Penerapan Metode Integrasi Data untuk La

SKRIPSI PENERAPAN METODE INTEGRASI DATA

UNTUK LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN

SOSIAL MELALUI LKSA DI PANTI ASUHAN YATIM MUHAMMADIYAH PUTRA TEMANGGUNG NAMA : OMAN FAIYUN

NPM

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

SKRIPSI PENERAPAN METODE INTEGRASI DATA UNTUK LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN SOSIAL MELALUI LKSA DI PANTI ASUHAN YATIM MUHAMMADIYAH PUTRA TEMANGGUNG

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom)

Program Studi Teknik Informatika Jenjang Strata Satu (S-1) Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang

NAMA : OMAN FAIYUN

NPM

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

HALAMAN PENEGASAN

Tugas Akhir/Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama

: Oman Faiyun

NPM

: 12.0504.0121

Magelang, 21 Juni 2016

Oman Faiyun

NPM. 12.0504.0121

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama

: Oman Faiyun

NPM

Program Studi

: Teknik Informatika S1

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul “PENERAPAN METODE

INTEGRASI DATA UNTUK LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN SOSIAL MELALUI LKSA DI PANTI ASUHAN YATIM

MUHAMMADIYAH PUTRA TEMANGGUNG ” beserta seluruh isinya adalah karya sendiri dan bukan merupakan karya orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar benarnya. Apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak terhadap keaslian karya saya ini maka saya siap menanggung segala bentuk resiko / sanksi yang berlaku.

Magelang, 21 Juni 2016 Yang Membuat Pernyataan,

Oman Faiyun

NPM. 12.0504.0121

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI PENERAPAN METODE INTEGRASI DATA UNTUK LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN SOSIAL MELALUI LKSA DI PANTI ASUHAN YATIM MUHAMMADIYAH PUTRA TEMANGGUNG

dipersiapkan dan disusun oleh

OMAN FAIYUN NPM. 12.0504.0121

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal 21 Juli 2016

Susunan Dewan Penguji

Pembimbing I Pembimbing II

Uky Yudatama, S.Si, M.Kom R. Arri Widyanto, S.Kom, MT. NIDN. 0605107201 NIDN. 0616127102

Penguji I Penguji II

Purwono Hendradi, S.Kom, M. Kom Mukhtar Hanafi, ST, MCs. NIDN. 0624077101

NIDN. 0602047502

Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer Tanggal ........................... Dekan

Yun Arifatul Fatimah, ST., MT., Ph.D NIK. 987408139

KATA PENGANTAR

Alkhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahan taufiq, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Penerapan Metode Integrasi Data Untuk Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Sosial Melalui LKSA di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Putra Temanggung ”.Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Sarjana Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang.

Dalam penyusunan skripsi ini, tidak lepas dari bantuan moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ir. Eko Muh Widodo MT, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang.

2. Yun Arifatul Fatimah, ST., MT., Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang.

3. Uky Yudatama, S.Si., M.Kom selaku pembimbing 1 yang telah memberikan arahan dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

4. R. Arri Widyanto, S.Kom., MT selaku pembimbing 2 yang telah memberikan arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

5. Segenap dosen, pimpinan dan staf di lingkungan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang.

6. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan do’a selama penyusunan laporan ini.

7. Sahabat dan teman yang turut serta mencurahkan pikiran dan pendapatnya selama penyusunan laporan ini.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan segala Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan segala

Semoga dengan terselesaikannya laporan ini dapat bermanfaat bagi rekan- rekan mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang dan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Magelang, 23 Juni 2016

Oman Faiyun

ABSTRAK PENERAPAN METODE INTEGRASI DATA UNTUK LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN SOSIAL MELALUI LKSA DI PANTI ASUHAN YATIM MUHAMMADIYAH PUTRA TEMANGGUNG

Oleh

: Oman Faiyun

Pembimbing : Uky Yudatama, S.Si., M.Kom

: R.Arri Widyanto, S.Kom., MT

Integrasi data merupakan proses mengkombinasikan dua atau lebih data agar mempermudah dalam berbagi dan analisis dalam rangka mendukung manajemen informasi di dalam sebuah lingkungan kerja. Penerapan Integrasi Data di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Putra Temanggung menjadi penting mengingat ketersediaan data dapat dimanfaatkan untuk laporan pertanggungjawaban bantuan dari Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak. Pada implementasinya data dari database sistem yang sudah ada di instansi terkait kemudian disinkronisasi dan digabungkan dengan database sistem yang baru untuk pembuatan laporan sehingga penggunaannya tidak perlu melakukan pengisian data secara manual. Pada proses sinkronisasi dan penggabungan ini sebuah tabel yang sifatnya temporer atau sementara yang berfungsi untuk menampilkan dan mencetak data diperlukan. Hasil yang diperoleh berupa form dengan data yang sudah terisi otomatis untuk kebutuhan laporan. Dengan tabel temporer maka proses integrasi dapat dilakukan tanpa ada redudansi data.

Kata Kunci : integrasi, data, laporan, bantuan sosial

ABSTRACT APPLICATION DATA INTEGRATION METHODS FOR REPORT OF LIABILITY SOCIAL ASSISTANCE LKSA IN THE ORPHANAGE OF MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG

By

: Oman Faiyun

Supervisor : Uky Yudatama, S.Si., M.Kom

: R.Arri Widyanto, S.Kom., MT

Data integration is the process of combining two or more of data in order to facilitate the sharing and analysis in support of information management in a working environment. Application of Data Integration in the Orphanage of Muhammadiyah Temanggung become important, given the availability of data can be utilized to aid accountability report from the Institute of Social Welfare of the Child. On implementation, the data from existing database system then synchronize and merge with the new database system for report generation, thus user do not need to enter data manually. The synchronization process and the incorporation a temporary table that serves to display and print data is required. The results is a form with the data already filled automatically for reporting needs. The integration process can be performed without any data redundancy with temporary table.

Keywords : integration , data, reports, social assistance

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah mengalami perkembangan yang signifikan. Hampir semua bidang telah mengimplementasikan teknologi informasi. Instansi pun sekarang sudah memanfaatkan teknologi informasi guna efisiensi pelayanan. Salah satu pemanfaatan teknologi informasi yang sudah banyak digunakan adalah Sistem Informasi. Sistem informasi membantu mempercepat serangkaian proses kebutuhan, mendukung operasi, manajemen, dan fungsi pengambilan keputusan suatu instansi atau perusahaan. Pada sub pemanfaatan sistem informasi juga dapat diterapkan untuk pengolahan transaksi harian, penyedia informasi, dan pelaporan.

Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Putra Temanggung (selanjutnya disebut PAYM Putra Temanggung) adalah salah satu instansi swasta yang bergerak di bidang pelayanan sosial. Pada PAYM Putra Temanggung sendiri masih ada beberapa kendala berkaitan dengan manajemen

pencatatan dan laporan pertanggungjawaban khususnya untuk penggunaan dana bantuan sosial dari Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak Republik Indonesia. Dana bantuan sosial ini diberikan kepada panti atau yayasan di seluruh Indonesia dengan pelaporan per bulan dan per anak. Pada penggunaan dana ini belum ada mekanisme pencatatan pengeluaran secara terperinci dikarenakan pencatatan harus dilakukan pada setiap anak. Tidak adanya pencatatan tersebut juga menyebabkan manajemen pengeluaran sulit dilakukan karena saldo tidak diketahui secara pasti. Akibatnya pada akhir tahun dimana laporan harus dibuat pengurus kesulitan membuat laporan pertanggungjawaban. Mekanisme pencatatan pada tahap pelaporan ini menjadi sangat rumit karena pengurus harus merekap data pengeluaran dari setiap anak dan setiap bulan. Terlebih jika rencana anggaran dengan pengeluaran tidak sesuai menyebabkan pemakaian anggaran lain yang

administratif

meliputi meliputi

Memanfaatkan sistem informasi merupakan salah satu cara untuk menangani masalah-masalah yang telah dijelaskan diatas. Sistem informasi yang dirancang menggunakan metode Integrasi Data. Metode ini cocok digunakan untuk merancang sistem informasi laporan pertanggungjawaban karena metode ini menghubungkan antara data dari sistem lain ke sistem yang akan dibuat. Data yang dihubungkan adalah data yang berasal dari sistem perijinan yang sudah ada di PAYM Putra Temanggung. Sistem ini merekam setiap aktifitas anak diluar panti seperti ekstrakurikuler, pengajian kelas, perpulangan, dan lain - lain. Hubungan dengan bantuan sosial LKSA adalah dana ini digunakan untuk kebutuhan anak, salah satunya untuk kebutuhan transport atau uang saku anak. Dengan kata lain bahwa data dari sistem perijinan ini dapat dimanfaatkan sebagai catatan pengeluaran anak setiap harinya. Pengurus tidak perlu menggali informasi secara langsung kepada setiap anak berkaitan dengan pengeluaran yang dilakukan.

Dengan demikian penelitian tentang penerapan metode integrasi data untuk laporan pertanggungjawaban bantuan sosial melalui LKSA di PAYM Putra Temanggung ini perlu dilakukan. Membutuhkan waktu yang lama dan mekanisme yang rumit ketika pembuatan laporan pertanggungjawaban dilakukan dengan cara manual. Dengan adanya pemanfaatan metode integrasi data kedalam sebuah sistem informasi ini diharapkan mampu membantu penyusunan laporan pertanggungjawaban dengan efisien. Sehingga manajemen pengeluaran dapat dilakukan secara lebih teliti, terlebih untuk menunjang perolehan akreditasi di PAYM Putra Temanggung.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka masalah penelitian ini dirumuskan adalah bagaimana menerapkan metode integrasi Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka masalah penelitian ini dirumuskan adalah bagaimana menerapkan metode integrasi

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yang akan dicapai adalah menerapkan metode integrasi data untuk laporan pertanggungjawaban bantuan sosial melalui LKSA agar mempermudah pembuatan laporan pertanggungjawaban di PAYM Putra Temanggung.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan apabila tujuan penelitian tercapai adalah menciptakan pembuatan laporan yang mudah, sehingga pelaporan pertanggungjawaban khusunya untuk bantuan sosial melalui LKSA dapat berjalan dengan mudah, serta untuk menunjang perolehan akreditasi di PAYM Putra Temanggung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Relevan

Sistem informasi laporan keuangan dan metode integrasi data sudah dibahas sebelumnya dalam beberapa penelitian, diataranya :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Khoirun Nasikin (2015) yang berjudul Pengembangan Sistem Informasi Akademis Dan Keuangan Di Man 2 Pati, menyatakan bahwa Sistem Informasi Administrasi merupakan suatu sistem informasi yang akan merancang untuk merubah data transaksi bisnis menjadi informasi yang bermanfaat dan bertujuan untuk membantu pengambilan keputusan. Pada penelitian ini menggunakan perangkat lunak Visual basic 6.0 dengan database Microsoft Access dan tujuan dari aplikasi ini adalah untuk menghemat waktu dan informasi yang dihasilkan supaya lebih tepat, dan juga ketepatan dalam pelaporan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Edhy Suntanta dan Ahmad Ashari (2012) yang Berjudul Distribusi Basis Data Kependudukan untuk Optimalisasi Akses Data, menyatakan bahwa salah satu permasalahan yang kini muncul dan sulit dipecahkan terkait dengan pengembangan sistem informasi di berbagai lembaga/instansi di Indonesia adalah heterogenitas pada jaringan, perangkat keras, OS, bahasa pemrograman, pengembang, database, dan banyaknya nomor identitas unik yang digunakan. Pada penelitian yang membahas tentang data kependudukan lebih khususnya proyek E- KTP ini menggunakan konsep integrasi distribusi database. Arsitektur pada sistem informasinya adalah sebuah rancang bangun konseptual tentang alur informasi beserta hubungan intra dan antar instansi sehingga membentuk jaringan informasi terintegrasi atas simpul informasi pemerintah yang terdiri atas 4 lapisan utama yaitu: kabinet, pemerintah pusat, pemerintah propinsi, serta pemerintah kabupaten/kota. Keterkaitan di antara keempat lapisan 2. Penelitian yang dilakukan oleh Edhy Suntanta dan Ahmad Ashari (2012) yang Berjudul Distribusi Basis Data Kependudukan untuk Optimalisasi Akses Data, menyatakan bahwa salah satu permasalahan yang kini muncul dan sulit dipecahkan terkait dengan pengembangan sistem informasi di berbagai lembaga/instansi di Indonesia adalah heterogenitas pada jaringan, perangkat keras, OS, bahasa pemrograman, pengembang, database, dan banyaknya nomor identitas unik yang digunakan. Pada penelitian yang membahas tentang data kependudukan lebih khususnya proyek E- KTP ini menggunakan konsep integrasi distribusi database. Arsitektur pada sistem informasinya adalah sebuah rancang bangun konseptual tentang alur informasi beserta hubungan intra dan antar instansi sehingga membentuk jaringan informasi terintegrasi atas simpul informasi pemerintah yang terdiri atas 4 lapisan utama yaitu: kabinet, pemerintah pusat, pemerintah propinsi, serta pemerintah kabupaten/kota. Keterkaitan di antara keempat lapisan

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Fauzi dan April Lia Hananto yang berjudul Integrasi Data untuk Informasi Akademik Mahasiswa Menggunakan Data Integration System Development Life Cycle, menyatakan bahwa sebuah data yang terintegrasi dibutuhkan bersumber dari PDPT perguruan tinggi untuk mendukung kebutuhan data AIPT dan EPSBED yang dalam hal ini ketiganya saling berkaitan tentang penjaminan mutu perguruan tinggi. Namun instrumen AIPT dan EPSBED kenyataannya masih belum ada sinkronisasi dalam sebuah data yang terintegrasi. Banyak terdapat irisan data yang sama antar kedua instrument tersebut dan redudansi data pada data kelembagaan. Tujuan penelitian adalah untuk melakukan analisis dan merancang arsitektur logic dan phisik integrasi data.

Beberapa penelitian yang sudah dilakukan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian masih bersifat develop atau pembangunan saja. Terkait integrasi data pada penelitian relevan lain diatas mencangkup integrasi antar sektoral dimana melibatkan banyak pihak dan instansi. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan konsep integrasi data dalam lingkup kecil yang lebih mudah dalam implemetasi teknisnya. Strategi yang digunakan tersebut diharapkan dapat mempermudah proses pelaporan pertanggungjawaban.

B. Penjelasan Masing – Masing Variabel

1. Integrasi Data

Integrasi merupakan proses penggabungan unsur-unsur dari dua proses yang mirip dengan membuat satu proses yang dapat digunakan untuk menggantikan proses aslinya. Proses integrasi bertujuan untuk menyelidiki hubungan ringkasan bisnis untuk menghasilkan Integrasi merupakan proses penggabungan unsur-unsur dari dua proses yang mirip dengan membuat satu proses yang dapat digunakan untuk menggantikan proses aslinya. Proses integrasi bertujuan untuk menyelidiki hubungan ringkasan bisnis untuk menghasilkan

proses yang mengekstrak, merestrukturisasi, merubah, dan memuat data secara operasional atau melakukan analisis penyimpanan data baik secara real time atau dalam modus batch. Dengan demikian integrasi data merupakan proses mengkombinasikan dua atau lebih data agar mempermudah dalam berbagi dan analisis, dalam rangka mendukung manajemen informasi di dalam sebuah lingkungan kerja.

membangun

Info.Sys

Info.Sys

Info.Sys

X = ABC

Gambar. 2.1 menunjukkan konsep integrasi data Sumber : Josua M. Sinambela, M. Eng., (2011)

2. Sistem Informasi

Menurut (Hanif Al Fatta, 2007:10) berpendapat sistem informasi terdiri dari komponen - komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), dan blok kendali (control block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Pengertian Sistem Informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang berbentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. ( Sutedjo, 2006 )

Menurut definisi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem informasi itu adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling bekerjasama secara harmonis untuk bertujuan menyajikan informasi yang bermanfaat.

3. Laporan Pertanggungjawaban

PSAK No. 1 tentang Penyajian Laporan Pertanggungjawaban (revisi 2009) menyatakan laporan pertanggungjawaban adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi pertanggungjawaban dan kinerja pertanggungjawaban suatu entitas. Jadi laporan pertanggungjawaban merupakan salah satu informasi yang sangat penting dalam menilai perkembangan perusahaan. Laporan pertanggungjawaban dapat digunakan untuk menilai prestasi yang dicapai perusahaan pada saat lampau, sekarang dan rencana pada waktu yang akan datang. Dalam pengertian sederhana menurut Kasmir (2008:7) laporan pertanggungjawaban adalah laporan yang menunjukkan kondisi pertanggungjawaban perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Susilo (2009:10) menyatakan bahwa laporan pertanggungjawaban adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang memuat informasi-informasi dan memberikan keterangan-keterangan mengenai data ekonomi perusahaan yang terdiri dari daftar-daftar yang menunjukan posisi pertanggungjawaban dan hasil kegiatan perusahaan untuk satu periode yang meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan perubahan.

Tujuan laporan pertanggungjawaban yaitu untuk menyediakan informasi yang berkaitan dengan posisi pertanggungjawaban, prestasi (hasil usaha) perusahaan serta perubahan posisi pertanggungjawaban suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai dalam pengambilan Tujuan laporan pertanggungjawaban yaitu untuk menyediakan informasi yang berkaitan dengan posisi pertanggungjawaban, prestasi (hasil usaha) perusahaan serta perubahan posisi pertanggungjawaban suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai dalam pengambilan

4. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA)

Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) adalah organisasi sosial atau perkumpulan sosial yang melaksanakan Program Kesejahteraan Sosial Anak yang dibentuk oleh masyarakat atau difasilitasi pemerintah, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum. Selanjutnya, Bantuan (Assistensi) Sosial melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial adalah bantuan sosial yang diberikan melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak guna melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial dan subsidi pemenuhan hak dasar untuk meningkatkan penyelenggaraan kesejahteraan sosial bagi anak yang diasuh melalui pengasuhan oleh keluarga dan melalui pengasuhan alternatif. (Pedoman Operasional BANSOS melalui LKSA : 2013)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Analisis Sistem

1. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan LKSA Mekanisme pelaksanaan bantuan sosial LKSA adalah sebagai berikut : PAYM Putra

Dinas Sosial

Dinas Sosial Provinsi Temanggung

Kabupaten

Membuat proposal yang terdiri dari : Form A, B, C

Cetak Form

Melakukan Validasi,

A, B, C

Verifikasi & Rekap

Form A, B, C

Hasil rekap & cek

Melakukan seleksi

Form A, B, C

Lolos?

Ya

Mencetak hasil Hasil seleksi

Hasil seleksi

seleksi

Menyalurkan Menyalurkan bantuan ke rekening

bantuan ke masing – masing

rekening panti anak

Membuat laporan terdiri dari Form E, F, G, H, I

Cetak laporan Form E, F, G, H, I

Laporan sebagai tembusan

Laporan

Melakukan pemeriksaan

Mengarsipkan dokumen

Selesai

Gambar 3.1. Mekanisme pelaksanaan bantuan LKSA

Mekanisme pelaksanaan bantuan sosial LKSA terdiri dari lima tahap yaitu 1) pengajuan, 2) verifikasi proposal, 3) penetapan penerima bantuan,

4) pelaporan, 5) pemanfaatan. Penjelasan lebih lengkap berdasarkan gambar diatas adalah sebagai berikut :

1. Pengajuan

a. LKSA/PSAA mengajukan proposal Bantuan Sosial Melalui LKSA yang ditujukan hanya kepada Dinas/Instansi Sosial Kabupaten / Kota.

b. LKSA/PSAA mengisi Form A Form ini berisi data seluruh anak yang tinggal didalam panti dilengkapi dengan informasi personal masing – masing anak. Contoh formulir terlampir.

c. LKSA/PSAA mengisi Form B Form ini berisi data pegawai yang di panti dilengkapi dengan informasi pelengkap lainnya. Contoh formulir terlampir.

d. LKSA/PSAA mengisi Form C Form ini berisi data kelembagaan . Contoh formulir terlampir.

e. Bagi LKSA/PSAA yang menyatakan siap melaksanakan pengasuhan dalam keluarga mengisi Form D

f. LKSA/PSAA menyiapkan copy buku tabungan lembaga.

2. Verifikasi Proposal

a. Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota dibantu oleh Forum LKSA/PSAA wajib melakukan verifikasi untuk memastikan bahwa data anak yang diusulkan di Form C sesuai dengan syarat dalam pedoman operasional dan jumlah yang diusulkan tidak melebihi jumlah anak yang tercantum di Form A.

b. Data Form C yang telah diverifikasi dan direkapitulasi ditandatangani Kepala Dinas/Instansi Sosial.

c. Dinas/Instansi sosial Kab/Kota dibantu oleh Forum LKSA/PSAA Wajib Menjilid form C, form A, form B, Form D, dan fotocopy buku rekening LKSA/PSAA secara berurut c. Dinas/Instansi sosial Kab/Kota dibantu oleh Forum LKSA/PSAA Wajib Menjilid form C, form A, form B, Form D, dan fotocopy buku rekening LKSA/PSAA secara berurut

e. Dinas/Instansi

memverifikasi dan merekapitulasi form C dari Dinsos Kab/Kota. Hasil rekapitulasi form C ditandatangani oleh Kepala Dinas/Instansi Sosial Provinsi

Sosial

Provinsi

f. Dinas/Instansi Sosial Provinsi mengirimkan rekapitulasi form

C, dan berkas yang sudah dijilid ke Direktorat Kesejahteraan Sosial Anak, Kementerian Sosial RI.

g. Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota melalui Dinas/Instansi Sosial Provinsi wajib mengirimkan softcopy form C, form A dan form B dalam bentuk CD atau flashdisk.

h. Kementerian Sosial memverifikasi ulang data yang masuk dari Dinas/Instansi Sosial Provinsi.

3. Penetapan LKSA Penerima Bantuan

a. Kementerian Sosial menerbitkan SK Bantuan Sosial Melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak.

b. Kementerian Sosial menyampaikan salinan SK Bansos Melalui LKSA kepada Dinas Sosial Provinsi.

c. Dinas Sosial Provinsi menyampaikan salinan SK Bansos Melalui LKSA kepada Dinas Sosial Kabupaten/Kota.

d. Dinas Sosial Kabupaten/Kota menyampaikan salinan Bansos Melalui LKSA kepada LKSA.

e. Kementerian Sosial membuat Surat Perintah Membayar (SPM LS)

KPPN Kementerian Pertanggungjawaban

f. KPPN Kementerian Pertanggungjawaban menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

g. Bantuan masuk ke rekening LKSA/PSAA

4. Pelaporan

a. Setelah menerima bantuan, LKSA harus segera menginformasikan kepada Dinas Sosial Kabupaten/ Kota.

b. LKSA membuat dan mengirimkan laporan secara reguler satu kali dalam satu tahun setelah bantuan diterima. Laporan dikirimkan kepada Kementerian Sosial secara berjenjang melalui Dinas/Instansi Sosial Kabupaten/Kota dan Provinsi. Hal yang harus dilengkapi dalam laporan sebagai berikut:

1) LKSA/PSAA membuat surat pernyataan telah menerima

Bantuan (Form E)

2) LKSA/PSAA membuat penetapan daftar anak penerima

bantuan (Form F)

3) LKSA/PSAA membuat buku tabungan anak

4) LKSA/PSAA membuat laporan pertanggungjawaban pemanfaatan bantuan sosial anak (Form G) dilampiri laporan pengeluaran per anak dan per bulan.

5) LKSA/PSAA membuat laporan pertanggungjawaban bantuan operasional lembaga (Form H) dilampiri nota dan kwitansi pengeluaran.

6) LKSA/PSAA membuat laporan pertanggungjawaban bantuan operasional pendampingan (Form I) dilampiri nota dan kwitansi pengeluaran.

7) Dinas/Instansi Sosial merekapitulasi semua laporan dari lembaga (buku tabungan anak, Form E,F,G,H,I) dengan menggunakan Form J

8) Soft copy laporan Form J beserta Form E,F,G,H,I dikirimkan melalui CD atau flashdisk.

5. Pemanfaatan bantuan Pemanfaatan bantuan ini dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

a. Bantuan Sosial Anak

Bantuan ini yang masuk ke rekening masing – masing anak yang dapat dimanfaatkan untuk :

1) Bantuan pemenuhan kebutuhan dasar, antara lain untuk kebutuhan makan, tambahan gizi, dan pakaian.

2) Akses terhadap pelayanan sosial dasar, antara lain untuk perlengkapan sekolah dan transport untuk menjangkau pelayanan pendidikan, kesehatan dan akte kelahiran anak.

3) Meningkatkan kapasitas potensi diri/keterampilan hidup (biaya les bimbingan belajar atau kursus keterampilan).

4) Sarana dan prasarana anak seperti, kasur, sprei, bantal.

b. Bantuan Operasional Lembaga (BOL)

Bantuan ini dapat dimanfaatkan untuk :

1) Pembelian alat tulis kantor

2) Pembelian perlengkapan kantor

3) Insentif pegawai

c. Bantuan Operasional Pendampingan (BOP)

Bantuan ini dapat dimanfaatkan untuk :

1) Transport kunjungan rumah (home visit) dan pendampingan akses layanan dasar.

2) Meningkatkan pengetahun dan keterampilan orang tua

dalam pengasuhan anak.

3) Meningkatkan dukungan komunitas untuk membangun kepedulian warga atau masyarakat terhadap anak terlantar di lingkungannya.

4) Semakin berperannya lembaga kesejahteraan sosial anak dalam memberikan kualitas pengasuhan dalam LKSA dan mendukung pengasuhan dalam keluarga.

Semua proses tersebut diatas masih dilakukan manual oleh pengurus. Untuk proses pengajuan masih dapat dikategorikan dalam proses yang tidak terlalu rumit. Namun pada pelaporan, terjadi proses Semua proses tersebut diatas masih dilakukan manual oleh pengurus. Untuk proses pengajuan masih dapat dikategorikan dalam proses yang tidak terlalu rumit. Namun pada pelaporan, terjadi proses

2. Keberadaan teknologi informasi Keberadaan teknologi informasi di PAYM Putra Temanggung adalah adanya Sistem Informasi Perijinan Anak. Sistem informasi ini menerima input dari anak yang akan melakukan kegiatan diluar panti dan jam sekolah yang terdiri dari kegiatan formal dan informal.

Kegiatan formal adalah kegiatan yang masih berkaitan dengan jadwal sekolah dan panti seperti ekstrakurikuler, les, perpulangan, jadwal ke bengkel, dan kegiatan insidental lainnya. Sedangkan kegiatan informal adalah kegiatan yang tidak berkaitan dengan jadwal sekolah dan panti seperti keperluan – keperluan pribadi diluar panti dan jam sekolah. Berikut adalah flowchart Sistem Informasi Perijinan PAYM Putra Temanggung :

Gambar 3.2. Flowchart Sistem Informasi Perijianan

Adapun daftar tabel database dalam sistem ini sebagai berikut :

Tabel 3.1. Tabel anak

Keterangan Nmr

4 Nomor urut Nama_anak

int

Varchar 30 Nama anak Nik_anak

Nomor induk keluarga anak Jk_anak

Varchar 16

Jenis kelamin anak Tempat_lhr

Varchar 15

Varchar 20 Tempat lahir anak Tgl_lhr

Tanggal lahir anak Umur

Date

2 Umur anak Jns_mslh

Int

Jenis masalah anak Keadaan_ortu Varchar 15

Varchar 30

Keadaan orang tua anak Akta

Kepemilikan akta anak Sr_muh

Varchar 20

Surat dari Muhammadiyah Sr_kelurahan Varchar 10

Varchar 10

Surat rekomendasi dr kelurahan Tempat_anak Varchar 25 Tempat tinggal anak

Pengasuh_pp Varchar 20 Pengasuhan sebelum di panti Alasan_mp

Alasan masuk panti Pend_anak

Varchar 20

Pendidikan anak Ayah

Varchar 5

Nama ayah Ibu

Varchar 20

Varchar 20

Nama ibu

Alamat Varchar 50 Alamat anak Kelas

2 Kelas anak Status_anak

Int

Varchar 10

Status anak

Tabel 3.2. Tabel ijin

Keterangan Nmr

4 Nomor urut Nama_anak Varchar 25 Nama anak

Ijin Varchar 50 Perijinan yang dilakukan Jenis perijinan

Jenis_ijin

Varchar 10

(formal atau non formal) Pj_ijin

20 Penaggungjawab ijin Time_ijin

Varchar

Date

Waktu ijin Uang untuk transport ijin

Tabel 3.3. Tabel pengurus

Keterangan Nmr

4 Nomor urut

Nama_pengurus Varchar 25 Nama pengurus Nomor induk

Nik_peng

Varchar 16

kependudukan pengurus Nomor baku

Nbm

Varchar 16

Muhammadiyah Jk_peng

Varchar 15 Jenis kelamin pengurus Tempat_lhr

Varchar 20 Tempat lahir pengurus Tgl_lhr

Tanggal lahir pengurus Tgl_msk

Date

Tanggal masuk panti Jabatan

Date

Varchar 20 Jabatan pengurus Status_peng

Varchar 15 Status kepegawaian Pend_peng

Varchar 15 Pendidikan pengurus Pelatihan yang pernah

Pelat_peng

Varchar 30

diikuti Alamat_peng

Alamat pengurus Hp_peng

Varchar 50

Varchar 12

Nomor hp pengurus

Tabel 3.4. Tabel user

Keterangan Nmr

4 Nomor urut Nama_user

int

Varchar 25 Nama pengguna Password

Varchar 30 Kata sandi Stat_user

Varchar 10

Status pengguna

3. Analisis konsep berdasarkan kondisi Integrasi data merupakan proses penggabungan unsur-unsur dari dua proses yang mirip dengan membuat satu proses yang dapat digunakan untuk menggantikan proses aslinya. (Morrison et al, 2009). Dari pengertian tersebut diatas dan dilihat dari kondisi di PAYM Putra Temanggung maka ada dua proses yang dapat disederhanakan sehingga membentuk sebuah integrasi. Kedua proses ini terletak pada

1) Pelaporan bantuan LKSA 2) Pengisian data ijin anak. Kemiripan dua proses ini adalah input atau masukkan yang dilakukan setiap hari dimana keluarannya adalah laporan yang mempunyai entitas hampir sama seperti nama anak, bulan, dan aktifitas yang dilakukan. Untuk lebih jelasnya tertera pada tabel dibawah ini : 1) Pelaporan bantuan LKSA 2) Pengisian data ijin anak. Kemiripan dua proses ini adalah input atau masukkan yang dilakukan setiap hari dimana keluarannya adalah laporan yang mempunyai entitas hampir sama seperti nama anak, bulan, dan aktifitas yang dilakukan. Untuk lebih jelasnya tertera pada tabel dibawah ini :

No Kemiripan

Perijinan

Laporan

Input dilakukan hampir Rekap dilakukan setiap

1 Proses

setiap hari

hari

Input berupa uraian Berupa uraian

2 Isi

perijinan anak

pengeluaran anak Uraian perijinan terdiri Uraian

terdiri dari

formal kebutuhan dasar (keperluan sekolah dan (penambahan gizi), akses panti) dan informal layanan

3 Jenis isi

(pribadi)

(transport), dan peningkatan kapabilitas (les,

ekstrakurikuler) anak.

Kesimpulan : Antara data perijinan anak dengan data laporan pertanggungjawaban LKSA ada keterkaitan. Maka data perijinan dapat dimanfaatkan untuk data laporan pertanggungjawaban LKSA.

Selain kemiripan proses dari penjelasan diatas terdapat juga beberapa sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan form pengajuan dan laporan pertanggungjawaban bantuan LKSA yaitu :

1. Data anak, untuk pembuatan form A, F, dan G

2. Data pengurus, untuk pembuatan form B

3. Data ijin, untuk lampiran pengeluaran form G dimana berisi aktifitas anak diluar panti yang tentunya memerlukan uang transport sesuai dengan ketentuan peruntukan bantuan.

Dari beberapa penjelasan diatas, akan diterapkan sebuah konsep integrasi data untuk laporan pertanggungjawaban bantuan LKSA agar proses pelaporan dapat berjalan dengan mudah.

B. Rancangan Sistem

1. Model konseptual integrasi

Gambar 3.3. Model konseptual integrasi Model menggambarkan integrasi data sistem informasi perijinan dengan sistem informasi yang akan dibuat. Dari integrasi ini akan menghasilkan keluaran berupa laporan bantuan LKSA.

2. Desain fisik integrasi

Gambar 3.4. Desain fisik integrasi Rancangan fisik integrasi data bersumber pada data yang berasal dari sistem perijinan dan sistem yang akan dibangun dengan melakukan beberapa proses input. Data yang dimaksud adalah tabel - tabel yang berisi informasi yang akan dijadikan laporan. Pada implementasi teknisnya memungkinkan pembuatan tabel – tabel baru untuk memenuhi kriteria format pelaporan. Selanjutnya beberapa tabel yang sudah ada dan yang baru disatukan sesuai dengan kaidah format pelaporan bantuan LKSA.

3. Diagram Konteks

-Nama -Password

-Data Anak -Data Pengurus

-Data Lembaga -Daftar Jumlah bantuan -Daftar Pengeluaran

Sistem

-Daftar rekening anak -Proposal

Dinas Sosial

Pertanggungj -Form A, B, C -Form E, F, G, H, I

awaban

LKSA -Proposal

-Laporan

Kepala Panti

Gambar 3.5. Diagram konteks Sistem Informasi Laporan

Pertanggungjawaban LKSA

Terdiri dari tiga entitas dan beberapa proses dimana sistem informasi perijinan terdapat didalamnya. Mulai dari bendahara menginputkan nama dan kata sandi untuk masuk ke sistem kemudian diikuti dengan data anak, data pengurus, data lembaga, daftar jumlah bantuan, daftar pengeluaran, dan daftar rekeing. Beberapa proses input ini dilakukan secara otomatis melalui integrasi data dengan sistem perijinan dan beberapa masih manual karena data yang diperoleh dari sistem perijinan tidak mencakup semua. Sistem akan mengeluarkan informasi dari hasil input tadi berupa form – form yaitu terdiri dari form A, B, dan C untuk pengajuan bantuan, kemudian form E, F, G, H, dan I untuk pelaporan bantuan. Kepala Panti dan Dinas Sosial menerima proposal dan laporan berupa form – form tersebut diatas dari sistem.

4. DFD Level 0

Daftar Anak, Pengurus, Lembaga

1.0 Rekap

Data Proposal

Anak, Pengurus,

Jml Bantuan, l Penerima,

2.0 Rekap

Data Laporan

3.0 Data Laporan

Proposal

dan Laporan

Data Proposal & Laporan Dinas Sosial Data Proposal & Laporan

Kepala Panti Gambar 3.6. DFD Level 0 Sistem Informasi Laporan

Pertanggungjawaban LKSA

Seperti yang tersebut dalam mekanisme pelaksanaan bantuan LKSA, proposal terdiri dari form A, B, dan C sedangkan laporan terdiri dari form E, F, G, H, dan I. Tahap pertama bendahara merekap daftar anak beserta kelengkapan informasi lainnya sehingga akan terbentuk form A. Kedua daftar pengurus dan juga data administratif lembaga yang akan dijadikan form B dan C. Langkah ini adalah tahap pengajuan bantuan.

Setelah bantuan turun, bendahara membuat laporan dengan memasukkan data jumlah bantuan yang diterima yang akan menghasilkan form E. Selanjutnya bendahara menetapkan nama – nama anak yang akan mendapatkan bantuan dan menghasilkan form F dimana akan dilanjutkan dengan pembuatan form G. Pembuatan form

H dan I merupakan form yang dibuat sendiri, tidak harus bertahap seperti form F dan G. Semua form ini pada akhirnya dijadikan satu untuk dikirim sebagai laporan ke Kepala Panti dan Dinas Sosial.

5. DFD Level 1 Proposal Pengajuan

1.1 Rekap daftar anak

Daftar Anak Data Anak

Bendahara Tabel Anak

Data Anak

1.2 Rekap daftar

Data Pengurus Tabel Pengurus

pengurus

Data Pengurus

1.3 Rekap data

Data Lembaga

Tabel Lembaga lembaga

Data Lembaga

Data Anak

Proposal

Data Pengurus

Data Proposal

Dinas Sosial

Gambar 3.7. DFD Level 1 Proposal Pengajuan

6. DFD Level 1 Pelaporan

Jml Bantuan

2.1 Rekap jumlah

Data Jml Bantuan

Bendahara

bantuan

Jml Bantuan

Data Jml Bantuan

Data penerima

2.2 Rekap

bantuan

data anak

Tabel Penerima

penerima

bantuan

Data penerima

bantuan

2.3 Input

Data pengeluaran

anak

pengeluaran

Tabel Pengeluaran anak

Data pengeluaran

anak

Data pengeluaran

Operasional Tabel Pengeluaran

Data pengeluaran

Pendampingan

pengeluaran

Tabel Pengeluaran

Data pengeluaran

Pendampingan Data jumlah bantuan

Data penerima bantuan Laporan

Data pengeluaran anak Data pengeluaran Lembaga

Kepala Panti Data Laporan

Data Laporan

Dinas Sosial

Gambar 3.8. DFD Level 1 Pelaporan

7. Entity Relationship Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpangan dalam DFD. Berikut ERD dari Sistem Informasi Laporan Pertanggungjawaban yang akan dibuat :

DaftarPengurus

DataLembaga

Form A

Nama Kata sandi

DaftarAnak

Form B

Tanggal

Form C

Form E

Jumlah Bantuan

Daftar rekening

Form F

Jumlah Penerima

Daftar pengeluaran

Form G

Daftar penerima

Form I

Form H Gambar 3.9. ERD Sistem Informasi Laporan Pertanggungjawaban LKSA

8. Perancangan Tabel Tabel – tabel yang akan dibuat pada sistem yang baru adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.6. Tabel perolehan bantuan

4 Nomor urut

Tahun

Int

4 Tahun perolehan bantuan

Jml_penerima Int

4 Jumlah penerima bantuan

BSA

Int

10 Bantuan sosial anak Bantuan operasional

lembaga Bantuan operasional

BOP

Int

pendampingan

Tabel 3.7. Tabel pengeluaran BSA

Keterangan Nmr

3 Nomor urut Nama_anak

int

25 Nama anak Nama_penglranak Varchar

Varchar

25 Nama pengeluaran Tgl_penglranak

Date

Tanggal pengeluaran

Tabel 3.8. Tabel pengeluaran BOL

Keterangan Nmr

Field

Type Size

3 Nomor urut Nama_penglrL Varchar 25

int

Nama pengeluaran Tgl_penglrL

Date

Tanggal pengeluaran

Tabel 3.9. Tabel pengeluaran BOP

Keterangan Nmr

Field

Type Size

3 Nomor urut Nama_penglrP Varchar 25

int

Nama pengeluaran Tgl_penglrP

Date

Tanggal pengeluaran

Tabel 3.10. Tabel rekening anak

Keterangan Nmr

Field

Type Size

4 Nomor urut Nama_anak

int

Nama anak No_rek

Varchar 25

Varchar 10

Nomor rekening anak

Tabel 3.11. Tabel lembaga

Keterangan Nmr

4 Nomor urut prov

Bigint

Varchar 30 provinsi kab

Varchar 30 kabupaten Kel

Varchar 30 kelurahan Jns_pel

Varchar 30 Jenis pelayanan Nama_lem

Varchar 30 Nama lembaga Alamat_lem Varchar 50 Alamat lembaga

Stat_milik Varchar 15 Status kepemilikan Telp

Varchar 15 Nomor telefon lembaga Stat_hukum Varchar 20 Status hukum lembaga

Akta_not Varchar 30 Nomor akta notaris Tgl_berdiri

Tanggal berdiri lembaga Npwp

Date

Varchar 15 Nomor NPWP SIOP

Varchar 15 Nomor SIOP AD/ART

Varchar 6 Keberadaan AD/ART Bank_lem

Varchar 20 Nama rekening bank Rek_lem

Varchar 15 Nomor rekening lembaga An_bank

Varchar 30 Atas nama dalam rekening

9. Pemilihan dan Penggabungan Tabel Dari seluruh tabel diatas dilakukan pemilihan atau filter dan

penggabungan

untuk laporan pertanggungjawaban LKSA sebagai berikut :

a. Form A Dilakukan filter dari database Sistem Perijinan – Tabel

anak untuk digunakan sebagai form A

Tabel anak Nmr

Nmr Nama_anak

Nama_anak Nik_anak

Nik_anak Jk_anak

Jk_anak Tempat_lhr

Tempat_lhr Tgl_lhr

Tgl_lhr Umur

Umur Jns_mslh

Jns_mslh Keadaan_ortu

Keadaan_ortu Akta

Akta

Hasil filter 

Sr_muh Tempat_anak Sr_kelurahan

Pengasuh_pp Tempat_anak

Alasan_mp Pengasuh_pp

Pend_anak Alasan_mp

Ayah Pend_anak

Ibu Ayah

Alamat Ibu

Kelas Alamat Kelas Status_anak

Gambar 3.10. Hasil filter tabel form A Gambar 3.10. Hasil filter tabel form A

pengurus untuk digunakan sebagai form B

Tabel pengurus Nmr

Nmr Nama_pengurus

Nama_pengurus Nik_peng

Jk_peng Nbm

Tempat_lhr Jk_peng

Tgl_lhr Tempat_lhr

Tgl_msk Tgl_lhr

Jabatan Tgl_msk

Hasil filter 

Status_peng Jabatan

Pend_peng Status_peng

Pelat_peng Pend_peng

Alamat_peng Pelat_peng Alamat_peng Hp_peng

Gambar 3.11. Hasil filter tabel form B

c. Form C Tidak ada filter atau penggabungan tabel, pengguna harus

melakukan input data lembaga untuk dijadikan form C dimana hasil input akan disimpan di database Sistem LKSA – Tabel lembaga.

d. Form E Tidak ada filter atau penggabungan tabel, pengguna harus

melakukan input data lembaga untuk dijadikan form E dimana hasil input akan disimpan di database Sistem LKSA – Tabel perolehan bantuan.

e. Form F Dilakukan filter dari database Sistem Perijinan – Tabel

anak untuk digunakan sebagai form F. Tabel hasil filter ini merupakan tabel yang sifatnya temporer. Dibuat dan dimunculkan ketika dibutuhkan, ketika tidak dibutuhkan maka akan hilang atau terhapus dengan sendirinya.

Tabel anak Nmr Nama_anak Nik_anak Jk_anak Tempat_lhr Tgl_lhr

Nama_anak Umur

Jk_anak Jns_mslh

Tempat_lhr Keadaan_ortu

Tgl_lhr Akta

Tempat_anak

Hasil filter 

Sr_muh Pend_anak Sr_kelurahan

Alamat Tempat_anak Pengasuh_pp Alasan_mp Pend_anak Ayah Ibu Alamat Kelas Status_anak

Gambar 3.12. Hasil filter tabel form F Gambar 3.12. Hasil filter tabel form F

Perijinan – Tabel anak, Sistem LKSA – Tabel rekening, Tabel pemanfaatan untuk digunakan sebagai form G. Tabel hasil filter dan penggabungan ini merupakan tabel yang sifatnya temporer. Dibuat dan dimunculkan ketika dibutuhkan, ketika tidak dibutuhkan maka akan hilang atau terhapus dengan sendirinya.

Tabel anak

Tabel rekening

Tabel pemanfaatan

Nmr

Nmr

Kb_dasar

Nama_anak

Nama_anak

Kb_akses

Nik_anak

Nama_bank

Jml_digunakan

Jk_anak

No_rek

Jml_sisa

Tempat_lhr Tgl_lhr Umur

Nama_anak Jns_mslh

Jk_anak Keadaan_ortu

Hasil filter Tempat_lhr Akta

dan Nama_bank Sr_muh

penggabungan No_rek Sr_kelurahan

 Kb_dasar Tempat_anak

Kb_akses Pengasuh_pp

Jml_digunakan Alasan_mp

Jml_sisa Pend_anak Ayah Ibu Alamat Kelas Status_anak

Gambar 3.12. Hasil filter dan gabung tabel form G

g. Lampiran pengeluaran form G Dilakukan filter dan penggabungan dari database Sistem

Perijinan – Tabel anak dan Tabel ijin untuk digunakan sebagai lampiran pengeluaran form G.

Tabel anak

Tabel ijin

Nmr

Nmr

Nama_anak

Nama_anak

Nik_anak

Ijin

Jk_anak

Jenis_ijin

Tempat_lhr

Pj_ijin

Tgl_lhr

Time_ijin

Nama_anak Jns_mslh

Umur

cost

Ijin Keadaan_ortu

Time_ijin Akta

Hasil filter dan penggabungan cost Sr_muh

Sr_kelurahan Tempat_anak Pengasuh_pp Alasan_mp Pend_anak Ayah Ibu Alamat Kelas Status_anak

Gambar 3.14. Hasil filter dan gabung tabel lamp form G

h. Form H Tidak ada filter atau penggabungan tabel, pengguna harus

melakukan input data pengeluaran lembaga untuk dijadikan form H dimana hasil input akan disimpan di database Sistem LKSA – Tabel pengeluaran bol

i. Form I Tidak ada filter atau penggabungan tabel, pengguna harus

melakukan input data pengeluaran lembaga untuk dijadikan form I dimana hasil input akan disimpan di database Sistem LKSA – Tabel pengeluaran bop.

10. Rancangan Interface Antar muka (interface) merupakan sarana pengguna untuk

berkomunikasi dengan sistem. Komunikasi ini terdiri dari proses memasukkan data ke sistem dan pengguna mendapatkan tampilan keluaran dari sistem. Antar muka dirancang menggunakan beberapa elemen aplikasi agar mudah dipahami oleh pengguna.

a. Rancangan menu Login

Login merupakan salah satu strategi untuk pengamanan sistem. Menu ini meminta pengguna untuk memasukkan beberapa informasi mengenai nama dan kata sandi. Adapun rancangan tampilan sebagai berikut :

Nomor

Nama

Kata Sandi

Batal Gambar 3.15. Rancangan menu Login

Masuk

b. Rancangan Menu Utama Tampilan menu utama terdiri dari lima menu utama yaitu

sebagai berikut :

user data Keluar Form A | form B | form C | form E | form F | form G | form H | form I PANTI ASUHAN YATIM MUHAMMADIYAH PUTRA Alamat :.........................

Gambar 3.16. Rancangan menu utama

c. Rancangan menu form A

Cetak

Batal

Gambar 3.17. Rancangan menu form A

Form A merupakan formulir yang berisi data seluruh anak yang ada di panti beserta informasi lainnya.

d. Rancangan menu form B

Cetak

Batal

Gambar 3.18. Rancangan menu form B Form B merupakan formulir yang berisi data seluruh

pengurus yang ada di panti beserta informasi lainnya.

e. Rancangan menu form C

Cetak

Batal

Gambar 3.19. Rancangan menu form C Form C merupakan formulir yang berisi data mengenai

lembaga atau panti itu sendiri.

f. Rancangan menu form E Menu form E merupakan form yang berguna untuk

membuat pernyataan telah menerima bantuan. Pengguna harus memasukkan beberapa informasi sesuai dengan surat keputusan dari Dinas Sosial terkait bantuan LKSA yaitu jumlah penerima bantuan, jumlah bantuan sosial anak, jumlah bantuan operasional lembaga, dan jumlah bantuan operasional pendampingan. Berikut rancangannya :

Silakan isi data berikut : Jumlah penerima bantuan :

Jumlah BSA per anak :

Jumlah BOL :

Jumlah BOP :

Simpan

Batal Cetak Gambar 3.20. Rancangan menu form E

Reset

g. Rancangan menu form F Menu form F berisi data anak penerima bantuan beserta

informasi pelengkap lain seperti nama dan alamat panti, tempat dan tanggal lahir, tingkat pendidikan, tempat tinggal, dan alamat orang tua atau wali anak. Sebagian besar form ini berisi tabel, dimana data dalam tabel merupakan hasil dari integrasi data antara sistem perijinan dan sistem laporan pertanggungjawaban LKSA itu sendiri dan pengguna tidak perlu memasukkan data secara manual satu persatu. Berikut rancangan antar muka form F :

Cetak

Batal

Gambar 3.21. Rancangan menu form F

h. Rancangan menu form G Menu form G hampir sama seperti form F namun berisi

data anak penerima bantuan beserta informasi yang lebih detail seperti nama dan nomor rekening, dan pengeluaran – pengeluaran yang dilakukan anak. sama seperti form sebelumnya, sebagian besar form ini berisi tabel, dimana data data anak penerima bantuan beserta informasi yang lebih detail seperti nama dan nomor rekening, dan pengeluaran – pengeluaran yang dilakukan anak. sama seperti form sebelumnya, sebagian besar form ini berisi tabel, dimana data

Simpan

Reset

Cetak Batal

Isi No Rek

Input Lampiran Pengeluaran Gambar 3.22. Rancangan menu form G

i. Rancangan menu input lampiran pengeluaran Menu input lampiran pengeluaran merupakan sub menu

dari menu form G, dimana pada form ini pengguna mengecek data pengeluaran yang berasal dari integrasi data dari sistem perijinan yang akan otomasi terisi pada tabel masing – masing anak setelah pengguna memilih tombol Input Lampiran Pengeluaran. Berikut rancangan antar muka menu input lampiran pengeluaran :

Nama Anak \/

NO TANGGAL NAMA PENGELUARAN

DEBET SALDO

Batal Gambar 3.23. Rancangan menu Input Laporan Pengeluaran

Simpan Simpan

operasional lembaga. Pada menu ini pengguna dapat memasukkan pengeluaran yang berkaitan dengan operasional lembaga. Adapun rancangannya sebagai berikut :

Input pengeluaran BOL

Cetak Batal

Gambar 3.24. Rancangan menu form H k. Rancangan menu input pengeluaran BOL Menu ini merupakan sub menu dari menu form H yang

berfungsi untuk pengguna memasukkan data pengeluaran. Adapun rancangan antar muka menu ini adalah :

Bantuan Operasional Lembaga (BOL)

Nama pengeluaran :

Tanggal :

Jumlah dana keluar :

Batal Gambar 3.25. Rancangan menu input pengeluaran BOL l. Rancangan menu form I Menu form I adalah menu yang berisi pengeluaran

Simpan

Reset

operasional pendampingan. Pada menu ini pengguna dapat memasukkan pengeluaran yang berkaitan dengan operasional pendampingan. Adapun rancangannya sebagai berikut :

Input pengeluaran BOP

Cetak Batal

Gambar 3.26. Rancangan menu form I m. Rancangan menu input pengeluaran BOP Menu ini merupakan sub menu dari menu form H yang

berfungsi untuk pengguna memasukkan data pengeluaran. Adapun rancangan antar muka menu ini adalah :

Bantuan Operasional Lembaga (BOP)

Nama pengeluaran :

Tanggal :

Jumlah dana keluar :

Batal Gambar 3.27. Rancangan menu input pengeluaran BOP

Simpan

Reset

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

A. Implementasi

Pada bagian ini akan dibahas tentang implementasi metode. Implementasi metode dilakukan dengan merancang sebuah sistem yang bertujuan untuk memastikan bahwa metode yang diterapkan benar – benar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kesalahan – kesalahan yang mungkin terjadi yaitu kesalahan redaksi, tampilan antar muka, dan kesalahan pada saat dioperasikan. Untuk dapat mengetahui kesalahan yang ada pada sistem yang dibangun maka harus dilakukan pengujian.