KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

Berdasarkan Surat Tugas Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kementerian Keuangan Nomor: ST-005/PP.2/2010 tanggal 13 Januari 2010 tentang Penyusunan Modul Diklat Prajabatan Golongan II Tahun Anggaran 2011, Sdr. Budiasih Widiastuti, ditunjuk sebagai penyusun modul Membangun Tim Yang Efektif (Team Building).

Penunjukan ini sangat beralasan karena penyusun memiliki pengalaman mengajar cukup lama yang memungkinkan penyusun memilih materi yang diharapkan memenuhi kebutuhan belajar bagi peserta Diklat Prajabatan Golongan II.

Modul ini adalah hasil pengembangan dari bahan ajar Diklat Prajabatan Golongan I dan II dari Lembaga Administrasi Negara Indonesia Tahun 2006 dengan judul “Membangun Kerja Sama Tim (Team Building)”. Modul ini telah dipresentasikan di hadapan para Widyaiswara serta pejabat struktural terkait di lingkungan Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK), Kementerian Keuangan.

Kami menyetujui modul ini digunakan sebagai bahan ajar bagi peserta Diklat Prajabatan Golongan II, namun mengingat modul Membangun Tim Yang Efektif (Team Building) sebagai bahan studi yang senantiasa berkembang, maka penyempurnaan modul perlu selalu diupayakan agar tetap memenuhi kriteria kemutakhiran dan kualitas.

Pada kesempatan ini, kami mengharapkan saran atau kritik dari semua pihak (termasuk peserta diklat) untuk penyempurnaan modul ini. Setiap saran dan kritik yang membangun akan sangat dihargai.

Atas perhatian dan peran semua pihak, kami ucapkan terima kasih. Jakarta, Januari 2011

Kepala Pusat, Ttd.

Tony Rooswiyanto NIP. 19560404 198203 1 001

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BPPK 2010

PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai materi Membangun Tim Efektif ini, maka disarankan agar Anda membaca topik demi topik secara seksama, kemudian buatlah catatan-catatan pendek terhadap hal- hal pokok dari topik yang telah Anda pelajari. Apabila memungkinkan, diskusikanlah hal-hal pokok tersebut dengan teman sejawat Anda. Selanjutnya untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap topik yang telah Anda pelajari, kerjakanlah latihan-latihan tes formatif dan tes sumatif yang disertakan dalam modul ini.

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BPPK 2010

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BPPK 2010

PUSDIKLAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA BPPK 2010

1. Latar Belakang

Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah unsur Aparatur Negara dan Abdi Negara yang selalu menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa. Untuk itu maka seorang PNS perlu memiliki kompetensi-kompetensi yang disyaratkan agar mampu mengemban tugas dan fungsinya dengan baik. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh PNS adalah kemampuan bekerja dalam suatu Tim. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam Diklat Prajabatan Golongan I dan II diberikan muatan mata Diklat “Membangun Tim Efektif”.

2. Deskripsi Singkat

Mata Diklat Membangun Tim Efektif dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi Calon PNS dalam hal penerapan konsepsi Membangun Tim yang Efektif secara efektif dan efisien. Hal-hal yang dibahas meliputi:

(1) Konsepsi Dasar Membangun Tim yang Efektif dengan subbahasan

Pengertian Tim; Perbedaan Kelompok dan Tim; Hakikat dan Ciri Organisasi sebagai Tim Efektif; Kriteria Tim yang efektif; dan Manfaat Membangun Tim yang Efektif.

(2) Kerjasama Dalam Membangun Tim Dinamis dengan subbahasan

meliputi: Pengertian Tim yang Dinamis; Unsur-Unsur Tim yang Dinamis; Tahapan Perkembangan Tim; Membangun Rasa Kebersamaan Tim; Peran Individu dalam Tim; dan Membangun Kebanggaan Tim.

(3) Pemecahan Masalah Secara Win-win Solution dengan subbahasan

meliputi: Pengertian Konflik; Mengenali Konflik, Respon terhadap Konflik, Sumber-sumber Konflik, Langkah-Langkah Penyelesaian Konflik, dan Gaya Tanggapan Konflik.

Metode pembelajaran yang digunakan adalah curah pendapat, ceramah, tanya jawab, diskusi kelompok, kerja individual, presentasi, kerja tim, bermain peran, dan simulasi.

3. Prasyarat Kompetensi

Dalam modul Membangun tim yang efektif ini, apabila Anda telah melakukan pekerjaan bersama dengan orang lain dalam suatu tim di kantor- kantor Kementrian Keuangan, Anda akan temui hal-hal yang telah diketahui sehari-hari. Modul ini disusun dengan tujuan agar Anda memiliki wawasan lebih luas dalam melakukan pekerjaan dengan orang lain dalam suatu tim sehingga Anda diharapkan memiliki kompetensi yang sesuai untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Golongan II.

4. Standar Kompetensi (SK)

Setelah selesai proses pembelajaran peserta diharapkan mampu menerapkan konsep Membangun Tim Efektif secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan diklat dan di lingkungan kerja.

5. Kompetensi Dasar (KD)

Setelah mempelajari Kegiatan Belajar ini, peserta diharapkan dapat:

a. Menjelaskan konsepsi dasar membangun tim yang efektif.

b. Mempraktikkan kerjasama dalam membangun tim yang efektif;

c. Menjelaskan teknik pemecahan masalah secara Win-win Solution;

d. Menjelaskan Pemecahan Masalah Pengambilan Keputusan (PMPK).

6. Relevansi Modul

Dengan memahami materi modul ini, diharapkan peserta diklat dapat melakukan kerjasama dalam tim secara efektif dan efisien dalam pelaksanaan diklat dan di lingkungan kerja masing-masing. Selain itu, peserta juga diharapkan dapat mengambil keputusan terhadap masalah- masalah yang dialami dalam kerja tim sehari-hari di kantor, menerapkan konsep membangun sebuah tim yang efektif dalam melaksanakan pekerjaan, dan menggunakan teknik pengambilan keputusan yang tepat terhadap permasalahan yang dihadapi.

INDIKATOR

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat:

a. Menjelaskan pengertian tim yang dinamis,

b. Menjelaskan unsur-unsur tim yang dinamis,

c. Menjelaskan tahapan perkembangan tim,

d. Membangun rasa kebersamaan tim,

e. Menjelaskan peran individu dalam tim, dan

f. Memupuk kebanggaan anggota tim.

1. URAIAN DAN CONTOH

A. Pengertian Tim yang Dinamis

Mengapa ada Tim yang mampu bertahan lama dan ada yang tidak dapat bertahan lama? Apabila berbicara tentang Tim, maka ada Tim yang dapat mencapai suatu prestasi yang tinggi, namun juga ada yang hanya bertahan beberapa hari saja. Untuk itu maka diperlukan suatu usaha maksimal akan mampu berperan sebagai Tim yang dinamis.

Tim Dinamis adalah Tim yang memiliki kinerja yang sangat tinggi, Tim yang dapat memanfaatkan segala energi yang ada dalam Tim tersebut untuk menghasilkan sesuatu. Tim dinamis merupakan Tim yang penuh dengan rasa percaya diri, Tim yang para anggotanya menyadari kekuatan dan kelemahannya untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama.

B. Unsur-Unsur Tim yang Dinamis

Apakah manfaat membangun Tim dinamis? Tim dinamis memiliki unsur-unsur yang tidak jauh berbeda dengan tim pada umumnya. Adapun unsur-unsur tersebut menurut Richard Y. Chang adalah sebagai berikut:

1. Menyatakan secara jelas misi dan tujuannya Visi adalah gambaran akan datang yang merupakan cita-cita, dan selanjutnya visi ini dijelaskan keadaan dalam bentuk misi. Suatu organisasi atau Tim yang dinamis harus mampu menjelaskan misi tersebut ke dalam tujuan-tujuan Tim baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. Tanpa memiliki tujuan yang jelas Tim tidak akan mengetahui ke arah mana akan melangkah, sehingga akan terombang- ambing oleh bertiupnya angin. Tujuan dan sasaran ini harus dipahami oleh seluruh anggota Tim sebab hal ini akan meningkatkan komitmen diantara mereka. Pemimpin yang dinamis harus mampu memastikan bahwa semua anggota kelompok terlibat dalam perumusan tujuan Tim.

2. Beroperasi secara kreatif Dalam pelaksanaan kerja Tim sangat kreatif dan dinamis dengan memperhitungkan resiko yang ada dan selalu mencoba cara berbeda dalam melakukan sesuatu. Mereka tidak takut menghadapi kegagalan- kegagalan

peluang untuk mengimplementasikan teknik yang baru. Mereka bersikap luwes dan kreatif dalam memecahkan masalah-masalah.

3. Memfokuskan pada hasil Tim yang dinamis mampu menghasilkan melampaui kemampuan jumlah individu yang menjadi anggotanya. Para anggota Tim secara terus-menerus memenuhi komitmen waktu, anggaran, produktivitas, dan mutu “Produktivitas Optimum” merupakan tujuan bersama.

4. Memperjelas peran dan tanggung jawab Peran dan tanggung jawab anggota Tim jelas. Setiap anggota Tim mengetahui dengan jelas apa yang diharapkan dari dirinya, dan mengetahui dengan jelas peran temannya dalam Tim. Tim yang dinamis selalu memperbaharui peran dan tanggung jawab anggotanya sesuai dengan perubahan tuntutan, sasaran dan teknologi.

5. Diorganisasikan dengan baik Tim dinamis menjalankan fungsi-fungsi manajemen dengan baik, menetapkan prosedur secara jelas serta kebijakan dengan jelas, Tim juga menginventarisir jenis keterampilan yang dimiliki oleh para anggota Timnya.

6. Dibangun di atas kekuatan individu Kompetensi individu sangat diperhatikan, sehingga pimpinan Tim memahami betul kekuatan dan kelemahan anggota Timnya. Oleh karena itu program Pembinaan sangat diharapkan. Pimpinan Tim sangat memperhatikan pemberdayaan Timnya sehingga dalam pemberdayaan disesuaikan dengan kompetensi anggota Tim.

7. Saling mendukung kepemimpinan anggota yang lain Dalam Tim yang dinamis kepemimpinan dibagi di antara para anggotanya. Dalam hal ini tidak ada pimpinan yang mutlak. Setiap anggota Tim memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi Pimpinan Tim. Meskipun demikian peran supervisor masih dianggap perlu ada. Dalam Tim dinamis menghargai keunikan setiap individu.

8. Mengembangkan iklim Tim Tim yang berkinerja tinggi memiliki anggota yang secara antusias bekerja bersama dengan tingkat keterlibatan dan energi kelompok yang tinggi (bersinergi).

9. Menyelesaikan ketidaksepakatan Perbedaan persepsi dan ketidaksepakatan akan terjadi dalam setiap Tim. Tim dinamis menganggap bahwa konflik merupakan suatu wahana untuk hal-hal yang lebih positif. Segala konflik akan diselesaikan dengan pendekatan secara terbuka dengan teknik kolaborasi.

10. Berkomunikasi secara terbuka Pembicaraannya secara asersi yakni bicara yang lugas, jujur tetapi tidak melukai pihak lain. Masing-masing anggota kelompok saling 10. Berkomunikasi secara terbuka Pembicaraannya secara asersi yakni bicara yang lugas, jujur tetapi tidak melukai pihak lain. Masing-masing anggota kelompok saling

11. Membuat keputusan secara obyektif Dalam pemecahan masalah menggunakan pendekatan yang mantap dan proaktif. Keputusan dicapai melalui konsensus. Setiap anggota kelompok bersedia dan mendukung keputusan tersebut. Anggota kelompok bebas mengutarakan pendapat dan ide-idenya dan mendukung rencana yang telah ditetapkan.

12. Mengevaluasi efektivitasnya sendiri Evaluasi dilaksanakan secara terus menerus dengan tujuan untuk melihat

selama ini.

Penyempurnaan dilaksanakan secara berkelanjutan dan manajemen proaktif. Apabila muncul masalah kinerja, mereka bisa segera memecahkannya sebelum menjadi permasalahan yang serius.

C. Tahapan Perkembangan Tim

Pada dasarnya dalam membangun tim yang dinamis mempunyai tahapan sebagai berikut (Peter Senge):

1. Forming (pencairan bentuk)

2. Storming (mencari jati diri tim)

3. Performing (tim mulai menunjukkan kinerja)

4. Transforming (tim mulai terbiasa dengan budaya kerja baru)

Guna mewujudkan Tim dinamis tidak semudah membalikkan tangan kita, tetapi merupakan rangkaian perkembangan setahap demi setahap. Tahapan tersebut dalam bahan ajar ini akan dijabarkan mengacu pada pendapat Richard Y. Chang yang dimuat dalam bukunya “Membangun Tim yang Dinamis”. Adapun tahapan perkembangan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan arah (Drive) Dalam tahap ini Tim harus memfokuskan pada misinya dan membuat garis besar strategi yang akan ditempuh serta menetapkan tujuan, prioritas dan prosedur kerja serta peraturan bagi Tim anda.

2. Bergerak (Strive) Dalam tahap ini peran dan tanggung jawab anggota Tim ditetapkan dengan jelas. Dalam tahap ini beberapa kendala akan dihadapi dengan penuh bijaksana bersama dengan seluruh anggota Tim, sehingga seluruh permasalahan dapat dihadapi dengan arif dan bijaksana.

3. Mempercepat gerak (Thrive) Fase ini dimungkinkan untuk meningkatkan produktivitas secara maksimal. Dalam memecahkan masalah menggunakan umpan balik dari sesama anggota, manajemen konflik, kerjasama dan pembuatan keputusan yang efektif. Penguasaan terhadap wilayah secara cepat dan efektif dengan daya tahan yang tangguh.

4. Sampai (Arrive) Dengan kerja sama Tim yang kompak Tim akan mencapai puncak dengan mengatasi semua kendala-kendala yang ada, akhirnya mencapai prestasi yang luar biasa. Namun apabila dalam fase ini belum mencapai puncak idealnya adalah meninjau kembali Tim anda dengan melaksanakan konsolidasi upaya misalnya berkoordinasi secara maksimal. Di samping itu perlu meninjau kembali sasaran-sasaran yang telah ada, masih relevan atau tidak.

D. Membangun Rasa Kebersamaan Tim

Adakah manfaat membangun rasa kebersamaan dalam sebuah Tim? Tahapan-tahapan dalam membangun Tim yang dinamis tersebut akan berjalan dengan seksama, apabila anggota-anggota Tim mampu membangun rasa kebersamaan secara efektif. Untuk membangun rasa kebersamaan di dalam suatu Tim, maka setiap anggota kelompok harus Adakah manfaat membangun rasa kebersamaan dalam sebuah Tim? Tahapan-tahapan dalam membangun Tim yang dinamis tersebut akan berjalan dengan seksama, apabila anggota-anggota Tim mampu membangun rasa kebersamaan secara efektif. Untuk membangun rasa kebersamaan di dalam suatu Tim, maka setiap anggota kelompok harus

Tidak ada seorang manusiapun yang diciptakan sama termasuk orang yang kembar sekalipun. Tim akan efektif apabila dibangun berdasarkan kebersamaan, tidak memandang pangkat, suku dan golongan, menunjukkan rasa saling percaya, saling menghargai dan dilandasi oleh keterbukaan. Oleh karena itu, anggota suatu Tim hendaknya memiliki karakteristik yang berorientasi pada opini, persamaan, serta tujuan.

Adapun penjabaran karakteristik anggota tim yang berorientasi pada opini, persamaan, dan tujuan, masing-masing adalah sebagai berikut:

Berorientasi pada Opini 1. Berlawanan dengan orang yang bersifat dogmatis, akan mengarahkan pada tindakan tidak mengutuk orang lain;

2. Memperkenalkan gagasannya

tanpa mengusulkan

atau bahkan

mengisyaratkan agar orang lain memberi posisi istimewa pada gagasannya;

3. Saling meminta ide dari anggota kelompok yang lain, bukan berorientasi pada gagasan perorangan;

4. Tidak hanya memfokuskan pada idenya sendiri, tetapi menginvestigasi pendapat orang lain.

Berorientasi pada Persamaan

1. Anggota Tim yang berorientasi pada persamaan melihat keragaman sebagai suatu keunggulan. Perbedaan yang dimiliki dapat dipakai untuk mengecek setiap sisi, sudut, puncak dan dasar suatu masalah;

2. Mengandalkan semua anggota; 3. Kepercayaan kepada anggota Tim meningkatkan produktivitas.

Berorientasi pada Tujuan

1.Tim yang terdiri dari anggota yang berorientasi pada tujuan, kecil kemungkinan akan timbul konflik di dalamnya yang disebabkan oleh keunikan masing-masing kelompok;

2. Keseluruhan anggota Tim berorientasi pada tujuan yang sama;

3. Anggota Tim mengakui bahwa masing-masing anggota Tim memiliki tujuan, dan kemungkinan tujuan tersebut bertentangan dengan tujuan Tim;

4. Keunikan anggota tim yang muncul segera dapat diatasi, tidak dibiarkan melahirkan masalah baru.

(Sukses Melalui Kerjasama Tim, Richard Chang, PT Pustaka Binaman Pressindo)

Hal apakah yang akan saudara perhatikan? Dalam rangka membangun kerjasama Tim perlu juga memperhatikan hal-hal sebagai berikut: meningkatkan umpan balik sesama anggota Tim, memiliki komitmen untuk menyelesaikan konflik, bekerja sama untuk meningkatkan kreativitas dan menangani dalam pembuatan keputusan.

E. Peran Individu dalam Tim

Keberhasilan suatu Tim sangat tergantung dari peran individu-individu dalam Tim tersebut. Ada lima peran individu dalam suatu Tim yang berhasil. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Driver

Planner

Enabler

Executor

Controller

F. Membangun Kebanggaan Tim

Perlukah membangun kebanggaan Tim? Tim dinamis akan senantiasa mempertahankan prestasinya

secara maksimal. Oleh karena itu mempertahankan kinerja Tim sangat diharapkan. Ini berarti bahwa perlu ada suatu usaha untuk memotivasi Tim secara efektif agar mampu membangun kebanggaan Tim. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pemeliharaan Tim agar anggota Tim mampu membangun kebanggaannya adalah sebagai berikut:

1. Memotivasi Anggota Tim untuk berkomitmen;

Dalam memotivasi ini terlebih dahulu tentukan faktor-faktor apakah yang dapat mempengaruhi orang tersebut termotivasi dengan baik. Tanpa mengetahui hal ini proyek besarpun belum tentu merupakan faktor stimulus. Setiap individu memiliki motif yang berbeda-beda, misalnya ada orang timbul harga dirinya dengan menghargai kinerjanya, tetapi orang lain belum tentu demikian.

2. Memotivasi anggota Tim yang tidak termotivasi;

Tidak setiap anggota Tim memiliki motivasi yang sama. Ada anggota Tim yang produktif, ada pula yang enggan berpartisipasi secara aktif. Untuk itu diperlukan beberapa strategi yang jitu. Strategi tersebut antara lain (1) dapatkan nasihat dari mereka, (2) jadikan mereka guru (3) libatkan mereka dalam presentasi dan delegasikan kepada mereka proyek bintang.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam membangun kerjasama Tim adalah perlunya meningkatkan kerja sama Tim yang efektif. Kunci utamanya adalah adanya komunikasi yang efektif (akan dibahas dalam mata sajian komunikasi yang efektif), mendengarkan secara aktif, mampu memotivasi anggota Tim serta menyelesaikan konflik secara efektif. Teknik penanganan konflik akan dibahas dalam pokok bahasan berikutnya.

Dilihat dari tahapannya (baik menurut Peter Senge maupun Ricard Y. Chang), apabila suatu Tim telah mencapai tahap ketiga (performing maupun thrive) sampai dengan tahap keempat (transforming maupun arrive), maka akan timbul suatu Kebanggaan Tim.

2. LATIHAN

1. Dalam membangun tim yang dinamis membutuhkan perencanaan yang strategis, pelaksanaan dan sistematis serta kinerja yang optimal, dengan beberapa tahapan, sebutkan tahapan-tahapan tersebut!

2. Sebutkan lima peran individu dalam tim yang berhasil!

3. Sebutkan faktor-faktor yang diperhatikan dalam pemeliharaan tim agar

anggota tim mampu membangun kebanggaannya!

3. RANGKUMAN

Dalam rangka menerapkan kerjasama dalam membangun sebuah Tim yang dinamis perlu mengacu pada pengertian Tim dinamis. Tim dinamis adalah Tim yang berkinerja tinggi, Tim yang memanfaatkan energinya secara maksimal untuk menghasilkan sesuatu. Tim yang penuh percaya diri, Tim yang saling tergantung satu sama lain. Adapun unsur-unsur Tim yang dinamis antara lain adalah menyatakan secara jelas misi dan tujuannya, beroperasi secara kreatif, memfokuskan pada hasil, memperjelas peran dan tanggung jawab, diorganisir secara baik, dibangun di atas kekuatan individu, saling mendukung kepemimpinan anggota yang lain, mengembangkan iklim Tim, menyelesaikan ketidaksepakatan, berkomunikasi secara terbuka, membuat keputusan secara obyektif, mengevaluasi efektivitasnya sendiri. Untuk mencapai Tim yang dinamis tentu saja mengacu pada perkembangan Tim dan perlunya membangun rasa kebersamaan dan mampu menumbuhkan kebanggaan Tim.

4. TES FORMATIF KEGIATAN BELAJAR 1

Untuk menguji hasil belajar pada kegiatan belajar 1 ini, coba Anda kerjakan tes formatif berikut ini, dengan cara memberi jawaban B apabila pernyataan benar dan S apabila pernyataan salah pada tes Benar-Salah serta memberi tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap benar pada tes pilihan ganda.

Benar - Salah

1. Tim dinamis adalah tim yang memiliki kinerja yang sangat tinggi, dapat memanfaatkan segala energi yang ada dalam tim tersebut untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai.

2. Tahapan perkembangan tim secara berurutan menurut Peter Senge

adalah forming, storming, performing, transforming.

3. Untuk membangun kebersamaan dalam tim maka setiap anggota tim

harus mampu menerima keragaman anggota tim.

4. Salah satu unsur tim yang dinamis adalah dibangun di atas kekuatan

kebersamaan.

5. Anggota tim yang berorientasi pada persamaan mengandalkan pada

semua anggota.

Pilihan Ganda

1. Yang bukan merupakan unsur tim yang dinamis menurut Richard Y.

Chang adalah…

a. Jelas Visi dan Tujuannya

b. Beroperasi secara kreatif

c. Fokus pada hasil

d. Kebersamaan adalah segalanya

2. Storming maksudnya…

a. Pencarian bentuk

c. mencari jati diri

b. Menunjukkan jati diri

d. penyesuaian budaya kerja

3. Tahapan menuju tim yang dinamis menurut Richard Y. Chang adalah…

a. Strive, Drive, Thrive, Arrive,

b. Drive, Thrive, Strive, Arrive

c. Drive, Thrive, Arrive, Strive

d. Drive, Strive, Thrive, Arrive

4. Lima peran dalam tim yang berhasil adalah, kecuali…

a. driver

c. leader

b. enabler

d. controller

5. Dalam membangun kebersamaan tim, tim harus memiliki karateristik yang

berorientasi pada tujuan, yang isinya adalah, kecuali… berorientasi pada tujuan, yang isinya adalah, kecuali…

kemungkinan akan konflik

b. Keseluruhan anggota akan memiliki tujuan yang sama

c. Keunikan yang muncul akan segera teratasi

d. Anggota yang berorientasi pada tujuan kelompok kecil

kemungkinan akan menghilang dengan sendirinya

6. Salah satu dari lima peran tim yang berhasil adalah executor, salah satu maksudnya ialah..

a. Mengembangkan gagasan

b. Menghitung kebutuhan tim

c. Ahli memecahkan masalah

d. Mau memelihara tim

7. Tim yang dinamis selalu memperbaharui peran dan tanggung jawab anggotanya sesuai dengan, kecuali….

a. perubahan tuntutan

c. kemampuan

b. sasaran

d. teknologi

8. Pada fase arrive tim akan mencapai puncak dan akan mencapai prestasi kerja yang luar biasa. Namun apabila tim belum bisa menjadi seperti itu maka sebaiknya….

a. Meninjau kembali tim dengan meminta bantuan dari tim lain

b. Mencari kesalahan dari fase-fase sebelumnya

c. Mencari tahu apakah semua anggota sudah terlibat dengan baik

atau belum

d. Menelaah kembali sasaran-sasaran yang telah ada.

9. Dalam tim dinamis apa yang dimaksud saling mendukung?

a. Tiap anggota mendukung kegiatan anggota yang lain

b. Kepemimpinan dibagi di antara para anggota

c. Pimpinan akan mendukung bawahannya

d. Pemimpin yang mutlak hanyalah satu orang top manager

10. Salah satu tahapan perkembangan tim menurut Richard Y. Chang adalah strive. Dalam tahap ini seluruh permasalahan dapat dihadapi dengan …

a. Arif dan bijaksana

c. Arif dan hati-hati

b. hati-hati dan bijaksna

d. Kebersamaan dan keterbukaan

5. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Coba cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban yang telah disediakan. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi pada kegiatan belajar ini. Perhatikan dan cocokan hasil jawaban Anda dengan kualifikasi hasil belajar yang telah terinci sebagaimana rumus di bawah ini.

TP= Jumlah Jawaban yang Benar X 100% Jumlah Keseluruhan Soal

Apabila tingkat pemahaman (TP) Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari mencapai:

Kriteria Nilai:

91 s.d.

: Sangat Baik

81 s.d.

90 : Baik

71 s.d.

80 : Cukup

61 s.d.

70 : Kurang

0 s.d.

60 : Sangat Kurang

Apabila hasil perhitungan Anda telah mencapai 81 atau lebih, berarti Anda telah menguasai materi kegiatan belajar 1 ini dengan baik. Namun, apabila nilai Anda kurang dari 81, Anda harus mempelajari kembali materi Kegiatan Belajar 1 ini. Untuk selanjutnya Anda dapat melanjutkan kegiatan belajar berikutnya.

INDIKATOR

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat:

a. menjelaskan mengenai pengertian konflik,

b. mengidentifikasi isyarat adanya konflik,

c. mengidentifikasi sumber-sumber konflik,

d. mengidentifikasi gaya tanggapan terhadap konflik, dan

e. mengidentifikasi langkah-langkah penyelesaian konflik.

1. URAIAN DAN CONTOH

A. Pengertian Konflik

Dalam suatu Tim yang berinteraksi satu sama lain dalam mencapai tujuannya selalu mengalami perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat yang berlarut-larut akan menyebabkan konflik. Anggota Tim perlu memahami bahwa konflik atau ketidaksepakatan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindarkan dan tidak memiliki sifat baik atau buruk (konflik bersifat netral). Konflik akan menghancurkan kemajuan Tim jika dibiarkan tidak terkelola, tetapi juga dapat mengarah pada pengambilan keputusan yang mantap jika dikelola secara efektif. Hasil dari suatu konflik sangat tergantung pada bagaimana Tim mengelolanya. Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan konflik? Isyarat apakah yang merupakan gejala konflik dalam suatu Tim? Bagaimana konflik merebak dan bagaimanakah respon terhadap konflik? Dalam pokok bahasan inilah akan dibahas hal tersebut.

Sebelum Saudara membaca pokok bahasan ini silahkan Saudara merenungkan terlebih dahulu hakekat tentang konflik menurut pikiran saudara.

Apabila Saudara mendengar kata konflik apa yang terpikirkan dalam benak Saudara dan bagaimanakah perasaan Saudara?

Dari jawaban saudara tersebut silahkan diidentifikasi mana perasaan yang cenderung positif dan mana yang cenderung negatif. Kecenderungan dari kita adalah konflik berkonotasi negatif.

Kata konflik menimbulkan kesan tidak menyenangkan. Reaksi kita pada umumnya adalah negatif. Pada umumnya merupakan bahaya dan menyakiti perasaan orang lain. Kita cenderung menghubungkan konflik dengan kekerasan, krisis, perkelahian, perang, kalah, menang, kehilangan kendali dan lain sebagainya. Kebanyakan dari kata-kata ini memberikan gambaran adanya kerusakan besar, merasa disakiti, dan hubungan menjadi rusak.

Haruskah demikian? Lalu apa sebenarnya konflik tersebut? Konflik selalu melibatkan dua orang atau lebih (perorangan atau

kelompok) yang terjadi apabila salah satu pihak merasa kepentingannya dihalang-halangi atau akan dihalang-halangi (Modul Leadership Laboratory, Lembaga Administrasi Negara). Selanjutnya Hanmer dan Hogan dalam bukunya How to Manage Conflict mengatakan bahwa yang dimaksud dengan konflik adalah segala macam bentuk pertikaian yang terjadi dalam organisasi, baik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok yang bersifat antagonis.

Dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa konflik terkait dengan persepsi pihak yang bersangkutan yang merasa kepentingannya dihalang-halangi atau akan dihalang-halangi, terlepas dari atau tidak ada halangan tersebut. Apabila konflik ini kita biarkan maka akan menghancurkan kemajuan Tim, namun juga dapat mengarahkan pada pengambilan keputusan yang mantap bila dikelola dengan baik. Hasil dari suatu konflik tergantung pada bagaimana mengelolanya. Untuk itu perlu mengenali konflik secara dini.

B. Mengenali Konflik

Isyarat adanya konflik antara lain :

1. Anggota kelompok memberikan komentar dan saran dengan penuh

emosi

2. Anggota Tim menyerang gagasan orang lain sebelum gagasan tersebut

diselesaikan

3. Anggota Tim saling menuduh bahwa mereka tidak memahami masalah

yang sebenarnya

4. Anggota Tim selalu beroperasi dan menolak untuk berkompromi

5. Anggota Tim saling menyerang secara langsung pada pribadinya

(Sukses Melalui Kerjasama Tim, Richard Chang, PT Pustaka Binaman Pressindo), Hal. 30.

Konflik akan tambah merebak apabila:

1. Tindakan bermusuhan;

a. Anggota Tim memasuki permainan menang-kalah;

b. Mereka lebih senang memenangkan kemenangan pribadi daripada memecahkan masalah.

2. Memegang posisinya dengan kuat;

Anggota Tim tidak melihat perlunya mencapai tujuan yang menguntungkan, mereka memegang teguh posisinya, mempersempit komunikasi dan membatasi keterlibatannya satu sama lain.

3. Keterlibatan emosional Anggota Tim mempertahankan posisinya secara emosional.

C. Sumber-sumber Konflik

Menurut Bolton dalam bukunya ”Manajemen Konflik”, sumber-sumber konflik adalah sebagai berikut:

1. Menghalangi pencapaian sasaran perorangan;

2. Kehilangan status;

3. Kehilangan otonomi atau kekuasaan;

4. Kehilangan sumber-sumber;

5. Merasa diperlakukan tidak adil;

6. Mengancam nilai dan norma;

7. Perbedaan persepsi dan lain sebagainya

D. Gaya Tanggapan Terhadap Konflik

Konflik apabila dihindari maka akan berdampak terhadap keefektifan suatu Tim sehingga produktivitas Tim akan menurun. Sebaliknya konflik akan menjadi sehat apabila pihak-pihak yang terlibat mau menjajaki ide-ide baru, menguji posisi dan keyakinan mereka serta memperluas wawasan imajinasi mereka. Konflik yang ditangani secara konstruktif akan merangsang anggota Tim lebih kreatif sehingga akan memperoleh hasil yang terbaik.

Oleh karena itu, dalam menghadapi suatu konflik, anggota Tim dapat memiliki 5 (lima) gaya tanggapan seperti yang diklasifikasikan Robert B. Maddux dalam bukunya ”Team Building”:

GAYA CIRI PERILAKU ALASAN PENYESUAIAN

Menghindar Tidak mau berkonfrontasi. Perbedaan yang ada terlalu kecil Mengabaikan atau

atau terlalu besar untuk melewatkan pokok

diselesaikan.

permasalahan. Usaha penyelesaian mungkin Menyangkal bahwa hal

mengakibatkan rusaknya tersebut merupakan

hubungan atau menciptakan masalah.

masalah yang lebih kompleks. Mengakomodasi

Bersikap menyetujui, Tidak sepadan jika mengambil tidak agresif, Kooperatif

resiko yang akan merusak bahkan dengan

hubungan dan menimbulkan mengorbankan keinginan

ketidakselarasan secara pribadi.

keseluruhan.

Menang/Kalah Konfrontatif, menuntut dan Yang kuat menang. Harus agresif.

membuktikan superioritas. Harus menang dengan cara

Paling benar secara etis dan apapun.

profesi.

Kompromi Mementingkan pencapaian Tidak ada ide perorangan yang sasaran utama semua pihak sempurna. serta

Seharusnya ada lebih dari satu memelihara hubungan baik.

cara yang baik dalam melakukan Agresif namun kooperatif.

sesuatu. Anda harus berkorban untuk dapat menerima.

Penyelesaan Kebutuhan kedua belah Ketika pihak-pihak yang terlibat masalah

pihak adalah sah dan mau membicarakan secara

(Kolaborasi win- penting. Penghargaan yang tebuka pokok permasalahan, win)

tinggi terhadap sikap saling solusi yang saling mendukung.

menguntungkan dapat Tegas dan kooperatif.

ditemukan tanpa satu pihak pun dirugikan.

Sumber: Robert. B. Maddux, Team Building, halaman 56).

Bagaimana cara anda menyelesaikan konflik secara win-win solutions? Tentu saja dengan menggunakan gaya tanggapan penyelesaian masalah atau kolaborasi.

E. Langkah-Langkah Penyelesaian Konflik

Tim dinamis konflik tidak dibiarkan berlarut-larut tetapi diselesaikan secara terbuka. Adapun beberapa langkah dalam penyelesaian konflik tersebut secara skematis menurut Richard Y. Chang adalah sebagai berikut:

LANGKAH 1 LANGKAH 2

MENGAKUI ADANYA MENGIDENTIFIKASI KONFLIK KONFLIK

YANG SEBENARNYA

LANGKAH 3 LANGKAH 4 BERSAMA MENGKAJI CARA

MENDENGAR SEMUA SUDUT UNTUK MENYELESAIKAN PANDANG

KONFLIK

LANGKAH 5 LANGKAH 6 DAPATKAN KESEPAKATAN

JADWALKAN SESSI TINDAK DAN TANGGUNG JAWAB

LANJUT UNTUK MENGKAJI UNTUK MENEMUKAN

SOLUSI SOLUSI

(Sumber: Sukses melalui kerjasama Tim, Richard Y. Chang, PT Pustaka Binaman Pressindo, halaman 35).

Langkah 1: Mengakui adanya konflik.

Langkah ini merupakan langkah awal untuk penyelesaian konflik, tanpa anda mengakui adanya suatu konflik maka masalah tidak akan terpecahkan. Tim yang dinamis akan membahas konflik secara dini sehingga tidak merupakan penghalang bagi keberhasilan suatu Tim yang dinamis. Kearifan dari semua pihak sangat diperlukan dalam hal ini. Bacalah dan analisa dialog antara pimpinan Tim dan anggota Tim berikut ini:

Irawan adalah pimpinan bagian penjualan, akhir-akhir ini target penjualan menurun dengan tajam. Beliau mengumpulkan seluruh anggota Tim untuk membahas masalah tersebut. Beliau memberikan kesempatan anggota Tim untuk mengemukakan ide- idenya. Santi dengan suara lantang dan penuh emosi mengatakan bahwa Adilah penyebab seluruh penurunan target penjualan tersebut, karena dalam promosinya kurang menggigit. Santi mendapat dukungan dari dua anggota Tim yang lain. Namun Santo salah satu anggota Tim yang lain mengatakan bahwa kesalahan ini tidak bisa dilimpahkan pada Adi saja karena banyak variable yang mempengaruhi terhadap penurunan target tersebut antara lain adanya krismon, mutu produk, pesaing dan lain sebagainya. Adi menahan emosi atas semua itu. Dengan penuh emosi Santi meningalkan ruang pertemuan tersebut diikuti oleh beberapa anggota Tim yang lain.

(Sukses Melalui Kerjasama Tim, Richart Chang, PT Pustaka Binaman Pressindo), Hal. 30. Dari kasus di atas adakah konflik yang terjadi? Konflik apa yang dapat Saudara identifikasi?

Langkah 2: Mengidentifikasi konflik secara sebenarnya.

Langkah ini dalam kegiatan penelitian sering disebut dengan identifikasi masalah. Kegiatan ini sangat diperlukan dan memerlukan keahlian khusus. Mengapa demikian? Konflik dapat muncul dari akar masalah, tetapi juga karena masalah emosi. Kasus di atas setelah diidentifikasi ternyata lebih banyak dipengaruhi oleh dendam pribadi antara kelompok Santi dengan Adi, karena akhir-akhir ini Adi dan teman-temannya sering mendapat penghargaan pimpinan atas prestasinya. Oleh karena itu perlu memilah antara masalah inti dengan masalah emosional. Masalah inti adalah masalah yang mendasari suatu konflik (misalnya ketidaksepakatan adanya tugas) sedangkan isu emosional merupakan masalah yang akan memperumit masalah tersebut. Misalnya salah satu anggota Tim mendapat tugas yang sangat penting (masalah inti), orang lain merasa tersinggung (masalah emosional). Untuk hal ini maka hendaknya Saudara mengatasi masalah yang inti terlebih dahulu. Setelah langkah ini terselesaikan maka langkah selanjutnya adalah:

Langkah 3: Dengar semua pendapat.

Lakukan kegiatan sumbang saran. Libatkan mereka yang terlibat konflik untuk mengungkapkan pendapatnya, hindarilah pendapat benar dan salah. Bahas juga mengenai dampak konflik terhadap Tim serta kinerja Tim. Fokuskan pembicaraan pada fakta dan perilaku bukan pada perasaan atau unsur pribadi. Hindari mencari-cari kesalahan orang lain, tetapi temukan mana yang terbaik jika dipandang dari sisi positif.

Langkah 4: Bersama-sama mencari cara untuk menyelesaikan konflik.

Dalam kegiatan ini diskusi terbuka sangat diharapkan. Karena dengan diskusi terbuka bisa memperluas informasi dan alternatif serta bisa mengarahkan pada rasa percaya dan hubungan yang sehat diantara yang terlibat. Dalam Tim yang efektif tidak seluruh anggota kelompok menyukai satu sama lain, tetapi yang utama adalah mampu bekerja sama secara efektif.

Langkah 5: Mendapatkan kesepakatan dan tanggung-jawab untuk menemukan solusi.

Memaksakan kesepakatan akan berakibat fatal. Oleh karena itu doronglah mereka untuk bekerja sama memecahkan permasalahan secara jitu. Buatlah semua anggota Tim senang terhadap solusi yang dihasilkan. Oleh karena itu solusi harus diusahakan secara bersama-sama. Salah satu cara yang disarankan agar orang lain mau menerima saran yang diajukan adalah memposisikan dirinya pada peran orang lain, masing-masing anggota Tim mempresentasikan pandangan orang lain.

Langkah 6: Menjadwal sesi tindak lanjut untuk mengkaji solusi.

Pemberian tanggung jawab untuk melaksanakan komitmen sangat dihargai oleh anggota Tim. Mengkaji resolusi sangat diperlukan untuk mengetahui tingkat keefektifan resolusi yang telah diberikan.

2. LATIHAN

Sebelum Saudara melanjutkan membaca pokok bahasan III hendaknya Saudara menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Widyaiswara tentang pikiran dan perasaan dalam menghadapi konflik. Untuk analisanya Saudara akan dipandu oleh Widyaiswara. Dari hasil analisa inilah kita akan mengetahui kecenderungan setiap individu dalam menghadapi suatu konflik.

Lengkapi pertanyaan berikut:

1. Apabila saya mendengar kata “Konflik”, maka saya berpikir:

2. Apabila saya mendengar kata “Konflik”, maka saya merasa:

1. Apakah yang dimaksud dengan konflik menurut Hanmer & Hogan?

2. Hal-hal apakah yang menjadi sumber konflik menurut Bolton?

3. Apakah yang dimaksud dengan gaya tanggapan konflik?

4. Bagaimana langkah-langkah penyelesaian konflik?

3. RANGKUMAN

Konflik terjadi pada setiap individu dan sulit dihindarkan. Penanganan konflik secara dini akan membantu Tim dalam meningkatkan kinerjanya. Konflik selalu melibatkan dua orang atau lebih yang terjadi apabila salah satu pihak merasa kepentingannya dihalang-halangi atau akan dihalang-halangi. Sumber- sumber konflik antara lain adalah (1) Menghalang-halangi sasaran perorangan, (2) Kehilangan status, (3) Perbedaan sudut pandang, (4) Kehilangan otonomi atau kekuasaan, (5) Kehilangan sumber-sumber apalagi sumber yang langka, (6) Ketidakadilan, (7) mengancam nilai-nilai dan lain sebagainya. Konflik yang Timbul tidak bisa dihindari karena:

PERBEDAAN CARA PERBEDAAN KEBUTUHAN,

PANDANGAN TERHADAP TUJUAN DAN NILAI-NILAI

MOTIF, UJARAN, TINDAKAN

4. TES FORMATIF KEGIATAN BELAJAR 2

Untuk menguji hasil belajar pada kegiatan belajar 2 ini, coba Anda kerjakan tes formatif berikut ini, dengan cara memberi jawaban B apabila pernyataan benar dan S apabila pernyataan salah pada tes Benar-Salah serta memberi tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap benar pada tes pilihan ganda.

Benar - Salah

1. Konflik selalu melibatkan 2 orang atau lebih.

2. Apabila anggota memberikan komentar dengan santai dan tenang

merupakan salah satu isyarat adanya konflik .

3. Melakukan manufer negatif adalah salah satu cara merespon konflik.

4. Salah satu gaya tanggapan konflik adalah menghindar karena usaha

penyelesaian akan menciptakan masalah yang lebih kompleks.

5. Apabila ada orang yang merasa terhalangi orang lain maka hal itu sudah dikatakan konflik. Meskipun keadaan sebenarnya tidak ada konflik nyata.

Pilihan Ganda

1. Yang bukan merupakan isyarat adanya konflik adalah… 1. Yang bukan merupakan isyarat adanya konflik adalah…

masalah yang sebenarnya.

b. Anggota tim kadang beroperasi dan selalu mau berkompromi

c. Anggota tim selalu menambahkan gagasan orang lain

d. Anggota tim menyerang tim yang lain

2. Salah satu gaya tanggapan konflik adalah menghindar, ciri perilaku menghindar di antaranya adalah…

a. Tidak agresif

b. Tidak mau berkonfrontasi

c. Konfrontatif

d. Tegas dan kooperatif

3. Konflik yang mengemuka tidak bisa dihindari, hal itu bukan disebabkan oleh….

a. Perbedaan kebutuhan, tujuan,dan nilai-nilai

b. Perbedaan cara pandang terhadap motif, ujaran, tindakan, dan

situasi

c. Perbedaan harapan terhadap hasil suka versus tidak suka

d. Kebutuhan kedua belah pihak adalah sah dan penting

4. Konflik akan bertambah merebak apabila….

a. Anggota tim memasuki permainan menang kalah

b. Anggota tim mempertahankan emosinya secara emosional

c. Jawaban a dan b benar

d. Jawaban a dan b salah

5. Menurut Bolton, sumber konflik di antaranya adalah….

a. Menghalangi pencapaian sasaran perorangan

b. Anggota tim memasuki permainan menang kalah

c. Anggota tim mempertahankan emosinya secara emosional

d. Tidak mau berkonfrontasi

6. Menurut Hanmer & Hogan konflik adalah….

a. Segala macam bentuk pertikaian yang terjadi dalam organisasi, baik antar individu, atau individu dengan pimpinan yang bersifat antagonis a. Segala macam bentuk pertikaian yang terjadi dalam organisasi, baik antar individu, atau individu dengan pimpinan yang bersifat antagonis

c. Segala macam bentuk pertikaian yang terjadi dalam organisasi,

baik antar individu, maupun antar tim satu dengan tim yang lain

d. Segala macam bentuk pertikaian yang terjadi dalam organisasi, baik antar individu, antar individu dengan kelompok, maupun kelompok yang bersifat antagonis

7. Terpadat beberapa langkah menyelesaikan konflik, di bawah ini yang bukan merupakan langkah untuk menyelesaikan konflik adalah….

a. Mengakui adanya konflik

b. Mengidentifikasi konflik secara sebenarnya

c. Pimpinan meminta badan eksternal untuk melakukan audit

terhadap anggota timnya

d. Mendapatkan kesepakatan dan tanggung jawab untuk menemukan solusi

8. Pernyataan di bawah ini yang benar adalah....

a. Menghalangi pencapaian seseorang merupakan bagian dari cara

merespon konflik

b. Merasa diperlakukan tidak adil akan membuat konflik bertambah

merebak

c. Perbedaan persepsi tidak akan bisa dipersatukan

d. Mengancam nilai dan norma merupakan sumber konflik

9. Bersikap menyetujui merupakan salah satu ciri perilaku dari gaya tanggapan konflik, yaitu gaya tanggapan konflik ….

a. Menang/kalah

c. Mengakomodasi

b. Kompromi

d. Penyelesaian masalah

10. Salah satu langkah menyelesaikan konflik adalah melakukan diskusi terbuka, karena bisa memperluas informasi dan alternatif. Hal ini terdapat pada langkah..

a. Mengakui adanya konflik

b. Mengidentifikasi konflik secara sebenarnya

c. Dengar semua pendapat

d. Bersama mencari cara penyelesaian konflik

5. UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT

Coba cocokkan hasil jawaban Anda dengan kunci jawaban yang telah disediakan. Hitunglah jawaban Anda yang benar, kemudian gunakan rumus untuk mengetahui tingkat pemahaman Anda terhadap materi pada kegiatan belajar ini. Perhatikan dan cocokan hasil jawaban Anda dengan kualifikasi hasil belajar yang telah terinci sebagaimana rumus di bawah ini.

TP= Jumlah Jawaban yang Benar X 100% Jumlah Keseluruhan Soal

Apabila tingkat pemahaman (TP) Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari mencapai:

Kriteria Nilai:

91 s.d.

: Sangat Baik

81 s.d.

90 : Baik

71 s.d.

80 : Cukup

61 s.d.

70 : Kurang

0 s.d.

60 : Sangat Kurang

Apabila hasil perhitungan Anda telah mencapai 81 atau lebih, berarti Anda telah menguasai materi kegiatan belajar 2 ini dengan baik. Namun, apabila nilai Anda kurang dari 81, Anda harus mempelajari kembali materi Kegiatan Belajar 2 ini. Untuk selanjutnya Anda dapat melanjutkan kegiatan belajar berikutnya.

INDIKATOR

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan dapat:

a. menjelaskan pengertian tim,

b. menjelaskan perbedaan kelompok dan tim,

c. memahami hakekat dan ciri organisasi sebagai tim yang efektif,

d. menjelaskan ciri-ciri tim yang efektif,

e. menjelaskan kriteria tim yang efektif,

f. memahami manfaat membangun tim yang efektif.

1. URAIAN DAN CONTOH

A. Pengertian Tim

TIM?

KELOMPOK?

Dalam pembelajaran ini Saudara akan diajak untuk mencermati apakah Tim sama dengan kelompok. Berikut ini akan dikutip beberapa pengertian kelompok sebagai berikut:

1. W. H. Y. Sprott memberikan pengertian kelompok sebagai beberapa orang yang bergaul satu dengan yang lain;

2. Kurt Lewin berpendapat bahwa “The essence of a group is not the similarity or dissimilarity of its members but their interdepence”;

3. H. Smith menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan kelompok adalah suatu unit yang terdapat beberapa individu, yang mempunyai kemampuan untuk berbuat dengan kesatuannya dengan cara dan atas dasar kesatuan persepsi.

4. Kelompok adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang satu sama lain saling berinteraksi dalam mencapai tujuan bersama.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Kelompok adalah suatu unit yang merupakan sekelompok/sekumpulan dua orang atau lebih yang satu sama lain berinteraksi dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan secara bersama-sama dalam suatu wadah tertentu. Dari pengertian itu, maka kelompok yang dibahas dalam modul ini adalah kelompok formal, yaitu suatu kelompok yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Memiliki keberadaan untuk melaksanakan tugas-tugas organisasi atau pekerjaan-pekerjaan yang tidak berkaitan;  Orang-orang yang ditunjuk oleh organisasi yang bersangkutan untuk

menjalankan peran resmi tertentu, misalnya sebagai Kepala Bagian, Kepala Seksi dan lain sebagainya;

 Memiliki struktur, hubungan tugas dan hirarkis yang telah digariskan secara jelas. (Achieving goals through team work, dialih bahasakan oleh Wandi S. Brata dan rekan dalam buku “Mencapai Sasaran melalui Kerjasama Tim”).

Dari pengertian di atas muncul dalam benak kita apakah kelompok sama dengan Tim? Kelompok belum tentu merupakan Tim, namun Tim pasti merupakan suatu kelompok. Ini berarti bahwa kelompok akan menikmati keberhasilan yang luar biasa jika menjadi satu kesatuan yang lebih produktif yang disebut dengan Tim. Tim adalah kumpulan orang-orang yang memiliki kebutuhan tertentu.

B. Perbedaan Kelompok dan Tim

Robert B. Maddux dalam bukunya “Team Building” membedakan keduanya adalah sebagai berikut:

1. KELOMPOK

a. Anggota menganggap pengelompokan mereka semata-mata untuk kepentingan Administratif. Individu bekerja secara mandiri, kadang- kadang berbeda tujuan dengan individu yang lainnya;

b. Anggota cenderung memperhatikan dirinya sendiri karena tidak dilibatkan dalam penetapan sasaran. Kadang-kadang pendekatannya hanya sebagai tenaga bayaran;

c. Anggota diperintah untuk mengerjakan pekerjaan, bukan diminta saran

untuk mencapai sasaran yang terbaik;

d. Anggota tidak percaya pada motif rekan-rekan kerjanya karena tidak memahami peran anggota lainnya. Menyatakan pendapat atau menyampaikan kritik dianggap sebagai upaya memecah belah;

e. Anggota kelompok sangat berhati-hati dalam menyampaikan

pendapatnya, karena kurang saling toleransi;

f. Apabila menerima Diklat yang memadai dalam penerapannya sangat dibatasi oleh pimpinan;

g. Anggota berada dalam suatu konflik tanpa mengetahui sebab dan cara

pemecahan masalahnya;

h. Anggota tidak didorong untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan

keputusan.

2. TIM

a. Anggota menyadari ketergantungan diantara mereka dan memahami bahwa sasaran pribadi maupun Tim paling baik dicapai dengan cara saling mendukung. Waktu akan sangat efektif karena masing-masing sangat memahami dan tidak mencari keuntungan diatas anggota Tim yang lain;

b. Anggota Tim ikut merasa memiliki pekerjaan dan organisasinya karena

mereka memiliki komitmen terhadap sasaran yang akan dicapai;

c. Anggota memiliki kontribusi terhadap keberhasilan organisasi; c. Anggota memiliki kontribusi terhadap keberhasilan organisasi;

e. Anggota menjalankan komunikasi dengan tulus. Mereka saling

memahami sudut pandang masing-masing;

f. Para anggota didorong untuk menambah keterampilan dan menerapkannya dalam Tim, mereka menerima dukungan penuh dari Tim;

g. Mereka menyadari bahwa konflik dalam Tim merupakan hal yang wajar, karena dengan konflik merupakan kesempatan untuk mengembangkan ide dan kreativitas. Apabila terjadi suatu konflik akan diselesaikan secara konstruktif;

h. Anggota berpartipasi aktif dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi Tim. Meskipun mereka menyadari bahwa keputusan tetap ditangan pemimpin apabila Tim menemui jalan buntu. Tujuannya adalah memperoleh hasil yang positif.

Perbedaan kelompok dan tim:

No. Kelompok Tim

1 Individu bekerja secara mandiri Anggota menyadari ketergantungan diantara mereka

2 Anggota hanya memperhatikan diri sendiri Anggota ikut merasa memiliki pekerjaan dan organisasi

3 Anggota diperintah melakukan pekerjaan Anggota berkontribusi dalam keberhasilan kantor

4 Anggota tidak percaya pada rekan- Anggota bekerja dalam suasana saling rekannya

percaya

5 Anggota kurang bertoleransi Anggota menjalankan komunikasi dengan baik

didorong meningkatkan dibatasi pimpinan

6 Apabila menerima diklat, penerapannya

Anggota

keterampilan

7 Anggota menghadapi konflik tanpa tahu Anggota menyadari bahwa konflik adalah hal sebab dan pemecahannya

yang wajar

8 Anggota tidak

berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan

pengambilan keputusan

C. Hakekat Dan Ciri Organisasi Sebagai Tim Efektif