FAKTOR FAKTOR PRODUKSI PERSPEKTIF ISLAM
FAKTOR-FAKTOR
PRODUKSI
DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
H. Sigit Purnawan Jati, S.Si, MSI
STEI HAMFARA Yogyakarta 2009
PENGERTIAN PRODUKSI
Produksi adalah proses menghasilkan
atau menambah nilai guna suatu barang
atau jasa dengan menggunakan sumber
daya yang ada.
Produksi menurut Rawwas Qal'ahjie :
النتاج هو إيجاد سلعة أو خدمة معينة باستخدام
مزيج من عناصرالنتاج ضمن إطار زمن محدد
"Produksi adalah proses mengadakan
suatu barang atau jasa tertentu dengan
menggunakan gabungan faktor-faktor
produksi dalam jangka waktu tertentu."
PANDANGAN ISLAM THD
PRODUKSI
Produksi bisa ditilik dari dua aspek :
(1) Aspek positif (empiris) = adalah
kajian terhadap hukum-hukum benda
dan hukum-hukum ekonomi yang
menentukan fungsi produksi.
(2) Aspek normatif = adalah kajian
yang membahas norma atau hukum
dalam proses produksi.
ASPEK POSITIF (EMPIRIS)
Hukum benda-benda dikaji dalam
sains dan teknologi.
Hukum-hukum ekonomi yang
menentukan fungsi produksi, dikaji
dalam ilmu manajemen.
Islam tidak turut campur dalam
masalah ini secara rinci dan cukup
menyerahkannya pada manusia.
Rasulullah SAW bersabda,”Kamu lebih
mengetahui urusan dunia kamu.” (HR
Muslim).
ASPEK POSITIF (EMPIRIS)
Kajian empiris ini sifatnya objektif,
universal, dan value-free (tak terikat
dengan ideologi/pandangan hidup).
Maka umat Islam boleh mengadopsi
berbagai sains dan teknologi, juga
berbagai aspek menajemen dari siapa
pun dan manapun datangnya, dengan
syarat tidak bertentangan dengan
Aqidah dan Syariah Islam.
ASPEK NORMATIF
Aspek ini menyangkut norma atau
hukum dalam produksi, misalnya
hukum pemilikan dan pemanfataan
faktor produksi, hukum jual beli
barang, hukum permodalan, dll.
Pembahasan normatif ini diatur dan
dikaji dalam Syariah Islam.
Rasulullah SAW bersabda,”Barangsiapa
yang berbuat tidak sesuai dengan
perintah kami, maka perbuatan itu
tertolak.” (HR Muslim).
ASPEK NORMATIF
Aspel normatif ini bersifat subjektif,
unik (tak universal), dan value-bound
(terikat dengan ideologi/pandangan
hidup).
Maka, umat Islam tidak boleh
mengadopsi norma atau hukum
kapitalis Barat dalam berproduksi.
Ex : membolehkan perusahaan swasta
mengelola tambang (milik umum),
membolehkan modal dari bank
konvensional (ribawi).
PENGERTIAN FAKTOR
PRODUKSI
Faktor produksi adalah sumber daya
yang digunakan dalam sebuah proses
produksi barang dan jasa.
Pada awalnya, faktor produksi dibagi
menjadi empat kelompok, yaitu
tenaga kerja,
modal,
sumber daya alam, dan
kewirausahaan.
PENGERTIAN FAKTOR
PRODUKSI
Dalam perkembangan mutakhir ilmiu
manajemen :
(1) faktor sumber daya alam diperluas,
mencakup seluruh benda tangible, baik
langsung dari alam maupun tidak,
yang digunakan oleh perusahaan, yang
kemudian disebut sebagai faktor fisik
(physical resources).
(2) ditambah faktor sumber daya
informasi.
PENGERTIAN FAKTOR
PRODUKSI
Maka secara total, saat ini ada lima hal
yang dianggap faktor produksi :
(1) tenaga kerja (labor),
(2) modal (capital),
(3) sumber daya fisik (physical
resources),
(4) kewirausahaan (entrepreneurship),
(5) sumber daya informasi (information
resources).
HUKUM-HUKUM SYARA’
TERKAIT FAKTOR PRODUKSI
(1) Terkait TenagaKerja
(2) Terkait Modal
(3) Terkait Sumber Daya Fisik
(4) Terkait Kewirausahaan
(5) Terkait Sumber Daya Informasi
PRODUKSI
DALAM
PERSPEKTIF ISLAM
H. Sigit Purnawan Jati, S.Si, MSI
STEI HAMFARA Yogyakarta 2009
PENGERTIAN PRODUKSI
Produksi adalah proses menghasilkan
atau menambah nilai guna suatu barang
atau jasa dengan menggunakan sumber
daya yang ada.
Produksi menurut Rawwas Qal'ahjie :
النتاج هو إيجاد سلعة أو خدمة معينة باستخدام
مزيج من عناصرالنتاج ضمن إطار زمن محدد
"Produksi adalah proses mengadakan
suatu barang atau jasa tertentu dengan
menggunakan gabungan faktor-faktor
produksi dalam jangka waktu tertentu."
PANDANGAN ISLAM THD
PRODUKSI
Produksi bisa ditilik dari dua aspek :
(1) Aspek positif (empiris) = adalah
kajian terhadap hukum-hukum benda
dan hukum-hukum ekonomi yang
menentukan fungsi produksi.
(2) Aspek normatif = adalah kajian
yang membahas norma atau hukum
dalam proses produksi.
ASPEK POSITIF (EMPIRIS)
Hukum benda-benda dikaji dalam
sains dan teknologi.
Hukum-hukum ekonomi yang
menentukan fungsi produksi, dikaji
dalam ilmu manajemen.
Islam tidak turut campur dalam
masalah ini secara rinci dan cukup
menyerahkannya pada manusia.
Rasulullah SAW bersabda,”Kamu lebih
mengetahui urusan dunia kamu.” (HR
Muslim).
ASPEK POSITIF (EMPIRIS)
Kajian empiris ini sifatnya objektif,
universal, dan value-free (tak terikat
dengan ideologi/pandangan hidup).
Maka umat Islam boleh mengadopsi
berbagai sains dan teknologi, juga
berbagai aspek menajemen dari siapa
pun dan manapun datangnya, dengan
syarat tidak bertentangan dengan
Aqidah dan Syariah Islam.
ASPEK NORMATIF
Aspek ini menyangkut norma atau
hukum dalam produksi, misalnya
hukum pemilikan dan pemanfataan
faktor produksi, hukum jual beli
barang, hukum permodalan, dll.
Pembahasan normatif ini diatur dan
dikaji dalam Syariah Islam.
Rasulullah SAW bersabda,”Barangsiapa
yang berbuat tidak sesuai dengan
perintah kami, maka perbuatan itu
tertolak.” (HR Muslim).
ASPEK NORMATIF
Aspel normatif ini bersifat subjektif,
unik (tak universal), dan value-bound
(terikat dengan ideologi/pandangan
hidup).
Maka, umat Islam tidak boleh
mengadopsi norma atau hukum
kapitalis Barat dalam berproduksi.
Ex : membolehkan perusahaan swasta
mengelola tambang (milik umum),
membolehkan modal dari bank
konvensional (ribawi).
PENGERTIAN FAKTOR
PRODUKSI
Faktor produksi adalah sumber daya
yang digunakan dalam sebuah proses
produksi barang dan jasa.
Pada awalnya, faktor produksi dibagi
menjadi empat kelompok, yaitu
tenaga kerja,
modal,
sumber daya alam, dan
kewirausahaan.
PENGERTIAN FAKTOR
PRODUKSI
Dalam perkembangan mutakhir ilmiu
manajemen :
(1) faktor sumber daya alam diperluas,
mencakup seluruh benda tangible, baik
langsung dari alam maupun tidak,
yang digunakan oleh perusahaan, yang
kemudian disebut sebagai faktor fisik
(physical resources).
(2) ditambah faktor sumber daya
informasi.
PENGERTIAN FAKTOR
PRODUKSI
Maka secara total, saat ini ada lima hal
yang dianggap faktor produksi :
(1) tenaga kerja (labor),
(2) modal (capital),
(3) sumber daya fisik (physical
resources),
(4) kewirausahaan (entrepreneurship),
(5) sumber daya informasi (information
resources).
HUKUM-HUKUM SYARA’
TERKAIT FAKTOR PRODUKSI
(1) Terkait TenagaKerja
(2) Terkait Modal
(3) Terkait Sumber Daya Fisik
(4) Terkait Kewirausahaan
(5) Terkait Sumber Daya Informasi