PROSES DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK (1)

LAPORAN HASIL SURVEY DRAINASE DAN SANITASI LINGKUNGAN
PROSES DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK MENJADI SUATU PRODUK

DISUSUN OLEH :
Frizky Puja Rahmita

3336130387

Iswati Septya

3336130275

Nurul Hastati

3336132266

Nuzulan Nurfauziah

3336132349

Rizki Purnamasari


3336130879

FAKULTAS TEKNIK – JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON – BANTEN
2015

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberi petunjuk dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini, Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa susunan dan materi yang terkandung di dalam makalah ini
belumlah sempurna. Untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun selalu penulis
harapkan dengan senang hati dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Insya Allah makalah ini dapat membawa pemahaman dan pengetahuan bagi kita
semua tentang tata cara pengolahan limbah plastik sebagai modal pembelajaran dalam mata
kuliah Drainase dan Sanitasi Lingkungan.

Cilegon, 16 Maret 2015


Penulis

DAFTAR ISI

RINGKASAN
Penambahan jumlah penduduk akan menyebabkan semakin bertambahnya jumlah
sampah yang dihasilkan, sebagai akibat bertambahnya konsumsi pangan dan barangbarang kebutuhan lainnya yang diperlukan dalam kehidupan manusia. Bertambahnya
jumlah sampah tersebut, baik sampah organik maupun sampah non-organik, akan
memerlukan penanganan yang semakin besar. Permasalahan sampah timbul karena tidak
seimbangnya produksi sampah dengan pengolahannya dan semakin menurun daya
dukung alam sebagai tempat pembuangan sampah. Besarnya timbunan sampah yang
tidak dapat ditangani tersebut akan menyebabkan berbagai permasalahan baik langsung
maupun tidak langsung bagi penduduk sekitar. Dampak langsung dari penanganan
limbah sampah yang kurang bijaksana diantaranya adalah timbulnya berbagai penyakit
menular, penyakit kulit, dan gangguan yang disebabkan terhambatnya arus air di drainase
dan sungai karena terhalang timbunan sampah yang dibuang ke drainase dan sungai
sehingga mengakibatkan banjir.
Dari berbagai jenis sampah yang ada, jenis sampah plastik merupakan sampah
yang paling mendominasi. Plastik juga merupakan salah satu bahan yang paling banyak

digunakan untuk pembuatan peralatan rumah tangga, otomotif dan sebagainya.
Penggunaan bahan plastik semakin lama semakin meluas karena sifatnya yang kuat dan
tidak mudah rusak oleh pelapukan. Dengan jumlah plastik yang semakin menumpuk,
maka apabila sampah-sampah tersebut tidak diolah dengan baik akan berpotensi
memperburuk kualitas lingkungan.
Beberapa cara penanganan sampah selama ini banyak dilakukan oleh pihak-pihak
yang mengelola. Untuk penanganan sampah plastik misalnya, salah satu contoh
penanganan yang dilakukan dengan cara daur ulang. Daur ulang sampah merupakan
salah satu strategi dalam upaya pengelolaan sampah. Daur ulang merupakan upaya
kesadaran lingkungan dan merupakan salah satu metode yang paling efektif dalam
kegiatan pengelolaan sampah.
Pada perusahaan yang kami tinjau, sampah plastik tersebut didaur ulang dengan
proses yang menggunakan teknologi modern menjadi suatu produk yang dapat
dimanfaatkan kembali dalam kehidupan sehari-hari, misalnya diolah menjadi produk
sendok plastik dan gantungan plastik.

LEMBAR ASISTENSI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia memiliki saluran air yang begitu banyak dan kompleks, jumlah
pemukiman dan perkotaan yang semakin meluas membuat sistem drainase semakin
dibutuhkan. Namun kebiasaan masyarakat membuang sampah pada saluran drainase
dianggap sebagai hal yang biasa, hal tersebut membuat fungsi utama dari saluran
drainase sebagai tempat menampung air pun hilang, bahkan menjadi penyebab utama
banjir.
Persoalan banjir dan genangan air di kota-kota besar di Indonesia merupakan
permasalahan yang cukup pelik dan berlangsung lama, kebanyakan dari titik-titik
genangan terjadi karena tidak lancarnya aliran air pada saluran drainase. Sesuai dengan
sasaran pembangunan nasional bidang drainase 2005-2010, yaitu terbebasnya saluransaluran drainase dari sampah sehingga mampu meningkatkan fungsi saluran drainase
sebagai pematus air hujan dan berkurangnya wilayah genangan permanen dan temporer
hingga 75% dari kondisi saat ini. Kenyataan sekarang ini, masih banyak warga sekitar
yang membuang sampah di sekitar aliran saluran drainase atau sungai. Hal itu kemudian
diperparah lagi dengan pembuangan air limbah baik limbah domestik maupun limbah
pabrik ke dalam badan sungai sehingga fungsi sungai yang tidak sesuai dengan
peruntukannya, lebih jauh lagi dapat menurunkan kualitas dari sungai tersebut yang
dapat membebani proses produksi air minum. Selain itu juga pembuangan sampah di
badan sungai atau saluran drainase dapat menyebabkan saluran tersebut menjadi
tersumbat sehingga air dapat meluap keluar yang mengakibatkan banjir.

Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi masyarakat,
pertumbuhan ekonomi, perubahan pendapatan, urbanisasi, dan industrialisasi
menyebabkan tingginya jumlah timbulan sampah dan menghasilkan sampah dengan
jenis yang beragam. Salah satu jenis sampah tersebut adalah sampah kemasan yang
berbahaya dan/atau sulit diurai oleh proses alam seperti kaleng besi, kaleng aluminium,
botol kaca, kemasan plastik, kemasan kertas, dan kemasan kertas aluminium.
Diantara jenis-jenis sampah tersebut, salah satu limbah sampah yang paling
dominan memenuhi tumpukan sampah maupun saluran drainase disetiap kawasan adalah
jenis sampah plastik. Seperti yang kita ketahui, plastik merupakan bahan kebutuhan yang

banyak dipergunakan dalam kehidupan manusia modern. Akan tetapi sisa sampah dari
plastik menjadi permasalahan tersendiri bagi kehidupan, maka diperlukan adanya
penanggulangan untuk mengatasi peningkatan tumpukan sampah plastik tersebut. Salah
satu usaha yang dapat dilakukan adalah dengan mendaur ulang sampah plastik menjadi
suatu produk yang dapat dipergunakan kembali, hal ini merupakan salah satu solusi
strategis untuk mengatasi permasalah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa penyebab permasalahan saluran drainase ?
2. Apa pengertian limbah ?
3. Apa saja jenis-jenis limbah ?

4. Apa itu sampah plastik ?
5. Bagaimana cara pengolahan sampah pastik ?
C. Tujuan
1. Mengetahui permasalahan saluran drainase
2. Memahami pengertian limbah dan jenis-jenisnya
3. Menambah pengetahuan tentang sampah plastik
4. Memahami cara pengolahan sampah plastik
D. Manfaat
Peneliti mengharapkan laporan penelitian ini dapat memberika manfaat kepada
pembacanya , anatara lain :
1.
2.
3.

Mengetahui penyebab permasalahan pada saluran drainase dan sanitasi lingkungan.
Menambah ilmu pengetahuan mengenai limbah.
Menyadari realita bahwa sampah plastik sudah melampaui batas, dan merupakan

4.


permasalahan yang dapat menyebabkan banyak kerugian.
Menambah wawasan tentang cara pengolahan sampah plastik.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Permasalahan Sistem Drainase
Seiring dengan pertumbuhan penduduk perkotaan yang amat pesat di Indonesia,
permasalahan drainase semakin meningkat pula pada umumnya melampaui kemampuan

penyediaan prasarana dan sarana perkotaan. Akibatnya permasalahan banjir atau
genangan semakin meningkat pula. Pada umumnya penanganan sistem drainase di
banyak kota di Indonesia masih bersifat parsial, sehingga tidak menyelesaikan
permasalahan banjir dan genangan secara tuntas.
Manajemen sampah yang tidak bagus dapat menyebabkan tersumbatnya sistem
drainase, yang bisa menyebabkan meluapnya air akibat berkurangnya debit air yang
dapat ditampung dan disalurkan oleh drainase. Pertambahan jumlah penduduk juga
menjadi masalah sendiri bagi daya tampung drainase. Meningkatnya jumlah penduduk
berarti bertambahnya infrastruktur, yang diiringi oleh bertambahnya jumlah limbah yang
dikeluarkan ke lingkungan.
Sampah saluran drainase dipengaruhi oleh adanya aktifitas manusia di sekitar

drainase tersebut misalnya perdagangan, pendidikan, jalan raya atau digunakan sebagai
trotoar. Namun timbunan sampahnya tidak selalu berada pada tata guna lahan pada
saluran drainase tersebut. Hal ini dikarenakan sampah yang di produksi pada tata guna
lahan tersebut terbawa dan terakumulasi pada saluran dengan kondisi tertentu. Kondisi
yang dimaksud di pengaruhi oleh dua parameter yaitu kemiringan saluran dan tingginya
muka air pada saluran drainase tersebut. Semakin tinggi kemiringan saluran dan muka air
saluran akan memperkecil kemungkinan terjadi timbulan sampah. Begitu pula
sebaliknya, jika suatu saluran memiliki kemiringan dan muka air kecil, maka
kemungkinan terakumulasi sampah pada drainase tersebut semakin tinggi.
Belum adanya penanganan yang tepat terhadap sampah organik meningkatkan
beban sampah yang terjadi di saluran drainase. Dengan lebih dari 50 persen sampah pada
saluran drainase berasal dari sampah organik seperti dedaunan, ranting pohon dan lainlain. Dengan semakin meningkatnya sampah pada saluran drainase maka akan semakin
memperparah penyumbatannnya sehingga kelebihan air dari hujan tidak mampu
ditampung oleh saluran dan mengakibatkan banjir.
Banjir disebabkan oleh banyaknya pabrik yang membuang limbah ke aliran
sungai. Sistem drainase yang sangat tidak layak. Habisnya tanah serapan yang dibuat
untuk pemukiman, hotel, gedung perkantoran, dan mall sehingga menyebabkan air hanya
dapat mengalir ke tempat yang paling rendah tanpa adanya resapan dari jalan yang
dilalui oleh air hujan. Masih banyak masyarakat yang membuah sampah sembarangan ke
dalam sungai tanpa mengetahui dampak negatifnya.

B. Pengertian Limbah

Limbah adalah zat atau bahan buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi,
baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat
tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena dapat menurunkan kualitas lingkungan.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa limbah merupakan suatu zat atau
benda yang bersifat mencemari lingkungan. Limbah tidak mempunyai nilai ekonomis,
karena itu limbah dibuang.
Keseimbangan lingkungan menjadi terganggu jika jumlah hasil buangan tersebut
melebihi ambang batas. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, keberadaan limbah
dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia sehingga
perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang
ditimbulkan oleh limbah bergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
C. Jenis – Jenis Limbah
1. Berdasarkan sumbernya limbah digolongkan menjadi :
a. Limbah Organik yang mudah busuk. Misainya, sisa sayuran, sisa makanan,
b.
c.
d.


dedaunan, potongan rumput, dan kotoran hewan.
Limbah Organik yang tidak mudah membusuk. Misalnya, kertas dan kayu.
Limbah Anorganik. Misainya, plastik, pecahan kaca, karet, kaca, botol, dan besi.
Limbah berbahaya. Misalnya, paku, bekas lampu neon, sisa racun tikus atau
serangga, obat kadaluarsa dan batu baterai bekas.

2. Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi dua golongan :
a. Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami (degradable waste yaitu
mudah terurai). Yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan
b.

jamur, seperti daun-daun, sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.
Limbah yang tidak akan / sangat lambat mengalami perubahan secara alami
(nondegradable waste yaitu tidak dapat terurai). Misalnya, plastik, kaca, kaleng,
dan sampah sejenisnya.

3. Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :
a. Limbah cair
b. Limbah padat
c. Limbah gas dan partikel

d. Limbah B3 (Bahan Brebahaya dan Beracun)
D. Pengolahan Limbah

Limbah dapat diolah memalui proses daur ulang. Daur ulang adalah penggunaan
kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan, menjadi bentuk lain. Daur
ulang merupakan proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru
dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang
berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan
energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan
dengan proses pembuatan barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengolahan
sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemrosesan,
pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai.
Daur ulang dan pemanfatan ulang mempunyai beberapa tujuan, antara lain sebagai
berikut :
1. Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran atau kerusakan
lingkungan.
2. Mengurangi penggunaan bahan atau sumber daya alam.
3. Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual ke masyarakat .
4. Melestarikan kehidupan makhluk yang terdapat di suatu lingkungan tertentu.
5. Menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di dalam lingkungan.
6. Mengurangi sampah anorganik karena sampah anorganik ada yang dapat bertahan
hingga 300 tahun ke depan.
E. Macam-macam limbah yang dapat didaur ulang
Berikut adalah beberapa jenis limbah atau material yang dapat dimanfaatkan melalui
daur ulang, antara lain :
1. Kertas. Semuajenis kertas dapat didaur ulang, seperti kertas koran dan
kardus.
2. Gelas. Botol kecap, botol sirup, dan gelas / piring pecah dapat
digunakan untuk membuat botol, gelas, atau piring yang baru.
3. Aluminium. Kaleng bekas makanan dan minuman dapat dimanfaatkan
kembali sebagai kaleng pengemas.
4. Baja. Baja sisa kontruksi bangunan akan berguna sebagai bahan baku
pembuatan baja baru.
5. Plastik. Limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses lagi menjadi
bahan pembungkus (pengepakan) untuk berbagai keperluan. Misalnya,
dijadikan tas, botol minyak pelumas, botol minuman, dan botol sampo.

F. Limbah Sampah Plastik dan Pengolahannya
1. Limbah sampah plastik
Plastik adalah senyawa polimer alkena dengan bentuk molekul sangat besar.
Istilah plastik, menurut pengertian kimia, mencakup produk polimerisasi sintetik
atau semi-sintetik. Molekul plastik terbentuk dari kondensasi organik atau
penambahan polimer dan bisa juga terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa
atau nilai ekonominya.
Secara fisik, plastik bisa dibentuk atau dicetak menjadi lembar film atau serat
sintetik, yang disebabkan karena plastik juga bersifat "malleable" alias memiliki sifat
bisa dibentuk atau ditempa. Dalam proses industri dan pabrikasi, plastik dibuat
dalam jenis yang sangat banyak. Sifat-sifat bisa menerima tekanan, panas, keras juga
lentur, dan bisa digabung dengan partikel lain semisal karet, metal, dan keramik.
Sehingga wajar jika plastik bisa dipergunakan secara massa untuk banyak sekali
keperluan.
Plastik merupakan bahan yang banyak digunakan. Penggunaan bahan plastik
semakin lama semakin meluas dan meningkat. Perkembangan produk plastik di
Indonesia sangat pesat pada dua dekade terakhir dengan merambah hamper di semua
jenis kebutuhan manusia. Produk-produk plastik setelah tidak dipakai lagi akan
dibuang oleh konsumen sebagai sampah, hal tersebut menjadikan tumpukan sampah
plastik merupakan jumlah yang paling mendominasi disetiap kawasan. Dengan
jumlah yang besar tersebut, sampah plastik apabila tidak diolah dengan baik
berpotensi memperburuk kualitas ligkungan.
2.

Pengolahan sampah plastik
Seperti diketahui plastik merupakan bahan kebutuhan yang banyak
dipergunakan dalam kehidupan manusia modern. Akan tetapi sisa sampah dari
plastik menjadi permasalahan tersendiri bagi kehidupan. Untuk mengurangi
permasalahan tersebut, maka sampah plastik dapat diolah memalui proses daur
ulang.
Daur ulang plastik adalah melakukan proses dasar daur ulang untuk mengolah
sampah plastik menjadi pellet atau bijih plastik yang merupakan bahan dasar
pembentuk plastik menurut produk yang diinginkan. Dalam proses ini, jenis bahan
baku yang digunakan menentukan jenis bijih plastik yang dihasilkan.

3.

Permasalahan Daur Ulang Plastik

Ada beberapa karakteristik sampah plastik yang menimbulkan kesulitan dalam
proses daur ulang plastik, antara lain :
a. Sampah plastik tidak mudah dipilah-pilahkan seperti halnya dengan kertas,
logam, gelas, dll.
b. Ketidak murnian dalam sampah plastik menjadikan ia tidak mudah dilebur /
c.

dilelehkan pada temperature tinggi.
Plastik laminated atau plastik yang menempel pada bahan laim seperti kertas

dan kain, sulit untuk dipisahkan,
d. Sampah plastik memiliki berat jenis yang rendah sehingga memerlukan ruang
e.

yang cukup besar untuk menyimpannya.
Dalam proses daur ulang, kondisi ideal yang diperlukan adalah suplai yang tetap
dan kontinyu dari sampah plastik yang bersih dan kering serta dari jenis yang

f.

sama dengan formulasi yang diketahui dan tetap.
Walaupun sampah plastik sudah ditangani dengan baik dan hati-hati akan tetapi
biasanya dampah plastik sudah terkontaminasi data dibuang, dan permukaanya
terkadang basah. Jika tidak dilakukan pembersihan, maka akan merusak mesin
peleleh.

BAB III
METODE DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH
A. Proses pengolahan sampah plastik menjadi bijih plastik
Pendaur ulangan sampah plastik menjadi bijih plastik atau bahan baku setengah
jadi, terlebih dahulu diproses dan diolah melalui beberapa tahapan. Adapun proses dan
tahapan pengolahan sampah plastik menjadi bijih plastik diuraikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.1 Proses pengolahan sampah plastik menjadi bijih plastik
No

Gambar Proses Pengolahan

Keterangan

Pengumpulan limbah-limbah plastik yang
diperoleh dari pemulung maupun tempat
1.

penampungan sampah dari seluruh Indonesia
yang selanjutnya akan dikirim ke pengepul
untuk diproses atau didaur ulang.

Pengelompokan dan pemisahan sampah
plastik yang dilakukan secara manual oleh
pengepul atau petugas sortir berdasarkan jenis
plastik, yaitu :
1. Polietilena (PE) misalnya : plastik
pembungkus makanan dan minuman, botoh
2.

anti pecah, penyekat kawat atau kabel,
2. High Density Polyethylene (HDPE)
misalnya : piring dan gelas dari bahan
melamin, tangki bahan bakar kendaraan,
kantong plastik, tempat makan plastik, dan
pipa air,
3. Polipropilenia (PP) misalnya : produk yang
terbuat dari fiber glass.
Sampah plastik yang telah dikelompokan
berdasarkan jenisnya, kemudian di
kelompokan lagi berdasarkan warnanya yang
dilakukan secara manual oleh pengepul atau

3.

para petugas sortir, hal ini bertujuan agar
sampah plastik yang diolah menjadi bijih
plastik memiliki warna yang seragam, dan
memudahkan dalam proses produksi bagi
pabrik-pabrik membuat produk dari bahan
dasar bijih plastik.

Plastik yang telah dikelompokan berdasarkan
jenis dan warnanya kemudian digiling
menggunakan mesin penggiling sehingga
4.

menjadi bentuk cacahan plastik yang
ukurannya lebih kecil, hal ini dilakukan untuk
memudahkan proses pengolahan menjadi bijih
plastik.

Plastik yang telah mengalami proses
pencacahan / penggilingan menjadi ukuran
yang lebih kecil, kemudian siap untuk diproses
5.

dan selanjutnya cacahan plastik tersebut
dikirim dari pengepul ke perusahaan untuk
diolah menjadi bijih plasik.

Cacahan plastik yang dikirim dari pengepul
kemudian masuk ketahap pencucian, proses
ini menggunakan mesin pencuci khusus dan
6.

tambahan detergen untuk menghilangkan
tanah dan kotoran juga zat-zat yang dapat
mengganggu proses pengolahan.

Selanjutnya cacahan plastik yang telah dicuci
diangkut menggunakan mesin penghantar dari
mesin pencuci ke mesin blower/pengering
7.

untuk dikeringkan.

Tahap selanjutnya cacahan plastik bersih yang
telah diangkut oleh mesin penghatar
dimasukan kedalam mesin pengering/blower
untuk dikeringkan, hal ini dilakukan agar
8.

cacahan plastik tersebut kering dan tidak ada
sisa air yang menempel, karna sisa air tersebut
dapat merusak zat kimia yang terdapat dalam
plastik dan mengganggu proses pembetukan
bijih plastik.
Setelah mengalami proses pencucian dan
pengeringan, bahan atau cacahan plastik

9.

tersebut siap untuk diproses menjadi bijih
plastik dengan menggunakan mesin pellet /
mesin extruder.

Proses pembuatan biji plastik dengan
menggunakan mesin pellet / mesin extruder,
yaitu mesin dengan system pemanas (elemen
heater) dengan suhu sekitar 230oC yang
menyebabkan plastik menjadi lembek dan
meleleh sehingga antar cacahan plastik
10.

tersebut meyatu. Proses ini berlangsung
selama kurang lebih 2 jam. Dalam perusahaan
yang kami tinjau terdapat 4 mesin extruder,
dengan tiap mesin memiliki fungsi yang sama
dalam proses pengolahan biji plastik, namun
masing-masing mesin tersebut mengolah bijih
plastik dengan jenis plastik yang berbeda.

Setelah proses pemanasan oleh mesin extruder
hingga bahan plastik telah selesai dilelehkan,
maka bahan plastik tersebut akan keluar
11.

melalui filter output dari mesin extruder dalam
bentuk benangan dengan diameter sekitar 4
mm, dan kemudian benangan plastik tersebut
akan dilanjutkan ke mesin pemotong untuk
dicacah menjadi bijih-bijih plastik.
Proses pemotongan benangan plastik oleh
mesin pemotong, bahan plastik tersebut
dicacah dengan ukuran panjang sekitar 0,5 cm

12.

dan diameter 4 mm hingga menjadi bijih-bijih
plastic (pellet).

Setelah melalui mesin pemotongan, bahan
plastik tersebut telah selesai diolah menjadi
bijih plastik (pellet) dengan ukuran panjang
13.

sekitar 0,5 cm dan diameter 4 mm, maka
bahan tersebut telah siap untuk diproses
menjadi berbagai macam produk yang
berbahan dasar plastik.
Bijih plastik yang telah siap, lalu dikirim ke
perusahaan-perusahaan sebagai bahan baku
dalam pembuatan suatu produk yang berbahan

14.

dasar dari plastik.

B. Proses pengolahan bijih plastik (pellet) menjadi suatu prodak

Biji plastik yang telah diolah sebelumnya, merupakan bahan baku setengah jadi
yang harus melewati suatu proses pengolahan kembali sebelum menghasilkan suatu
produk yang dapat dipergunakan kembali dalam kehidupan sehari-hari. Adapun proses
dan tahapan pengolahan bijih plastik menjadi suatu prodak (gantungan dan sendok)
diuraikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.2 Proses pengolahan bijih plastik (pellet) menjadi suatu prodak
Persiapan bahan baku dari biji plastik (pellet)
hasil daur ulang limbah, jenis biji plastik yang
digunakan dalam proses pembuatan produk
1.

adalah biji plastik dengan jenis Polipropilenia
(PP). Pada perusahaan yang kami tinjau, biji
plastik (pellet) tersebut diolah kembali
menjadi gantungan plastik dan sendok plastik,

Proses pertama pengolahan biji plastik
tersebut adalah proses pengadukan bahan,
2.

yaitu pencampuran antara biji plastik dan
bahan tambah lainnya seperti pewarna/pigmen
kedalam mesin mixer.

3.
Biji plastik yang telah mengalami proses
pengadukan, selanjutkan dimasukan ke dalam
mesin injection, yaitu mesin dengan system
pemanas yang memiliki suhu sekitar 230oC,
dalam mesin ini biji plastik tersebut dilelehkan
hingga menjadi bahan cair yang siap untuk
dicetak. Waktu yang dibutuhkan dalam proses
pemanasan biji plastik hingga meleleh yaitu
sekitar 10-15 menit.

Biji plastik yang telah dipanaskan dan
dilelehkan selanjutnya masuk kedalam tahap
4.

pencetakan dengan menggunakan mesin
moalding, mesin moalding merupakan mesin
pencetak dengan bentuk cetakan sesuai dengan
produk yang diinginkan, mesin ini merupakan
satu kesatuan dari mesin injection.
Dalam mesin injection, setelah bahan
melewati proses pencetakan oleh mesin
moalding, selanjutnya bahan mengalami
proses pendinginan agar bahan tersebut

5.

mengeras. proses pengerasan atau perubahan
wujud dari bahan cair hingga mengeras,
memakan waktu sekitar 20-30 detik, waktu
proses tersebut tergantung dari tebal produk
yang dicetak.

Bahan yang telah diproses dalam mesin
injection selanjutnya mengalami proses
pengecekan dan pemisahan antara produk
dengan hasil baik, dan produk yang gagal.
6.

Produk yang tidak sesuai dengan syarat yang
ditentukan, akan menjadi produk reject atau
produk yang tidak layak diproduksi, maka
produk tersebut akan diolah kembali dengan
menggunakan mesin crusher.

Mesin crusher atau mesin penggiling,
digunakan untuk mengolah kembali prodak
yang gagal dalam cetakan. Seteah digiling
menjadi bentuk cacahan plastik yang
7.

ukurannya lebih kecil, cacahan tersebut akan
diproses kembali dan disatukan dengan biji
plastik dalam proses mixing, hal ini juga dapat
mengurangi biaya produksi dan mendaur
ulang kembali agar tidak menghasilkan
limbah.

Produk yang telah lolos dari proses
pengecekan adalah produk yang telah siap
dikirim keperusahaan-perusahaan untuk
diproduksi dipasaran. Maka sampah-sampah
8.

plastik tersebut telah selesai didaur ulang
menjadi suatu produk yang dapat
dipergunakan kembali.

BAB IV
HASIL PRODUK
A. Hasil Produk Daur Ulang
Produk yang dihasilkan melalui proses daur ulang sampah plastik dari
perusahaan PT.SUMBER PLASTIK yang merupakan perusahaan pengolah limbah
sampah menjadi biji plastik. Biji plastik tersebut merupakan bahan setengah jadi yang
nantinya harus diproses kembali untuk menghasilkan suatu produk. Sampah yang
diolah diperusahaan ini perharinya dapat diangkut oleh 8 mobil dengan kapasitas 5-6
ton sampah permobil, sampah tersebut berasal dari para pengepul khususnya di
wilayah Jabodetabek. Perusahaan ini menghasilkan sekitar 20 ton biji plastik perhari,

yang nantinya akan dikirim keperusahaan-perusahaan yang membuat produk dengan
bahan dasar biji plastik.
Salah satu perusahaan pembuat produk dari bahan baku biji plastik adalah
perusahaan PT.SAPTA WARNA CEMERLANG. Pada perusahaan tersebut biji plastik
diolah menjadi Sendok plastik dan Gantungan baju plastik. Jumlah biji plastik yang
diolah perharinya disesuaikan oleh permintaan pasar, rata-rata produk yang dihasilkan
perharinya untuk sendok plastik yaitu sekitar 25 bal karung perhari, dan untuk
gantungan baju plastik sekitar 15 dus perhari dengan harga relatif yang disesuaikan
dengan wilayah dan pemasaran.
B. Manfaat
System daur ulang sampah plastik menjadi suatu produk seperti sendok plastik
dan gantungan plastik sangat memberikan banyak manfaat bagi lingkungan maupun
manusia itu sendiri. Barang-barang tersebut merupakan alat untuk membantu manusia
dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti sendok untuk makan dan gantungan
baju untuk menjemur pakaian.
Dari segi ekonomi, pengolahan limbah plastik menjadi produk tersebut
menjadi peluang bisnis yang menguntungkan, selain itu dengan system daur ulang
tersebut dapat mengurangi tumpukan sampah-sampah plastik yang sulit terurai oleh
tanah sehingga pencemaran tanah dan lingkungan dapat dikurangi. Apabila proses
daur ulang plastik semakin berkembang, maka tak akan ada lagi gundukan-gundukan
sampah plastik yang merugikan. Selain menambah nilai guna sampah plastik, kita
juga sudah berpartisipasi dalam menjaga keselamatan lingkungan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penyebab dari permasalahan drainase tidak luput dari pengaruh lingkungan,
timbunan sampah yang menumpuk pada saluran-saluran drainase merupakan penyebab
utama dari permasalahan tersebut. Kebiasaan masyarakat membuang sampah pada
saluran drainase dianggap sebagai hal yang biasa, hal tersebut membuat fungsi utama
dari saluran drainase sebagai tempat menampung air pun hilang, bahkan menjadi
penyebab utama banjir.

Limbah plastik merupakan jenis limbah yang paling mendominasi diantara limbah
jenis lainnya. Maka pengelolaan terhadap limbah tersebut harus dilakukan, antara lain
dengan mendaur ulang plastik menjadi barang-barang yang lebih bermanfaat sekaligus
bernilai ekonomis dan mengembangkan pelestarian lingkungan.
Menciptakan produk daur ulang sampah plastik menjadi barang yang dapat
digunakan kembali seperti pembuatan sendok plastik dan gantungan plastik, merupakan
cara terbaik untuk mengolah sampah plastik. Selain dapat mengurangi polusi dan
pencemaran akibat plastik, barang-barang tersebut juga dapat membantu manusia sebagai
alat untuk memenuhi kebutuh pokok sehari-hari.
B. Saran
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan
kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu
diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan.
Pengelolaan sampah tersebut juga diperlukan kepastian hukum, kejelasan
tanggung jawab dan kewenangan pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta peran
masyarakat dan dunia usaha sehingga pengelolaan sampah dapat berjalan secara
proporsional, efektif, dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Budi Sudaryanto, 1995. Studi Efektivitas Keberhasilan Pelaksanaan Managemen
Persampahan Menuju Daur Ulang di Jawa Tengah. Jurnal (Online).
(http://www. Eprints.undip.a.id/23526/ diakses pada minggu 8 Maret 2014)
Cut Raihan, 2013. Potensi Ekonomi Kegiatan Daur Ulang Sampah Tetrapak pada Kemasan
Produk pada Sektor Informal di Kota Bandung. Jurnal (Online).

(http://www. Slideshare.net/upload/daur-ulang-sampah.pdf. diakses pada minggu 8
Maret 2014)
Edy Saputra, 2008. Pabrik Kertas Daur Ulang di Kota Medan. Tugas Akhir studi arsitektur
berkelanjutan (Online).
(http://www. Academia.edu/402457/Pabrik_Kertas_Daur_.). diakses pada minggu 8
Maret 2014)
Firman L Ahwan, Djoko Heru Martono, Lies A Wisoyodharmo. 2005. Sistem Pengelolaan
Limbah Plastik di Indonesia. Jurnal (Online).
(http://www. Digilib.bppt.go.id/418-2434-1-PB.pdf. diakses pada minggu 8 Maret
2014)
Sri Wahyono, Pengelolaan Sampah Plastik di Indonesia. Jurnal (Online).
(http://www. Slideshare.net/upload/cara-pengelolaan-sampah.pdf. diakses pada
minggu 8 Maret 2014)

Dokumen yang terkait

ANALISIS KARAKTERISTIK MEKANIK BRIKET LIMBAH SERBUK GERGAJI KAYU SENGON DENGAN VARIASI TEKANAN

32 323 106

PENGARUH DOSIS LIMBAH MEDIA JAMUR TIRAM DAN KONSENTRASI LARUTAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) ABITONIK TERHADAP SEMAI KAYU MANIS [Cinnamomum camphora (l,) J. Presi]

12 141 2

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

ANALISIS PROSES PENYUSUNAN PLAN OF ACTION (POA) PADA TINGKAT PUSKESMAS DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2007

6 120 23

EVALUASI IN VITRO ANTIOKSIDAN SENYAWA FENOL BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) SELAMA PROSES PENGOLAHAN EMPING MELINJO BERDASARKAN SNI 01-3712-1995

4 111 16

KARAKTERISASI DAN PENENTUAN KOMPOSISI ASAM LEMAK DARI HASIL PEMURNIAN LIMBAH PENGALENGAN IKAN DENGAN VARIASI ALKALI PADA ROSES NETRALISASI

9 139 85

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

23 110 52

PENGAWASAN OLEH BADAN PENGAWAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMBAKARAN BATUBARA BAGI INDUSTRI (Studi di Kawasan Industri Panjang)

7 72 52