PRINSIP KERJA AC RUANG RUANG

prinsip kerja ac split sederhana
Prinsip kerjanya seperti berikut : Apabila tangan kita dibasahi dengan alkohol maka tangan kita akan t
erasa dingin. Hal ini disebabkan adanya penguapan pada alkohol. Saat alkohol menguap,
sebagian panas dari tangan kita diserap oleh alkohol untuk mempercepat proses penguapan,
oleh karena itu tangan kita akan terasa dingin.
Kita dapat membuat suatu benda yang
menjadi lebih dingin dengan menggunakan gejala alam ini yaitu ketika cairan menguap menyerap panas.
Suatu bejana yang memakai kran dimasukkan ke dalam kotak terisolasi. Cairan yang
mudah menguap pada temperatur atmosfir dimasukkan ke dalam bejana. Apabila kran dibuka,
cairan yang berada di dalam menyerap panas dari udara di dalam kotak, cairan berubah menjadi gas dan
bergerak ke luar. Dalam kondisi seperti ini temperatur udara di
dalam kotak lebih dingin dari pada sebelum kran dibuka.
Dengan cara inilah kita dapat mendinginkan suatu benda.
Tetapi pada contoh diatas hanya berlaku sesaat selama cairan yang akan menguap masih tersedia.
Bila cairan sudah habis maka proses pendingin berakhir. Untuk itu diperlukan efek pendingin yang
menggunakan metode dimana gas dikembalikan menjadi cairan dan
selanjutnya kembali menguap menjadi gas.
Cara Kerja Sistem AC
Mula – mula gas refrigeran dihisap oleh kompressor dan ditekan keluar dengan tekanan mencapai ± 15
kg/cm2 dan suhu ± 70 derajat celcius. Gas bertekanan dan suhu tinggi ini dialirkan ke kondensor.
Dalam kondensor gas refrigeran mendapat hembusan udara dari kipas pendingin sehingga panas latent

yang terkandung didalamnya terbuang, akibatnya gas refrigeran berubah dari gas ke cair.
Suhu refrigeran menurun sekitar 50 derajat celcius.
Refrigeran dalam bentuk cair ini selanjutnya mengalir menuju filter.
Pada filter refrigeran disaring, refrigeran yang
sudah disaring selanjutnya akan disemprotkan oleh katup ekspansi sehingga menjadi kabut refrigeran dan
dialirkan ke evaporator. Saat berada pada evaporator,
refrigeran menyerap panas disekitarnya sehingga proses penguapan gas terjadi lebih cepat.
Karena panas pada saluran evaporator diserap oleh refrigeran, maka suhu saluran tersebut menurun.
Dengan menghembuskan udara didepan evaporator, maka udara yang bergerak melewati evaporator
tersebut suhunya akan turun ( udara menjadi sejuk ). Selanjutnya gas
refrigeran kembali dihisap oleh kompressor. Pada katup ekspansi terdapat pipa kapiler yang
dihubungkan dengan sebuah tabung peraba panas ( penyensor panas ). Pada pipa kapiler ini terdapat gas
yang akan mengatur kerja katup ekspansi sesuai kondisi suhu pada evaporator.
Procedure-procedure Maintenance Dalam Sistem AC
1. Procedure Pump Down
Pump Down adalah suatu proses penampungan gas refrigeran yang ada pada outdoor unit, indoor unit dan
pipa-pipa penghubung serta gas yang ada pada sistem lainnya untuk disimpan didalam kompressor yang
terdapat pada outdoor unit.

Adapun langkah kerja dari procedure pump down sebagai berikut :

a. Kompressor harus dalam keadaan running.
b. Pasang manifold gauge tekanan rendah (warna biru) pada service valve, lalu perhatikan tekanan gas
yang ada.
c. Tutup valve pada discharge line (pipa kecil)
dengan diputar searah jarum jam sampai rapat dengan menggunakan kunci L,
dengan demikian maka jarum pada manifold gauge akan bergerak turun ke angka nol.
d. Seiring dengan bergeraknya jarum manifold gauge, valve pada section line (pipa besar) ditutup pelanpelan (diputar searah jarum jam), setelah jarum jam manifold gauge menunjukan angka nol, valve section
line harus tertutup rapat agar jarum tidak terus bergerak ke arah vacum,
sebab akan mengakibatkan udara akan masuk tertampung pada outdoor unit. Hal

ini akan mengganggu kelancaran sirkulasi refrigeran (mengurangi kapasitas pendinginan).
e. Apabila valve section line sudah tertutup rapat, AC unit
harus dimatikan secepat mungkin untuk mencegah kerusakan pada kompressor.
f. Lepas sumber listrik yang terhubung ke unit indoor maupun outdoor, kemudian sambungan pipapipa dapat dilepaskan.
2. Procedure Pemasangan Kembali dan Purging
Pemasangan indoor unit harus berhati-hati terutama terminationnya, karena akan fatal dan AC
tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Penyambungan pipa-pipa penghubung harus hati-hati agar
tidak terjadi kebocoran sehingga gas tidak terbuang.

Purging adalah mengosongkan udara yang ada pada pipa penghubung dan evaporator yang

sering dilakukan dengan 2 cara :
§ Purging dengan vacuum pamp.
Dengan cara ini sangat baik karena dapat dipastikan bahwa udara yang ada dalam sistem benarbenar habis.
§ Proses purging, langkah kerja :
a. Pasang selang manifold gauge pada service valve, kemudian buka valve pada manifold gauge.
b. Selanjutya buka valve pada discharge line agar gas
refrigeran masuk pada pipa penghubung untuk mendorong udara, baik yang di
kedua pipa penghubung dan juga pada pipa evaporator, lalu di keluarkan lewat selang manifold
warna kuning.
c. Bila diperkirakan udara sudah habis terbuang keluar, valve manifold segera ditutup dan
selanjutnya valve discharge line dan section line dibuka sampai full
(putaran berlawanan dengan arah jarum jam).

d. Setelah proses diatas sudah dilakukan. Air conditioner unit
sudah siap untuk diaktifkan, lalu dimonitor tekanan pada refrigeran dengan manifold gauge
(tekanan rendah) dan arus running selama 10 menit.
NB : – tekanan refrigeran pada section line adalah 60-70 Psi.
- untuk arus runningnya disesuaikan dengan nama plate yang ada pada AC.
3. Procedure Leak Testing
Periksa adanya kebocoran gas pada setiap sambungan-sambungan pipa. Pertamatama periksa tekanan pada gauge manifold, bila tekanannya turun, berarti terjadi kebocoran yang

cukup serius. Kebocoran gas dapat dideteksi dengan adanya suara yang ditimbulkan oleh keluarnya gas.
Kebocoran yang kecil dapat dideteksi dengan menggunakan busa sabun dan amati keluarnya gelembunggelembung pada tempat yang mengalami kebocoran. Bila perlu campur air
sabun tersebut dengan gliserin untuk meningkatkan aksi gelembungnya.
Lakukan pelacakan kebocoran ini dengan seksama secara menyeluruh baik menggunakan alat ataupun ind
era kita (mata dan telinga).

sistem kerja pendingin ruangan
Air Conditioner (AC) merupakan suatu komponen/peralatan yang dipergunakan untuk mengatur suhu,
sirkulasi, kelembaban dan kebersihan udara didalam ruangan. Air Conditioner (AC)
mempertahankan kondisi udara baik suhu dan kelembabannya agar
nyaman dengan cara sebagai berikut :

Pada saat suhu ruangan tinggi AC
akan mengambil panas dari udara sehingga suhu ruangan turun, dan
sebaliknya ketika suhu ruangan rendah AC akan memberikan panas ke
udara sehingga suhu udara akan naik.

Bersamaan dengan itu kelembaban udara juga dikurangi sehingga kelembaban udara dipertahanka
n pada tingkat yang nyaman.
Fungsi Sistem AC

Sistem Air Conditioner ( AC ) digunakan untuk membuat temperatur udara di
dalam suatu ruangan menjadi nyaman.
Apabila suhu pada suatu ruangan terasa panas maka udara panas ini diserap sehingga temperaturnya men
urun.
Apabila udara dalam ruangan lembab maka kelembaban akan dikurangi sehingga udara dipertahankan pa
da tingkat yang menyenangkan.
Udara lembab pada kendaraan menyebabkan kondensasi yang dapat menghalangi pandangan.
Dengan menghidupkan sistem AC maka kondensasi ini dapat dihilangkan, karena udara yang
dikeluarkan dari sistem AC adalah udara kering.
Selain itu udaranya bersih karena sudah melewati sistem penyaringan.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sistem AC berfungsi untuk :
1. Mendinginkan udara.
2. Mereduksi tingkat kelembaban udara.
3. Mensirkulasi udara.
4. Membersihkan udara.
Gangguan Pada Siklus Refrigeran
Refrigeran yang dipakai pada unit refrigerasi dan AC berfungsi sebagai media
penukar kalor. Efek pendinginan yang diperoleh tergantung dari jumlah isi refrigeran yang ada di
dalam sistemnya, setting, dan kondisi saluran yang dilewatinya serta kondisi sekitarnya.
A.Over Charge

Gejala yang dapat ditimbulkan :
* Tekanan discharge
dan tekanan suction di atas normal.
* Pada saluran suction timbul bunga es.
* Efek pendinginan kurang.


B.Under Charge
Gejala yang
dapat ditimbulkan :
* Tekanan discharge dan
tekanan suction di bawah normal.
* Kompressor bekerja terus menerus dan arus motor kompressor di bawah normal
* Efek pendinginan kurang.
C.Bocor/Leaking
Gejala yang
ditimbulkan hampir sama dengan under charge. Untuk membedakannya perlu dilakukan tes
kebocoran dengan menggunakanalat detector kebocoran atau menggunakan cara tradisional yaitu air
sabun.
D.Buntu/Kotor (tersumbat)

Saluran yang
rawan buntu atau tersumbat oleh endapan lumpur/kerak adalah :katup ekspansi dan filter.
Gejala yang timbul : tekanan suction cenderung vacuum, walaupun refrigeran charge

terus ditambah.
E.Under
Condensing
Bila tekanan discharge di atas normal,
maka dapat disebabkan karena kondensernya kotor atau kurang pendinginan.
Untuk mengatasi ini maka dapat dilakukan sebagai berikut :
* Membersihkan kondenser (cleaning).
* Meningkatkan efek pendinginan kondenser dengan jalan :
- Menaikkan putaran fan kondenser (bila ada).
- Meningkatkan volume air pendingin kondenser (water cooled).
F.Over
Condensing
Bila tekanan discharge di bawah normal,
maka dapat disebabkan oleh suhu lingkungan mendadak turun atau efek pendinginan kondenser yang
terlalu besar, yaitu volume air pendingin terlalu besar (pada water cooled kondenser).
Untuk mengatasinya maka perlu mengatur efek pendinginan kondenser yaitu dengan mengatur kecepatan

fan dan mengatur volume air pendingin.
G.Bunga Es di Evaporator (Frost)
Biasanya evaporator
telah dilengkapi degan sistem pencairan bunga es (sistem defrost) yang menumpuk di permukaan coil
evaporator. Tetapi bila sistem defrostnya gagal bekerja sehingga terjadi penumpukan bunga es di coil
evaporator maka akan dapat menghambat penyerapan panas oleh evaporator.
Akibatnya proses evaporasi tidak berjalan dengan maksimal,sehingga masih ada liquid refrigeran yang
keluar dari evaporator.
Prinsip Kerja Sistem AC
Pada keluaran kompressor refrigeran bersuhu dan bertekanan rendah mengandung panas yang
diserap dari evaporator dan panas yang dihasilkan oleh kompressor pada langkah tekan. Gas
refrigeran ini mengalir ke kondenser. Didalam kondenser di
embunkan menjadi ciran refrigeran bertekanan tinggi. Cairan refrigeran ini mengalir ke filter. Di filter
cairan disaring dan disimpan sampai evaporator membutuhkan refrigeran untuk di uapkan.
Pipa kapiler merubah cairan refrigeran menjadi bersuhu dan bertekanan rendah dengan bentuk kabut.
Refrigeran bersuhu rendah dan berbentuk kabut tersebut mengalir kedalam evaporator. Di evaporator
refrigeran menguap dan mengambil panas dari udara hangat yang ilewatkan di evaporator.
Seluruh cairan berubah menjadi gas refrigeran didalam evaporator dan gas yang
mempunyai panas tersebut mengalir kedalam kompressor. Selanjutnya proses tersebut berulang kembali,
berikut gambaran dari prinsip kerja sistem AC.


pia kapiler ac
Pipa kapiler dan Fungsinya
Pipa kapiler adalah suatu pipa pada mesin pendingin baik itu Air conditioner,kulkas dll. Pipa kapiler ini
adalah pipa yang paling kecil jika di banding dengan pipa lainnya, untuk pipa kapiler suatu frezzer atau
dispenser berukuran 0,26" s/d 0,31" sedangkan untuk pipa kapiler AC 1/2 s/d 2 pk adalah 0,5" s/d 0,7".
Kerusakan pada pipa kapiler di mesin pendingin ini biasanya di sebabkan karena pipa kapiler ini
mengalami kebuntuan akibat kotoran yang masuk dan juga oli. Gas Refrigerant yang keluar dari
kompresor telah menjadi gas yang bertekanan kemudian mengalir melalu pipa-pipa kondensor (out door)
dan melewati proses penyaringan yang biasa di sebut Drier strainer setelah itu baru menuju pipa kapiler.
panjang pipa kapiler yang di butuhkan pada mesin pendingin ialah 80 - 100 cm.
penempatan pipa kapiler ini biasanya di gulung untuk menghemat tempat dengan menggunakan mal
kapasitor bekas agar tidak penyek (di gulung melingkar). Pipa kapiler berfungsi sebagai alat untuk

menurunkan tekanan, merubah bentuk dari gas menjadi bentuk cairan dan mengatur cairan refrigerant
yang berasal dari pipa pipa kondensor. Sebelum gas refrigerant masuk melewati pipa kapiler terlebih
dahulu harus melalui alat yang di sebut drien strainer yaitu saringan gas yang sudah terpasang dari
pabrikan mesin pendingin. Fungsi dari drier stariner ialah menyaring dan menerap debu yang akan
masuk ke ruang pipa kapiler dan ke jalur pipa yang menuju evaporator indoor. Pipa kapiler ini
hukumnya WAJIB bukan SUNNAH bila pada saat pengggantian kompresorkarena beberapa kali hasil

survey bila tidak di ganti tetap akan mengalami kebuntuan kecuali anda mau melakukan
pengerjaan FLUSHING dengan bantuan R11.

tentang refrigration
Current applications of refrigeration
Probably the most widely used current applications of refrigeration are for the air-conditioning of private
homes and public buildings, and the refrigeration of foodstuffs in homes, restaurants and large storage
warehouses. The use of refrigerators in kitchens for the storage of fruits and vegetables has permitted the
addition of fresh salads to the modern diet year round, and to store fish and meats safely for long periods.
In commerce and manufacturing, there are many uses for refrigeration. Refrigeration is used to liquify
gases like oxygen, nitrogen, propane and methane for example. In compressed air purification, it is used
to condense water vapor from compressed air to reduce its moisture content. In oil refineries, chemical
plants, and petrochemical plants, refrigeration is used to maintain certain processes at their required low
temperatures (for example, in the alkylation of butenes and butane to produce a high octane gasoline
component). Metal workers use refrigeration to temper steel and cutlery. In transporting temperaturesensitive foodstuffs and other materials by trucks, trains, airplanes and sea-going vessels, refrigeration is a
necessity.
Dairy products are constantly in need of refrigeration, and it was only discovered in the past few decades
that eggs needed to be refrigerated during shipment rather than waiting to be refrigerated after arrival at
the grocery store. Meats, poultry and fish all must be kept in climate-controlled environments before
being sold. Refrigeration also helps keep fruits and vegetables edible longer.

One of the most influential uses of refrigeration was in the development of the sushi/sashimi industry in
Japan. Prior to the discovery of refrigeration, many sushi connoisseurs suffered great morbidity and
mortality from diseases such as hepatitis A[citation needed]. However the dangers of unrefrigerated sashimi was
not brought to light for decades due to the lack of research and healthcare distribution across rural Japan.
Around mid-century, the Zojirushi corporation based in Kyoto made breakthroughs in refrigerator designs
making refrigerators cheaper and more accessible for restaurant proprietors and the general public.
[edit] Methods of refrigeration
Methods of refrigeration can be classified as non-cyclic, cyclic and thermoelectric.
[edit] Non-cyclic refrigeration
In non-cyclic refrigeration, cooling is accomplished by melting ice or by subliming dry ice(frozen carbon
dioxide). These methods are used for small-scale refrigeration such as in laboratories and workshops, or
in portable coolers.
Ice owes its effectiveness as a cooling agent to its constant melting point of 0 °C (32 °F). In order to melt,
ice must absorb 333.55 kJ/kg (approx. 144 Btu/lb) of heat. Foodstuffs maintained at this temperature or

slightly above have an increased storage life.
Solid carbon dioxide has no liquid phase at normal atmospheric pressure, so sublimesdirectly from the
solid to vapor phase at a temperature of -78.5 °C (-109.3 °F), and is therefore effective for maintaining
products at low temperatures during the period of sublimation. Systems such as this where the refrigerant
evaporates and is vented into the atmosphere are known as "total loss refrigeration".
[edit] Cyclic refrigeration
Main article: Heat pump and refrigeration cycle
This consists of a refrigeration cycle, where heat is removed from a low-temperature space or source and
rejected to a high-temperature sink with the help of external work, and its inverse, the thermodynamic
power cycle. In the power cycle, heat is supplied from a high-temperature source to the engine, part of the
heat being used to produce work and the rest being rejected to a low-temperature sink. This satisfies
the second law of thermodynamics.
A refrigeration cycle describes the changes that take place in the refrigerant as it alternately absorbs and
rejects heat as it circulates through a refrigerator. It is also applied to HVACR work, when describing the
"process" of refrigerant flow through an HVACR unit, whether it is a packaged or split system.
Heat naturally flows from hot to cold. Work is applied to cool a living space or storage volume by
pumping heat from a lower temperature heat source into a higher temperature heat sink. Insulation is used
to reduce the work and energy required to achieve and maintain a lower temperature in the cooled space.
The operating principle of the refrigeration cycle was described mathematically by Sadi Carnot in 1824 as
a heat engine.
The most common types of refrigeration systems use the reverse-Rankine vapor-compression
refrigeration cycle although absorption heat pumps are used in a minority of applications.
Cyclic refrigeration can be classified as:
1.
Vapor cycle, and
2.
Gas cycle
Vapor cycle refrigeration can further be classified as:
1.
Vapor-compression refrigeration
2.
Vapor-absorption refrigeration
[edit] Vapor-compression cycle
(See Heat pump and refrigeration cycle and Vapor-compression refrigerationfor more details)
The vapor-compression cycle is used in most household refrigerators as well as in many large commercial
and industrial refrigeration systems. Figure 1 provides a schematic diagram of the components of a
typical vapor-compression refrigeration system.

Figure 1: Vapor compression refrigeration
The thermodynamics of the cycle can be analyzed on a diagram [11][12] as shown in Figure 2. In this cycle, a
circulating refrigerant such as Freon enters the compressor as a vapor. From point 1 to point 2, the vapor
is compressed at constant entropy and exits the compressor as a vapor at a higher temperature, but still
below the vapor pressure at that temperature. From point 2 to point 3 and on to point 4, the vapor travels
through thecondenser which cools the vapor until it starts condensing, and then condenses the vapor into a
liquid by removing additional heat at constant pressure and temperature. Between points 4 and 5, the
liquid refrigerant goes through the expansion valve (also called a throttle valve) where its pressure
abruptly decreases, causing flash evaporation and auto-refrigeration of, typically, less than half of the
liquid.

Figure 2: Temperature–Entropy diagram

That results in a mixture of liquid and vapor at a lower temperature and pressure as shown at point 5. The
cold liquid-vapor mixture then travels through the evaporator coil or tubes and is completely vaporized by
cooling the warm air (from the space being refrigerated) being blown by a fan across the evaporator coil
or tubes. The resulting refrigerant vapor returns to the compressor inlet at point 1 to complete the
thermodynamic cycle.
The above discussion is based on the ideal vapor-compression refrigeration cycle, and does not take into
account real-world effects like frictional pressure drop in the system, slight thermodynamic
irreversibility during the compression of the refrigerant vapor, or non-ideal gas behavior (if any).
More information about the design and performance of vapor-compression refrigeration systems is
available in the classic Perry's Chemical Engineers' Handbook.[13]
[edit] Vapor absorption cycle
Main article: Absorption refrigerator
In the early years of the twentieth century, the vapor absorption cycle using water-ammonia systems was
popular and widely used. After the development of the vapor compression cycle, the vapor absorption
cycle lost much of its importance because of its low coefficient of performance (about one fifth of that of
the vapor compression cycle). Today, the vapor absorption cycle is used mainly where fuel for heating is
available but electricity is not, such as in recreational vehicles that carry LP gas. It is also used in
industrial environments where plentiful waste heat overcomes its inefficiency.
The absorption cycle is similar to the compression cycle, except for the method of raising the pressure of
the refrigerant vapor. In the absorption system, the compressor is replaced by an absorber which dissolves
the refrigerant in a suitable liquid, a liquid pump which raises the pressure and a generator which, on heat
addition, drives off the refrigerant vapor from the high-pressure liquid. Some work is required by the
liquid pump but, for a given quantity of refrigerant, it is much smaller than needed by the compressor in
the vapor compression cycle. In an absorption refrigerator, a suitable combination of refrigerant and
absorbent is used. The most common combinations are ammonia (refrigerant) and water (absorbent), and
water (refrigerant) and lithium bromide[absorbent]

sistem ducting

Apa itu Sistem Ducting AC? Ducting untuk AC biasanya dipakai untuk instalasi AC sentral atauAC Split
Duct. AC Sentral biasanya diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak memiliki pengatur
suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu titik dan kemudian hawa dinginnya
didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central yang bisa dilakukan cuma
mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang kita. Contoh AC Central
adalah di mall atau di dalam bis ber-AC.
Sedangkan Sistem ducting untuk AC, atau juga popular dengan sebutan “Air Handling System”,
merupakan bagian penting dalam sistem AC sebagai alat penghantar udara yang telah dikondisikan dari
sumber dingin ataupun panas ke ruang yang akan dikondisikan. Perkembangan desain ducting untuk AC
hingga saat ini sangat dipengaruhi oleh tuntutan efisiensi, terutama efisiensi energi, material, pemakaian
ruang, dan perawatan.
Selain efisiensi, juga ada tuntutan kenyamanan (termasuk kesehatan dan keselamatan) bagi pengguna.
Oleh karena itu dalam desain ducting meliputi pula desain untuk kebutuhan ventilasi, filtrasi, dan
humidity. Tiap tipe sistem ducting memiliki manfaat untuk aplikasi tertentu. Suatu tipe sistem yang tidak
umum dipakai mungkin lebih efisien bila dipakai untuk suatu aplikasi tertentu yang tergolong unik. Saat
ini telah banyak dikembangkan berbagai tipe sistem ducting, dan ini akan terus berkembang untuk
memenuhi kebutuhan munculnya aplikasi-aplikasi yang baru. Dalam suatu desain ducting untuk suatu
gedung tertentu, sangat mungkin beberapa tipe dipakai untuk memenuhi masing-masing kebutuhan.
Selain biaya instalasi, efisiensi dan operasional sistem ducting harus menjadi perhatian penting. Dahulu
ketika harga energi, material dan ruang belum terlalu menjadi pertimbangan, desain ducting tidak terlalu
memiliki banyak batasan. Salah satu contoh dalam hal energi adalah mulai populernya sistem Variable
Air Volume di tahun 1970-an, terlebih sejak terjadinya embargo minyak Arab di tahun 1973-1974 yang
memaksa seluruh industri melakukan peningkatan efisiensi energi. Sejak masa tersebut terjadi

kecenderungan penggantian sistem dari Constant Air Volume ke Variable Air Volume. Dalam hal
penggunaan material sangat jelas, yaitu semakin besar penggunaan material maka semakin besar biaya
instalasi, dan bahkan perawatan sistem.
Dalam hal pemakaian ruang, saat ini ruang sekecil apapun sangat berharga, sehingga dalam perancangan
gedung terjadi pengurangan tinggi ceiling, juga tinggi antar lantai, yang di masa lalu hal ini belum terlalu
menjadi perhatian utama.Berbagai pertimbangan sering memunculkan benturan dalam mendesain sistem
ducting. Misalnya pertimbangan ruang versus energi. Pengurangan tinggi ceiling akan menyebabkan lebih
tingginya tekanan udara yang dibutuhkan di dalam ducting, yang berarti lebih tingginya kebutuhan energi.
Namun saat ini terjadi kecenderungan untuk mengutamakan efisiensi energi dan kelestarian lingkungan.
Bahkan beberapa negara membuat regulasi yang mengarahkan desainer, developer, dan user pada hal
tersebut. Tentu saja ini menjadi tantangan dan peluang besar bagi para desainer untuk menentukan
kombinasi tipe sistem ducting yang tepat, atau bahkan melakukan inovasi.

macam-macam freon
Jenis dan Macam macam Refrigerant (freon)
ARefrigerant 11
ARefrigerant 12
ARefrigerant 13
ARefrigerant 13b1
ARefrigerant 22
ARefrigerant 23
ARefrigerant 32
ARefrigerant 113
ARefrigerant 114
ARefrigerant 116
ARefrigerant 123
ARefrigerant 124
ARefrigerant 125
ARefrigerant 134a
ARefrigerant 134a No Leak
ARefrigerant 134a High Mileage
ARefrigerant 134a Cool Blast
ARefrigerant 134a Leak Check
ARefrigerant 134a LeakFixR
ARefrigerant 142B
ARefrigerant 152A
ARefrigerant 401A
ARefrigerant 401B
ARefrigerant 402A
ARefrigerant 402B

instalasi ac
AC INSTALASI

VRV merupakan singkatan dari Variable Refrigerant Volume yang artinya sistem kerja refrigerant yang
berubah-ubah. VRV system adalah sebuah teknologi yang sudah dilengkapi dengan CPU dan kompresor
inverter dan sudah terbukti menjadi handal, efisiensi energi, melampaui banyak aspek dari sistem AC
lama seperti AC Sentral, AC Split, atau AC Split Duct. Jadi dengan VRV System, satu outdoor bisa
digunakan untuk lebih dari 2 indoor AC.

Untuk AC DAIKIN VRV System, Daikin memakai teknologi inverter pada AC tipe Variable Refrigerant
Volume (VRV) yang biasa digunakan di gedung bertingkat. Daikin VRV adalah suatu teknologi
pengaturan kapasitas AC dari Daikin yang memiliki kemampuan untuk mencegah pendinginan yang
berlebih, sehingga dapat menghemat listrik. Tak hanya menghemat listrik, Daikin VRV memiliki tingkat
kebisingan yang rendah, hemat tempat, dan dapat menggunakan satu outdoor unit untuk beberapa indoor
unit, serta dapat mengatur jadwal dan temperatur AC yang diinginkan secara terkomputerisasi.
Daikin VRV III adalah produk Daikin VRV terbaru saat ini, yang merupakan produk AC tercanggih dan
terhemat. Produk ini diluncurkan di Indonesia pada tahun 2008. Daikin VRV III merupakan produk AC
yang hemat listrik, sampai dengan 50% dari AC konvensional. Berbeda dengan pendahulunya, freon pada
Daikin VRV III sudah menggunakan tipe R-410A yang ozone free, sehingga produk ini sangat ramah
terhadap lingkungan, tidak seperti AC konvensional yang dapat merusak ozon.
Fitur dari AC DAIKIN VRV III
AC DAIKIN VRV III dirancang untuk ruangan berukuran besar pada gedung bertingkat, dengan
memiliki beberapa fitur diantaranya:
1. Memiliki kapasitas yang besar untuk ruangan yang besar pula, dimana:

Outdoor unit dengan kapasitas sampai dengan 54 PK / Dua jenis unit luar kombinasi

Luas jangkauan unit indoor / terhubung hingga 64 unit indoor

Panjang pipa panjang / Tingkat perbedaan

Tinggi tekanan statis eksternal

2. Instalasi dan Maintenance AC yang cukup mudah.

komponen utama pendingin
Komponen utama :
Kompresor.
Jika dianalogikan, cara kerja kompresor layaknya seperti jantung di tubuh manusia, sebagai pusat
sirkulasi darah yang di edarkan keseluruh tubuh. Kompresor AC berfungsi sebagai pusat sirkulasi
( memompa dan mengedarkan bahan pendingin atau refrigeran ( freon ) keseluruh bagian ac. Funsi
kompresor lainnya adalah membentuk dua daerah tekanan yang berbeda, daerah bertekanan tinggi dan
rendah. Ada tiga jenis kompresor yang banyak beredar di pasaran, yaitu : Kompresor torak ( reciprocating
), sentrifugal, dan rotary. Ketiga jenis kompresor tersebut memiliki cara kerja yang berbeda. tetapi pada
prinsipnya sama yaitu : menciptakan komprensi ( tekanan ) dan kecepatan laju aliran pada refrigeran atau
freon sebagai fluida didalam sistem pendingin.

Kondenser.
Berfunsi sebagai alat penukar kalor, menurunkan temperatur refrigeran, dan mengubah wujud refrigeran
dari bentuk gas menjadi cair.Biasanya pada kondenser ac menggunakan udara sebagai media pedinginan
menggunakan udara sebagai media pendinginannya ( air colling condensor ). sejumlah kalor yang
terpadat pada refrigeran dilepaskan keudara bebas dengan bantuan kipas ( fan ). Agar proses pelepasan
kalor bisa lebih cepat. desain kondensor dibuat berliku dan dilengkapi dengan sirip. Untuk itu,
pembersihan sirip - sirip pipa kondensor sangatlah penting agar perpindahan kalor tidak tergangu, jika
kondisi sirip - sirip kondensor dibiarkan dalam kotor, akan mengakibatkan AC menjadi kurang dingin.

Pipa kapiler.
Merupakan komponen utama yang berfungsi menurunkan tekanan refrigeran dan menagtur aliran
refrigeran menuju evaporator. Funsi utama pipa kapiler ini sangat vital karena menghubungkan dua
bagian tekanan berbeda, yaitu tekanan tinggi dan tekanan rendah. refrigeran bertekanan tinggi sebelum
melewati pipa evaporator akan diubah oleh pipa kapiler atau diturunkan tekanananya. akibat dari
penurunan tekanan refrigran menyebabkan penurunan suhu. Pada bagian inilah ( pipa kapiler ) refrigeran
mencapai suhu terendah ( terdingin ). Pipa kapiler terletak diantara saringan ( filter ) dan evaporator.
Ketika menggantu atau memasang pipa kapiler baru, sebisa mungkin tidak bengkok karena dapat
menyebabkan penyumbatan. Pergantian pipa kapiler harus disesuaikan dengan diameter dan panjang pipa
sebelumnya.

Evaporator.
Berfungsi menyerap dan mengalirkan panas dari udara ke refrigeran. Akibat, Setelah melewati pipa
evaporator refrigeran berubah wujud menjadi gas, secara sederhana evaporator dikatakan sebagai alat
penukar panas. Udara di sekitar ruangan di serap oleh evaporator dan masuk melalui sirip - sirip pipa
sehingga sehingga suhu udara yang keluar dari sirip - sirip menjadi lebih rendah dari kondisi semula atau
dingin. Sirkulasi ruangan tergantung oleh blower indoor. Bagian Evaporator memerlukan pembersihan
secara berkala, pembersihan sirip - sirip pipa evaporator menjadi sangat penting karena berpengaruh pada
laju perpindahan panas udara ruangan. ketika sirip - sirip pipa evaporator tersumbat oleh kotoran,
penyerapan panas pada udara tidak berjalan dengan baik. akibatnya embusan udara yang keluar pada ac
terasa kurang dingin. Pada dasarnya, evaporator dan kondensor merupakan alat penukar pans, tetapi
mempunyai prinsip kerja yang berlawanan. Dengan demikian, kedua bagian ini merupakan komponen
yang sangat penting dan berpengaruh terhadap kerja sistem pendinginan secara keseluruhan.

service ac
Service AC
(servis air conditioning) diperlukan agar komponen pada sistem AC tetap awet dan tidak cepat aus.
Disamping itu juga service ac bisa menjaga kinerja dari AC itu sendiri. Nah disini ada sedikit tips
untuk service AC yang mungkin bisa Anda lakukan sendiri. Cara mencuci ac split dapat anda lakukan bila
anda mempunyai sebuah mesin steam. Selain itu anda juga harus menyiapkan sebuah terpal yg berukuran
panjang 3 meter dan lebar 1,5 meter. Terpal ini berfungsi untuk mengalirkan air kotor dari ac yg kita
service ke sebuah bak/ember yg diletakan dibawah ujung terpal.

Anda juga membutuhkan plastik ukuran panjang 1,5 meter dan lebar 30
cm untuk menutupi bagian atas indoor unit agar disaat anda mencuci ac split, tekanan air yg keluar dari
mesin steam tidak membasahi plafon. Anda juga harus menutupi bagian komponen pcb dengan sebuah
kantung plastik, agar air tidak mengenai komponen pcb. Bila air mengenai komponen pcb akan
mengakibatkan kerusakan dan ac split tidak akan berfungsi/mati total.
Pertama-tama sebelum melakukan pencucian ac split anda harus terlebih dahulu mencabut steker ac agar
aliran listrik tidak tersambung pada ac split. Ini untuk menjaga keselamatan agar anda tidak tersengat arus
listrik disaat anda mencuci ac split. Selanjutnya buka tutup indoor unit, ada sebuah ac split merk tertentu
yg menyembunyikan letak posisi baut pengunci tutup indoor unit. Jika anda tidak mengetahui letak posisi
baut pengunci tutup indoor unit itu, saya sarankan membaca buku petunjuknya. Setelah tutup indoor unit
terbuka, pasang terpal yg bagian atas sebelah kanan yg sudah diikatkan sebuah tali plastik atau karet ban
dalam, agar terpal dapat menggantung/terikat dibawah sisi indoor unit.
Jangan lupa pasang plastik dibagian atas indoor unit, dan kantung plastik untuk menutupi bagian
komponen indoor unit. Selanjutnya bila pemasangan terpal sudah dilakukan dan mesin steam sudah
dipasang, operasikan mesin steam dan tunggu sampai tekanan air keluar dari ujung selang. mesin steam
yg merknya terkenal dapat secara otomatis ke posisi off bila pada ujung spray gun ditutup. Tapi bila
mesin steam anda tidak otomatis, saya sarankan pada waktu pencucian ac, anda meminta bantuan
seseorang untuk mengoperasikan mesin steam dan menambahkan air kedalam bak yg susut karena
terhisap oleh mesin steam.
Lakukan penyemprotan pada evaporator bagian atas dulu, lalu turun kebagian bawah dan lakukan
berulang-ulang sampai evaporator bersih dari kotoran dan lumut. Bila lubang selang pembuangan air
dialihkan kesebelah kanan, semprot lubang pembuangan air sampai lumut yg berada pada selang
pembuangan air keluar semua. Tapi bila lubang pembuangan air berada disebelah kanan dekat komponen
pcb, hati-hati menyemprotnya karena semprotan air dapat mengenai komponen pcb. Untuk itu

pergunakan selang yg panjangnya 50 cm yg diameternya lebih kecil dari lubang pembuangan air, agar
selang dapat masuk ke lubang pembuangan air dan semprotkan selang tersebut agar kotoran/lumut yg
berada pada selang pembuangan air dapat dibersihkan/dikeluarkan.
Setelah bagian evaporator dibersihkan, beralih kebagian blower yg berada dibawah evaporator, lakukan
penyemprotan sampai air yg mengalir keluar melalui terpal menjadi bening/bersih. Lakukan lagi
penyemprotan pada bagian evaporator dan bagian blower sampai benar-benar indoor unit menjadi bersih.
Setelah penyemprotan indoor telah selesai dilakukan, lap bagian bawah sisi indoor unit dengan kain
kering, lalu lepaskan terpal dan kantung plastik pada komponen indoor unit. Bersihkan tutup indoor unit
beserta filternya, bila sudah dibersihkan lap tutup dan filter indoor unit sampai benar-benar kering,
khususnya bagian yg menutupi komponen pcb.
Pasang kembali tutup indoor unit dan jangan lupa pasang kembali bautnya. Setelah penyemprotan pada
indoor unit telah selesai, beralih kebagian outdoor unit, dibagian ini tidak diperlukan terpal atau kantung
plastik.semprotkan bagian condenser yg dipenuhi oleh debu, cuci outdoor sampai bersih. Setelah
penyemprotan/pembersihan pada outdoor selesai dilakukan, operasikan ac split, keringkan air yg keluar
dari bagian blower ketika ac dioperasikan.

ac sentral
SISTEM KERJA AC SENTRAL RUANGAN
Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari
kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada Chiller biasanya tipe kondensornya adalah
water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian
outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung
udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada
evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin.
Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan
memiliki :
1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga
diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.
2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara
melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan
(return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi
yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter,
fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur
didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang
terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.
Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC
sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur
udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada
komponen AHU. (source : ccitonline)
Jadi………
Dari penjelasan diatas, jelas sistem AC Sentral sangat berbeda dengan AC Split baik dari segi fungsi
maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem AC Sentral (Central) diperuntukkan untuk instalasi AC di satu
gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu

titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central
yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke
ruang kita. Contoh AC Central adalah di mall, gedung mimbar, gedung perkantoran yang luas atau di
dalam bis ber-AC.
MAINTENANCE AC (perawatan AC) SENTRAL Ruangan
1. Mempersiapkan perawatan mesin
1.1. Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP yang ditentukan,
1.2. Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien mungkin,
1.3. Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar efektif sesuai
kebutuhan.
1.4. Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap pembersih ; bila perlu
kompresor udara,diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan.
1.5. Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat bekerja dengan baik dan
aman
2. Merawat memperbaiki mesin AC Sentral bagian luar
2.1. Perawatan mesin pendingin dilaksanakan sesuai prosedur SOP yang ditentukan
2.2. Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik dan teliti
2.3. Debu/kotoran luar dibersihkan dengan cairan pembersih tanpa merusak bahan mesin.
2.4.Filter udara, evaporator dan kondensor dengan kompresor udara hisap dibersihkan setelah diberi
disinfectan dan cairan pembersih.
2.5. Deposit yang sulit dan melekat pada dinding penukar kalor dibersihkan dengan cara kimia atau fisis
sesuai dengan prosedur yang ditentukan
2.6. Kebocoran pipa diidentifikasi dan segera diperbaiki
2.7. Kesalahan kerja peralatan diidentifikasi dan dicari sumber kesalahan kerja alat tersebut.
2.8. Alat ukur, alat kontrol dan asesori diperiksa dan dilakukan perawatan yang diperlukan.
3. Merawat dan memperbaiki mesin AC Sentral sesuai ketentuan
3.1. Sebelum dilakukan pembongkar mesin terlebih dahulu dilakukan pengeluaran refrijeran.
3.2. Bagian dalam mesin dibersihkan dengan metode vakum bagian dalam sesuai prosedur yang
Ditentukan
3.3. Katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi dibersihkan dengan kompresor uadara.
3.4. Desican dibersihkan, direkondisi dan dimasang kembali sesuai prosedur yang ditentukan
3.5. Nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang kembali tanpa merusak alat sesuai ketentuan
3.6. Alat ukuir, alat kontrol, alat pengaman listrik dan asesori lainnya diperiksa, kerusakan diperbaiki dan
dipasang kembali sesuai ketentuan
3.7. Peralatan rusak yang tidak mungkin diperbaiki diganti dengan alat baru serta dipasang kembali tanpa
adanya kerusakan alat
3.8. Untuk mengganti alat yang rusak sesuai spesifikasinya dilakukan pengadaan barang.
3.9. Dijaga agar refriferan cair dan pelumas tidak masuk kedalam kompresor.
3.10. Kelengkapan pemasangan mesin diperiksa dan dilakukan re-instal untuk meyakinkan bahwa bekerja
dengan baik. sistem sudah dapat
3.11. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan tidak ada kesalahan berarti dan tidak mengulangi pekerjaan.
3.12. Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam kontrak kerja
4. Mengevaluasi dan memeriksa hasil perawatan
4.1. Selama pekerjaan berlangsung kualitas hasil pekerjaan selalu diperiksa agar tidak terjadi pengulangan
pekerjaan.
4.2. Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan dengan pimpinan atau seorang ahli yang
berwenang sesauai prosedur yang berlaku.
4.3. Semua kejadian perawatan dan perbaikan dicatat dengan teliti dalam buku perawatan mesin
bersangkutan dan diperkirakan jadual perawatan selanjutnya.
4.4. Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir pekerjaan untuk meyakinkan sesuai dengan yang

diharapkan
4.5. Dibuat laporan hasil pekerjaan kepada pemberi kerja sesuai dengan tugasnya. (engdept-engdept)

PENDINGIN DAN TATA UDARA
Sistem AC Sentral (Central) merupakan suatu sistem AC dimana proses pendinginan udara terpusat
pada satu lokasi yang kemudian didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi (satu Outdoor dengan
beberapa indoor). Sistem ini memiliki beberapa komponen utama yaitu unit pendingin atau Chiller, Unit
pengatur udara atau Air Handling Unit (AHU), Cooling Tower, system pemipaan, system saluran udara
atau ducting dan system control & kelistrikan. Berikut adalah komponen, cara kerja AC Ruangan Sentral,
dan Preventif Maintenance AC Sentral Ruangan.
Komponen AC Sentral Ruangan
1. CHILLER (unit pendingin).
Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi evaporatornya. Air
dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin penukar kalor ( FCU / Fan Coil Unit ).
Jenis chiller didasarkan pada jenis kompressornya :
a. Reciprocating
b. Screw
c. Centrifugal
Jenis chiller didasarkan pada jenis cara pendinginan kondensornya :
a. Air Cooler
b. Water Cooler
2. AHU (Air Handling Unit)/Unit Penanganan Udara
AHU Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan dihembuskan melewati coil
pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara dingin yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan.
3. COOLING TOWER ( khusus untuk chiller jenis Water Cooler ).
Adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang dipakai pendinginan condenssor chiller
dengan cara melewat air panas pada filamen didalam cooling tower yang dihembus oleh udara sekitar
dengan blower yang suhunya lebih rendah.
4. POMPA SIRKULASI.
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :
a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ) berfungsi mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke
Koil pendingin AHU / FCU.
b. Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump ).
Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air pendingin
dari kondensor Chiller ke Cooling Tower dan seterusnya.

SISTEM KERJA AC SENTRAL RUANGAN
Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari
kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada Chiller biasanya tipe kondensornya adalah
water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian

outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.
Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung
udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada
evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin.
Jika kita perhatikan komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan
memiliki :
1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel lainnya sehingga
diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.
2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara
melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan temperatur udara.
Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan
(return air) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi
yang bisa diubah-ubah sesuai keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter,
fan sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan temperatur
didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang
terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh sekalipun bisa terjangkau.
Beberapa kelemahan dari sistem ini adalah jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC
sentral tidak hidup maka semua ruangan tidak akan merasakan udara sejuk. Selain itu jika temperatur
udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya harus pada termostat di koil pendingin pada
komponen AHU. (source : ccitonline)
Jadi………
Dari penjelasan diatas, jelas sistem AC Sentral sangat berbeda dengan AC Split baik dari segi fungsi
maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem AC Sentral (Central) diperuntukkan untuk instalasi AC di satu
gedung yang tidak memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol di satu
titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke ruangan-ruangan. Dengan AC Central
yang bisa dilakukan cuma mengecilkan dan membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke
ruang kita. Contoh AC Central adalah di mall, gedung mimbar, gedung perkantoran yang luas atau di
dalam bis ber-AC.
MAINTENANCE AC (perawatan AC) SENTRAL Ruangan
1. Mempersiapkan perawatan mesin
1.1. Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP yang ditentukan,
1.2. Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien mungkin,
1.3. Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar efektif sesuai
kebutuhan.
1.4. Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap pembersih ; bila perlu
kompresor udara,diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan.
1.5. Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan diperiksa agar dapat bekerja dengan baik dan
aman
2. Merawat memperbaiki mesin AC Sentral bagian luar
2.1. Perawatan mesin pendingin dilaksanakan sesuai prosedur SOP yang ditentukan
2.2. Gambar denah mesin dibaca dan didiagnosis dengan baik dan teliti
2.3. Debu/kotoran luar dibersihkan dengan cairan pembersih tanpa merusak bahan mesin.
2.4.Filter udara, evaporator dan kondensor dengan kompresor udara hisap dibersihkan setelah diberi

disinfectan dan cairan pembersih.
2.5. Deposit yang sulit dan melekat pada dinding penukar kalor dibersihkan dengan cara kimia atau fisis
sesuai dengan prosedur yang ditentukan
2.6. Kebocoran pipa diidentifikasi dan segera diperbaiki
2.7. Kesalahan kerja peralatan diidentifikasi dan dicari sumber kesalahan kerja alat tersebut.
2.8. Alat ukur, alat kontrol dan asesori diperiksa dan dilakukan perawatan yang diperlukan.
3. Merawat dan memperbaiki mesin AC Sentral sesuai ketentuan
3.1. Sebelum dilakukan pembongkar mesin terlebih dahulu dilakukan pengeluaran refrijeran.
3.2. Bagian dalam mesin dibersihkan dengan metode vakum bagian dalam sesuai prosedur yang
Ditentukan
3.3. Katub ekspansi atau pipa kapiler ekspansi dibersihkan dengan kompresor uadara.
3.4. Desican dibersihkan, direkondisi dan dimasang kembali sesuai prosedur yang ditentukan
3.5. Nosel pengkabut refrijerran dibersihkan dan dipasang kembali tanpa merusak alat sesuai ketentuan
3.6. Alat ukuir, alat kontrol, alat pengaman listrik dan asesori lainnya diperiksa, kerusakan diperbaiki dan
dipasang kembali sesuai ketentuan
3.7. Peralatan rusak yang tidak mungkin diperbaiki diganti dengan alat baru serta dipasang kembali tanpa
adanya kerusakan alat
3.8. Untuk mengganti alat yang rusak sesuai spesifikasinya dilakukan pengadaan barang.
3.9. Dijaga agar refriferan cair dan pelumas tidak masuk kedalam kompresor.
3.10. Kelengkapan pemasangan mesin diperiksa dan dilakukan re-instal untuk meyakinkan bahwa bekerja
dengan baik. sistem sudah dapat
3.11. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan tidak ada kesalahan berarti dan tidak mengulangi pekerjaan.
3.12. Semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan waktu yang ditentukan dalam kontrak kerja
4. Mengevaluasi dan memeriksa hasil perawatan
4.1. Selama pekerjaan berlangsung kualitas hasil pekerjaan selalu diperiksa agar tidak terjadi pengulangan
pekerjaan.
4.2. Bila terjadi penyimpangan/masalah harus didiskusikan dengan pimpinan atau seorang ahli yang
berwenang sesauai prosedur yang berlaku.
4.3. Semua kejadian perawatan dan perbaikan dicatat dengan teliti dalam buku perawatan mesin
bersangkutan dan diperkirakan jadual perawatan selanjutnya.
4.4. Hasil pekerjaan diperiksa dengan seksama di akhir pekerjaan untuk meyakinkan sesuai dengan yang
diharapkan
4.5. Dibuat laporan hasil pekerjaan kepada pemberi kerja sesuai dengan tugasnya. (engdept-engdept)
SISTEM AC SPLIT
Sistem AC –> Air + Udara Dingin (kering)….tentu anda bingung dengan judul tersebut. Sebenarnya
begini : Kenapa AC (sistem AC) bisa mengeluarkan air [melalui pipa pembuangan] dan udara
dingin (kering lagi) ke dalam ruangan? Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk menjawab persoalan
tersebut, asal anda sudah mengetahui cara kerja sistem ac ruangan.

AC mengeluarkan Air
Seperti sudah kita ketahui bahwa kandungan udara atmosfer terdiri dari 20.9% O2 (Oksigen), 79% N2
(Nitrogen –>sifatnya dingin), sisanya CO2 (karbondioksida) dan gas yang lainnya. Di dalam atmosfer
juga terdapat kandungan molekul2 air (H2O), kita bisa mengukur kandungan air tersebut dengan alat
dewpoint meter. Semakin tinggi derajat pengukuran berarti semakin banyak kandungan molekul air nya.
Ketika udara melewati coil pendingin terjadi penurunan suhu. Pada proses pendinginan ini kerapatan
molekul2 air tsb menjadi sangat rapat dan menjadi terkondensasi atau membentuk menjadi air. Karena
berat air menjadi lebih besar dari udara maka air terpisah ke bawah dan dialirkan menuju selang
pembuangan, biasanya