9 Amal Ibadah Utama di Bulan Ramadhan

9 Amal Ibadah Utama di Bulan Ramadhan
Oleh Badrul Tamam
Al-hamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Shalawat dan salam semoga
terlimpah kepada Rasulullah, keluarga dan para sahabatnya.
Bulan Ramadhan adalah bulan Ibadah, bulan berbuat baik, bulan kebaikan, bulan simpati, bulan
pembebasan dari neraka, bulan kemenangan atas nafsu, dan kemenangan. Pada bulan tersebut,
Allah melimpahkan banyak kerunia kepada hamba-hamba-Nya dengan dilipatgandakan pahala
dan diberi jaminan ampunan dosa bagi siapa yang bisa memanfaatkannya dengan semestinya.
Berikut ini kami hadirkan beberapa amal-amal utama yang sangat ditekankan pada bulan
Ramadhan.
1. Shiyam/Puasa
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

‫ع نز نونج نل لإ نلا ال نصوونم نفلإن نهه للي نوأ نننا‬
‫عوشهر أ نومنثاللنها لإنلى نسوبعلمانئة لضوعفف نقانل الل نهه ن‬
‫حنسن نهة ن‬
‫عنملل ابولن آندنم يهنضا ن‬
‫ك ه نهل ن‬
‫عهف ال و ن‬
‫ن‬
‫خهلوهف لفيله‬

‫أ نوجلزي لبله ينندهع نشوهنوتنهه نونطنعانمهه لمون أوجللي للل نصالئلم نفورنحنتالن نفورنحةة لعن وند لفوطلرله نونفورنحةة لعن وند للنقالء نر لبنله نول ن ه‬
‫ب لعن وند الل نله لمون لريلح ال ولموسلك‬
‫أ نوطين ه‬
"Setiap amalan anak Adam akan dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan akan berlipat menjadi
10 kebaikan sampai 700 kali lipat. Allah 'Azza wa Jalla berfirman, ‘Kecuali puasa, sungguh dia
bagianku dan Aku sendiri yang akan membalasnya, karena (orang yang berpuasa) dia telah
meninggalkan syahwatnyadan makannya karena Aku’. Bagi orang yang berpuasa mendapat dua
kegembiraan; gembira ketika berbuka puasa dan gembria ketika berjumpa Tuhannya dengan
puasanya. Dan sesungguhnya bau tidak sedap mulutnya lebih wangi di sisi Allah dari pada bau
minyak kesturi.” (HR. Bukhari dan Muslim, lafadz milik Muslim)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

‫غلفنر ل نهه نما تننق ندنم لمون نذن ولبله‬
‫نمون نصانم نرنمنضانن لإينمابنا نواوحلتنساببا ه‬
"Siapa berpuasa Ramadhan imanan wa ihtisaban (dengan keimanan dan mengharap pahala),
diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidak diragukan lagi, pahala yang besar ini tidak diberikan kepada orang yang sebatas
meninggalkan makan dan minum semata. Ini sesuai dengan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi
Wasallam,


‫نمون ل نوم ينندوع نقوونل ال نهزولر نوال ونعنمنل لبله نفل نيونس للل نله نحانجةة لفي أ نون ينندنع نطنعانمهه نونشنرابنهه‬

"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatannya, maka Allah tidak
butuh dengan ia meninggalkan makan dan minumnya." (HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah
Radhiyallahu 'Anhu) ini merupakan kiasan bahwa Allah tidak menerima puasa tersebut.
Dalam sabdanya yang lain, "Jika pada hari salah seorang kalian berpuasa, maka janganlah ia
mengucapkan kata-kata kotor, membaut kegaduhan, dan juga tidak melakukan perbuatan orangorang bodoh. Dan jika ada orang mencacinya atau mengajaknya berkelahi, maka hendaklah ia
mengatakan, 'Sesungguhnya aku sedang berpuasa'." (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka jika Anda berpuasa, maka puasakan juga pendengaran, penglihatan, lisan, dan seluruh
anggota tubuh. Jangan jadikan sama antara hari saat berpuasa dan tidak.
2. Al-Qiyam/shalat malam/Tarawih
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

‫غلفنر ل نهه نما تننق ندنم لمون نذن ولبله‬
‫نمون نقانم نرنمنضانن لإينمابنا نواوحلتنساببا ه‬
"Barangsiapa yang menunaikan shalat malam di bulan Ramadan dengan keimanan dan
mengharap pahala, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah Ta'ala berfirman,

‫جبدا‬

‫جالههلونن نقاهلوا نسنلابما نوال نلذينن ينلبيهتونن للنر لبنلهوم هس ن‬
‫عنلى ال وأ نورلض نهووبنا نولإنذا ن‬
‫نولعنباهد ال نروحنملن ال نلذينن ينومهشونن ن‬
‫خانطبنهههم ال و ن‬
‫نولقنيابما‬
"Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas
bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan
kata-kata yang baik. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk
Tuhan mereka." (QS. Al-Furqan: 63-64)
Qiyamul lail sudah menjadi rutinitas Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dan para sahabatnya.
'Aisyah Radhiyallahu 'Anha berkata, "Jangan tinggalkan shalat malam, karena sesungguhnya
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam tidak pernah meninggalkannya. Apabila beliau sakit
atau melemah maka beliau shalat dengan duduk." (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
Umar bin Khathab Radhiyallahu 'Anhu biasa melaksanakan shalat malam sebanyak yang Allah
kehendaki sehingga apabila sudah masuk pertengahan malam, beliau bangunkan keluarganya
untuk shalat, kemudian berkata kepada mereka, "al-shalah, al-Shalah." Lalu beliau membaca:

‫حهن ن نورهزهقنك نوال ونعالقبنهة لللت نوقنوى‬
‫عل نيونها نلا ن نوسأ نل هنك لروزبقا ن ن و‬
‫نوأ وهمور أ نوهل ننك لبال نصنلالة نواوصنطلبور ن‬

"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam
mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki
kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." (QS. Thaahaa: 132)

Dan Umar bin Khathab juga biasa membaca ayat berikut:

‫حنذهر اللخنرنة نوينورهجو نروحنمنة نر لبنله‬
‫أ ن نمون ههنو نقالن ة‬
‫ت آننانء الل نيولل نسالجبدا نونقالئبما ين و‬
"(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di
waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan
mengharapkan rahmat Tuhannya?" (QS. Al-Zumar: 9)
Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhuma berkata, "Luar biasa Utsman bin Affan Radhiyallahu 'Anhu"
Ibnu Abi Hatim berkata, "Sesungguhnya Ibnu Umar berkata seperti itu karena banyaknya shalat
malam dan membaca Al-Qur'an yang dikerjakan amirul Mukminin Utsman bin Affan
Radhiyallahu 'Anhu sehingga beliau membaca Al-Qur'an dalam satu raka'at."
Dan bagi siapa yang melaksanakan shalat Tarawih hendaknya mengerjakannya bersama jama'ah
sehingga akan dicatat dalam golongan qaimin, karena Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah
bersabda, "Siapa yang shalat bersama imamnya sehingga selesai, maka dicatat baginya shalat
sepanjang malam." (HR. Ahlus Sunan)

3. Shadaqah
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam adalah manusia paling dermawan. Dan beliau lebih
demawan ketika di bulan Ramadhan. Beliau menjadi lebih pemurah dengan kebaikan daripada
angin yang berhembus dengan lembut. Beliau bersabda, "Shadaqah yang paling utama adalah
shadaqah pada bulan Ramadhan." (HR. al-Tirmidzi dari Anas)
Sesungguhnya shadaqah di bulan Ramadhan memiliki keistimewaan dan kelebihan, maka
bersegeralah dan semangat dalam menunaikannya sesuai kemampuan. Dan di antara bentuk
shadaqah di bulan ini adalah:
a. memberi makan
Allah menerangkan tentang keutamaan memberi makan orang miskin dan kurang mampu yang
membutuhkan, dan balasan yang akan didapatkan dalam firman-Nya:

‫كوبرا لإ ننا‬
‫عنلى هح لبنله لموسلكيبنا نوينلتيبما نوأ نلسيبرا لإن ننما ن هوطلعهمك هوم للنووجله الل نله نلا ن هلريهد لمن وك هوم نجنزابء نونلا هش ه‬
‫نويهوطلعهمونن ال نطنعانم ن‬
‫ن‬
‫عهبوبسا نقومنطلريبرا نفنونقاهههم اللهه نش نر نذللنك ال وينوولم نول ن نقاههوم ن نوضنربة نوهسهروبرا نونجنزاههوم لبنما نصبنهروا نجن نبة‬
‫نن ن‬
‫خاهف لمون نر لبنننا ينووبما ن‬
‫نونحلريبرا‬

"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan
orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk
mengharapkan keridaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula
(ucapan) terima kasih. Sesungguhnya Kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang
(di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. Maka Tuhan memelihara mereka
dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan
hati. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan
(pakaian) sutera." (QS. Al-Nsan: 8-12)

Para ulama salaf sangat memperhatikan memberi makan dan mendahulukannya atas banyak
macam ibadah, baik dengan mengeyangkan orang lapar atau memberi makan saudara muslim
yang shalih. Dan tidak disyaratkan dalam memberi makan ini kepada orang yang fakir.
Rasullullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Wahai manusia, tebarkan salam, berilah
makan, sambunglah silaturahim, dan shalatlah malam di saat manusia tidur, niscaya engkau akan
masuk surga dengan selamat." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Sebagian ulama salaf ada yang mengatakan, "Aku mengundang sepuluh sahabatku lalu aku beri
mereka makan dengan makanan yang mereka suka itu lebih aku senangi dari pada membebaskan
sepuluh budak dari keturunan Islmail."
Ada beberapa ulama yang memberi makan orang lain padahal mereka sedang berpuasa, seperti
Abdullan bin Umar, Dawud al-Tha'i, Malik bin Dinar, dan Ahmad bin Hambal Radhiyallahu

'Anhum. Dan adalah Ibnu Umar, tidaklah berbuka kecuali dengan anak-anak yatim dan orangorang miskin.
Ada juga sebagian ulama salaf lain yang memberi makan saudara-saudaranya sementara ia
berpuasa, tapi ia tetap membantu mereka dan melayani mereka, di antaranya adalah al-Hasan alBashri dan Abdullah bin Mubarak.
Abu al-Saur al-Adawi berkata: Beberapa orang dari Bani Adi shalat di masjid ini. Tidaklah salah
seorang mereka makan satu makananpun dengan sendirian. Jika ia dapatkan orang yang makan
bersamanya maka ia makan, dan jika tidak, maka ia keluarkan makanannya ke masjid dan ia
memakannya bersama orang-orang dan mereka makan bersamanya.
b. Memberi hidangan berbukan bagi orang puasa
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Siapa yang memberi berbuka orang puasa,
baginya pahala seperti pahala orang berpuasa tadi tanpa dikurangi dari pahalanya sedikitpun."
(HR. Ahmad, Nasai, dan dishahihkan al-Albani)
Dan dalam hadits Salman Radhiyallahu 'Anhu, "Siapa yang memberi makan orang puasa di
dalam bulan Ramadhan, maka diampuni dosanya, dibebaskan dari neraka, dan baginya pahala
seperti pahala orang berpuasa tadi tanpa dikurangi sedikitpun dari pahalanya."

. . . Sesungguhnya shadaqah di bulan Ramadhan memiliki keistimewaan dan
kelebihan, maka bersegeralah dan semangat dalam menunaikannya sesuai
kemampuan. . .
4. Bersungguh-sungguh dalam membaca Al-Qur'an
Dan ini sudah kami ulas dalam tulisan yang lalu berjudul: Teladan Salaf Dalam Membaca AlQur'an di Bulan Ramadhan.

5. Duduk di masjid sampai matahari terbit

Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, apabila shalat Shubuh beliau duduk di tempat
shalatnya hinga matahari terbit (HR. Muslim). Imam al-Tirmidzi meriwayatkan dari Anas, dari
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda,

‫جفة‬
‫ت ل نهه ك نأ نوجلر نح ن‬
‫عفة ثهمن نقنعند ينوذك ههر الل ننه نح نتى تنوطل هنع ال نشومهس ثهمن نص نلى نرك ونعتنيولن نكان ن و‬
‫نمون نص نلى ال ونغندانة لفي نجنما ن‬
‫عومنرفة نتا نمفة نتا نمفة نتا نمفة‬
‫نو ه‬
"Siapa shalat Shubuh dengan berjama'ah, lalu duduk berdzikir kepada Allah hingga matahari
terbit, lalu shalat dua raka'at, maka baginya seperti pahala haji dan umrah sempurna, sempurna ,
sempurna." (Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Keutamaan ini berlaku pada semua hari, lalu bagaimana kalau itu dikerjakan di bulan
Ramadhan? Maka selayaknya kita bersemangat menggapainya dengan tidur di malam hari,
meneladani orang-orang shalih yang bangun di akhirnya, dan menundukkan nafsu untuk tunduk
kepada Allah dan bersemangat untuk menggapai derajat tinggi di surga.
6. I'tikaf

Adalah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam senantiasa beri'tikaf pada bulan Ramadhan
selama 10 hari. Dan pada tahun akan diwafatkannya, beliau beri'tikaf selama 20 hari (HR.
Bukhari dan Muslim). I'tikaf merupakan ibadah yang berkumpul padanya bermacam-macam
ketaatan; berupa tilawah, shalat, dzikir, doa dan lainnya. Bagi orang yang belum pernah
melaksanakannya, i'tikaf dirasa sangat berat. Namun, pastinya ia akan mudah bagi siapa yang
Allah mudahkan. Maka siapa yang berangkat dengan niat yang benar dan tekad kuat pasti Allah
akan menolong. Dianjrukan i'tikaf di sepuluh hari terakhir adalah untuk mendapatkan Lailatul
Qadar. I'tikaf merupakan kegiatan menyendiri yang disyariatkan, karena seorang mu'takif (orang
yang beri'tikaf) mengurung dirinya untuk taat kepada Allah dan mengingat-Nya, memutus diri
dari segala kesibukan yang bisa mengganggu darinya, ia mengurung hati dan jiwanya untuk
Allah dan melaksanakan apa saja yang bisa mendekatkan kepada-Nya. Maka bagi orang
beri'tikaf, tidak ada yang dia inginkan kecuali Allah dan mendapat ridha-Nya.
7. Umrah pada bulan Ramadhan
Telah diriwayatkan dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda,

‫جةة‬
‫عومنربة لفي نرنمنضانن نح ن‬
‫ه‬
"Umrah pada bulan Ramadhan menyerupai haji." (HR. Al-Bukhari dan Muslim) dalam riwayat
lain, "seperti haji bersamaku." Sebuah kabar gembira untuk mendapatkan pahala haji bersama

Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
8. Menghidupkan Lailatul Qadar
Allah Ta'ala berfirman,

‫خيوةر لمون أ نل ولف نشوهفر‬
‫لإ ننا أ نن ونزل ونناهه لفي ل نيول نلة ال ونقودلر نونما أ نودنرانك نما ل نيول نهة ال ونقودلر ل نيول نهة ال ونقودلر ن‬

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah
kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS.
Al-Qadar: 1-3)
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

‫غلفنر ل نهه نما تننق ندنم لمون نذن ولبله‬
‫نونمون نقانم ل نيول ننة ال ونقودلر لإينمابنا نواوحلتنساببا ه‬
"Dan siapa shalat pada Lailatul Qadar didasari imandan mengharap pahala, diampuni dosadosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Adalah Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam berusaha mencari Lailatul Qadar dan memerintahkan
para sahabatnya untuk mencarinya. Beliau juga membangunkan keluarganya pada malam
sepuluh hari terakhir dengan harapan mendapatkan Lailatul Qadar. Dalam Musnad Ahmad, dari
Ubadah secara marfu', "Siapa yang shalat untuk mencari Lailatul Qadar, lalu ia mendapatkannya,
maka diampuni dosa-dosa-nya yang telah lalu dan akan datang." (Di dalam Sunan Nasai juga

terdapat riwayat serupa, yang dikomentari oleh Al-hafidz Ibnul Hajar: isnadnya sesuai dengan
syarat Muslim)

. . . Lailatul Qadar berada di sepuluh hari terakhir Ramadhan, tepatnya pada malammalam ganjilnya. Dan malam yang paling diharapkan adalah malam ke 27-nya,
sebagaimana yang diriwayatkan Muslim. . .
Terdapat beberapa keterangan, sebagian ulama salaf dari kalangan sahabat tabi'in, mereka mandi
dan memakai wewangian pada malam sepuluh hari terakhir untuk mencari Lailatul Qadar yang
telah Allah muliakan dan tinggikan kedudukannya. Wahai orang-orang yang telah menyianyiakan umurnya untuk sesuatu yang tak berguna, kejarlah yang luput darimu pada malam
kemuliaan ini. Sesungghnya satu amal shalih yang dikerjakan di dalamnya adalah nilainya lebih
baik daripada amal yang dikerjakan selama seribu bulan di luar yang bukan Lailatul Qadar. Maka
siapa yang diharamkan mendapatkan kebaikan di dalamnya, sungguh dia orang yang jauhkan
dari kebaikan.
Lailatul Qadar berada di sepuluh hari terakhir Ramadhan, tepatnya pada malam-malam
ganjilnya. Dan malam yang paling diharapkan adalah malam ke 27-nya, sebagaimana yang
diriwayatkan Muslim, dari Ubai bin Ka'ab Radhiyallahu 'Anhu, "Demi Allah, sungguh aku tahu
malam keberapa itu, dia itu malam yang Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
memerintahkan kami untuk shalat, yaitu malam ke-27." Dan Ubai bersumpah atas itu dengan
mengatakan, "Dengan tanda dan petunjuk yang telah dikabarkan oleh Ramadhan Shallallahu
'Alaihi Wasallam kepada kami, matahari terbit di pagi harinya dengan tanpa sinar yang
terik/silau."
Dari 'Aisyah, ia berkata: Wahai Rasulullah, jika aku mendapatkan Lailatul Qadar, apa yang harus
aku baca? Beliau menjawab, "Ucapkan:

‫علنني‬
‫عهفنوة تهلح نه‬
‫ب ال ونعوفنو نفا و‬
‫عهف ن‬
‫الل نههمن إ ننك ن‬

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, menyukai pemberian maaf maka ampunilah
aku." (HR. Ahmad dan al-Tirmidzi, dishahihkan Al-Albani)

9. Memperbanyak dzikir, doa dan istighfar
Sesungguhnya malam dan siang Ramadhan adalah waktu-waktu yang mulia dan utama, maka
manfaatkanlah dengan memperbanyak dzikir dan doa, khususnya pada waktu-waktu istijabah, di
antaranya:
- Saat berbuka, karena seorang yang berpuasa saat ia berbuka memiliki doa yang tak ditolak.
- Sepertiga malam terkahir saat Allah turun ke langit dunia dan berfirman, "Adakah orang yang
meminta, pasti aku beri. Adakah orang beristighfar, pasti Aku ampuni dia."
- Beristighfar di waktu sahur, seperti yang Allah firmankan, "Dan di akhir-akhir malam mereka
memohon ampun (kepada Allah)." (QS. Al-Dzaariyat: 18)
. . . Sesungguhnya berpuasa tidak hanya sebatas meninggalkan makan, minum, dan hubungan
suami istri, tapi juga mengisi hari-hari dan malamnya dengan amal shalih. . .
Penutup
Sesungguhnya berpuasa tidak hanya sebatas meninggalkan makan, minum, dan hubungan suami
istri, tapi juga mengisi hari-hari dan malamnya dengan amal shalih. Ini sebagai bentuk
pembenaran akan janji Allah adanya pahala yang berlipat. Sekaligus juga sebagai pemuliaan atas
bulan yang penuh barakah dan rahmat.
Beberapa amal-amal ibadah di atas memiliki kekhususan dan hubungan kuat dengan kegiatan
Ramadhan, lebih utama dibandingkan dengan amal-amal lainnya. Maka selayaknya amal-amal
tersebut mendapat perhatian lebih dari para shaimin (orang-orang yang berpuasa) agar
mendapatkan pahala berlipat, limpahan rahmat, dan hujan ampunan. Sesungguhnya orang yang
diharamkan kebaikan pada bulan Ramadhan, sungguh benar-benar diharamkan kebaikan darinya.

Dan siapa yang keluar dari Ramadhan tanpa diampuni dosa-dosa dan kesalahannya, maka ia
termasuk orang merugi. Wallahu Ta'ala A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
Ada amal-amal yang lebih utama untuk dijaga para shaimin di bulan mulia ini daripada amalamal lainnya. Supaya sempurna puasa yang dikerjakannya. Karena

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
12 1 0

Ibadah lainnya:


Adakah Doa Khusus Saat Memasuki Bulan Ramadhan?



Mari Berpuasa Ayyamul Bidh di Bulan Sya'ban 1432 Hijriyah



Mengkhususkan Puasa di Bulan Rajab



Malam Ini Terjadi Gerhana, Mari Melaksanakan Shalat Khusuf



Membaca Dzikir dan Doa di Dalam Kamar Kecil



Polemik Arah Kiblat: Sahkah Shalat ke Arah Kiblat yang Kurang Tepat?



Apa Itu Shalat Awwabin?



Cara Pemuda Menggapai Pahala Jum'at
+Pasang
iklan

Obat Herbal Mabruuk
Sedia obat herbal berbagai penyakit: Kolesterol, Maag,Asma, Diabetes, Darah Tinggi, Jantung,
Kanker, Asam Urat, Nyeri Haid, Lemah Syahwat, Kesuburan, Jerawat, Pelangsing, dll
http://www.herbalmabruuk.com
NABAWI HERBA Distributor & Supplier Herbal
Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur
produk >1.300 jenis produk dari ratusan Produsen yang kami distribusikan
http://www.anekaobatherbal.com
19 Video Debat Islam-kristen

Plus 4.000 artikel Islami, 6.000 kitab ulama, serta nasyid walimah dan jihad. Kunjungi
sekarang !
http://www.digitalhuda.com
Panduan SEO Lengkap: SEO Linking Guide
Panduan komprehensif tentang teknik SEO ninja dan penjelasan menyeluruh tentang SEO, plus
bonus Ultimate On Page & Link Building Manual. Agar website anda jadi no.1 di Google.
http://produk.syamsulalam.net/sl/seo-linking-guide/
Royal Islam Indonesia Umroh & Haji Tours
Paket umroh, Paket Umroh Ramadhan, Paket Haji Plus, Paket Wisata Cairo. Mulai $ 2.000
http://royalislamindonesia.com
Infaq Dakwah Center
Previous slideNext slide

IDC Tebar Buku Ustadz Abu Bakar Ba'asyir 30.000 Eksemplar Gratis (Hanya 7 Hari)
Dari penjara, Ustadz Ba'asyir mencurahkan kasih sayangnya kepada bangsa Indonesia dengan
menuis buku-buku monumental berisi nasihat emas, pencerahan dan peringatan penting.
GRATIS!!...

IDC Akan Silaturrahim Baksos Bersama Keluarga Syuhada dan Mujahidin. Ayo Dukung!!
IDC akan silaturrahim berbagi bersama keluarga syuhada dan mujahidin. Acara: taklim, kajian
kesehatan, pengobatan massal, pembagian sembako dan kado buku Islam. Anggaran Rp 21
juta....

Biaya Operasi Rp 12 Juta Dilunasi, Ummu Najwa Pulang dalam Keadaan Sehat
Alhamdulillah, karena kondisinya sudah membaik dan biaya rumah sakit Rp 12.380.526 sudah
dilunasi, Ummu Najwa pulang dari rumah sakit....

Santriwati Penghafal Al-Qur'an 17 Juz Butuh Biaya Pesantren. Ayo Bantu!!
Maghfirah, santriwati berprestasi calon mujahidah dan daiyah ini terancam studinya karena
terbentur biaya, padahal ia adalah anak cerdas penerus risalah dakwah....

Sumayyah Syahida Sudah Sembuh dari Radang Paru, Donasi 4.5 Juta Telah Diserahkan
Setelah diopname hampir sepekan, Sumayyah diizinkan pulang karena kondisinya dinyatakan
sehat. Donasi Rp 4,5 juta telah diserahkan untuk biaya pengobatan dan rawat jalan...

IDC Tebar Buku Ustadz Abu Bakar Ba'asyir 30.000 Eksemplar Gratis (Hanya 7 Hari)
Dari penjara, Ustadz Ba'asyir mencurahkan kasih sayangnya kepada bangsa Indonesia dengan
menuis buku-buku monumental berisi nasihat emas, pencerahan dan peringatan penting.
GRATIS!!...

IDC Akan Silaturrahim Baksos Bersama Keluarga Syuhada dan Mujahidin. Ayo Dukung!!

IDC akan silaturrahim berbagi bersama keluarga syuhada dan mujahidin. Acara: taklim, kajian
kesehatan, pengobatan massal, pembagian sembako dan kado buku Islam. Anggaran Rp 21
juta....
Latest News
Mursyid 'Aam Jamaah Ikhwanul Muslimin Mohamad Badie Dihukum Mati
Jokowi : Mulai Lurah, Camat, Bupati, Gubernur, Menteri Non Muslim, Demi
Bhineka Tunggal Ika
Jokowi dan Para Pendukungnya Hakekatnya Benci, Memusuhi Umat Islam
ISIS Menguasai Kilang Minyak Terbesar Irak, dan Mendekati Bagdad
Usai Umroh, Ki Joko Bodo Kok Tobatnya Malah Ke Aliran LDII ?
Sebut 'Bajingan', Wimar Witoelar Harus Minta Maaf Pada PP Muhammadiyah
Mantan Preman Dolly: Bergaul dengan Orang Baik membuat kita Ikut Baik
Musdah Mulia: Jokowi-JK Janji Hapuskan Kolom Agama di KTP
Suara Pembaca : Islam Memuliakan Perempuan
Pelacur dan Mucikari Dolly Mulai Ambil Dana Bantuan Sosial
Antara Dolly dan Nahid Al-Mane'a
Pelajaran Sejarah di Indonesia Belum Berpihak Kepada Umat Islam
Kementerian Agama Dapat Predikat WTP Dari BPK

Israel Serbu Universitas Tepi Barat, Tangkap 2 Mahasiswa Pro Hamas
Saksi: Mujahidin ISIS Kibarkan Bendera Tauhid di Kilang Minyak Terbesar
Irak
Fitnah Wimar Witoelar dan Paniknya Kaum Sekuler, Liberal, dan Phalangis
Taliban Serang Pangkalan NATO di Timur Afghanistan, Hancurkan 37 Truk
Jurnalis Wasim Nasr: ISIS adalah Negara yang Punya Pilar-pilarnya
Menlu Julie Bishop: 150 Warga Australia Berjihad di Irak dan Suriah
PM Syiah Irak: Apa yang Terjadi di Mosul, Pukulan Besar Buat Kami

- See more at: http://www.voa-islam.com/read/ibadah/2011/08/03/15713/9-amal-ibadah-utamadi-bulan-ramadhan/#sthash.w9C70fGZ.dpuf