365143736 Mendesain Proposal Penelitian Dan Proposal Kegiatan

MAKALAH BAHASA INDONESIA

MENDESAIN PROPOSAL PENELITIAN
DAN PROPOSAL KEGIATAN
Dosen Pengampu :Drs.Tangson R. Pangaribuan, M.Pd.
Disusun oleh:
Julius Pandapotan Simbolon (5161122009)
Samuel Richardo Lumbantoruan (5161122016)
Tri Noveando Hutagalung (5163322013)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur Kelompok ini ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya
Kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Mendesain Proposal Penelitian dan Proposal
Kegiatan” untuk mata kuliah Bahasa Indonesia.
Terwujudnya makalah ini tidak terlepas dari bimbingan dan dorongan serta arahan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dengan kesempatan ini,

Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Drs.Tangson R. Pangaribuan, M.Pd
selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, dimana Bapak ini telah banyak membantu dalam
penyelesaian makalah ini. Penulisan makalah ini bertujuan agar pembaca dapat lebih
memahami materi yang telah Kelompok ini sajikan. Kami sadar bahwa dalam penulisan
makalah ini banyak sekali kekurangannya. Oleh karena itu, Kelompok ini mengharapkan
saran dan kritik dari pembaca agar penulisan makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhirnya kata Kelompok ini mengucapkan Terima Kasih semoga makalah ini bermanfaat
bagi para pembaca dan dapat lebih mengerti tentang materi yang telah kelompok ini sajikan.

Medan,…Oktober 2017

Kelompok,

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
B.

LATAR BELAKANG......................................................................................... 1


C. TUJUAN......................................................................................................... 1
D. BATASAN MASALAH...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 3
A.

PENGERTIAN PROPOSAL, JENIS JENIS PROPOSAL, UNSUR-UNSUR PROPOSAL
3

a.

PENGERTIAN PROPOSAL............................................................................ 3

b.

JENIS JENIS PROPOSAL............................................................................... 4

c.

UNSUR-UNSUR PROPOSAL.........................................................................5


B.

MEMBANGUN KONTEKS TEKS PROPOSAL.....................................................6

C. MENELUSURI DAN MENGANALISIS MODEL TEKS PROPOSAL.........................7
1.

Menelusuri Model Teks proposal................................................................7
a.

Menelusuri model teks proposal penelitian............................................7

b.

Menganalisis Hubungan Genre Pada Setiap Tahapan Proposal..............7

c. Menganalisis Formulasi Bahasa Pada Proposal, Manfaat Proposal, dan
Pihak yang Diberi Proposal.........................................................................23
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 25

A.

SIMPULAN................................................................................................... 25

B.

SARAN........................................................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 26

BAB I
PENDAHULUAN
B. LATAR BELAKANG
Proposal penelitian dan proposal kegiatan merupakan produk karya tulis yang sangat
penting untuk Anda pahami. Berdasarkan proposal penelitian, Anda melakukan penelitian
yang kemudian Anda laporkan dalam bentuk skripsi (untuk jenjang S-1). Di pihak lain,
berdasarkan proposal kegiatan, Anda melakukan kegiatan magang yang kemudian Anda
laporkan dalam bentuk tugas akhir atau laporan magang (untuk jenjang D-3). Sebagai
mahasiswa dari masing-masing jenjang itu, Anda membuat kedua karya tulis tersebut untuk
memenuhi syarat kelulusan. Perlu diketahui bahwa tidak di semua perguruan tinggi

digunakan istilah yang sama untuk skripsi dan tugas akhir. Di lembaga tertentu, semua karya
tulis yang menandai berakhirnya S-1 dan D-3 disebut tugas akhir.
Proposal pada dasarnya adalah sebuah usulan, rencana, atau tawaran. Akan tetapi,
kini kata proposal lebih sering digunakan daripada ketiga kata yang lain itu. Dalam bahasa
Inggris, kata proposal diberi makna “something (such as a plan or suggestion) that is
presented to a person or group of people to consider” atau “the act of presenting a plan,
suggestion, etc., to a person or group of people” (Webster, 2012). Makna itu juga digunakan
dalam bahasa Indonesia. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberikan makna
proposal sebagai “rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja”.
Proposal penelitian atau proposal kegiatan dinyatakan layak apabila dirancang dengan
baik dan mengikuti kelaziman yang telah disepakati dalam tradisi akademik di Indonesia.
Oleh karena itu, baik proposal penelitian maupun proposal kegiatan, haruslah didesain
dengan benar berdasarkan kerangka pemikiran yang dirujuk, mulai dari penetapan
permasalahan sampai dengan metode dan teknik pelaksanaannya. Untuk itu, proposal harus
disusun secara objektif, sistematis, dan terencana dalam mengeksplorasi masalah, serta harus
diungkapkan secara akurat dan berterima dalam hal gaya penulisannya. Yang pertama terkait
dengan isi, dan yang kedua terkait dengan formulasi bahasa.
C. TUJUAN
Tujuan Proposal adalah terutama untuk memperoleh bantuan dana, atau memperoleh
dukungan atau sponsor, dan juga untuk memperoleh perizinan. Dapat diartikan proposal

merupakan suatu penjabaran peneltian, tujuan dari pembuatan proposal biasanya untuk
mejabarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat dikatakan juga proposal merupakan suatu
dokumentasi hasil penelitian.
Unsur-unsur yang ada di proposal yaitu, nama atau judul kegiatan, kemudian di susul
pendahuluan, lalu tujuan, di teruskan waktu dan tempat, kemudian sasaran kegiatan, susunan
panitia, rencana anggaran, penutup, dan terakhir tanda tangan dan nama terang.
Fungsi Proposal
ternyata proposal memiliki fungsi yang banyak dan beragam di antaranya adalah :
1

* Untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan agama, sosial, politik, ekonomi,
budaya, dan sebagainya.





Untuk mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar.
Untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintah atau swasta.
Untuk mengajukan kredit kepada bank.

Untuk mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan, dan sebagainya.

D. BATASAN MASALAH
1
2
3

Pengertian Proposal, Jenis jenis Proposal dan Unsur unsur Proposal
Membangun Konteks Teks Proposal
Menentukan dan Menganalisis Model Teks Proposal
a. Menelusuri Model Teks Proposal
b. Menganalisis Hubungan genre pada setiap tahapan Proposal.
c. Mengalalisis Formulasi Bahasa pada Proposal, Manfaat Proposal, dan Pihak
yang diberi Proposal

2

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PROPOSAL, JENIS JENIS PROPOSAL, UNSUR-UNSUR

PROPOSAL
a. PENGERTIAN PROPOSAL
Proposal adalah suatu rancangan kegiatan yang akan berlangsung dalam bentuk
tulisan dengan sistematis dan terperinci, proposal dibuat untuk memdapatkan persetujuan
pihak lain, bisa juga dibuat untuk permohonan dana bantuan yang nantinya akan ada kerja
sama antara pihak yang mengajukan proposal dan pihak yang memberi bantuan.
Menurut KBBI (kamus besar bahasa Indonesia) proposal memiliki arti rencana yang
dituangkan dalam bentuk rancangan. Intinya proposal adalah sebuah rancangan yang dibuat
untuk suatu kegiatan, baik itu seminar, perlombaan, atau kegiatan lainnya agar rencana yang
sudah dibuat akan berjalan dengan baik sesuai yang tertulis dalam proposal.
Proposal berasal dari bahasa inggris yaitu "to propose" yang artinya mengajukan,
secara bahasa proposal dapat di artikan sebagai "bentuk pengajuan atau permohonan".
penawaran itu bisa berupa ide, gagasan, pemikiran atau sebuah rencana kerja yang di tujukan
kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan, baik itu yang sifatnya izin, persetujuan,
"dana" dan lain - lain. Proposal bisa juga diartikan sebagai sebuah tulisan / pemaparan yang
dibuat oleh penulis yang bertujuan untuk melakukan penjabaran atau menjelaskan sebuah
rencana dengan suatu tujuan atau kegiatan kepada pembaca atau pihak yang menjadi target.
Dengan kata lain.Proposal dapat di rumuskan sebagai sebuah rencana berupa tulisan yang
dituangkan dalam bentuk rancangan kerja kegiatan, yang terdiri dari pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan penyajian data, yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk

memecahkan suatu persoalan atau untuk mendapat persetujuan.
Atau jika anda masih ragu tentang pengertian berikut saya sertakan pengertian proposal dari
beberapa pandangan dari para ahli:
1. Hasnun Anwar (2004 : 73) proposal adalah : rencana yang disusun utnuk kegiatan tertentu.
2 Jay (2006 : 1) proposal adalah alat bantu manajemen standar agar menajemen dapat
berfungsi secara efisien.
Dari sudut pandang dunia ilmiah Proposal bisa di artikan sebagai rancangan dari suatu usulan
sebuah penelitian yang kemudian akan dilaksanakan oleh peneliti terhadap bahan
penelitiannya
Lalu Proposal Usaha bisa di artikan sebagai pengajuan yang berupa tulisan yang berisi
perencanaan dan pemaparan usaha, mulai dari dana, keperluan perlengkapan, rencana
penjualan hingga rencana keuntungan yang mungkin bisa di dapat dari usaha tersebut.
3

b. JENIS JENIS PROPOSAL
Jenis - Jenis Proposal
Proposal Penelitian dibagi 4 yaitu:
1. Proposal Penelitian Pengembangan
2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
3. Proposal Penelitian Kualitatif

4. Proposal Penelitian Kuantitatif
1. Proposal Penelitian Pengembangan
Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan
masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada
pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk
memecahkan masalah.
Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut
format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis
berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan
penelitian tersebut berbeda.
Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan,
sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk
memecahkan suatu permasalahan.
2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu
pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah
pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari
berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan
baru.
Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali

pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan
yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar
pemecahan masalah.
3. Proposal Penelitian Kualitatif
Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual
melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai
instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis
dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif.

4

Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan
penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta
menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.
4. Proposal Penelitian Kuantitatif
Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan
ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti
berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan
beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi)
dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.
c. UNSUR-UNSUR PROPOSAL
1. Latar belakang masalah, Dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan
kenyataan, baik kesenjangan teoretik ataupun kesenjangan praktis yang
melatarbelakangi masalah yang diteliti. Selain itu, dipaparkan secara ringkas tentang
teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar, dan diskusi ilmiah maupun
pengalaman pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan
demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih
kokoh.
2. Rumusan masalah, Rumusan masalah dinyatakan secara tersurat berupa pertanyaanpertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya. Dalam hal ini hendaknya rumusan
masalah disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat
tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti
dan dapat diuji secara empiris.
3. Tujuan penelitian, Tujuan penelitian diungkapkan pada sasaran yang ingin dicapai
dalam penelitian.Tujuan penelitian mengacu pada rumusan penelitian dan berupa
pernyataan.
4. Hipotesis, Hipotesis diajukan berupa jawaban sementara terhadap masalah penelitian
agar hubungan antara masalah yang diteliti dengan kemungkinan jawabannya lebih
jelas.Adapun rumusan hipotesis yang baik hendaknya: dituangkan dalam bentuk
kalimat pernyataan, dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, dapat diuji secara
empiris, dan menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih.
5. Asumsi penelitian, Asumsi penelitian adalah anggapan dasar tentang suatu hal yang
dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Dalam hal
ini tidak perlu dibuktikan kebenarannya, tetapi dapat langsung memanfaatkan hasil
penelitian yang diperolehnya dari orang lain melalui karya tulisnya.
6. Manfaat penelitian, Manfaat penelitian ditunjukkan untuk mengenai pentingnya
penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam
arti luas. Dengan kata lain, bagian ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang
diteliti.
5

7. Ruang lingkup, dan Keterbatasan Penelitian Ruang lingkup dan keterbatasan
penelitian dikemukakan karena sering dihadapi keterbatasan ruang lingkup kajian
yang terpaksa harus dilakukan karena alasan-alasan prosedural, teknik penelitian,
ataupun karena alasan logistik. keterbatasan penelitian karena kendala yang
bersumber dari adat, tradisi, etika, dan kepercayaan yang tidal memungkinkan peneliti
mencari data yang diinginkan.
8. Kajian pustaka, dan Kajian pustaka memaparkan teori-teori yang disusun berdasarkan
kemutakhiran dan relevansi yang diperlukan dalam penelitian.
9. Definisi operasional. Definisi operasional adalah definisi yang dirumuskan
berdasarkan hal yang yang dapat diamati oleh peneliti. Definisi operasional bukan
definisi berdasarkan kamus atau pendapat para ahli. Hal ini diperlukan terutama untuk
istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep pokok dalam penelitian juga
untuk menghindari perbedaan persepsi.

B. MEMBANGUN KONTEKS TEKS PROPOSAL
Sebelum melakukan penelitian untuk skripsi atau melakukan kegiatan lain yang bukan
penelitian ( misalnya magang), Anda dituntut untuk membuat proposal terlebih dahulu.
Proposal penelitaian dan proposal kegiatan merupakan produk karya tulis yang sangat
penting untuk Anda pahami. Sebagai amahasiswa dari jenjang S-1 dan D-3, Anda membuat
kedua karya tulis tersebut untuk memenuhi syarat kelulusan.
Proposal pada dasarnya adalah sebuah usulan, rencana, atau tawaran. Akan tetapi, kini
kata proposal lebih sering digunakan daripada ketiga kata tersebut. Dalam bahasa inggris,
kata proposal diberi makna ‘ something (such as a plan or suggestion) that is presented to a
person or group of people to consider” atau “ the actof presenting a plan, suggestion , etc., to
a person or group of people” (Webster,2012). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia makna
proposal sebagai “rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja”.
Proposal penelitian maupun maupun proposal kegiatan, harus didesain dengan benar
berdasarkan kerangka pemikiran yang dirujuk , mulai dari penetapan permasalahan sampai
dengan metode dan teknin pelaksanaannya. Untuk itu, proposal harus disusun secara objektif,
sistematis dan terencana dalam mengeksplorasi masalah, serta harus diungkapkan secara
akurat dan berterima dalam hal gaya penulisannya. Yang pertama terkait dengan isi dan yang
kedua terkait dengan formulasi bahasa.

C. MENELUSURI DAN MENGANALISIS MODEL TEKS PROPOSAL
6

Hal penting yang harus diperhatikan dalam mendesain proposal sebagai gendre makro
adalah bahwa seluruh isi dan gagasan dalam proposal seharusnya disampaikan dengan bahasa
yang baku. Selain itu, proposal hendaknya disusun dengan struktur teks yang tepat, yang
tahpa-tahapan di dalamnya direalisasikan dengan genre mikro yang tepat pula.
1. Menelusuri Model Teks proposal
Proposal penelitian dan proposal kegiatan disusun menurut struktur teks tertentu.
Struktur teks itu terdiri atas tahapan-tahapan yang direalisasikan oleh genre mikro yang
sesuai dengan isi dan fungsi tahapan-tahapan tersebut.
a.

Menelusuri model teks proposal penelitian
Unsur-unsur proposal penelitian :
1)
Pendahuluan :
- Latar Belakang Penelitian
- Rumusan Masalah Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Ruang Lingkup Penelitian
- Hipotesis
2)
Landasan Teori Dan Tinjauan Pustaka
- Landasan Teori
- Tinjauan Pustaka
3)
Metode Penelitian
- Waktu Dan Lokasi
- Sumber Data Penelitian
- Alur Penelitian

b.

Menganalisis Hubungan Genre Pada Setiap Tahapan Proposal
1)

Menganalisis Hubungan Genre Pada Setiap Tahapan
a) Meganalisis hungan genre pada setiap tahapan proposal penelitian
secara umum proposal peneleitian memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
- Latar belakang dilakukannnya penelitian
- Rumusan masalah dan tujuan penelitian
- Manfaat dan pentingnya penelitian
- Tinjauan teoritis yang menguraikan acuan teori utama (grand theory) dan
elaborasinya, serta keterkaitannya dengan berbagai hasil penelitian
terdahulu
- Kerangka berfikir atau bingkai acuan ( frame of reference) dalam
-

melakukan penelitian terhadap masalah itu
Asumsi atau hipotesis yang akan diuji
Sumber data atau subjek penelitian
Instrumen pengunpulan data yang akan digunakan
Metode atau prosedur penelitian
7

- Teknik analisis data yang akan dilakukan, dan
- Daftar pustaka sementara
Tahapan-tahapan itu dapat diringkas menjadi : pendahuluan, landasan teori dan tinjauan
pustaka. Unsur lain yang tidak diperhitungkan sebagai tahapan, yaitu daftar pustaka atau
lampiran ( apabila ada).
Pendahuluan
Tahapan pendahuluan dan unsur-unsurnya berfungsi untuk memberikan latar belakang
pemikiran yang menuntun ke arah akan dilaksanakannya penelitian itu, menentukan pokok
masalah yang akan diteliti termasuk pentingnya masalah itu diteliti, dan menentukan tujuan
yang akan dicapai melalui pendekatan/metode/teknik tertentu.
1) Pendekatan adalah konsep, teori, dan filsafat keilmuan yang disajikan dalam
pemecahan masalah penelitian,
2) Metode berkaitan dengan tata cara pengambilan data penelitian,
3) Teknik menyangkut teknik pengumpulan data.
Unsur tahapan pendahuluan :
-

Latar Belakang
Latar belakang penelitian dikatakan sebagai logika pemikiran yang menuntun ke arah

akan dilaksankannya penelitian itu, karena pada bagian ini dinyatakan mengapa pokok
masalah tertentu perlu diteliti, bagaiman hal itu akan diteliti baik secara teoritis maupun
metodologis, apa yang akan dihasilkan dari penelitian ini, dan apa pula akibatnya seandainya
hal itu tidak segera diteliti. Disamping itu, dalam latar belakang juga hendaknya disajikan
keadaan atau fakta aktual yang brupa data-ddata dalam bentuk angka atau uraian biasa
sehingga permasalahannya dapat diindetifiksai dan dirumuskan secara jelas.
Berikut contoh latar belakang, diambil dari proposal penelitian yang berjudul pendidikan
kewarganegaraan sebagai wahana dalam meningkatkan kesadaran hukum mahasiswa
(Belladona, 2013)

Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini masalah kemerosostan moral semakin mengancam
keberlangsungan hidup generasi muda Indonesia, khususnya mahasiswa.
Wahab (1999) menunjukkan adanya kekurangefektifan pembinaan nilai-nilai
moral di sekolah. Bahkan dalam kasus yang lebih besar, krisis yang dialami

8

masyarakat Indonesia dewasa ini disebabkan oleh degradasi moral. Boleh jadi
masalah tersebut bersumber pada kesalahan pendidikan masa lalu yang terlalu
menekan pada aspek moral belaka. Pendidikan pada saat itu menempatkan
peserta didik sebagai objek yang berkewajiban menerima nilai-nilai moral
tertentu yang bersifat dogmatis dan berorientasi pada kepentingan resim yang
berkuasa.
Fenomena nyata yang terjadi adalah masih sering ditemukan mahasiswa
yang tidak taat pada nilai-nilai yang ada dimasyarakat, seperti tidak taat berlalu
lintas, praktik seks bebas, penganiayaan, penyalagunaan narkotika. Belum lagi
mereka hanya mengetahui bahwa tindakan kriminalitas sajalah yang melanggar
undang-undang dan hukum, seperti pembunuhan, penganiayaan, perampokan,
pencurian,

perdagangan

manusia,

perdagangan

obat

terlarang

dan

penyalagunaan narkotika. Padahal tindakan hukum tidak hanya berlaku pada
hal yang mereka tahu. Misalnya, kegiatan demokratis secara anarkisdapat
digolongkan dalam tindakan kriminal yang melanggar hukum karena
merugikan masyarakt luas dan merusak fasilitas umum. Perilaku ini mungkin
dilakukan karena mereka belum memahami pengertian hukum. Mereka tidak
pernah mengetahui hukum positif yang berlaku dan tidak mengenal sikap serta
perilaku taat pada hukum. Perilaku mereka sering membuat situasi kacau dan
merugikan orang lain.
Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat mendapatkan pendidikan di
perguruan tinggi dalam rangka mempersiapkan mereka agar lebih baik dalam
menjalani kehidupan ditengah-tengah masyarakat. Sejalan dengan hal tersebut
Sanusi (1998) menyatakan bahwa pendidikan merupakan proses mendidik atau
pembelajaran yang diasumsikan mempunyai beberapa fungsi seperti mampu
menumbuhkan

atau

mentransformasikan

nilai-nilai

positif

untuk

memberdayakan serta mengembangkan potensi-potensi peserta didik.
Sayangnya, pengajaran moral, nilai, dan norma selama ini terbatas hanya
pada aspek kognitif dan upaya untuk mentransfer ilmu. Keadaan tersebut
menimbulkan ketidakpahaman peserta didik terhadap konsep hukumyang
berkaitan dengan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Dengan
mencermati keadaan tersebut, penelitian tentang upaya untuk meningkatkan
kesadaran hukum mahasiswa melalui pendidikan kewarganegaraan yang
memadai sangat mendesak untuk dilakukan (Diadaptasi dan dimodifikasi dari
Belladona, 2013)
9

-

Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian berisi pokok persoalan yang akan diteliti. Rumusan

masalah dapat dinyatakan dalam kalimat tanya. Rumusan masalah untuk penelitian kualitatif
dikaitkan dengan strategi penelitian tertentu, misalnya etnografi, fenomenologi, studi kasus
atau grounded reseach. Verba yang digunakan untuk menyatakan rumusan masalah bersifat
eksploratif sesuai dengan jenis strategi penelitian kualitatif yang ditetapkan. Rumusan
masalah dapat diawali dengan kata “bagaimana” atau “apa” untk menunjukkan keterbukaan
penelitian.
Adapun rumusan masalah kuantitatif mencerminkan tiga prinsip dasar. Pertama,
membandingkan kelompok variabel bebas untuk melihat dampaknya terhadap kelompok
variabel terikat.kedua, menghubungkan antar satu atau berbagai variabel dengan satu atau
beberapa varabel alinnya. Ketiga, mendeskripsikan respon terhadap variabel bebas atau
variabel terikat ( cresswell dan plano, 2007).
Ciri rumusan masalah yang baik (fraenkel dan, walen dan hyun, 2012), antara lain:
a)

Fisibel, yaitu berisi permasalahan yang dapat diatasi melalui penelitian tanpa

memerlukan waktu, tenaga, dan uang yang tidak terjangkau
b) Jelas, yaitu tidak memuat tafsiran gand
c) Signifikan, yaitu betu-betul penting dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan kemaslahatan manusia
d) Etis, yaitu tidak menyangkut perasaan seseorang dan tidak mengganggu lingkungan
sosial tempat penelitian berlangsung.
Berikut contoh rumusan masalah yang diambil dari proposal penelitian yang berjudul
pencegahan dan penyembuhan patologi sosial penyalahgunaan narkoba berbasis nilai
keagamaan (supriyatna, 2012)

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian, peneliti merumuskan fokus
permasalahan

penelitian

yaitu



Bagaiman

upaya

pencegahan

dan

penyembuhan patologi sosial penyalahgunaan narkoba berbasis keagamaan?”
untuk mempermudah analisis maka pokok permasalahan tersebut dijabarkan
dalam beberapa sub masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana bentuk dan materi program rehabilitasi narkoba berbasis
nilai keagamaan bagi anak bina di Pondok Remaja Inabah XX?
2) Bagaimana upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi anak bina
di Pondok Remaja Inabah XX agar tidak agar tidak ketagihan kembali
10

setelah berhasil sembuh?
3) Bagaiman manfaat proses rehabilitasi berbasis nilai keagamaan bagi
anak bina di Pondok Remaja Inabah XX?
- Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan keinginan peneliti untuk memperoleh jawaban atas
permasalahan penelitian penelitian yang diajukan. Oleh sebab itu, tujuan penelitian harus
relevan dan konsisten dengan identifikasi masalah, rumusan masalah, dan proses
penelitiannya (Riduwan, 2013)
Menurut Locke et.al 2007 (dalam cresswell, 2010), tujuan penelitian
berarti menunjukkan megapa peneliti ingin melakukan penelitian dan apa yang ingin
dicapainya. Srategi penulisan tujuan penelitian, antara lain :
a)
gunakanlah kata-kata seperti tujuan, maksud, atau sasaran
b)
tujuan penelitian kualitatif berfokus pada satu fenomena, sedangkan pada
penelitian kuantitatif menunjukkan dua atau lebih variabel yang berelasi atau
c)

yang dapat dibandingkan
gunakan verba tindakan ada penelitian kualitatif, seperti : menemukan,
mendeskripsikan/mengamati pengalaman (fenomenologi); memahami(etnografi);
mengembangkan(penelitiaan

pengembangan);

menyajikan

(penelitian

deskriptif),dan sebagainya.
Adapun pada penelitian kuantitatif, seperti: hubungan antara, perbandingan
d)
e)

antara, dan pengaruh terhadap.
Tunjukkan para partisipan atau subjek penelitian anda
Tempatkanlah variabel bebas terlebih dahulu, diikuti variabel terikat atau juga
variabel kontrol.

Jadi, tujuan penelitian berisi rencana jawaban terhadap pokok persoalan penelitian.
Kalimat yang digunakan untuk menyatakan tujuan biasanya berbunyi

“penelitian ini

bertujuan untuk...” atau “tujuan penelitian ini adalah...”. Pada laporan penelitian, jawaban
yang sesungguhnya terahadap masalah yang diteliti disajikan pada simpulan. Pada proposal
penelitian, jawaban sementara sering dinyatakan dalam bentuk hipotesis. Hipotesis berarti
dugaan atau simpulan sementara, tetapi tidak semua proposal disertai hipotesis.
Berikut contoh tujuan penelitian

yang diambil dari proposal penelitian yang berjudul

pencegahan dan penyembuhan patologi sosial penyalahgunaan narkoba berbasis nilai
keagamaan (supriyatna, 2012).

Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian yang akan dilaksanakan ini diharapkan dapat
11

menemukan upaya pencegahan dan penyembuhan patologi sosial
penyalahgunaan narkoba berbasis nilai keagamaan. Adapun tujuan khusus
penelitian ini adalah :
1) Mengetahui bentuk dan materi progaram rehabilitasi narkoba berbasis
nilai keagamaan bagi anak nina di Pondok Remaja Inabah XX,
2) Menemukan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi anak bina
di Pondok Remaja Inabah XX agar tidak ketagihan kembali setelah
sembuh,
3) Mendeskripsikan manfaat proses rehabilitasi berbasis nilai keagamaan
bagi anak di Pondok Remaja Inabah XX.
( Diadaptasi dan dimodifikasi dari supriyatni, 2012)

-

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian sering dikemukakan secara ekspelisit pada subban tersendiri.

Berikut contoh manfaat penelitian yang disajikan dengan subbab tersendiri yang diambil dari
proposal penelitian yang berjudul kebijakan formulasi hukum pidana dalam penanggulangan
tindakpidan korupsi (Ridwan, 2010 ).
Manfaat Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang menjadi fokus kajian dan tujuan penelitian
yang ingin dicapai maka penelitian ini hendaknya dapat memebrikan manfaat
sebagai beriku.
Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan sumbangan pemikiran berupa
konsep , metode atau teori dalam studi ilmu hukum. Sumbangan pemikiran
tersebut akan dihasilkan khususnya berupa konsep yang menyangkut penegakan
hukum pidana bagi penanggulangan tindak pidana korupsdi
Manfaat Praktis
Penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran atau
bahan pertimbangan bagi legislatif dalam perumusan hukum pidana. Pemikiran
dan pertimbangan tersebut dilakukan dalam upaya penanggulangan tindak pidana
korupsi.
(Diadaptasi dan dimodifikasi dari Ridwan, 2010)
12

Pada tahapan pendahuluan, pendekatan/metode/teknik itu baru disebutkan, belum
diuraikan lebih jauh. Uraian tersebut akan disajikan pada Tahapan Landasan Teori dan
Tinjauan Pustaka serta Tahapan Metodologi Penelitian. Pada tahapan pendahuluan orang
sudah mendapatkan gambaran yang utuh tentang penelitian yang direncanakan untuk
dilakukan.
Genre mikro yang digunakan dalam tahapan pendahuluan adalah eksposisi dan
deskripsi. Eksposisi ditandai oleh pernyataan gagasan awal (tesis). Sedangkan deskripsi
digunakan untuk menguraikan kondisi nyata pokok persoalan yang akan diteliti, termasuk
tujuan dan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Selain itu, deskripsi juga
digunakan untuk mengidentifikasi dan mendefinisikan istilah teknis yang ada dalam proposal.
Definisi istilah teknis tersebut pada umumnya ditampilkan pada latar belakang pada tahapan
pendahuluan. Tidak semua istilah teknis pada proposal tersebut didefenisikan, karena
pembaca dianggap sudah mengetahui hal itu.

Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
Landasan teori berfungsi untuk menyajikan ulasan teoritis dengan menformulasikan
sintesis teori yang akan digunakan sebagai dasar pemecahan masalah yang diteliti.
Sedangkan, tinjauan pustaka berfungsi untuk menyajikan ulasan-ulasan penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya, yang kemudian dibandingkan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Teori yang disajikan pada landasan teori merupakan perluasan dari pendekatan yang
sudah disebutkan dilatar belakang. Teori yang digunakan itu berada di bawah payung ilmu
tertentu, mencakup wilayah ilmu dengan parameter tertentu, dan mengikuti pandangan atau
paradigma tertentu dalam penerapannya.
Berikut contoh landasan teori yang diambil dari proposal penelitian yang berjudul kebijakan
formulasi hukum pidana dalam penanggulangan tindak pidana korupsi (Ridwan, 2010).
Landasan Teori
Pembahasan terhadap pidana sebagai aalat merupakan hal yang sangat
penting untuk membantu memahami apakah dengan alat tersebut tujuan yang
telah ditentukan telah tercapai. Sudarto (1986) berpendapat bahwa yang
dimaksud dengan pidana ialah penderitaan yang ssengaja dibebankan kepada
13

orang yang melakukan perbuatan sebagai pemenuhan syarat-syarat tertentu.
Bila dilihat dari filosofinya, hukuman mempunyai arti yang sangat
beragam. R.soesilo (1996) menggunakan istilah”hukuman” untuk menyebut
istilah “pidana” dan ia merumuskan bahwa apa yang dimaksud dengan
hukuman adalah suatu perasaan tidak enak (sengsara) yang dijatuhkan oleh
hakim

denagn vonis kepada orang yang telah melanggar undang-undang

hukum pidana. Feurbach (dalam sugandhi, 1980) menyatakan, bahwa
hukuman harus dapat mempertakut orang supaya jangan berbuat jahat
Secara umum istilah pidana sering diartikan sama dengan istilah
hukuman. Akan tetapi, kedua istilah tersebut sebenarnya mempunayi
pengertian yang berbeda. Menurut penulis, pembedaan anatara kedua istilah
diatas perlu diperhatikan sebab penggunaannya sering dirancukan. Hukuman
adalah suatu pengertian umum, sebagai suatu sanksi yang menderitakan atau
nestapa yang sengaja ditimpahkan kepada seseorang. Sedangkan pidana
merupakan pengertian khusus yang berkaitan dengan hukum pidana. Sebagai
pengertian khusus pidana masih juga ada persamaannya dengan pengertian
umum, yaitu sebagai sanksi atau nestapa yang menderitakan (Hamzah, 2000).
Menurut Moeljatno (Muladi & Arief, 1984). 4 istilah “hukuman” yang berasal
dari kata “Straf” merupakan istilah-istilah yang konvensial. Dalam hal ini
beliau tidak setuju dengan istilah-istilah itu dan menggunakan istilah yang
inkonvensional, yaitu “pidana” untuk menggantikan kata “Straf”. Moeljatno
mengungkapkan jika “straf” diartikan “hukum” maka “strafrechts” seharusnya
diartikan “hukum-hukuman”. Menurut beliau “dihukum” berarti “diterapi
hukum”, baik dengan hukum pidana maupun hukum perdata
Berdasarkan berbagai pendapat tersebut dalam tulisan ini penulis
menggunakan istilah “pidana” dengan pertimbangan bahwa tulisan ini
merupakan tulisan bidang hukum pidana, yang sudah barang tentu lebih tepat
menggunakan istilah yang secara khusus lazim digunakan dalam hukum
pidana.
(Diadaptasi dan modifikasi dari Ridwan, 2010)

Metode Penelitian
Tahapan metode penelitian, meliputi :
14

1) Waktu dan lokasi penelitian; penelitian akan dilaksanakan pada kurun waktu dan
dilokasi tertentu/ latar (setting) penelitian,
2) Sumber data penelitian; penjelasan tentang wujud data dan tempat data diperoleh serta
dengan teknik apa data diperoleh dan dianalisis
3) Alur penelitian; prosedur atau langkah-langkah penelitian.
Genre mikro yang digunakan pada tahapan metode penelitian adalah deskripsi, laporan,
dan prosedur. Deskripsi digunakan untuk memaparkan wujud data serta waktu dan lokasi
penelitian, laporan digunakan untuk menjelaskan klasifikasi data berdasarkan kriteria
tertentu, serta prosedur digunakan untuk menunjukkan langka-langkah penelitian.
Salah satu pertimbangan utama untuk menentukan jenis metode yang digunakan adalah
tujuan penelitian yang telah diterapkan. Sebagai contoh, jika tujuannya adalah untuk menguji
hubungan , metode yang akan digunakan adalah metode penelitian korelasional, jika
tujuannya untuk membedakan hasil dua perlakuan, metodenya adalah eksperimen. Selain itu,
masih terdapat penelitian lapangan, penelitian pustaka, penelitian laboratorium, studi kasus
dan seterusnya.
Berikut contoh Tahapan Metode Penelitian yang diambil dari proposal yang berjudul
pendidikan kewarganegaraan wahana dalam meningkatkan kesadaran hukum mahasiswa
(Belladona, 2013).
Metode Penelitian
1. Pendekatan
Pengkajian pembelajaran Pendidikan Kewrganegaraan sebagai wadah
meningkatkan kesadarn hukum mahasiswa di STKIP Pasundan Cimahi,
peneliti menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif.
Pendekatan naturalistik dengan model studi kasus ini mengungkap data
dan informasi sebanyak mungkin tentang pembelajaran Pendidikan
Kewrganegaraansebagai wadah meningkatakan kesadaran hukum.
Pendekatan kualitatif ini digunakan mulai dari proses perencanaan,
penelitian, penentuan lokasi, pemlihan sumber informasi, melakukan
pengamatan partisipan, dan pelaksanaan wawancara mendalam terhadap
proses pembelajaran dan kegiatan evaluasi yang dilakukan.
2. Metode Penelitian
Berdasarkan pendekatan di atas maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi kasus. Dengan studi kasus peneliti dapat
melakukaan penelitian dengan intensif, terinci, dan mendalam terhadap
15

kelompok, organisasi atau gejala tertentu, dalam hal ini STKIP Pasundan
Cimahi.
(Diadaptasi dan dimodifikasi dari Belladona, 2013)

Metode juga menyangkut data dan sumber data. Data adalah keterangan atau bahan
nyata yang dianalisis dalam penelitian yang dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan. Data
mempunyai wujud, dan data penelitian diambil dari sumber data. Jadi, sumber data adalah
tempat data diambil. Sumber data pasti lebih luas daripada data. Sebagai contoh, apabila
peneliti akan meneliti editoral surat kabar, data yang dimaksud adalah editoral, sedangkan
sumber datanya adalah surat kabar.
Arikunto (2007) menyatakan bahwa terdapat tiga klasifikasi sumber data yang
disingkat dengan 3p dalam bahasa inggris yaitu p= person, p=place, dan p=paper. Person
adalah sumber data yang berupa orang yang dapat memberikan data yang berupa jawaban
lisan. Dari person dapat diperoleh datanya melalui teknik wawancara atau jawab tertulis dan
angket. Place adalah sumber data yang menyajikan tampilan yang berupa keadaan diam dan
bergerak. Keadaan diam meliputi, misalnya ruangan kelengkapan alat, wujud benda, warna,
dan lain-lain. sedangkan keadaan bergerak ditujukan oleh aktivitas, kinerja, laju kendaraan,
ritme nyanyian, gerak tarian, sajian sinetron, kegiatan belajar mengajar dan lain sebagainya.
Data dari place dapat diperoleh melalui observasi. Paper adalah sumber data yang
menyajikan tanda-tanda yang berupa huruf, angka, gambar atau simbol-simbol lain. Wujud
sumber data ini terdapat dalam media komunikasi, seperti di zaman batu dahulu, kayu, tulang
, daun lontar, dan sebagainya. Di zaman data dapat dibaca dari media kertas, film, hardisk
komputer, dan CD.
Berikut contoh Sumber Data yang diambil dari proposal penelitian yang berjudul peranan
ketersediaan eceng gondok ( eichornia crassipes )pada badan air dalam menurunkan
beberapa parameter pencemaran di Sungai Citarum ( Waduk Saguling ), karya Aprilda
(2008).
Sumber Data Penelitian
Data penelitian ini diambil dari tiga stasiun. Stasiun I berlokasi di
kampung Balakasap. Stasiun I dibagi menjadi enam titik pengambilan sampel
air, masing-masing pada jarak ¼ (IA), ½ (IB), ¾ (IC) lebar sungai pada 0,2
dan 0,8 kali kedalaman sungai. Sampel sedimen dibagi menjadi tiga titik
16

sesuai dengan lokasi pengambilan sampel air. Jarak antara stasiun I sampai
dengan stasiun II adalah 700m, dst.
(Diadaptasi dan dimodifikasi dari Aprilda, 2008)
Dari penjelasan diatas, maka teknik berkaitan dengan teknik pengumpulan data dan
teknik analisis data. Unsur teknik pengumpulan data berisi pemaparan tentang cara-cara yang
akan dilakukan peneliti ketika akan mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data akan
mempengaruhi jenis instrumen yang akan digunakan. Jenis instrumen sebagai alat pengumpul
data penelitian akan sangat bergantung pada teknik pengumpulan data yang akan dipilih oleh
peneliti. Unsur instrumen mencakup jenis instrumen yang digunakan, prosedur yang
digunakan, prosedur penyusunannya, dan pengujian parameternya sehingga menghasilkan
instrumen itu.
Berikut contoh Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen penelitian yang diambil dari
proposal penelitian yang berjudul pendidikaan kewarganegaraan sebagai wahana dalam
meningkatkan kesadaran hukum mahasiswa ( Belladona,2013).
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Peneliti akan melakukan penelitian langsung terhadap informan dengan
cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Dengan demikian, peneliti
akan melengkapi diri dengan insstrumen berupa pedoman observasi, pedoman
wawancara, dan catatan lapangan.
(Diadaptasi dan dimodifikasi dari Belladona, 2013)

Definisi istilah teknis berbeda dengan definisi operasional. Definisi istilah teknis
disajikan pada tahapan pendahuluan, khususnya pada unsur latar belakang penelitian,
sedangkan operasional disajikan pada Tahapan Metode Penelitian. Bahkan di bawah tahapan
ini, definisi operasional kadang-kadang dibuat tersendiri dalam satu subbab. Apabila tidak
terkait dengan variabel-variabel penelitian, definisi operasional dapat disajikan pada Tahapan
Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka.
Berikut contoh tentang definisi operasional yang diambil dari proposal penelitian yang
berjudul pendidikan kewarganegaraan wahana dalam meningkatkan kesadaran hukum
mahasiswa (Belladona, 2013).
Definisi Operasional
1.

Pendidikan Kewarganegaraan
17

Pendidikan kewarganegaraan dalam penelitian ini diartikan
sebagai matakuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi
yang berorientasi pada pembentukan watak/karakter warga negara yang
mampu memahami dan melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk
menjadi warga negara yang baik. Warga negara yang baik memiliki rasa
kebangsaan dan cinta tanah air. Pendidikan Kewarganegaraan ini
merupakan wahana untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak

dan

mencerdaskan

peradaban
kehidupan

bangsa

yang bermatabat

bangsa.

Di

samping

dalam
itu,

rangka

Pendidikan

Kewarganegaraan dilaksanakan untuk meningkatakan kesadaran dan
wawasan peserta didik akan status, hak, kewajibannya dalam kehidupan
bermasyrakat, berbangsa dan bernegar, cerdas, dan terampil ssesuai
amanat Pancasila dan UUD NKRI 1945.
2.

Kesadaran Hukum
Soerjono Soekanto (1987) mengatakan bahwa kesadaran hukum
merupakan suatu penilaian terhadap hukum yang ada serta hukum yang
seharusnya ada. Indikator kesadaran hukum yakni pengetahuan hukum
(law awareness), pengetahuan tentang isi peraturan-peraturan hukum (
law acquaintance ), sikap terhadap peraturan-peraturan hukum (legal
attitude), dan pola-pola perikelakuan hukum (legal behaviour).
(Diadaptasi dan dimodifikasi dai Belladona, 2013)

Berdasarkan contoh diatas dapat dikemukakan bahwa definisi operasional adalah
definisi yang dibuat untuk membatasi suatu konsep secara operasioanl. Hal yang membatsi
definisi operasioanl adalah indikator atau parameter penelitian.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menyusun definisi operasional secara tepat, yaitu
sebagai berikut :
1) Gunakan definisi sinonimi atas variabel yang akan didefinisikan
2) Tentukan indikator dari konsep yang akan didefinisikan
3) Temukan instrumen yang akan digunakan untuk menjelaskan konsep yang akan
disefinisikan
4) Tentukan alat ukur/cara pengukuran yang dapat digunakan untuk mengenali
karakteristik konsep yang akan didefinisikan.
18

Menurut suryabrata (2000:76-77), ada tiga pendekatan untuk menyusun definisi operasional :
1) Yang menekankan kegiatan apa yang perlu dilakukan
2) Menekankan pada bagaimana kegiatan itu dilakukan, dan
3) Menekankan sifat-sifat statis yang didefinsikan..
Hal lain yang perlu diperhatikan pada Tahapan Metode Penelitian adalah langkahlangkah pelaksanaan penelitian. Langkah-langkah penelitian dilakukan secara prosedural dan
secara berurutan.
Dalam menulis langkah-langkah penelitian, hal yang harus diperhatikan adalah metode
penelitian yang dipilih. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa perbedaan metode akan
berpengaruh pada perbedaan langkah penelitian, baik dalam tahap prapenelitian, tahap
penelitian, dan pasca penelitian.
Beriktut contoh tahap-tahap penelitian yang diambil dari proposal penelitian yang berjudul
pendidikaan kewarganegaraan sebagai wahana dalam meningkatkan kesadaran hukum
mahasiswa ( Belladona,2013).
Tahap-Tahap Penelitian
Agar penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan
seperti diharapkan, maka penelitian ini dilaksanakn sesuai dengan langkalangkah yang direncanakan, seperti berikut.
1. Tahap Prapenelitian
Pada tahap ini peneliti akan mengadakan prapenelitian untuk
mengetahui kondisi umum yang berkaitan dengan proses belajar
mengajr di STKIP Pasundan, Cimahi. Selanjutnya, peneliti akan
mengajukan rancangan peneltian. Kemudian akan dilakukan
penentuan penelitian dan sumber data penelitian
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Tahap penelitian kualitatif tidak memiliki batasan yang tegas.
Secara garis besar tahap-tahap penelitin kualitatif, yaitu
a. Tahap orientasi
b. Tahap eksplorasi
c. Tahap member check
3. Tahap Analisis Data
Analisis dilakukan secara induktif, artinya dimulai dengan
pengujian fenomena. Kemudian, dari pengujian fenomena yang sama
maupun yang berbeda dikembangkan teori untuk menjelaskan hal
19

yang dipelajari.
(Diadaptasi dan dimodifikasi dari Belladona, 2013)

Daftar Pustaka
Meskipun tidak dimasukkan ke dalam tahapan pada pada struktur teks proposal
penelitian, daftar pustaka merupakan kelengkapan yang sangat penting. Model penulisan
daftar pustaka yang diikuti secara internasional umumnya adalah sisten APA (American
Psychological Association) atau sistem Harvard. Akan tetapi, penerbit buku atau jurnal sering
mempunyai sistem sendiri, meskipun biasanya merupakan hasil modifikasi dari kedua sistem
tersebut.
Berikut contoh-contoh cara penulisan daftar pustaka dari sumber buku dan artikel jurnal :
Dari Buku
Cargill, M., & O’connor, P. (2009). Writing scientific research articles:
Strategyand steps. Sussex: John Wiley & Sons.
Dari Artikel Jurnal
Gardner, S. (2012). Genres and registers of student report writing: An
SFLperspective on texts and pratices. Journal of English for Academic
Purpose, 11, 52-63.

Berikut conroh cara penulisan daftar pustaka yang lain yang dapat dijadikan alternatif :
Dari Buku
Cargill, M. dan O’connor, P. 2009. Writing Scientific Research Articles:
Strategyand steps. Sussex: John Wiley & Sons.
Dari Artikel Jurnal
Gardner, S. 2012. “Genres and registers of student report writing: An
SFLperspective on texts and pratices”, Journal of English for Academic
20

Purpose, 11, 52-63.

Simpulan Tentang Struktur Teks dan Hubungan Genre Pada Teks Proposal Penelitian
Struktur teks dan genre mikro pada proposal penelitian :
Struktur Teks
 Pendahuluan

Genre Mikro

Fungsi Retoris

Yang Diharapkan
Eksposisi ( dan Memberikan

latar

atau

yang

meliputi penelitian

deskripsi )

dilaksanakan,

belakang
akan

permasalahan

yang akan diteliti, gambaran
tentang

tujuan,

masalah

itu

pentingnya
diteliti,

dan

pendekatan/metode/teknik
yang akan digunakan untuk
mencapai tujua tersebut.
- Menyajikan ulasan teoritis

 Landasan teori dan Review

tentang

tinjauan pustaka

dasar

pemikiran

yang akan digunakan untuk
memecahkan

masalah

penelitien,
- Menyajikan ulasan tentang
penelitian sebelumnya dan
perbandingannya
penelitian
 Metode penelitian

yang

dilaksanakan
Deskripsi ( dan Menyajikan
atau

dengan
akan

pendekatan,

meliputi metode, dan teknik penelitian

laporan,

yang

prosedur )

termasuk

akan

diterapkan,

langkah-langkah

yang akan ditempuh.
21

c.

Menganalisis Formulasi Bahasa Pada Proposal, Manfaat Proposal, dan Pihak
yang Diberi Proposal
1) Menganalisis Formulasi Bahasa Dan Proposal
Bahasa proposal banyak diwarnai oleh pnggunaan modalitas akan. Kata yang
setaraf dengan akan adalah ingin, tetapi kedua kata itu mengandung perbedaan. Kata
akan berorientasi kepada hal yang dituturkan, sedangkan kata ingin berorientasi
kepada diri penutur. Perbedaan orientasi itu mengisyaratkan bahwa kata akan terkesan
lebih objektif, sedangkan kata ingin terkesan lebih subjektif.
Bahasa proposal mengandung makna keakanan, yang menggambarkan bahwa
penelitian

yang

dimaksud

belum

dilaksanakan,

tetapi

direncanakan

untuk

dilaksanakan.
Berikut contoh yang mengandung kata akan diambil dari proposal penelitian yang
berjudul peranan ketersediaan eceng gondok ( eichornia crassipes )pada badan air
dalam menurunkan beberapa parameter pencemaran di Sungai Citarum ( Waduk
Saguling ), karya Aprilda (2008).

1.
2.

Penelitian ini akan dilakukan di lapangan dan laboratorium dan
batasan yang diambil sebagai berikut.
Logam berat yang akan dianalisisi pada tumbuhan eceng gondok
adalah logam berat PB dan Hg.

Selain terlihat pada modalitas kata akan atau ingin, sesuatu yang belum terjadi
juga tergambar pada keterangan waktu atau koasakata tertentu. Keterangan waktu yang
dimaksud, antara lain waktu yang akan datang, di masa depan, bulan/semester/tahu
depan dan sebagainnya. Sedangkan kosakata tertentu yang mencerminkan sesuatu itu
belum dikerjakan antara lain :,kosakata
Nomina

Verba

Adjektiva

Rencana,

Merencanakan,

perencanaan

direncanakan

dalam

Memprogramkan

perencanaan
Dalam program

Program

Terencana

Adverbia
(frasa preposisi)
Dalam rencana,

Terprogram
22

Perkiraan

, diprogramkan
Memperkirakan

Prediksi

Memprediksi,

Harapan

diprediksi
Berharap,

Diperkirakan

Dalam

Terprediksi

perkiraan
Dalam prediksi
Dalam harapan

mengharapkan,
diharapkan
2) Menganalisis Manfaat Penyusunan Proposal
Proposal merupakan rancangan sebuah penelitian akan dikerjakan. Proposal dapat
memandu arah yang akan dituju oleh penelitian. Proposal merupakan rangkaian yang
tidak dapat dilepaskan dari penelitian atau kegiatan yang dirancang. Dari proposal
dapat diketahui apakah penelitian yang akan dilakukan itu terencana dan terukur
dengan baik atau tidak.
3) Menganalisis Pihak yang Diberi Proposal
proposal relatif harus memenuhi pihak-pihak yang menerima proposal. Misalnya,
proposal itu adalah proposal penelitian, proposal itu akan diserahkan paling tidak
kepda dosen pembimbing dan program studi atau petugas administrasi untuk keperluan
pengarsipan, maka proposal itu harus betul-betul bagus secara akademik supaya
pembimbing Anda menyetujui. Apabila proposal penelitian itu ditujukan kepada
sponsor sebagai penyandang dana, tentu saja proposal itu harus memenuhi kriteria
yang ditentukan oleh sponsor tersebut. Pada konteks ini, Anda harus membuat
proposal yang memenuhi harapan pembimbing dan sponsor , sehingga proposal Anda
disetujui untuk direalisasikan.

BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN

1.

Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang berisi langkahlangkah yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya. Dalam

23

menyusun rencana penelitian, perlu diantisipasi tentang berbagai sumber yang
dapat digunakan untuk mendukung dan menghambat terlaksananya penelitian.
2.

Penelitian berangkat dari adanya suatu permasalahan. Masalah merupakan
“penyimpangan” yaitu penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan,
penyimpangan antara teori dan praktek, dan penyimpangan antara aturan dengan
pelaksanaan.

Proposal Ilmiah
Pengertian Proposal Dari sudut pandang dunia ilmiah, pengertian proposal ialah rancangan
dari suatu usulan sebuah penelitian yang kemudian akan dilaksanakan oleh peneliti terhadap
bahan penelitiannya. Dalam pengertian proposal ini itu berarti proposal sama halnya
dengan usulan.Ada juga yang menyatakan bahwa pengertian proposal itu ialah suatu
permintaan atau dapat juga dikatakan sebagai saran yang ditujukan kepada seseorang,
instansi, organisasi, suatu badan, atau suatu kelompok u