Sabtu 19 Januari 2013 Bobby Susanto MAN

‫ مجلس تعليم و دار االيتام األمين‬: BAHAYA IMUNISASI & VAKSIN

1 of 9

http://majlistalimalamin.blogspot.com/2013/01/bahaya-imunisasi-vaks...

Sabtu, 19 Januari 2013

BAHAYA IMUNISASI & VAKSIN

YANG SERU ADA DISINI

Lima Belas Dosa di Kepala Wanita - 05
December, 2013 - Bobby Susanto
MANFAAT WUDHU DAN SHOLAT DARI
SEGI KESEHATAN MODERN - 03
December, 2013 - Bobby Susanto
Mengapa Rasulullah Melarang Kita
Mencabut Uban? - 03 December,
2013 - Bobby Susanto
Subhanallah, Inilah Keajaiban Burung

Gagak - 01 December, 2013 - Bobby

2013-12-05 2:19 PM

‫ مجلس تعليم و دار االيتام األمين‬: BAHAYA IMUNISASI & VAKSIN

2 of 9

http://majlistalimalamin.blogspot.com/2013/01/bahaya-imunisasi-vaks...

Susanto
Mengungkap Fakta Ilmiah Lalat Dalam
Pesan Rasulullah - 28 November,
2013 - Bobby Susanto

Yang Paling Populer

7 amalan yang dapat
mendatangkan rizki
Setiap orang pasti

mendambakan rezeki yang
halal, baik, berkah, dan
melimpah. Tentu, dengan
rezeki tersebut seseorang dapat
memenuhi...
BERJILBAB TAPI
TELANJANG
Alhamdulillah, kesadaran
memakai jilbab telah mulai
tumbuh di kebanyakan
wanita muslimah di tanah air
kita. Memakai jilbab sudah bukan me...

JIKA KITA PUNYA NURANI PASTI AKAN MENGABARKAN KE SELURUH ANGGOTA KELUARGA KITA, SEMOGA..!!
TOLAK IMUNISASI / VAKSINASI DENGAN CARA APAPUN, SEBAB SELAM 50 TAHUN LEBIH KITA TELAH DIBODOHI
DENGAN ALASAN KESEHATAN.
Keterangan
Hanya ada 2 hal ketika manusia di vaksinasi:
Bila tidak kuat maka ia meninggal
Bila ia kuat akan tetap hidup tetapi, tidak sesehat seperti yang Allah Inginkan. Ia bisa cacat, sakit-sakitan. Atau tampak

biasa saja, tetapi pasti ada kerusakan dalam tubuhnya, jika ia pintar maka apabila tidak terkena vaksin akan lebih pintar
dari yang sekarang.
Semua program Imunisasi, Vaksinasi bahkan Keluarga Berencana adalah rencana rapi israhell dan amrik untuk
membatasi orang-orang dan atau anak2 pinter yang dilahirkan di negara2 berkembang dan miskin bahkan lebih hebatnya
lagi adalah Membatasi Jumlah Penduduk Dunia secara Drastis!. Dalih mereka banyak jenisnya, alasan untuk kesehatan,
perencanaan keluarga bahagia dan lain2. Ikuti terus aja bahasan ini. Jutaan keluarga di Amerika, Eropa, Kanada dan
Australia sudah tidak percaya lagi dengan program2 pemerintahnya masing2. mereka sudah lama menghindari vaksinasi
dan KB !!

HADITS-HADITS TENTANG
JIHAD
Ibnu umar ra. menerangkan
bahwa rasulullah saw
bersabda, "Aku
diperintahkan untuk
memerangi manusia hingga mereka mau
bersaksi tiada ...

Pengikut


with Google Friend Connect

Members (6)

Vaksinasi telah menjadi tulang punggung kesehatan masyarakat sejak dulu. Penyakit berjangkit, aksi vaksinasi muncul
dalam benak kita. Ia adalah suntikan yang dianggap dokter (bahkan lembaga kesehatan negara) sangat penting sebagai
pelindung dari serangan penyakit.
Already a member? Sign in
Tujuan Vaksinasi adalah meniru proses penularan penyakit alami dengan kaidah tiruan. Vaksin adalah suntikan yang
mengandung berbagai jenis bahan tertentu yang dimasukkan ke dalam tubuh. Jika ada sangkaan bahwa vaksin dapat
membasmi bibit penyakit dan membebaskan dari anasir tersebut, maka dugaan itu tidak tepat.

YANG TERBARU

Cara Membuat Vaksin
Vaksin dihasilkan dari bibit penyakit (mikroorganisme) atau bagian darinya yang dapat menimbulkan penyakit. Vaksin
campak dihasilkan dari virus campak. Vaksin polio dihasilkan dari virus polio. Vaksin cacar dihasilkan dari virus cacar.
Perbedaannya adalah terletak pada cara pembuatannya. Ada 2 (dua) jenis vaksin: vaksin hidup dan vaksin mati.
1. Vaksin Hidup
Vaksin hidup dibuat dari virus hidup yang dilemahkan dengan cara membiakkan ke dalam jaringan organ dan atau darah

binatang. Organ tubuh itu antara lain ginjal (monyet dan anjing), embrio ayam, protein telur ayam dan bebek, serum janin
sapi, otak kelinci, darah babi atau kuda, serta nanah dari cacar sapi. Pembiakan virus ini dilakukan beberapa kali, secara
bertahap, bisa sampai 50 kali untuk mengurangi potensi keganasannya (virulensi, viremia, bakterimia).
Virus campak dibiakkan di dalam embrio ayam. Virus polio menggunakan ginjal monyet. Virus Rubella menggunakan
sel-sel diploid manusia (bagian tubuh janin yang digugurkan).
2. Vaksin Mati
Vaksin mati dibuat dengan cara melemahkan virusnya dengan cara pemanasan, radiasi atau reaksi kimia.
Mikroorganisme yang lemah ini kemudian dikuatkan dengan adjuvan dan stabilisator.
Adjuvan adalah bahan yang berguna untuk merangsang anti bodi dalam upaya untuk meningkatkan respon imun yang
dimaksukkan ke dalam vaksin, sekaligus mempertahankan bahan asing yang akan disuntikkan. Sedangkan stabilisator
adalah bahan yang berfungsi sebagai penstabil dari berbagai bahan campuran vaksin. Bahan ini juga berfungsi sebagai
pengawet untuk mempertahankan khasiat vaksin selama disimpan).
Bahan-bahan lain yang sering ditambahkan ke dalam vaksin antara lain adalah bahan obat, antibiotik dan bahan kimia ke
dalam campuran tersebut seperti: neomycin, streptomycin, natrium klorida, natrium hidroksida, alumunium hidroksida,
alumunium fospat, sorbitol, gelatin hasil hidrolisis, formaldehid, formalin, monosodium glutamat, pewarna merah fenol,
fenooksietanol (berfungsi sebagai anti beku), kalium difospat, hidrolysate Casein pankreas babi, sorbitol dan thimerosal
(mengandung air raksa).
Semua bahan tersebut sering disebutkan oleh Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease
Control and Prevention, CDC, dan Pysician’s Desk Reference di Amerika Serikat.
Virus atau bakteri, bahan kimia dan bagian tubuh binatang yang berpenyakit, setelah diolah dalam bentuk injeksi lalu

disuntikan ke dalam tubuh anak atau orang dewasa ketika mendapatkan vaksinasi. Menurut CDC AS, semua bahan
tambahan tersebut dicampurkan ke dalam vaksin untuk meningkatkan reaksi imun, mencegah pencemaran mikroba dan
memperkuat formula vaksin, serta untuk memastikan vaksin tersebut stabil, bebas kuman dan aman. Benarkan?

Lencana Facebook
Bobby Nurdiansyah | Buat Lencana Anda

Bagaimana Vaksin Dihasilkan?
1. Vaksin yang Sering Dipakai

2013-12-05 2:19 PM

‫ مجلس تعليم و دار االيتام األمين‬: BAHAYA IMUNISASI & VAKSIN

3 of 9

http://majlistalimalamin.blogspot.com/2013/01/bahaya-imunisasi-vaks...

- Vaksin DPT (Difteria, Pertusis dan Tetanus)
- Vaksin DtaP (Difteria, Tetanus, dan Acellular Pertusis)

- Vaksin MMR (Campak, Gondok dan Rubella)
- Vaksin Polio hidup oral (OPV)
- Vaksin Polio tidak aktif (IPV)
- Vaksin Hepatitis B
- Vaksin Hib
- Vaksin Variocella zoaster (Cacar Air)
- Vaksin Cacar
Dalam buku The Consumer’s Guide to Childhood Vaccines, Barbara Loe Fisher, pendiri dan presiden pusat informasi
vaksin nasional AS (yang didirikan untuk mencegah kerusakan tubuh dan kematian akibat vaksin melalui pendidikan
umum) menjelaskan proses pembuatan vaksin sebagai berikut :
2. Cara Membuat Vaksin
Sebagai misal, kita mengamati pembuatan Vaksin Cacar. Perut anak sapi dicukur, lalu ditorek-toreh pada kulit itu. Virus
cacar diteteskan pada torehan itu dan dibiarkan bernanah selama beberapa hari. Anak sapi dibiarkan berdiri dengan
kepala terikat, agar tidak dapat menjilati perutnya.
Anak sapi itu dikeluarkan dari kandang lantas dibaringkan di atas meja. Borok bernanah itu nanahnya diambil, lalu
dijadikan serbuk. Serbuk ini adalah bahan vaksin cacar yang dapat dibiakkan di media biakan (Walene James,
Pengarang Immunization: The Reality Beyond the Myth)
Reaksi Tubuh Terhadap Vaksin
Cairan vaksin masuk ke dalam aliran darah anak. Tubuh bereaksi dan berusaha menyingkirkan bahan vaksin tersebut
melalui organ ekskresi. Lalu muncul reaksi imunologis seperti demam, bengkak atau ada ruam pada kulit. Apabila tubuh

mampu mengatasinya, kuat meningkatkan reaksi imun, tubuh anak akan berhasil menyingkirkan pengaruh vaksin
tersebut dan mencegahnya terjangkit kembali di masa yang akan datang. Akan tetapi jika tubuh anak tidak kuat
meningkatkan reaksi imunologis, maka vaksin akan bertahan dalam jaringan tubuh.
Vaksin yang bertahan di jaringan tubuh dapat menyebabkan penyakit seperti diabetes pada anak, asma, gangguan pada
saraf, leukimia, bahkan mati mendadak.
Telah ada ribuan laporan catatan efek samping jangka panjang yang buruk terkait vaksin seperti penyakit radang usus,
autis, esenfalitis kronis, skelerosis multipel, artritis reumatoid dan kanker. Sebagian vaksin diketahui menyebabkan efek
samping jangka pendek yang serius.
Pada tanggal 12 Juli 2002, Reuters News Service melaporkan bahwa hampir 1000 pelajar sekolah dilarikan ke rumah
sakit setelah disuntik vaksin Ensefalitis di timur laut negeri Cina. Para pelajar itu mengalami demam, lemas, muntah dan
dalam beberapa kasus terkena serangan jantung setelah divaksinasi.
Akibat dari Vaksinasi

CARI ARTIKEL

ASAL PENGUNJUNG

yang udah masuk

KALENDER


1. Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS)
Tahun 1996 terdapat 872 peristiwa buruk dilaporkan kepada VAERS (AS) yang melibatkan anak-anak di bawah 14 tahun.
Mereka disuntik vaksin Hepatitis B. Anak-anak tersebut dibawa ke ruang gawat darurat rumah sakit karena mengalami
masalah kesehatan yang mengancam nyawa. Sebanyak 48 anak dilaporkan meninggal setelah mendapatkan suntikan
vaksin tersebut.
Pada kasus lain, vaksinasi telah dikaitkan dengan kerusakan otak, IQ rendah, gangguan konsentrasi, kemampuan belajar
kurang, autis, dan gangguan saraf.
Vaksin gondok dan campak yang diberikan pada anak-anak misalnya telah menyebabkan kerusakan otak, kanker,
diabetes, leukimia, hingga kematian (sindrom kematian bayi mendadak).
2. The American Journal of Epidemiology (1992)
Tingkat kematian anak-anak meningkat hingga 8 kali pada jangka waktu 3 hari setelah mendapat suntikan vaksin DPT.

TERJEMAHKAN KE BERBAGAI BAHASA

3. Laporan CDC (AS)

Translate

Anak yang menerima vaksin Hib berisiko 5 kali lebih mudah mengidap penyakit tersebut dibandingkan anak-anak yang

tidak mendapatkan vaksin tersebut.
Gadgets powered by Google

4. Dr Jonas Salk, penemu vaksin Polio Salk (1977)
Bersama ilmuan lain disebutkan bahwa 87% dari kasus Polio yang terjadi sejak tahun 1970 adalah akibat dari vaksin
Polio.

ARSIP PENTING, SILAKAN BUKA AJE

5. Kasus Autis di AS

Desember (3)
November (9)

Sebelum tahun 1980 terdapat 1 dari 10.000 anak menderita autis. Tahun 2002 Institut Kesehatan Negeri AS mencatat
peningkatan angka tersebut menjadi 250 dari 10.000. Kini persatuan orang tua penderita autis Amerika memperkirakan
peningkatan kasus autisme ± 10% per tahun. Vaksin yang mengandung air raksa diyakini sebagai penyebabnya.

Oktober (6)
September (6)

Agustus (1)

6. Boyd Halley, Universitas Kentucky
Boyd Halley adalah pengurus program kimia dan pakar logam berat, Universitas Kentucky, menyebutkan bahwa
”Thimerosal” mampu meresap di protein otak. Bahan ini sangat beracun bagi syaraf dan cenderung merusak enzim.

Juli (4)
Juni (1)
Mei (5)
April (4)

Boyd Halley pada Agustus tahun 2003, mendapati banyaknya kandungan air raksa pada penderita autis, yang dianalisa
melalui kadar air raksa pada rambut. Bahan yang ditemukan adalah etil-raksa dari thimerosal yang meresap ke dalam
otak dan organ tubuh lainnya. Ini sangat berpotensi menyebabkan kerusakan sistem syaraf dan gangguan fungsi ginjal.

Maret (8)
Februari (6)
Januari (11)

7. Logam Air Raksa (San Jose Mercury News, 6 Juli 2002)

Desember (5)

Satu dari 10 anak dan remaja AS mengalami kelemahan fisik dan mental. Menurut pengamatan yang dilakukan, tahun
2000 terdapat pertambahan mendadak angka kecacatan pada penduduk usia muda. Tahun sebelumnya data
menunjukan peningkatan kecacatan pada anak-anak.

November (4)

Sampai usia 2 tahun, anak-anak Amerika dilaporkan telah menerima 237 mikrogram air raksa melalui vaksin. Kadar ini
melebihi ambang batas yang ditetapkan Organisasi Perlindungan Alam AS yaitu 1/10 mikrogram per hari.

Agustus (12)

Oktober (21)
September (14)
Juli (6)

2013-12-05 2:19 PM

‫ مجلس تعليم و دار االيتام األمين‬: BAHAYA IMUNISASI & VAKSIN

4 of 9

http://majlistalimalamin.blogspot.com/2013/01/bahaya-imunisasi-vaks...

Juni (11)
Sebuah penemuan di Amerika menunjukan bahwa vaksin Hepatitis B mengandung 12 mcg air raksa (30 kali lipat dari
ambang batas). DtaP dan Hib mengandung 50 mcg air raksa (60 kali lipat dari ambang batas). Polio mengandung 62,5
mcg air raksa (78 kali lipat dari ambang batas).

Mei (9)
April (14)
Maret (7)

8. Kasus-kasus Akibat Vaksinasi
Kasus autoimun, asmatis, dan diabetes pada usia anak telah meningkat 20 kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya di AS.

Februari (16)
Januari (13)
Desember (14)

Setiap tahun 25.000 bayi Amerika mengalami kematian mendadak akibat vaksinasi, yang merupakan penyebab kematian
mendadak terbesar. Jepang telah meningkatkan usia penerima vaksin hingga usia 2 tahun. Ternyata angka kematian
turun drastis (Cherry, et al, 1988).

November (20)
Oktober (35)
September (33)

Swedia menghentikan vaksinasi batuk rejan (Pertussis) tahun 1979 karena muncul wabah penyakit ini yang justru terjadi
pada anak yang telah mendapatkan vaksinasi. Setelah dihentikan program vaksinasi, penyakit ini menjadi penyakit ringan
tanpa kasus kematian. Ternyata vaksin itu sebenarnya justru menyebarkan penyakit.

Agustus (18)
Juli (8)
Juni (21)

Tahun 1975, Jerman menghentikan kewajiban vaksin Pertussis, dan jumlah anak yang mengalami penyakit itu turun
drastis. Pada tahun 2000 jumlahnya turun sampai 10%.

Mei (10)

Begitu banyak kenyataan lapangan yang justru merugikan. Oleh karena itu, program vaksinasi layak dipertanyakan.
Fakta-fakta di atas dengan gambling menjelaskan bahwa vaksin tidak meningkatkan kesehatan anakanak. Namun
anehnya, vaksin terus-menerus dibuat dan diwajibkan kepada masyarakat.
Bahan Beracun pada Vaksin
Hampir dipastikan bahwa semua vaksin mengandung bahan racun. Bahan tambahan vaksin (penguat, penetral,
pengawet dan agen pembawa) jauh lebih beracun daripada komponen virus atau bakteri dalam vaksin tersebut. Sebut
saja agen penyebab kanker yaitu formaldehid dan thimerosal dapat merusak otak. Tidak ada orang tua yang berpikir
untuk memberi makan anaknya dengan formaldehid (pengawet mayat), air raksa atau alumunium fospat. Tetapi kita
dengan rela telah memasukkan suntikan vaksin yang mengandung bahan tersebut, leluasa masuk ke dalam aliran darah
anak.
Berikut adalah informasi mengenai resiko kesehatan yang ditimbulkan oleh sebagian bahan beracun utama dalam
vaksin, yang disusun dari berbagai sumber termasuk dari Persatuan Pemerhati Vaksin Australia.
1. Alumunium
Bahan ini meracuni darah, syaraf, pernapasan, mengganggu sistem imun dan syaraf seumur hidup. Bahan ini penyebab
kerusakan otak, hilang ingatan sementara, kejang dan koma. Memang dalam jumlah sedikit tidak beracun dan
bermanfaat bagi tubuh. Namun kadar dalam vaksin amat tinggi, 0,5%.
2. Ammonium Sulfat
Bahan ini meracuni sistem pencernaan, hati, syaraf dan sistem pernapasan.
3. Ampotericin B
Sejenis obat yang digunakan untuk mencegah penyakit jamur. Efek sampingnya adalah menyebabkan pembekuan
darah, bentuk sel darah merah menjadi tidak sempurna, gangguan ginjal, lesu, demam dan alergi kulit.
4. Beta-Propiolactone
Bahan ini menyebabkan kanker, meracuni sistem pencernaan, hati, sistem pernafasan, kulit dan organ genital.
5. Casein
Bahan yang berfungsi sebagai perekat yang kuat untuk label botol, dibuat dari susu, namun di dalam tubuh Casein
dianggap protein asing yang beracun.
6. Formaldehid dan Formalin
Bahan penyebab kanker. Zat ini lebih berbahaya dibandingkan dengan bahan kimia lain. Bahan yang merupakan turunan
formaldehid adalah formalin. Ia merupakan campuran dari 37%-40% formaldehid, air dan atau 10% metanol. Formalin
adalah peringkat ke 5 dari 12 bahan kimia yang paling berbahaya (Enviromental Defense Fund, AS).
7. Monosodium Glutamat (MSG)
Orang yang alergi pada MSG akan mengalami perasaan seperti terbakar di belakang leher, lengan dan punggung atau
mengalami sakit dada, sakit kepala, lesu, denyut jantung cepat dan kesulitan bernafas. Menurut Badan Pengawas Obat
dan Makanan (FDA) AS, suntikan glutamate dalam hewan percobaan menyebabkan kerusakan sel syaraf otak.
8. Neomycin
Antibiotik ini mengganggu penyerapan vitamin B6. Kekurangan vitamin B6 menyebabkan epilepsi dan cacat mental.
9. Fenol
Bahan ini digunakan dalam pembuatan disinfektan, pewarna, industri farmasi, plastik dan bahan pengawet. Fenol dapat
menyebabkan keracunan sistemik, kelemahan tubuh, berkeringat, sakit kepala, muntah, gangguan mental, syok,
hipersensitif, kerusakan ginjal, kejang, gagal jantung dan atau ginjal dan kematian.
10. Fenoksi Etanol (Anti Beku)
Bahan ini menimbulkan bau badan tidak sedap, kerusakan pencernaan, kebutaan, koma dan kematian.
11. Polysorbate 20, Polysorbate 80 dan Sorbitol
Bahan Polysorbate ini meracuni kulit atau organ kelamin. Sedangkan Sorbitol menyebabkan kerusakan system
pencernaan.
12. Thimerosal
Bahan ini merupakan anasir kedua 2 yang paling beracun untuk manusia setelah uranium. Ia merusak otak dan sistem
syaraf, dan menyebabkan kasus penyakit autoimun.

2013-12-05 2:19 PM

‫ مجلس تعليم و دار االيتام األمين‬: BAHAYA IMUNISASI & VAKSIN

5 of 9

http://majlistalimalamin.blogspot.com/2013/01/bahaya-imunisasi-vaks...

Vaksin dan 12 Hal yang Harus Diperhatikan
1. Dokter tidak bisa menjamin keamanan dan efektifitas vaksin.
2. Keamanan vaksin belum teruji dengan benar.
3. Vaksinasi tidak berlandaskan prinsip yang kokoh dan patut dipertanyakan efektifitasnya.
4. Vaksin bisa tercemar sehingga membahayakan.
5. Punya efek samping jangka panjang yang serius.
6. Menimbulkan penyakit yang seharusnya dapat disembuhkan.
7. Tidak dapat melindungi dari penyakit menular.
8. Vaksin berhubungan dengan wabah penyakit.
9. Vaksin tidak dapat dipercayai, tidak resisten terhadap penyakit tetapi resisten terhadap kesehatan.
10. Dokter dan profesional kesehatan jarang melaporkan efek buruk vaksin.
11. Ada dokter yang menolak dilakukan vaksinasi.
12. Vaksinasi lebih mengutamakan keuntungan daripada mengobati.
Tidak dianjurkan Vaksinasi
1. Terdapat banyak bukti yang menunjukan bahwa imunisasi terhadap anak lebih banyak merugikan dari pada
manfaatnya.” (dr. J Anthony Morris, mantan Ketua Pengawas Vaksin
2. Ancaman terbesar serangan penyakit anak-anak datang dari usia pencegahan yang tidak efektif dan berbahaya
melalui imunisasi besar-besaran.” (dr. R. Mendelsohn, Penulis (How to Raise A Healthy Child In Spite Of Your Doctor dan
Profesor Pediatrik).
3. Semua vaksinasi berfungsi mengubah tiga situasi darah kepada ciri-ciri kanker dan leukemia. Vaksin DO dapat
menyebabkan kanker dan leukemia.” (Profesor L.C. Vincent, penggagas Bioelektronika).
4. Data resmi menunjukan vaksinasi berskala besar di AS gagal memberikan kemajuan yang signifikan dalam
pencegahan penyakit yang seharusnya dapat ia lindungi.” (dr. A. Sabin, pengembang vaksin Polio Oral, dalam kuliahnya
di hadapan dokter-dokter Italia di Piacenza, Italia, 7 Desember 1985).
5. Selain telah nyata banyak kasus kematian akibat program ini, terdapat juga bahaya jangka panjang yang hampir
mustahil di ukur dengan pasti. Terdapat sejumlah bahan berbahaya dalam seluruh prosedur pembuatan vaksin yang
seharusnya mencegah penggunaan yang terlalu banyak atau tidak wajar.” (Sir Graham Wilson dalam The Hazards of
Immunization).
6. Dengan mengesampingkan fakta bahwa vaksin berpeluang besar tercemari virus binatang yang dapat menyebabkan
penyakit serius pada masa depan. Kita harus mempertimbangkan apakah ada vaksin yang benar-benar berfungsi
sebagaimana tujuan asalnya.” (dr. W.C. Douglas dalam Cutting Edge, Mei 1990).
7. Satu-satunya vaksin yang aman adalah tidak menggunakan sama sekali” (dr. James A. Shannon, Institut Kesehatan
Nasional, AS)
8. Vaksinasi adalah produk kesalahan dan kebodohan yang tidak dirancang dengan baik. Ia seharusnya tidak
mendapatkan tempat dari sisi kebersihan maupun kedokteran. Vaksinasi tidak ilmiah, keyakinan konyol yang membawa
maut dan mengakibatkan kesengsaraan yang berkepanjangan.” (Profesor Chas Rauta, Universitas Perugia, Italia
didalam New York Medical Journal, Juli 1899).
9. Imunisasi terhadap cacar lebih berbahaya dari pada penyakit itu sendiri.” (Profesor Ari Zuckerman, WHO).
10. Tidak ada satupun vaksin yang telah dibuktikan keamanannya sebelum diberikan kepada anak-anak. (Pakar bedah
umum, Leonard Scheele di Konfrensi AMA, AS 1955).

Berita Politik Humaniora Ekonomi Hiburan Olahraga Lifestyle Wisata Kesehatan Tekno Media Muda
Green Lipsus Fiksiana Freez
Home
Kesehatan
Medis
Artikel
Medis
Julian Sunan
Jadikan Teman | Kirim Pesan

Thoughts lead on to purposes; purposes go forth in action; actions form habits; habits
decide
character;
and
character
fixes
our
destiny.
Check
my
blog
http://juliansunan.blogspot.com/

2013-12-05 2:19 PM

‫ مجلس تعليم و دار االيتام األمين‬: BAHAYA IMUNISASI & VAKSIN

6 of 9

http://majlistalimalamin.blogspot.com/2013/01/bahaya-imunisasi-vaks...

1n
i Sh ar e

“Bahaya Imunisasi!”, Telaah Tahap I
OPINI | 03 May 2012 | 04:47
Dibaca: 5383
Komentar: 53
1 menarik
Jujur saja, saya tergelitik untuk menulis lagi gara-gara kejadian kemarin saat jaga Pameran
Pembangunan & Potensi Daerah Kabupaten Sleman, dimana saya diminta menjadi Sales Promotion
Boy (SPB, oh yes, I’m still a boy!) pada stand Dinas Kesehatan. Saat itu ada mbak-mbak PNS dari
stand sebelah yang bertanya-tanya tentang imunisasi dan betapa gerakan anti imunisasi sudah
merebak di internet, bahkan ada pula seminar-seminarnya di institusi perguruan tinggi, dan nggak
tanggung-tanggung, pembicaranya bahkan ada yang dokter pula. Lalu, penasaran, sore tadi saya
membuka Google dan mencoba mencari situs-situs anti imunisasi dan vaksinasi tersebut, dan
hasilnya.. hampir rahang bawah saya copot karena mangap terlalu lebar: betapa banyaknya! jauh
lebih banyak daripada situs yang mempromosikan imunisasi. Saya baca dan baca, rata-rata isinya
sama, artikel yang sama, dicopy paste berulang-ulang dari satu situs ke situs yang lain dari satu blog
ke blog yang lain. Yang membuat saya tambah mangap dan tergeleng-geleng, artikel tersebut
seolah-olah benar-benar evidence based, mencatut nama ahli-ahli, penelitian-penelitian, data dan
angka, meyakinkan nian. Coba saya cungkil separuh kesini (dari salah satu artikel di blog anak
negeri yang populer di Google, http://un2kmu.wordpress.com/2010/04/19/mengungkap-konspirasiimunisasi-dan-bahaya-vaksin/ )
Mengungkap Konspirasi Imunisasi dan Bahaya Vaksin
Imunisasi dan Konspirasi di dalamnya.
Jika kita merunut sejarah vaksin modern yang dilakukan oleh Flexner Brothers, kita dapat
menemukan bahwa kegiatan mereka dalam penelitian tentang vaksinasi pada manusia didanai oleh
Keluarga Rockefeller. Rockefeller sendiri adalah salah satu keluarga Yahudi yang paling
berpengaruh di dunia, dan mereka adalah bagian dari Zionisme Internasional.
Kenyataannya, mereka adalah pendiri WHO dan lembaga strategis lainnya :
The UN’s WHO was established by the Rockefeller family’s foundation in 1948 – the year after the
same Rockefeller cohort established the CIA. Two years later the Rockefeller Foundation established
the U.S. Government’s National Science Foundation, the National Institute of Health (NIH), and
earlier, the nation’s Public Health Service (PHS).
~ Dr. Leonard Horowitz dalam “WHO Issues H1N1 Swine Flu Propaganda”
Wah hebat sekali ya penguasaan mereka pada lembaga-lembaga strategis.
Dilihat dari latar belakang WHO, jelas bahwa vaksinasi modern (atau kita menyebutnya imunisasi)
adalah salah satu campur tangan (Baca : konspirasi) Zionisme dengan tujuan untuk menguasai dan
memperbudak seluruh dunia dalam “New World Order” mereka.
Apa Kata Para Ilmuwan Tentang Vaksinasi?
“Satu-satunya vaksin yang aman adalah vaksin yang tidak pernah digunakan.”
~ Dr. James R. Shannon, mantan direktur Institusi Kesehatan Nasional Amerika
“Vaksin menipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang. Sehingga vaksin mengubah
fungsi pencegahan sistem imun.”
~ Dr. Richard Moskowitz, Harvard University
“Kanker pada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar mulai diperkenalkan. Saya
telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorang pun dari mereka yang terkena kanker tidak
mendapatkan vaksinasi sebelumnya.”
~ Dr. W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris
“Ketika vaksin dinyatakan aman, keamanannya adalah istilah relatif yang tidak dapat diartikan
secara umum”.
~ dr. Harris Coulter, pakar vaksin internasional
“Kasus polio meningkat secara cepat sejak vaksin dijalankan. Pada tahun 1957-1958 peningkatan
sebesar 50%, dan tahun 1958-1959 peningkatan menjadi 80%.”
~ Dr. Bernard Greenberg, dalam sidang kongres AS tahun 1962
“Sebelum vaksinasi besar besaran 50 tahun yang lalu, di negara itu (Amerika) tidak terdapat wabah
kanker, penyakit autoimun, dan kasus autisme.”
~ Neil Z. Miller, peneliti vaksin internasional
“Vaksin bertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orang dewasa yang
mengalami gangguan sistem imun dan syarat, hiperaktif, kelemahan daya ingat, asma, sindrom
keletihan kronis, lupus, artritis reumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan epilepsi. Bahkan AIDS yang
tidak pernah dikenal dua dekade lalu, menjadi wabah di seluruh dunia saat ini.”
~ Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi Vaksin Nasional Amerika
“Tak masuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam tubuh anak kecil dan
dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatan. Tubuh punya cara pertahanan tersendiri
yang tergantung pada vitalitas saat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semua
infeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Anda tidak dapat mengubah
kebugaran tubuh menjadi lebih baik dengan memasukkan racun apapun juga ke dalamnya.”
~ Dr. William Hay, dalam buku “Immunisation: The Reality behind the Myth”
Dan masih banyak lagi pendapat ilmuwan yang lainnya.
Dan ternyata faktanya di Jerman para praktisi medis, mulai dokter hingga perawat, menolak adanya
imunisasi campak. Penolakan itu diterbitkan dalam “Journal of the American Medical Association”
(20 Februari 1981) yang berisi sebuah artikel dengan judul “Rubella Vaccine in Susceptible Hospital
Employees, Poor Physician Participation”. Dalam artikel itu disebutkan bahwa jumlah partisipan
terendah dalam imunisasi campak terjadi di kalangan praktisi medis di Jerman. Hal ini terjadi pada
para pakar obstetrik, dan kadar terendah lain terjadi pada para pakar pediatrik. Kurang lebih 90%
pakar obstetrik dan 66% parak pediatrik menolak suntikan vaksin rubella.
Stop. Ini baru separuh artikel pembuka. Cukup meyakinkan bukan? sudah pernah baca?
Ya, saya juga bukan ahli vaksin, bukan ahli imunisasi, yang juga sahih untuk menganalisis artikel di
atas. Saya hanya dokter PNS muda di Puskesmas yang tidak begitu terpencil dari kota Yogyakarta
untuk disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa. Tapi setidaknya saya pernah belajar 6 tahun dan

2013-12-05 2:19 PM

‫ مجلس تعليم و دار االيتام األمين‬: BAHAYA IMUNISASI & VAKSIN

7 of 9

http://majlistalimalamin.blogspot.com/2013/01/bahaya-imunisasi-vaks...

terus berlanjut hingga sekarang mengenai metode kedokteran. Dan selama masa belajar itu saya
pernah (kalau tidak lupa) diajarkan tahap pertama dalam pembelajaran: mencari referensi yang
sahih, tidak bias/tendens, valid dan reliable. Dan tahap pertama pembelajaran saya itulah yang akan
sedikit saya bagikan pada anda, siapa tahu saya nanti beneran bisa dapat tanda jasa dari anda ;).
1. Leonard Horowitz
Tentang Dr. Leonard Horowitz yang penulis sebutkan di atas: entah darimana ia dapat gelar DR. di
depan namanya. Karakter ini dalam search google dapat anda temukan ratusan dalam situs anti
imunisasi yang artikelnya dicopy paste itu. Lihat di situs asing, ia terlibat dalam situs-situs yang
menolak pengetahuan & teknologi modern. Yang paling jelas kalau di follow up, ternyata si Horowitz
ini sangat berperan dalam situs FluScam.com, situs yang benar-benar membolak-balikkan fakta
pengobatan modern, menolak imunisasi, yang ujung-ujungnya menawarkan pengobatan alternatif.
Silakan buka situsnya, dan link situs lainnya, Leonard Horowitz ini ternyata populer juga sebagai
semacam penyembuh spiritual di Amrik sana. Dia bahkan menyebut dirinya seorang sakti, semacam
mengaku nabi, bahkan mengklaim ada ‘malaikat’ menuntunnya, secara tertulis pada bukunya
Walking on Water di tahun 2006. Tuntunannya semacam ini:
· 5-steps you can take to prompt miraculous healings.
· The LOVE frequency to radiate affection and resolve troubled relationships.
· Key changes you can make to overcome self-defeating patterns to prosper in all ways.
· How to sustain and celebrate LOVE as a core creative force.
· Master the mystery of sex, love and your true male/female identity.
· Easily and inexpensively produce “holy water” critical for natural healing.
· The use of music, foods, language, prayer and faith to heal your life.
· The true meaning of your life.
· How to prosper, more than ever, by understanding the laws of nature, attraction, giving and
receiving.
Kaya judul-judul buku kacangan yang dijual 10ribuan. Pesan di dalamnya gampang, sudah bisa
ditebak, lupakan teknologi, ciptakan penyembuhan dari diri sendiri (wow!). Dia akan menunjukkan
gimana caranya, cukup bayar sekian dolar, via transfer di rekening bla-bla-bla. Buka saja
FluScam.com dan ikutilah seluruh anjuran Kiai Dr. Leonard Horowitz, pasti manjur..
2. Dr. James Shannon
Setelah dilacak-lacak tentang quote dan Dr. James R. Shannon mantan direktur National Health
Institute (NIH), ternyata koneksi keduanya cuma ditemukan di situs-situs anti vaksinasi saja. Di situs
anti vaksinasi asing kopiannya sebagai berikut “Dr. James R. Shannon, former director of the
National Institute of Health reported in December, 2003 that “the only safe vaccine is one that is
never used”.
Memang ada mantan direktur NIH yang bernama Dr. James Augustine Shannon, lahir tahun 1904,
tapi beliau telah meninggal tahun 1994 lalu di usia 89 tahun. Obituarinya bisa dilihat di
http://www.nap.edu/readingroom.php?book=biomems&page=jshannon.html
Sejauh ini belum ada berita yang mengabarkan Dr. James Augustine Shannon bangkit dari kubur,
lalu mengganti nama tengahnya, dan kemudian di tahun 2003 berpidato “the only safe vaccine is
one that is never used, dude!”. Ya, koneksinya cuma ketemu di situs-situs anti vaksinasi saja, yang
semuanya menulis mantan direktur NIH Dr. James R. Shannon
Mungkin ada direktur NIH bernama Shannon yang lain? sudahlah, coba cek di daftar direktur NIH
http://www.nih.gov/about/almanac/historical/directors.htm
Dengan kata lain, quote James Shannon yang dicopy paste berjuta kali itu cuma tipuan belaka
3. Richard Moskowitz
Richard Moskowitz lahir pada tahun 1938, dan kuliah di Harvard (BA) dan New York University (MD).
Setelah selesai sekolah kedokteran dia kemudian mengikuti 3 tahun studi pascasarjana di bidang
Filsafat di University of Colorado. Dia mengambil magang di Rumah Sakit St. Anthony, Denver, dan
telah mempelajari kedokteran keluarga sejak tahun 1967, serta (katanya) membantu 800 kali kasus
kelahiran di rumah. Dengan latar belakang kedokteran oriental dan bentuk-bentuk penyembuhan
alami, Dr Moskowitz belajar homeopati dengan George Vithoulkas di Yunani dan Rajan Sankaran
(dan lain-lain, entahlah saya ngga kenal) di India.
Dia telah mempraktekkan metode klasik tersebut secara eksklusif sejak 1974, dan telah mengajar
secara luas pada mata pelajaran homeopati dan yang berkaitan dengannya (pengobatan alternatif).
Silakan searching, di internet banyak nama dokter Richard Moskowitz, tapi yang dicuplik
pendapatnya di situs-situs anti vaksinasi adalah dokter Moskowitz yang ahli homeopati ini. Jadi,
sudah jelaslah ia adalah praktisi homeopati, sudah jelas bukan ahli vaksin atau imunisasi, dan tidak
mewakili institusi Harvard University. Sudah jelas pula titik bias pendapatnya pada kasus imunisasi.
4. dr W. B. Clarke
Aktor fiktif lain, siapa itu dr W. B. Clarke? yang katanya seorang dokter di Indiana di tahun 1900an
(iya, tahun 1900, belum ada laptop dan FB saat itu; yang dikutip di atas sana sebagai ahli kanker
dari Inggris? keliru mengutip kayaknya si mas). Orangnya saja sudah ngga jelas. Silahkan coba
untuk menemukan biografinya dan artikel aslinya yang menyatakan “Cancer is essentially unknown
prior to the obligation of smallpox vaccination was introduced. I had faced 200 cases of cancer, and
none of those affected by cancer do not get vaccinated before”, anda hanya akan menemukan
website-website komunitas anti-vaksin lain yang mengulang-ulang kutipan itu, lagi dan lagi, tanpa
menunjukkan sumber dan artikel yang asli. Selain Dr W. B Clarke ahli geologi terkenal (itu lhoo, lihat
di wiki), tidak ada ahli lain yang bernama W. B Clarke yang dapat anda akui quote dan artikelartikelnya sebagai seorang dokter dan ahli kanker yang sahih. Tolong perhatikan bahwa
http://www.whale.to/ yang merupakan sumber dari berbagai artikel anti vaksinasi adalah merupakan
situs pengobatan alternatif, anda pasti tahu apa yang mereka selalu katakan tentang imunisasi
5. Harris L. Coulter, PhD
Ya, Anda dapat menemukan ini di wiki: Harris L. Coulter, PhD (8 Oktober 1932 -) adalah seorang
sejarawan medis dan dosen yang telah menerbitkan tulisan di berbagai bidang termasuk obat
homeopati, kanker, dan apa yang dianggapnya sebagai bahaya vaksinasi. Coulter meraih gelar PhD
pada 1969 dari Columbia University, NY, dalam disertasi berjudul “Political and Social Aspects of
Nineteenth-Century Medicine in the United States: The Formation of the American Medical
Association and its Struggle with the Homeopathic and Eclectic Physicians” dari disertasinya saja

2013-12-05 2:19 PM

‫ مجلس تعليم و دار االيتام األمين‬: BAHAYA IMUNISASI & VAKSIN

8 of 9

http://majlistalimalamin.blogspot.com/2013/01/bahaya-imunisasi-vaks...

sudah terlihat menentang sisi medis. Coulter telah dianggap “sejarawan homeopati terkemuka akhir
abad 20.” Nah!
Karya Coulter yang paling signifikan adalah empat jilid risalah tentang sejarah kedokteran Barat,
Divided Legacy: A History of the Schism in Medical Thought, yang memerinci dua jalur yang
berbeda pada pemikiran dan praktek medis sejak zaman Hippocrates hingga saat ini : pendekatan
rasional dan pendekatan empiris seperti yang diamati dalam sejarah filosofi.
Coulter telah bertugas di berbagai panel penasihat medis, dan telah memberikan masukan tentang
konflik antara American Medical Association (AMA) dan homeopati. Dari tahun 1965 sampai 1975,
Coulter adalah direktur publikasi untuk American Foundation for Homeopathy, dan 1983-1989 ia
menjabat di dewan editorial Journal of the American Institute of Homeopathy. Coulter juga anggota
dewan penasehat dari Campaign Against Fraudulent Medical Research. Coulter fasih berbahasa
Jerman, Perancis, Spanyol, Latin, Rusia, Hongaria, dan Serbo-Kroasia.
Pandangan Coulter telah dikritik, misalnya tentang ide-idenya tentang bahaya vaksinasi. Yah,
pendapat apa sih yang anda harapkan dari ahli homeopati mengenai imunisasi?
6. Bernard G. Greenberg, PhD
Bagi anda yang tertarik, inilah referensi yang lengkap bagi seluruh dunia (hehe) untuk melihat (dan
untuk menunjukkan bagaimana komunitas anti vaksin mendistorsi kebenaran) suatu bagian dari
diskusi telah dipublikasikan dengan menutup keseluruhan isi diskusi, dengan tujuan pembohongan
publik.
Quote di atas dikutip dari diskusi panel yang berjudul “The Present Status of Polio Vaccines” dengan
moderator: Herbert Ratner, MD, panelis: Herald R. Cox, ScD, Bernard G. Greenberg, PhD, Herman
Kleinman, MD, dan Paul Meier, PhD. Telah dipublikasikan di Illinois Medical Journal. Agustus, 1960.
pp 84-93. (Diskusi Panel diedit dari transkrip yang dipresentasikan sebelum Section on Preventative
Medicine and Public Health pada 120th Annual Meeting of the ISMS di Chicago, 26 Mei 1960.).
Dapat dicari review diskusinya pada jurnal tersebut.
Posisi Dr Greenberg tidak menyatakan bahwa vaksin polio tidak efektif, posisinya adalah bahwa itu
belum ‘sangat’ efektif. Dia juga tidak membuat pernyataan bahwa vaksin tersebut berbahaya.
Berikut adalah beberapa kutipan dari beliau tentang tren polio: “Without a doubt, the increasing trend
has been reduced to some extent by the Salk vaccine.”
“However, any future substantial reduction in this trend will require a more potent vaccine, not simply
vaccinating more people. If there were no other vaccine, complete vaccination of all susceptible
persons in the population with the Salk vaccine would be justifiable.” Potensitas (kekuatan) vaksin di
sini yang dimaksudkan adalah fungsi untuk meningkatan jumlah antigen virus yang dilemahkan
dalam vaksin Salk, atau menggunakan virus hidup seperti vaksin Sabin.
“Today it may be a serious mistake to be ultraconservative in accepting the new live virus vaccines
under the impression that there is no hurry because an almost equivalent immunizer exists in the
Salk vaccine. A delay in accepting and promoting better vaccines will be a costly one.” Greenberg
mengatakan ini pada tahun 1960 (pada tahun 1961 vaksin monovalen Sabin mendapat lisensi).
Dalam pernyataanya Dr Greenberg percaya vaksin Sabin adalah jawabannya, dan lebih baik dari
vaksin Salk yang karena kendala teknis (virus propagasi dalam kultur sel) menghambat vaksin Salk
untuk menjadi cukup kuat. Lihatlah, Greenberg tidak melarang vaksinasi kan?
Di kemudian hari, virus tersebut diadaptasikan dengan kultur sel microsphere terus menerus dalam
sel Vero hingga dapat menghasilkan 10^9 virus per ml - dan itulah yang digunakan dalam vaksin
polio (IPV) hingga hari ini. Dengan kemampuan untuk menghasilkan sejumlah besar virus dalam
kultur sejak awal tahun 1970an, dan dengan diberantasnya polio liar di Amerika Serikat, IPV
mengantikan OPV pada tahun 2000 untuk meniadakan kasus langka dari perubahan patogenik
kembali dari vaksin Sabin. Thanks to dr. Greenberg.
7. Neil Z. Miller & Barbara Loe Fisher
Neil Z. Miller & Barbara Loe Fisher adalah promotor gerakan anti vaksin sejati, mereka meneliti
(hingga mempublikasikan riset yang menunjukkan keburukan vaksin di jurnal ilmiah, meskipun
penuh rekayasa) untuk komunitas anti vaksin, apakah anda berharap mereka akan berkomentar
netral dan obyektif?. Coba anda memasukkan keyword vaksin di google, akan anda temukan situs di
daftar teratas bernama “National Vaccine Information Center ” (NVIC), seperti pusat informasi vaksin
beneran ya, jangan salah, organisasi dan situs tersebut didirikan oleh Barbara Loe Fisher dan
merupakan salah satu anti-vaksin kelompok tertua dan paling berpengaruh di AS, baru-baru ini
bekerja sama dengan Joe Mercola untuk bekerjasama mempromosikan paham anti-vaksin. Maka
kalau baca di situ dijamin artikel-artikelnya yang anti vaksin jauh lebih profesional daripada artikel
yang di atas. Tapi ingat siapa pembuatnya, memang tujuannya kan ke arah sana.
8. William Howard Hay, MD
Ada juga di wiki. Sang ‘legendaris’ William Howard Hay, MD (1866 - 1940)! adalah salah satu aktivis
pengobatan alternatif ternama, terutama melalui diet. Awalnya dia memang seorang dokter, tertular
penyakit Bright (atau jaman sekarang disebut sebagai nefritis – peradangan pada ginjal). Dengan
jantung bengkak dan hampir mati, putus asa karena tidak tertolong dengan metode medis saat itu,
Dr Hay mulai mencoba makan hanya makanan alami, (entah kenapa, beruntungnya) kondisinya
membaik, menciptakan program diet Hay kemudian hari dan menjadi seorang naturalis. Dia tidak
pernah menulis Immunisation: The Reality behind the Myth, tapi kutipan di atas adalah bagian
pidatonya di hadapan The Medical Freedom Society (komunitas pengobatan alternatif lain) pada
tanggal 25 Juni 1937 (3 tahun sebelum meninggal beneran, sudah tua bangeet, bayangkan baru
sampai di mana teknologi kita tahun itu) di Pocono, Pennsylvania. Anda dapat dengan mudah
mencari pidato epiknya yang mencantumkan quote yang dikopi di atas, pidato yang menjadi
semacam kitab suci bagi komunitas anti-vaksin dan pengobatan alternatif
9. “Rubella Vaccine in Susceptible Hospital Employees, Poor Physician Participation”
OMG, itu adalah kebohongan lain oleh komunitas anti vaksin! publikasi JAMA berjudul “Rubella
Vaccine in Susceptible Hospital Employees, Poor Physician Participation”, pada tahun 20 Februari
1981 diambil secara sangat parsial dan sangat didistorsi. Baca keseluruhan artikel asli penelitian
tersebut di PubMed pleaseeeee… anda pasti akan tertawa
Itu hanya separuh pembahasan dari lelucon komunitas anti-vaksin. Banyak yang kemudian
mencampuradukkan dengan dalil agama, silakan. Tapi ingat juga, karya komunitas anti vaksin yang
anda campur adukkan asalnya juga dari mana. Lucu kan, bilang anti Amerika anti Yahudi, anti barat,

2013-12-05 2:19 PM

‫ مجلس تعليم و دار االيتام األمين‬: BAHAYA IMUNISASI & VAKSIN

9 of 9

http://majlistalimalamin.blogspot.com/2013/01/bahaya-imunisasi-vaks...

tapi artikel dan penelitiannya yang memperkuat dalil ngopi juga dari sana. Harus terbuka juga,
bagaimana bila ternyata para komunitas anti-vaksin tersebut justru yang berupaya melemahkan
bangsa kita, justru berkebalikan dengan yang selama ini anda pikirkan. Pertanyaannya kemudian
mudah, referensi sebenarnya gampang di cari, kalau memang ada bukti mari berdebat secara
ilmiah, jangan langsung percaya sama artikel yang darimana entah kemana tujuannya.

Diposkan oleh Bobby Susanto di Sabtu, Januari 19, 2013

tanggapan anda

Bobby Susanto

Poskan Komentar
Posting Lebih Baru

Beranda

Posting Lama

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

divine-music.info

MAJLIS TA'LIM & DAARUL AYTAM AL-AMIN. Template Simple. Diberdayakan oleh Blogger.

2013-12-05 2:19 PM