Laporan Seni Rupa Seniman Nasional Disus

Laporan Seni Rupa
“Seniman Nasional”

Disusun oleh:
Karina Faza
XI MIPA 2

Jalan R. E. Martadinata No. 261, Tasikmalaya, Jawa Barat,
Indonesia.

Riwayat Hidup Seniman Nasional
1. Affandi.
Affandi lahir pada tahun 1907 di Cirebon, Jawa Barat. Ia
bersekolah di Hollandsch Inlandsche School (HIS), Meer
Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), dan Algemeene
Middelbare School (AMS).
Affandi menjadi guru dan pernah bekerja sebagai tukang
sobek karcis dan pembuat gambar reklame disalah satu gedung bioskop di
Bandung. Pekerjaan ini tidak lama digeluti karena ia lebih tertarik pada bidang
seni lukis. Affandi bergabung dalam kelompok Lima Pelukis Bandung. Mereka itu
adalah Hendra Gunawan, Barli, Sudarso, dan Wahdi serta Affandi yang

dipercaya menjabat sebagai pimpinan kelompok.
Pada tahun 1943, Affandi mengadakan pameran tunggal pertamanya di Gedung
Poetera Djakarta yang pada saat itu sedang berlangsung pendudukan tentara
Jepang di Indonesia.

Pada saat proklamasi tahun 1945, Affandi mendapat tugas membuat sebuah
poster yang menggambarkan seorang yang dirantai, tapi rantainya telah putus.
Kata-kata yang dituliskan pada poster tersebut adalah "Boeng, ayo boeng"
yang merupakan usulan dari Chairil Anwar.

Affandi juga termasuk pimpinan pusat Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat),
organisasi kebudayaan terbesar yang dibubarkan oleh rezim Suharto. Ia juga
bagian dari Lembaga Seni Rupa bersama Basuki Resobowo, Henk Ngantung,
dan sebagainya.

 Contoh Hasil Karya Affandi

Para Pejuang 1972

Balinese Scarecrows


 Pameran
Dalam memperkenalkan karya-karyanya, yaitu melalui pameran.
Berikut ini beberapa pameran yang pernah diselenggarakan oleh Affandi;
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Museum of Modern Art (Rio de Janeiro, Brazil, 1966)
East-West Center (Honolulu, 1988)
Festival of Indonesia (AS, 1990-1992)
Gate Foundation (Amsterdam, Belanda, 1993)
Singapore Art Museum (1994)
Centre for Strategic and International Studies (Jakarta, 1996)
Indonesia-Japan Friendship Festival (Morioka, Tokyo, 1997)

ASEAN Masterworks (Selangor, Kuala Lumpur, Malaysia, 1997-1998)

 Penghargaan

 Pada tahun 1977, Affandi mendapat hadiah perdamaian dari
International Dag Hammershjoeld.
 Pada tahun 1978, Pemerintah Republik Indonesia memberikan
penghargaan kepada Affandi,
yaitu "Bintang Jasa Utama".
 Museum Affandi
Museum ini didirikan tahun 1973
di atas tanah yang menjadi tempat
tinggalnya, yang terletak di Jalan
Laksda Adisucipto, Yogyakarta.

2. Abdul Djalil Pirous
A.D. Pirous lahir di Meulaboh, Aceh, 11 Maret 1932.
Sejak 1964 sampai dengan 2002, A.D. Pirous bekerja
sebagai tenaga pengajar di Fakultas Seni Rupa dan
Desain ITB. Memperoleh posisi Guru Besar pada

tahun 1994, ia mencatatkan prestasinya sebagai
salah seorang perintis seni rupa Islam modern di
Indonesia.
Ia juga merupakan pendiri bidang studi Desain Grafis yang berlanjut menjadi
bidang Desain Komunikasi Visual di ITB. A.D. Pirous dikenal dengan karyakaryanya yang benafaskan islami.
Ia terutama dikenal sebagai perupa yang pertama kali mengembangkan kaligrafi
Arab pada karya-karya grafis dam lukisan. Salah satu yang menjadi khas karya
lukisan laligrafisnya adalah posisi kaligrafi yang bukan sekedar tempelan tetapi
sebagai yang pokok, struktur lukisan itu sendiri.
 Contoh Hasil Karya A.D. Pirous

3. Abdullah Suriosubroto
Abdullah Suriosubroto lahir di Semarang, ia seorang pelukis Indonesia. Saat
meneruskan sekolah ke Belanda, ia beralih ke seni lukis dan masuk sekolah seni
rupa.
Abdullah dipandang sebagai pelukis Indonesia yang pertama pada ke-20. Benda
lukisan kesukaannya adalah pemandangan. Dia dimasukka dala aliran yang
dijuluki “Mooi Indie” atau “Hindia Indah”.
 Contoh Hasil Karya Abdullah Suriosubroto


4. Amang Rahman
Amang Rahman lahir tanggal 21 November 1931 di
Ampel, Surabaya. Amang pada masa kecilnya mendapat
pengaruh kuat tentang kebudayaan Islam di Jawa yang
berlanjut terus hingga usia remaja. Memasuki usia
dewasa, ia menyenangi juga berbagai kesenian yang
hidup dan tumbuh di Jawa dan Madura.
Kecintaannya dalam dunia kesenia telah dibuktikan
olehnya dalam bentuk puisi, penulisan kritik sastra serta
karya lukisannya. Karya lukisan Amang Rahman didasari
oleh keluasan wawasan, aneka ragam pengalaman hidup lahir batin serta
perenungan selaku insan yang beriman Islam telah melahirkan sikap hidup yang
bersahaja, arif dan bijaksana dalam menghadapi dan mengatasi kehidupan di
dunia fana ini.
 Contoh Hasil Karya Amang Rahman

5. Amri Yahya
Amri Yahya lahir di Sukaraja, Ogan Ilir, Palembang,
Sumatera Selatan, pada tanggal 29 September 1939.
Pendidikan seni nya ditempuh di ASRI Yogyakarta, IKIP

Yogyakarta, The Hague Holland, dan pernah dianugerahi
gelar Doktor Honoris Causa di Bidang Evaluasi Pendidikan
Seni Oleh Universitas Negeri Yogyakarta.
Sejak tahun 1977, tercatat sebagai anggota kehormatan
Internasional Association of Art (IAA) UNESCO di Paris. Pada tahun 1996, Amri
Yahya mewakili Indonesia dalam Konferensu Seni Budaya Islam se-dunia di
Hofsra University, New York.
 Contoh Hasil Karya Amri Yahya

6. Agus Kamal
 Contoh Hasil Karya Agus Kamal

7.

Basoeki Abdullah
Basoeki Abdullah adalah seorang pelukis yang berasal dari Solo, Jawa Tengah,
terlahir di Desa Sriwidari pada tanggal 27 Januari 1915. Basoeki memulai
pendidikan formalnya hingga masa muda di Hollands Inlandsche Scool yang
kemudia dilanjutkan di Meer Ultgebried Lager Onderwijs. Selanjutnya beliau
mendapat beasiswa untuk pendidikan Seni Rupa di Academie Voor Beldeende di

Deen Haag, Belanda, lalu meraih penghargaan sertifikat Royal International Art.
Selanjutnya beliau juga mengikuti pendidikan semacam studi banding ke
sejumlah sekolah seni rupa di Paris dan Roma.
 Contoh Hasil Karya Basoeki Abdullah

8. Batara Lubis
Batara Lubis dilahirkan di Hutagodang, Kotanopan, Tapanuli Selatan, Sumatera
Utara, 2 Februari 1927. Ia menempuh pendidikan di Akademi Seni Rupa
Indonesa, Yogyakarta.
Salah satu pameran yang pernah diikuti beliau adalah pameran AFRO-ASIA
dalam Konferensi Bandung.
 Contoh Hasil Karya Batara Lubis

9. Bambang Utoro
 Contoh Hasil Karya Bambang Utoro

10.

Bagong Kussudiardjo


Bagong Kussudiardjo dilahirkan di Yogyakarta, 9 Oktober
1928.bagong merupakan seniman yang proaktif yang
cenderung memiliki ide sendiri dan mengekspresikannya
melalui tari. Selama hidup, Bagong jga mendirikan
Padepokan Seni Bagong Kussudiardjo.
 Contoh Hasil Karya Bagong Kussudiardjo

11. Dede Eri Supria

Dede Eri Supria dilahirkan di Jakarta, 29 Januari 1956. Ia adalah salah satu dari
pelukis dengan aliran super realis atau hyper realis di Indonesia.

 Contoh Hasil Karya Dede Eri Supria

12.

Fadjar Sidik

Fazar siddik lahir di Surabaya, Jawa Timur, 8
Februari 1930. Pendidikan formalnya di

tempuh di HIS Yogyakarta, sedangkan SMP dan SMa nya di Surabaya. Tahun
1952, kembali ke Yogyakarta mengikuti kuliah di UGM dan juga ASRI. Selain itu,
ia juga ikut belajar melukis di Sanggar Pelukis Rakyat, lalu dapat kesempatan
pula selama hamper satu stengah tahun belajar di Selandia Baru.
Corak lukisannya terhadap abstrak banyak dipengaruhi oleh masa
perantauannya di Bali, yang dianggapnya hanya melukis ‘benda industri’ yang
meskipun indah tak semestinya ditangkap sebagai obyek representasi.
 Contoh Hasil Karya Fadjar Sidik

13.

Ahmad Sadali

Ahmad Sadali lahir di Garut, Jawa Barat, 29 Juli 1924. Ia menempuh pendidikan
seni rupa di ITB. Ia kemudian memperolah beasiswa dari Rockefeller Foundation
untuk belajar ke Amerika Serikat di Iowa State University dan juga League.
Ahmad sadali adalah seorang pelukis yang diakui luas memiliki reputasi di
tingkat nasional, regional dan dunia islam. Dalam sejarah seni rupa modern
Indonesia, Ahmad Sadali dikenal sebagai Bapak Seni Lukis Abstrak dan salah
seorang perintis seni rupa bernafas Islam.

 Contoh Hasil Karya Ahmad Sadali

14.

Lee Man Fong

Lee Man Fong adalah seorang pelukis Indonesia yang dilahirkan di Chuna,
Ghuangzhaou pada tahun 1913.

Pada tahun 1936, pemimpi asosiasi Hindia Belanda Timur mengundang Lee
Man Fong, yang juga dikenal sebagai pelukis otodidak, untuk berpartisipasi
dalam pameran lukisan yang akan diadakan di Belanda.
 Contoh Hasil Karya Lee Man Fong

15.

15.

The Liang Gie
 Contoh Hasil Karya The Liang Gie


16.

I Nyoman Lempad

Lempad telah menjadi bagian dari seni lukis
Bali. Ia adalah sumber inspirasi yang tidak
pernah kering untuk generaasi seni berikutnya.
Lempad tidak bias membaca, karena ia tidak
bersekolah secara formal, namun ia bias
menulis namanya atas lukisannya dengan
hanya mencontoh.
Lempad juga aktif dalam pembentukan Pita
Maha, suatu organisasi seni yang didirikan
oleh Tjokor Gde Agung Sukawati, Walter
Spies, dan Rudolf Bonnet Di tahun 1935. Pita
Maha memperkenalkan gaya lukisan barat kepada seniman muda Bali dan
memperkenalkan karya mereka kepada pengunjung dari luar negeri.
 Contoh Hasil Karya I Nyoman Lempad

17.

I Cokot
 Contoh Hasil Karya I Cokot

18.

I Cokorda Gede Agung Sogra
 Contoh Hasil Karya I Cokor De Gede Agung Sogra

19.

Irsam

Irsam lahir di Klaten, 24 Juli 1942. Ia menempuh pendidikan STSRI-ASRI
Yogyakarta sampai bergelar Sarjana Muda. Penghargaan di bidang seni lukis,
tahun 1974 menerima penghargaan dari Dewan Kesenian Jakarta melalui
pameran Bienalle seni Lukis Indonesia yang diselenggarakan di Pusat Kesenian
Jakarta-Taman Ismai Marzuki. Karya ilustrasinya mengenai kehidupan di desa
dimuat dalam majalah UNESCO, Tokyo-Jepang.
 Contoh Hasil Karya Irsam

20.

Sudarso

Sudarso lahir di Desa Pancasan Ajibarang, Purwokerto
tahun 1914. Sudarso gemar menonton wayang,
menggambar tokoh-tokoh dalam pewayangan dan
menggambarkan apa saja. Ia menyelesaikan
pelajarannya di Arjoena School pada tahun 1930.

 Contoh Hasil Karya Sudarso