PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN PENERAPAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ACEH BARAT (Studi pada SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat)

PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN

  

PENERAPAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

DAERAH KABUPATEN ACEH BARAT

1) 2) 3)

(Studi pada SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat)

Teuku Fahrian Nagor, Dr. Darwanis, M. Si, Ak, Dr. Syukriy Abdullah, SE, M.Si, Ak

1) 2,3)

Magister Akuntansi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh

  

Staff Pengajar Magister Akuntansi Pascasarjana Universyitas Syiah Kuala Banda Aceh

Abstract:This study aims to examine the effect of internal control system implementation and

financial management implementation, both simultaneously and partially on the financial

statements quality in West Aceh district government.The population in this study is a Civil

Servant at the Department of Finance and Asset Management Regional Government West

Aceh consisting of Budget Users, Financial Administration Officer, Treasurer and Auditor

Inspectorate on regional work units which amounts to 150 people. Data collection techniques

by distributing questionnaires to respondents. Data analysis technique used in this study is

multiple regression analysis.This study showed that the internal control system and financial

management implementation, either simultaneously or partially affect the financial statements

quality in West Aceh district government.

  

Keywords: Internal Control System Implementation, Financial Management Implementation,

Financial Statements Quality.

  

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan sistem pengendalian intern dan

penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah baik secara simultan maupun secara parsial terhadap

kualitas laporan keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat. Populasi dalam penelitian

ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Daerah

kabupaten Aceh Barat yang terdiri dari Pengguna Anggaran (PA), Pejabat Penatausahaan Keuangan

(PPK), Bendahara dan Auditor Inspektorat pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang

berjumlah 150 orang. Teknik pengumpulan data penelitian dengan menyebarkan kuesioner kepada

responden penelitian. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi berganda. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa penerapan sistem pengendalian intern

dan penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah baik secara simultan maupun secara parsial

berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat.

  

Kata Kunci: Penerapan Sistem Pengendalian Intern, Penerapan Prinsip Pengelolaan Keuangan,

Kualitas Laporan Keuangan Daerah.

  PENDAHULUAN

  berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Berdasarkan Undang-undang No. 32 Tahun Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2004 menyatakan bahwa daerah otonom adalah

  Hal tersebut sejalan dengan pernyataan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai Mardiasmo (2002:78) dimana daerah diberikan batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan kewenangan mengurus dan mengatur semua urusan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan pemerintahan di luar urusan pemerintah pusat, masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri pemberian otonomi daerah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas sektor publik di Indonesia.

  Salah satu kewenangan yang diberikan Pemerintah Pusat kepada daerah yaitu dalam hal pengelolaan keuangan daerah sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 58/2005 tentang pengelolaan keuangan daerah.

  Pada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah diatur dalam Qanun Kabupaten Aceh Barat No. 2 Tahun 2011 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Bupati Aceh Barat No. 26 Tahun 2009 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, dan Peraturan Bupati Aceh Barat No. 9 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

  Salah satu bentuk keberhasilan Pemerintah Daerah dalam pengelolaan keuangannya dapat dinilai dari Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) yang dihasilkan. Laporan tersebut harus berkualitas, artinya laporan yang dihasilkan Pemerintah Daerah bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan para pemakai.

  Namun kenyataannya, perkembangan kualitas LKPD Kabupaten Aceh Barat belum seperti yang diharapkan, hal ini terlihat dari opini Wajar Dengan Pengecualian atau “Qualification Opinion” yang diberikan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) LKPD Kabupaten Aceh Barat Tahun Anggaran 2012.

  LKPD tersebut dinilai kurang berkualitas karena masih terdapat temuan oleh BPK RI tahun 2012yang masih merupakan temuan pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2011. Temuan kelemahan lainnya terdapat pada ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kecurangan serta ketidakpatuhan dalam pelaporan keuangan,serta penerapan sistem pengendalian intern.

  Berdasarkan hal tersebut maka Pemerintah Daerah Aceh Barat harus memahami tentang sistem pengendalian intern maupun prinsip pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah.

  Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh sistem pengendalian intern dan penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah pada Pemerintah Kabupaten Aceh Barat.

  Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan masukan kepada pemerintah Kabupaten Aceh Barat dan sebagai salah satu sarana dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan daerah di waktu yang akan datang. Selanjutnya juga diharapkan bagi peneliti sendiri dan pembaca lainnya, dapat bermanfaat untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan baik secara teori maupun praktek mengenai kajian variabel dalam penelitian ini.

KAJIAN KEPUSTAKAAN

  Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

  Menurut Mulyana (2010:96) kualitas diartikan sebagai kesesuaian dengan standar, diukur berbasis ketidaksesuaian, serta dicapai melalui pemeriksaan. Selanjutnya Mahmudi (2003:77) mengungkapkan bahwa laporan keuangan sektor publik pada hakekatnya merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyat atas pengelolaan dana publik baik dari pajak, retribusi atau transaksi lainnya.Penyajianlaporan keuangan untuk tujuan umum (generalpurpose financial

  statements) bertujuan untuk meningkatkan

  keterbandingan laporankeuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar entitas.

  Komponen-komponen yang terdapat dalam suatu set laporan keuanganpokok meliputi; Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Menurut Permendagri No 13/2006, ada empat karakteristik yang merupakan prasyarat normatif yang diperlukanagar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki, yaitu: relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami.

  Sistem Pengendalian Intern

  Menurut Peraturan Pemerintah No.60 Tahun 2008 pengertian SistemPengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakandan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan danseluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainyatujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien,keandalanpelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadapperaturan perundang-undangan.

  Selanjutnya Rai (2008:283) mendefinisikan sistem pengendalian intern secara ringkas yaitu kebijakan dan prosedur yangdirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi manajemenbahwa organisasi mencapai tujuan dan sasarannya.

  PP No. 60/2008, bahwa unsur sistempengendalian intern dalam Peraturan Pemerintah ini mengacu pada unsur sistempengendalian intern yang telah dipraktikan di lingkungan pemerintah di berbagaiNegara, yang meliputi: lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan.

  Prinsip Pengelolaan Keuangan Daerah

  Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri 59/2007 yang merupakan perubahan atas Permendagri No. 13/2006 tentang Pedoman PengelolaanKeuangan Daerah, mendefinisikan pengelolaan keuangan daerah sebagai keseluruhan kegiatan yang meliputiperencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah.

  Pengelolaan keuangan daerah dibagi menjadi tiga proses besar, meliputi perencanaan (termasuk didalamnya aktifitas penetapan APBD atau penganggaran), penatausahaan (proses pelaksanaan APBD) dan pelaporan(pertanggungjawaban APBD). Proses akuntansi merupakan bagian dari aktifitaspelaporan yang mengharuskan setiap pengguna anggaran/pengguna barang untukmelaporkan seluruh transaksi ke dalam laporan keuangan.

  Menurut Chabib dan Rohcmansjah (2010:10), prinsip-prinsip pengelolaankeuangan yang diperlukan untuk mengontrol kebijakan keuangan daerah meliputi: akuntabilitas, value for money, kejujuran, transparansi, dan pengendalian.

METODE PENELITIAN

  Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji variabel independen terhadap variabel dependen.Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Aceh Barat yang terdiri dari Pengguna Anggaran (PA), Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK), Bendahara dan Auditor Inspektorat SKPD yang berjumlah 150 orang.

  Pada penelitian ini, sumber data primer yang digunakan yaitu hasil perolehan kuesioner dari responden penelitian, sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen berita media online, peraturan pemerintah, artikel maupun jurnal.

  Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi yang terdiri dari dua tahapan. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka, yakni jurnal atau artikel akuntansi, Peraturan- peraturan Pemerintah dan buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pada tahap yang kedua, pengumpulan data primer yaitu kuesioner yang telah dikumpulkan dari responden penelitian.

  Operasionalisasi Variabel Kualitas Laporan Keuangan Daerah

  Laporan keuangan daerah disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh pemerintah daerah selama satu periode pelaporan (Permendagri No. 13 Tahun 2006).

  Responden diminta menjawab tentang bagaimana pandangan mereka, memilih di antara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban sangat tidak setuju.

  Masing-masing item pernyataan tersebut kemudian diukur dengan menggunakan skala Likert 5 poin, di mana poin 1 diberikan untuk jawaban yang berarti Kualitas Laporan Keuangan Daerah paling rendah, dan seterusnya poin 5 diberikan untuk jawaban yang berarti Kualitas Laporan Keuangan Daerah paling tinggi.

  Sistem Pengendalian Intern

  Sistem PengendalianIntern adalah prosesyang integral padatindakan dankegiatanyang dilakukan secaraterus menerus olehpimpinan dan seluruhpegawaiuntukmemberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang- undangan ”(PPNo.60 Tahun2008).

  Responden diminta menjawab tentang bagaimanapandangan mereka, memilih di antara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampaike jawaban sangat tidak setuju. Masing-masing item pernyataan tersebutkemudian diukur dengan menggunakan Skala Likert 5 poin, di mana poin 1diberikan untuk jawaban yang berarti sistem pengendalian intern paling rendah, dan seterusnyapoin 5 diberikan untuk jawaban yang berarti sistem pengendalian intern paling tinggi.

  Prinsip Pengelolaan Keuangan Daerah

  Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah. (Permendagri No 13 Tahun 2006).

  Responden diminta menjawab tentang bagaimana persepsi mereka, memilih di antara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban sangat tidak setuju. Masing-masing item pernyataan tersebut kemudian diukur dengan menggunakan Skala Likert 5 poin, di mana poin 1 diberikan untuk jawaban yang berarti prinsip pengelolaan keuangan paling rendah, dan seterusnya poin 5 diberikan untuk jawaban yang berarti prinsip pengelolaan keuangan paling tinggi.

  Metode Analisis

  Untuk pengujian reliabilitas terhadap variabel dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa pengukuran keandalan untuk masing- masing variabel bebas dan variabel terikat memenuhi persyaratan α > 0.6.

  ) sebesar 0,890.

  (β 1 ), dan 0,230untuk variabel prinsip pengelolaan keuangan daerah (β 2 ). Nilai Koefisien Determinasi (R 2

  Dimana nilai koefisien regresi (β) masing- masing variabel adalah, 0,313untuk variabel sistem pengendalian intern

  Y = 2,199 + 0,313 X 1 + 0,230 X 2 + e

  Melalui hasil program SPSS maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

  Hasil Pengujian Hipotesis

  Berdasarkan output komputer setelah dilakukan pengujian validitas seluruh pernyataan yang diajukan pada kuisioner, sebanyak 49 pernyataan telah valid dan memenuhi persyaratan untuk melakukan pengujian selanjutnya, dimana nilai koefisien korelasinya sudah lebih dari 0.159 (nilai kritis korelasi r product-moment untuk n = 150). Namun sejumlah 16 pernyataan tidak valid karena berada dibawah nilai kritis, sehingga tidak dilanjutkan ke pengujian selanjutnya.

  Untuk menganalisis data digunakan metode kuantitatif. Pada metode kuantitatif, semua data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif berdasarkan pendapat para ahli sebagai landasan teori. Kuesioner yang telah diisi oleh responden dikuantitatifkan terlebih dahulu sehingga menghasilkan keluaran-keluaran berupa angka yang selanjutnya dianalisis melalui program SPSS

  Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

  Keuangan Daerah (DPKKD), serta 8 orang auditor pada Inspektorat SKPD. Jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 150 dan telah kembali juga sebanyak 150, artinya kuesioner kembali 100%.

  Penelitian ini dilakukan pada lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Barat. Responden penelitian berjumlah 150 orang yang terdiri dari 46 orang penguasa anggaran, 46 orang pejabat penatausahaan keuangan, 46 orang bendahara pada masing- masing SKPD, ditambah 4 orang kepala bidang pada Dinas Pengelolaan Kekayaan dan

  Gambaran Umum Objek Penelitian

  menganalisis data dilakukan pengujian data dan pengujian hipotesis.Setelah kuesioner terkumpul untuk melakukan analisis data perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

  (Statistical Package for Social Science). Untuk

HASIL PENELITIAN

  Hasil Pembahasan Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Intern dan Penerapan Prinsip Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah

  Dari hasil rancangan hipotesis, dimana Ha diterima jika paling sedikit ada satu B 1 ≠ 0 (i

  = 1,2) berarti bahwa terdapat salah satu nilai B dari kedua variabel independen yaitu variabel penerapan sistem pengendalian intern dan variabel penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah yang nilainya tidak sama dengan nol.

  Sebaliknya Ho diterima jika nilai B i (i = 1,2) = 0, maksudnya yaitu Ho diterima jika nilai B dari kedua variabel independen yaitu variabel penerapan sistem pengendalian intern dan variabel penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah adalah sama dengan nol.

  Hasil tersebut mendukung penelitian Hamdani (2011) yang menyebutkan bahwa dengan adanya penerapan sistem pengendalian intern dan penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah yang baik akan meningkatkan kualitas laporan keuangan daerah. Serta penelitian Nugraha (2010) yang menjelaskan bahwa sistem pengendalian intern dapat memperkuat dihasilkannya laporan keuangan yang dapat dihandalkan.

  Semakin baik penerapan sistem pengendalian intern semakin dapat diandalkan suatu laporan keuangan. Secara umum sistem pengendalian intern dan penerapan prinsip pengelolaan keuaagan daerah pada Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat sudah diterapkan dan berjalan dengan baik walaupun belum sepenuhnya sesuai kriteria dan optimal.

  Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel penerapan sistem pengendalian inten berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah Kabupaten Aceh Barat, jadi hipotesis Ha diterima (B1 ≠ 0) dan menolak Ho.

  Hasil ini menunjukan bahwa secara parsial penerapan sistem pengendalian intern berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah Kabupaten Aceh Barat.

  Hasil tersebut mendukung penelitian Primastuti (2006) serta penelitian Nugraha dan Susanti (2010), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa sistem pengendalian intern berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Secara umum, menunjukan bahwa sistem pengendalian intern telah diterapkan di Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat walaupun penerapannya belum maksimal.

  Hal ini dapat dilihat dari hasil temuan BPK tahun 2012, dimana masih terdapat beberapa kelemahan dalam laporan yang berkaitan dengan sistem pengendalian intern maupun kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

  Pengaruh Penerapan Prinsip Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah Kabupaten Aceh Barat, jadi hipotesis Ha diterima (B 2 ≠ 0) dan menolak Ho. Hasil ini menunjukan bahwa secara parsial penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah Kabupaten Aceh Barat.

  Hasil tersebut mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hamdani (2001), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah pengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan daerah.

  Saran

  h

  Untuk peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel lain yang diduga memiliki pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daera

  Aceh Barat) hendaknya lebih efektif dalam melakukan pembinaan seperti melakukan kontrol dan sosialisasi secara rutin pada SKPD-SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Aceh Barat minimal 1 bulan sekali.

  1. Sebaiknya aparatur penyusun laporan keuangan yang berada pada SKPD yang meliputi PPK dan Bendahara merupakan aparatur-aparatur yang berasal dari latar belakang disiplin ilmu akuntansi. Hal ini peneliti dapat ketika mewawancara beberapa responden yang ternyata bukan berasal dari pengetahuan akuntansi. Oleh karena itu sebaiknya aparatur tersebut diberikan pelatihan maupun seminar yang berhubungan dengan ilmu akuntansi, khususnya dalam hal penyusunan laporan keuangan.

  Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini dapat disimpulkan dalam beberapa hal yaitu:

  3. Penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah secara parsial berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Barat

  Secara umum, menunjukan bahwa penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah telah diterapkan di Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat walaupun penerapannya belum maksimal.

  2. Penerapan Sistem pengendalian intern secara parsial berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat.

  Kabupaten Aceh Barat.

2. Aparat pengawasan (Inspektorat Kabupaten

  Penerapan sistem pengendalian intern dan penerapan prinsip pengelolaan keuangan daerah secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan Pemerintah Daerah

  Kesimpulan yang dapat diambil setelah dilakukan pengujian dan analisis data dalam penelitian ini adalah: 1.

  Kesimpulan

  Hal ini dapat dilihat dari hasil temuan BPK tahun 2012, dimana masih terdapat beberapa kelemahan ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kecurangan serta ketidakpatuhan dalam pelaporan keuangan.

KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR KEPUSTAKAAN

  Peraturan Menteri Dalam Negeri No.4 Tahun Supangat, Andi. 2006. Statistika Untuk

  2006. Pedoman Pengelolaan

  Ekonomi dan Bisnis . Bandung: Keuangan Daerah .

  Pustaka Riduwan dan Akdon. 2006. Rumus dan Data

  Bastian, Indra. 2007. Audit Sektor Publik,

  dalam Analisis Statistika . Bandung: Jakarta: Selemba Empat.

  Cetakan Kedua. Alfabeta. Gujarati, D. N. 2003. Basic Econometrics. 4th

  Riduwan. 2003. Rumus dan Data dalam edition. New York: McGraw-Hill

  Analisis Statistika . Cetakan Kesatu.

  Alfabeta, Bandung. Al Rasyid Harun, 1994, Teknik Penarikan

  Sampel dan Penyusunan Skala ,

  Riduwan. 2005. Dasar-dasar Statistika. edisi Bandung: program Pasca Sarjana revisi. Bandung: Penerbit Alfabeta Universitas Padjajaran

  Santoso Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Agung Rai, I Gusti. 2010. Audit Kinerja pada

  . Penerbit PT Elex

  Statistik Parametrik Sektor Publik . Jakarta: Selemba

  Media Komputindo Gramedia Jakarta Empat. Chabib, Soleh dan Heru Rohcmansjah. 2010. Juanim. 2004. Analisis Jalur Dalam Riset

  Pengelolaan Keuangan dan Aset Pemasaran , Bandung; Universitas Daerah . Bandung: Fokusmedia.

  Pasundan Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Sarwono, Jonathan. 2005. SPSS Teori dan

  Cetakan Keduabelas. Alfabeta, Latihan , Penerbit Andi Yogyakarta. Bandung.

  Mardiasmo. 2002. Akuntansi sektor publik.

  Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi Bandung: Alfabeta.

  Yogyakarta Supranto. 2000. Metoda Riset Aplikasinya

  Masyhuri. 2009. Metodologi Penelitian

  dalam Pemasaran , Jakarta, Penerbit Pendekatan Praktis dan Aplikatif.

  Erlangga Bandung: Refika Aditama. Team Redaksi Nuansa Aulia. 2005. Sistem Indriantoro Nur dan Bambang Supomo. 2002.

  Pengendalian Intern Pemerintah . Metodologi Penelitian Bisnis . Edisi II.

  Bandung: Nuansa Aulia. BPFE-Yogyakarta Husein Umar. 2005. Metode Riset Bisnis.

  Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005.

  Jakarta. Gramedia Pustaka Utama Standar Akuntansi Pemerintahan . Fokusmedia.

  Narimawati Umi. 2007. Teknik-teknik Analisis Multivariat . Yogyakarta: GrahaIlmu. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 4 Tahun 2008 Pedoman Pelaksanaan Reviu

  Wasistiono, Sadu. 2010. Pengelolaan Atas Laporan Keuangan Daerah.

  Keuangan Dan aset Daerah. Bandung: Fokusmedia.

  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah .

  Nuansa Aulia.

Dokumen yang terkait

PENGARUH SIKAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, BUKTI AUDIT KOMPETEN DAN TEKANAN WAKTU TERHADAP PENDETEKSIAN KECURANGAN PADA INSPEKTORAT ACEH

0 0 9

ANALISIS PERHITUNGAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DAGANGAN (Studi Kasus pada PT. Bumi Jaya di Natar) Afrizal Nilwan Yunita Sofyandy Goenawan Abstrak - Analisis Perhitungan Economic Order Quantity (E

0 2 14

PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PERENCANAAN ANGGARAN DAN PELAKSANAAN ANGGARAN TERHADAP SERAPAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) PADA PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH Cut Malahayati1 , Islahuddin2 , Hasan Basri3

0 0 9

PENGARUH PENGENDALIAN MANAJEMEN PADA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN (Studi kasus Pada Tumble Tots Lampung) Rosmiaty Tarmizi Yoenny Oktavia Tangidy Haninun Abstrak - Pengaruh Pengendalian Manajemen pada Penyelenggaraan Pendidikan Studi kasus Pada Tumble Tots L

0 0 14

PENGARUH PERUBAHAN PENDAPATAN ASLI DAERAH, PERUBAHAN DANA BAGI HASIL, DAN PERUBAHAN SISA LEBIH PERHITUNGAN ANGGARAN TERHADAP PERUBAHAN BELANJA BANTUAN SOSIAL (Studi pada Pemerintah KabupatenKota di Aceh)

0 0 10

PEMERIKSAAN OPERASIONAL ATAS KINERJA MESIN UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS (Studi kasus Pada PT Central Karya Utama di Bandar Lampung) Iskandar Yen Yen Chairul Anwar Abstrak - Pemeriksaan Operasional Atas Kinerja Mesin Untuk Meningkatkan Efis

0 0 14

PENGARUH SET PELUANG INVESTASI DAN FINANCIAL LEVERAGETERHADAP RETURN SAHAM YANG DIMEDIASI OLEH MANAJEMEN LABA (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Periode 2010–2013 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 12

ANALISIS PEMERIKSAAN OPERASIONAL UNTUK MENILAI EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS ATAS PENJUALAN DAN PIUTANG USAHA (Studi Kasus pada PT.Arya Mandala Dwipa) Supraptomo Yanti Veronica Yunus Fiscal Abstrak - Analisis Pemeriksaan Operasional Untuk Menilai Efisiensi Da

0 0 12

PENGARUH PEMAHAMAN AKUNTANSI, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP EFEKTIVITAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA MAHKAMAH SYAR’IYAH DI ACE

0 0 11

PENGARUH MOTIVASI AUDITOR DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Kasus Pada Kinerja Auditor di BPKP Provinsi Lampung) Supratomo Surya Indah Sari Chairul Anwar Abstrak - Pengaruh Motivasi Auditor Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Kinerja Audi

1 3 16