ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM PEMUNGUTAN. pdf

ANALISIS IMPLEMENTASI SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
RESTORAN DI KOTA MEDAN
Syafrida Hani 1
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Program Doktor Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara
Surel: syafridahani92@yahoo.com
Abstrak
Sistem pemungutan pajak restoran sebenarnya sangat sederhana, namun
penerapannya masih belum menjadi perhatian serius pihak Pemerintah Kota Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi sistem
pemungutan pajak restoran di Kota Medan. wajib pajak sudah melaksanakan sendiri
perhitungan, penyetoran dan pelapran pajak sendiri ke kantor kas pemerintah daerah.
Namun pada beberapa aspek masih ditemukan beberapa kelemahan yang disebabkan
kurangnya pemahaman dan kesadaran wajib pajak terhadap peraturan perpajakan.
Keywords : sosialisasi pajak, SPTPD dan SSPPD, fasilitas pajak

1

Dipresentasikan pada kegiatan Seminar Pembangunan Berkelanjutan Bangsa Berbasis Iptek (PB3I) di
Institute Teknologi Medan 18 Oktober 2014


1

1. Latar Belakang

Tidak termasuk Objek Pajak Restoran

Wisata kuliner merupakan jenis wisata

adalah pelayanan yang disediakan di

yang

melengkapi kepariwisataan Kota

restoran yang nilai omzet penjualannya

Medan (Lakip, 2012 Pemko Medan).

tidak melebihi Rp 9.000.000 (sembilan juta


Pertumbuhan restoran dan rumah makan

rupiah) setiap bulan,” Maka dilihat dari

dengan berbagai menu spesial baik dengan

kategori tersebut sebenarnya sangat besar

rasa khas kedaerahan maupun francise dari

peluang bagi pemerintah kota Medan untuk

berbagai

mengumpulkan pendapatan dari aspek

pilihan

negara
bagi


memberikan

banyak

pengunjungnya.

Bagi

pajak restoran.
Dari data Dispenda Medan

pemerintah Kota Medan hal ini menjadi
salah

satu

peluang

untuk


pemungutan

dapat

pajak

belum

jumlah

maksimal,

meningkatkan penerimaan Pendapatan Asli

demikian pula jumlah wajib pajak yang

Daerah (PAD). Karena saat ini memang

mendaftarkan diri dan memiliki NPWP.


potensi

Dilihat

yang

dapat

meningkatkan

dari

aspek

pemenuhan

target

pendapatan daerah yang dimiliki masih


maupun jumlah wajib pajak restoran yang

berasal

Seperti

menyampaikan SPTPD belum maksimal

penjelasan Syaiful bahri (2014), bahwa

karena jumlah riilnya dilapangan masih

peluang dan potensi

banyak

dari

sektor


pajak.

yang dimiliki oleh

pemerintah

dijangkau

oleh

Sebenarnya jika dilihat dari ketentuan

mobilisasi sumber penerimaan yang sudah
oleh

belum

pemerintah daerah.


pemerintah, khususnya berkaitan dengan

dimanfaatkan

yang

dan

daerah

peraturan

yang

pemungutan

(tradisional),

sederhana. Secara teknis tidak ada yang


misalnya

pajak,

peraturan,

Peningkatan jumlah hotel dan restoran
dapat

menjadi

sangatlah

sulit baik dalam hal pemahaman terhadap

retribusi dan pinjaman.

diharapkan

restoran


sistem

umumnya masih bersifat konvensional
seperti

pajak

berlaku

salah

lapangan,

satu

pemungutan/
cara

praktek


perhitungan

di

maupun

penerimaan PAD terbesar di kota Medan.

penyetoran dan pelaporan pajak, bahkan

Kategori wajib pajak restoran dalam Perda

sangat sederhana. Namun yang menjadi

Kota Medan No. 12 tahun 2003 sebagai

pertanyaan adalah mengapa pencapaian/

berikut: “Objek Pajak Restoran adalah

realisasi pemungutan dari aspek pajak

pelayanan yang disediakan di restoran.
2

restoran ini selalu belum target yang

aparat yang kurang professional, semuanya

ditetapkan.

itu sangat berdampak pada peningkatan
penerimaan pajak restoran.

Dalam pelaksanaanya Pemko Medan
berusaha

menerapkan

self

Dalam

assessment

pelaksanaannya,

pajak

system dalam pemungutan pajak restoran.

restoran yang dipungut dari konsumen 10%

yakni

dari total pembayaran atas makanan dan

sistem

yang

memberikan

kepercayaan kepada wajib pajak untuk

minuman

menghitung, menyetor dan melaporkan

apakah pengusaha menyetorkan seluruh

sendiri

dan

pajak yang telah dipungutnya masih perlu

dalam

pengawasan. Jika tidak, tentu bukan hanya

pajak

Suhartono,

terutangnya
2014).

pelaksanaannya

(Ilyas

Namun

dirasakan

yang

Negara

kurang

yang

dikonsumsi.

dirugikan

Namun,

tetapi

juga

maksimal karena ternyata target pajak yang

konsumen yang telah dipungut pajaknya

diharapkan tidak terealisasi dengan baik.

tetapi tidak disetor ke kas Negara. Artikel

Beberapa hal lainnya

ini

yang dapat

ingin

mengetahui

bagaimana

diidentifikasi dari survey dan wawancara

implementasi pemungutan pajak yang telah

yang dilakukan, dapat diuraikan bahwa isu-

dilakukan oleh pihak pemerintah Kota

isu yang muncul antara lain terindikasi

medan

jumlah pajak restoran yang telah dipungut

Pendapatan Kota Medan (Dipenda Medan).

dari konsumen oleh pihak restoran tidak

hasil

disetor seluruhnya ke kas pemerintah

memberikan saran dan masukan bagi pihak

daerah.

Dipenda Medan untuk dapat meningkatkan

Pengusaha

atau

manajemen

dalam

temuan

hal

ini

restoran tidak secara terbuka melakukan

kualitas

pemungutan

pemungutan

sehingga

nantinya

pajak

restoran

kepada

ini

pihak

diharapkan

pajak
akan

dapat

restoran

memberikan

konsumen dengan berbagai alasan, secara

kontribusi

nominal

penerimaan pajak restoran sebagai sumber

memang

terjadi

adanya

dalam

Dinas

memaksimalkan

PAD khususnya di Kota Medan.

peningkatan pemasukan dari sektor pajak
restoran setiap tahun, namun jumlah ini
masih jauh dari potensi riil yang ada di

Metode
Untuk

lapangan, masih banyak objek pajak yang

dapat

belum terdaftar, jumlah tunggakan yang

bagaimana

tinggi, wajib pajak yang tidak jujur, serta

pemungutan pajak restoran di lapangan
3

implementasi

menemukan
system

dilakukan dengan menggunakan metode

pengusaha

research

mengetahui berbagai peraturan mengenai

survey

and
dan

development,
wawancara

dilakukan

kepada

masih

banyak

belum

pajak restoran. hal ini berdampak pada

para

pelaksanaan di lapangan.

pengusaha restoran khusunya pada Unit
Pelayanan Terpadu (UPT) 3, 4, 5 dan 6

Dalam memungut pajak restoran

dengan cakupan wilayah kecamatan Medan

dari konsumen sebagian besar restoran

Helvetia, Medan Sunggal, Medan Barat,

yang menjadi sampel menyatakan bahwa

Medan baru, Medan Selayang dan Medan

mereka tidak memungut pajak restoran

Tuntungan. Selain itu dilakukan pula

secara

wawancara dengan pihak Dipenda Kota

karena hanya 12% yang mencantumkannya

Medan.

pajak yang dipungut ke dalam bon/bill

terbuka

kepada

konsumennya,

pembayaran konsumen, sedangkan
Hasil dan Pembahasan

88%

responden mengakui tidak mencantumkan.

Sistem pemungutan pajak restoran

Berbagai

yang diberlakukan oleh Dipenda Medan

alasan

yang

menyebabkan

mereka tidak mencantumkannya.

untuk pajak
restoran dan
seluruh
aspek pajak
daerah
adalah

Self

Assesment
system.
Sebenarnya

Sistem ini memberikan kepercayaan penuh
bagi

wajib

menyetor

pajak
dan

untuk

adalah

pajaknya

ini

belum

berjalan

menyatakan

jawaban
bahwa

pertanyaan

yang

sebenarnya

para

konsumen,

pihak

akan menyetorkan dan melaporkan pajak

dengan

yang telah dipungut dari konsumen.

maksimal, hal ini dapat diketahui dari
beberapa

kewajiban

restoran hanya sebagai pemungut yang

sendiri. Namun dalam pelaksanaannya,
sistem

pengusaha

restoran mengetahui bahwa pajak restoran

menghitung

melaporkan

pihak

Namun para pengusaha restoran masih
banyak yang enggan untuk memungut
pajak restoran dari pelanggan, dan tidak
4

mencantumkan secara langsung dalam bill

pajak terutang ditentukan sepenuhnya oleh

pembayaran dengan alasan akan dapat

petugas pajak

kekhawatiran

Kondisi yang terjadi di kota Medan

pelanggan akan merasa mahal membayar

ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Kota

makanan yang di konsumsi.

Medan saja, temuan Rahardian dan Ilyas

menaikkan

harga

dan

Jika pelaksanaan dilakukan sesuai

(2012) di kabupaten Pelalawan Provinsi

dengan peraturan yang berlaku tidak ada

Riau juga didominasi oleh peran petugas

pihak yang dirugikan. Pajak yang telah

pajak, pihak restoran cenderung bersifat

dipungut disetor dan dilaporkan oleh

pasif dan menunggu datangnya penagihan,

pengusaha restoran, maka peningkatan

dan akan membayar pajak restoran sesuai

pendapatan dari aspek pajak restoran akan

dengan besaran pajak yang diperhitungkan.

semakin tinggi. Namun beberapa temuan

Begitu juga di Kota Tanjung Pinang

dilapangan

beberapa

(Sugiyanto 2014), dimana pelaksanaan self

pengusaha yang sudah memungut pajak

assessment system yang tidak berjalan

namun tidak menyetorkan seluruhnya ke

disebabkan karena kurangnya pemahaman

kas Negara.

terhadap peraturan dan undang-undang

ternyata

ada

yang

Berkaitan dengan penyetoran dan

mengatur

tentang

tata

cara

menyetorkan

pajak

pelaksanaan pajak restoran.

pelaporan pajak restoran, sesuai dengan

Dalam

self assessment system, maka yang harus

hal

restoran

restoean pihak pengelola restoran pada

sendiri. Namun dalam pelaksanaannya

umumnya dilakukan pada tanggal 1 sd 10

masih menunggu didatangi oleh petugas

setiap bulannya

pajak barulah pihak restoran melaksankan

bahwa sebenarnya bagi yang mengetahui

kewajiban memenuhi utang pajaknya. Jika

ketentuan

demikian berarti konsep self assessment

melakukan penyetoran tepat waktu karena

system tidak terpenuhi.

Artinya system

53% wajib pajak telah menyetor tepat

yang dilaksanakan cenderung mengacu

waktu. Namun 43% lagi menyatakan

pada official assessment system yakni

bahwa mereka baru akan menyetor jika

melaksanakan

sudah

melaksanakan

adalah

pihak

kewajiban

perpajakan

hal ini menunjukkan

perpajakan

diingatkan

dan

mereka

didatangi

sudah

oleh

melalui petugas pajak dimana yang akan

petugas pajak. Demikian pula Dalam

menentukan dan menetapkan besarnya

penyampaian
5

pelaporan

masa

pajak

restoran

kebanyakan

melaporkan

pada

pihak

tanggal

Dalam praktek perpajakan, justru

pengusaha
21

hal ini yang ingin dihindari oleh pihak

sampai

dengan tanggal 30 yakni sebesar 36% ,

pemerintah.

ketika didatangi petugas 31%, diantara

mendatangi waib pajak akan cenderung

tanggal 10 sampai 20 adalah 18% dan

tidak efisiensi dan tidak efektif dilihat dari

dibawah

15

aspek pemerintahan. Bahkan dikhawatirkan

%.sebenarnya pemahaman tentang pajak

akan menimbulkan menyimpangan dan

restoran ini tidak mengalami permasalahan

penyelewengan

yang besar, hanya sebagian kecil yang

pengeluaran biaya akan cenderung tinggi

pernah mengalami hal-hal berupa denda

untuk melaksanakan kegiatan lapangan

dan

yang

guna mendatangi semua wajib pajak dan

dilakukan petugas pajak juga memberikan

membutuhkan waktu yang lama. Jumlah

dampak yang cukup baik, hal ini didukung

petugas yang dibutuhkan juga tidak sedikit,

dengan hasil survey yang menunjukkan

belum lagi problema yang timbul akibat

ternyata wajib pajak mengetuahui tata cara

ketentuan teknis yang tidak dipahami

perhitungannya dengan belajar sendiri, dan

secara jelas oleh petugas lapangan.

tanggal

keterlambatan.

10

sebesar

Pendekatan

Petugas

yang

pajak.

langsung

Dari

aspek

Sehubungan dengan Pemahaman

dari petugas Pajak.

Terhadap

Sebenarnya untuk pajak tertentu

pajak

restoran

mungkin official assessment system ini

Pembangunan

kemungkinan juga dapat diberlakukan,

pengusaha menyadari bahwa pajak restoran

karena pada beberapa responden ada juga

adalah merupakan bagian dari kewajiban

yang menyatakan bahwa mereka lebih

sebagai warga negara 20% dipahami

senang didatangi langsung oleh pihak

sebagai beban bagi konsumen, 7% sebagai

petugas pajak. Apabila petugas pajak

pengurang

laba

langsung yang menentukan, menetapkan

menjawab

sebagai

dan memungut langsung ke lapangan akan

pembangunan.

memudahkan pekerja mereka, disamping

dipertanyakan kemanfaatan pajak dalam

itu menurut sebagian dari pengusaha

pembangunan Kota medan maka 53%

restoran menyatakan akan lebih efektif dan

mengakui

tidak merepotkan.

dibiayai oleh pajak

6

Daerah

dalam

bahwa

usaha,

sebanyak

53%

20%

lainnya

partisipasi

dalam

Sedangkan

pembangunan

ketika

kota

pada tempat-tempat strategis. Hal lainnya

Pihak Dipenda Medan sudah sering
mengenai

yang masih mungkin dan belum dilakukan

peraturan perpajakan khususnya pajak

oleh pihak pemerintah kota Medan adalah

restoran kepada para pengusaha atau pun

dengan membuka layanan pajak secara on

staf yang dikirimkan oleh perusahaan.

line sehingga memudahkan wajib pajak

Hanya saja beberapa kelemahan yang

dalam pemenuhan kepatuhan perpajakan.

melaksanakan

sosialisasi

Selain

terlihat dari hasil sosialiasi ini adalah

itu

pentingnya

upaya

kurangnya respon dari wajib pajak sendiri.

sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran

Kegiatan sosialisasi sudah sering dilakukan

dan

bentuk

memenuhi

ceramah,

sosialisasi

peraturan

kepatuhan

wajib

kewajiban

pajak

dalam

perpajakannya.

perpajakan yang efektif dapat dilakukan

Rendik Setiawan (2013), menguraikan

dengan langsung memberikan informasi

tingkat kesadaran wajib pajak itu sendirilah

yang

yang

kongkrit

dan

teknis

guna

menjadi

faktor

terbesar

yang

meningkatkan kepatuhan mereka untuk

mempengaruhinya

masyarakat.

Bagi

memenuhi kewajiban perpajakannya.

masyarakat yang belum memahami peran

Dalam rangka mencapai tujuan

dan tujuan hakiki dari pajak sebagai tulang

sosialisasi Marisa Herryanto dan Toly

punggung kesinambungan pembangunan,

(2013), mengemukakan bahwa kegiatan

tidak

sosialisasi atau penyuluhan perpajakan

kewajiban

membayar

hendaknya dilakukan di tiga fokus, yaitu

melakukan

berbagai

kegiatan sosialisasi bagi calon Wajib Pajak,

mengurangi,

kegiatan sosialisasi bagi Wajib Pajak baru,

melakukan penggelapan pembayaran pajak.

dan kegiatan sosialisasi bagi Wajib Pajak

Implementasi sistem pemungutan

sepenuh

restoran

hati

melaksanakan
pajak,

malahan

upaya

menghindari,

yang

untuk
bahkan

terdaftar. Kegiatan sosialisasi bagi calon

pajak

dilakukan

pihak

Wajib Pajak bertujuan untuk membangun

pemerintah kota Medan, sebenarnya masih

awareness tentang pentingnya pajak serta

dapat ditingkatkan untuk menjadi lebih

menjaring Wajib Pajak baru.

baik lagi, bukan hanya aspek sumber daya

Sebenarnya pelaksanaan sosialisasi

manusia yang berkompeten dan smemiliki

oleh Dipenda Medan sudah dilakukan

keahlian dan integritas moral yang tinggi,

dengan baik, selain dengan mengundang

namun hal ini harus didukung pula oleh

para wajib pajak juga membuat papan iklan

sarana dan prasarana yang memadai.
7

Sosialisasi

Mengacu pada upaya pengawasan

sudah

dilaksanakan

dan optimalisasi intensifikasi pemungutan

namun masih belum mampu mengoptimal

pajak daerah dan retribusi daerah.yang

pelaksanaan di lapangan. Sehingga masih

dikemukakan Sidik (2002) bahwa upaya

ada wajib pajak yang lebih senang jika

pengawasan dalam rangka meningkatkan

urusan

pendapatan daerah melalui antara lain

dibantu langsung oleh pihak petugas pajak.

memperluas basis penerimaan, memper-

Hal ini menunjukkan bahwa dari pihak

kuat proses pemungutan, meningkatkan

wajib

pengawasan,

meningkatkan

implementasi

administrasi

dan

efisiensi

menekan

perpajakannya

pajak

belum
yang

pemungutan

biaya

ditangani

pajak

dan

mendukung

baik

terhadap

restoran.

Karena

pemungutan, serta meningkatkan kapasitas

keterlibatan petugas pajak secara langsung

penerimaan melalui perencanaan yang

akan berdampak pada timbulnya masalah

lebih baik. Maka pihak pemerintah kota

baru yang mungkin akan menambah tidak

Medan

dapat

efektif dan tidak efisiennya pemungutan

mengimplementasikan sistem pemungutan

pajak restoran, seperti biaya yang tinggi

pajak restoran dengan lebih baik lagi.

dan waktu pelaksanaan yang lama.

harus

berbenah

untuk

Bagi

pihak

pemerintah

Kota

Medan, untuk dapat melaksanakan sistem

Penutup

pemungutan

Implementasi sistem pemungutan

yang

baik

dibutuhkan

pajak restoran yang telah dilaksanakan oleh

kerjasama antar semua pihak untuk dapat

pemerintah kota Medan sebenarnya sudah

meningkatkan

berjalan

dengan

sehingga akan dapat memenuhi target yang

system.

ditetapkan

dengan

berjalannya

self

baik,

sesuai

assessment

kualitas

agar

dapat

pemungutan

meningkatkan

Dimana wajib pajak sudah melaksanakan

penerimaan dari pajak restoran, selain itu

sendiri

dan

juga dibutuhkan peningkatan sarana dan

pelapran pajak sendiri ke kantor kas

prasarana untuk memudahklan wajib pajak

pemerintah daerah. Namun pada beberapa

mengakses

aspek

restoran seperti layanan on line baik untuk

perhitungan,

masih

penyetoran

ditemukan

beberapa

informasi

informasi

pemahaman dan kesadaran wajib pajak

perpajakan

terhadap peraturan perpajakan.

pembayaran atau penyetoran pajak melalui

maupun

dan

pajak

kelemahan yang disebabkan kurangnya

8

ketentuan

mengenai

peraturan
kemudahan

pembayaran on line pada lembag keuangan

Masyarakat

seperti bank.

http://positivego.blogspot.com/2010/05/

Akhir kata dalam kesempatan ini

pihak

yang

terselesaikannya

telah

tulisan

Pajak,

peran-pajak-sosialisasi-vs-

penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua

Terhadap

reward.html#comment-form

membantu

Siddik, Machfud, (2002) Optimalisasi Pajak

terutam

Daerah Dan Retribusi Daerah Dalam

ini

Diklitabmas yang telah membiaya semua

Rangka

kegiatan yang dilaksanakan.

Keuangan Daerah, Disampaikan dalam

Meningkatkan

Kemampuan

Acara Orasi Ilmiah dengan Thema
DAFTAR PUSTAKA

“Strategi Meningkatkan Kemampuan

Ilyas, Wirawan B, dan Suhartono, Rudi,

Keuangan daerah Melalui Penggalian

(2014), Perpajakan, Pembahasangn

Potensi Daerah Dalam Rangka Otonomi

Lengkap Berdasarkan Perundang-

Daerah” 10 April 2002, Acara Wisuda

Undangan dan Aturan Pelaksanoriaan

XXI

Baru, Penerbit Mitra Wacana Media

Akademik 2001/2002 - di Bandung.

STIA

LAN

Bandung

Tahun

Syaiful Bahri (2014), Model Pengembangan

Marisa Herryanto dan Agus Arianto Toly
(2013), Pengaruh Kesadaran Wajib

Kota Medan Sudut Pandang

Pajak, Kegiatan Sosialisasi Perpajakan,

Perencanaan Wilayah, Jurnal

dan Pemeriksaan Pajak terhadap

Pembangunan Perkotaan, Volume 1

Penerimaan Pajak Penghasilan di KPP

Nomor 2, h.119- 125
Sugiyanto, (2014), Implementasi Kebijakan

Pratama Surabaya Sawahan, Tax &

Pelaksanaan Pajak Restoran Kota

Accounting Review, Volume.1, Nomor.1

Tanjungpinang (Studi Pada DPPKAD

Rahardian, Tengku dan Isril, (2012), Evaluasi
Pemungutan Pajak Hotel dan Restoran,

Kota Tanjungpinan, Artikel E-

Jurnal Administrasi Pembangunan,

Journal UniversitasMaritim Ali Haji

Volume 1, Nomor1, h. 1-100

Tanjung Pinang

Rendik

Setiawan,

Sosialisasi

(2013)

V.S

Pajak:

Yuniarti . Herwinarni, Sunarto, Hambatan

Sosialisasi

Pemungutan Pajak Hotel Dan Pajak

Peran

Reward

Peran Pajak Dengan Cara Pemberian

Restoran Pada Dinas Pendapatan Dan

Reward (Siklus Sosialisasi Dan Reward)

Pengelolaan Keuangan (DPPK) Dalam

Untuk

Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah

Meningkatkan

Ketertarikan
9

(Pad) Kabupaten Brebes, Jurnal
Permana Volume 5, No 1 tahun 2013
………..Lakip2012, Laporan Kinerja
Pemerintah kota Medan

10