Sejarah Kaligrafi Arab Dari Jahili sampa

PERKEMBANGAN KALIGRAFI ARAB
A. Pendahuluan
Ada beberapa teori tentang awal mula munculnya tulisan Arab pada
masa pra-Islam. Dilihat dari sumbernya, ada dua aliran besar yang memahami
awal munculnya tulisan Arab. Pertama, teori yang didasarkan atas dalil-dalil
naqli, yakni al-Qur’an dan al-Hadits. Kedua, teori yang didasarkan atas fakta
temuan. Dari teori kedua ini muncul beberapa teori, di antaranya adalah teori
Himyar dan Hirah.
Berikut ini adalah beberapa pendapat tentang bagaimana tulisan
awal muncul dan berkembang, termasuk tulisan Arab:
1. Teori Taufiqi
Teori ini muncul karena adanya penafsiran terhadap sumbersumber Islam yang berupa al-Qur’an dan Hadits. Teori ini menganggap
bahwa bahasa Arab adalah pemberian dari Allah (taufiqi) kepada Nabi
Adam as dan para nabi lainnya. 1
Teori ini didasarkan atas pendapat al-S}u>li> yang mengambil
riwayat dari Ka’b al-Akhba>r, Ibn ‘Abba>s, dan Ibn Fa>ris. Dalam riwayat
tersebut dikatakan bahwa orang pertama kali yang membuat tulisan Arab,
Surya>ni>, dan tulisan lainnya adalah Adam as., sebelum meninggal di umur
300 tahun Adam as. menulisnya di tanah liat dan memasaknya. Ketika

1


Yah}ya> Wahi>b al-Jabbu>ri>, Al-Khat} wa al-Kita>bah fi> al-H{ad}a>rah al-‘Arabiyyah (Da>r al-Gharb alIsla>mi>, 1994), 18.

vii

viii
bumi tenggelam oleh banjir, semua masyarakat melihatnya dan
menyalinnya hingga sampai pada Isma>’i>l as. dalam bentuk tulisan Arab.2
Di dalam al-Qur’an, dalil yang digunakan adalah pada Q.S. al‘Alaq ayat 1-5 dan Q.S. al-Qalam ayat 1. Di dalam kedua surat tersebut
disebutkan kata-kata iqra’ (bacalah) dan al-qalam (pena), yang
menunjukkan bahwa kemampuan membaca dan menulis adalah pemberian
dari Allah swt..3

2. Teori Selatan
Menurut teori ini, bahasa Arab bersumber dari masyarakat Himyar
di wilayah Yaman, sebelah selatan Jazirah Arab. Bahasa ini berkembang
seiring dengan luasnya wilayah negeri Saba’ dan Himyar.4
Tidak ada bukti fisik yang dijadikan rujukan, tetapi statemen para
pelaku sejarah yang ditulis oleh para pakar Islam. Misalnya oleh alQalqasyandi>: Dikatakan di hadapan Abu Sufya>n bin Umayyah, paman
Abu> Sufya>n bin Harb, awal munculnya tulisan adalah dari Yaman.

Seseorang dari Hi>rah mendatanginya… Ibn ‘Abbas ditanyai: Dari mana
kamu belajar menulis dan huruf hija>iyah? Dia menjawab: Saya belajar

2

Muh}ammad ibn Yah}ya> Al-S}u>li>, Ada>b al-Kita>b (Baghda>d: al-Maktabah al-‘Arabiyyah, 1341H.),
28. Abu> al-H}asan Ahmad ibn Fa>ris, al-S}a>h}abi>, ed. Al-Sayyid Ah}mad S}aqr (Kairo: Mat}ba’ah ‘I
al-Ba>bi> al-H{alibi>, tt.), 10.
3
S{a>lih} Ibra>hi>m al-H{asan, Al-Kita>bah al-‘Arabiyyah min al-Nuqu>sy ila al-Kita>b al-Makht}ut> }
(Riya>d}: Da>r al-Fays}al al-Tsaqa>fiyah, 2003), 18.
4
Yah}ya> Wahi>b al-Jabbu>ri>, Al-Khat} wa al-Kita>bah fi> al-H{ad}a>rah al-‘Arabiyyah, 18-19.

ix
dari Harb bin Umayyah. Ditanyakan: Lalu siapa yang mengajari Harb bin
Umayyah? Seseorang dari Yaman.5
Ibn Khaldu>n memperkuat pendapat tersebut dalam kitabnya

Muqaddimah. Dia berpendapat bahwa khat Arab yang pertama dikenal

adalah Khat H}imyari>, kemudian berpindah ke Hi>rah tempat kaum alMunz}ir berada. Dari Hi>rah, kemudian disebarkan ke T}ai> f dan Quraisy.6
3. Teori Utara
Teori ini juga menganggap bahwa tulisan Arab bukan sematamata pemberian langsung dari Allah swt., tetapi proses perkembangan
yang dilakukan oleh manusia sendiri. Teori ini disebut juga dengan teori
Hirah. Teori ini didukung oleh data-data fisik yang berupa batu ukiran
dengan tulisan model Nabat}i>.7
Teori ini juga didasarkan atas riwayat Ibn Abbas ibn Hisyam
Muhammad ibn Sa>’ib al-Kalbi> tentang cerita “al-Balaz\ari>”. Dalam
riwayat tersebut diceritakan tentang tiga orang dari kaum T}ay’ di
Baqqah, mereka adalah: Mara>mir ibn Murrah, Aslam ibn Sadrah, dan
‘Ai’yah dengan model tulisan

Surya>ni>, balok dan latin. Sebagian masyarakat Anbar belajar dari
mereka.8
5

S{a>lih} Ibra>hi>m al-H{asan, Al-Kita>bah al-‘Arabiyyah min al-Nuqu>sy ila al-Kita>b al-Makht}u>t,} 21.
Disadur dari Ah{mad ibn ‘Ali> al-Qalqasyandi>, S}ubh al-A’sya> fi> S}ina>’at al-Insya>’ (Beirut: Da>r alKutub al-‘Ilmiyyah, 1987), vol. 3, 40.
6
Ibid., 21-22. Lihat juga ‘Abd al-Rah}ma>n Ibn Khaldu>n al-Maghribi>, Muqaddimah (Beirut: Da>r alKita>b al-Lubna>ni>, 1979), 746-747.

7
Yah}ya> Wahi>b al-Jabbu>ri>, Al-Khat} wa al-Kita>bah fi> al-H{ad}a>rah al-‘Arabiyyah, 21.
8
Ibid..

x
4. Teori baru
Teori ini banyak digunakan oleh kalangan peneliti. Menurut teori
ini, tulisan Arab berasal dari al-Anba>t} (Nabatea). al-Anba>t} adalah
masyarakat Arab yang berada di bawah pengaruh peradaban dan budaya

al-Am (Aramic). Oleh karena itu tulisannya disebut dengan tulisan alAmi> (Aramic). Bahasa yang digunakan adalah perpaduan antara bahasa
Arab dengan bahasa Am. Pusat pemerintahannya berada di Batrah, yang
artinya sahara. Masyarakat Anba>t} mengikuti model tulisan kaum Am.9
Teori utara sebenarnya selaras dengan teori baru. Teori baru adalah
pengembangan dari teori utara yang menyebutkan bahwa awal mula tulisan
adalah di Hi>rah. Hi>rah mengembangkan tulisan dari Batra>’, Umm al-Jama>l,
dan H}ara>n.
Berikut ini adalah peta perjalanan penyebaran tulisan Arab, mulai dari
utara Jazirah Arab hingga masuk ke Mekah dan Madinah.10


Gambar 1: Peta Perjalanan Khat Arab dari Awal Kemunculan
9

Ibid., 22.
S{a>lih} Ibra>hi>m al-H{asan, Al-Kita>bah al-‘Arabiyyah min al-Nuqu>sy ila al-Kita>b al-Makht}u>t,} 427.

10

xi
Jika dilihat dari peta tersebut, maka dapat dirunut bahwa awal
penulisan Arab berada di wilayah Anba>t}, H{ara>n, Umm al-Jama>l, dan Batra>’
selanjutnya meluas ke wilayah H{i>rah. Dari H}i>rah ke Du>mah al-Khabdal, lalu
menyebar ke Yatsrib (Yatsrib) dan Mekah. Atau pendapat yang lain, yakni
dari Anba>t} langsung menyebar ke wilayah Yatsrib (Madinah) dan Mekah.

B. Masa Pra Islam
Peneliti mengikuti teori yang terakhir yakni yang menyatakan bahwa
tulisan Arab muncul melalui gradasi perkembangan dari bentuk paling
sederhana hingga akhirnya menjadi model khat sekarang ini. Di setiap

perkembangan tulisan, tulisan memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Berikut ini adalah masa perkembangan mulai dari model tulisan
paling sederhana hingga sampai pada model semi-simbolis.
1. Masa tulisan gambar
Pada masa ini, tulisan berupa gambar yang disadur dari alam dan
memiliki arti sesuai dengan gambar tersebut. Misalnya: gambar batu,
artinya memang batu. Tidak ada arti lain yang lebih luas atau berbeda
dari gambarnya.
2. Masa tulisan simbol arti
Pada masa ini, tulisan adalah berupa gambar yang disadur dari
alam, tetapi gambar tersebut memiliki arti yang lebih luas dan berbeda
dari gambar semestinya. Misalnya: gambar matahari sebagai lambang

xii
siang hari atau terang. Akan tetapi gambar tersebut bukan berupa
lambang bunyi yang dijadikan sebagai alat komuniasi verbal.

Gambar 2: Tulisan Simbol Arti

Dari sebelah kiri secara berurutan gambar tersebut memiliki arti

sebagai berikut:
a. Gambar burung kecil, menunjukkan arti keburukan.
b. Seorang laki-laki yang tangannya berada di bibirnya, menunjukkan
arti segala aktivitas yang berhubungan dengan mulut. Misalnya:
berbicara, makan, dan minum.
c. Dua kaki yang sedang berjalan, menunjukkan arti gerakan apa saja.
d. Seorang penanam tengkurap di atas kaki dan tongkat, menunjukkan
arti kekuatan.
e. Bintang yang tergantung, menunjukkan arti kegelapan.
f. Garis dengan tonjolan di tengahnya, menunjukkan arti negatif atau
kondisi rugi.11

3. Masa transisi

11

Muh}ammad T}a>hir ibn ‘Abd al-Qa>dir al-Kurdi> al-Makki> al-Khat}t}a>t}, Ta>ri>kh al-Khat} al-‘Arabi> wa
Ariyah al-H{adi>tsah, 1939), 21.

xiii

Pada masa ini, tulisan berupa gambar namun tidak utuh dan
memiliki arti yang lebih luas dari gambarnya. Selain itu, ada beberapa
gambar yang sudah dapat dilantunkan dalam bentuk bunyi. Pada masa ini,
sistem lambang bunyi sudah diperkenalkan.
Hifni> Bik Na>s}if dalam kitabnya Ta>rikh al-Adab aw H{aya>t al-

Lughah al-‘Arabiyyah menyebutkan bahwa pada abad 4 M. ada empat
macam tulisan yang menjadi sumber penggunaan tulisan sekarang ini:

Pertama, tulisan Mesir. Tulisan Mesir ini ada tiga macam, yakni:
(i) Hiroglif, yakni sebuah gambar yang diambil dari aktivitas atau alam
yang memiliki arti tersendiri, (ii) Hirot}iq, yakni sebuah tulisan yang
berupa huruf dan gambar, (iii) Dimot}i>q, yakni tulisan yang berupa huruf
sangat sederhana.

Kedua, tulisan Misma>ri> (paku). Tulisan ini digunakan oleh
masyarakat Babilonia dan Asyuriya.

Ketiga, tulisan al-Hitsi>. Tulisan ini digunakan di wilayah Sya>m
yang kemudian berkembang hingga muncul beberapa model tulisan, di

antaranya adalah tulisan Himyari> dan Habasyi>.

Keempat, tulisan S}i>ni> (Cina). Tulisan ini sampai sekarang masih
digunakan di wilayah Jepang dan Mongol.12

4. Masa tulisan simbol bunyi

12

Muh}ammad T}a>hir ibn ‘Abd al-Qa>dir al-Kurdi> al-Makki> al-Khat}t}a>t}, Ta>ri>kh al-Khat} al-‘Arabi> wa
Ariyah al-H{adi>tsah, 1939), 34-35.

xiv
Pada masa ini, sistem lambang bunyi sudah dikenal dengan
berbagai model tulisan yang masih dalam bentuk semi simbolis dan
gambar. Misalnya, untuk menunjukkan lambang bunyi “mim” ditulis
dengan membuat bulatan. Setiap gambar memiliki berfungsi sebagai
lambang bunyi, bukan arti. Dari sinilah muncul tulisan yang berfungsi
sebagai abjad, atau simbol bunyi, bukan lagi simbol arti.


5. Masa tulisan abjad
Pada masa ini, sistem lambang bunyi bukan hanya digambarkan
dengan perpaduan simbol dan gambar, tetapi benar-benar dalam bentuk
simbol yang disempurnakan. Masyarakat yang pertamakali mengenalkan
model tulisan abjad ini adalah dari Sumeria, Asyuriyah. Mereka
mengenalkan model abjad “paku”.13

Gambar 3: Abjad Paku atau al-Usfaynah

13

H{abi>bullah Fad}a>’ili>, At}las al-Khat (Isfahan: Da>r al-Insya>’, 2000), 94.

xv
Beberapa tulisan lain yang termasuk dalam tulisan Aramiyah
adalah tulisan Sanskerta yang berkembang di wilayah India. Untuk
wilayah Arab, cabang tulisan Aramiyah adalah model tulisan Nabat}i. Ada
beberapa bukti yang dijadikan sebagai dasar pendapat bahwa tulisan Arab
berasal dari Anba>t} dalam bentuk tulisan al-Nabat}i> (Nabatea).
Berikut ini adalah bukti yang dijadikan sebagai rujukan teori

modern:
a. Ukiran Umm al-Jama>l Pertama

Gambar 4: Ukiran Umm al-Jama>l Pertama Tahun 200 M.

Transkripsi dalam tulisan Arab:

‫دﻧﻪ ﻧﻔﺴﻮ ﻓﻬﺮو‬
‫ﺑﺮ ﺷﻠﻲ رﺑﻮ ﺧﺬﳝﻪ‬
١٤
‫ﻣﻠﻚ ﺗﻨﻮخ‬

Artinya: Ini adalah milik Fihr bin Syali> tuan Khuz{aimah Raja
Tanukh.

14

H{abi>bullah Fad}a>’ili>, At}las al-Khat, 94.

xvi

Umm al-Jama>l adalah desa yang berada di wilayah selatan
Bus}ra> Sya>m Propinsi Dar’a> Syria. Tulisan ini diperkirakan sudah
diukir pada abad 3 M. Model tulisan ini mirip dengan khat al-Nabat}i.>

b. Ukiran al-Namm>arah

Gambar 5: Ukiran Namma>rah
Transkripsi dalam tulisan Arab:

‫دﱏ ﻗﱪ اﻣﺮؤو اﻟﻘﻴﺲ ﺑﻦ ﻋﻤﺮو ﻣﻠﻚ اﻟﻌﺮب ﻛﻠﻬﻢ اﻟﺬي ﻧﺎل اﻟﺘﺎج‬
‫وﻣﻠﻚ اﻷﺳﺪﻳﻦ وﻧﺰارا وﻣﻠﻮﻛﻬﻢ وﻫﺰم وﻣﺬﺣﺠﺎ ﺑﻘﻮﺗﻪ وﻗﺎد‬
‫اﻟﻈﻔﺮ إﱃ أﺳﻮار ﳒﺮان ﻣﺪﻳﻨﺔ ﴰﺮ وﻣﻠﻚ ﻣﻌﺪا واﺳﺘﻌﻤﻞ‬
‫ﻗﺴﻢ اﺑﻨﺎﺋﻪ ﻋﻠﻰ اﻟﻘﺒﺎﺋﻞ ﻛﻠﻬﻢ ﻓﺮﺳﺎﻧﺎ ﻟﻠﺮوم ﻓﻠﻢ ﻳﺒﻠﻎ ﻣﻠﻚ ﻣﺒﻠﻐﻪ‬
‫ ﻣﻦ ﻛﺴﻮل‬٧ ‫ ﻳﻮم‬٢٢٣ ‫ﰲ اﻟﻘﺪم ﻫﻠﻚ ﺳﻨﺔ‬

Artinya: Ini adalah makam Imruul Qais ibn ‘Amr raja Arab yang
dihormati oleh masyarakat. Raja dua kaum terbesar alAsad dan Nizar. Yang menguasai dan menghancurkan
mereka dengan tangannya besinya hingga wilayah Najra>n,
kota Syamar. Dia membawahi semua kabilah melawan
Romawi, namun keinginan tersebut belum tercapai hingga
meninggal tahun 223 tanggal 7 Ka>nu>n Awal. 15

15

Ibid., 98.

xvii
Ukiran ini ditemukan di makam Imru’ul Qays, penyair
terkemuka di masa Jahi>liyah yang karyanya dipamerkan di dinding
Ka’bah, al-Mu’allaqat.

c. Ukiran Makam Kahaylawa

Artinya: Ini adalah makam yang dibuat oleh ‘Id dan Ibn Kuhaylu
ibn..

d. Ukiran Zabd

Gambar 6: Ukiran Zabd Tahun 512 M.

Transkripsi dalam tulisan Arab:

‫)ﺑﻨﺼـ(ـﺮ اﻻﻟﻪ ﺷﺮﺣﻮ ﺑﺮ اﻣﻊ ﻣﻨﻔﻮ وﻫﻠﻴﺎ ﺑﺮﻣﺮ اﻟﻘﻴﺲ‬
١٦
(‫وﺳﺮﺣﻮ ﺑﺮ ﺳﻌﺪو و ﺳﱰو وﺷﺮﺣﻮ )وﺳﺮﳛﻮ‬
16

Yah}ya> Wahi>b al-Jabbu>ri>, Al-Khat} wa al-Kita>bah fi> al-H{ad}a>rah al-‘Arabiyyah (Da>r al-Gharb alIsla>mi>, 1994), 32.

xviii
Artinya: Dengan pertolongan Allah Ibn Ami’ Manfu dan Haliya
menulis di makam al-Qays, dan ibn Sa’ad menerangi,
menutup dan melindungi.

e. Ukiran Asi>s

Gambar 7: Ukiran Asi>s Tahun 528 M.
Transkripsi dalam tulisan Arab:

‫إﺑﺮاﻫﻴﻢ ﺑﻦ ﻣﻐﲑة اﻷوﺳﻲ‬
‫أرﺳﻠﲏ اﳊﺮث اﳌﻠﻚ ﻋﻠﻰ‬
١٧
٤٢٣ ‫ﺳﻠﻴﻤﻦ ﻣﺴﻠﺤﻪ ﺳﻨﺖ‬

Artinya: Ibrahim bin Mughi>rah al-Awsi> mengirimkan harta raja
kepada Sulaiman dan tentaranya tahun 423 (M.)

f. Ukiran H}ira>n

Gambar 8: Ukiran H{ira>n Tahun 568 M.
17

Ibid..

xix

Transkripsi dalam tulisan Arab:

‫أﻧﺎ ﺷﺮﺣﻴﻞ ﺑﺮ ﻇﻠﻤﻮ ﺑﻨﻴﺖ ذا اﳌﺮﻃﻮل‬
‫ ﺑﻌﺪ ﻣﻔﺴﺪ‬٤٦٣ ‫ﺳﻨﺔ‬
‫ﺑﻌﻢ‬

Artinya: Saya Syarhi>l bin Z|almu>. Saya membangun Z}a al-Mart}ul>
tahun 463 (M.) setelah hancurnya di masa itu.

g. Ukiran Umm al-Jamal Kedua

Gambar 9: Ukiran Umm al-Jama>l Kedua Awal Abad 6 M.

Transkripsi dalam tulisan Arab:

‫اﷲ ﻏﻔﺮ ﻻ ﻟﻴﻪ ﺑﻦ ﻋﺒﻴﺪﻩ ﻛﺎﺗﺐ‬
‫اﻟﻌﺒﻴﺪ أﻋﻠﻰ ﺑﲏ‬
‫ﻋﻤﺮي ﻛﺘﺒﻪ ﻋﻨﻪ ﻣﻦ‬

Artinya: Semoga Allah mengampuni Ibn ‘Ubaydah sang penulis
yang rendah hati petinggi Bani ‘Amr. Seseorang menulis
tentangnya dari..

xx
Semua tulisan tersebut memiliki karakter yang mirip baik dari
bentuk huruf maupun arah bacaan. Adapun cirri-cirinya adalah sebagai
berikut:
a. Dibaca dari kanan.
b. Tidak memiliki vokal, semua huruf berupa konsonan.
c. Tidak ada penanda titik untuk tulisan yang sama, seperti:

‫ ن‬,‫ ث‬,‫ ت‬,‫ ب‬,‫ ظ‬,‫ ط‬,‫ ض‬,‫ ص‬.

,‫ س‬,‫ش‬

Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah tabel proses penerjemahan
dari tulisan Nabat}i> (Nabatea) ke dalam tulisan Arab yang diambil dari
makam Imru’ul Qais, seorang penyair masyhur di masa Jahili/pra-Islam
yang karyanya dipamerkan di dinding Ka’bah, al-Mu’allaqa>t karena
prestasinya dalam bersyair.18

18

Muhammad T}a>hir ibn ‘Abd al-Qa>dir al-Kurdi> al-Makki> al-Khat}t}a>t}, Tarikh al-Khat al-Arabi wa
A