ANALISIS PASAR TRADISIONAL DITENGAH MARA (1)

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul ”Analisi pasar Tradisional di tengah maraknya pasar-pasar modern” ini sesuai
dengan petunjuk, kemampuan, serta ilmu pengetahuaan yang penulis miliki.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bemanfaat khususnya bagi
penulis, umumnya bagi siapa saja yang membacanya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat membangun
sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 20 Oktober 2016

Penulis

1

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….. 1
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………...…. 2
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………. 3
A. LATAR BELAKANG …………………………………………………………………… 3
B. RUMUSAN MASALAH ………………………………………………………………… 4
C. TUJUAN PENULISAN ………………………………………………………………….. 4

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………... 5
A. ANALISIS PASAR TRADISIONAL……………..……………………………………... 5

BAB III PENUTUP………………………………………………………..……………… 6
A. KESIMPULAN ……………………..……………..……………………………………... 6

2

BAB I
PENDAHULUAN

A.


Latar Belakang

Pengertian Pasar
Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli, untuk melakukan transaksi jual
beli baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun Pasar Tradisional adalah
salah satu jenis pasar yang klasik atau pasar warisan jaman dulu yang masih bertahan
dan harus dipertahankan keberadaanya karena itu sama dengan mempertahankan ciri
khas budaya kita, yang penuh dengan rasa kekeluargaan, kegotongroyongan dan
kebersamaan yang mungkin tidak akan di dapatkan di pasar-pasar modern.
Adapun pengertian pasar tradisional secara umumnya ialah tempat bertemunya
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli yang dilakukan secara
langsung. Di tempat ini terjadi tawar-menawar antara pembeli dan penjual, sehingga
harga suatu barang bisa berbeda-beda tergantung hasil tawar-menawar walaupun jenis
barangnya sama. Barang-barang yang diperjuabelinyapun dapat langsung dilihat,
diraba dan dirasakan langsung oleh pembeli. Itulah merupakan ciri khas pasar
tradisional yang tidak mungkin bisa kita temukan di pasar-pasar modern. Adanya
komunikasi antara penjual dan pembeli yang terjadi terus menerus maka timbullah
rasa kekeluargaan, kegotongroyongan dan kebersamaan.
Pasar modern adalah salah satu jenis pasar, dimana tempat betemunya penjual dan
pembeli kemudian terjadi transaksi jual beli yang dilakukan secara langsung maupun

tidak langsung. Untuk jenis pasar modern yang melakukan transaksi jual belinya
secara langsung, contohnya Pasar Swalayan, Mini Market. Tapi perbedaannya dengan
pasar tradisional ialah di pasar modern ini harga untuk suatu barang adalah harga pas,
maka tidak ada proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli. Perbedaan yang
lainnya ialah pembeli mengambil sendiri barang yang dibutuhkannya, setelah selesai
kemudian langsung di bawa ke kasir untuk dihitung berapa jumlah yang harus dibayar
oleh pembeli. Komunikasi yang dilakukan oleh penjual dan pembeli sangat minim.
Jenis Pasar modern yang melakukan transaksinya secara tidak langsung misalnya
adalah Pasar Bursa Saham, Pasar On-Line via Internet, Shopping TV. Di pasar ini
pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung untuk melakukan transaksi tapi
dengan menggunakan alat komunkasi seperti lewat telepon dan internet. Sehingga
barang yang diperjualbelikan biasanya hanya bisa dilhat lewat iklan di TV ataupun
Internet, tidak bisa langsung diraba atau dirasakan oleh pembeli. Dan cara
pembayarannya juga dengan menggunakan pembayaran lewat rekening bank, jadi
dapat dipastikan tidak adanya kontak fisik antara pembeli dan penjual. Pasar On-Line
via Internet dapat memungkinkan terjadinya transaksi jual beli jarak jauh yang bisa
saja pembeli dan penjualnya dapat dipisahkan oleh benua ataupun samudra.
3

B.


C.

Tujuan
1.

Mendeskripsikan pengertian pasar

2.

Menjelaskan analisis dalam pasar tradisional

3.

Menjelaskan SWOT pasar tradisional

Rumusan Permasalahan
1.

Apa perbedaan antara pasar tradisional dengan pasar modern?


2.

Bagaimanakah analisis SWOT pasar tradisional?

4

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Analisis Pasar Tradisional

Apabila kita menganalisis suatu hal, tidak akan terlepas dari SWOT (Strength,
Weakness, Opportunity, Threat). Karena analisis SWOT ini metode analisa yang
paling dasar, yang berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi
yang berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan rekomendasi untuk
mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil
mengurangikekurangan/kelemahan dan menghindari ancaman. Jika digunakan dengan

benar, analisa SWOT akan membantu kita untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau
tidak terlihat selama ini
Jadi untuk lebih lanjut, mari kita mulai analisis SWOT dari Pasar Tradisional, sebagai
berikut :
1.
Strength (Kekuatan) :
1.
Dipasar tradisional harga suatu barang dapat di tawar oleh pembeli.
2.
Barang yang diperjual belikan dapat langsung dilihat, diraba dan
dirasakan oleh pembeli,
3.
Adanya kontak fisik secara langsung antara pembeli dan penjual
sehingga terjadi komunikasi yang dua arah. Sehingga timbullah rasa kekeluargaan,
kebersamaan dan kegotongroyongan.
4.
Memberi banyak peluang kesempatan bekerja, misalnya jasa angkut
barang, transportasi dari mulai tukang becak, ojeg dan angkutan umum lainnya. Cleaning
Service atau tukang angkut sampah, bahkan juga pemulung bisa mengais rezeki dari sampahsampah pasar tradisional.
5.

Memberi pemasukan distribusi untuk pemerintahan setempat.
2.
Weakness (Kelemahan) :
1.
Tempat pasar tradisional kadang-kadang terlihat kurang rapi dan
terkesan kotor apalagi kalau musim hujan tiba. Jalan masuk ke pasar ataupun di dalam
pasarnya becek dan licin.
2.
Sampah-sampah yang belum diangkut oleh petugas pengangkut
sampah menambah jelek pemandangan pasar tradisional dan diperparah lagi mengeluarkan
bau yang tidak sedap yang membuat kurang nyaman berbelanja di pasar tradisional.
3.
Sirkulasi udara kadang tidak lancar, ada pasar tradisional yang
penataan ruangnya sangat tidak proposional sempit, pengap. Sehingga banyak pedagang yang
beralih berjualan di pinggir-pinggir jalan pasar daripada di dalam pasar yang pengap dan
sempit. Maka bertambah semerawutlah jalan-jalan pasar tradisional.

3.

Opportunity (Kesempatan) :

5

Adanya pemugaran bangunan pasar-pasar tradisional yang lebih bersih,
rapi dan teratur. Sehingga memberi kenyamanaan ketika berbelanja.
2.
Banyaknya pengusaha-pengusaha ataupun lembaga yang sekarang
lebih perhatian dengan daur ulang sampah-sampah pasar yang bisa dijadikan suatu komoditi
baik itu berupa pupuk organik yang berasal dari sampah-sampah organik dan juga bahanbahan kerajinan dari sampah-sampah non organiknya.
4.
Threat (Ancaman) :
1.
Maraknya Pasar Swalayan dan mini market yang berada tidak jauh dari
pasar tradisional, sehingga terjadi persaingan yang terkadang melemahkan pasar tradisional.
2.
Birokrasi pemerintah yang tidak berpihak lagi kepada pedagangpedagang lemah yang banyak terdapat di pasar-pasar tradisional.
1.

BAB III
PENUTUP


6

A.

KESIMPULAN
Kondisi Pasar tradisional diantara maraknya pasar-pasar modern haruslah dipertahankan keberadaanya karena biar bagaimana pun tiap-tiap pasar mempunyai
kelebihan/kekuatan (Strength) dan kekurangan/ kelemahan (Weakness) masingmasing. Pemerintah haruslah memikirkan keberlangsungan pasar tradisional dengan
menjaga persaingan yang sehat antara pasar tradisional dengan pasar modern.
Diantaranya dengan mengatur keseimbangan antara jumlah dan letak pasar modern.
Pasar modern haruslah diletakkkan agak jauh dari pasar tradisional dan jumlahnya
pun dibatasi, jangan sampai pasar tradisional di kelilingi oleh pasar-pasar modern/
mini market. Pembatasan inilah untuk menjaga keberlangsungan pedagang-pedagang
kecil yang banyak berada di pasar-pasar tradisional.
Pemerintah haruslah berfungsi juga sebagai pengawas harga jual barang-barang pokok
sesuai dengan kualiatas dan mutu barang, sehingga tidak merugikan konsumen atau
pembeli. Pemerintah jangan tergiur oleh jumlah pajak yang besar dari pasar-pasar
modern. Tapi pemerintah harus bisa membantu pemberdayaan masyarakat dengan
memperhatikan pedagang-pedagang kecil yang ada di pasar tradisional.
Dengan mempertahankan pasar tradisional kita juga mempertahankan kebudayaan
kita yang menjadi ciri khas. Adanya kontak fisik yang terjadi dalam transaksi jual beli

di pasar tradisional maka menumbuhkan rasa kekeluargaan, kebersamaan dan gotong
royong yang tidak bisa digantikan dengan mesin ataupun robot sekalipun. Adapun
yang perlu dibenahi dari pasar tradisional adalah menciptakan tempat yang bersih,
rapi dan teratur untuk memberi kenyamanan bagi pembeli atau konsumen yang
berbelanja di Pasar Tradisional. Sehingga tidak kalah bersaing dengan pasar modern
yang sudah memberi kenyamanan bagi pembelinya.

7