Jasa-jasa Bank (Fee Based Income)

JASA-JASA BANK

  

Jasa-jasa Bank (Fee Based Income)

LATAR BELAKANG

   Tugas utama bank adalah menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit (pinjaman). Selain itu, bank juga menawarkan jasa-jasa untuk membantu kelancaran lalu lintas pembayaran, baik lokal maupun internasional. Jasa tersebut umumnya . dikenal dengan istilah jasa keuangan

KEUNTUNGAN BANK

  

  Bank melaksanakan jasa ini tidak hanya untuk menarik perhatian nasabah sematamata, namun juga untuk mencari keuntungan yang disebut dengan fee based

  

  Keuntungan pokok perbankan didapat dari selisih bunga simpanan dengan bunga kredit (spread based).

  

  Bank juga memperoleh keuntungan dari biaya transaksi yang diberikan dalam jasa-jasa bank lainnya (fee based).

  

  Bentuk keuntungan dari jasa-jasa bank ini  biaya administrasi, by.kirim, by.tagih, by.provisi, by.sewa, by.iuran, dll

   Kliring, Inkaso, Transfer

   Ekspor Impor (L/C)

   Penyewaan Safe Deposit Box (Kotak Penyimpanan)

   Jual Beli Uang Kertas Asing

   Jual Beli Travellers Cheque

   Spot Transaction

   Forward Transaction

  TRANSFER

  Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk

  memindahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer. 

  

  Baik transfer uang keluar atau masuk akan mengakibatkan adanya hubungan antar cabang yang bersifat timbal balik, artinya bila satu cabang mendebet cabang lain mengkredit.

  

  Transfer merupakan jasa pengiriman uang atau pemindahan uang lewat bank baik pengiriman uang dalam kota, luar kota atau keluar negeri.

   Lama pengiriman dan besarnya biaya kirim

sangat tergantung dari sarana yang digunakan.

  Pemilihan sarana yang akan digunakan dalam

jasa transfer ini tergantung, kemauan nasabah

apakah lewat Telex, Telepon, atau On line komputer, sarana yang dipilih akan

memengaruhi kecepatan pengiriman dan besar

kecilnya biaya pengiriman.

   Keuntungan yang diperoleh bank lewat pengiriman

uang atau transfer lewat bank, jika dibandingkan

dengan jasa pengiriman lainnya adalah sebagai berikut:

  1. Pengiriman uang lebih cepat. 2. Aman sampai tujuan. 3. Pengiriman dapat dilakukan lewat telepon melalui pembebanan rekening.

  4. Prosedur mudah dan murah.

  KLIRING

  Kliring adalah suatu cara penyelesaian utang-piutang

  antara bank-bank peserta kliring dalam bentuk warkat atau surat-surat berharga disuatu tempat tertentu. Kliring terjadi antara dua bank berbeda yang lokasinya sama kota. 

   Kliring adalah pertukaran warkat atau Data Keuangan

  Elektronik (DKE) antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.

  

  Sesuai Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 (UU BI), menyebutkan bahwa tugas Bank Indonesia yaitu mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

  

  Untuk mewujudkan sistem pembayaran yang efisien, cepat aman dan andal yang mendukung stabilitas sistem keuangan maka sesuai Pasal 16 UU BI, Bank Indonesia menyelenggarakan sistem kliring antar Bank yang dikenal dengan nama Kliring Nasional Bank Indonesia atau dikenal dengan SKNBI. Penyelenggaraan kliring oleh Bank Indonesia diatur dalam peraturan Bank Indonesia.

   KNBI diselenggarakan oleh:

  a. Penyelenggara Kliring Nasional (PKN) PKN bertugas mengelola dan menyelenggarakan SKNBI secara nasional yang saat ini dilaksanakan oleh Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran c.q Bagian penyelenggaraan setelmen yang bertempat di Gedung D Bank Indonesia, Jl.

  MH Thamrin No.2 Jakarta Pusat. b. Penyelenggara Kliring Lokal (PKL) PKL bertugas mengelola dan menyelenggarakan SKNBI disuatu wilayah Kliring local. Berdasarkan pihak yang menjadi penyelenggara, PKL dibedakan menjadi 2, yaitu PKL BI dan PKL selain BL PKL BI adalah PKL yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia yaitu Kantor Bank Indonesia dan Bagian Kliring Jakarta yang berada dikantor Pusat Bank Indonesia.

TUJUAN DILAKSANAKAN KLIRING OLEH BANK INDONESIA ANTARA LAIN:

  1. Untuk memajukan dan memperlancar lalu lintas pembayaran giral.

  2. Agar perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilaksanakan lebih mudah, lebih aman, dan efisien.

  3. Salah satu pelayanan bank kepada nasabahnya.

  Warkat-warkat yang dapat dikliringkan atau diselesaikan dilembaga kliring adalah warkat-warkat yang berasal dari dalam kota seperti:

  

  1.      Cek

  

  2.      Bilyet giro

  

  3.      Surat Bukti Penerimaan Transfer dari luar kota

  

  4.      Lalu Lintas Giral (LLG)

  

  Warkat-warkat yang dikliringkan tidak selamanya tertagih, bahkan setiap kali transaksi kliring terdapat beberapa warkat yang ditolak pembayarannya.

  Alasan penolakan kliring terutama untuk cek dan bilyet giro pada saat penerimaan warkat-warkat kliring disebabkan:

   1.      Asal cek atau BG bukan dari bank yang bersangkutan.  2.      Tanggal cek atau BG belum jatuh tempo.  3.      Materai tidak ada atau tidak cukup.  4.      Jumlah yang tertulis diangka dan huruf berbeda.  5.      Tanda tangan tidak sama/lengkap.  6.      Coretan atau perubahan tidak ditandatangani.  7.      Cek atau BG sudah kadaluwarsa.  8.      Resi cek atau BG belum kembali.  9.      Endorsement cek tidak benar.  10.  Rekening sudah ditutup.  11.  Dibatalkan penarik.  12.  Rekening diblokir oleh berwajib.

  

  Hasil kliring dilakukan setiap hari, untuk mengetahui apakah bank tersebut menang kliring atau sebaliknya kalah kliring.

  

  Bagi bank yang menang kliring artinya jumlah tagihan warkat kliringnya melebihi pebayaran warkat kliringnya, sehingga terdapat saldo kemenangan. Sebaliknya bagi bank yang kalah kliring justru pembayaran warkat kliring lebih besar dari penerimaan warkat kliringnya.

  

  Bagi bank yang kalah kliring akan menutup sejumlah kekalahan kliring pada hari yang bersangkutan dan apabila tidak dapat ditutupi, maka bank yang kalah kliring tersebut dapat memperoleh peminjam call money yang waktunya relative singkat.

SKEMA SISTEM KLIRING ELEKTRONIK

  1 Barang CEK Bank A

  2

  2 CEK Bank A

3 Penyerahan warkat kliring

  BANK X Pak U mempunyai tabungan di Bank X

  BANK A Pak E mempunyai giro di Bank A

  BI

  (Session I) CEK Bank A

  4 CEK Bank A Penerimaan Warkat (Pertemuan I/pagi)

  5 Penerimaan/Penolakan Warkat (Session II)

  6

  

Pinjaman call money dibayar pada saat bank

yang memberikan call money menagihnya.

  Apabila pada saat jangka waktu yang telah ditentukan bank yang bersangkutan belum

dapat membayar, maka pinjaman call money

tersebut menjadi pinjaman biasa dan hal ini

akan menyebabkan hilangnya kepercayaan bank yang memberikan fasilitas pinjaman call money tersebut, termasuk bank-bank lainnya.

    * INKASO

   Inkaso adalah pemberian kuasa pada bank oleh nasabah (baik

  perusahaan maupun perorangan) untuk melakukan penagihan terhadap surat-surat berharga (baik yang berdokumen maupun yang tidak berdokumen) yang harus dibayar setelah pihak yang bersangkutan (pembayar atau tertarik) berada ditempat lain (dalam atau luar negeri) menyetujui pembayarannya.

  

   Inkaso adalah penagihan cek/BG oleh suatu bank yang berada di wilayah kliring atau kota tertentu kepada penerbit yang berada di wilayah kliring atau kota yang berbeda. Pengertian inkaso adalah warkat-warkat bank yang berasal dari luar kota atau luar negeri.

  

  Contoh jasa inkaso adalah apabila kita memperoleh selembar cek yang diterbitkan oleh Bank BNI di kota Surabaya, maka cek tersebut dapat dicairkan di bank yang berada di Jakarta melalui jasa inkaso. Dalam hal ini bank yang dijakartalah yang menagihkanya ke Bank BNI Surabaya proses penagihan ini kita sebut inkaso dalam negeri. Sedangkan jika cek atau bilyet giro yang kita peroleh dan diterbitkan oleh bank diluar

WARKAT-WARKAT YANG DAPAT DIINKASOKAN ATAU

   1.      Cek. 2.      Bilyet giro. 3.      Wesel. 4.      Deviden. 5.      Kupon 6.      Dan surat berharga lainnya.

  Lama penagihan warkat dan besarnya biaya tagih yang dibebankan kepada nasabah tergantung bank yang bersangkutan. Biasanya lama nagihan berkisar antara 1-4 minggu.

  

Proses penyelesaian inkaso yang dilakukan bank dibagi kedalam dua bagian

yaitu:

1.      Inkaso berdokumen, dimana surat-surat yang diinkasokan disertai

oleh dokumen yang mewakili surat/barang tersebut.

  2.      Inkaso tidak berdokumen, surat yang diinkasokan tidak diwakili

   Penyelesaian Inkaso keluar negeri yang merupakan penagihan warkat keluar

negeri dan merupakan proses inkaso keluar, sedangkan penerimaan warkat

dari luar negeri merupakan inkaso masuk dari luar negeri.

  Jika tidak mempunyai cabang diluar negeri maka inkaso keluar dapat dilakukan melalui bank koresponden. Persyaratan untuk inkaso ke luar negeri bank yang bersangkutan haruslah berstatus bank devisa.

INKASO KELUAR

   Inkaso keluar merupakan kegiatan bank pemrakarsa melaksanakan

penagihan sesuai dengan amanat yang diterimanya, baik untuk keuntungan

nasabah bank maupun pihak sendiri. Kegiatan inkaso keluar meliputi : a.       Penerimaan amanat dan warkat inkaso dari pemberi amanat.

b.      Meneruskan amanat kepada kantor cabang bank sendiri di kota tempat

pihak tertagih. c.       Penerimaan hasil inkaso dari kantor cabang pelaksanaan inkaso. d.      Penyerahan pembayaran hasil inkaso kepada pihak pemberi amanat.

INKASO MASUK

   Inkaso masuk merupakan kegiatan bank pemrakarsa melaksanakan penagihan sesuai dengan amanat yang diterimanya, baik untuk keuntungan nasabah bank maupun pihak sendiri. Kegiatan inkaso keluar meliputi :

  

a.       Penerimaan tagiham masuk dari cabang sendiri di kota

lain. Dalam hal ini, bank penerima tagihan masuk merupakan

bank pelaksana inkaso.

   b.      Pelaksanaan ( realisasi ) penagiha. Jika pihak tertagih ( tertarik ) sebagai nasabah sendiri, bank pelaksanan membebani rekening nasabah yang bersangkutan sejumlah

nominal inkaso. Dalam hal pihal tertarik adalah nasabah bank

lain, bank pelaksana melakukan penagihan kepada bank tempat

EKSPOR IMPOR (L/C)

   Letter Of Credit (L/C) / Ekspor Impor

   Adalah Surat kredit yang diberikan kepada para eksportir dan

importir yang digunakan untuk melakukan pembayaran atas

transaksi ekspor-impor yang mereka lakukan. Dalam tran- saksi ini terdapat berbagai macam jenis L/C, sehingga nasabah dapat meminta sesuai dengan kondisi yang diinginkannya, Dalam melakukan transaksi perdagangan ekspor-impor, sistem pembayaran yang umum digunakan adalah Letter of Credit (L/C) atau Documentary Credit. 

   Walaupun transaksi yang dilakukan antara kedua belah pihak

dimungkinkan untuk tidak menggunakan L/C, namun untuk

melindungi kedua belah pihak biasanya transaksi dengan L/C

lebih disenangi, dimana bank ikut terlibat dan mengurangi

LETTER OF CREDIT MEMILIKI BEBERAPA PERAN DALAM PERDAGANGAN

  INTERNASIONAL, DIANTARANYA : memudahkan pelunasan pembayaran transaksi ekspor mengamankan dana yang disediakan importir untuk membayar barang impor menjamin kelengkapan dokumen pengapalan

  Pihak-pihak dalam Letter of Credit Dalam suatu mekanisme L/C terlibat secara langsung beberapa pihak ialah: Pembeli atau disebut juga buyer, importer Penjual atau disebut juga seller atau exporter Bank pembuka atau disebut juga opening bank, issuing bank Bank penerus atau disebut juga advising bank Bank pembayar atau paying bank Bank pengaksep atau accepting bank Bank penegosiasi atau negotiating bank Bank penjamin atau confirming bank

SAFE DEPOSIT BOX

  (KOTAK PENYIMPANAN)

PENYEWAAN SAFE DEPOSIT BOX (KOTAK PENYIMPANAN)

   Safe Deposit Box adalah kotak penyimpanan yang aman.

  

  Dalam praktek sehari hari safe deposit box ini merupakan sebuah layanan jasa yang diberikan oleh lembaga bank bagi nasabah untuk menyimpan barang atau surat surat berharga.

  

  Kotak ini hanya bisa dibuka oleh pihak bank dan nasabah yang bersangkutan saja. Barang barang yang bisa disimpan pada safe deposit box ini adalah barang barang bernilai seperti emas, berlian, mutiara, sertifikat, ijazah dan lain lain.

  

Agar dapat menikmati layanan ini biasanya pihak

bank akan membebankan sejumlah biaya tertentu pada nasabah.

   Biaya yang dibayarkan nasabah merupakan ongkos

penyewaan space dan security dari kepada pihak

bank. Ruang penyimpanan sendiri merupakan

sebuah ruang khusus yang disediakan bank, yang

dilengkapi dengan sistem keamanan terpadu.

   Biasanya kotak atau tempat penyimpanan terbuat

dari bahan tahan api karena mengingat beberapa

resiko yang mungkin terjadi seperrti kebakaran.

   Harga dan Bank Penyedia Safe Deposit Box

   Biasanya bank yang termasuk kelas bisnis dan besar menyediakan

layanan ini. Untuk di Indonesia seperti Bank Mandiri, Bank BCA, Bank

BNI.

   Masing masing bank akakn menetapkan harga yang berbeda dalam penyewaan safe deposit box ini. Biaya sewa juga tergantung akan lama atau durasi waktu yang nasabah inginkan untuk menggunakan safe deposit box ini.

  

Semakin lama waktu kontrak penggunaan deposit box ini maka biaya

yang harus dibayar nasabah juga semakin besar. Besar kecilnya biaya

penyewaan juga akan bergantung seberapa besar dimensi yag digunakan.

HARGA SAFE DEPOSIT BOX BANK BNI

   Harga Safe Deposit Box Bank BNI

  

  Berdasarkan informasi yang diperoleh bank BNI menawarkan 10 macam kategori box. Hal yang menjadi perbedaan setiap kategori adalah ukuran dimensi kotak yang digunakan. Masing masing kotak memiliki tarif sewa dan biaya jaminan kunci yang berbeda. Biaya jaminan kunci ini istilah sederhanya adalah biaya keamanan kotak deposit itu.

  Contoh :

  

  Pertama untuk kotak berukuran 3x5x24 inch nasabah harus membayar sewa tarif Rp 130.000,- untuk sewa selama 6 bulan. Sementara untuk penyewaan selama 12 bulan dikenakan biaya Rp 200.000,-. Ukuran kotak yang lebih besar yakni 5x5x25 inch tarif sewa senilai Rp.160.000,- /6 bulan dan Rp 250.000,- untuk periode 12 bulan. Kotak dimensi 3x10x24 inch disewakan seharga Rp.250.000 /6bulan dan Rp 400.000,- /tahun. Penyewaan box dimensi 5x10x24 inch seharga Rp 300.000,-/6bulan dan Rp 500.000,- per tahun. 

JUAL BELI UANG KERTAS ASING

   Kurs UKA (Uang Kertas Asing) adalah : kurs yang dipakai sebagai patokan dalam jual beli uang kertas asing, seperti uang kertas dolar AS, uang kertas yen dan lain-lain. Pada umumnya, jual beli uang kertas asing terjadi di money changer (lembaga

pertukaran uang) atau di bank-bank yang melayani jual beli uang kertas

asing

Jual beli uang kertas asing bisa juga melibatkan para makelar. Kegiatan

jual beli uang kertas asing dilakukan antara lain untuk memenuhi kebutuhan para turis akan rupiah dan untuk memberi keuntungan dengan memanfaatkan naik turunnya nilai kurs.

  Dari tabel kurs UKA di atas, tampak ada kurs beli UKA dan kurs jual UKA.

Kurs beli UKA adalah kurs yang dipakai bila pedagang valuta asing (mata

uang asing) sedang membeli valas.

  Adapun kurs jual UKA adalah kurs yang dipakai bila pedagang valas sedang menjual valas. Yang dimaksud pedagang valas adalah money changer (lembaga pertukaran uang), bank devisa dan makelar valas.

JUAL BELI TRAVELLERS CHEQUE

   Travellers cheque (TC) yaitu sejenis kertas berharga yang dikenal dan

dipergunakan oleh masyarakat internasional

sebagai alat tukar/alat pembayaran sah atau cek wisata atau cek perjalanan yang digunakan untuk bepergian.

  Traveller Cheque diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan Non Bank yang berwenang dalam bentuk pecahan tertentu untuk dipergunakan dalam perjalanan didalam maupun diluar negeri

  

  Cek perjalanan merupakan surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah bank, yang mengandung nilai, dimana bank penerbit (issuer) sanggup membayar sejumlah uang sebesar nilai nominalnya kepada orang yang tanda tangannya tertera ada cek perjalanan itu. Cek Perjalanan dalam valuta asing yang diterbitkan oleh Bank atau Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) yang dapat diuangkan di bank/ agen pembayar setelah pemilik menandatangani cek dengan lengkap di hadapan Bank/ Agen.

  

  Pada tahun 2005, American Express merilis Travelers Cheque American Express Card, kartu disimpan-nilai yang melayani tujuan yang sama seperti traveler’s check, tetapi dapat digunakan di toko- toko seperti kartu kredit. Bagaimanapun dihentikan kartu pada bulan Oktober 2007.

  

  Sejumlah perusahaan keuangan lainnya pergi ke isu yang disimpan- nilai atau kartu debit prabayar yang mengandung beberapa mata uang yang dapat digunakan seperti kartu kredit atau debet di toko-

   Keuntungan transaksi dengan Travelers Cheque

  

  1. Memberikan kemudahan berbelanja

  

  2. Mengurngi resiko kehilangan uang

  

  3. Memberikan rasa percaya diri

  Pada umumnya Traveller Cheque : 

   1. Diterbitkan oleh bank-bank terkemuka di dunia 

  2. Bank Devisa selaku Selling Agent dan’atau Paying Agent)

  

  3. Dalam mata uang yang kuat (hard Currency) seperti : US Dollar, Poundsterling, Yen, Euro

  

  4. Membayar biaya penginapan, restoran, belanja, tiket pesawat

  

  5. Dapat ditukar dengan uang tunai, disimpan dalam rekening giro, dapat diwariskan.

   Contoh Travel Cek Valas yang dijual oleh bank di Indonesia adalah :  

  

  Cek perjalanan Bank Mandiri untuk valuta asing adalah TC American Express Travel Related Services Co, Inc. Tanpa batas kedaluwarsa, cek perjalanan ini bakal diganti kalau hilang dan tidak dapat dicairkan selain oleh pemilik langsung. Jenis TC yang dijual Bank Mandiri adalah TC American Express Travel Related Services Co, Inc.

  (Valuta USD, GBP, DEM, CHF, CAD, FFR, NLG, JPY).

  

  BII juga punya cek perjalanan. Pecahannya, untuk rupiah mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 50 juta. Sementara, untuk cek perjalanan valas terbitan American Express Travel Related Services Co Inc bilangannya US$ 20 hingga US$500. Bank BNI punya cek perjalanan pula. Bank berlogo 46 ini menggandeng Citibank (Citicorp) dan Thomas Cook.

SPOT TRANSACTION

  

  Dalam jual beli antara bank dengan nasabah seperti bank notes, travellers cheque, rekening giro valas atau deposito valas yang penyerahannya dapat dilakukan pada saat transaksi dilakukan, namun untuk transaksi valas yang dilakukan dalam perdagangan internasional tidak selamanya penyerahan dapat dilakukan pada saat transaksi, mengingat jarak yang relatif jauh, perbedaan waktu serta volume transaksi yang besar, walaupun transaksi ditutup secara tunai (spot).

  Oleh karena itu, ada 3 macam jenis transaksi

  valas atau valuta asing yang dapat dilakukan, yaitu : 

  Transaksi tunai (spot transaction)

  

  Transaksi tunggak (forward transaction)

  

  Transaksi barter (swap transaction)

   Tujuan Melakukan Transaksi Valas

   Ada beberapa tujuan dalam melakukan transaksi valas baik yang dilakukan oleh perusahaan atau badan maupun individu, yaitu :

   untuk transaksi pembayaran

   mempertahankan daya beli

   pengiriman uang ke luar negeri

   mencari keuntungan

   pemagaran resiko

  

  Jenis-jenis Transaksi Valas Ada tiga jenis transaksi yang dapat dilakukan yaitu : 1. transaksi tunai (spot transaction)

Biasanya penyerahan valas ditetapkan 2 hari kerja berikutnya, ada 3 cara

penyerahan dalam transaksi spot sebagai berikut : a. Value Today Dimana penyerahan dilakukan pada tanggal (hari) yang sama dengan tanggal (hari) dilakukannya transaksib.

  b. Value Tomorrow Penyerahan dilakukan pada hari kerja berikutnya atau disebut one day settlement.

  c. Value Spot penyerahan dilakukan 2 hari kerja setelah transaksi

FORWARD TRANSACTION

2. Transasksi Tunggak (forward transaction)

   Berbeda penyerahan antara transaksi spot dengan transaksi forward. Dalam transaksi forward atu disebut juga forward contrack penyerahan dilakukan beberapa hari mendatang, biak secara mingguan atau bulanan. Transaksi forward sering juga disebut transaksi berjangka, karena memang memiliki jangka waktu tertentu.

   Transaksi forward sering dilakukan untuk pemagaran resiko atau (Hedging) tehadap

fluktuasi tingkat pertukaran (exchange rates)

Dokumen yang terkait

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Strategi Penanganan Risiko Kerugian Cicil Emas Pada Bank Syariah (Studi Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Ciputat)

13 113 104

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Peranan Deposito Sebagai Sumber Dana Pada PT. Bank X,Tbk. Cabang Buah Batu Bandung

3 47 1

Kecerdasan Emosional dan Spiritual Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Surapati Bandung

11 109 178

DESKRIPSI PELAKSANAAN PERJANJIAN KREDIT USAHA RAKYAT KEPADA USAHA MIKRO KECIL dan MENENGAH (Studi Pada Bank Rakyat Indonesia Unit Way Halim)

10 98 46

LEGALITAS UNDIAN BERHADIAH DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PESERTA UNDIAN SIGERMAS (Studi pada PT. Bank Lampung)

8 70 31

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan model Problem Based Instruction (PBI) terhadap pemahaman konsep dan hasil belajar siswa pokok bahasan tekanan Kelas VIII Semester II di SMPN Palangka Raya Tahun Ajaran 2015/2016 - Digital Library IAIN Pala

0 3 80