Pencernaan Makanan Pada Manusia Unggas
PORTFOLIO BIOLOGI
Sistem Pencernaan Makanan
Nama: Sarah DF
Kelas: XIA1
Absen: 32
Sistem Pencernaan Manusia
Alat pencernaan terdiri atas saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Sistem pencernaan makanan berfungsi
sebagai pencerna dan pengabsorpsi bahan
makanan. Saluran pencernaan adalah
saluran yang dilalui bahan makanan.
Saluran pencernaan terdiri atas:
1. Rongga Mulut (Kavum Oris)
Pada rongga mulut terdapat alat-alat
yang membantu berlangsungnya
pencernaan mekanis dan kimiawi antara
lain:
a. Gigi
Gigi tumbuh sesudah bayi
berumur 6 bulan disebut gigi susu
atau dens lakteus, disusul oleh gigi
sulung atau dens desidui.
Pada usia 6 tahun, gigi anak
berjumlah 20 buah, terdiri atas:
Gigi seri atau dens insisivus,
berjumlah 8 buah dan fungsinya
memotong-motong makanan.
Gigi taring atau dens kaninus,
berjumlah 4 buah dan fungsinya
mencabik-cabik makanan.
Geraham kecil atau premolare,
berjumlah 8 buah dan fungsinya mengunyah makanan.
Jumlah gigi tetap adalah 32 buah, yaitu jumlah gigi sulung
ditambah 12 geraham besar atau molare. Gigi manusia
tertanam pada rahang dan terlindung oleh gusi.
Struktur luar gigi:
Mahkota gigi (korona), bagian
gigi yang tampak dari luar.
Dilapisi email.
Akar gigi (radiks), bagian gigi
yang tertanam di dalam
rahang. Dilapisi semen.
Leher gigi (kolum), bagian
gigi yang terlindung oleh
gusi.
Berdasarkan sayatan memanjang gigi, gigi mempunyai bagianbagian:
Email, bagian terluar dan terkeras dari gigi.
Tulang gigi, tersusun atas zat dentin.
Sumsum gigi (pulpa), terdapat di sebelah dalam tulang
gigi dan terdapat serabut saraf dan pembuluh darah.
Semen, pelapis tulang gigi atau dentin yang masuk ke
dalam rahang.
b. Lidah atau Lingua
Terdiri dari otot serat lintang dan
dilapisi oleh selaput lendir.
Fungsi:
Membantu mengaduk
makanan di dalam rongga
mulut,
Membantu membersihkan
mulut,
Membantu bersuara,
Membantu mendorong
makanan pada waktu
penelanan,
Indra pengecap
c. Kelenjar ludah (Glandula
Salivales)
Di dalam rongga mulut, bermuara 3 pasang kelenjar ludah,
yaitu:
Glandula parotis, kelenjar ludah dekat telinga dan
menghasilkan getah hanya berbentuk air.
Glandula submandibularis, kelenjar ludah bawah
rahang bawah.
Glandula sublingualis, kelenjar ludah bawah lidah.
Kelenjar ludah bawah rahang dan kelenjar ludah bawah
lidah menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
Fungsi:
Mempermudah penelanan dan pencernaan makanan
Mecernakan makanan secara kimiawi, dalam ludah
terdapat enzim ptialin yang penting untuk
menghidrolisis amilum menjadi maltosa.
Enzim ptialin hanya dapat berfungsi dengan baik
dengan pH 7 dan masih berfungsi sampai
kerongkongan. Setelah sampai di lambung, kerjanya
tidak efektif lagi karena lingkungan lambung adalah
asam.
Melindungi selaput rongga mulut dari panas, dingin,
asam dan basa.
Proses penelanan makanan
Lidah terangkat dan menekan gumpalan ke langit-langit
lunak. Lalu lidah bergerak bergelombang. Gerakan ini
mendorong makanan ke tekak.
Saluran pernapasan tertutup oleh gerakan refleks.
Langit-langit lunak terangkat menutup saluran rongga
hidung. Lidah tetap terangkat menutup rongga mulut.
Epiglotis menutup glottis atau celah yang menuju ke
trakea.
Kerongkongan melebar, makanan terdorong ke
dalamnya.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Dinding kerongkongan terdiri atas lapisan terluar terdiri
atas selaput jaringan ikat, lapis tengah berupa otot dan
lapisan dalam terdiri atas jaringan epitel. Lapisan otot pada
dua pertiga bagian atas dari kerongkongan berupa otot lurik.
Sepertiga bawahnya berupa otot polos.
Lapisan otot terdiri atas lapisan otot memanjang dan
lapisan otot melingkar. Gerakan 2 macam otot ini secara
bergantian menyebabkan terjadinya gerakan peristaltik yang
membantu mendorong makanan dari rongga mulut ke
lambung, lebih kurang selama 6 detik.
3. Lambung (Ventrikel)
Lambung terletak di sebelah bawah tulang rusuk terakhir
agak ke kiri. Lambung dibedakan menjadi 3 daerah:
a) Kardiak (bagian atas dekat dengan hati). Tempat masuk
pertama kali makanan dari esofagus.
b) Fundus (bagian tengah yang menggantung). Berfungsi
menghasilkan getah lambung.
c) Pilorus (bagian
bawah dekat
usus halus)
Jaringan otot ada
yang melingkar,
memanjang dan
menyamping. Kalau
otot ini berkontraksi
secara bergantian
menyebabkan
makanan di dalam
lambung teraduk
sehingga saling
bergesekan dan
terbentuklah bubur
yan disebut kim
(chyme).
Bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir. Getah
lambung mengandung air, ion-ion garam organik, musin
atau lendir, HCl dan enzim pencernaan seperti enzim renin
dan pepsinogen. Enzim pepsin berfungsi mengubah protein
menjadi pepton. Enzim renin berfungsi menggumpalkan
protein susu.
Fungsi HCl atau asam klorida:
Mengubah pH rungan dalam lambung sehingga menjadi
lebih asam. Hal ini menyebabkan terbunuhnya kuman
yang masuk bersama makanan.
Mengkatifkan enzim yang dihasilkan oleh getah
lambung misalnya pepsinogen diaktifkan menjaldi
pepsin sehingga dapat berfungsi memecah protein
menjadi pepton.
Mengatur membuka dan menutupnya klep antar
lambung dan usus dua belas jari.
Merangsang sekresi getah usus.
Pada dinding lambung juga terdapat kelenjar buntu yang
menghasilkan hormone gastrin. Fungsi hormon gastrin:
memacu sekresi getah lambung.
Pada bayi yang masih menyusu, kelenjar lambung
menghasilkan enzim renin untuk mengendapkan kasein
yang terdapat dalam susu.
Antara lambung dan usus 12 jari terdapat sepasang klep.
Klep yang dekat lambung akan membuka bila terangsang
asam dan akan menutup bila terangsang basa. Sebaliknya
pada klep yang dekat dengan usu halus. Mekanisme
semacam itu sangat erat kaitannya dengan pengaturan
pengeluaran makanan dari lambung ke duodenum, maka
pengeluaran makanan berjalan sedikit demi sedikit.
4. Usus halus (Intestinum Tenue)
Panjang usus halus lebih kurang
8,25 meter dan terbagi atas 3
bagian:
Usus 12 jari atau duodenum
panjangnya kira-kira 0,25
meter.
Usus kosong atau yeyunum
panjangnya kira-kira 7
meter.
Usus penyerapan atau
ileum panjangnya kira-kira 1
meter.
Di dalam usus terjadi pencernaan secara kimiawi.
Makanan berbentuk bubur (kim) yang keluar dari lambung
mengandung HCl, jadi bersifat asam. HCl menyebabkan
terangsangnya sel-sel getah usus dan mengeluarkan hormon
sekretin dan kolesistokinin selanjutnya kormon akan ikut
peredaran darah.
Hormon sekretin memacu kelenjar pankreas untuk
menyekresikan getahnya, kolesistokinin merangsang
empedu untuk mengeluarkan bilus. Bilus mengandung
garam-garam empedu dan bilirubin (zat warna empedu).
Zat ini berfungsi mengemulsikan lemak. Dalam keadaan
emulsi lemak dapat dihidrolisis oleh enzim lipase yang
berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
Karena rangsangan hormon sekretin, pankreas
mensekresikan getahnya melalui saluran pankreas menuju
duodenum. Sebelum sampai duodenum, saluran pankreas
bersatu dengan saluran empedu.
Getah pankreas mengandung tripsinogen, karbohidrase
pankreas, lipase pankreas dan garam NaHCO3.
Tabel fungsi masing-masing enzim:
Zat atau enzim
Tripsinogen
tripsin
enterokinase
Disakarase (karbohidrase
pankreas): maltase, sukrase
dan laktase
Fungsi
Menghidrolisis pepton menjadi
asam-asam amino
Menghidrolisis disakarida menjadi
monosakarida, seperti:
1. Maltosa
maltase
glukosa+glukosa
2. Sukrosa
sukrase
fruktosa+glukosa
3. Laktosa
laktase
galaktosa+glukosa
Steapsin (lipase pankreas)
Garam NAHCO3
Menghidrolisis emulsi lemak
menjadi asam lemak dan gliserol
Memberikan lingkungan getah
pankreas menjadi bersifat basa
Pada dinding usus halus terdapat banyak sel-sel kelenjar
atau kelenjar Lieberkuhn, yang menghasilkan getah usus
sebanyak tiga liter/hari. Getah ini bersifat basa,
mengandung bermacam-macam enzim untuk
menyempurnakan pencernaan secara kimiawi. Enzim-enzim
tersebut adalah:
a) Erepsinogen, proteinase yang belum aktif karena
pengaruh enterokinase usus, erepsinogen diaktifkan
menjadi erepsin, berfungsi menghidrolisis pepton
menjadi asam amino;
b) Disakarase (sukrase, laktase dan maltase) berfungsi
menghidrolisis disakarida menjadi monosakarida;
c) Lipase usus, berfungsi menghidrolisis emulsi lemak
menjadi asam lemak dan gliserol;
d) Enterokinase merupakan activator yang berfungsi
mengaktifkan enzim yang belum aktif (prekursor)
menjadi enzim yang aktif, misalnya tripsinogen
diaktifkan menjadi tripsin, erepsinogen diaktifkan
menjadi erepsin.
Penyerapan sari makanan
Pada yeyunum, pencernaan makanan secara kimia telah
selesai. Makanan telah diubah menjadi sari makanan yang
siap diserap oleh jonjot (vilus) ileum. Jonjot ileum ini
mempunyai permukaan yang berlipat-lipat sehingga amat
efektif untuk memperluas permukaan sehingga penyerapan
makan lebih
sempurna.
Penyerapan
karbohidrat
Karbohidrat
diserap dalam
bentuk
monosakarida.
Monosakarida yang
amat penting
adalah glukosa. Di
dalam sel vili usus,
glukosa diserap
oleh darah kapiler
usus, selanjutnya
diangkut ke hati.
Di dalam hati,
glukosa diubah sesuai dengan kebutuhan. Di dalam sel
jaringan tubuh, glukosa dioksidasi untuk menghasilkan
energi. Pengaturan kadar gula darah dalam tubuh kita
dilakukan oleh hormon insulin dan hormon adrenalin.
Penyerapan lemak
Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol.
Berbeda dengan glukosa, asam lemak dan gliseol diserap
oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil dan
akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah.
Mekanisme penyerapan lemak:
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
Asam lemak direaksikan dengan garam karbonat
membentuk senyawa sabun. Senyawa sabun diserap
oleh sel jonjot usus.
2. Gliserol juga diserap oleh sel jonjot usus.
3. Di dalam sel jonjot usus, garam karbonat dilepaskan,
asam lemak dan gliserol membentuk lemak. Lemak
diangkut oleh pembuluh kil menuju ke vena bawah
selangka.
Penyerapan protein
Protein diserap dalam bentuk asam amino oleh kapiler darah
usus. Dari usus, asam amino diangkut ke hati. Di dalam hati,
asam amino akan dibongkar untuk diubah sesuai kebutuhan.
5.
Usus besar (Intestinum Crassum)
Usus besar terdiri atas usus tebal atau kolon dan poros usus
atau rektum.
Terdiri dari 3 bagian:
1) Ascending Colon (bagian yang naik)
2) Transverse colon (bagian yang mendatar)
3) Descending colon (bagian yang menurun)
Bahan makanan yang tidak diserap oleh ileum masuk
ke dalam usus besar, yaitu ke dalam kolon. Di dalam kolon,
sisa makanan akan dibusukkan oleh bakteri usus tebal,
misalnya Escherichia coli. Pada kolon juga terjadi pengaturan
kadar air. Dengan gerakan peristaltik, makanan terdorong
sedikit demi sedikit menuju rektum.
Antara usus besar dan usus halus terdapat klep
ileosekum yang berfungsi menjaga makanan yang sudah
masuk ke usus bedar tidak kembali lagi ke usus halus.
Bila lambung terisi makanan maka timbulah
rangsangan dari lambung yang diteruskan ke kolon.
Rangsangan ini menyebabkan timbulnya dorongan untuk
defekasi. Rangsangan dari dinding lambung yang diteruskan
ke kolon itu disebut rangsangan gastrokolik.
Antara usus halus dan usus besar terdapat saluran
buntu yang disebut usus
buntu. Pada usus buntu
terdapat organ tambahan
yang disebut umbai
cacing atau apendiks yang
berisi massa sel darah
putih yang berperan
dalam imunitas. Untuk
mencegah masuknya
makanan ke usus buntu
maka pada lubang yang
menuju ke usus buntu
terdapat klep cincin yang
disebut empang Bauhini.
6. Rektum
Lubang yang merupakan muara akhir dari saluran
pencernaan disebut anus. Dinding anus terdiri atas dua lapis
otot. Lapis yang langsung membatasi lubang anus terdiri
atas otot lurik sedangkan di sebelah dalam terdiri atas otot
polos. Kontraksi rectum mengakibatkan defekasi (proses
pengeluaran zat sisa/feses melalui anus).
Sistem Pencernaan Makanan
Nama: Sarah DF
Kelas: XIA1
Absen: 32
Sistem Pencernaan Manusia
Alat pencernaan terdiri atas saluran
pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Sistem pencernaan makanan berfungsi
sebagai pencerna dan pengabsorpsi bahan
makanan. Saluran pencernaan adalah
saluran yang dilalui bahan makanan.
Saluran pencernaan terdiri atas:
1. Rongga Mulut (Kavum Oris)
Pada rongga mulut terdapat alat-alat
yang membantu berlangsungnya
pencernaan mekanis dan kimiawi antara
lain:
a. Gigi
Gigi tumbuh sesudah bayi
berumur 6 bulan disebut gigi susu
atau dens lakteus, disusul oleh gigi
sulung atau dens desidui.
Pada usia 6 tahun, gigi anak
berjumlah 20 buah, terdiri atas:
Gigi seri atau dens insisivus,
berjumlah 8 buah dan fungsinya
memotong-motong makanan.
Gigi taring atau dens kaninus,
berjumlah 4 buah dan fungsinya
mencabik-cabik makanan.
Geraham kecil atau premolare,
berjumlah 8 buah dan fungsinya mengunyah makanan.
Jumlah gigi tetap adalah 32 buah, yaitu jumlah gigi sulung
ditambah 12 geraham besar atau molare. Gigi manusia
tertanam pada rahang dan terlindung oleh gusi.
Struktur luar gigi:
Mahkota gigi (korona), bagian
gigi yang tampak dari luar.
Dilapisi email.
Akar gigi (radiks), bagian gigi
yang tertanam di dalam
rahang. Dilapisi semen.
Leher gigi (kolum), bagian
gigi yang terlindung oleh
gusi.
Berdasarkan sayatan memanjang gigi, gigi mempunyai bagianbagian:
Email, bagian terluar dan terkeras dari gigi.
Tulang gigi, tersusun atas zat dentin.
Sumsum gigi (pulpa), terdapat di sebelah dalam tulang
gigi dan terdapat serabut saraf dan pembuluh darah.
Semen, pelapis tulang gigi atau dentin yang masuk ke
dalam rahang.
b. Lidah atau Lingua
Terdiri dari otot serat lintang dan
dilapisi oleh selaput lendir.
Fungsi:
Membantu mengaduk
makanan di dalam rongga
mulut,
Membantu membersihkan
mulut,
Membantu bersuara,
Membantu mendorong
makanan pada waktu
penelanan,
Indra pengecap
c. Kelenjar ludah (Glandula
Salivales)
Di dalam rongga mulut, bermuara 3 pasang kelenjar ludah,
yaitu:
Glandula parotis, kelenjar ludah dekat telinga dan
menghasilkan getah hanya berbentuk air.
Glandula submandibularis, kelenjar ludah bawah
rahang bawah.
Glandula sublingualis, kelenjar ludah bawah lidah.
Kelenjar ludah bawah rahang dan kelenjar ludah bawah
lidah menghasilkan getah yang mengandung air dan lendir.
Fungsi:
Mempermudah penelanan dan pencernaan makanan
Mecernakan makanan secara kimiawi, dalam ludah
terdapat enzim ptialin yang penting untuk
menghidrolisis amilum menjadi maltosa.
Enzim ptialin hanya dapat berfungsi dengan baik
dengan pH 7 dan masih berfungsi sampai
kerongkongan. Setelah sampai di lambung, kerjanya
tidak efektif lagi karena lingkungan lambung adalah
asam.
Melindungi selaput rongga mulut dari panas, dingin,
asam dan basa.
Proses penelanan makanan
Lidah terangkat dan menekan gumpalan ke langit-langit
lunak. Lalu lidah bergerak bergelombang. Gerakan ini
mendorong makanan ke tekak.
Saluran pernapasan tertutup oleh gerakan refleks.
Langit-langit lunak terangkat menutup saluran rongga
hidung. Lidah tetap terangkat menutup rongga mulut.
Epiglotis menutup glottis atau celah yang menuju ke
trakea.
Kerongkongan melebar, makanan terdorong ke
dalamnya.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Dinding kerongkongan terdiri atas lapisan terluar terdiri
atas selaput jaringan ikat, lapis tengah berupa otot dan
lapisan dalam terdiri atas jaringan epitel. Lapisan otot pada
dua pertiga bagian atas dari kerongkongan berupa otot lurik.
Sepertiga bawahnya berupa otot polos.
Lapisan otot terdiri atas lapisan otot memanjang dan
lapisan otot melingkar. Gerakan 2 macam otot ini secara
bergantian menyebabkan terjadinya gerakan peristaltik yang
membantu mendorong makanan dari rongga mulut ke
lambung, lebih kurang selama 6 detik.
3. Lambung (Ventrikel)
Lambung terletak di sebelah bawah tulang rusuk terakhir
agak ke kiri. Lambung dibedakan menjadi 3 daerah:
a) Kardiak (bagian atas dekat dengan hati). Tempat masuk
pertama kali makanan dari esofagus.
b) Fundus (bagian tengah yang menggantung). Berfungsi
menghasilkan getah lambung.
c) Pilorus (bagian
bawah dekat
usus halus)
Jaringan otot ada
yang melingkar,
memanjang dan
menyamping. Kalau
otot ini berkontraksi
secara bergantian
menyebabkan
makanan di dalam
lambung teraduk
sehingga saling
bergesekan dan
terbentuklah bubur
yan disebut kim
(chyme).
Bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir. Getah
lambung mengandung air, ion-ion garam organik, musin
atau lendir, HCl dan enzim pencernaan seperti enzim renin
dan pepsinogen. Enzim pepsin berfungsi mengubah protein
menjadi pepton. Enzim renin berfungsi menggumpalkan
protein susu.
Fungsi HCl atau asam klorida:
Mengubah pH rungan dalam lambung sehingga menjadi
lebih asam. Hal ini menyebabkan terbunuhnya kuman
yang masuk bersama makanan.
Mengkatifkan enzim yang dihasilkan oleh getah
lambung misalnya pepsinogen diaktifkan menjaldi
pepsin sehingga dapat berfungsi memecah protein
menjadi pepton.
Mengatur membuka dan menutupnya klep antar
lambung dan usus dua belas jari.
Merangsang sekresi getah usus.
Pada dinding lambung juga terdapat kelenjar buntu yang
menghasilkan hormone gastrin. Fungsi hormon gastrin:
memacu sekresi getah lambung.
Pada bayi yang masih menyusu, kelenjar lambung
menghasilkan enzim renin untuk mengendapkan kasein
yang terdapat dalam susu.
Antara lambung dan usus 12 jari terdapat sepasang klep.
Klep yang dekat lambung akan membuka bila terangsang
asam dan akan menutup bila terangsang basa. Sebaliknya
pada klep yang dekat dengan usu halus. Mekanisme
semacam itu sangat erat kaitannya dengan pengaturan
pengeluaran makanan dari lambung ke duodenum, maka
pengeluaran makanan berjalan sedikit demi sedikit.
4. Usus halus (Intestinum Tenue)
Panjang usus halus lebih kurang
8,25 meter dan terbagi atas 3
bagian:
Usus 12 jari atau duodenum
panjangnya kira-kira 0,25
meter.
Usus kosong atau yeyunum
panjangnya kira-kira 7
meter.
Usus penyerapan atau
ileum panjangnya kira-kira 1
meter.
Di dalam usus terjadi pencernaan secara kimiawi.
Makanan berbentuk bubur (kim) yang keluar dari lambung
mengandung HCl, jadi bersifat asam. HCl menyebabkan
terangsangnya sel-sel getah usus dan mengeluarkan hormon
sekretin dan kolesistokinin selanjutnya kormon akan ikut
peredaran darah.
Hormon sekretin memacu kelenjar pankreas untuk
menyekresikan getahnya, kolesistokinin merangsang
empedu untuk mengeluarkan bilus. Bilus mengandung
garam-garam empedu dan bilirubin (zat warna empedu).
Zat ini berfungsi mengemulsikan lemak. Dalam keadaan
emulsi lemak dapat dihidrolisis oleh enzim lipase yang
berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
Karena rangsangan hormon sekretin, pankreas
mensekresikan getahnya melalui saluran pankreas menuju
duodenum. Sebelum sampai duodenum, saluran pankreas
bersatu dengan saluran empedu.
Getah pankreas mengandung tripsinogen, karbohidrase
pankreas, lipase pankreas dan garam NaHCO3.
Tabel fungsi masing-masing enzim:
Zat atau enzim
Tripsinogen
tripsin
enterokinase
Disakarase (karbohidrase
pankreas): maltase, sukrase
dan laktase
Fungsi
Menghidrolisis pepton menjadi
asam-asam amino
Menghidrolisis disakarida menjadi
monosakarida, seperti:
1. Maltosa
maltase
glukosa+glukosa
2. Sukrosa
sukrase
fruktosa+glukosa
3. Laktosa
laktase
galaktosa+glukosa
Steapsin (lipase pankreas)
Garam NAHCO3
Menghidrolisis emulsi lemak
menjadi asam lemak dan gliserol
Memberikan lingkungan getah
pankreas menjadi bersifat basa
Pada dinding usus halus terdapat banyak sel-sel kelenjar
atau kelenjar Lieberkuhn, yang menghasilkan getah usus
sebanyak tiga liter/hari. Getah ini bersifat basa,
mengandung bermacam-macam enzim untuk
menyempurnakan pencernaan secara kimiawi. Enzim-enzim
tersebut adalah:
a) Erepsinogen, proteinase yang belum aktif karena
pengaruh enterokinase usus, erepsinogen diaktifkan
menjadi erepsin, berfungsi menghidrolisis pepton
menjadi asam amino;
b) Disakarase (sukrase, laktase dan maltase) berfungsi
menghidrolisis disakarida menjadi monosakarida;
c) Lipase usus, berfungsi menghidrolisis emulsi lemak
menjadi asam lemak dan gliserol;
d) Enterokinase merupakan activator yang berfungsi
mengaktifkan enzim yang belum aktif (prekursor)
menjadi enzim yang aktif, misalnya tripsinogen
diaktifkan menjadi tripsin, erepsinogen diaktifkan
menjadi erepsin.
Penyerapan sari makanan
Pada yeyunum, pencernaan makanan secara kimia telah
selesai. Makanan telah diubah menjadi sari makanan yang
siap diserap oleh jonjot (vilus) ileum. Jonjot ileum ini
mempunyai permukaan yang berlipat-lipat sehingga amat
efektif untuk memperluas permukaan sehingga penyerapan
makan lebih
sempurna.
Penyerapan
karbohidrat
Karbohidrat
diserap dalam
bentuk
monosakarida.
Monosakarida yang
amat penting
adalah glukosa. Di
dalam sel vili usus,
glukosa diserap
oleh darah kapiler
usus, selanjutnya
diangkut ke hati.
Di dalam hati,
glukosa diubah sesuai dengan kebutuhan. Di dalam sel
jaringan tubuh, glukosa dioksidasi untuk menghasilkan
energi. Pengaturan kadar gula darah dalam tubuh kita
dilakukan oleh hormon insulin dan hormon adrenalin.
Penyerapan lemak
Lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol.
Berbeda dengan glukosa, asam lemak dan gliseol diserap
oleh pembuluh getah bening usus atau pembuluh kil dan
akhirnya masuk ke dalam pembuluh darah.
Mekanisme penyerapan lemak:
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
1.
Asam lemak direaksikan dengan garam karbonat
membentuk senyawa sabun. Senyawa sabun diserap
oleh sel jonjot usus.
2. Gliserol juga diserap oleh sel jonjot usus.
3. Di dalam sel jonjot usus, garam karbonat dilepaskan,
asam lemak dan gliserol membentuk lemak. Lemak
diangkut oleh pembuluh kil menuju ke vena bawah
selangka.
Penyerapan protein
Protein diserap dalam bentuk asam amino oleh kapiler darah
usus. Dari usus, asam amino diangkut ke hati. Di dalam hati,
asam amino akan dibongkar untuk diubah sesuai kebutuhan.
5.
Usus besar (Intestinum Crassum)
Usus besar terdiri atas usus tebal atau kolon dan poros usus
atau rektum.
Terdiri dari 3 bagian:
1) Ascending Colon (bagian yang naik)
2) Transverse colon (bagian yang mendatar)
3) Descending colon (bagian yang menurun)
Bahan makanan yang tidak diserap oleh ileum masuk
ke dalam usus besar, yaitu ke dalam kolon. Di dalam kolon,
sisa makanan akan dibusukkan oleh bakteri usus tebal,
misalnya Escherichia coli. Pada kolon juga terjadi pengaturan
kadar air. Dengan gerakan peristaltik, makanan terdorong
sedikit demi sedikit menuju rektum.
Antara usus besar dan usus halus terdapat klep
ileosekum yang berfungsi menjaga makanan yang sudah
masuk ke usus bedar tidak kembali lagi ke usus halus.
Bila lambung terisi makanan maka timbulah
rangsangan dari lambung yang diteruskan ke kolon.
Rangsangan ini menyebabkan timbulnya dorongan untuk
defekasi. Rangsangan dari dinding lambung yang diteruskan
ke kolon itu disebut rangsangan gastrokolik.
Antara usus halus dan usus besar terdapat saluran
buntu yang disebut usus
buntu. Pada usus buntu
terdapat organ tambahan
yang disebut umbai
cacing atau apendiks yang
berisi massa sel darah
putih yang berperan
dalam imunitas. Untuk
mencegah masuknya
makanan ke usus buntu
maka pada lubang yang
menuju ke usus buntu
terdapat klep cincin yang
disebut empang Bauhini.
6. Rektum
Lubang yang merupakan muara akhir dari saluran
pencernaan disebut anus. Dinding anus terdiri atas dua lapis
otot. Lapis yang langsung membatasi lubang anus terdiri
atas otot lurik sedangkan di sebelah dalam terdiri atas otot
polos. Kontraksi rectum mengakibatkan defekasi (proses
pengeluaran zat sisa/feses melalui anus).