LAPORAN PENJUALAN PRODUK DIVERSIFIKASI P
Praktikum ke-8
Selasa, 1 Desember 2015
Pengemasan dan Pemasaran Produk Kerupuk Bakso Ikan
Henita
4443120684
7A
Jurusan Perikanan
Fakultas Pertanian
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2015
ABSTRAK
Diversifikasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya serap pasar
atau dengan kata lain meningkatkan permintaan serta menciptakan pendapatan lebih
banyak bagi para pengolah hasil perikanan untuk mengembangkan usahanya
Pengembangan usaha tidak bisa dipisahkan dengan proses pemasaran produk, dan
dalam hal ini proses pemasaran produk bakso ikan juga dipengaruhi oleh tehnik
pengemasan serta strategi pemasaran yang dilakukan. Praktikum diversifikasi yang
berjudul “Pengemasan dan Pamasaran Produk Hasil Perikanan dilaksanakan pada
bulan September – November 2015 di kawasan Kampus Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa dan pemasaran di kawasan kota Serang Banten. Tujuan dalam praktikum ini
ialah mengetahui kelayakan usaha dari inovasi produk Kerupuk Bakso Ikan dari segi
analisis usahanya. Hasil dari praktikum ini Analisis hasil pemasaran produk bakso
ikan dengan modal usaha yaitu Rp Rp. 1.056.000 menghasilkan ± 60 bungkus untuk
2 kg bahan baku. Keuntungan bersih dari penjualan produk ini sekitar Rp. 604.000
dengan modal yang dikeluarkan sebesar Rp 836.000 dan total penjualan sebesar Rp.
1.440.000.
Kata kunci : Kerupuk bakso ikan, pemasaran, pengemasan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat potensial.
Kandungan gizi yang tinggi pada ikan, membuat ikan lebih dikenal daripada produk
perikanan lainnya. Hal tersebut menyebabkan ikan paling banyak ditangkap dan
dikonsumsi oleh masyarakat. Sunarman (2000), nilai makanan dari ikan terutama
didasarkan atas kandungan proteinnya. Ikan payus (Elops hawaiensis) adalah jenis
1
ikan pemangsa yang ada ditambak. Menurut Mustahal et al (2013), ikan payus
merupakan jenis ikan hama atau predator yang paling sering terdapat di tambak
tradisional. Ikan ini masuk ketika air laut pasanag melewati pintu air petakan yang
dibuka oleh petani tambak dan dikenal sebagai pemangsa bibit ikan bandeng (nener)
dan udang-udang kecil. Namun, di sisi lain ternyata ikan ini memiliki cita rasa yang
gurih serta jumlahnya yang melimpah dapat diolah menjadi sebuah produk yang
meningkatkan nilai jual.
Salah satu jenis olahan produk yang berbahan dasar ikan adalah bakso. Produk
bakso ikan termasuk ke dalam fish jelly product. Bakso juga merupakan salah satu
dari produk diversifikasi perikanan dimana tekstur menjadi salah satu parameter
penting dalam penentuan mutu. Diversifikasi atau penganekaragaman perikanan
merupakan salah satu usaha dalan meningkatkan konsumsi hasil perikanan.
Diversifikasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya serap pasar atau
dengan kata lain meningkatkan permintaan serta menciptakan pendapatan lebih
banyak bagi para pengolah hasil perikanan untuk mengembangkan usahanya.
Pengembangan usaha tidak bisa dipisahkan dengan proses pemasaran produk,
dalam hal ini proses pemasaran produk bakso ikan juga dipengaruhi oleh tehnik
pengemasan dan strategi pemasaran yang dilakukan. Dengan demikian praktikum ini
merupakan salah satu kegiatan agar melatih jiwa entrepreunership mahasiswa untuk
berwirausaha. Selain itu, dilakukannya praktikum ini salah satunya adalah untuk
memperkenalkan produk khas Provinsi Banten agar lebih berkembang.
Tujuan dari praktikum Pengemasan dan Pemasarn produk Kerupuk Bakso Ikan
payus
ini
adalah
agar
memotivasi
mahasiswa
untuk
menjadi
seorang
entrepreunership, menciptakan diversifikasi produk perikanan yang digemari banyak
kalangan. Selain itu untuk mengetahui cara pengemasan dan pemasaran produk bakso
ikan sehingga mampu bersaing dipasar lokal ataupun global.
2
METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum diversifikasi yang berjudul “Pengemasan dan Pamasaran Produk
Hasil Perikanan dilaksanakan pada bulan September – November 2015 di kawasan
Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan pemasaran di kawasan kota Serang
Banten.
Metode Praktikum
Langkah-langkah praktikum ini dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu : (1)
Tahap Persiapan, (2) Pengemasan produk, (3) Tahap pemasaran produk, dan (4)
Tahap Analisis hasil Pemasaran.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini dilakukan diskusi dan konsultasi terkait
produk apa yang akan buat dan design kemasan yang dipasarkan pada
kelompok ini. Kemudian tahap Persiapan meliputi observasi awal pada
pemilik industri bakso ikan payus yang berada di di Desa Domas,
Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang.
2. Pengemasan Produk
Kemasan produk yang digunakan pada kelompok ini menggunakan
plastik dengan berlogokan Kerupuk Bakso Ikan payus kemudian siller agar
udara tidak masuk kedalam kemasan.
3. Pemasaran Produk
Pemasaran produk ini memasuki pasaran lokal seperti pasar
tradisional, daerah wisata, kantin sekolah dan kampus di daerah kota
Serang, alun-alun kota, dan daerah pemasaran strategis lainnya. Namun
dalam hal ini stategi pemasaran yang kami lakukan masih sebatas
penjualan dari mulut kemulut belum menggunakan media online atau
media promosi lainnya.
4. Analisis hasil pemasaran
Berdasarkan hasil pemasaran yang dilakukan analisis hasil pemasaran
berupa segmentasi pasar, modal usaha yang dikeluarkan, pendapatan dari
3
hasil penjualan, keuntungan diperoleh dari penjualan kerupuk bakso ikan
payus.
Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi dilakukan
dengan langsung memasarkan produk. Sehingga dalam pemasaran kali ini, metode
observasi ini tidak digunakan karena objek pemasaran yang telah dianggap strategis.
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara.
Metode tersebut digunakan untuk mendapatkan respon dari warga terhadap produk
yang dipasarakan agar produk yang dipasarkan dapat berkelanjutan.
Data yang didapatkan berupa respon dari masyarakat dan juga analisis usaha
dari proses penjualan kerupuk bakso ikan. Setelah proses pemasaran berlangsung
akan dilakukan analisis usaha untuk mengetahui kelayakan usaha tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analis pemasaran produk bakso ikan payus (elops hawaiensis) sebagai
berikut :
I
Biaya Investasi
Sealer
Timbangan
Jumlah
1
1
Total
Harga (Rp)
150.000
20.000
170.000
II
Biaya Tetap
Listrik
Jumlah
1 bulan
Total
Harga (Rp)
50.000
50.000
Jumlah
Harga (Rp)
2 kg
60
60
Total
80.000
23.000
1.500
104.500
III
Biaya Variabel
Kerupuk Bakso
Plastik kemasan
Stiker
Tabel 1. Analisis Usaha Produk Kerupuk Bakso Ikan Payus
4
Modal usaha = biaya investasi + biaya produksi + biaya tetap
= Rp. 170.000 + Rp. 836.000 + 50.000
= Rp. 1.056.000
Pendapatan (Hasil penjualan) = 2 kg (dalam 1 minggu ) x 4 kali produksi (bulan) x 60
bungkus (kg) x Rp. 3.000/bungkus
= Rp. 1.440.000
Biaya Produksi
= jumlah bahan baku (1 minggu) x banyaknya kerja (bulan) x
biaya variabel
= 2 kg (1 minggu) x 4 kali produksi (bulan) x Rp. 104.500
= Rp. 836.000
Penyusutan alat = 5% x biaya investasi
= 5% x Rp. 170.000
= Rp. 8.500
Keuntungan Bersih
= Pendapatan - Pengeluaran
= Rp. 1.440.000 – Rp. 836.000
= Rp. 604.000
BEP Produksi
=
Hasil Penjualan −Keuntungan Bersih
=
Rp . 1.440 .000 −Rp . 604 .000
=
Harga Produk /Bungkus
Rp . 3.000
Rp . 836 .000
Rp . 3.000 /bungkus
= 278,66 bungkus
BEP Penjualan
=
=
=
Hasil Penjualan −Keuntungan Bersih
Produk Per Bulan
Rp . 1.440 .000 −Rp . 604 .000
2 kg x 4 Kali Kerja X 60 bungkus
Rp . 836 .000
480 bungkus
= Rp. 1.741 /bungkus
Tingkat Pengembalian Modal =
=
Keuntungan Bersih −Penyusutan
biaya investasi
Rp . 604 .000 −8.500
Rp . 170 .000
5
=
Rp . 596.000
Rp . 170 .000
= 3,5 bulan
Waktu Balik Modal
=
=
1
Tingkat Pengembalian
Modal
1
3,5
= 0,28 bulan
B/C Rasio
=
=
Hasil Penjualan
Biaya Produksi
Rp . 1.440 .000
Rp . 836 .000
= 1,72
Jenis produk ini merupakan makanan hasil olahan ikan payus dengan nama
produk : kerupuk Bakso Ikan Payus. Karakteristik rasa produk ini terdiri dari balado,
original, asin, pedas manis. Kegiatan pemasaran dilakukan pada areal kampus dan
areal kota Serang seperti Terminal Pakupatan, Alun-alun dan daerah tempat tinggal
praktikan yaitu perumahan Bumi Mutiara Serang. Analisis hasil pemasaran produk
bakso ikan dengan modal usaha yaitu Rp Rp. 1.056.000 menghasilkan ± 60 bungkus
untuk 2 kg bahan baku. Keuntungan bersih dari penjualan produk ini sekitar Rp.
604.000 dengan modal yang dikeluarkan sebesar Rp 836.000 dan total penjualan
sebesar Rp. 1.440.000
Jika dikaitkan dengan keuntungan yang diperoleh pada pemasaran produk
diluar dari biaya variable dan biaya operasional maka akan dihasilkan pendapatan
atau keuntungan sekitar 10 % dari biaya investasi atau biaya pengolahan. Sehingga
dapat disimpulkan dari perhitungan B/C rasio atau hasil penjualan dibagi biaya
produksi usaha penjualan produk kerupuk bakso ikan untuk perkemasan dijual
dengan harga Rp.3000 layak untuk dijalankan stelah dianalisis dari segi modal usaha
hingga keuntungan yang akan diperoleh.
Analisa pelanggan digunakan untuk melihat bagaimana konsumen mengambil
keputusan dan peran pemasaran di dalamnya. Perilaku konsumen dapat didefinisikan
sebagai kegiatan dan proses pengambilan keputusan yang terlibat dalam memilih
antara alternatif, pengadaan dan menggunakan produk atau jasa. Hal ini kadang-
6
kadang menyarankan bahwa perilaku pembeli hanya menarik bagi pemasar karena
mereka ingin mempengaruhi dan mengubahnya (Crawford, 1997).
KESIMPULAN
Salah satu jenis olahan produk yang berbahan dasar ikan adalah bakso. Produk
bakso ikan termasuk ke dalam fish jelly product. Bakso juga merupakan salah satu
dari produk diversifikasi perikanan dimana tekstur menjadi salah satu parameter
penting dalam penentuan mutu. Kesimpulan dari inovasi produk kerupuk bakso ikan
payus ini jika dikaitkan dengan keuntungan yang diperoleh pada pemasaran produk
diluar dari biaya variable dan biaya operasional maka akan dihasilkan pendapatan
atau keuntungan sekitar 10 % dari biaya investasi atau biaya pengolahan. Keuntungan
bersih dari penjualan produk ini sekitar Rp. 604.000 dengan modal yang dikeluarkan
sebesar Rp 836.000 dan total penjualan sebesar Rp. 1.440.000. Sehingga dapat
disimpulkan dari perhitungan B/C rasio atau hasil penjualan dibagi biaya produksi
usaha penjualan produk mpek-mpek ikan bandeng untuk perkemasan dijual dengan
harga Rp.3000 layak untuk dijalankan stelah dianalisis dari segi modal usaha hingga
keuntungan yang akan diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin ZA. 2009. Profil Pengolahan dan Diversifikasi Produk Hasil Perikanan di
Provinsi Banten. Bahan Pelatihan Diversifikasi Nilai Tambah Produk
Perikanan. Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Untirta. Serang.
Andarwulan, N dan Hariyadi, P., 2004. Perubahan Mutu (Fisik, Kimia, Mikrobiologi)
selama Pengolahan dan Penyimpanan Produk Pangan. Pusat Studi Pangan dan
Gizi, IPB
Aswar. 1995. Pembuatan Fish Nugget dari Ikan Nila merah (Oreochromis sp ).
Skripsi, Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan. Institut
Pertanian Bogor.
Badan Standardisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Idonesia No. 01-2729.1-2006
Mutu Ikan Segar. Jakarta.
Badan Standardisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Idonesia No. 4106.1-2006
Bandeng Presto Bagian I. Jakarta.
7
Crawford, I.M. 1997. Agricultural and Food Marketing Management. FAO Regional
Office for Africa.
Direktorat Pemasaran Dalam Negeri. 2012. Warta Pasar Ikan dan Kemandirian
Pangan. Dirjen PPHP
Saanin H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Bagian I. Bina Cipta,
Bandung. 256 hal.
Saleh, 2002. Kumpulan Hasil-Hasil Penelitian Pasca Panen Perikanan. Pusat Riset
Pengolahan Produk Dan Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan Badan
Riset Kelautan Dan Perikanan Departemen Kelautan Dan Perikanan. Jakarta.
Syartiwidya, 2003. Kajian Tekstur dan Perubahan Mikrostruktur Nugget Ikan Selama
Pengolahan dan Penyimpanan. Tesis. Program Pascasarjana, Institut Pertanian
Bogor. Bogor
LAMPIRAN
8
9
10
nbhvbvv
11
12
Selasa, 1 Desember 2015
Pengemasan dan Pemasaran Produk Kerupuk Bakso Ikan
Henita
4443120684
7A
Jurusan Perikanan
Fakultas Pertanian
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
2015
ABSTRAK
Diversifikasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya serap pasar
atau dengan kata lain meningkatkan permintaan serta menciptakan pendapatan lebih
banyak bagi para pengolah hasil perikanan untuk mengembangkan usahanya
Pengembangan usaha tidak bisa dipisahkan dengan proses pemasaran produk, dan
dalam hal ini proses pemasaran produk bakso ikan juga dipengaruhi oleh tehnik
pengemasan serta strategi pemasaran yang dilakukan. Praktikum diversifikasi yang
berjudul “Pengemasan dan Pamasaran Produk Hasil Perikanan dilaksanakan pada
bulan September – November 2015 di kawasan Kampus Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa dan pemasaran di kawasan kota Serang Banten. Tujuan dalam praktikum ini
ialah mengetahui kelayakan usaha dari inovasi produk Kerupuk Bakso Ikan dari segi
analisis usahanya. Hasil dari praktikum ini Analisis hasil pemasaran produk bakso
ikan dengan modal usaha yaitu Rp Rp. 1.056.000 menghasilkan ± 60 bungkus untuk
2 kg bahan baku. Keuntungan bersih dari penjualan produk ini sekitar Rp. 604.000
dengan modal yang dikeluarkan sebesar Rp 836.000 dan total penjualan sebesar Rp.
1.440.000.
Kata kunci : Kerupuk bakso ikan, pemasaran, pengemasan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat potensial.
Kandungan gizi yang tinggi pada ikan, membuat ikan lebih dikenal daripada produk
perikanan lainnya. Hal tersebut menyebabkan ikan paling banyak ditangkap dan
dikonsumsi oleh masyarakat. Sunarman (2000), nilai makanan dari ikan terutama
didasarkan atas kandungan proteinnya. Ikan payus (Elops hawaiensis) adalah jenis
1
ikan pemangsa yang ada ditambak. Menurut Mustahal et al (2013), ikan payus
merupakan jenis ikan hama atau predator yang paling sering terdapat di tambak
tradisional. Ikan ini masuk ketika air laut pasanag melewati pintu air petakan yang
dibuka oleh petani tambak dan dikenal sebagai pemangsa bibit ikan bandeng (nener)
dan udang-udang kecil. Namun, di sisi lain ternyata ikan ini memiliki cita rasa yang
gurih serta jumlahnya yang melimpah dapat diolah menjadi sebuah produk yang
meningkatkan nilai jual.
Salah satu jenis olahan produk yang berbahan dasar ikan adalah bakso. Produk
bakso ikan termasuk ke dalam fish jelly product. Bakso juga merupakan salah satu
dari produk diversifikasi perikanan dimana tekstur menjadi salah satu parameter
penting dalam penentuan mutu. Diversifikasi atau penganekaragaman perikanan
merupakan salah satu usaha dalan meningkatkan konsumsi hasil perikanan.
Diversifikasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya serap pasar atau
dengan kata lain meningkatkan permintaan serta menciptakan pendapatan lebih
banyak bagi para pengolah hasil perikanan untuk mengembangkan usahanya.
Pengembangan usaha tidak bisa dipisahkan dengan proses pemasaran produk,
dalam hal ini proses pemasaran produk bakso ikan juga dipengaruhi oleh tehnik
pengemasan dan strategi pemasaran yang dilakukan. Dengan demikian praktikum ini
merupakan salah satu kegiatan agar melatih jiwa entrepreunership mahasiswa untuk
berwirausaha. Selain itu, dilakukannya praktikum ini salah satunya adalah untuk
memperkenalkan produk khas Provinsi Banten agar lebih berkembang.
Tujuan dari praktikum Pengemasan dan Pemasarn produk Kerupuk Bakso Ikan
payus
ini
adalah
agar
memotivasi
mahasiswa
untuk
menjadi
seorang
entrepreunership, menciptakan diversifikasi produk perikanan yang digemari banyak
kalangan. Selain itu untuk mengetahui cara pengemasan dan pemasaran produk bakso
ikan sehingga mampu bersaing dipasar lokal ataupun global.
2
METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Praktikum diversifikasi yang berjudul “Pengemasan dan Pamasaran Produk
Hasil Perikanan dilaksanakan pada bulan September – November 2015 di kawasan
Kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan pemasaran di kawasan kota Serang
Banten.
Metode Praktikum
Langkah-langkah praktikum ini dibagi dalam beberapa tahapan, yaitu : (1)
Tahap Persiapan, (2) Pengemasan produk, (3) Tahap pemasaran produk, dan (4)
Tahap Analisis hasil Pemasaran.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini dilakukan diskusi dan konsultasi terkait
produk apa yang akan buat dan design kemasan yang dipasarkan pada
kelompok ini. Kemudian tahap Persiapan meliputi observasi awal pada
pemilik industri bakso ikan payus yang berada di di Desa Domas,
Kecamatan Pontang, Kabupaten Serang.
2. Pengemasan Produk
Kemasan produk yang digunakan pada kelompok ini menggunakan
plastik dengan berlogokan Kerupuk Bakso Ikan payus kemudian siller agar
udara tidak masuk kedalam kemasan.
3. Pemasaran Produk
Pemasaran produk ini memasuki pasaran lokal seperti pasar
tradisional, daerah wisata, kantin sekolah dan kampus di daerah kota
Serang, alun-alun kota, dan daerah pemasaran strategis lainnya. Namun
dalam hal ini stategi pemasaran yang kami lakukan masih sebatas
penjualan dari mulut kemulut belum menggunakan media online atau
media promosi lainnya.
4. Analisis hasil pemasaran
Berdasarkan hasil pemasaran yang dilakukan analisis hasil pemasaran
berupa segmentasi pasar, modal usaha yang dikeluarkan, pendapatan dari
3
hasil penjualan, keuntungan diperoleh dari penjualan kerupuk bakso ikan
payus.
Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi dilakukan
dengan langsung memasarkan produk. Sehingga dalam pemasaran kali ini, metode
observasi ini tidak digunakan karena objek pemasaran yang telah dianggap strategis.
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara.
Metode tersebut digunakan untuk mendapatkan respon dari warga terhadap produk
yang dipasarakan agar produk yang dipasarkan dapat berkelanjutan.
Data yang didapatkan berupa respon dari masyarakat dan juga analisis usaha
dari proses penjualan kerupuk bakso ikan. Setelah proses pemasaran berlangsung
akan dilakukan analisis usaha untuk mengetahui kelayakan usaha tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil analis pemasaran produk bakso ikan payus (elops hawaiensis) sebagai
berikut :
I
Biaya Investasi
Sealer
Timbangan
Jumlah
1
1
Total
Harga (Rp)
150.000
20.000
170.000
II
Biaya Tetap
Listrik
Jumlah
1 bulan
Total
Harga (Rp)
50.000
50.000
Jumlah
Harga (Rp)
2 kg
60
60
Total
80.000
23.000
1.500
104.500
III
Biaya Variabel
Kerupuk Bakso
Plastik kemasan
Stiker
Tabel 1. Analisis Usaha Produk Kerupuk Bakso Ikan Payus
4
Modal usaha = biaya investasi + biaya produksi + biaya tetap
= Rp. 170.000 + Rp. 836.000 + 50.000
= Rp. 1.056.000
Pendapatan (Hasil penjualan) = 2 kg (dalam 1 minggu ) x 4 kali produksi (bulan) x 60
bungkus (kg) x Rp. 3.000/bungkus
= Rp. 1.440.000
Biaya Produksi
= jumlah bahan baku (1 minggu) x banyaknya kerja (bulan) x
biaya variabel
= 2 kg (1 minggu) x 4 kali produksi (bulan) x Rp. 104.500
= Rp. 836.000
Penyusutan alat = 5% x biaya investasi
= 5% x Rp. 170.000
= Rp. 8.500
Keuntungan Bersih
= Pendapatan - Pengeluaran
= Rp. 1.440.000 – Rp. 836.000
= Rp. 604.000
BEP Produksi
=
Hasil Penjualan −Keuntungan Bersih
=
Rp . 1.440 .000 −Rp . 604 .000
=
Harga Produk /Bungkus
Rp . 3.000
Rp . 836 .000
Rp . 3.000 /bungkus
= 278,66 bungkus
BEP Penjualan
=
=
=
Hasil Penjualan −Keuntungan Bersih
Produk Per Bulan
Rp . 1.440 .000 −Rp . 604 .000
2 kg x 4 Kali Kerja X 60 bungkus
Rp . 836 .000
480 bungkus
= Rp. 1.741 /bungkus
Tingkat Pengembalian Modal =
=
Keuntungan Bersih −Penyusutan
biaya investasi
Rp . 604 .000 −8.500
Rp . 170 .000
5
=
Rp . 596.000
Rp . 170 .000
= 3,5 bulan
Waktu Balik Modal
=
=
1
Tingkat Pengembalian
Modal
1
3,5
= 0,28 bulan
B/C Rasio
=
=
Hasil Penjualan
Biaya Produksi
Rp . 1.440 .000
Rp . 836 .000
= 1,72
Jenis produk ini merupakan makanan hasil olahan ikan payus dengan nama
produk : kerupuk Bakso Ikan Payus. Karakteristik rasa produk ini terdiri dari balado,
original, asin, pedas manis. Kegiatan pemasaran dilakukan pada areal kampus dan
areal kota Serang seperti Terminal Pakupatan, Alun-alun dan daerah tempat tinggal
praktikan yaitu perumahan Bumi Mutiara Serang. Analisis hasil pemasaran produk
bakso ikan dengan modal usaha yaitu Rp Rp. 1.056.000 menghasilkan ± 60 bungkus
untuk 2 kg bahan baku. Keuntungan bersih dari penjualan produk ini sekitar Rp.
604.000 dengan modal yang dikeluarkan sebesar Rp 836.000 dan total penjualan
sebesar Rp. 1.440.000
Jika dikaitkan dengan keuntungan yang diperoleh pada pemasaran produk
diluar dari biaya variable dan biaya operasional maka akan dihasilkan pendapatan
atau keuntungan sekitar 10 % dari biaya investasi atau biaya pengolahan. Sehingga
dapat disimpulkan dari perhitungan B/C rasio atau hasil penjualan dibagi biaya
produksi usaha penjualan produk kerupuk bakso ikan untuk perkemasan dijual
dengan harga Rp.3000 layak untuk dijalankan stelah dianalisis dari segi modal usaha
hingga keuntungan yang akan diperoleh.
Analisa pelanggan digunakan untuk melihat bagaimana konsumen mengambil
keputusan dan peran pemasaran di dalamnya. Perilaku konsumen dapat didefinisikan
sebagai kegiatan dan proses pengambilan keputusan yang terlibat dalam memilih
antara alternatif, pengadaan dan menggunakan produk atau jasa. Hal ini kadang-
6
kadang menyarankan bahwa perilaku pembeli hanya menarik bagi pemasar karena
mereka ingin mempengaruhi dan mengubahnya (Crawford, 1997).
KESIMPULAN
Salah satu jenis olahan produk yang berbahan dasar ikan adalah bakso. Produk
bakso ikan termasuk ke dalam fish jelly product. Bakso juga merupakan salah satu
dari produk diversifikasi perikanan dimana tekstur menjadi salah satu parameter
penting dalam penentuan mutu. Kesimpulan dari inovasi produk kerupuk bakso ikan
payus ini jika dikaitkan dengan keuntungan yang diperoleh pada pemasaran produk
diluar dari biaya variable dan biaya operasional maka akan dihasilkan pendapatan
atau keuntungan sekitar 10 % dari biaya investasi atau biaya pengolahan. Keuntungan
bersih dari penjualan produk ini sekitar Rp. 604.000 dengan modal yang dikeluarkan
sebesar Rp 836.000 dan total penjualan sebesar Rp. 1.440.000. Sehingga dapat
disimpulkan dari perhitungan B/C rasio atau hasil penjualan dibagi biaya produksi
usaha penjualan produk mpek-mpek ikan bandeng untuk perkemasan dijual dengan
harga Rp.3000 layak untuk dijalankan stelah dianalisis dari segi modal usaha hingga
keuntungan yang akan diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin ZA. 2009. Profil Pengolahan dan Diversifikasi Produk Hasil Perikanan di
Provinsi Banten. Bahan Pelatihan Diversifikasi Nilai Tambah Produk
Perikanan. Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Untirta. Serang.
Andarwulan, N dan Hariyadi, P., 2004. Perubahan Mutu (Fisik, Kimia, Mikrobiologi)
selama Pengolahan dan Penyimpanan Produk Pangan. Pusat Studi Pangan dan
Gizi, IPB
Aswar. 1995. Pembuatan Fish Nugget dari Ikan Nila merah (Oreochromis sp ).
Skripsi, Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan. Institut
Pertanian Bogor.
Badan Standardisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Idonesia No. 01-2729.1-2006
Mutu Ikan Segar. Jakarta.
Badan Standardisasi Nasional. 2006. Standar Nasional Idonesia No. 4106.1-2006
Bandeng Presto Bagian I. Jakarta.
7
Crawford, I.M. 1997. Agricultural and Food Marketing Management. FAO Regional
Office for Africa.
Direktorat Pemasaran Dalam Negeri. 2012. Warta Pasar Ikan dan Kemandirian
Pangan. Dirjen PPHP
Saanin H. 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan Bagian I. Bina Cipta,
Bandung. 256 hal.
Saleh, 2002. Kumpulan Hasil-Hasil Penelitian Pasca Panen Perikanan. Pusat Riset
Pengolahan Produk Dan Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan Badan
Riset Kelautan Dan Perikanan Departemen Kelautan Dan Perikanan. Jakarta.
Syartiwidya, 2003. Kajian Tekstur dan Perubahan Mikrostruktur Nugget Ikan Selama
Pengolahan dan Penyimpanan. Tesis. Program Pascasarjana, Institut Pertanian
Bogor. Bogor
LAMPIRAN
8
9
10
nbhvbvv
11
12