LAPORAN PRAKTIKUM REKAYASA LINGKUNGAN pdf

REKAYASA LINGKUNGAN

OLEH
RAHDIAN PUTRA
1204136765

JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2016

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pantai adalah sebuah bentuk ge0grafis yang terdiri dari pasir dan terdapat
di daerah pesisir laut. Daerah panatai menjadi batas antara daratan dan perairan
laut. Panjang garis pantai ini diukur mengelilingi seluruh pantai yang merupakan
sdaerah teritorial suatu negara (Sudarman,2015) .
Menurut koreksi PBB 2008 , Indonesia merupakan negara berpantai
terpanjang keempat didunia setelah Amerika Serikat (AS), Kanada dan Rusia.
Panjang garis pantai Indonesia 95.181 km.

Abrasi adalah proses dimana terjadi pengikisan pantai yang disebabkan
oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Abrasi atau kata
lain biasa disebut erosi pantai. Kerusakan garis pantai tersebut dikarenakan
terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Abrasi dapat disebabkan
oleh gejala alami tapi manusialah yang menjadi penyebab utama terjadinya abrasi.
Abrasi dapat terjadi karena beberapa faktor alam, faktor manusia dan salah satu
cara

mencegahnya

yaitu

dengan

melakukan

penanaman

mangrove


(anonim,2015).
Untuk mengatasi abrasi dari gelombang dapat digunakan pemecah
gelombang yang berfungsi untuk memantulkan kembali energi gelombang.
Berbagai cara yang ditempuh untuk memecahkan gelombang diantaranya
tumpukan tetrapod yang terbuat dari beton pada jarak tertentu dari garis pantai
ataupun di laut.
Hutan bakau dapat membantu mengatasi gelombang serta bermanfaat
untuk kehidupan binatang serta dapat menjadi tempat berkembang biak ikan ikan
pantai. Terumbu Karang juga merupakan pemecah gelombang alami , sehingga
perlu untuk dilestarikan dan dikembangkan dalam mempertahankan garis pantai.
Kerusakan

lingkungan

akan

semakin

bertambah


sering

dengan

berjalannya waktu terutama masalah abrasi pantai yang terjadi hampir diseluruh
wilayah pantai Indonesia. Abrasi pantai tidak hanya membuat garis pantai
menjadi menyempit , bila terus dibiarkan akan menjadi lebih berbahaya. . Wilayah
pantai ini merupakan daerah yang sangat intensif dimanfaatkan untuk kegiatan

manusia, seperti sebagai kawasan pusat pemerintahan, pemukiman, industri,
pelabuhan, pertambakan, pertanian atau perikanan, pariwisata, dan sebagainya.
Adanya berbagai kegiatan tersebut dapat menimbulkan peningkatan kebutuhan
akan lahan, prasarana dan lain sebagainya, yang selanjutnya akan mengakibatkan
timbulnya masalah-masalah baru seperti beberapa hal berikut ini.
1. Erosi pantai, yang merusak kawasan pemukiman dan prasarana kota yang
berupa mundurnya garis pantai. Erosi pantai bisa terjadi secara alami oleh
serangan gelombang atau karena adanya kegiatan manusia seperti
penebangan hutan bakau, pengambilan karang pantai, pembangunan
pelabuhan atau bangunan pantai lainnya, perluasan areal tambak ke arah laut
tanpa memperhatikan wilayah sempadan pantai, dan sebagainya.

2. Tanah timbul sebagai akibat endapan pantai dan menyebabkan majunya
garis patai. Majunya garis pantai di satu pihak dapat dikatakan
menguntungkan karena timbulnya lahan baru, sementara di pihak lain dapat
menyebabkan masalah drainase perkotaan di daerah pantai.
3. Pembelokan atau pendangkalan muara sungai yang dapat menyebabkan
tersumbatnya aliran sungai sehingga menyebabkan banjir di daerah hulu.
4. Pencemaran lingkungan akibat limbah dari kawasan industri atau
pemukiman perkotaan yang dapat merusak ekologi.
5. Penurunan tanah dan intrusi air asin pada akuifer akibat pemompaan air
tanah yang berlebihan.
Proses kerusakan pantai yang berupa abrasi pantai atau erosi pantai dapat
terjadi karena sebab alamiah dan juga sebab buatan. Pemahaman akan sebab
abrasi/erosi merupakan dasar yang penting didalam perlindungan pantai.
Perlindungan yang baik seharusnya bersifat komprehensif, yaitu mencakup
pengembangan wilayah secara terpadu, aspek tata guna lahan, aspek lingkungan
dsb. Selain itu diharapkan perlindungan tersebut efektif untukmenanggulangi
permasalahan kerusakan yang ada. Hal itu akan dapat tercapai apabila penyebab
kerusakan di pantai dapat diketahui.

Abrasi pantai terjadi karena ketidakseimbangan transportasi sedimen.

Ketidakseimbangan tersebut terjadi karena berbagai hal, baik alami maupun
buatan. Sebab-sebab alami erosi pantai antara lain karena :



Sifat dataran pantai yang masih muda dan belum berimbang, dimana
sumber sedimen (source) lebih kecil dari kehilangan sedimen (sink).



Perubahan iklim gelombang.



dune.

Hilangnya perlindungan pantai seperti bakau, terumbu karang dan sand

Naiknya paras air.


1.2. Tujuan dan Manfaat
Praktikum lapangan ini bertujuan untuk :
1. Mengamati dan mengidentifikasi permasalahan lingkungan yang terdapat
di pantai Pariaman Barat,pulau Panjang,sungai Bremas dan Ngarai Sianok
Bukittinggi.
2. Menyimpulkan dan Memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan
lingkungan yang terdapat di pantai Pariaman Barat, pulau Panjang,sungai
Bremas dan Ngarai Sianak Bukittinggi.
3. Memicu kemampuan berfikir, nalar dan logika mahasiswa untuk
merumuskan permasalahan linkungan dan mengambil keputusan untuk
mengatasi permasalahan lingkungan tersebut.

Adapun manfaat dari laporan praktikum ini yaitu membrerikan informasi
mengenai rekayasa lingkungan yang terdapat di masing- masing daerah tersebut,
dan manfaat bagi penulis kedepanya mampu merencanakan suatu upaya rekayasa
lingkungan dalam rangka menyelamatkan suatu ekosistem.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Rekayasa Lingkungan

Lingkungan hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat
dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk hidup berada dan
dapat mempengaruhi hidupnya. Rekayasa Lingkungan adalah ilmu teknik sipil
yang mempelajari tentang tata cara membangun konstruksi teknik sipil yang dapat
mencegah terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan alam. Contohnya,
membangun cerobong asap suatu pabrik pada ketinggian tertentu, membuat
saluran. Rekayasa lingkungan juga merupakan integrasi prinsip-prinsip ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memperbaiki lingkungan alam. Dampak
Lingkungan adalah segala bentuk hasil baik positif maupun negatif yang
ditimbulkan sebagai hasil interaksi antara manusia dan lingkungan nya.Sebagai
contoh pendirian pabrik dapat menyebabkan dampak negatif seperti polusi udara
melalui cerobong asap yang tidak memiliki filtrasi,polusi air dan tanah akibat
pembuangan limbah pabrik yang tidak benar. (http://hermawansoebidin.
blogspot.co.id/)
2.2. Pasaman Barat
Kabupaten Pasaman Barat adalah salah satu kabupaten di Sumatera
Barat, Indonesia. Secara geografis Kabupaten Pasaman Barat terletak di antara
00° 33’ Lintang Utara sampai 00° 11’ Lintang Selatan dan 99° 10’ sampai 100°
04’ Bujur Timur. Daerah ini dibentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Pasaman
berdasarkan UU No.38 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003, dengan ibu kota

kabupaten di Simpang Ampek. Potensi terbesar Pasaman Barat terletak pada
sektor perkebunan kelapa sawit, jeruk dan salak.Daerah-daerah penting di
Pasaman Barat antara lain Simpang Ampek, Sasak, Kinali, Talu, Air Bangis,
Silaping, Ujung Gading, Muara Kiawai, Sungai Aur, Parit, Paraman Ampalu,
Sikabau, Pulau Panjang, Cubadak, Simpang Tonang, Simpang Tiga, Desa Baru,
Sigantang dan lain-lain.

Kabupaten Pasaman Barat merupakan salah satu dari 3 (tiga) Kabupaten
Pemekaran di Provinsi Sumatera Barat, berdasarkan Undang-undang Nomor 38
Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Dharmasraya, Solok Selatan dan
Pasaman Barat. Kabupaten Pasaman Barat dengan luas wilayah 3.864,02 km²,
jumlah penduduk 365.129 jiwa dengan administrasi pemerintahan yang meliputi
11 (sebelas) kecamatan.
Secara umum topografi daerah Kabupaten Pasaman Barat adalah datar dan
sedikit bergelombang, sedangkan daerah bukit dan bergunung hanya terdapat di
Kecamatan Talamau dan Gunung Tuleh. Ketinggian daerah bervariasi dari 0
sampai 913 meter di atas permukaan laut. Wilayah datar dengan kemiringan 03%, datar bergelombang dengan kemiringan 3-8%, berombak dan bergelombang
dengan kemiringan lereng 8%-15% serta wilayah bukit bergunung dengan
kemiringan lereng di atas 15%.
Sumber Daya Alam di daerah dataran tinggi dengan gunung-gunung dan

perbukitan di bagian Timur Kabupaten Pasaman Barat, dataran rendah dengan
daerah pertanian serta kawasan pantai dan laut dengan garis pantai sepanjang
lebih kurang 152 km merupakan modal dan kekuatan untuk meningkatkan
ekonomi daerah, mengandung potensi yang sangat menjanjikan seperti potensi
ekonomi bidang pertambangan, kehutanan, perkebunan, tanaman pangan,
peternakan, perikanan serta pariwisata dan potensi lainnya.
Air Bangis yang belum bisa disinggahi kapal besar menyediakan angkutan
penumpang dan barang yang menuju Pelabuhan Teluk Bayur di Padang dan
daerah-daerah sekitar. Untuk ke depan, kabupaten yang memiliki perairan
sepanjang kurang lebih 142 kilometer ini berencana mengembangkan Pelabuhan
Air Bangis menjadi pelabuhan samudra yang bisa disinggahi kapal-kapal besar.
Selain transportasi air yang dilayani Pelabuhan Air Bangis, Pasaman Barat juga
memiliki terminal angkutan darat. Dua jenis angkutan yang tersedia adalah
angkutan

pedesaan

yang

menggunakan


mobil

minibus

antarkabupaten dengan memakai bus-bus berukuran sedang.

dan

antarkota/

Potensi Bahari Pasaman Barat adalah daerah bahari yang memiliki pantai
sepanjang lebih kurang 100 km. Dalam hal ini, terbuka peluang investasi
pengembangan sektor kelautan seperti budi daya udang, rumput laut, dan potensi
kelautan lainnya. Diharapkan pada masa mendatang Pelabuhan Airbangis
dikembangkan menjadi pelabuhan samudra. (https://id.wikipedia.org/ wiki/Kabu
paten_Pasaman_Barat )
Potensi Bahari Pasaman Barat adalah daerah bahari yang memiliki pantai
sepanjang lebih kurang 100 km. Dalam hal ini, terbuka peluang investasi
pengembangan sektor kelautan seperti budi daya udang, rumput laut, dan potensi

kelautan lainnya. Diharapkan pada masa mendatang Pelabuhan Airbangis
dikembangkan menjadi pelabuhan samudra.
2.3. Pulau Panjang
Garis Pantai Pasaman Barat yang mencapai 152 KM menjadikannya salah
satu kawasan pesisir di Sumatera Barat dengan suguhan Pantai - pantai nan
eksotik dan jejeran Pulau -pulau kecil dilepas Perairan Air bangis di kecamatan
sungai beremas. Secara keseluruhan ada 9 pulau yang menghiasi lautan air bangis
1 diantaranya ialah Pulau Panjang, satu - satunya pulau yang berpenghuni di
perairan Pasaman Barat.
Transportasi menuju Pulau Panjang dapat menggunakan Bus antar kota
dalam provinsi dari kota Padang atau bukit tinggi menuju air bangis dengan
membayar ongkos sekitar 25.000 rupiah dengan jarak tempuh sekitar 5 atau 6 jam
perjalanan dengan pemandangan perkebunan sawit dan pemukiman penduduk di
sepanjang perjalanan. dari dermaga air bangis perjalanan dilanjutkan dengan
menggunakan perahu nelayan yang dapat anda sewa
atau bergabung dengan masyarakat Pulau Panjang yang menjadikan Perahu
sebagai transportasi umum dari Pulau Panjang ke daratan air bangis dan
sebaliknya.

Pulau seluas 220 Ha ini cocok dijadikan wisata bahari andalan di Pasaman
Barat, karena perairannya yang jernih dan tenang serta ditumbuhi terumbu karang

cocok bagi anda pecinta wisata bawah laut. dari segi insratruktur, fasilitas umum
dan sarana prasarana di Pulau ini terdapat sebuah SD dan SMP yang digunakan
anak - anak lokal untuk menimba ilmu dan mendapatkan pendidikan, namun
belum tersedia sekolah setara SLTA di pulau ini dan anak - anak yang ingin
melanjutkan pendidikan ke tingkat SLTA harus menyebrangi laut hingga ke
daratan air bangis dengan perahu nelayan. selain itu pada tahun ini (2013) juga
telah dibangun Pembangkit Listrik Mychrohydro sehingga aktivitas dimalam
haripun bisa dilanjutkan di Pulau ini yang membantu anak anak sekolah dalam
belajar ataupun mengerjakan tugas dari sekolah. insfratructur jalan juga telah
tersedia dengan jenis jalan bandes yang menghubungkan dermaga pulau panjang
ke pemukiman penduduk dan Kawasan pondok wisata Pulau Panjang yang berada
di bagian samping Pulau ini.

Daya tarik dari Pulau ini ialah adanya hanggar yang dibangun oleh Dinas
Kelautan dan Perikanan Kab. Pasaman Barat untuk menarik minat wisatawan, dan
bagi anda yang hobi memancing tempat ini cocok untuk menjawab hobi anda,
aktivitas air bisa dilakukan di Pulau ini seperti snorkeling dan Diving, atau
sekedar berenang sambil merelaksasi otot. untuk akomodasi di Pulau ini tersedia
Pondok wisata yang bisa disewa oleh setiap pengunjung yang ingin merasakan
angin malam di pulau panjang. (. http://www.pasbarkab.go.id)
2.4. Pantai Air Bangis

Pelabuhan kecil alam Air Bangis di Kecamatan Sungai Beremas
Pelabuhan menjadi satu-satunya pelabuhan andalan angkutan perairan wilayah
tersebut. Air Bangis yang belum bisa disinggahi kapal besar menyediakan
angkutan penumpang dan barang yang menuju Pelabuhan Teluk Bayur di Padang
dan daerah-daerah sekitar. Untuk ke depan, kabupaten yang memiliki perairan
sepanjang kurang lebih 142 kilometer ini berencana mengembangkan Pelabuhan
Air Bangis menjadi pelabuhan samudra yang bisa disinggahi kapal-kapal besar.
Selain transportasi air yang dilayani Pelabuhan Air Bangis, Pasaman Barat
juga memiliki terminal angkutan darat. Dua jenis angkutan yang tersedia adalah
angkutan pedesaan yang menggunakan mobil minibus dan antarkota /
antarkabupaten

dengan

memakai

bus-bus

berukuran

sedang.

(https://pasamanbarat.wordpress.com/pasaman-barat/).
2.5. Ngarai Sianok
Ngarai Sianok merupakan lembah curam yang berada di tengah Kota
Bukittinggi, Provinsi Sumatera Barat. Lembah yang panjang dan berkelok-kelok
ini terletak di selatan Ngarai Koto Gadang sampai Ngarai Sianok Enam Suku, dan
berhenti di Palupuh.
Lembah curam ngarai ini mempunyai kedalaman 100 m dan memunyai
panjang kurang lebih 15 km dengan lebar 200 m. Ngarai Sianok merupakan
pemisah pulau Sumatera menjadi 2 bagian yang memanjang atau disebut Patahan
Semangko. Sepanjang patahan yang dindingnya sangat curam serta tegak lurus ini

membentuk lembah hijau yang merupakan hasil sinklinal (gerakan turunnya kulit
bumi).
Pada tahun 2007 akibat gempa Sumatera sebagian dindingnya runtuh,
tetapi Ngarai Sianok masih tetap mempesona para wisatawan yang datang.
Meskipun demikian Ngarai Sianok mendapatkan The Best Tourism Object dalam
ajang Penghargaan Padang Tourism Award 2007 yang berlangsung di Padang,
Sumatera Barat.

Tidak hanya pemandangan tebing curam saja, Batang Sianok (batang
dalam bahasa Minangkabau berarti sungai) yang mengalir di Ngarai Sianok pun
menambah keindahan lokasi wisata di Sumatera Barat. Airnya yang cukup jernih
ini bermuara di Samudera Hindia. Terkadang aliran Sungai Sianok sering
digunakan untuk beraktivitas olah raga air seperti, arung jeram, kayak, dan kano.
Selain itu, di sepanjang tepi sungai masih dapat dijumpai bunga rafflesia yang
tumbuh subur dan beraneka ragam tumbuhan obta-obatan. Jika Anda ingin
melihat satwa liar, Anda bisa masuk ke dalam hutan di lembah Sianok. Beberapa
hewan yang bisa Anda temui yaitu siamang, monyet ekor panjang, rusa, macan
tutul, babi hutan, dan mungkin juga tapir asia. (http://www.gosumatra.com/ngaraisianok).

III. METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 05 Januari – 08 November
2015. Bertempat di Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat.
3.2. Alat
Alat yang digunakan pada praktikum Rekayasa Lingkungan ini adalah alat
tulis dan kamera
3.3. Metode Praktikum
Metode dalam praktikum ini yaitu metode survei, yaitu dengan mengamati
langsung lokasi praktikum dan melihat da atau tidaknya rekayasa lingkungan yang
terdapat pada lokasi tersebut.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil dan Pembahasan
Hasil praktikum rekayasa lingkungan pada pulau panjang yaitu, daerah
tersebut memiliki bangunan yang memiliki konsep rekayasa lingkungan tetapi
tidak memiliki konsep rekayasa ekologi, karena bangunan tersebut jika tidak
dibangunpun maka tidak akan mempengaruhi proses ekologi yang terdapat di
pulau panjang tersebut, bangunan itu dibuat hanya dengan memikirkan konsep
dari teknik sipil saja, yaitu untuk menambah nilai ekonomi dan estetika saja.
Rekayasa lingkungan yang terdapat dipantai air bangis merupakan
rekayasa ekologi juga dikarenakan jetty tersebut dibangun setelah dipelajari
beberapa lama waktu. Jika jetty tidak dibangun maka akan dikhawatirkan terjadi
proses sedimentasi yang tinggi karena pantai air bangis berhubungan langsung
dengan Samudera. Delta yang dibangun disekitar jetty merupakan ecological
engineriing sedangkan dermaga dipantai sungai Beremas merupakan civil
engineering.

Tanjung biasanya dijumpai dengan topografi bercadas, jetty yang terdapat
dipantai tersebut dibuat dari batu-batuan agar gelombangnya melemah melalui
celah-celah batu, dan jetty tidak bisa dibangun 100% menahan gelombang , hanya
sekitar 50% kebawah yang bisa dibangun agar jetty ayang dibangun bertahan oleh
hempasan gelombang.
Ngarai Sianok merupakan bangunan yang dibangun berdasarkan
ecological engineering yang juga diadopsi dari struktur bangunan yang terdapat

dinegeri China. Bangunan yang dibangun dingarai ini dimulai dari hulu ke hilir.
Jika tidak dibangun pelindungnya maka akan mengakibatkan sedimentasi oleh
kekuatan dari air tejun itu sendiri. Sehingga akan membuat sediment tersebut
berujung hingga pantai sungai Beremas.
Solusi untuk pantai sungai beremas yaitu dengan menanam kembali
pohon- pohon yang biasa hidup dipantai tersebut dahulunya.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum rekayasa lingkungan ini yaitu rekayasa
ekologi yang terdapat pada pantai Sungai Beremas dan Ngarai Sianok merupakan
salah satu pendekatan rekayasa yang bersifat tidak merusak lingkungan dan
memberikan banyak dampak positif kepada alam, sehingga dengan adanya
rekayasa lingkungan pada daerah ini juga membuat alam jadi lestari.
5.2. Saran
Sedangkan saran dari praktikum rekayasa lingkungan ini yaitu mahasiswa
lebih telaten dalam menganalisis rekayasa-rekayasa lingkungan yang terdapat
dialam sehingga dapat membuat informasi yang akurat terhadap lokasi yang telah
dipraktikumkan, agar dapat menjadi acuan untuk pembuatan keputusan rekayasa
selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

.2015. http://www.pasbarkab.go.id . Diakses pada tanggal 16 Desember
2015, pada jam 20.00 WIB.

.2015. https://pasamanbarat.wordpress.com/pasaman-barat/. Diakses

pada tanggal 18 Desember 2015, pada jam 12.00 WIB.

.2015. https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Pasaman_Barat.

Diakses pada tanggal 18 Desember 2015, pada jam 12.50 WIB/

.2015. http://www.gosumatra.com/ngarai-sianok/. Diakses pada
tanggal 18 Desember 2015, pada jam 13.30 WIB/.
.2015. http://hermawansoebidin. blogspot.co.id/. Diakses pada
tanggal 18 Desember 2015, pada jam 13.14 WIB/.
.2015. materi-perkapalan-blogspot.com. Diakses pada tanggal 16
Desember 2015, pada jam 20.15 WIB/.
Sudarman.2015. sudarman28.blogspot.com. Diakses pada tanggal 16 Desember
2015, pada jam 20.30 WIB/.

Dokumen yang terkait

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV.SEMBADA TAMBAKBOYO

4 50 26

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN

0 5 10

MAKALAH PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP

1 3 7

PENGARUH HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TERHADAP TINGKAT APLIKASI NILAI KARAKTER SISWA KELAS XI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH BANYAK KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

23 233 82

PENGAWASAN OLEH BADAN PENGAWAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA BANDAR LAMPUNG TERHADAP PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PEMBAKARAN BATUBARA BAGI INDUSTRI (Studi di Kawasan Industri Panjang)

7 72 52

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK KOTA METRO

15 107 59

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF EXAMPLE NON EXAMPLE TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR RASIONAL SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Waway Karya Lampung Timur Tahun Pela

7 98 60

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 1 RAJABASA RAYA KOTA BANDAR LAMPUNG

6 60 62