Implementasi UU Nomor 23 Tahun 2014

  

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN

DAERAH

DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

TAHUN 20 TAHUN 20

  16

  16 S U M A T E R A K A L I M A N T A N J A V A I R I A N J A Y A

  PP PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHA N KONKUREN UU 23/2014 TTG PEMERINTAHAN DAERAH PP STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) NSPK PP PERANGK AT DAERAH PP DEKONSENTRA SI / TP KEBIJAKAN DAERAH

KEBIJAKAN MASA KEBIJAKAN MASA

  1. UNDANG-UNDANG

  23 TAHUN 2014 tentang TRANSISI TRANSISI PEMERINTAHAN DAERAH (PASAL 404)

  

2. SE MENDAGERI NOMOR 120/253/SJ TAHUN 2015

tentang PENYELENG-GARAAN URUSAN PEMERINTAHAN SETELAH DITETAPKAN UU.23/THN 2014 ttg Pemerintahan Daerah ( Tanggal 16 Januari 2015 )

  

3. SE MENDAGERI NOMOR 120/5935/SJ TAHUN 2015

tentang PERCEPATAN PELAKSANAAN PENGALIHAN URUSAN PEMERINTAHAN BERDASARKAN UU 23 / THN2014 ttg Pemerintahan Daerah ( Tanggal 16 Oktober 2015 )

  

4. SURAT MENDAGERI NOMOR 120/6942/SJ TAHUN

2015 tentang PERCEPATAN PELAKSANAAN URUSAN

BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR

  23

  

UU NOMOR 23 THN 2014 TTG PEMERINTAHAN DAERAH

UU NOMOR 23 THN 2014 TTG PEMERINTAHAN DAERAH

  

Pasal 404

Serah terima personel, pendanaan, sarana dan prasarana,

serta dokumen (P3D) sebagai akibat pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah Pusat, Daerah Provinsi,

dan Daerah Kab/Kota yang diatur berdasarkan Undang-

Undang ini dilakukan paling lama 2 (dua) tahun terhitung

sejak Undang-Undang ini di Undangkan

  

11 SUB URUSAN DIALIHKAN

  

11 SUB URUSAN DIALIHKAN

  1.Pengelolaan Pendidikan Menengah

  2.Pengelolaan Terminal Penumpang Tipe A dan Tipe B;

  

3.Pelaksanaan rehabilitasi di luar kawasan hutan

negara;

  4.Pemberdayaan Masyarakat di bidang kehutanan;

  5.Pelaksanaan penyuluhan kehutanan provinsi

  

6.Pelaksanaan metrologi legal berupa, tera, tera ulang

dan pengawasan;

  

7.Pengelolaan Tenaga Penyuluh KB/Petugas Lapangan

KB (PKB/PLKB)

  8.Penyelenggaraan Pengawas ketenagakerjaan;

  9.Penyelenggaraan penyuluhan Perikanan nasionl;

  

10.Pelaksanaan perlindungan hutan di hutan lindung

dan hutan produksi

  

11.Penyediaan dana untuk kelompok masyarakat tidak

mampu, pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik

PENGELOLAAN PENGELOLAAN

  

PENDIDIKAN MENENGAH & KHUSUS

PENDIDIKAN MENENGAH & KHUSUS PENDIDIKAN MENENGAH & KHUSUS (KAB./KOTA)

  UU 23/14 PENDIDIKAN MENENGAH & KHUSUS (PROVINSI) UU 32/04

MENGAPA DITARIK KE PROVINSI?

   MENCIPTAKAN MUTU PENDIDIKAN MENENGAH & KHUSUS YG SAMA DI KAB/KOTA DLM WILAYAH PROVINSI

   SISWA PD SEKOLAH MENENGAH DAN KHUSUS BIASANYA BERASAL DARI BERBAGAI KAB/KOTA

  

MENGHINDARI POLITIK LOKAL

   SBG UPAYA MENCAPAI SALAH SATU VISI MISI DLM NAWACITA PEMERINTAH YG TERKAIT DGN PENDIDIKAN YAKNI MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MANUSIA

INDONESIA DGN PROG

  “INDONESIA PINTAR” MELALUI WAJIB BELAJAR 12

TAHUN BEBAS PUNGUTAN

  Koordinasi/Bimtek/

ROADMAP PENGALIHAN ROADMAP PENGALIHAN

  

Agustus - Des 2015

Workshop Asistensi:

Melakukan

  • Dinas Provinsi

    pendataan P3D

  • Dinas Kab./Kota

  Jan - Mei 2015

  • Pusat (Kemendageri Penyusunan surat

  dan K/L terkait) edaran Juni – Juli 2015

  31 Maret 2016 Maret 2016 Penyatuan pemahaman Inventarisasi P3D RKPD/KUA- antara K/L terkait, selesai PPAS/APBD Mendagri, Menkeu, dan

  Kepala BKN

  2 Oktober 2016 Januari – Februari 2016 Serah terima P2D Validasi Data P3D Ket:*Jika Kemendagri akan mengeluarkan surat edaran, kemendikbud akan menyampaikan draft sebagai bahan SE Kemendagri Jan 2017 .

  Efektif Urusan Pem

  8

4. PENYELESAIAN INVENTARISASI P3D PALING

  

LAMBAT 31 MARET 2016 DAN SERAH TERIMA

PERSONEL, SARANA DAN PRASARANA SERTA

DOKUMEN PALING LAMBAT TGL 2 OKT 2016

5. Penataan/perubahan perangkat daerah utk melaksanakan urusan pemerintahan konkuren hanya dpt dilakukan setelah ditetapkannya hasil pemetaan sbgmn uu 23 thn 2014

  

PELAKSANAAN URUSAN PENDIDIKAN

PELAKSANAAN URUSAN PENDIDIKAN

MENENGAH & PENDIDIKAN KHUSUS PADA

  

MENENGAH & PENDIDIKAN KHUSUS PADA

MASA TRANSISI

MASA TRANSISI

PERIZINAN NON PERIZINAN

DILAKSANAKAN O/ GUBERNUR SESUAI DENGAN KETENTUAN UU 23/14 MASIH DILAKSANAKAN O/ KAB./KOTA SAMPAI SERAH TERIMA P3D

  

TUGAS GUBERNUR, BUPATI DAN WALIKOTA

DLM PENGALIHAN URUSAN PEMERINTAHAN

GUBERNU

R

BUPATI

WALIKOTA

  1. Menyelesaikan inventarisasi P3D antar tingkatan/susunan pemerintahan paling lambat

  31 Maret 2016 dan serah terima personel, sarana dan prasarana serta dokumen (P2D) paling lambat tanggal 2 Oktober 2016.

  2. Hasil inventarisasi P3D tersebut menjadi dokumen dan dasar penyusunan RKPD, KUA/PPAS dan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD Provinsi/ Kkabupaten/ Kota TA 2017.

  3. Gubernur, Bupati dan Walikota segera berkoordinasi terkait dengan pengalihan urusan

  5. Melakukan koordinasi dengan pimpinan DPRD masing-masing.

  4. Melakukan koordinasi dengan Kementerian/ Lembaga terkait yang membidangi masing- masing urusan pemerintahan dan dapat difasilitasi oleh Kementerian Dalam Negeri.

  SE MENDAGRI 120/5935/SJ THN 2015 PERCEPATAN PELAKSANAAN PENGALIHAN URUSAN PEMERINTAHAN BERDASARKAN UU 23 THN 2014 ttg PEMERINTAHAN DAERAH

  16 Oktober 2015 1. Saudara Gubernur danBupati/Walikota segera berkoordinasi untuk menyelesaikan secara seksama inventarisasi personel, sarana dan prasarana, pendanaan, dan dokumen sebagai akibat pengalihan urusan pemerintahan konkuren paling lambat tanggal

  31 Maret 2016. Untuk serah terima berita acara P2D paling lambat tanggal 2 Oktober 2016 sedangkan terkait serah terima berita acara pendanaan paling lambat tanggal 31 Desember 2016 2. Untuk menjamin terjaganya kualitas layanan urusan pemerintahan yang terjadi peralihan urusan sebagai akibat perubahan pembagian urusan berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah tidak diperkenankan untuk melakukan mutasi/perpidahan personel yang beralih

  Lanjutan...

  3. Terkait pendanaan, antara lain: gaji dan tunjangan, biaya opersional kantor dan biaya perawatan, agar disiapkan alokasi anggaran untuk urusan pemerintahan yang terjadi peralihan urusan sebagai akibat perubahan pembagian urusan berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah paling lambat tanggal 31 Desember 2016.

  4. Terkait dokumen, guna menjamin terjaganya kualitas layanan urusan pemerintahan yang terjadi peralihan urusan sebagai akibat perubahan pembagian urusan berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

  Lanjutan...

  5. Khusus terkait dengan pengalihan urusan dari provinsi dan Kabupaten/Kota ke pemerintah pusat sebagaimana dimaksud dalam SE Mendagri Nomor 120/253/Sj tanggal 16 Januari 2015 tentang Penyelenggaraan urusan Pemerintahan setelah ditetapkannya UU 23 thn 2014 ttg Pemerintahan Daerah, agar saudara segera melakukan koordinasi dengan Menteri/Kepala LPNK terkait.

  6. Untuk mempermudah dalam proses pengalihan urusan, telah disiapkan format berita acara serah terima P3D beserta daftar personel yang diserahkan, daftar sarana dan prasarana yang diserahkan, dan daftar dokumen yang diserahkan

  Lanjutan...

  7. Bagi urusan pemerintahan yang terjadi peralihan urusan sebagai akibat perubahan pembagian urusan berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah namun belum diatur dalam SE Mendagri Nomor 120/253/ Sj Tanggal

  16 Januari 2015 tentang Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan setelah Ditetapkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah agar segera melakukan serah terima P3D.

  8. Berdasarkan angka 1 sampai 7 di atas, Pemda segera berkoordinasi dg K/L terkait, dan melaporkan hasil pelaksanaan SE ini kepada MDN melalui Ditjen Bina Bangda pada kesempatan pertama.

  9. Menteri Dalam Negeri bersama Kementerian/

  Untuk pengaturan dan proses serah terima P3D mengacu pada kebijakan dan regulasi yang telah ditetapkan, yaitu:

   

  1. Pengalihan Personel ( Undang-undang nomor 5 tahun 2014, tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) ); 2. ` Pengalihan Pendanaan ( Permendageri 59 tahun 2007 TtG Perubahan Atas Permendageri

  13 Tahun 2006 Ttg Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah );

  3. Pengalihan Sarana & Prasarana ( PP 27 tahun 2014 ttg Pengelolaan BMN/BMD dan Permendageri 17 tahun 2012 ttg Pedoman Teknis Pengelolaan BMD );

  

PERKA BKN NO. 1 TAHUN 2016 TANGGAL 26 JANUARI 2016 PERKA BKN NO. 1 TAHUN 2016 TANGGAL 26 JANUARI 2016

TENTANG PELAKSANAAN PENGALIHAN PEGAWAI NEGERI

SIPIL DAERAH KABUPATEN/KOTA YANG MENDUDUKI JABATAN

FUNGSIONAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN MENJADI PEGAWAI

NEGERI SIPIL DAERAH PROVINSI

  

1. Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan tenaga kependidikan pada

satuan pendidikan menengah, yang terdiri atas: Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Pengelola Laboratorium/Bengkel, Pranata Laboratorium Pendidikan, Pengelola Perpustakaan, Pustakawan; dan Pejabat Pengawas dan Pelaksana.

  

2. Pegawai Negeri Sipil yang menduduki jabatan Pengawas Sekolah, Kepala

Sekolah, dan jabatan Pengawas (setara jabatan eselon IV) yang telah dialihkan tetap menduduki jabatan Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, dan jabatan Pengawas (setara jabatan eselon IV).

3. Pengalihan Pegawai Negeri Sipil ditetapkan terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2016.

  

4. Pemberian gaji dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil dibebankan pada

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi terhitung mulai tanggal

1 Januari 2017.

  

5. Pemberian gaji dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil Bulan Oktober,

November, dan Desember 2016 tetap dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.

  Format Berita Acara Penyerahan P2D Format Berita Acara Penyerahan P2D

BERITA ACARA SERAH TERIMA

  

PERSONEL, SARANA DAN PRASARANA DAN DOKUMEN

PROVINSI /KAB/KOTA ………….

  

DARI PEMERINTAH PROVINSI /KAB/ KOTA ……………….

KEPADA KEMENTERIAN / LPNK / PROVINSI................

  

NOMOR : ..........................................

NOMOR : ............................................

  

Pada hari ini ............ Tanggal ...................... Bulan ................

  Tahun .........................................., bertempat di Kantor Gubernur/ Bupati/Walikota ........... kami yang bertanda tangan di bawah ini :

  1. Nama : ......................................................

  Jabatan : GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA

Bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Provinsi/Kab/Kota ...........

selaku yang menyerahkan, selanjutnya disebut PIHAK KESATU.

  2. Nama : ...................................................... Jabatan : MENTERI/KEPALA LPNK/GUBERNUR Bertindak untuk dan atas nama Pemerintah dan Pemerintah daerah

  Provinsi..................selaku yang menerima, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

  Lanjutan...

   PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA telah sepakat mengadakan serah terima Personel, Sarana dan Prasarana dan Dokumen ...... Provinsi/Kabupaten/Kota .........., dengan ketentuan sebagai berikut :

 Pasal 1

(1)PIHAK KESATU menyerahkan Personel, Sarana dan

  Prasarana dan Dokumen ...... Provinsi/Kabupaten/Kota ...........,

sebagaimana tercantum dalam Lampiran Berita Acara Serah

Terima ini kepada PIHAK KEDUA sesuai peruntukannya menjadi perangkat Pemerintah, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.   (2)Personel, Sarana dan Prasarana dan Dokumen yang diserahkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I,

Lampiran II, dan Lampiran III merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari Berita Acara ini.

  

 Pasal 2

PIHAK KEDUA menerima penyerahan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 1 untuk didayagunakan seoptimal mungkin bagi

kepentingan pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kepada masyarakat dalam rangka pembangunan nasional.

  Lanjutan...

  

Pasal 3

(1) Dalam hal penyerahan personel sebagaimana dimaksud dalam

  Pasal 1 khusus penetapan Keputusan Pemindahan Pegawai Negeri Sipil pada Provinsi ....... diberlakukan terhitung mulai tanggal ……………….. bulan ………………….. tahun ………………………. (2) Berkenaan dengan hal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tentang belanja pegawai yang terdiri dari Gaji Pokok, Tunjangan Keluarga, Tunjangan Jabatan dan Tunjangan lainnya serta pembiayaan operasional Provinsi .......... masih menjadi

tanggung jawab Pemerintah Provinsi ……. sampai tanggal …..

bulan ……… tahun ………... (3) Seluruh pembiayaan personel, pendanaan, sarana dan prasarana serta dokumen Provinsi …. mulai tanggal …. bulan ….. tahun …… dan seterusnya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah  

Pasal 4

  Bilamana terdapat daftar inventaris atau materi yang tercantum dalam Lampiran I, Lampiran II, dan Lampiran III dari Berita Acara ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2), yang belum/tidak lengkap dan/atau terdapat kekeliruan, PIHAK KEDUA dapat mengajukan kepada PIHAK KESATU, untuk dilakukan klarifikasi dan perbaikan.

  Lanjutan...

  

Pasal 5

  Klarifikasi dan perbaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4,

dapat dilakukan perubahan setelah dikoordinasikan dan dikonsultasikan dengan instansi terkait, yang hasilnya dituangkan dalam Berita Acara Khusus Perubahan Lampiran yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.

  

 Pasal 6

  PIHAK KEDUA selanjutnya atas nama Pemerintah menyerahkan

personel, sarana dan prasarana dan dokumen Provinsi ........ kepada Menteri …….. untuk menjadi Perangkat Kementerian …….. yang dilaksanakan secara resmi dan dituangkan dalam Berita

Acara serah terima berdasarkan Peraturan Perundang-undangan.

  

  Pasal 7

  Dalam hal ketentuan Pasal 6 telah dilaksanakan, namun serah

terima PIHAK KEDUA kepada Kementerian ……… belum terlaksana sebagian atau seluruhnya, maka PIHAK KEDUA bertanggungjawab terhadap hal-hal yang sudah diserahkan sebagaimana tersebut dalam Pasal 1.

  

Pasal 8

Berita Acara Serah Terima ini dibuat dalam rangkap 8 (Delapan) masing-masing disampaikan kepada PIHAK KESATU, PIHAK KEDUA, Menteri …….., Menteri Keuangan, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kepala Badan Kepegawaian Negara, Kepala Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan dan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia.

  PIHAK KEDUA, MENTERI/KEPALA LPNK / GUBERNUR , ....................................

  PIHAK KESATU, GUBERNUR/ BUPATI / WALIKOTA ................................

  ..........., .......................................

  KETUA DPRD PROVINSI /KETUA DPRD KABUPATEN/ KOTA .........................................,

  ........................................

  KEPALA KEJAKSAAN TINGGI PROVINSI / KEPALA KEJAKSAAN NEGERI KABUPATEN/ KOTA..........................................,

  ...........................................

  

Saksi saksi

Lanjutan...

LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH

  TERIMA PERSONEL NOMOR : TANGGAL :

DAFTAR PERSONEL YANG DISERAHKAN

  TEMPAT/ PENDIDIKAN GOL/ GAJI NO NI

  SERTIFIK

  NAMA TGL KARPEG L/P AGAMA / RUA TMT JABATA POKO KET . P

  N ASI LAHIR THN LULUS NG K

  (10) (11) (12) (13) (14) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

  1

  2

  3 PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA ........................

  ..........................

LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH

  2

  TERIMA SARANA DAN PRASARANA NOMOR : TANGGAL : DAFTAR SARANA DAN PRASARANA YANG DISERAHKAN

  2. TANAH

  1. PERALATAN DAN MESIN

   

  ..........................  

  3 PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA ........................

  N O JENIS BARANG KODE BARANG NUP THN PEROLEH AN MEREK/

  TYPE NILAI PEROLEH AN NILAI BUKU KET (1

  THN PEROLEHA N LUAS BUKTI KEPEMILIK AN NILAI PEROLEH AN LOKASI (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

  PIHAK PERTAMA .......................... NO. STATUS TANAH KODE BARANG NUP/KIB

  3 PIHAK KEDUA ........................

  2

  1

  ) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

  1

  LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA SARANA DAN PRASARANA NOMOR :

3. KENDARAAN

  TANGGAL :

  IDENTITAS KODE NO

  JENIS NUP/ MEREK KONDI NO. BARAN

  NO BARANG KIB /TYPE NOPOL BPKB RANGK SI

  G MESIN A

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

  1

  2

  3 PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA ........................

  ..........................

4. GEDUNG/BANGUNAN

  THN LUAS JENIS KODE JUMLAH NO. NUP PEROLEHA BANGUNA

  IMB KET BARANG BARANG LANTAI N N

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

  1

  2

  3 PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

  LAMPIRAN BERITA ACARA SERAH TERIMA DOKUMEN NOMOR : TANGGAL : DAFTAR DOKUMEN YANG DISERAHKAN NO.

  URAIAN SERIES BERKAS JENIS (KERTAS,

  FOTO, FILM,DLL)

  KURUN WAKTU

  VOLUME (ML, ALBUM, ROLL,

  DLL) KETERANGAN  

  (1) (2) (3) (4) (5) (6)  

  1 “Informasi yang terkandung dalam arsip secara global”

  “Tahun termuda dan tahun tertua dari arsip yang disurvei”

  “Jumlah arsip yang tersimpan” “Kondisi arsip (baik/rusak), penataan (ditata/ tidak ditata), daftar arsip (ada daftar/tidak)”   2   3  

  PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA ........................

  ..........................

  

STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN

STRATEGI & ARAH KEBIJAKAN

  

PENYELENGGARAAN URUSAN

PENYELENGGARAAN URUSAN

PENDIDIKAN KEDEPAN

PENDIDIKAN KEDEPAN

  

TANTANGAN

TANTANGAN

  1. Masyarakat miskin 40 %

  

2. Rata-rata pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal 7,24 %

( tahun 2019);

3. % penduduk miskin di daerah tertinggal menjadi rata-rata 14,00

% (tahun 2019);

  4. IPM di daerah tertinggal 69,59 (tahun 2019);

  

5. Minimal terdapat 80 kabupaten dapat menjadi kategori kabupaten

maju.

  

6. BONUS DEMOGRAFI (THN 2035 = 305,6 Juta Jiwa) usia produktif

naik;

  7. MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA) 2015

  

PERMASALAHAN

  1. PENDIDIKAN BELUM TEPAT GUNA (Kualitas Anak Didik kita);

  2. PENDIDIKAN BELUM MENYENANGKAN (Titip absen);

  3. PENDIDIKAN BELUM UNTUK SEMUA

  

3. PENDIDIKAN BELUM UNTUK SEMUA

  (Kemiskinan);

  (Kemiskinan);

PELUANG PELUANG

  

(NAWACITA JOKOWI-JK )

(NAWACITA JOKOWI-JK )

  

1. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan

memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. ( CITA 3 )

  

2. Meningkatkan kualitas hidup manusia

Indonesia melalui program Indonesia Pintar dengan wajib belajar 12 tahun bebas pungutan Dan program Indonesia Sehat. ( CITA 5 )

  

3. Meningkatkan produkstifitas rakyat dan daya

saing di pasar Internasional dg program membangun sejumlah science dan technopark di kawasan politeknik dan SMK ( CITA 6 )

  PELUANG PELUANG (NAWACITA JOKOWI-JK )

(NAWACITA JOKOWI-JK )

  

4. Revolusi karakter bangsa, melalui

pendidikan kewarganrgaraan, dan jaminan hidup yg memadai bagi para guru yg ditugaskan di daerah terpencil (CITA 8);

  

5. Memperkuat pendidikan kebhinekaan

(CITA 9)

STRATEGI PENDIDIKAN 12 TAHUN

  (CITA 5)

  (CITA 5)

  

1. Meningkatkan pemerataan akses ke

Sekolah Menengah Atas melalui Peningkatan partisipasi dari anak- anak rumah tangga miskin;

  

2. Meningkatkan akses kesempatan

pendidikan yg berkualitas baik untuk semua, melalui dukungan daerah2 & kelompok masyarakat tertinggal

PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN PROGRAM PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG PENDIDIKAN NASIONAL BIDANG PENDIDIKAN NASIONAL BIDANG PENDIDIKAN NASIONAL BIDANG PENDIDIKAN KEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS NO. NO.

  INDIKATOR

INDIKATOR NASIONAL NASIONAL

  Tersedianya bantuan Jumlah Siswa SD Penjaminan Kepastian

  1. pendidikan bagi siswa penerima bantuan Layanan Pendidikan SD SD dari keluarga miskin melalui KIP Tersedianya bantuan

  Penjaminan Kepastian Jumlah Siswa SMP pendidikan bagi siswa

2. Layanan Pendidikan

  penerima bantuan SMP dari keluarga SMP melalui KIP miskin Jumlah sekolah/lembaga daerah 3 T dan Klaster 4 mendapat pendidikan layanan khusus yang

  Peningkatan Akses dan Meningkatnya Akses berkualitas

  3. Mutu PK dan PLK SDLB/ dan Mutu PK dan PLK Jumlah daerah bencana SMPLB SDLB/SMPLB alam/bencana sosial yang mendapat pendidikan

  lanjutan ... lanjutan ... lanjutan ... lanjutan ... KEGIATAN PRIORITAS KEGIATAN PRIORITAS NO.

  SASARAN

INDIKATOR NO.

  SASARAN

INDIKATOR NASIONAL NASIONAL

  Penyediaan dan Tersedianya bantuan Jumlah siswa SMA

  4. Peningkatan Layanan pendidikan bagi siswa SMA dari penerima bantuan Pendidikan SMA keluarga miskin melalui KIP Penyediaan dan Tersedianya bantuan Jumlah siswa SMK

  5. Peningkatan Layanan pendidikan bagi siswa SMK dari penerima bantuan Pendidikan SMK keluarga miskin melalui KIP Tercapainya Perluasan dan Pemerataan Akses Pendidikan SMPKH/SMPLB, SMP Jumlah Layanan

Inklusif dan SMP PLK,

Pendidikan SMLB/SMA Inklusif dan SMA Menengahdi daerah PLK Bermutu, Khusus Berkesetaraan Gender, dan Peningkatan Akses dan

  6. Relevan dengan Kebutuhan Mutu PK dan PLK SMLB Masyarakat, di Semua Kabupaten dan Kota Tersedianya bantuan Jumlah siswa SMLB pendidikan bagi siswa SMLB penerima bantuan dari khusus murid keluarga miskin (BKM)

PROGRAM PRIORITAS KEMENTERIAN/ PROGRAM PRIORITAS KEMENTERIAN/

PROGRAM PRIORITAS KEMENTERIAN/

NO. NO. PROGRAM/ PROGRAM/ KEGIATAN KEGIATAN SASARAN SASARAN

INDIKATOR TARGET TARGET 2015 2015 2016 2016 2017 2017 2018 2018 2019 2019 1.

  68 4.694.9

  

LEMBAGA BIDANG PENDIDIKAN

LEMBAGA BIDANG PENDIDIKAN

  

LEMBAGA BIDANG PENDIDIKAN

LEMBAGA BIDANG PENDIDIKAN

  68 PROGRAM PRIORITAS KEMENTERIAN/

  68 4.694.9

  68 4.694.9

  68 4.694.9

  INDIKATOR

  Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SD

  Jumlah Siswa SMP penerima bantuan melalui KIP

  Tersedianya bantuan pendidikan bagi siswa SMP dari keluarga miskin

  Penjaminan Kepastian Layanan Pendidikan SMP

  614 2.

  614 10.685.

  614 10.685.

  614 10.685.

  614 10.685.

  Jumlah Siswa SD penerima bantuan melalui KIP 10.685.

  Tersedianya bantuan pendidikan bagi siswa SD dari keluarga miskin

  4.694.9

NO. PROGRAM/ KEGIATAN SASARAN

  Tersedianya bantuan pendidikan bagi siswa SMK dari keluarga miskin

  Lanjutan ... Lanjutan ... Lanjutan ...

  .167 Lanjutan ...

  167 2.154

  167 2.154.

  167 2.154.

  167 2.154.

  Jumlah siswa SMK penerima bantuan melalui KIP 2.154.

  2015 2016 2017 2018 2019

  3. Penyediaan dan Peningkatan Layanan Pendidikan SMA

  .559

  559 1.692

  559 1.692.

  559 1.692.

  559 1.692.

  Jumlah siswa SMA penerima bantuan melalui KIP 1.692.

  Tersedianya bantuan pendidikan bagi siswa SMA dari keluarga miskin

  4. Penyediaan dan Peningkatan Layanan Pendidikan SMK

  

CAPAIAN TARGET PENDIDIKAN

CAPAIAN TARGET PENDIDIKAN

RPJMN 2010-2014

  Proporsi anak usia 6-22 tahun yang terdaftar di sekolah

   telah meningkat dari 66% pada tahun 2006 menjadi 73% pada tahun 2013, tambahan 7 juta anak-anak dan dewasa muda terdaftar dalam sistem pendidikan. Perbaikan tingkat partisipasi pendidikan dipicu oleh

   peningkatan partisipasi pendidikan dari rumah tangga termiskin dan menghasilkan penurunan kesenjangan pendidikan secara signifikan, sebagai contoh proporsi anak usia 15 tahun di kelompok 20% rumah tangga termiskin di Indonesia yang terdaftar di sekolah telah meningkat dari 63% menjadi 74% antara 2009 dan 2013.

  Sumber: Studi Latar Belakang Penyusunan RPJMN Bidang Pendidikan 2015-2019.

  U U Nomor 23 Tahun 2014 ttg U U Nomor 23 Tahun 2014 ttg U U Nomor 23 Tahun 2014 ttg U U Nomor 23 Tahun 2014 ttg PEMDA PEMDA PEMDA PEMDA

  

1.BATANG TUBUH (27 BAB dan 411 Pasal)

  2.PENJELASAN PASAL

  3.LAMPIRAN (PEMBAGIAN URUSAN

PEMERINTAHAN KONKUREN ANTARA

PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH PROVINSI DAN DAERAH KABUPATEN/ KOTA)

  UU UU

UU 22/1999 32/2004 23/2014 EFEKTIFITAS DOMINASI KESEIMBANGAN PEMERINTAHAN DESENTRALISAS

  DAERAH

  I SENTRALISA DESENTRALISA SI SI RASIONALISASI KESENJAN GAN KLASIFIKASI

   TINGGI

PEMBANGUNAN

URUSAN Kemiskinan

  

BERIMBANG

PEMBAGIAN

   masih

(BASIS NKRI)

URUSAN tinggi,

  • ----

    PENYELENGGRAA

   IPM masih

PERTUMBUHAN

N URUSAN rendah & PEMERATAAN

URUSAN PEMERINTAHAN

URUSAN PEMERINTAHAN

URUSAN PEMERINTA HAN UMUM

ABSOLUT KONKUREN

  URUSAN PEMERNTAHAN YANG SEPENUHNYA MENJADI KEWWENGAN PUSAT ABSOLUT KONKUREN T WAJIB PILIHAN SPM

  URUSAN PEMERNTAHAN YANG SEPENUHNYA MENJADI KEWENANGAN PUSAT

  WAJIB PILIHAN

  YAN DASAR NON YAN DASAR

  SPM (psl 11 (3)) PEMBAGIAN URUSAN BERDASARKAN UU 32/2004 PEMBAGIAN URUSAN BERDASARKAN UU 23/2014 Urusan Pemerintah Pusat yang dilimpahkan pelaksanaannya kepada gubernur dan bupati/walikota di wilayahnya masing-masing, misalnya urusan menjaga 4 konsensus dasar

  URUSAN KONKUREN URUSAN PEMERINTAHAN YG DIBAGI ANTARA PEM PUS DAN DAERAH PROV DAN DAERAH KAB/KOT DAN MENJADI DASAR PELAKSANAAN

  KLASIFIKASI URUSAN PEMERINTAHAN (pasal 9 – 12) KLASIFIKASI URUSAN PEMERINTAHAN (pasal 9 – 12) KONKUREN KONKUREN ABSOLUT ABSOLUT

  6.MONETER & FISKAL PILIHAN (8) PILIHAN (8) WAJIB (24) WAJIB (24) Dibagi berdasarkan kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi Dibagi berdasarkan kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi URUSAN PEMERINTAHAN UMUM URUSAN PEMERINTAHAN UMUM YAN DASAR (6) YAN DASAR (6) NON YAN DASAR (18) NON YAN DASAR (18) S P M S P M N S P K N S P K

  4. PERUMAHAN RAKYAT DAN KAW PERMUKIMAN

  3. PU DAN PR

  2. KESEHATAN

  1. PENDIDIKAN

  5. TRAMTIBUM & LINMAS

  4. PERUMAHAN RAKYAT DAN KAW PERMUKIMAN

  3. PU DAN PR

  2. KESEHATAN

  1. PENDIDIKAN

  5.POLITIK LUAR NEGERI

  1.PERTAHANAN

  4.YUSTISI

  3.AGAMA

  2.KEAMANAN

  1.PERTAHANAN

  6.MONETER & FISKAL

  5.POLITIK LUAR NEGERI

  4.YUSTISI

  3.AGAMA

  2.KEAMANAN

  5. TRAMTIBUM & LINMAS Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas kuangan Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitas kuangan KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

  4. PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS

  5. PENDIDIKAN JARAK JAUH

  4. PENDIDIKAN LAYANAN KHUSUS

  INFORMAL

  3. PENDIDIKAN

  2. PENDIDIKAN NON FORMAL

  1. PENDIDIKAN PAUD

  5. PENDIDIKAN JARAK JAUH

  KLASIFIKASI URUSAN PENDIDIKAN KLASIFIKASI URUSAN PENDIDIKAN KONKUREN KONKUREN WAJIB WAJIB YAN DASAR (6) YAN DASAR (6) NON YAN DASAR (18) NON YAN DASAR (18) S P M S P M N S P K N S P K

  1. PENDIDIKAN DASAR

  3. PENDIDIKAN

  2. PENDIDIKAN NON FORMAL

  1. PENDIDIKAN PAUD

  3. PENDIDIKAN KHUSUS

  2. PENDIDIKAN MENENGAH

  1. PENDIDIKAN DASAR

  3. PENDIDIKAN KHUSUS

  2. PENDIDIKAN MENENGAH

  INFORMAL

  

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN

( Pasal 13 – 15 )

  1.Pendekatan Eksternalitas, akuntabilitas, efisiensi, Strategis nasional

  2.Pemerintah Pusat, Daerah Provinsi, Daerah Kab/Kota

  

3.Clear cut (Substansi), Unsur & Fungsi

Manajemen melekat pd tingkatan pemerintahan

  4.Ursn Konkuren tdk tercantum ---- Perpres

  5.Perbhn Pembagian Urusan ----- PP

  PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN ( Pasal 16 – 26 )

  1.Pemerintah ----- Pemerintah Pusat

  2.Dekonsentrasi --- Prov --- Kab/Kota (PUM)

  3.Ursn Konkuren PEMPUS (Sendiri, Dekonsentrasi, TP Ke Daerah tdk Ke Desa )

  4.Ursn Konkuren Daerah Provinsi (Sendiri, TP ke Kab/Kota, Menugasi Desa)

  5.Ursn Konkuren Daerah Kab/Kota (Sendiri, Menugasi Desa)

  6.TP --- tugas ke Daerah Prov/Kab/Kota bkn ke Pemda & Pemde

  7.WPD & WNPD ---- Wajib semua Daerah; Pilihan (Wajib – Daerah (potensi)

  8.WPD (SPM); WNPD & pilihan (NSPK)

  9.WPD ----- Prioritas

RUANG LINGKUP PERUBAHAN URUSAN RUANG LINGKUP PERUBAHAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN

  

  PP 38/2007

  • Sub Bidang
  • Sub Urusan

  1. Kebijakan

  2. Pembiayaan

  3. Kurikulum

  4. Sarana dan Prasarana

  5. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

  6. Pengendalian Mutu Pendidikan UU 23/2014

  1. Manajemen Pendidikan

  2. Kurikulum

  3. Akreditasi

  4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

  5. Perizinan Pendidikan

  6. Bahasa dan Sastra