ANALISIS IMPLEMENTASI LEAN MANUFACTURING industry

ANALISIS IMPLEMENTASI LEAN
MANUFACTURING DI PERUSAHAAN
MCDONALD’S
Dosen: Kristin Rosalina, SE.,MSA., Ak.
Tanggal 11 Juni 2016

Disusun oleh:
Nicholas Anthony Tjahjono
NIM: 155020307111026

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016

BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi barang
maka

sebagain


besar

mereka

menerapkan

Lean

Manufacturing.

Lean

merupakan upaya yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam usaha
mencegah pemborosan dalam proses produksi sehingga dapat meningkatkan
nilai tambah produk kepada konsumen1. Keinginan semua perusahaan untuk
menambah income setiap bulan atau ingin menambah modal mereka,
perusahaan perlu menghilangkan pemborosan yang dilakukan oleh suatu
perusahaan. Pemborosan yang dilakukan adalah semua hal yang tidak pernah
memberikan tambahan nilai produk yang dihasilkan.

Bila suatu perusahaan tidak ingin menanggung jumlah biaya yang
berlibihan maka perusahaan perlu mengurangi jumlah pemborosan yang
dilakukan. Kasus yang sering terjadi di perusahaan dalam proses operasionalnya
suatu perusahaan adalah pemborosan waktu dan tenaga. Pemborosan lainnya
mungkin kurang dirasa oleh perusahaan karena penggunaan peralatan yang
kurang dirasa tidak penting bagi perusahaan dalam proses produksi. Lean
adalah tentang memiliki sumber daya yang tepat, di tempat yang untuk
melakukan pekerjaan yang sesuai kebutuhan pelanggan, dengan kualitas terbaik
dan di waktu yang tepat2. Terjadinya pemborosan karena belum terterapnya Lean
dalam proses produksi perushaan tidak mungkin semuanya akan dibebankan
kepada konsumen. Biasanya pemborosan yang terjadi dalam perusahaan
seluruhnya dibebankan kepada konsumen untuk mendapatkan laba yang
maksimal. Namun, bilan semua pemborosan yang dilakukan perusahaan
dibebankan kepada konsumen tentu saja mereka akan pergi dan tidak mau
membeli produk yang di hasilkan perusahaan tersebut. Ilmu Lean merupakan
ilmu yang dianggap sulit dan mahal karena ilmu ini mempelajari bagaiamana

1 Onymous. -.”Apa itu Lean Manufacturing dan Bagaimana Cara Penerapannya”.
http://manajemenproduksi.com/apa-itu-lean-manufacturing-dan-bagaimana-carapenerapannya/. (Sabtu, 11 Juni 2016)
2 Shift. 2014. “Belajar Lean Manufacturing: Apa itu “Lean”?”.

http://shiftindonesia.com/belajar-lean-manufacturing-apa-itu-lean/. (Sabtu, 11 Juni 2016)

perusahaan harus menekan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas atau mutu
dari produk yang dihasilkan3.
McDonald merupakan salah satu perusahaan yang berhasil menerapkan
konsep Lean Manufacturing. Dalam menyusun rencana manufacturing kita dapat
belajar dari McDonald philosophy. Perusahaan ini menjunjung tinggi efisiensi
tanpat mengorbankan kulatias, kecepatan, dan yang terakhir konsisten.
Mcdonald tertarik untuk memberdayakan karyawannya tetapi dalam batas
tertentu. Mereka secara efektif mengoperasikan sistem produksi Just In Time
yang dinamai McDonald’s sitem produksi “Made For you” dengan konsep
efisiensi, kecepatan, dan konsisten tetap tertanam dalam proses produksinya4.
Franchise merupakan usaha perusahaan mengembangkan bisnisnya
yang telah sukses dan mempunyai brand yang sudah dikenal5. Memiliki rantai
pasokan yang baik adalah kunci dalam melaksanakan sistem franchise, dalam
upaya memiliki rantai pasokan yang baik McDonald menciptakan sistem basis
teknologi yang diakses melalui internet dengan menghubungan pemasok,
produsen, franchisees, dan distributor. Berkat sistem rantai pasokan ini
McDonald bisa mengembangkan bisnisnya secara Internasional bahkan Global.


3 Loc.cit
4 onymous. 2011. “What Can A Manufacturing Plant Learn From McDonald’s?”.
http://www.valuestreamguru.com/?p=409. (Sabtu, 11 Juni 2016)
5 Arifin. 2014. “Apa Itu Franchise? Pengertian Franchise, Franchisor, Dan Franchisee”.
http://bisnisfranchiseindonesia.com/apa-itu-franchise-pengertian-franchise-franchisordan-franchisee/. (Sabtu, 11 juni 2016

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Apa Itu Lean Manufacturing?
Lean Manufacturing adalah sebuah cara berpikir, filosofi, metode, dan
strategi manajemen untuk meningkatkan efisiensi di lini manufactur atau
produksi. Tujuan utama dari Lean Manufacturing adalah maksimaliasi nilai bagi
pelanggan dan meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan menghapus
aktivitas yang tidak menambah nilai bagi pelanggan atau pemborosan.
Penerapan

Lean

Manufacturing


dilakukan

secara

terus-menerus

dalam

perusahaan untuk melakukan perbaikan pada proses dan inovasi perusahaan,
sehingga perusahaan melakukan apa yang disebut continuous improvement
untuk mencapai kesempurnaan yang tidak pernah terjadi6
Fokus utama Lean Manufacturing adalah mengurangi dan menghilangkan
waste (pemborosan) dalam proses produksi. Dalam perusahaan umumnya
terdapat 8 macam waste yang biasanya terjadi dan harus dihilangkan. 8 waste
tersebut adalah7


Waste

Transportasi-


waste

ini

terdiri

dari

pemindahan

atau

pengangkutan yang tidak di perlukan seperti penempatan sementara,


penumpukan kembali, pemindahan barang.
Waste Kelebihan Persediaan- Inventori, stok atau persediaan yang




berlebihan
Waste Gerakan- waste ini berupa waktu yang digunakan untuk mencari,



kemudian gerakan yang tidak efisien dan tidak ergonomis.
Waste menunggu- waste ini termasuk antara lain aktivitas menunggu



mesin otomatis, menunggu barang datang, dan lain-lain
Waste Kelebihan Produksi- menghasilkan produk melebihi permintaan,



atau lebih awal dari jatwal.
Waste Proses Berlebihan- penambahan Proses yang tidak diperlukan




bagi barang produk hanya akan menambah biaya produksi
Waste Defect- kerja ulang tidak ada nilai tambahnya (pelanggan tidak
membayar)

6 Shift. 2014. “Belajar Lean Manufacturing: Apa itu “Lean”?”.
http://shiftindonesia.com/belajar-lean-manufacturing-apa-itu-lean/. (Sabtu, 11 Juni 2016)

7 Ibid



Waste Keterampilan- manajemen tidak memanfaatkan kemampuan dan
keterampilan staf dengan benar bahkan tidak melibatkan mereka dalam
proyek improvement di organisasi
Semua jenis waste diatas ini sering terjadi di dalam perusahaan tanpa

disadari, karena di anggap sebagai sesuatu yang wajar dan umum, padahal jika
dibiarkan akan sangat merugikan khususnya akan membengkaknya biaya
operasional yang harus di tanggung perusahaan. Dengan menerapkan Lean

Manufacturing, perusahaan dapat mengurangi biaya yang tidak perlu, sekaligus
meninggkatkan pendapatan.
Apa itu sistem Just In Time?
Just In Time atau sering disingkat dengan JIT adalah suatu sistem yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan tepat pada waktunya sesuai
dengan jumlah yang dikehendaki8. Sistem ini bertujuan menghindari terjadinya
kelebihan dalam jumlah produksi, persediaan yang terlalu banyak, dan
pemborosan waktu penungguan. Dalam sistem Just In Time, kita dapat sekaligus
menghindari 3 macam waste yaitu waste kelebihan produksi, waste kelebihan
persediaan, dan waste menunggu.
Just In Time merupakan bahasa inggris dari Tepat Waktu. Di Indonesia
sistem JIT sering disebut sebagai Sistem Produksi Tepat Waktu, dalam arti tepat
waktu, bahan baku harus dapat diolah menjadi barang jadi dengan jumlah yang
tepat dan waktu yang tepat. Barang yang dipesan oleh konsumen harus
sejumlah dengan barang yang diproduksi dengan waktu yang tepat pula. Oleh
karna itu, bahan baku, bahan pendukung, komponen, barang setengah jadi dan
barang jadi akan dijaga pada tingkat dan jumlah paling minimum. Hal ini dapat
mengurangi dan menghindari biaya-biaya yang terjadi karena kelebihan barang
baku dan barang jadi.
Dalam upaya menerapkan sistem produksi Just In Time atau JIT diperlukan

ketelitian sebelum menjalankan proses, perusahaan perlu merencanakan jatwaljatwal produksi mulai dari jatwal pembelian bahan produksi, jadwal penerimaan
bahan produksi, jadwal jalannya produksi, jadwal kesiapan produk hingga ke

8 Kho, Dickson. 2015. “Pengertian sistem produksi Just In Time(JIT)”.
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-sistem-produksi-just-in-time-jit/. (Sabtu, 11
Juni 2016)

jadwal pengiriman barang jadi9. Pada jaman modern saat ini perusahaanperusahaan besar umumnya menggunakan software yang canggih untuk
merencakanan jatwal produksi yang didalamnya dapat melakukan pemesanan
dan mengendalian jumlah inventory. Software ini dapat menghubungkan antar
pelanggan dan pemasok untuk bertukar informasi dengan tujuan memastikan
kebenaran data-data.
Banyak perusahaan yang telah berhasil dalam menerapkan sistem
produksi Just In Time dan merasakan keuntungannya. Meningkatnya efisiensi
dan efektifitas serta menambah jumlah pendapatan adalah keuntungan yang
dirasakan dalam berhasilnya sistem produksi JIT. Keberhasilan sistem produksi
JIT bergantung terhadap komitmen seluruh kayawan dalam melaksanakan
sistem ini.
Apa itu Supply Chain Management?
Supply Chain Management atau manajemen Rantai Pasokan adalah

serangkaian kegiatan yang meliputi Koordinasi, Penjadwalan dan pengendalian
terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun
layanan jasa kepada pelanggan yang mencangkup administrasi harian, operasi,
logistic, dan pengolahan informasi mulai dari pelanggan hingga ke pemasok10
Singkatnya Supply Chain Management atau Manajemen Rantai Pasokan
adalah mekanisme yang menghubungkan pihak yang bersangkutan dan kegiatan
yang terlibat dalam mengkonversikan bahan mentah jadi barang jadi. Pihak-pihak
yang bersangkutan dan kegiatan mempunyai kewajiban untuk memberikan
barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi yang akan diolah menjadi
barang jadi untuk di berikan kepada pelanggan pada waktu dan tempat yang
tepat dengan cara yang paling efisien.
Supply Chain merupakan logistic network yang menghubungkan rantai
antara supplier, manufacturer, distributor, franchise, dan customers. Kegiatan
Supply Chain Management adalah aliran barang, aliran informasi, aliran
transaksi, dan aliran uang. Adapun manfaat jika mengoptimalkan Supply Chain
Management yaitu:11

9 Ibid
10 Kho, Dickson. 2015. “Pengertian Supply Chain Management (Manajemen Rantai
Pasokan)”. http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-supply-chain-managementmanajemen-rantai-pasokan/. (Sabtu, 11 Juni 2016)
11 Ranazura. -. “SUPPLY CHAIN MANAGEMENT”.
http://ranazura.blogspot.co.id/p/supply-chain-management.html. (Sabtu, 11 Juni 2016)



Mengurangi Persediaan Barang- persediaan merupakan bagian paling
besar dari asset perusahaan yang berkisar antara 30%-40%. Oleh karna
itu, usaha dan cara harus dikembangkan untuk menekan penimbunan



barang di gudang agar biaya dapat diminimalkan.
Menjamin Kelancaran Penyediaan Barang- kelancaran barang perlu
dijamin adalah mulai dari barang asal, supplier, perusahaan sendiri,



wholesaler, retailer, sampai ke konsumen akhir.
Menjamin Mutu- Mutu barang ditentukan tidak hanya oleh proses
produksinya, tetapi ditentukan oleh mutu bahan mentahnya dan mutu



dalam kualitas pengirimannya.
Mengurangi Jumlah Supplier-



seragaman, biaya-biaya negosiasi, dan pelacakan (Tracking)
Mengembangkan Supplier Partnership dan Strategic Alliancedengan

mengadakan

mengembangkan

bertujuan untuk mengurangi ketidak

kerjasama

Strategic

Alliance

dengan
dapat

Supplier
menjamin

pengerakan barang dalam supply chain management

BAB 3
PEMBAHASAN
1. Uraian Singkat Tentang Perusahaan McDonald’s

dan

juga

lancarnya

McDonald’s

merupakan

perusahaan

makanan

cepat

saji

yang

menghidangkan ciri khas makanan dari barat. Perusahaan ini telah berdiri dari
tahun 1954 di restoran pertamanya yang terletak di San Bernardino, California
dan berkembang sangat pesat setiap tahunnya hingga saat ini menjadi salah
satu dari restoran cepat saji terbanyak di seluruh dunia. McDonald’s menjual
berbagai macam produk yang sangat bervariasi, mereka telah berhasil
menciptakan produknya secara global dengan menciptakan produk yang dapat di
terima oleh budaya dan adat istiadat suatu negara. Contohnya seperti
McDonald’s di India, pihak McDonald’s Coporation (USA) melakukan Parnership
dengan 2 businessmen asal india. Partnership ini bertujuan untuk mengadaptasi
produk McDonald’s dari Amerika supaya dapat di terima oleh konsumen dari
India, akhirnya sekitar dari 75% menu yang tersedia di McDonald’s India
terdesign untuk

konsumen Indian. Karena rata-rata penduduk India adalah

vegetarian dan menggangap sapi sebagai hewan yang suci, McDonald’s
menghapus seluruh menunya yang berbasis daging sapi lalu menggantinya
dengan daging ayam dan ikan. McDonald’s India jugan memisahkan antara
menu vegetarian (McVeggie, McAloo Tikki, Paneer Salsa Wrap, Crispy Chinese,
Veg McCurry Pan dan Pizza McPuff) dan menu non-vegetarian (Chicken
Maharaja, McChicken, Flet-O-Fish, Chicken Mexican Wrap, dan Chicken
McGrill).
Visi McDonald adalah menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan
terbaik di dunia. Untuk mencapai visi ini, McDonald selalu menjamin mutu
produk-produknya, memberikan pelayanan yang memuaskan, menawarkan
kebersihan, dan keamanan produk pangan serta nilai-nilai tambah lainnya.
Senyum konsumen adalah hal penting untuk McDonald’s12. Dalam upaya
McDoanld’s mencapi visinya menjadi retoran cepat saji dengan pelayanan
terbaik di dunia McDonald’s menerapkan beberapa strategi operasional yang
mendukung proses pelayanannya seperti strategi JIT, McDonald’s Drive True,
McDonald Delivery Services, McDonald 24 Hours, dan McDonald’s Breakfast.
2. Implementasi Lean Manufacturing Dalam McDonald’s
“Made For You”
Lean Manufacturing adalah tentang bagaimana perusahaan dapat
menghilangkan pemborosan dan pengurangan biaya-biaya yang tidak perlu

12 McDonald. 2016. “Visi Misi”. http://www.mcdonalds.co.id/tentang-mcdonalds/infoperusahaan/visi-misi. (Sabtu, 11 Juni 2016)

sekaligus meningkatkan pendapatan secara berlangsungan. McDonald’s telah
berjalan sebagai perusahaan makanan cepat saji sejak tahun 1954. Seperti
restoran yang menjual Hamburger umumnya, McDonald’s pernah menerapkan
sistem produksi klasik dimana karyawan menyajikan produk-produknya dan
menyimpannya hingga adanya konsumen yang memesan produk tersebut.
Sistem produksi klasik ini memerlukan tempat persediaan khusus yang dapat
menjaga agar hamburger yang di sediakannya tetap hangat dan fresh, karena
hamburger (barang jadi) lebih mudah kadaluarsa dibanding komponenkomponen penyusun hamburger. Pada suatu ketika McDonald dengan sistem
klasiknya ini juga menghadapi kelebihan produksi dan kelebihan persediaan,
kadang bilang hamburger sudah tidak fresh perusahaan terpaksa membuat
hamburger yang baru. Atas semua kerugian ini mengakibatkan permborosan dan
berkurangnya jumlah pendapatan McDonald’s.
Sistem klasik McDonald’s mengurangi jumlah pendapatan dan nilai yang
diberikan kepada konsumen. McDonald’s melihat sistem produksi ini tidak efisien
maka

dari

itu

pada

tahun

1980

akhir

McDonald’s

men-design

dan

menimplementasi sitem JIT yang di namai “Made For You”. Made For You adalah
sebuah sistem produksi Just In Time yang di design oleh McDonald’s khusus
untuk mempraktiskan kegiatan produksinya di restoran-restoran McDonald’s
dengan tujuan mengurangi biaya-biaya pemborsan dalam proses produksi.
Sistem produksi Made For You atau MFY singkatnya, mengurangi jumlah
karyawan dalam McDonald’s restoran dan menggantinya dengan perlatanperalatan teknologi yang canggih. Sistem produksi Made For You diterapkan
dalam restoran dengan menerima pesanan dari konsumen dan mencatatnya
dalam computer di casher lalu secara otomatis pesanan tertera pada layar
monitor dibagian dapur supaya karyawan dapat menyediakan pesanan dari
konsumen dengan memanfaatkan mesin-mesin teknologi yang canggih seperti
pemanggang roti, pemanggang daging, kotak saus otomatis, pendingin portable
dan masih banyak lagi dengan kinerja tiap mesinnya yang sangat cepat. Dengan
menerapkan sistem produksi Made For You McDonald tidak perlu membuat
persiapan hamburger yang sudah jadi untuk konsumen, McDonald’s hanya perlu
membuat hamburger setelah menerima pesanan dari konsumen. Dengan
bantuan mesin-mesin teknologi canggih di dapur, McDonald’s dapat membuat
hamburger dengan waktu kurang dari 2 menit setelah pesanan dibuat.

Untuk melancarkan sistem produksi Made For You semua komponenkomponen penyusun barang jadi harus siap untuk di gunakan, seperti tomat
sudah di potong, daging sudah terpanggang, selada sudah di parut, mayonnaise
sudah siap di gunakan, dan lain-lain. Sehingga ketika pesanan di terima, semua
komponen siap untuk di gabungkan menjadi barang jadi. Selain komponenkomponen

siap

digunakan

McDonald’s

juga

perlu

memastikan

bahwa

karyawannya ingin bertoleransi dalam melaksanakan sistem produksi ini, tanpa
keinginan karyawan untuk bertoleransi dalam mengikuti sistem produksi ini,
tujuan perusahaan tidak akan tercapai. Oleh karna itu, McDonald’s memberikan
imbalan bagi karyawannya yang banyak bertoleransi dalam sistem produksinya
dan dapat menunjukan keinginannya dalam mengembangkan praktik prosedur
yang ada. Jadi mereka yang bekerja dengan cara berpikir McDonalad’s
dipandang sebagai cara untuk meningkatkan efisiensi13
Sistem produksi Just In Time yang di design oleh McDonald’s dan di
sebeut sistem produksi Made For You ini berhasil menghilangkan pemborosan
dalam proses produksi pada sistem klasik yang diterapkan oleh McDonald’s dulu.
Melalui sistem produksi Made For You McDonald’s telah menghilangkan waste
kelebihan produksi, waste kelebihan presediaan, waste proses berlebihan, dan
waste menunggu. Sistem produksi Just In Time yang dilakukan oleh McDonald’s
merupakan bentuk implementasi Lean Manufacturing dalam perusahaan.
McDonald’s berhasil mencapai efisiensi dalam proses produksinya yang
mengakibatkan hilangnya pemborosan dan meningkatnya pendapatan.

“Emac Digital”
Salah satu unsur terpenting dalam produksi dalam perusahaan adalah
memiliki rantai pasokan yang baik, McDonald’s telah mengimplementasikan dan
menerapkan

pentingnya

memiliki

rantai

pasokan

yang

baik

dengan

mempersiapkan dan menjalin hubungan yang baik dengan supplier-suppliernya.
Dalam usaha mempersiapkan dan menjalin hubungan yang baik dengan
supplier, McDonald’s menghabiskan waktu 4 tahun dalam mempersiapkan rantai
pasokan dalam suatu negara sebelum membangun restoran pertamanya.

13 onymous. -. “What Can Manufacturing Plant Learn From McDonald’s?”.
http://www.valuestreamguru.com/?p=409. (Minggu, 12 Juni 2016)

Manajement rantai pasokan atau supply chain management adalah
pengelolaan rantai siklus yang lengkap mulai bahan mentah dari para supplier,
ke kegiatan operasional perusahaan, berlanjut ke distribusi sampai pada
konsumen14. Dalam usaha McDonald’s mempermudah kegiatan distribusi bahanbahan mentah supaya sampai dengan keadaan baik dan tepat waktu ke
Franchisees,

McDonald’s

menggunakan

E-Procurement

(electronic

procurement). E-Procurement adalah sebuah Website yang membantu kita
dalam mencari pembeli dan penjual barang atau jasa yang berkualitas dan
terdaftar. McDonald’s bersama dengan Accel-KKR Internet Co. mendesign
sebuah Website di dalam E-Procurement yang disebut “Emac Digital” yang di
gunakan oleh semua franchises McDonald’s di seluruh dunia untuk membeli
segala sesuatu yang berguna untuk menjalankan restorannya. “From uniform to
HamBurger” merupakan illustrasi penggunaan Emac Digital yang di akses oleh
pegawai restoran McDonald’s untuk membeli kebutuhan-kebutuhan yang
dbutuhkan untuk membuat produknya yang salah satunya adalah HamBurger15.
Dalam menggunakan sistem online berbasis internet ini, McDonald’s
mengalami banyak keuntungan dalam membuka restoran baru disuatu negara
karena kemudahan mereka untuk membeli dan memesan kebutuhan-kebutuhan
produksi. Selain menggunakan Emac Digital lebih mudah dan lebih cepat untuk
mendapatkan

kebutuhan-kebutuhan

produksi

di

McDonald’s,

website

Procurement juga memberikan pemilik bisnis untuk membeli persediaan dan
material dengan harga ya didiskon. Menurut kepala persediaan McDonald’s
Bapak Edward, E-Procurement memberikan potongan harga dapat mencapai
85% harga beli, keadaan ini sangat mengurangi biaya untuk McDonald’s16.

14 Onymous. -. “Manajement Rantai Pasokan/ SCM”.
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/manajemen-rantai-pasokan. (Selasa, 14
Juni 2016)
15 Saravanan. 2012. “Supply Chain Management Of McDonald’s”.
http://www.slideshare.net/saravanansaravanan/supply-chain-management-of-mcdonalds10883321. (Selasa, 14 Juni 2016)
16 Ibid.

Gambar diatas menggambarkan McDonald’s E-Procurement Model.
Dalam gambar ini terlihat 3 pihak yang berbeda namun memiliki hubungan yang
sangat erat dalam rantai pasokan. Sudah menjadi syarat tersurat dalam kegiatan
rantai pasokan terdapat pihak pemesan yaitu Global Franchises pada gambar di
atas dan pemasok atau suppliers. Logistics mempunyai tujuan untuk mengantar
barang pesanan dari suppliers ke Global Fanchises. Proses pemesanan
kebutuhan produksi di restoran McDonald’s dimulai dari Global Franchises yang
melakukan forecasting dan order proposal yang memuat peramalan dan jatwal
pemesanan bahan baku yang nantinya akan di berikan kepada pihak supplier
melalui Emac Digital, lalu supplier menerima forecasting dan order proposal dari
Global Franchises memulai menyediakan bahan-bahan atau kebutuhan yang
dipesan dari Global Franchises dan menjatwal pengiriman yang nantinya akan
diberikan oleh pihak Logistics melalui Emac Digital, Logistics akan menjemput
bahan baku dari pihak supplier dan menyimpannya hingga pada tanggal mulai
diantarnya pemesanan, dan mengirimkannya kepada pihak pemesan sesuai
dengan tanggal yang tertera dalam forecasting dan order proposal Global
Franchises.
Dalam melakukan pemesanan bahan baku harus adanya kesepakatan
antara 3 belah pihak yang bersangkutan dalam rantai pasokan yaitu pihak
pemesan, supplier dan logistic untuk menghindari kejadian-kejadian diluar
keingginan yang dapat menyebabkan pengeluaran biaya yang merugikan semua
pihak,

contohnya

seperti

keterlambatan

dalam

pengiriman,

kesalahan

pengiriman, ketidak sesuaian barang yang dipesan, kerusakan barang yang

dipesan, dan lain-lain. McDonald’s menghindari kejadian-kejadian seperti ini
dengan memilih supplier dan logistic yang sudah sangat mahir dibidangnya.
Contohnya seperti pihak supplier produk daging ayam dan sayur-sayuran yaitu
Vista Processed Foods Pvt. Ltd yang memiliki infrastruktur dan pelayanan kelas
dunia, pengolahan ayam dan sayurnya yang berbeda, kulkasnya yang
berteknologi tinggi untuk menyimpan produk bekunya dengan temperature yang
mencapai -35 derajat celcius. Sedangkan contoh pihak logistic yaitu AirFreight
yang memiliki cabang di berbagai bagian dalam suatu negara, memiliki tempat
penyimpanan khusus dengan suhu yang dinggin atau kering jauh dari sinar
matahari, mempunyai truck yang didesaign untuk mengantar barang dengan
penyimpanan khusus yang temperaturnya dapat di atur sesuai dengan
kebutuhan barang yang diangkut. Selain mengontrol pihak supplier dan logistic,
McDonald’s juga mengontrol pihak franchisor yang memastikan enterpreanurnya
harus terlatih dan memiliki komitmen memajukan McDonald’s yang pastinya
memiliki kontrak yang lama dan fee yang sangat besar17.
3. Hubungan Lean Manufacturing dengan JIT dan Supply Chain Management
Lean Manufacturing adalah selaga usaha dalam perusahaan untuk
mengurangi biaya-biaya dengan menghilangkan segala jenis pemborosan yang
terjadi dalam proses produksi. Dalam perusahaan makanan cepat saji seperti
McDonald’s banyak pemborosan-pemborosan yang dapat terjadi dalam proses
produksinya,

entah

dalam

waste

kelebihan

produksi,

waste

kelebihan

persediaan, waste waktu, waste gerakan, waste transportasi, waste menunggu,
waste defect, waste gerakan dan waste keterampilan. Dari 8 waste yang
dihadapi McDonald’s dalam proses produksinya ini, mereka menyusun strategistrategi yang mungkin belum pernah diterapkan oleh perusahaan lainnya dengan
tujuan untuk mengurangi bahkan menghilangkan waste-waste yang dihadapi.
Dalam masa berkembangnya McDonald’s sampai hari ini, sudah banyak
strategi-strategi yang diciptakan untuk mengembangkan usahanya, entah
strategi dalam produksi, dalam pemasaran, dalam mengatur keuangannya, dan
lain-lain. Tentu dalam menerapkan atau menyusun strategi perlu menganalisis
dahulu apa yang kekurangan dan apa yang perlu di kembangkan dalam suatu
golongan (operasional, pemasaran, dan financial) dan memerlukan perbaikan
berkelanjutan untuk mencapai kesempurnaan yang dipercaya tidak pernah ada.

17 Ibid.

Berdasarkan konsep lean manufacturing, golongan ini termasuk dalam
golongan produksi atau operasional karena lean manufacturing sendiri
membahas bagaimana untuk mengurangi dan menghilangkan pemborosan
dalam proses produksi. Perusahaan McDonald’s menciptakan dan menerapkan
strategi-strategi

dalam

konsep

lean

manufacturing

yaitu

menghilangkan

pemborsan dalam proses produksi dengan mengadopsi sistem produksi Just In
Time lalu mendesignnya sedemikian rupa menyesuaikan proses produksinya dan
mebuat rantai pasokan yang baik. Sistem Just In Time yang diterapkan oleh
McDonald’s “Made For You” telah berhasil mengurangi waste-waste dan biayabiaya yang tidak perlu sehingga meningkatkan pendapatan yang diterima oleh
McDonald’s. Begitu pula manajement rantai pasokan atau supply chain
management yang diciptakan dan disusun oleh McDonald’s ini berhasil
melancarkan kegiatan operasional McDonald’s terutama dalam membuka
restoran-restoran baru di berbagai negara karena memudahkan franchisee untuk
memperoleh bahan-bahan produksi yang diperlukannya. Dengan bahasa lain,
McDonald’s

telah

menerapkan

dan

mengimplementasikan

teori

Lean

Manufacturing di dalam proses produksinya memalui strategi-strategi yang
diciptakannya seperti sistem produksi JIT yang di namai “Made For You” dan
manajemen rantai pasokan yang praktis dan canggih melalui internet yang di
namai “Emac Digital” karena berhasil mecegah pemborosan dan meningkatkan
income perusahaan.
4. Manfaat

dan

Kendala

yang

Dihadapi

dalam

Implementasi

Lean

Manufactuirng
Dalam mengambil sebuah keputusan, perusahaan mengahadapi banyak
pilihan dengan nilai positif dan negative yang diperkirakan dalam setiap pilihan
yang ada. Namun, tidak semua nilai positif dan negative yang diperkirankan akan
sesuai dengan kenyataanya saat sudah diambilnya sebuah keputusan, bahkan
terdapat nilai-nilai entah itu positif atau negative yang terjadi tanpa adanya
perkiraan atau peramalan sebelumnya.
Strategi sistem produksi “Made For You” yang didesign dan di
implementasikan oleh McDonald’s hingga saat ini memberikan manfaat atau nilai
positif yang cukup besar dibanding dengan sistem produksinya yang lama.
Biasanya kita melihat alat tempat penyimpanan makanan untuk menaruh hasil
produksi di restoran fast food yang terletak dibelakang kasir, seperti contohnya

alat penghangat untuk ayam gorengnya yang ada di belakang kasir restoran
KFC. Dulu McDonald’s menggunakan alat tersebut untuk menaruh HamBurgerhamburgernya yang telah disediakan untuk konsumen, namun sejak McDonald’s
menerapkan sistem Just In Time, alat itu tidak digunakan lagi karna kurang
praktis menurut McDonald’s karena hasil produksi seperti HamBurger yang tidak
terpesan oleh konsumen selama jangka waktu tertentu harus dipinggirkan karena
dianggap sudah tidak fresh. Melalui sistem produksi Made For You, McDonald’s
telah menghilangkan waste-waste yang terjadi seperti kelebihan persediaan
seperti yang diilustrasikan dalam alat penyimpanan, McDonald’s juga lepas dari
waste kelebihan produksi karena hanya akan memproduksi saat adanya
pesanan, McDonald’s juga menghilangkan waste menunggu dan defect karena
produksinya sekarang yang menggunakan mesin-mesin berteknologi canggih
dengan kecepatan produksi yang sangat cepat, dan waste proses berlebihan
karena adanya

mesin produksi yang mengurangi proses. Tapi selain

memberikan nilai positif terdapat nilai negative juga yang diberikan dari sistem
produksi ini, seperti perusahaan mungkin tidak bisa segera memenuhi kebutuhan
pesanan yang besar dan tak terduga, karna memiliki sedikit atau bahkan tidak
ada stock barang jadi, sistem ini juga memiliki ketergantungan yang tinggi
terhadap supplier yang pada umumnya kinerjanya diluar lingkup produsen, dan
bencana alam dapat menggangu aliran barang dari supplier ke perusahaan yang
dapat menghentikan produksi seketika18.
Sedangkan memiliki dan menciptakan rantai pasokan yang baik
perusahaan serperti yang diciptakan oleh McDonald’s yang berbasis internet
yaitu “Emac Digital” memberikan kemudahan dalam memesan barang yang
diperlukan yang dapat dijangkau dimana saja jika ada internet, sistem rantai
pasokan ini juga memberikan informasi yang transparan tentang pihak supplier
yang dapat membantu McDonald’s dalam memilih supplier yang baik dan dapat
dipercaya, sistem rantai pasokan ini juga lebih cepat dan dapat dipastikan
kualitasnya karena berstandart dunia, dan yang terakhir sistem Emac Digital
yang diciptakan di website E-procurement ini dapat memberikan potongan harga
yang tinggi mencapai 85% yang sangat menguntungkan pihak McDonald’s.
Namun kendala yang dihadapi selama mengimplementasikan sistem rantai
pasokan Emac Digital ini adalah dalam waktu mempersiapkannya yang

18 Onymous. 2014. “KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JUST IN TIME”.
http://www.materiakuntansi.com/kelebihan-dan-kekurangan-just-in-time/. (Rabu, 15 Juni
2016)

memakan waktu sangat lama yaitu 4 tahun untuk McDonald’s dalam membangun
restoran baru dan biaya yang tinggi karena membutuhkan computer dan internet
yang digunakan untuk mendata dan memesan kebutuhan-kebutuhan produksi.

BAB 4
KESIMPULAN
McDonald’s adalah perusahaan fast food yang berkembang dari tahun
1954 di Amerika, perusahaan ini berkembang sangat pesat dari tahunketahunnya yang dimulai dari restoran kecil yang terletak di kota San
Bernandino, California hingga tersebar hampir di setiap negara didunia.

Keberadaan McDonald’s telah diakui oleh dunia tidak hanya karena produknya
yang disukai oleh konsumen, tetapi strategi-streategi uniknya yang didesign
hanya untuk McDonald’s sehingga perusahaan lain sulit dalam mencontohnya ini
berhasil mengambil hati dan loyalitas konsumen-konsumennya. Tahun 1980
sebagai perusahaan yang tergolong berkembang dan menghadapi banyak
pemborosan yang terjadi dalam proses produksi, McDonald’s menciptakan
sistem produksi Made For You yang diadopsi dari sistem produksi Just In Time
telah mengurangi bahkan menghilangkan waste-waste yang sebelumnya dialami
McDonald’s seperti kelebihna produksi, kelebihan presediaan, waktu menunggu
dalam proses yang lama, proses yang belebihan, dan defect. Selain memiliki
strategi produksi yang lebih efektif dan efisien, McDonald’s juga menciptakan
manajemen rantai pasokan yang disebut Emac Digital. Sistem rantai pasokan
yang berbasis internet ini memberikan kemudahan bagi pihak franchisee untuk
membeli kebutuhan-kebutuhan dalam produksi di seluruh restoran McDonald’s di
dunia

sekaligus

membantu

menghilangkan

waste-waste

seperti

waste

transportasi dan waste gerakan yang terjadi sebelum menerapkan Emac Digital.
Strategi-strategi yang di implementasikan McDonald’s dalam proses produksinya
ini telah mengurangi dan menghilangkan waste-waste yang terjadi sebelumnya
sehingga menambah jumlah pendapatan yang diterima McDonald’s, keadaan ini
merupakan bentuk perusahaan fast food McDonald’s menerapkan konsep Lean
Manufacturing dalam perusahaannya. Tentunya dalam implementasi Lean
Manufacturing memberikan manfaat yang signifikan terutama dalam konteks
efisiensi dana efektivitas proses produksi perusahaan dan meningkatkan income
karena hilangnya biaya-biaya pemborosan yang terjadi sebelumnya, tetapi bukan
berarti tidak memungkinkan dalam penerapan Lean Manufacturing terjadinya
kendala-kenadala yang menyebabkan kerugian pada perusahaan. Oleh karna
itu, pentingnya perusahaan untuk melakukan perbaikan berkelanjutan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Onymous. -.”Apa itu Lean Manufacturing dan Bagaimana Cara Penerapannya”.
http://manajemenproduksi.com/apa-itu-lean-manufacturing-dan-bagaimana-carapenerapannya/. (Sabtu, 11 Juni 2016)
2.

Shift. 2014. “Belajar Lean Manufacturing: Apa itu “Lean”?”.
http://shiftindonesia.com/belajar-lean-manufacturing-apa-itu-lean/. (Sabtu, 11 Juni 2016)

3. onymous. 2011. “What Can A Manufacturing Plant Learn From McDonald’s?”.
http://www.valuestreamguru.com/?p=409. (Sabtu, 11 Juni 2016)
4.

Arifin. 2014. “Apa Itu Franchise? Pengertian Franchise, Franchisor, Dan Franchisee”.
http://bisnisfranchiseindonesia.com/apa-itu-franchise-pengertian-franchise-franchisordan-franchisee/. (Sabtu, 11 juni 2016)

5.

Shift. 2014. “Belajar Lean Manufacturing: Apa itu “Lean”?”.
http://shiftindonesia.com/belajar-lean-manufacturing-apa-itu-lean/. (Sabtu, 11 Juni 2016)

6. Kho, Dickson. 2015. “Pengertian sistem produksi Just In Time(JIT)”.
http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-sistem-produksi-just-in-time-jit/. (Sabtu, 11
Juni 2016)
7. Kho, Dickson. 2015. “Pengertian Supply Chain Management (Manajemen Rantai
Pasokan)”. http://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-supply-chain-managementmanajemen-rantai-pasokan/. (Sabtu, 11 Juni 2016)
8. Ranazura. -. “SUPPLY CHAIN MANAGEMENT”. http://ranazura.blogspot.co.id/p/supplychain-management.html. (Sabtu, 11 Juni 2016)
9. McDonald. 2016. “Visi Misi”. http://www.mcdonalds.co.id/tentang-mcdonalds/infoperusahaan/visi-misi. (Sabtu, 11 Juni 2016)
10. onymous. -. “What Can Manufacturing Plant Learn From McDonald’s?”.
http://www.valuestreamguru.com/?p=409. (Minggu, 12 Juni 2016)
11. Onymous. -. “Manajement Rantai Pasokan/ SCM”.
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/manajemen-rantai-pasokan. (Selasa, 14
Juni 2016)
12. Saravanan. 2012. “Supply Chain Management Of McDonald’s”.
http://www.slideshare.net/saravanansaravanan/supply-chain-management-of-mcdonalds10883321. (Selasa, 14 Juni 2016)
13. Onymous. 2014. “KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JUST IN TIME”.
http://www.materiakuntansi.com/kelebihan-dan-kekurangan-just-in-time/. (Rabu, 15 Juni
2016)