PROSPEK PENGE MBANGAN TANAMAN HIAS

Prospek Pengembangan Tanaman Hias

Tugas Makalah
Budidaya Tanaman Hortikultura

“PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN HIAS”

Oleh :

Muhammad aris
G11112333
Kelas “a”

JURUSAN AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014

Muhammad Aris

G11112333


Prospek Pengembangan Tanaman Hias

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ungkapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat kesempatan dan kesehatan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul ? “Prospek Pengembangan Tanaman Hias”. Ungkapan terima
kasih juga penulis sampaikan kepada teman-teman yang telah memberikan motivasi dan
dukungan baik moril maupun materiil dalam penyelesaian makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat dan dapat diterima oleh
kita semua.

Makassar, 14 September 2014

Penulis

Muhammad Aris

G11112333


Prospek Pengembangan Tanaman Hias

DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................................
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .............................................................................................
1.2. Identifikasi Masalah .....................................................................................
1.3. Tujuan Penelitian ..........................................................................................
1.4. Kegunaan Penelitian .....................................................................................
II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN,
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1. Tinjauan Pustaka ........................................................................................
2.2. Landasa Teori .............................................................................................
2.3. Kerangka Pemikiran ...................................................................................
III. METODE
3.1. Metode Penetuan Daerah Penelitian ............................................................

3.2. Metode Pengambilan Sampel ......................................................................
3.3. Metode Pengumpulan Data ...........................................................................
3.4. Metode Analisis Data....................................................................................
3.5. Defenisi dan Batasan Operasional ...............................................................
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Perkembangan Usahatani (Luas Lahan, Produksi, dan
Produktivitas) dan Pemasaran (Harga dan Potensi Pasar) ............................
4.2. Analisis Pengaruh Faktor Produksi terhadap Produksi .................................
4.3. Analisis Finansial Tanaman Hias ................................................................
4.4. Masalah-masalah yang Dihadapi Petani dalam Pengembangan
Tanaman Hias .............................................................................................
4.5. Strategi Pengembangan Tanaman Hias di Masa yang Akan Datang ...........
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ..................................................................................................
5.2. Saran .............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................

Muhammad Aris

G11112333


Prospek Pengembangan Tanaman Hias

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan yang
penting dari keseluruhan nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk
atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada sektor pertanian atau produk nasional
yang berasal dari pertanian (Mubyarto, 1994). Akhir-akhir ini tanaman hortikultura
mendapatkan perhatian besar dari pemerintah. Terbukti tanaman hortikultura
dimasukkan dalam subsektor tanaman pangan, sehingga sekarang ini ada subsektor
tanaman pangan dan hortikultura. Tanaman hortikultura memperoleh perhatian besar
karena telah membuktikan dirinya sebagai komoditi yang dapat dipakai sebagai sumber
pertumbuhan baru di sektor pertanian (Soekartawi, 1996). Komoditas hortikultura yang
terdiri dari tanaman buah-buahan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat, merupakan
komoditas yang sangat prospektif untuk dikembangkan mengingat potensi sumberdaya
alam, sumberdaya manusia, ketersediaan teknologi, serta potensi serapan pasar di dalam
negeri dan pasar internasional yang terus meningkat (Hanani, dkk, 2003).
Pengembangan komoditas hortikultura mempunyai karakteristik sendiri, karena

memiliki tujuan utama produksi adalah untuk dijual, bukan untuk dikonsumsi sendiri.
Oleh karena itu, pembangunan hortikultura harus dilaksanakan secara komersial,
berorientasi pasar dan dikelola secara professional, dengan skala ekonomi yang
menguntungkan (Departemen Pertanian, 2006). Secara mikro, pentingnya hortikultura
bukan saja mampu meningkatkan pendapatan dan pendapatan daerah produsen
hortikultura, tetapi agribisnis atau agroindustri hortikultura ini pun mampu menyerap
tenaga kerja, memunculkan industri baru, sehingga hortikultura diyakini dan mampu
dijadikan sumber pertumbuhan di sektor pertanian (Soekartawi, 1994). Indonesia
mempunyai kekayaan alam yang tak ternilai banyaknya, termasuk berbagai jenis
tanamannya. Di antara jenis-jenis tanaman tersebut, ada yang digolongkan ke dalam
tanaman hias. Pada dasarnya, suatu tanaman disebut tanaman hias karena memiliki

Muhammad Aris

G11112333

Prospek Pengembangan Tanaman Hias

keindahan. Penilaian terhadap keindahan suatu tanaman memang sangat relatif. Akan
tetapi, secara umum keindahan tanaman terletak pada kedua organnya, yaitu daun atau

bunganya. Dari sinilah muncul istilah tanaman hias bunga dan tanaman hias daun
(Annonimous, 1992). Kebutuhan tanaman hias secara umum cenderung meningkat dari
waktu ke waktu. Besarnya minat masyarakat terhadap tanaman hias berkaitan erat
dengan pertumbuhan penduduk, peningkatan pendapatan, dan taraf hidup masyarakat.
Pembangunan komplek perumahan, perkantoran, dan taman kota membuka peluang
untuk pengembangan usaha di bidang tanaman hias (Dinas Pertanian, 2005).
1.2. Identifikasi Masalah
Dalam penelitian ini, masalah-masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan usahatani tanaman hias

(luas lahan, produksi, dan

produktivitas) dan pemasaran (harga dan permintaan pasar) ?
2. Apakah penggunaan faktor-faktor produksi (luas lahan, tenaga kerja, bibit, dan
pupuk) berpengaruh nyata terhadap produksi di daerah penelitian?
3. Berapa besar dan tingkat keuntungan usahatani tanaman hias di daerah penelitian?
4. Berapa tingkat pengembalian modal usahatani tanaman hias di daerah penelitian?
5. Apa saja masalah yang dihadapi dalam pengembangan usahatani tanaman hias

di


daerah penelitian?
6. Bagaimana strategi pengembangan tanaman hias di masa yang akan datang?

1.3. Tujuan Penelitian
Dari permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui perkembangan usahatani tanaman hias

(luas lahan, produksi,

dan produktivitas) dan pemasaran (harga dan permintaan pasar) .
2. Untuk mengetahui penggunaan faktor-faktor produksi (luas lahan, tenaga kerja,
bibit, dan pupuk) berpengaruh nyata terhadap produksi di daerah penelitian.
3. Untuk mengetahui besar dan tingkat keuntungan usahatani tanaman hias di daerah
penelitian.

Muhammad Aris

G11112333


Prospek Pengembangan Tanaman Hias

4. Untuk mengetahui tingkat pengembalian modal usahatani tanaman hias

di daerah

penelitian
5. Untuk mengetahui masalah yang dihadapi dalam pengembangan usahatani tanaman
hias di daerah penelitian.
6. Untuk mengetahui strategi pengembangan tanaman hias di masa yang akan datang.

1.4. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan masukan bagi petani tanaman hias .
2. Sebagai bahan informasi ilmiah bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan.

Muhammad Aris

G11112333


Prospek Pengembangan Tanaman Hias

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA
PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1. Tinjauan Pustaka
Sebenarnya

dan sri rezeki adalah tanaman yang sama, yaitu tanaman hias

dengan nama ilmiah sp. Tanaman ini diperkirakan berasal dari Asia Tenggara, bahkan
beberapa varietasnya berasal dari Indonesia. Menurut Sutomo (2006)

berasal dari

bahasa Yunani, yaitu aglos yang berarti sinar dan nema yang berarti benang. Dengan
demikian, secara harfiah berarti benang yang bersinar.
Tanaman hias dapat tumbuh pada sinar matahari yang sedang, penyiraman
banyak, dan kelembapan tinggi (Prihmantoro, 1997). tumbuh dengan baik di tempat

yang memperoleh cahaya langsung atau di tempat yang teduh. Jika yang tersedia cahaya
buatan memerlukan cahaya buatan ? 150 footcandles (Wianta, 1990). Perbanyakan
tanaman hias dapat dilakukan dengan cara generatif dan cara vegetatif. Memperbanyak
secara generatif adalah dengan cara memperbanyak diri dengan biji sedangkan secara
vegetatif melalui setek batang, setek pucuk, pemisahan anakan/rumpun, dan cangkok
(Dinas Pertanian, 2005). Perawatan tanaman berhubungan erat dengan penampilan. Jika
dirawat dengan baik dan benar

bisa tampil menawan. Tanaman terlihat kompak

dengan daun-daun subur dan mengilap. Perawatan meliputi:
- penyiraman
- pemupukan
- pemangkasan
- pemberantasan hama dan penyakit
(Subono dan Andoko, 2005).
2.2. Landasan Teori
Suatu usahatani dikatakan efektif apabila petani atau produsen dapat
mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki (yang dikuasai) sebaik-baiknya; dan
dikatakan efisien apabila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran


Muhammad Aris

G11112333

Prospek Pengembangan Tanaman Hias

(output) yang melebihi masukan (input) (Soekartawi, 1995a). Produksi merupakan
hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan
atau input. Dengan pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah
mengkombinasi berbagai input atau masukkan untuk mnghasilkan output. Hubungan
teknis antara input dan output tersebut dalam bentuk persamaan, tabel atau grafik
merupakan fungsi produksi. Jadi, fungsi produksi adalah suatu persamaan yang
menunjukkan jumlah maksimum output yang dihasilkan dengan kombinasi input
tertentu (Joesron, dan Fathorrozi, 2003). Sebagai proses produksi yang komersial, maka
pemasaran pertanian merupakan syarat mutlak yang diperlukan dalam pembangunan
pertanian. Pemasaran pertanian dapat menciptakan nilai tambah melalui guna tempat,
guna bentuk, dan guna waktu. Dengan demikian pemasaran pertanian diangap
memberikan nilai tambah yang dapat dianggap sebagai kegiatan produktif (Sudiyono,
2004).
Biaya usahatani biasanya, diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: biaya tetap (fixed
cost) dan biaya tidak tetap (variable cost). Contoh biaya tetap antara lain: sewa tanah,
pajak, alat pertanian, dan iuran irigasi. Contoh biaya tidak tetap antara lain biaya untuk
sarana produksi (Soekartawi, 1995).

Studi kelayakan merupakan studi yang

memberikan gambaran secara umum tentang prospek suatu komoditas dan memberikan
gambaran khusus tentang permintaan pasar, peluang budidaya dalam satuan volume
tertentu, modal, lahan, tenaga kerja, peralatan yang diperlukan, dan analisis keuangan
(Rahardi, 2003). Dalam suatu usaha perlu melakukan analisis lingkungan (lingkungan
luar dan lingkungan dalam) guna meramalkan perubahan lingkungan yang
mempengaruhi usaha tersebut. Menurut Silalahi (2002), analisis lingkungan ini dapat
dilakukan melalui apa yang dikenal sebagai analisis SWOT (akronim dari Strength,
Weakness, Opportunity, and Threat). Analisis kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness) ditujukan untuk lingkungan internal organisasi. Analisis ini membantu
menetapkan satu dasar realistik untuk formulasi strategi untuk semua tingkat organisasi.
Sedangkan analisis peluang (opportunity) dan kendala (threat) ditujukan untuk
lingkungan luar organisasi. Analisis ini memberi manajer pemahaman tentang peluang

Muhammad Aris

G11112333

Prospek Pengembangan Tanaman Hias

serta hambatan dan kendala dalam hubungannya dengan pilihan atau proses produksi
barang-barang dan jasa-jasa untuk masyarakat secara nyata menguntungkan organisasi.
Untuk mengembangkan strategi dalam perhitungan nilai SWOT, matriks dari
faktor tersebut dapat disusun sebagai berikut:
MATRIKS SWOT
Kekuatan (Strengths)
Kelemahan (Weaknesses)
Peluang (Opportunities)
Strategi S-O
Strategi W-O
Ancaman (Threats)
Strategi S-T Strategi W-T
-Strategi S-O : beranggapan bahwa peluang sesuai dengan kekuatan perusahaan.
-Strategi W-O : mencegah kelemahan menjadi peluang.
-Strategi S-T : mengidentifikasi cara-cara yang dapat digunakan perusahaan untuk
mengurangi kelemahan dan ancaman dengan menggunakan kekuatannya.
-Strategi W-T : menetapkan rencana untuk tetap bertahan mengatasi kelemahan
perusahaan dengan membuat sifat kelemahan yang rentan menjadi ancaman.
(Annonimous, 2006)

2.3. Kerangka Pemikiran
Usahatani tanaman hias merupakan salah satu produksi usaha tani yang
memiliki prospek yang cerah untuk dikembangkan. Karena kebutuhan akan tanaman
hias terus meningkat yang disebabkan oleh pembangunan komplek perumahan,
perkantoran, dan taman kota membuka peluang untuk pengembangan usaha di bidang
tanaman hias. Tidak hanya itu saja, pada saat perayaan hari-hari besar agama atau
pergantian tahun, acara seremonial ataupun nonseremonial di kantor-kantor, hotel, dan

Muhammad Aris

G11112333

Prospek Pengembangan Tanaman Hias

rumah serta menjadi koleksi para penggemar tanaman hias. yang merupakan salah satu
jenis tanaman hias daun yang juga diperkirakan memiliki prospek yang baik untuk
dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan usahatani dan pemasaran,
analisis usahatani, penggunaan faktor-faktor produksi, serta masalah-masalah yang ada
dalam usahatani tersebut. Perkembangan usahatani dan pemasaran dapat dilihat dari
luas areal, produksi, produktivitas, harga, dan potensi pasar.

Faktor produksi dan

analisis usahatani sangat dibutuhkan agar dapat menilai kelayakan suatu usaha tersebut.
Faktor produksi yang menunjang kegiatan usahatani

antara lain: luas lahan, tenaga

kerja, bibit, dan pupuk. Berbagai faktor produksi ini perlu dikombinasikan hingga
memperoleh produksi maksimum usahatani. Dalam mengembangkan usahatani
biasanya terdapat beberapa masalah-masalah yang dihadapi oleh petani. Untuk itu
diperlukan adanya srategi pengembangan guna dapat mengatasi masalah-masalah yang
ada dan dapat diketahui prospek pengembangannya. Dengan demikian prospek
pengembangan usahatani tanaman hias

dapat diketahui. Secara skematis kerangka

pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut: Penggunaan faktor-faktor produksi (luas
lahan, tenaga kerja, bibit, dan pupuk) berpengaruh nyata terhadap produksi di daerah
penelitian.

Muhammad Aris

G11112333

Prospek Pengembangan Tanaman Hias

III. METODE
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara purposive (sengaja), yaitu , Provinsi
Sumatera Utara dengan alasan bahwa Kota Medan merupakan salah satu kota yang
memiliki potensi lahan yang besar pada usahatani tanaman hias .
3.2. Metode Pengambilan Sampel
Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah ? Metode Sensus?.
Menurut Sudjana (1992) metode sensus terjadi apabila setiap anggota atau karakteristik
yang ada di dalam populasi dikenai penelitian. Hal ini disebabkan populasi yang ada
kurang dari 30. Populasi adalah petani yang menanam tanaman hias

yang berada di

Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara. Dalam penelitian ini, populasi sekaligus
menjadi sampel sehingga metode yang digunakan adalah metode sensus, dengan
mengambil seluruh populasi menjadi sampel. Jumlah populasi dapat dilihat pada tabel
berikut:
3.3. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam data yaitu
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari petani melalui metode
wawancara dengan menggunakan kuisioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.
Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi yang berhubungan dengan penelitian
yang dilakukan.
3.4. Metode Analisis Data
Untuk identifikasi masalah 1 digunakan analisis deskriptif yaitu dengan melihat
perkembangan usahatani (Luas lahan, produksi, dan produktivitas) dan pemasaran
(harga dan permintaan pasar) tanaman hias. Untuk hipotesis dan identifikasi masalah 2
digunakan metode analisis.

Muhammad Aris

G11112333

Prospek Pengembangan Tanaman Hias

3.5. Defenisi dan Batasan Operasional
3.5.1. Defenisi
1. Petani tanaman hias adalah petani yang saat ini sedang menanam tanaman hias .
2. Usahatani adalah pengalokasian sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien
untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.
3. Produksi adalah tanaman hias yang dihasilkan oleh petani. Dimana dalam hal ini
adalah tanaman hias dalam pot.
4. Faktor produksi adalah berbagai input atau masukan yang digunakan dalam proses
produksi untuk memperoleh output yang diinginkan.
5. Biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh petani selama proses
produksi berlangsung samapi siap untuk dipasarkan.
6. Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan usahatani dengan total biaya
yang dikeluarkan dalam suatu usahatani.
7. Prospek usaha yaitu peluang-peluang dari pengembangan usahatani tanaman hias
agalonema di masa yang akan datang.
8. Masalah adalah faktor-faktor yang menghalangi atau mengurangi kelancaran
pengembangan usahatani tanaman hias.

Muhammad Aris

G11112333

Prospek Pengembangan Tanaman Hias

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Perkembangan Usahatani (Luas Lahan, Produksi, dan Produktivitas)
dan Pemasaran (Harga dan Permintaan Pasar)
4.1.1. Analisis Perkembangan Usahatani
Perkembangan usahatani yang akan dilihat adalah luas lahan yang dimiliki oleh
petani, produksi tanaman hias, dan produktivitasnya. Berikut data yang menyajikan
perkembangan usahatani tanaman hias.
4.1.2. Analisis Perkembangan Pemasaran
Pemasaran merupakan penghubung antara kebutuhan-kebutuhan masyarakat
dengan produsen kebutuhan. Pemasaran tanaman hias biasanya pembeli dapat langsung
membeli ke produsennya karena disini petani bertindak sekaligus sebagai penjual,
sehingga saluran pemasaran untuk tanaman hias pendek. Perkembangan pemasaran
yang akan dilihat adalah harga yang dan permintaan pasar dari tanaman hias tersebut.
4.2. Analisis Pengaruh Faktor Produksi terhadap Produksi
Dalam suatu usahatani faktor-faktor produksi akan senantiasa mempengaruhi
produksi tanaman. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh faktor-faktor produksi
terhadap produksi suatu usahatani maka dapat dilakukan dengan uji fungsi produksi
Cobb-Douglas. Fungsi Produksi Cobb-Douglas merupakan aplikasi dari analisis regresi
yang menjelaskan hubungan sebab-akibat.

Muhammad Aris

G11112333

Prospek Pengembangan Tanaman Hias

4.3. Analisis Finansial Tanaman Hias
Analisis finansial suatu usahatani diperlukan untuk mengetahui sejauh mana
keadaan keuangan dari usahatani yang nantinya akan berkaitan dengan prospek
pengembangan usahatani tersebut di masa mendatang. Aspek finansial yang akan
dianalisis dalam penelitian ini adalah besar keuntungan usahatani, tingkat keuntungan
usahatani (R/C ratio), dan tingkat pengembalian modal (Return on Investment).
4.3.1. Analisis Besar Keuntungan Usahatani
Besar keuntungan usahatani dapat dilihat dari pendapatan bersih yang diperoleh
petani. Dimana besarnya pendapatan bersih petani tergantung dari penerimaan dan
biaya produksi selama 1 periode. Biaya produksi pada usahatani tanaman hias

terdiri

dari: biaya sarana produksi, tenaga kerja, penyusutan, sewa lahan, transportasi yang
diukur dalam satuan rupiah.
4.3.2. Analisis Tingkat Keuntungan Usahatani (R/C ratio)
Kelayakan usahatani tanaman hias dapat diukur dengan menggunakan analisis
rasio R/C. Rasio R/C merupakan perbandingan antara total penerimaan dengan total
biaya.
4.3.3. Analisis Tingkat Pengembalian Modal (ROI)
ROI (Return on Invesment) digunakan untuk melihat tingkat efisien dari modal
yang telah dikeluarkan. ROI merupakan besar pendapatan bersih dibagi dengan besar
modal yang dikeluarkan dalam usahatani. Yang termasuk modal adalah nilai tanah,
sarana produksi, dan peralatan yang telah digunakan petani. Sedangkan pendapatan
bersih merupakan selisih antara penerimaan dan biaya produksi.
4.4. Masalah-masalah yang Dihadapi Petani dalam Pengembangan Tanaman Hias
Dalam pengembangan usahatani tanaman hias

di daerah penelitian, banyak

ditemukan berbagai masalah yang dihadapi oleh petani, baik itu masalah internal
maupun eksternal. Dimana masalah ini dapat menjadi penghambat bagi pengembangan

Muhammad Aris

G11112333

Prospek Pengembangan Tanaman Hias

usahatani tanaman hias

yang menyebabkan kurangnya pendapatan yang diperoleh

petani. Dibawah ini akan diuraikan masalah-masalah apa saja yang dihadapi oleh petani
adalah sebagai berikut:
1. Modal Terbatas
Modal merupakan salah satu masalah yang menghambat dalam pengembangan
usahatani tanaman hias . Modal yang dimiliki petani umumnya adalah modal sendiri,
tetapi ada juga beberapa petani yang pernah meminjam modal. Alasan sebagian petani
tidak mau meminjam modal adalah karena bunga yang ditawarkan terlalu besar,
sehingga sulit untuk mengembalikannya. Akibat terbatasnya modal menyebabkan
pemeliharaan yang dilakukan kurang optimal.
2. Kurangnya seni dan hobby
Petani tanaman hias

kurang memiliki seni dan hobby karena mereka hanya

mengandalkan pengalaman mereka saja untuk melakukan perawatannya sedangkan
untuk menghasilkan produksi

yang bagus dan cantik mereka tidak dapat melakukan

penyilangan sendiri.
3. Persaingan dengan bunga plastik dan tanaman hias lainnya
Masyarakat sekarang cenderung beralih ke bunga plastik karena disamping
harganya murah, bunga plastik juga tahan lama. Persaingan tidak hanya di bunga
plastik, untuk tanaman hias lainnya juga menjadi persaingan. Tanaman hias yang
menjadi saingan tidak hanya yang harga murah saja tetapi harga yang tinggi dari juga
menjadi incaran para pengoleksi.

Muhammad Aris

G11112333

Prospek Pengembangan Tanaman Hias

4. Serangan hama penyakit
Serangan hama penyakit yang sering terjadi adalah busuk akar dan daun yang
disebabkan oleh cuaca yang buruk yaitu hujan. Sedangkan untuk tumbuhnya jamur
biasanya disebabkan oleh luas lahan yang sempit yang dimiliki oleh petani tanaman hias
. Karena dengan lahan yang sempit tempat akan menjadi lembab sehingga jamur mudah
tumbuh.
5. Pemasaran Skala Daerah
Untuk pemasaran tanaman hias masih bersifat skala daerah. Dan juga bila ada
pameran juga masih bersifat skala daerah. Pemasaran dan pameran sudah bersifat skala
nasional.
6. Pengadaan bibit
Para petani tanaman hias memperoleh kesulitan dalam pengadaan bibit. Karena
bibit yang diperoleh harus di beli ke luar kota (Jakarta) dan ke luar negeri (Thailand).
7. Maraknya aksi pencurian tanaman hias
Pencurian tanaman hias sering terjadi pada setiap petani. Mahalnya harga
tanaman hias membuat orang menjadi ?gelap mata? dan tergiur untuk melakukan aksi
pencurian.
8. Permintaan pasar menurun
Permintaan pasar terhadap tanaman hias saat ini sedang mengalami penurunan.
Menurut petani tanaman hias itu ibarat ?mode?, selalu saja muncul tanaman-tanaman
baru sehingga tanaman lama tersebut tergantikan karena trendnya mulai memudar. Oleh
karena itu, telah tergantikan oleh tanaman yang lainnya yang saat ini lagi trend.
4.5. Strategi Pengembangan Tanaman Hias di Masa yang Akan Datang
Dari hasil analisis dan pembahasan masalah dapat ditarik kesimpulan bahwa
usahatani tanaman hias

mempunyai prospek yang cukup baik untuk dikembangkan.

Namun untuk itu harus tetap melihat bagaimana strategi pengembangan tanaman hias
di masa yang akan datang guna mempertahankan prospek tersebut. Strategi
pengembangan itu dapat dilakukan dengan melakukan analisis SWOT. Analisis SWOT
adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan suatu usaha.

Muhammad Aris

G11112333

Prospek Pengembangan Tanaman Hias

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths)
dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(weakness) dan ancaman (threats). Analisis SWOT membandingkan antara faktor
eksternal (peluang dan ancaman) dengan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) yang
akhirnya dapat menentukan beberapa strategi.
Berikut ini analisis SWOT usahatani tanaman hias:
4.5.1. Faktor Internal
1. Kekuatan
- Tanaman hias

memiliki warna daun mempesona dan beraneka ragam sehingga

membuat pembeli tertarik walaupun dengan harga yang mahal.
- Tanaman hias agalonema dapat dengan mudah tumbuh dengan adanya pengaturan
cahaya dan temperatur.
- Harga tanaman hias

mahal Harga tanaman hias

bervariasi sesuai jenisnya yang

dihitung perlembar daun. Semakin banyak daunnya semakin mahal harga
Harga

tersebut.

untuk saat ini mengalami penurunan. Walaupun begitu jika dibandingkan

dengan tanaman hias lainnya agalonema memiliki harga yang mahal.
- Tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh petani tinggi, tingkat pendidikan dan
pengalaman petani tinggi sehingga dapat menambah pengetahuan petani dalam
melakukan usahatani tanaman hias tersebut.
2. Kelemahan
- Pemasaran hanya bersifat skala daerah
- Modal yang dimiliki petani terbatas sedangkan kebutuhan dalam pengembangan
usahatani tanaman hias besar.
- Pengadaan bibit yang sulit diperoleh petani sehingga petani harus ke Jakarta atau ke
Thailand untuk memperoleh bibit tersebut.
- Kurangnya seni dan hobi para petani dalam perawatan dan memproduksi tanaman hias
itu sendiri.

Muhammad Aris

G11112333

Prospek Pengembangan Tanaman Hias

4.5.2. Faktor Eksternal
1. Peluang
- Saluran pemasaran yang pendek.
Pembeli dapat langsung menjumpai petani tanaman hias

sehingga pembeli dapat

berkonsultasi dalam hal perawatan dan pemeliharaannya.
- Trend tanaman hias rental
Pada saat ini perusahaan-perusahaan sering menyewa tanaman hias dari nursery untuk
memperindah dan menyejukkan kantornya. Tanaman hias yang disewakan adalah
tanaman hias indoor (tanaman hias yang dapat hidup di dalam ruangan). Untuk itu
tanaman hias memiliki peluang untuk disewakan ke perusahaan.
2. Ancaman
- Adanya persaingan dari bunga plastik dan tanaman hias lainnya.
- Serangan hama penyakit yang akan menambah besarnya biaya produksi sehingga
pendapatan petani berkurang.
- Maraknya aksi pencurian tanaman hias karena mahalnya harga jual dari tanaman hias
- Permintaan pasar tanaman hias mengalami penurunan.
4.5.3. Penentuan Strategi
Penentuan strategi yang sesuai bagi pengembangan usahatani tanaman hias
adalah dengan cara membuat matriks SWOT. Berdasarkan Matriks SWOT maka dapat
disusun empat strategi utama yaitu: SO, WO, ST, dan WT. Strategi pengembangan
usahatani tanaman hias .
Eksternal
1. Tanaman hias memilki warna daun mempesona dan bagus.
2. Tanaman hias dapat dengan mudah tumbuh
3. Harga mahal.
4. Tingkat pengetahuan petani tinggi.
5. Pemasaran bersifat skala daerah.
6. Modal terbatas.

Muhammad Aris

G11112333

Prospek Pengembangan Tanaman Hias

7. Bibit sulit diperoleh.
8. kurangnya seni dan hobby.
Peluang (O) Strategi SO Strategi WO
1. Saluran pemasaran pendek.
2. Trend tanaman hias rental.
3. Lembaga-lembaga yang terkait ikut berperan.
Memperluas jaringan pemasaran
1. Mengikuti pameran dan lomba tanaman hias yang berskala internasional
2. Inisiatif kredit untuk menambah modal
3. Meminta pemerintah untuk menyediakan pengadaan bibit
4. Mengikuti pelatihan untuk menambah kreatifitas
Ancaman (T) Strategi ST Strategi WT
1. Persaingan bunga plastik dan tanaman hias lainnya.
2. Serangan hama penyakit.
3. Maraknya aksi pencurian.
4. Permintaan pasar menurun
 Memanfaatkan pengetahuan petani untuk memberikan sentuhan kreativitas agar
tanaman hias tetap menarik.
 Menggunakan pengetahuan yang ada dalam memberantas serangan hama dan
penyakit
 Membuat rumah kasa dan penjagaan diperketat
 Mencari informasi dari koran, radio, dinas terkait untuk menambah pengetahuan
tentang tanaman hias

Muhammad Aris

G11112333

Prospek Pengembangan Tanaman Hias

4.5.4. Strategi SO
Strategi

pengembangan

usahatani

tanaman

hias

agalonema

dengan

menggunakan seluruh kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada, yaitu dengan
memperluas jaringan pemasaran dengan tujuan agar produksi tanaman hias agalonema
dapat selalu ditampung oleh pasar. Tidak hanya untuk penjualannya saja tetapi juga
dalam tanaman hias yang disewakan perusahaan.
4.5.5. Strategi WO
Strategi pengembangan usahatani tanaman hias dengan meminimalkan
kelemahan untuk memanfaatkan peluang yang ada, yaitu:
1. Mengikuti pameran dan lomba tanaman hias yang berskala internasional
Bertujuan agar dapat menarik pelanggan dari luar daerah bahkan luar negeri
sehingga dapat petani dapat meningkatkan produksi. Sejalan dengan itu meningkat
juga pendapatan petani.
2. Inisiatif kredit untuk menambah modal
Pada umumnya usaha skala besar membutuhkan modal yang besar. Tetapi dapat
mengecilkan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh petani, sehingga dapat meningkatkan
pendapatan keluarga.
3. Meminta pemerintah untuk menyediakan pengadaan bibit
Bertujuan agar petani mudah dalam memperoleh bibit. Dengan begitu petani
tidak perlu ke Jakarta ataupun ke Thailand. Untuk itu, biaya transportasi dapat
berkurang sehingga pendapatan keluarga dapat meningkat.
4. Mengikuti pelatihan untuk menambah kreatifitas
Bertujuan agar petani dapat menambah pengetahuan mengenai penyilangan dan
perbanyakan yang baik sehingga dapat memproduksi bibit sendiri.

Muhammad Aris

G11112333

Prospek Pengembangan Tanaman Hias

4.5.6. Strategi ST
Strategi pengembangan usahatani tanaman hias dengan menggunakan seluruh
kekuatan untuk mengatasi ancaman yang ada, yaitu:
1. Memanfaatkan pengetahuan petani untuk memberikan sentuhan kreativitas agar
tanaman hias agalonema tetap menarik. Bertujuan agar konsumen tetap menyenangi
tanaman hias dengan menciptakan warna-warna yang tetap mempesona.
2. Menggunakan pengetahuan yang ada dalam memberantas serangan hama dan
penyakit. Bertujuan agar produksi yang dihasilkan optimal sehingga keuntungan
yang diperoleh petani maksimal.
3. Membuat rumah kasa dan penjagaan diperketat Pembuatan rumah kasa ditujukan
untuk menghindari aksi pencurian. Selain itu, juga memenuhi syarat pertumbuhan
untuk mengatur cahaya dan temperatur. Penjagaan diperketat juga ditujukan untuk
menghindari hilangnya tanaman hias yang petani miliki.
4.5.7. Strategi WT
Strategi pengembangan usahatani tanaman hias dengan meminimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman yang ada, yaitu dengan mencari informasi dari
koran, radio, dinas terkait untuk menambah pengetahuan tentang tanaman hias .
Informasi yang perlu dicari adalah mengenai penyilangan, perbanyakan, perawatan, dan
pemeliharaan tanaman hias agalonema tersebut. Dengan begitu petani dapat menambah
pengetahuannya yang dapat berguna bagi produksi tanaman hias tersebut sehingga
akhirnya dapat meningkatkan pendapatan petani.

Muhammad Aris

G11112333

Prospek Pengembangan Tanaman Hias

V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Perkembangan usahatani dilihat dari produksi dan produktivitas mengalami
penurunan sedangkan dari luas lahan konstan. Perkembangan pemasaran (harga dan
permintaan pasar) tanaman hias mengalami penurunan.
2. Penggunaan faktor-faktor produksi (luas lahan, tenaga kerja, bibit, dan pupuk)
berpengaruh secara nyata terhadap produksi/penerimaan.
3. Masalah-masalah yang dihadapi antara lain modal terbatas, kurangnya seni dan
hobby, persaingan dengan bunga plastik dan tanaman hias lainnya, serangan hama
penyakit, pemasaran skala daerah, pengadaan bibit yang sulit diperoleh petani,
maraknya aksi pencurian tanaman hias, permintaan pasar menurun.
4. Strategi pengembangan usahatani tanaman hias

di masa yang akan datang adalah

memperluas jaringan pemasaran.
5.2. Saran
1. Kepada Petani
Agar menjajaki pasar nasional dan ekspor bekerjasama dengan eksportir
tanaman hias serta mengikuti pameran dan perlombaan tanaman hias yang berskala
internasional.
2. Kepada Pemerintah
Pemerintah diharapkan agar mendukung petani tanaman hias dengan pengadaan
bibit tanamn hias dan membantu petani dalam melakukan pemasaran ekspor.
3. Kepada Pengamat
Pengamat perlu mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai perkembangan
pemasaran (permintaan dan harga) tanaman hia.

Muhammad Aris

G11112333

Prospek Pengembangan Tanaman Hias

DAFTAR PUSTAKA
Beattie, B.R. dan C.R. Taylor, 1994. Ekonomi Produksi. Penerjemah: Dr. Soeratno
Josohardjono, MEc. UGM-Press, Yogyakarta.
Dinas Pertanian, 2005. Profil Tanaman Hias. Medan.
Departemen Pertanian, 2006. Analisis dan Evaluasi Pengembangan Komoditas
Hortikultura Unggulan. Jakarta.
Hasan, I, 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Bumi Aksara, Jakarta.
Mubyarto, 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES, Jakarta.
Prihmantoro, 1997. Tanaman Hias Daun. Penebar Swadaya, Jakarta.
Rahardi, R, 2003. Cerdas Beragrobisnis: Mengubah Rintangan Menjadi Peluang
Berinvestasi. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Silalahi, U, 2002. Pemahaman Praktis Asas-asas Manajemen. Mandar Maju, Bandung.
Sutomo, B, 2006. : Tanaman Hias Daun Pembawa Hoki.
Wianta, I.K., 1990. Tanaman Hias Ruangan. Kanisius, Yogyakarta.

Muhammad Aris

G11112333

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPOSISI KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH TERHADAP PERTUMBUHAN TIGA HIBRID TANAMAN ANGGREK Dendrobium sp.

10 148 1

KAJIAN APLIKASI PUPUK KASCING PADA TIGA JENIS TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) DENGAN PERBANDINGAN MEDIA YANG BERBEDA

3 58 19

PENGARUH TINGKAT SALINITAS TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN ASAM JAWA (Tamarindus indica, Linn.)

2 32 14

INSTRUMEN UKUR KADAR KEBUTUHAN PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN METODE FUZZY LOGIC

13 68 149

INTEGRASI APLIKASI METARHIZIUM ANISOPLIAE DAN NEMATODA PATOGEN SERANGGA SEBAGAI AGEN PENGENDALI HAYATI HAMA URET LEPIDIOTA STIGMA YANG MENYERANG TANAMAN TEBU

5 78 10

KARAKTERISASI HIDROLISAT PROTEIN IKAN WADER (Rasbora jacobsoni) SECARA ENZIMATIS DENGAN ENZIM PROTEASE DARI TANAMAN BIDURI (Calotropis gigantea)

5 51 48

PENGARUH JENIS DAN POPULASI GULMA TERHADAP PERTUMBUHAN AWAL TANAMAN KARET (Hevea brasiliensis)

4 23 54

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF TANAMAN PADI TADAH HUJAN (Oryza sativa L.) PADA LAHAN KELMPOK TANI KARYA SUBUR DI DESA PESAWARAN INDAH KECAMATAN PADANG CERMIN KABUPATEN PESAWARAN

3 52 58

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANONITROFOS DAN KOMBINASINYA DENGAN PUPUK KIMIA TERHADAP PERTUMBUHAN, SERAPAN HARA DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merr) PADA MUSIM TANAM KETIGA

2 27 50

PENGARUH APLIKASI BEBERAPA BAHAN PEMBENAH TANAH DAN TANAMAN SELA TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH PADA TANAH PERKEBUNAN KARET (Hevea brasiliensis) YANG DITANAMI TANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta)

1 18 9