MEMBANGUN BISNIS WEB HOSTING MENGUNAKAN SERVER LINUX SLACKWARE 12.1

MEMBANGUN BISNIS WEB HOSTING
MENGUNAKAN SERVER LINUX SLACKWARE 12.1

IMAN HADI WIBOWO
Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer
Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya, 100, Pondok Cina, Depok
E-Mail : iMaNeZ_NeRo@yahoo.com

ABSTRAK
Perkembangan bisnis webhosting di Indonesia semakin pesat dan
menjanjikan, seiring dengan berkembangnya teknologi dan penggunaan internet.
Perkembangan ini tentunya diikuti dengan semakin banyaknya perusahaan yang
bersaing dalam industri hosting. Webhosting adalah salah satu bentuk layanan jasa
penyewaan tempat di internet yang memungkinkan perorangan ataupun organisasi
menampilkan suatu halaman web di Internet.
Pada saat membicarakan sebuah web, maka tidak akan terlepas dengan
masalah hosting. Dalam pemilihan sebuah hosting juga sangat menjadi faktor
yang kritikal terutama untuk perusahaan bisnis atau institusi yang menjadi web
sites sebagai media update informasinya. Pada saat website sudah selesai dibuat
dan supaya web tersebut dapat dilihat oleh semua orang di Internet maka

dibutuhkan suatu sistem yang biasa disebut dengan Web Server.
Dengan pemanfaatan sistem operasi Linux Slackware 12.1 dengan
software-software yang terdapat didalamnya, kita dapat membuat webhosting
sendiri dengan fasilitas yang sama seperti perusahan webhosting yang
menyediakan layanan webhosting. Penulis menggunakan jaringan lokal sebagai
uji coba dalam pembuatan webhosting ini.
Kata kunci : WebHosting, Web Server, Dns Server, Mail Server, Ftp Server, SSH
Server, Linux Slackware.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pertumbuhan
jumlah
perusahan yang memberikan layanan
webhosting dari tahun ke tahun
semakin meningkat, indikatornyaa
bisa dilihat di google, jika beberapa
tahun yang lalu bila ingin mencari
dengan kata kunci "Perusahan
Indonesia
penyedia

layanan

webhosting" maka akan mendapat
jawaban tidak lebih dari 100 entry,
dari angka tersebut, sekitar 15%
menunjukan
jumlah
perusahaan
penyedia layanan webhosting.
Banyaknya iklan-iklan yang
menawarkan jasa webhosting dengan
harga murah, contohnya Rp. 30.000
per bulan untuk space yang sudah
cukup besar yaitu 100Mb. Dengan
harga semurah itu biasanya akan

menemukan beberapa batasan fitur,
seperti account email yang terbatas,
tidak mendukung databases, tidak ada
scripts preinstall website dan lainnya.

Bisnis webhosting, tidak jauh
berbeda dengan bisnis real estate,
misalnya apartemen. Dalam bisnis
webhosting, penyewa identik dengan
pengguna apartemen. Keduanya
bersifat hak guna, bukan hak milik.
Dan tentu, keduanya membutuhkan
maintenance atau perawatan serta
upgrade jika diperlukan. Hanya saja,
bisnis webhosting jauh lebih murah,
jauh lebih luas pangsanya dan jelas,
lebih menguntungkan dari sisi
persentase keuntungan. Tak heran,
jika tren bisnis webhosting semakin
merajalela seiring dengan tingginya
pengguna internet aktif di Indonesia.
Penggunaan teknologi Linux
sebagai sistem operasi server sudah
tidak diragukan lagi. Itu terbukti
dengan semakin meluasnya pemakain

Linux di perusahaan penyedia jasa
yang berhubungan dengan internet,
seperti webhosting dan ISP (Internet
Service Provider).
Dari latar belakang masalah
ini,
penulis
memanfaatkan
penggunaan teknologi sistem operasi
Linux untuk membangun bisnis
webhosting, karena pada sistem
operasi Linux terdapat aplikasi yang
digunakan untuk membangun server
internet, seperti : DNS Server, FTP
Server, Web Server, Mail Server,
SSH Server.
Rumusan Masalah
Batasan
masalah
dalam

penulisan ini adalah aplikasi-aplikasi
yang digunakan dalam membangun
bisnis webhosting, yaitu web server,
dns server, ftp server, ssh server, dan
mail server. Selain itu, penulis juga

memberikan batasan masalah pada
konfigurasi dan sistem operasi Linux
distro Slackware 12.1.
Tujuan Penulisan
Membangun
webhosting
sendiri tanpa harus hosting ke
penyedia hosting yang ada di Internet
dengan memanfaatkan sistem operasi
Linux sebagai penyedia layanan
webhosting (DNS Server, Web
Server, FTP Server, SSH Server, Mail
Server).
TINJAUAN PUSTAKA

Webhosting
Web hosting adalah salah satu
bentuk layanan jasa penyewaan
tempat
di
internet
yang
memungkinkan perorangan ataupun
organisasi menampilkan layanan jasa
atau produknya di web / situs
internet. Ada tiga tipe layanan utama
dalam hosting yaitu : [5]
• Shered Hosting :
Layanan hosting yang diberikan
dengan
meletakan
file-file
pelanggan dalam satu server
bersama
dengan

pelanggan
lainnya. Cara ini memang lebih
hemat dalam investasi awal, akan
tetapi menjadi masalah pada saat
situs pelanggan menjadi semakin
besar serta semakin banyak
pengaksesnya.
• Dedicated Hosting :
Salah satu tipe dari layanan
hosting
yang
memberikan
kesempatan kepada pelanggan
untuk
meletakkan
file-file
situsnya pada sebuah server yang
khusus
disewakan
kepada

pelanggan oleh penyelenggara
jasa layanan. Dengan cara ini
maka
pengisi
data
akan



mempunyai keleluasaan dalam
mengembangkan muatan maupun
aplikasi pada servernnya dan
dijamin unjuk kerjanya akan tetap
baik.
Mekanisme
ini
kemungkinan
cocok
untuk
perusahaan kecil dan menengah

yang tidak memiliki staff khusus
untuk mengelola situs dan
servernya.
Co-location :
Penempatan beberapa alat pada
suatu daerah yang sama. Seperti
menginstall dan merawat sebuah
komputer di sebuah Internet
Service Provider (ISP) yang
dimiliki oleh sebuah perusahaan
atau group. Sebagai contoh, suatu
perusahaan ingin melakukan
colocation salah satu dari
servernya di ISP dalam rangka
penghematan,
atau
untuk
mempermudah akses secara luas.

Siapa yang membutuhkan Web

Hosting
Setiap
orang
ataupun
perusahaan dapat menyewa tempat
atau memanfaatkan jasa webhosting
ini, didukung dengan kemajuan
teknologi informasi yang ada saat ini
maka pemanfaatkan jasa web hosting
merupakan alternatif yang handal
untuk
melakukan
promosi,
penyebaran informasi, berjualan, serta
layanan publik.
Mengapa perlu WebHosting
Kecepatan
menyebarkan
informasi tentang jasa, produk,
layanan publik dan lainya merupakan

tolok
ukur
keberasilan
bisnis
perorangan atau perusahaan. Contoh
pertama : di Indonesia dengan sekitar
100 juta pengguna telepon genggam

yang tentu saja dapat tersambung ke
internet melalui gprs, tidak ada alasan
lagi untuk tidak tersambung ke dunia
maya, bahkan di daerah terpecil
sekalipu. Contoh kedua : seorang
mahasiswa kedokteran, dengan dana
yang terbatas, untuk mengantisipasi
membeli buku kuliah kedokteran
yang harganya bisa mencapai jutaan
rupiah,
dapat
dengan
mudah
memperoleh
informasi
ilmu
pengetahuan dan teknologi melalui
situs web, dan ini menjadi tanggung
jawab penyelenggara pendidikan
untuk menyediakan layanan web site
guna memajukan pendidikan. Bahkan
sebaiknya dosen memiliki website.
Teknologi yang digunakan
Salah satu teknologi yang
digunakan adalah fail over hosting,
teknologi ini memungkinkan layanan
tetap online 24 jam karena didukung
oleh beberapa server komputer yang
secara otomatis akan menggantikan
tugas
server
komputer
yang
mengalami kerusakan.
Mengenal Linux
Linux adalah sebuah program
open source yang gratis di bawah
GNU, sistem operasi 32-64 bit, yang
merupakan turunan dari Unix dan
dapat dijalankan pada berbagai
macam platform perangkat keras dari
Intel X86, hingga prosesor RICS.
Linux sebagai program open source
yang gratis salah satu yang membuat
linux terkenal adalah karena gratis.
Dengan lisensi GNU (Gnu Not Unix)
anda memperoleh program, lengkap
dengan kode sumbernya (source
code). Tidak hanya itu, anda
diberikan hak untuk mengkopi
sebanyak anda mau, atau bahkan
mengubah kode sumbernya. Dan itu

semua
legal
dibawah
lisensi.
Meskipun gratis, lisensi GNU
memperbolehkan pihak yang ingin
menarik biaya untuk penggandaan
maupun pengiriman program.
ANALISIS DAN PERANCANGAN
Analisis WebHosting
Webhosting adalah peletakan
data situs pada sebuah server yang
terkoneksi dengan jaringan Internet
yang selanjutnya membuat situs web
akan bisa di akses di Internet.

Terlihat bagaimana seorang
user di Internet melakukan browsing
akses ke suatu layanan di web server,
pada saat komputer melakukan
request ke server tersebut dengan
mengetikan suatu penamanan domain
di browser, lalu browser meneruskan
permintaan tersebut ke jaringan.
Mesin DNS local melakukan
tugasnya dengan mempresentasikan
penamaan domain ke alamat IP
Address tertentu dan dikembalikan ke
komputer
sumber.
Selanjutnya
request dari browser tersebut
dibungkus oleh oleh protocol tertentu
(HTTP) dan dibawa oleh protocol
TCP untuk melakukan handshake ke
server tujuan.
Dalam
membangun
webhosting aplikasi utama yang
digunakan adalah Web Server.
Penulis,
menggunakan
Apache

sebagai
Web
Server
dalam
membangun webhosting. Pemilihan
Apache
sebagai
web
server
dikarenakan terdapat fitur yang
berguna untuk menampung 250 data
situs. Fitur tersebut dinamakan
VirtualHost. Dengan memanfaatkan
VirtualHost tersebut server yang akan
digunakan untuk webhosting hanya
membutuhkan satu IP publik. Dengan
kata lain satu IP publik dapat
menampung maksimal 250 data situs.
Webhosting identik dengan
pembagian space / ruang untuk
menyimpan data situs. Aplikasi yang
digunakan penulis dalam pembagian
space adalah diskquota bawanan dari
Linux yang dapat dikonfigurasikan
berdasarkan user ataupun group.
Penulis menggunakan konfigurasi
berdasarkan group dikarenakan lebih
mudah dan efektif. Pada saat penulis
membuat suatu group dengan quota
100Mb maka setiap user yang
dimasukan kedalam group tersebut
akan mendapatkan space yang sama
dengan group tersebut.
Pemanfaatan Linux sebagai
sistem operasi multiuser. Artinya
Linux dapat digunakan oleh banyak
user dan setiap user memiliki hak
akses tertentu. User yang ingin
menggunakan
Linux
harus
mengetikan username dan password.
Apabila username dan password yang
diketikan benar, maka user akan
diizinkan memasuki sistem linux dan
menempati masing-masing home
direktorinya. Home direktori ini dapat
dianalogikan seperti kamar-kamar
dalam sebuah rumah. Setiap user
akan mendapat jatah kamar masingmasing dan tidak menggunakan
kamar orang lain. Administrator
memegang peranan penting dalam
mengatur user-user ini. Sebagai

contoh : adminstrator mendaftarkan
user imanhadi dengan password
12345 dan menempatkan pada group
personal
yang
sudah
dikonfugurasikanp mendapat space
sebesar 100Mb, maka secara otomatis
user tersebut akan diterbentuk pada
direktori
/home/personal/imanhadi.
Perancangan Webhosting
Perancangan
webhosting
dimulai dengan kebutuhan hardware
dan software yang digunakan, proses
instalasi Linux Slackware 12.1,
konfigurasi network, pembuatan DNS
Server, Web Server, FTP Server, SSH
Server, Mail Server, sehingga dapat
berjalan dengan fungsinya.
Kebutuhan Hardware
Untuk membangun sebuah
server yang digunakan untuk
webhosting diperlukan spesifikasi
hardware yang cukup tinggi. Alasan
digunakannya spesifikasi hardware
yang tinggi karena server webhosting
akan digunakan untuk melayani
ratusan pelanggan yang telah
menitipkan websitenya ke server
webhosting. Kinerja server harus
stabil itu dikarenakan server harus
online selama 24 jam non stop.
Spesifikasi minimum yang
dianjurkan untuk membangun server
web yaitu menggunakan komputer
pentium 4 3GHZ, dengan memori
1GB, harddisk 80 GB, dan sistem
operasi Linux.
Kebutuhan Software
Setelah penulis menentukan
berbagai kebutuhan hardware untuk
mendukung server, kebutuhan lainnya
yang sangat penting adalah perangkat
lunak
atau
software
untuk
mendukung berjalannya server-server

tersebut. Software dan paket-paket
yang dibutuhkan adalah sebagai
berikut :
• Sistem Operasi Linux Slackware
12.1
Sistem operasi ini dibutuhkan
karena penulis akan melakukan
pembuatan webhosting pada
sistem operasi Slackware 12.1.
• Bind
Merupakan suatu paket yang
digunakan dalam pembuatan DNS
server. Secara default paket ini
sudah terinstal dalam sistem
operasi
linux.
Penulis
menggunakan bind-9-4.2-i486-2.
• Apache Web Server
Merupakan suatu paket utama
dalam membangun Web Server.
Secara default paket ini sudah
terinstal dalam sistem operasi
Linux. Penulis menggunakan
Apache 2.2.8.
• Sendmail
Sendmail merupakan paket utama
dalam membangun mail server.
Sercara default paket ini sudah
terinstal dalam sitem opersi linux
Slackware.
• Vsftp
Merupkan paket yang digunakan
dalam membangun server FTP.
Penulis menggunakan program ini
karena dianggap lebih aman
dalam mentransfer data.
• Mysql
Merupakan paket database server
yang
digunakan
untuk
menyediakan paket pengelolahan
database dalam server. Penulis
menggunakan MySql 4.2.1
• PHP
Merupakan bahasa pemrograman
yang digunakan untuk membuat
web. Penulis menggunakan PHP
5.







PHP MyAdmin
Merupakan paket yang digunakan
untuk mengelolah database yang
terintegrasi dengan webbase.
Penulis
menggunakan
phpMyAdmin 3.1.4.
Squierllmail
Merupakan paket yang digunakan
untuk
mengelola
mail
menggunkan tampilan webbase.
Penulis
menggunakan
Squierllmail versi 1.4.17.
Vmware Workstation
Merupakan virtual mesin yang
digunakan
penulis
untuk
melakukan simulasi terhadap
server Linux.

DNS SERVER
Fungsi utama DNS adalah
menterjemahkan alamat IP menjadi
suatu nama domain sehingga nama
tersebut mudah untuk diingat
dibandingkan harus mengingat alamat
IP dari domain tersebut.
Berikut adalah konfigurasi
DNS yang akan digunakan untuk
pembuatan DNS Server pada suatu
jaringan. Dalam penulisan ini penulis
menggunakan 2 server DNS yaitu
NS1 sebagai master DNS dan NS2
sebagai secondary DNS. Software
implementasi DNS yang digunakan
pada penulisan ini adalah bind-9-4.2i486-2. Selanjutnya yang akan
dilakukan adalah proses konfigurasi
DNS
dengan
langkah-langkah
sebagai berikut :


Konfigurasi File named.conf

File
named.conf
yang
merupakan file utama dan yang
pertama kali diload oleh sistem bind.
Langkah pertama yang harus
dilakukan
adalah
memberikan

perintah vi /etc/named.conf pada
shell, kemudian akan terlihat seperti
gambar dibawah ini :

Beberapa perubahan akan
dilakukan pada file named.conf
dengan menggunakan editor vi,
penulis akan menjelaskan tentang
pembuatan primary name server dan
juga akan menjelaskan tentang
pembuatan secondary name server
sebagai backup apabila primary name
server mengalami down.
WEB SERVER
Jika DNS Server telah
berjalan, maka yang dilakukan
berikutnya adalah proses pembuatan
web server, langkah-langkah yang
akan dilakukan adalah sebagai
berikkut :
• Konfigurasi File httpd.conf
Untuk melakukan konfigurasi
web server yang pertama kali harus
dilakukan
adalah
melakukan
konfigurasi file httpd.conf yang
terletak pada direktori etc. Untuk
lebih jelasnya diketikan perintah vi
/etc/http/httpd.conf untuk melakukan
konfigurasi file httpd.conf dengan
menggunakan editor vi.
Pada file httpd.conf tersebut akan
dicari tulisan yang mengandung kata-

kata yang akan dikonfigurasi seperti
ServerName,
DocumentRoot,
DirektoryIndex, dan VirtualHost.
Yang pertama akan dikonfigurasi
adalah ServerName. Untuk mencari
baris
yang
mengandung
kata
ServerName akan menggunakan
keunggulan dari editor vi yaitu
dengan
menggunakan
mode
command lalu mengetikan "/" yang di
ikuti kata yang dicari.
Untuk
menemukan
kata
ServerName
maka
diketikan
/ServerName. Setelah ditemukan
tulisan ServerName, kemudian hapus
tanda # dan mengetikan ServerName
www.linuxhosting.com:80.
80
menerangkan bahwa port yang
digunakan untuk web server adalah
port 80.
#ServerName www.example.com:80
ServerName
www.linuxhosting.com:80

Baris
yang
dikonfigurasi
selanjutnya adalah DirectoryIndex
dengan menetikan DirectoryIndex
dan menambahkan index.php agar
semua file-file berekstensi php dapat
digunakan.

Pada tahap ini konfigurasi dapat
dikatakan selesai. Untuk mencoba
web server ini dibuat sebuah file
dengan tipe php untuk menampilkan
sebuah halaman info di Linux. Untuk
membuat file tersebut menggunakan
perintah
vi
/srv/www/htdocs/index.php
lalu
pada editor vi dapat mengetikan
perintah php untuk menampilkan
halaman php info kemudian simpan
dan keluar.


Kemudian untuk mencoba web
server yang telah dibuat, tapi
sebelumnya harus merestart terlebih
dahulu
service
httpd
dengan
menggunakan perintah dibawah ini :
# /etc/rc.d/rc.httpd restart

Untuk mencoba buka aplikasi mozilla
firefox dan mengetikan alamat
domain yang telah dibuat yaitu
www.linuxhosting.com, maka akan
mendapatkan tampilan berikut ini :


DirectoryIndex
index.html
index.htm index.php


Kemudian selanjutnya akan
dikonfigurasi baris virtualhost, user
directory dari masing-masing user,
serta module php.
#Virtual hosts
Include /etc/http/extra/httpdvhosts.conf
#User directory
Include /etc/http/extra/httpduserdir.conf
#module_php
Include
/etc/httpd/mod_php.conf

FTP SERVER
FTP atau File Transfer
Protocol merupakan service yang
digunakan untuk keperluan transfer
file. Dengan memanfaatkan service
FTP, user dapat mengirim (upload)
file ke server dan dapat mengambil
(download) file dari server. Seperti

halnya telnet, service FTP dianggap
kurang secure karena data yang
dikirim tidak dienkripsi.
Dalam membangun sebuah
server FTP ini penulis menggunakan
aplikasi vsftpd. Aplikasi ini sudah
terdapat dalam instalasi linux
Slackware 12.1. Ada dua jenis Server
FTP, yaitu :
• Anonymous atau public FTP
server
Server FTP jenis ini dapat diakses
oleh
sembarang
user,
menggunakan login ftp atau
anonymous. Public FTP server
banyak
digunakan
untuk
keperluan sharing atau dowload
file-file yang bersift free atau
open source. User yang teleh
masuk kedalam FTP server dapat
menjumpai file-file yang boleh
didownload biasanya di dalam
direktori /pub. Padahal direktori
ini sebenarnya adalah direktori
/home/ftp/pub.
• Non anonymous FTP server
Server jenis ini hanya dapat
diakses oleh user yang sudah
memiliki login dan password.
Secara teori, semua user yang bisa
login ke server SSH pasti bisa
login ke server FTP.
Setelah
login,
user
akan
menempati home direktorinya
masing-masing. User juga boleh
melakukan download atau upload
file.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam membangun FTP server pada
linux Slackware 12.1 adalah sebagai
berikut :
• Mengedit file inetd.conf yang
terletak pada /etc/inetd.conf
#ftp
stream
tcp nowait
root
/usr/sbin/tcpd
vsftpd

Hapus simbol # dan edit menjadi
ftp
stream
tcp nowait
root
/usr/sbin/tcpd
vsftpd




Keluar dari editor vi dan simpan
konfigurasi.
Restart service inetd
#/etc/rc.d/rc.inetd restart

SSH SERVER
Server SSH menyediakan
service untuk keperluan remote login.
Ide remote login dari client ke server
SSH via jaringan. User cukup
menggunakan aplikasi client SSH
seperti : ssh, putty, dan sebagainya.
SSH merupakan salah satu pengganti
telnet dan rlogin yang dianggap
kurang secure. Kedua service tersebut
sidaj
sangat
populer,
namun
informasi yang lalu-lalang antara
client dan server tidak "terlindungi"
karena tidak di-enkripsi. Hal ini,
menyebabkan
informasi
mudah
disadap dan dibaca oleh orang yang
tidak berhak. SSH dapat menutupi
kekurangan
tersebut
dengan
menerapkan enkripsi berdasarkan
algoritma DSA dan RSA. Sehingga
data (termasuk login password) yang
dikirim
akan
lebih
terjamin
kerahasiannya.
Penulis menggunakan aplikasi
SSH default dari instalasi linux
Slackware 12.1. Untuk mengaktifkan
server SSH penulis menggunakan
perintah berikut ini :
#/etc/rc.d/rc.sshd start

Kemudian melakukan tes koneksi ke
server dari salah satu komputer client
dengan menggunakan perintah :
#ssh www.linuxhosting.com –l
root

Perintah diatas untuk melakukan
remote
login
ke
server

www.linuxhosting.com menggunakan
login root. Jika koneksi dapat
dilakukan, akan tampak sebagai
berikut :
The
authenticity
of
host
'www.linuxhosting.com
(172.16.0.1)'
can't
be
established
RSA key fingerprint is
3d:ef:82:ef:7d:e4:9d:dc:62:97:
ac:c4:3a:13:b8:ff.
Are you sure want to continue
connecting (yes/no)? Yes
Warning: Permanently added
'www.linuxhosting.com,172.16.0
.1' (RSA) to the list of known
hosts.
root@www.linuxhosting.com's
password

Jika password yang diketikan benar
maka kita dapat login ke server SSH.
Untuk keluar dari server SSH dan
mengakhiri koneksi, ketikan :
exit

Slackware 12.1 telah menyiapkan
segala sesuatunya sehingga akan
membantu siapa saja yang ingin
membangun server SSH dengan cepat
dan mudah.
MAIL SERVER
Slackware
12.1
telah
menyertakan
aplikasi
untuk
membangun server e-mail. Ada
beberapa aplikasi yang disertakan.
Untuk membangun server e-mail
penulis menggunakan Sendmail.
Selama bertahun-tahun Sendmail
telah menjadi standar di lingkungan
UNIX dan Linux.
• Konfigurasi Sendmail
Langkah
pertama,
memastikan bahwa paket sendmail
sudah terinstal di komputer server.
Setelah itu, mengubah konfigurasi
Sendmail supaya setiap host dalam
jaringan bisa saling berkirim email.
DNS Server sudah berjalan dengan

baik dijaringan dengan nama domain
mail.linuxhosting.com. selain itu
penulis mendaftarkan DNS Server
dari setiap host yang ada di jaringan
kepada komputer yang menyediakan
layanan DNS Server.
1. Langkah pertama, memastikan
sendmail telah terinstal di
komputer
server
yang
menggunakan linux.
#pkgtool

2. Memastikan paket sendmail-cf
telah terinstal di komputer server.
#/etc/mail/sendmail.cf

3. Langkah
berikutnya
penulis
menentukan komputer mana yang
akan menjadi Relay Agent untuk
seluruh host dalam jaringan.
Dalam pembuatan Mail Server ini
penulis menjadikan Relay Agent
adalah
mail.linuxhosting.com
dengan
nama
alias
mail.linuxhosting.com.
4. Mengaktifkan fasilitas Sendmail
agar dapat digunakan dalam
jaringan,
penulis
mengubah
beberapa entri di file :
/usr/share/sendmail/cf/cf/s
endmail-slackware.mc



Ganti bagian VersionID
VERSIONID ('default setup
for Slackware Linux')dnl

Menjadi :
VERSIONID ('MyFirst Setup
For My MailServer')dnl



Tambahkan define di bawah agar
lebih aman :
Define('confPRIVACY_FLAGS',
'authwarning,novrfy,noexpn,
restrictqrun')dnl

Menjadi :
Define('confPRIVACY_FLAGS',
'authwarning,novrfy,noexpn,
restrictqrun,goaway')dnl



SmartHost

Define ('SMARTHOST',
'mail.linuxhosting.com')

Sekarang saatnya menjadikan file
konfigurasi dari format .mc menjadi
format .cf agar dimengerti oleh
Sendmail.
Sendmail akan membaca konfigurasi
utama yang terletak di :
#/etc/mail/sendmail.cf

Untuk mengedit file konfigurasi,
penulis mengedit pada bagian :
#/usr/share/sendmail/cf/cf/sen
dmail-slackware.mc

Setelah itu gunakan perintah dibawah
ini untuk mencompile :
#sh
Build
slackware.mc

sendmail-

Maka akan dihasilkan file sendmailslackware.cf, setelah itu, kopikan file
sendmail-slackware.cf ke /etc/mail
dengan nama sendmail.cf, sehingga
akan meng-overwrite file yang asli.
Gunakan perintah dibawah ini untuk
mejalankan konfigurasi yang telah
dilakukan :
/etc/rc.d/rc.sendmail restart