
penyakit usus buntu.

9. HEMORRHOID
Hemorrhoid/wasir, adalah pembengkakan vena di daerah anus. Hemrrhoid cenderung
berkembang pada orang-orang yang menderita sembelit. Hemrrhoid juga sering terjadi pada
wanita hamil dan orang-orang yang terlalu gemuk. Gejala-gejala hemrrhoid meliputi rasa
gatal-gatal, nyeri, dan pendarahan.

10. POLIP
Polip, adalah pertumbuhan jaringan dari dinding usus yang menonjol ke dalam usus dan
biasanya tidak ganas. Polip bisa tumbuh dengan atau tanpa tangkai dan ukurannya
bervariasi. Polip paling sering ditemukan di usus besar (kolon).

11. PARORITIS
Parotitis atau penyakit gondong, terjadi akibat adanya virus yang menginfeksi kelenjar air
ludah di bagian bawah telinga. Hal ini mengakibatkan kelenjar ludah menjadi bengkak atau
membesar.

12. XEROSTOMIA
Xerostomia, adalah suatu penyakit pada rongga mulut yang ditandai rendahnya produksi air
ludah. Pada penderita xerostomia, kondisi mulut sangat kering dan makanan jadi tidak

tercerna dengan baik. Xerostomia dapat diakibatkan adanya gangguan pada pusat ludah,
syaraf pembawa rangsang ludah, ataupun oleh perubahan komposisi faali elektrolit ludah.

13. KOLITIS ULSERATIVA
Kolitis Ulserativa, merupakan suatu penyakit menahun, dimana usus besar mengalami
peradangan dan luka, yang menyebabkan diare berdarah, kram perut dan demam.

14. CROHN
Penyakit Crohn (Enteritis Regionalis, Ileitis Granulomatosa, Ileokolitis), adalah peradangan
menahun pada dinding usus. Penyakit ini mengenai seluruh ketebalan dinding usus.
Kebanyakan terjadi pada bagian terendah dari usus halus (ileum) dan usus besar.

15. GASTROESOPHAGEAL
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), adalah kondisi adanya aliran balik dari isi
lambung ke kerongkongan sehingga asam lambung mengalir kembali dari lambung menuju
kerongkongan, menyebabkan peradangan dan nyeri pada kerongkongan.

Reflux terjadi ketika otot berbentuk cincin yang secara normal mencegah isi lambung
mengalir kembali menuju kerongkongan (sphincter esophageal bagian bawah) tidak
berfungsi sebagaimana mestinya. Gejala yang paling umum adalah rasa panas dalam dada
dan leher (nyeri terbakar dibelakang tulang iga).

16. KANKER USUS
Kanker usus merupakan penyakit ketiga yang menjadi penyebab kematian di seluruh dunia.
Penelitian sebelumnya dengan menggunakan binatang sebagai percobaan, kandungan
kalsium yang banyak terdapat pada susu mampu melindungi usus dari serangan kanker.
Pencegahan kanker usus
Cara terbaik untuk mencegah dan mengurangi Penyakit pencernaan seperti kanker usus
adalah dengan mengkonsumsi makanan yang seimbang antara buah, sayuran, dan kalori.
untuk mengurai proses penimbunan lemak.

17. FLATUS

Masuknya gas – gas dalam saluran pencernaan. Gas – gas tersebut berupa udara yang
tertelan, gas yang dihasilkan bakteri atau gas dari difusi darah yang masuk ke saluran
pencernaan. Gas nitrogen dan oksigen lebih banyak berada dalam lambung dan dapat
dikeluarkan dengan bersendawa, sedngkan gas-gas lain, yaitu CO 2, metana dan hydrogen
lebih banyak berada dalam usus besar yang dihasilkan oleh bakteri.
18. TUKAK LAMBUNG (ULKUS)
Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika
pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari
lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak
lambung menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga
perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.
Penyebab
Penyebab Tukak Lambung ada 2 yaitu adanya infeksi bakteri Helicobacter Pylori (H. Pylori)
dan penggunaan dari obat anti inflamasi non steroid. Helicobacter Pylori adalah bakteri gram
negatif yang bersifat patogen, berbentuk spiral dengan 4-6 benang cambuk. Helicobacter
pylori merupakan bakteri yang hidup dan berkembang biak di air minum dan makanan yang
tidak ditangani secara higienis atau dimasak dengan benar.
Sebagian besar penderita tukak memperoleh infeksi Helicobacter pylori sejak masa kanakkanak, namun gejalanya baru muncul beberapa puluh tahun kemudian. Helicobacter Pylori
dapat bertahan hidup di perut orang yang terinfeksi selama hidup orang tersebut.
Mekanisme utama dari bakteri ini sehingga menjadi penyebab tukak lambung adalah dalam
menginisiasi pembentukan luka yaitu saat bakteri memperbanyak diri, maka akan
menghasilkan sitotoksin yang dapat memecah pertahanan mukus kemudian menempel di
sel epitel lambung atau usus duabelas jari (duodenum). Di lambung, bakteri ini akan
menghasilkan karbondioksida, amonia dan produk lain seperti protease, katalase dan
fosfolipase yang bersifat toksik.
Produk-produk yang dihasilkan ini akan terakumulasi, kemudian dapat merusak pertahanan
mukosa lambung sehingga dapat menyebabkan peradangan kronis pada lambung yang
dapat berkembang menjadi tukak. Penggunaan obat anti inflamasi non steroid (NSAID) juga
dapat menjadi Penyebab Tukak Lambung. NSAID adalah golongan obat yang berkhasiat
sebagai pengurang nyeri (analgesik), penurun panas (antipiretik) dan anti radang
(antiinflamasi). Contoh dari NSAID adalah ibuprofen, meloxicam, piroxicam, asam

mefenamat dan aspirin. NSAID dapat menyebabkan tukak lambung melalui 2 cara, yaitu
dengan mengiritasi epitelium lambung secara langsung dan melalui penghambatan sintesis
prostaglandin.
Prostaglandin merupakan senyawa yang disintesis di mukosa lambung yang berfungsi untuk
melindungi fungsi fisiologis tubuh, misalnya fungsi ginjal dan mukosa lambung. Bila produksi
prostaglandin pada lambung dihambat, maka perlindungan terhadap mukosa lambung
menjadi berkurang dan resiko terjadinya tukak menjadi meningkat. Karena itu prostaglandin
bisa menjadi penyebab tukak lambung.
Selain itu penyebab tukak lambung adalah stres. tukak lambung karena dalam kondisi
tertekan akan terjadi peningkatan produksi hormon adrenalin yang akan berpengaruh
terhadap peningkatan produksi asam oleh reseptor asetilkolin. Akibatnya produksi asam
lambung akan menjadi meningkat. Kelebihan asam lambung ini dapat menyebabkan
rusaknya jaringan selaput lendir lambung dan jaringan halus usus duabelas jari (duodenum).
Kebiasaan merokok merupakan Penyebab Tukak Lambung. Mekanisme yang terjadi belum
diketahui

secara

pasti

namun

kebiasaan

merokok

diduga

dapat

menyebabkan

penghambatan produksi prostaglandin pada lambung sehingga perlindungan terhadap
mukosa lambung berkurang dan resiko terjadinya tukak lambung menjadi meningkat.

19. MUNTAH
Muntah adalah suatu gejala/simptom, bukan penyakit. Gejala ini berupa keluarnya isi
lambung (dan usus) melalui mulut dengan paksa atau dengan kekuatan. Muntah merupakan
reflek protektif tubuh karena dapat berfungsi melawan toksin yang tidak sengaja tertelan.
Selain itu, muntah merupakan usaha mengeluarkan racun dari tubuh dan bisa mengurangi
tekanan akibat adanya sumbatan atau pembesaran organ yang menyebabkan penekanan
pada saluran pencernaan. Secara umum muntah terdiri atas tiga fase, yaitu nausea (mual),
retching (maneuver awal untuk muntah) dan regurgitasi (pengeluaran isi lambung/usus ke
mulut).

20. SARIAWAN
Seriawan (disebut

pula sariawan)

atau stomatitis

aftosa (stomatitis

aphtosa)[1] adalah

suatu kelainan pada selaput lendir mulut berupa luka pada mulut yang berbentuk bercak

berwarna putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Munculnya Seriawan ini
disertai rasa sakit yang tinggi.
21. DISFAGIA
Disfagia adalah istilah medis untuk gejala kesulitan menelan. Meskipun pada ICD10 disfagia dikelompokan dalam "gejala dan tanda",istilah ini kadang-kadang digunakan
untuk kondisi "kesulitan menelan" sendiri. Penderita kadang-kadang tidak mengetahui
mereka mengalami disfagia.
Penyebab
Disfagia esofagus timbul dari kelainan di korpus esofagus, sfingter esofagus bagian bawah,
atau kardia gaster. Biasanya disebabkan oleh striktur esofagus, keganasan esofagus,
esophageal rings and webs, akhalasia, skle