Gagal Ginjal akut kro nik

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ginjal merupakan organ vital yang berperan sangat penting sangat penting dalam mempertahankan
kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit dan asam basa
dengan cara menyaring darah, reabsorbsi selektif air, elektrolit dan non-elektrolit, serta mengekskresi
kelebihannya sebagai kemih. Fungsi primer ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi cairan
ekstra sel dalam batas-batas normal. Ginjal dilalui oleh sekitar 1.200 ml darah per menit.
Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian besar yakni gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik Penyakit
ginjal merupakan penyakit yang paling sering ditemukan di masyarakat. Merujuk data dari PERNEFRI
(Perhimpunan Nefrologi Indonesia), 8,6% dari penduduk Indonesia menderita Penyakit Ginjal Kronik
(PGK).
Definisi
Gagal ginjal adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal.
Pada kondisi normal, pertama-tama darah akan masuk ke glomerulus dan mengalami penyaringan melalui
pembuluh darah halus yang disebut kapiler. Di sini air dan zat-zat yang masih berguna yang terkandung
akan diserap lagi dan akan terjadi penambahan zat-zat sampah metabolisme lain. Hasil akhir dari proses ini
adalah urin (air seni).

salah satu bagian ginjal yang mengalami kerusakan


Penyakit gagal ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal mengalami penurunan hingga
akhirnya tidak lagi mampu bekerja sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh,
menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium dan kalium di dalam darah atau produksi
urin.
Penyakit gagal ginjal ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau terluka
dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri. Penyakit gagal ginjal lebih sering dialami
mereka yang berusia dewasa, terlebih pada kaum lanjut usia.

1

Penyebab
Penyebab gagal ginjal akut dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
1. Penyebab prerenal, yakni berkurangnya aliran darah ke ginjal. Hal ini dapat disebabkan oleh:
 hipovolemia (volume darah yang kurang), misalnya karena perdarahan yang hebat.
 Dehidrasi karena kehilangan cairan, misalnya karena muntah-muntah, diare, berkeringat banyak dan
demam.
 Dehidrasi karena kurangnya asupan Makanan.
 Obat-obatan, misalnya obat diuretic yang menyebabkan pengeluaran cairan berlebihan berupa urin.
 Gangguan aliran darah ke ginjal yang disebabkan sumbatan pada pembuluh darah ginjal.
2. Penyebab renal di mana kerusakan terjadi pada ginjal.

 Sepsis adalah sistem imun tubuh berlebihan karena terjadi infeksi sehingga menyebabkan
peradangan dan merusak ginjal.
 Obat-obatan yang toksik terhadap ginjal.
 Rhabdomyolysis adalah terjadinya kerusakan otot sehingga menyebabkan serat otot yang rusak
menyumbat sistem filtrasi ginjal. Hal ini bisa terjadi karena trauma atau luka bakar yang hebat.
3. Penyebab postrenal, di mana aliran urin dari ginjal terganggu.
 Sumbatan saluran kemih (ureter atau kandung kencing) menyebabkan aliran urin berbalik arah ke
ginjal. Jika tekanan semakin tinggi maka dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan ginjal menjadi
tidak berfungsi lagi.
 Pembesaran prostat atau kanker prostat dapat menghambat uretra (bagian dari saluran kemih) dan
menghambat pengosongan kandung kencing.
 Tumor di perut yang menekan serta menyumbat ureter.
 Batu ginjal.
Penyebab gagal ginjal kronik antara lain:
 Diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2 yang tidak terkontrol dan menyebabkan nefropati diabetikum.
 Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol (hipertensi).
 Peradangan dan kerusakan pada glomerulus (glomerulonefritis), misalnya karena penyakit lupus
atau pasca infeksi.
 Penyakit ginjal polikistik, kelainan bawaan di mana kedua ginjal memiliki kista multipel.
 Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka lama atau penggunaan obat yang bersifat toksik

terhadap ginjal.
 Pembuluh darah arteri yang tersumbat dan mengeras (atherosklerosis) menyebabkan aliran darah ke
ginjal berkurang, sehingga sel-sel ginjal menjadi rusak (iskemia).
2

Gejala klinis gagal ginjal
Gejala klinis gagal ginjal yaitu :
 Penderita mengalami mual, muntah,diare, pucat (anemia), dan hipertensi.
 Nokturia (sering buang air kecil di malam hari).
 Pembengkakan tungkai, kaki atau pergelangan kaki. Pembengkakan yang menyeluruh (karena terjadi
penimbunan cairan).
 Berkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki.
 Kulit dari membran mukosa kering akibat dehidrasi.
 Manisfestasi sistem saraf (lemah, sakit kepala, kedutan otot, dan kejang).
 Perubahan pengeluaran produksi urine (sedikit, dapat mengandung darah,
 berat jenis sedikit rendah, yaitu 1.010 gr/ml)
 Peningkatan konsentrasi serum urea (tetap), kadar kreatinin, dan laju endap darah (LED) tergantung
katabolisme (pemecahan protein), perfusi renal, serta asupan protein,
 Kulit gatal dan kulit biasanya kering dan bersisik, tidak jarang dijumpai timbunan kristal urea pada kulit
muka dan dinamakan urea frost

 Kencing terasa kurang dibandingkan dengan kebiasaan sebelumnya.
 Kencing berubah warna, berbusa, atau sering bangun malam untuk kencing.
 Lekas capek atau lemah, akibat kotoran tidak bisa dibuang oleh ginjal.
 Kepala Pusing dan Sulit berkonsentrasi.
 Tubuh Merasa Kedinginan.
Pencegahan gagal ginjal
Pencegahan adalah hal-hal yang dilakukan sebelum seseorang atau organisme terkena penyakit atau
terganggu aktivitasnya karena suatu bibit penyakit (menghindari faktor resiko). Pencegahan gagal ginjal,
antara lain :
 Setiap orang harus memiliki gaya hidup sehat dengan menjaga pola makan dan olahraga teratur.
 Membiasakan meminum air dalam jumlah yang cukup merupakan hal yang harus dilakukan setiap
orang sehingga faktor resiko untuk mengalami gangguan ginjal dapat dikurangi.
 Rehidrasi cairan elektrolit yang adekuat pada penderita-penderita gastroenteritis akut.
 Transfusi darah atau pemberian cairan yang adekuat selama pembedahan, dan pada trauma-trauma
kecelakaan atau luka bakar.
 Mengusahakan hidrasi yang cukup pada penderita-penderita diabetes melitus yang akan dilakukan
pemeriksaan dengan zat kontras radiografik.
3

 Pengelolaan yang optimal untuk mengatasi syok kardiogenik maupun septik.

 Cegah hipotensi dalam jangka panjang.
 Penyebab hipoperfusi ginjal hendaknya dihindari dan bila sudah terjadi harus segera diperbaiki.
 Mengatur pola konsumsi protein.
 Sedikit mengkonsumsi garam. Pola konsumsi garam yang tinggi akan meningkatkan ekskresi kalsium
dalam air kemih yang dapat menumpuk dan membentuk kristal.
 Mengurangi makanan yang mengandung kolesterol tinggi.
Penatalaksanaan
Pengobatan ialah tindakan yang dilakukan untuk menyembuhkan, menghilangkan dan meminimalisir
keparahan dari luka, gejala penyakit dan penyakit. Pengobatan gagal ginjal , yaitu :
 Orang yang mengalami gagal ginjal harus mengatur konsumsi dietnya , terutama gagal ginjal akut agar
tidak menjadi kronik dan gagal ginjal kronik tidak semakin parah. Pengaturan Diet yamg dimaksud
ialah :
 Dianjurkan pemberian 20-40 gram protein per hari yang mempunyai nilai biologis yang tinggi
(mengandung asam amino esensial) seperti telur, susu dan daging. Pada saat ini pemberian kalori
harus dinaikkan menjadi 2000-2500 kalori per hari, disertai dengan multivitamin.
 Batasi makanan yang mengandung kalium dan fosfat (pisang, jeruk dan kopi).
 Pemberian garam dibatasi yaitu, 0,5 gram per hari.
 Dengan melakukan control terhadap diet, maka secara penyakit lain (komplikasi) akibat gagal ginjal
bisa diatasi seperti hipertensi, anemia dan hiperkalemia.



Pengaturan kebutuhan cairan dan keseimbangan elektrolit sangat dianjurkan dalam pengobatan gagal
ginjal
Secara terkhusus pengobatan gagal ginjal kronik ialah melakukan dialisis (cuci darah) dan operasi
transplantasi ginjal

4

1. Dialisis (cuci darah)

Dialisis (cuci darah)
Dialisis adalah pengalihan darah pasien dari tubuhnya melalui dialiser (tabung ginjal buatan)
yang terjadi secara difusi dan ultrafiltrasi, kemudian darah kembali lagi kedalam tubuh pasien. Dialiser
terdiri dari dua kompartemen yang terpisah yaitu kompartemen darah dan kompartemen dialisat yang
dibatasi oleh selaput semipermiabel buatan.
2. Transplantasi ginjal

Ginjal hasil transplantasi
Transplantasi adalah usaha untuk memindahkan sebagian dari bagian tubuh dari satu tempat ke
tempat lain pada tubuhnya sendiri atau memindahkan sel, jaringan, (kumpulan jaringan) atau organ

tubuh dari donor kepala resipien.

5

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gagal ginjal adalah suatu kondisi di mana ginjal tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal
menyerang orang dewasa dan usia lanjut. Gagal ginjal terbagi atas gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis.
Penyebab gagal ginjal adalah hal-hal yang selalu disepelekan oleh banyak kalangan yaitu gaya hidup dan
pola makan. Gagal ginjal juga dipicu karena hipertensi dan anemia. Pencegahan gagal ginjal ialah
membatasi konsumsi makanan yang tidak sehat dan lakukan cara hidup yang sehat. Pengobatan gagal
ginjal dengan cara meminum obat-obatan, mengontrol makanan dan cairan yang akan masuk dalam tubuh
(sesuai ketentuan) apabila sudah kronik, harus melakukan dialisis (cuci darah) dan transplantasi ginjal.
3.2 Saran
Hindari keseringan memakan junk food dan makanan yang mengandung sodium, natrium, msg, dll.
Makanan tersebut menjadi faktor resiko kejadian gagal ginjal dan komplikasinya. Apabila mengalami
gagal ginjal maka secara tidak langsng akan mengusik kenyamanan hidup dan mempengaruhi keadaan
ekonomi, biaya untuk dialisis dan transplantasi ginjal bukan biaya yang sedikit. Jadi, hidup sehat mulai
sekarang tanpa ditunda lagi.


Paramedic Suaran

Berry Ramadhan

6