PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN didik

  

MEDIA PEMBELAJARAN

Pengertian Media Pembelajaran

  Secara etimologi, kata media berasal dari bahasa latin medius, dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar. Sedangkan dalam bahasa Arab media diartikan wasaala,yang artinya perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.

  Adapun secara terminologi (istilah),beberapa tokoh mengemukakan pengertian media pembelajaran sebagai berikut :

  a.

  Heinich (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto, radio, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media.

  b.

  Hamalik (1994), media pemebelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, fikiran, dan perasaan si pembelajar dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pemebelajaran tertentu.

  c.

  Yusufhadi Miarso (2004 : 456) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauna si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.

  Berdasarkan uraian para ahli di tersebut di atas, amaka dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan atau pemebelajaran dengan efektif dan efisien.

2. Fungsi dan Peran Media Pembelajaran

  Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam prose belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psokologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu efektifitas proses pembeljaran dan penyampaian pesan atau sis pelajaran pada saat itu. Di, samping itu media pembeljaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan datadengan menarik da terpercaya, memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi, serta membangkitkan motivasi dan minat siswa dalam belajar (Kustandi & Sucipto, 2011 : 21).

  Levie dan Letz (1982) yang dikutif oleh Kustandi dan Sucipto (2011) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu :

  a.

  Fungsi atensi, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

  b.

  Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informas yang menyangkut masalah sosial atau ras.

  c.

  Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-emuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat iformasi atau pesan yang terkandung dalam gambar d. Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pemebelajran brfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat menerima seta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal. Kemp dan Dayton (1985 : 3-4) mengemukakan beberpa hasil penelitian yang menunjukan dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas, atau sebagai cara uatama pembelajaran langsung, sebagai berikut : a.

  Penyampaian pelajaran tidak kaku.

  b.

  Pembelajaran bisa lebih menarik.

  c.

  Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip=prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi sisa, umpan balik dan penguatan.

  d.

  Lama waktu pemebelajaran dapat dipersingkat, karena kebanyakan media hanya memerlukan waktu singkat untuk mengantarkan pesan-pesan isi pelajaran dalam jumlah yang cukup banyak, dan kemungkinan dapt diserap oleh siswa lebih besar.

  e.

  Pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana saja diinginkan atau diperlukan, terutama jika media pembelajaran dirancang unuk penggunaan secara individu.

  f.

  Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajar dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.

  g.

  Peran guru dapa berubah ke arah yang lebih positif. Dari uraian dan pendapat beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan beberapa peranan atau manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar, sebagai berikut : a.

  Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi, sehingga dapat memperlancar serta meningkatkan proses dan hasil belajar.

  b.

  Medai pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri sendiri sesuai denagn kemampuan dan minatnya.

  c.

  Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasn indera, ruang, dan waktu.

  d.

  Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru dan masyarakat serta lingkungannya, seperti melalui karyawisata, kunjungan- kunjungan ke mueum atau kebun binatang.

3. Klasifikasi Media pembelajaran

  Pada saat ini kta diahadapkan pada piliahn medai yang abnyak sekali. Berbagai usah telah dilakukan untuk membagi – bagi media dalam klasifikasi, katagiri atau golongan tertentu, didasarkan pada kemampuannya, bentuk fisik, biaya, dan sebagainya. Salah satu penggolongan media yang dilakukan oleh Schramm, yaitu :

  a.

  Media besar,dimana media ini memerlukan biaya investasi besar dan perlu digunakan secara meluas untuk mencapai skala ekonomis.

  b.

  Media kecil, yaitu media yang sederhana dan dapat dipakai secara lebih luwes. Yang termasuk pada media penyaji diantaranya : Grafis, bahan cetak dan gambar diam (kelompok satu), media proyeksi dian seperti film bingkai (slides), film rangkai dan transparansi (kelompok dua),

  Media Audio (kelompok tiga), audio ditambah media visual diam (kelompok empat), Gambar hidup (flim) termasuk pada kelompok lima, kelompok enam televisi, dan kelompok tujuh yaitu multimedia Umar Hamalik (1986), Djamarah (2002) dan Sadiman, dkk (1986), mengelompokkan media ini berdasarkan jenisnya ke dalam beberapa jenis : a. Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti tape recorder.

  b. Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan indra penglihatan dalam wujud visual.

  c. Media audiovisual, yaitu media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis jenis yaitu : 1) Audiovisual diam, yang menampilkan suara dan visual diam, seperti film sound slide. 2) Audiovisual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, seperti film, video cassete dan VCD.

  Jerold Kemp dan Diane K Dayton (dalam Pribadi, 2004:1-5), mengemukakan klasifikasi jenis media sebagai berikut :

  a.

  Media cetak b. Media yang dipamerkan.

  c.

  Overhead transparancy.

  d.

  Rekaman suara.

  e.

  Side suara dan film strip.

  f.

  Presentasi multi gambar.

  g.

  Video film.

  h.

  Pmbelajaran berbasis komputer (computer based learning) Dari pendapat para ahli di atas maka, secara umum kita dapat mengelompokan media menjadi 4 macam, yaitu :

  1). Media Audio, yang mengandalkan kemampuan suara seperti radio, kaset,dsb 2). Media visual yaiu medai yang menampilkan gambar diam seperti , foto, lukisan dan sebagainya. 3). Media audiovideo yaitu media yang menampilkan suara dan gambar seperti film, video dan sebagainya. 4). Media berbasis komputer yaitu media pembelajaran berbantuan komputer

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

  AECT (Associationfor Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, yaitu:

  1. Pesan; didalamnya mencakup kurikulum (GBPP) dan mata pelajaran.

  2. Orang; didalamnya mencakup guru, orang tua, tenaga ahli, dan sebagainya.

  3. Bahan ;merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan

  pembelajaran,seperti buku paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head transparency), program slide,alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software).

  4. Alat; yang dimaksud di sini adalah sarana (piranti, hardware) untuk menyajikan bahan pada

  butir 3 di atas. Di dalamnya mencakup proyektor OHP, slide, film tape recorder, dan sebagainya.

  5. Teknik; yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam membeikan

  pembelajaran guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah,permainan/ simulasi, tanya jawab, sosiodrama (roleplay), dan sebagainya.

  6. Latar (setting) atau lingkungan; termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, dan sebagainya.

  Bahan dan alat yang kita kenal sebagai software dan hardware tak lain adalah media pendidikan.

  Kegunaan Media Pembelajaran

  Secara umum media mempunyai kegunaan: 1.

  Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

  2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

  3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar. Bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan

  Media Berbasis Komputer

  5. Visual Gerak dengan Audio

   Menjadikan model yang akan ditiru oleh siswa  Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan belajar mengenai suatu poko bahasan atau sautu masalah.

  

 Mengembangkan keterampilan mendengarkan dan mengevaluasi apa yang telah didengar.

 Mengatur dan mempersiapkan diskusi dan debat dengan mengungkapkan pendapat-pendapat para ahli yang berada jauh dari lokasi.

  Media audio visual merupakan bentuk media pembelajaran yang murah dan terjangkau. Sekali kita membeli tafe dan peralatan yang murah dan terjangkau mak hampir tidak perlu lagi biaya tambahan, karena tife dapat dihapus setelah digunakan dan pesan baru dapat diterima kembali. Disamping menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak, materi audio dapat digunakan :

   media berbasis komputer;

  7. Komputer

   benda nyata  model tirual (mock up)

  6. Benda

   film suara  video/vcd/dvd

   film bisu dengan judul (caption)

  4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.

  4. Visual Gerak

   buku latihan dilengkapi kaset  gambar/poster (dilengkapi audio)

  3. Audio – Cetak

   buku teks terprogram  buku pegangan/manual  buku tugas

  2. Cetak

   pita audio (rol atau kaset)  piringan audio  radio (rekaman siaran)

  1. Audio

  Untuk itu perlu dicermarti daftar kelompok media instruksional menurut Anderson, 1976 berikut ini: KELOMPOK MEDIA MEDIA INSTRUKSIONAL

  5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.

  • Praktek dan latihan (drill & practice)
  • Tutorial

  • Simulasi (simulation)
  • Penemuan (discovery)
  • Pemecahan Masalah (Problem Solving)

  Pengajaran berbatuan komputer merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh para ahli sejak beberapa dekade yang lalu, karena dengan bantuan komputer ini proses pengajaran berjalan lebih interaktif dan membantu terwujudnya pembelajaran yang mandiri.

  Dengan perkembangan teknologi komputer ini, maka metoda pendidikan juga berkembang, sehingga proses pengajaran berbantuan komputer ini maju terus menuju kesempurnaannya, namun secara garis besarnya, dapat dikatergorikan menjadi dua, yaitu computer-based training (CBT) dan Web-based training (WBT).

  1. Computer Based Training (CBT)

  CBT merupakan proses pendidikan berbasiskan komputer, dengan memanfaatkan media CDROM dan disk-based sebagai media pendidikan (Horton, 2000). Dengan memanfaatkan media ini, sebuah CD ROM bisa terdiri dari video klip, animasi, grafik, suara, multimedia dan program aplikasi yang akan digunakan oleh peserta didik dalam pendidikannya. Dengan CBT, proses pendidikan melalui classroom tetap dapat terlaksana, sehingga interaksi dalam proses pendidikan dapat terus berlangsung, yang dibantu oleh kemandirian peserta didik dalam memanfaatkan CBT.

  2. Web Based training (WBT) Web-based training (WBT) sering juga diidentikkan dengan e-learning, dalam metoda ini selain menggunakan komputer sebagai sarana pendidikan, juga memanfaatkan jaringan Internet, sehingga seorang yang akan belajar bisa mengakses materi pelajarannya dimanapun dan kapanpun, selagi terhubung dengan jaringan Internet

  Pemakaian Komputer dalam Kegiatan Pembelajaran mempunyai tujuan yaitu : 1.

  Untuk Tujuan Kognitif Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.

  2. Untuk Tujuan Psikomotor

  Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.

  3. Untuk Tujuan Afektif

  Bila program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap/afektif pun dapat Secara umum media pembelajaran dapat dikelompokan media menjadi 5 macam, yaitu : 1). Media Audio, yang mengandalkan kemampuan suara seperti radio, kaset,dsb 2). Media visual yaiu medai yang menampilkan gambar diam seperti , foto, lukisan dan sebagainya. 3). Media audiovideo yaitu media yang menampilkan suara dan gambar seperti film, video dan sebagainya. 4). Media berbasis komputer yaitu media pembelajaran berbantuan komputer 5). Media berbasis edutaiment, yang menggabungkan prinsip hiburan dengan pendidikan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KONTRIBUSI MARGIN GUNA MENENTUKAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PRODUK DALAM KONDISI KETIDAKPASTIAN PADA PT. SUMBER YALASAMUDRA DI MUNCAR BANYUWANGI

5 269 94

PENGARUH DOSIS LIMBAH MEDIA JAMUR TIRAM DAN KONSENTRASI LARUTAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) ABITONIK TERHADAP SEMAI KAYU MANIS [Cinnamomum camphora (l,) J. Presi]

12 141 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10

Konsep kecerdasan ruhani guru dalam pembentukan karakter peserta didik menurut kajian tafsir Qs. 3/Ali-‘Imran: 159

9 101 103

PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM (8)

11 86 2

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62