186126435 Interaksi Manusia Dan Komputer

===

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

BAB 1

1. 1 PENDAHULUAN / DEFINISI

• Bidang ilmu interaksi manusia dan komputer adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mendesain, mengevaluasi, dan mengimplementasikan sistem komputer yang interaktif sehingga dapat digunakan oleh manusia dengan mudah.

• Pengertian Interaksi adalah komunikasi 2 arah antara manusia (user) dan sistem komputer. Interaksi menjadi maksimal apabila kedua belah pihak mampu memberikan stimulan dan respon (aksi & reaksi) yang saling mendukung, jika salah satu tidak bisa, maka interaksi akan mengalami hambatan atau bahkan menuju pembiasan tujuan.

• Definisi interaksi manusia dan computer adalah sebuah hubungan antara manusia dan komputer yang mempunyai karakteristik tertentu untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menjalankan sebuah sistem yang bertopengkan sebuah antarmuka (interface).

• Prinsip kerja komputer adalah input proses output Kepada komputer diberikan data yang umumnya berupa deretan angka dan huruf. Kemudian diolah didalam komputer yang menjadi keluaran sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia. Tanpa disadari kita (manusia/user) telah berinteraksi atau berdialog dengan sebuah benda (layar monitor), yaitu dalam bentuk menekan tombol berupa tombol angka dan huruf yang ada pada keyboard atau melakukan satu sentuhan kecil pada mouse. Yang kemudian hasil inputan ini akan berubah bentuk menjadi informasi atau data yang seperti diharapkan manusia dengan tertampilnya informasi baru tersebut pada layar monitor atau bahkan mesin pencetak (printer)

• Manusia pada umumnya tidak pernah tahu apa yang terjadi pada saat data dimasukkan ke dalam kotak cpu melalui keyboard. Manusia (user) selalu terfokus pada monitor/printer sebagai keluaran.

• Manusia jarang sekali menyadari proses interaksi dengan komputer. Manusia baru menyadari proses interaksi tersebut saat menemukan masalah dan tidak menemukan

• Interaksi bisa dikatakan dialog antara user dengan komputer.

Model atau jenis interaksi, antara lain :

1. Command line interface (perintah baris tunggal) contoh : unix, linux, dos 2. Menu (menu datar dan menu tarik) contoh : hampir semua software menggunakan menu 3. Natural language (bahasa alami) contoh : bahasa pemrograman terstruktur (belum objek) 4. Question/answer and query dialogue contoh : mysql, dbase interaktif, dll 5. Form ‐fills and spreadsheets contoh : excel, lotus, dll 6. WIMP

‐ Windows Icon Menu Pointer ‐ Windows Icon Mouse Pulldown Menu yang termasuk komponen WIMP : button, dialogue boxes, pallettes, dll

2. 1 BIDANG STUDI

• Tujuan utama disusunnya berbagai cara interaksi manusia & komputer : untuk mempermudah manusia dalam mengoperasikan komputer dan mendapatkan berbagai umpan balik yang ia perlukan selama ia bekerja pada sebuah sistem komputer.

• Para perancang antarmuka manusia dan komputer berharap agar sistem komputer yang dirancangnya dapat bersifat akrab dan ramah dengan penggunanya (user friendly). • Untuk membuat antarmuka yang baik dibutuhkan pemahaman beberapa bidang ilmu, antara lain : 1. Teknik elektronika & ilmu komputer memberikan kerangka kerja untuk dapat merancang sistem HCI 2. Psikologi memahami sifat & kebiasaan, persepsi & pengolahan kognitif, ketrampilan motorik

sebuah gambar dapat bermakna sama dengan seribu kata. Gambar dapat digunakan sebagai sarana dialog cukup efektif antara manusia & computer 4. Ergonomik berhubungan dengan aspek fisik untuk mendapatkan lingkungan kerja yang nyaman, misal : bentuk meja & kursi kerja, layar tampilan, bentuk keyboard, posisi duduk, pengaturan lampu, kebersihan tempat kerja 5. Antropologi ilmu pengetahuan tentang manusia, memberi suatu pandangan tentang cara kerja berkelompok yang masing – masing anggotanya dapat memberikan konstribusi sesuai dengan bidangnya 6. Linguistik merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang bahasa. Untuk melakukan dialog diperlukan sarana komunikasi yang memadai berupa suatu bahasa khusus, misal bahasa grafis, bahasa alami, bahasa menu, bahasa perintah 7. Sosiologi studi tentang pengaruh sistem manusia‐komputer dalam struktur sosial, misal adanya PHK karena adanya otomasi kantor.

PRINSIP UTAMA MENDESAIN ANTARMUKA (INTERFACE)

Berikut ini beberapa hal yang menjadi prinsip utama mendesain antarmuka yang baik dengan memperhatikan karakteristik manusia & komputer :

1. User compatibility Antarmuka merupakan topeng dari sebuah sistem atau sebuah pintu gerbang masuk ke sistem dengan diwujudkan ke dalam sebuah aplikasi software. Oleh karena itu sebuah software seolah‐olah mengenal usernya, mengenal karakteristik usernya, dari sifat sampai kebiasaan manusia secara umum. Desainer harus mencari dan mengumpulkan berbagai karakteristik serta sifat dari user karena antarmuka harus disesuaikan dengan user yang jumlahnya bisa jadi lebih dari 1 dan mempunyai karakter yang berbeda. Hal tersebut harus terpikirkan oleh desainer dan tidak dianjurkan merancang

antarmuka dengan didasarkan pada dirinya sendiri Survey adalah hal yang paling tepat

Sebuah aplikasi yang bertopengkan antarmuka harus sesuai dengan sistem aslinya. Seringkali sebuah aplikasi menghasilkan hasil yang berbeda dengan sistem manual atau sistem yang ada. Hal tersebut sangat tidak diharapkan dari perusahaan karena dengan adanya aplikasi software diharapkan dapat menjaga produk yang dihasilkan dan dihasilkan produk yang jauh lebih baik. Contoh : aplikasi sistem melalui antarmuka diharapkan menghasilkan report/laporan serta informasi yang detail dan akurat dibandingkan dengan sistem manual. 3. Task compatibility Sebuah aplikasi yang bertopengkan antarmuka harus mampu membantu para user dalam menyelesaikan tugasnya. Semua pekerjaan serta tugas‐tugas user harus diadopsi di dalam aplikasi tersebut melalui antarmuka. Sebisa mungkin user tidak dihadapkan dengan kondisi memilih dan berpikir, tapi user dihadapkan dengan pilihan yang mudah dan proses berpikir dari tugas‐tugas user dipindahkan dalam aplikasi melalui antarmuka. Contoh : User hanya klik setup, tekan tombol next, next, next, finish, ok untuk menginstal suatu sotfware. 4. Work flow compatibility Sebuah aplikasi sistem sudah pasti mengapdopsi sistem manualnya dan didalamnya tentunya terdapat urutan kerja dalam menyelesaikan pekerjaan. Dalam sebuah aplikasi, software engineer harus memikirkan berbagai runutan‐rununtan pekerjaan yang ada pada sebuah sistem. Jangan sampai user mengalami kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaannya karena user mengalami kebingungan ketika urutan pekerjaan yang ada pada sistem manual tidak ditemukan pada software yang dihadapinya. Selain itu user jangan dibingungkan dengan pilihan‐pilihan menu yang terlalu banyak dan semestinya menu‐menu merupakan urutan dari runutan pekerjaan. Sehingga dengan workflow compatibility dapat membantu seorang user dalam mempercepat pekerjaannya. 5. Consistency Sebuah sistem harus sesuai dengan sistem nyata serta sesuai dengan produk yang dihasilkan. Banyak perusahaan dalam menjalankan sistemnya menggunakan aplikasi sistem yang berbeda di setiap divisi dalam perusahaan tersebut. Ada pula yang menggunakan aplikasi yang sama di divisi yang berbeda seringkali keseragaman

khususnya antarmuka, contoh : penerapan warna, struktur menu, font, format desain yang seragam pada antarmuka di berbagai bagian, sehingga user tidak mengalami kesulitan pada saat berpindah posisi pekerjaan atau berpindah lokasi dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal itu didasarkan pada karakteristik manusia yang mempunyai pemikiran yang menggunakan analogi serta kemampuan manusia dalam hal memprediksi. Contoh : keseragaman tampilan toolbar pada Word, Excell, PowerPoint, Access hampir sama. 6. Familiarity Sifat manusia mudah mengingat dengan hal‐hal yang sudah sering dilihatnya/didapatkannya. Secara singkat disebut dengan familiar. Antarmuka sebisa mungkin didesain sesuai dengan antarmuka pada umumnya, dari segi tata letak, model, dsb. Hal ini dapat membantu user cepat berinteraksi dengan sisem melalui antarmuka yang familiar bagi user. 7. Simplicity Kesederhanaan perlu diperhatikan pada saat membangun antarmuka. Tidak selamanya antarmuka yang memiliki menu banyak adalah antarmuka yang baik. Kesederhanaan disini lebih berarti sebagai hal yang ringkas dan tidak terlalu berbelit. User akan merasa jengah dan bosan jika pernyataan, pertanyaan dan menu bahkan informasi yang dihasilkan terlalu panjang dan berbelit. User lebih menyukai hal‐hal yang bersifat sederhana tetapi mempunyai kekuatan/bobot. 8. Direct manipulation User berharap aplikasi yang dihadapinya mempunyai media atau tools yang dapat digunakan untuk melakukan perubahan pada antarmuka tersebut. User ingin sekali aplikasi yang dihadapannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan, sifat dan karakteristik user tersebut. Selain itu, sifat dari user yang suka merubah atau mempunyai rasa bosan. Contoh : tampilan warna sesuai keinginan (misal pink) pada window bisa dirubah melalui desktop properties, tampilan skin winamp bisa dirubah, dll. 9. Control Prinsip control ini berkenaan dengan sifat user yang mempunyai tingkat konsentrasi yang berubah‐ubah. Hal itu akan sangat mengganggu proses berjalannya sistem.

karena salah memasukkan data 1 digit/1 karakter saja informasi yang dihasilkan sangat dimungkinkan salah. Oleh karena itu software engineer haruslan merancang suatu kondisi yang mampu mengatasi dan menanggulangi hal‐hal seperti itu. Contoh : “illegal command”, “can’t recognize input” sebagai portal jika terjadi kesalahan.

10. WYSIWYG WYSIWYG = what you see is what you get = apa yang didapat adalah apa yang dilihatnya. Contoh : apa yang tercetak di printer merupakan informasi yang terkumpul dari data‐ data yang terlihat di layar monitor pada saat mencari data. Hal ini juga perlu menjadi perhatian software engineer pada saat membangun antarmuka. Informasi yang dicari/diinginkan harus sesuai dengan usaha dari user pada saat mencari data dan juga harus sesuai dengan data yang ada pada aplikasi sistem (software). Jika sistem mempunyai informasi yang lebih dari yang diinginkan user, hendaknya dibuat pilihan (optional) sesuai dengan keinginan user. Bisa jadi yang berlebihan itu justru tidak diinginkan user. Yang mendasar disini adalah harus sesuai dengan kemauan dan pilihan dari user.

11. Flexibility Fleksibel merupakan bentuk dari dari solusi pada saat menyelesaikan masalah. Software engineer dapat membuat berbagai solusi penyelesaian untuk satu masalah. Sebagai contoh adanya menu, hotkey, atau model dialog yang lainnya.

12. Responsiveness Setelah memberikan inputan atau memasukkan data ke aplikasi system melalui antarmuka, sebaiknya sistem langsung memberi tanggapan/respon dari hasil data yang diinputkan. Selain teknologi komputer semakin maju sesuai dengan tuntutan kebutuhan manusia, software yang dibangun pun harus mempunyai reaksi tanggap yang cepat. Hal ini didasari pada sifat manusia yang semakin dinamis / tidak mau menunggu.

13. Invisible Technology Secara umum, user mempunyai keingintahuan sebuah kecanggihan dari aplikasi yang digunakannya. Untuk itu aplikasi yang dibuat hendaknya mempunyai kelebihan yang tersembunyi. Bisa saja kelebihan itu berhubungan dengan sistem yang melingkupinya 13. Invisible Technology Secara umum, user mempunyai keingintahuan sebuah kecanggihan dari aplikasi yang digunakannya. Untuk itu aplikasi yang dibuat hendaknya mempunyai kelebihan yang tersembunyi. Bisa saja kelebihan itu berhubungan dengan sistem yang melingkupinya

14. Robustness Interaksi manusia dan komputer (pembangunan antarmuka) yang baik dapat berupa frase ‐frase menu atau error handling yang sopan. Kata yang digunakan harus dalam kondisi bersahabat sehingga nuansa user friendly akan dapat dirasakan oleh user selama menggunakan sistem . Contoh yang kurang baik : YOU FALSE !!!, BAD FILES !!!, FLOPPY ERROR, dsb. Akan lebih baik jika BAD COMMAND OR FILES NAMES, DISK DRIVE NOT READY,dll.

15. Protection Suasana nyaman perlu diciptakan oleh software engineer di antarmuka yang dibangunnya. Nyaman disini adalah suasana dimana user akan betah dan tidak menemui suasana kacau ketika user salah memasukkan data atau salah eksekusi. Seorang user akan tetap merasa nyaman ketika dia melakukan kesalahan, misal ketika user melakukan deleting atau menghapus files tanpa sengaja tidaklah menjadi kekacauan yang berarti karena misal ada recovery tools seperti undo, recycle bin, dll atau “are you sure….” Proteksi disini lebih menjaga kenyamanan user ketika menggunakan aplikasi sistem khususnya data‐data berupa file.

16. Ease Of Learning And Ease Of Use Kemudahan dalam mengoperasikan software hanya dengan memandangi atau belajar beberapa jam saja. Kemudahan dalam memahami icon, menu‐menu, alur data software, dsb. Sesudah mempelajari, user dengan mudah dan cepat menggunakan software tersebut. Jika sudah memahami tentunya akan membantu proses menjalankan sistem dengan cepat dan baik.

PENGEMBANGAN ANTARMUKA

Secara garis besar, pengembangan antarmuka perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Pengetahuan tentang mekanisme fungsi manusia sebagai pengguna komputer. Tentunya yang ada hubungannya dengan psikologi kognitif, tingkat perseptual,

2. Berbagai informasi yang berhubungan dengan karakteristik dialog yang cukup lebar, seperti ragam dialog, struktur, isi tekstual dan grafis, waktu tanggap, dan kecepatan tampilan. 3. Penggunaan prototipe yang didasarkan pada spesifikasi dialog formal yang disusun secara bersama antara calon pengguna (user) dan perancang sistem, serta peranti bantu yang dapat digunakan untuk mempercepat proses pembuatan prototipe. 4. Teknik evaluasi yang digunakan untuk mengevaluasi hasil proses prototipe yang telah dilakukan, yaitu secara analitis berdasarkan pada analisis atas transaksi dialog, secara empiris menggunakan uji coba pada sejumlah kasus, umpan balik pengguna yang dapat dikerjakan dengan tanya jawab maupun kuesioner dan beberapa analisis yang dikerjakan oleh ahli antarmuka.

Kesulitan yang timbul dalam pengembangan fasilitas antarmuka dari sebuah perangkat lunak antara lain adalah : • Antarmuka harus menangani beberapa piranti kontrol seperti adanya keyboard dan mouse

maupun periperal lainnya, yang semuanya mempunyai aliran data yang berbeda‐beda dan mempunyai karakteristik yang berbeda pula.

• Waktu yang dibutuhkan pada saat pengiriman data. Bagaimana meyakinkan bahwa tidak terjadi keterlambatan antara tindakan dari pengguna dan respon/tanggapan dari sistem. Untuk mempercepat proses perancangan dan pengembangan antarmuka, beberapa piranti bantu pengembang sistem antarmuka sering dimanfaatkan, seperti adanya perkembangan teknologi komputer Apple yang berfokus pada desain grafis, perkembangan teknologi pemrograman seperti Visual C/C++, Visual Basic, Delphi, Visual Foxpro, dll.

Dengan perkembangan itu kita dapat mendesain antarmuka yang luwes dan enak dipandang, bahkan cukup nyaman untuk digunakan dalam membuat topeng sebuah sistem.

BAB 2 PROFIL PEMAKAI (MANUSIA)

Sistem komputer mempunyai 3 aspek yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), manusia (brainware), yang saling terkait dan berhubungan. Ketika hendak membangun sebuah IMK, aspek manusia harus terpikirkan dengan matang, tidak hanya memikirkan aspek teknis dari sistem komputer saja. Bagaimana manusia menangkap data/informasi, bagaimana memproses dan mengelola informasi yang telah ditangkapnya. Manusia dapat dipandang sebagai sistem pemroses informasi :

‐ informasi diterima dan ditanggapi melalui saluran input‐output (indera) ‐ informasi disimpan dalam ingatan (memori) ‐ informasi diproses dan diaplikasikan dalam berbagai cara

Kapasitas manusia satu dengan yang lain dalam menerima rangsang dan memberi reaksi berbeda satu dengan yang lain dan hal ini menjadi faktor yang harus diperhatikan dalam merancang interface.

SALURAN INPUT‐OUTPUT

Indera yang berhubungan & berkaitan pada IMK : penglihatan, pendengaran, sentuhan

PENGLIHATAN (mata)

Mata manusia digunakan untuk menghasilkan persepsi yang terorganisir akan gerakan, ukuran, bentuk, jarak, posisi relatif, tekstur dan warna. Dalam dunia nyata, mata selalu digunakan untuk melihat semua bentuk 3 dimensi. Dalam sistem komputer yang menggunakan layar 2 dimensi, mata kita dipaksa untuk dapat mengerti bahwa obyek pada layar tampilan, yang sesungguhnya berupa obyek 2 dimensi, harus dipahami sebagai obyek 3 dimensi dengan teknik – teknik tertentu. Beberapa hal yang mempengaruhi mata dalam menangkap sebuah informasi dengan melihat :

1. Luminans (Luminance)

‐ Adalah banyaknya cahaya yang dipantulkan oleh permukaan objek. ‐ Semakin besar luminans dari sebuah objek, rincian objek yang dapat dilihat oleh mata

‐ Diameter bola mata akan mengecil sehingga akan meningkatkan kedalaman fokusnya. Hal ini ditiru oleh lensa pada kamera ketika apertur‐nya diatur. ‐ Bertambahnya luminans sebuah obyek atau layar tampilan akan menyebabkan mata bertambah sensitif terhadap kerdipan (flicker)

2. Kontras ‐ Adalah hubungan antara cahaya yang dikeluarkan oleh suatu objek dan cahaya dari

latar belakang objek tersebut. ‐ Kontras merupakan selisih antara luminans objek dengan latar belakangnya dibagi dengan luminans latar belakang. ‐ Nilai kontras positif akan diperoleh jika cahaya yang dipancarkan oleh sebuah objek lebih besar dibanding yang dipancarkan oleh latar belakangnya. ‐ Nilai kontras negatif dapat menyebabkan objek yang sesungguhnya “terserap” oleh latar belakang, sehingga menjadi tidak nampak. ‐ Dengan demikian, obyek dapat mempunyai kontras negatif atau positif tergantung dari luminans obyek itu terhadap luminans latar belakangnya.

3. Kecerahan Adalah tanggapan subjektif pada cahaya. Luminans yang tinggi berimplikasi pada kecerahan yang tinggi pula. Kita akan melihat suatu kenyataan yang ganjil ketika kita melihat pada batas kecerahan tinggi ke kecerahan rendah.

Gambar; Kisi‐kisi Hermann

Pada gambar kisi – kisi Hermann diatas, pada kisi kiri Anda melihat seakan‐akan ada titik putih pada perpotongan antara garis vertikal dan horizontal Pada kisi‐kisi kanan Anda

Dengan adanya kenyataan ini, perancang harus benar – benar memperhatikan efek yang muncul pada layar tampilan.

4. Sudut dan Ketajaman Penglihatan Sudut penglihatan (visual angle) adalah sudut yang berhadapan oleh objek pada mata. Ketajaman mata (visual acuity) adalah sudut penglihatan minimum ketika mata masih dapat melihat sebuah objek dengan jelas.

Gambar : Sudut Penglihatan Pada Manusia

Gambar diatas menunjukkan sebuah objek yang mempunyai tinggi L dan jarak dari mata pengamat adalah D. Sudut penglihatan yang dibentuk :

φ = 120 tan ‐1

Nilai persamaan diatas biasanya sangat kecil, sehingga biasanya dinyatakan dalam satuan menit atau detik busur. Sudut penglihatan yang nyaman bagi mata adalah 15 menit Dalam penglihatan yang buruk dapat dinaikkan sampai 21 menit. Hal ini dapat diekuivalenkan dengan ketika kita melihat obyek setinggi 4.3 mm dan 6.1 mm pada jarak 1 meter.

5. Medan Penglihatan

Adalah sudut yang dibentuk ketika mata bergerak ke kiri terjauh dan ke kanan terjauh, yang dapat dibagi menjadi 4 daerah :

9 daerah pertama (penglihatan binokuler) yaitu tempat kedua mata mampu melihat sebuah obyek dalam keadaan yang sama. 9 daerah kedua (penglihatan monokuler kiri) yaitu tempat terjauh yang dapat dilihat oleh mata kiri ketika mata kiri kita gerakkan ke sudut paling kiri 9 daerah ketiga (penglihatan monokuler kanan) yaitu tempat terjauh yang dapat dilihat oleh mata kanan ketika mata kiri kita gerakkan ke sudut paling kanan

Besarnya daerah atau medan penglihatan dinyatakan dalam derajad, dapat bervariasi tergantung gerakan mata dan kepala yaitu : kepala dan mata keduanya diam, kepala diam mata bergerak, dan keduanya bergerak. Gambar dibawah ini menunjukkan perbedaan medan penglihatan disesuaikan dengan keadaan kepala dan mata.

Gambar (a) menunjukkan medan penglihatan ketika kepala dan mata keduanya diam. Daerah penglihatan binokuler akan berada kira – kira sebesar 620 sampai 700. Daerah penglihatan monokuler berkisar antara 940 sampai 1040. Sisanya daerah buta.

Gambar (b) menunjukkan medan penglihatan ketika kepala diam dan mata diperbolehkan untuk bergerak bebas. Daerah penglihatan binokuler tetap berada kira – kira sebesar 620 sampai 700 dengan daerah sebesar 300 merupakan daerah yang paling efektif. Daerah penglihatan monokuler berada sampai dengan 1660. Sisanya daerah buta.

Gambar (c) menunjukkan daerah penglihatan ketika kepala dan mata diperbolehkan untuk

Medan penglihatan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan ukuran layar tampilan atau tata letak tampilan dan peranti pengontrol yang akan digunakan.

6. Warna Warna merupakan hasil dari cahaya dimana cahaya merupakan perwujudan dari spektrum elektromagnetik. Jika panjang gelombang berada pada kisaran 400 – 700 nm, luminans konstan dan saturasinya (jumlah cahaya putih yang ditambahkan) dijaga tetap, seseorang yang mempunyai penglihatan warna normal mampu membedakan kira‐ kira 128 warna yang berbeda. Banyaknya warna yang dapat dibedakan satu dengan yang lain bergantung pada tingkat sensitifitas mata seseorang. Sensitifitas ini tidak merata pada seluruh medan penglihatan seseorang. Mata dapat membedakan warna secara akurat ketika posisi obyek membentuk sudut sebesar ± 150 terhadap mata (dengan posisi kepala dan mata diam). Dengan warna manusia mampu membedakan satu objek dengan objek yang lain. Dengan warna manusia terbantukan dalam mengolah data menjadi informasi. Penggunaan warna yang sesuai dengan pengguna akan mempertinggi efektifitas tampilan grafis. Jika warna yang digunakan tidak mengindahkan aspek kesesuaian dengan pengguna, maka pengguna justru bisa menerima informasi yang salah. Tetapi tidak adanya standar yang dapat digunakan sebagai acuan resmi tentang penggunaan warna yang bagus, karena karakteristik orang per orang berbeda dalam hal persepsi tentang warna. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menggunakan warna :

a. Aspek Psikologi

‐ Hindari penggunaan tampilan yang secara simultan menampilkan sejumlah warna tajam. Warna merah, jingga, kuning, dan hijau dapat dilihat bersama – sama tanpa perlu pemfokusan kembali, tetapi cyan, biru, dan merah tidak dapat dilihat secara serempak dengan mudah. Pemfokusan kembali mata yang berulang – ulang akan menyebabkan kelelahan penglihatan.

‐ Hindari warna biru murni untuk teks, garis tipis dan bentuk yang kecil. Mata kita tidak diset untuk rangsangan yang terinci/kecil, tajam, bergelombang pendek. ‐ Hindari warna berdekatan yang hanya berbeda dalam warna biru. Sudut – sudut yang beda hanya pada prosentase warna biru akan terlihat sama. ‐ Pengamat yang lebih tua memerlukan aras ketajaman yang lebih tinggi untuk membedakan

‐ Besarnya perubahan warna yang dapat dideteksi bervariasi untuk warna yang berbeda. Perubahan kecil dalam warna merah dan ungu sukar dideteksi dibandingkan dengan warna lain seperti kuning dan biru – hijau. Selain itu sistem penglihatan kita tidak siap untuk merasakan perubahan warna hijau.

‐ Hindari warna merah dan hijau yang ditempatkan secara berseberangan pada tampilan berskala besar. Warna yang lebih cocok adalah biru dan kuning. ‐ Warna yang berlawanan dapat digunakan bersama – sama. Merah dengan hijau atau kuning dengan biru merupakan kombinasi yang baik untuk tampilan sederhana. Kombinasi merah dengan kuning atau hijau dengan biru akan menghasilkan citra yang lebih jelek.

‐ Untuk pengamat yang mengalami kekurangan dalam melihat warna hindari perubahan warna tunggal. ‐ Warna akan berubah kenampakannya ketika aras cahaya sekeliling berubah sehingga tampilan akan berubah ketika cahaya sekeliling berbeda sangat tajam Kombinasi warna terjelek :

Kombinasi warna terbaik

b. Aspek Perceptual (persepsi)

‐ Persepsi adalah proses pengalaman seseorang dalam menggunakan sensor warnanya. ‐ Diterima tidaknya layar tampilan warna oleh para pengguna, sangat bergantung pada

bagaimana warna digunakan. Warna dapat meningkatkan interaksi hanya jika implementasinya mengikuti prinsip dasar dari penglihatan warna oleh manusia.

‐ Tidak semua warna mudah dibaca. Secara umum latar belakang dengan warna gelap akan memberikan kenampakan yang lebih baik (informasi lebih jelas) dibanding warna yang lebih cerah

‐ Hindari diskriminasi warna pada daerah yang kecil

c. Aspek Kognitif

‐ Jangan menggunakan warna yang berlebihan karena penggunaan warna bertujuan menarik perhatian atau pengelompokan informasi. Sebaiknya menggunakan warna secara berpasangan.

‐ Kelompokkan elemen – elemen yang saling berkaitan dengan latar belakang yang sama ‐ Warna yang sama membawa pesan yang serupa ‐ Urutkan warna sesuai dengan urutan spektralnya ‐ Kecerahan dan saturasi akan menarik perhatian ‐ Warna hangat dan dingin sering digunakan untuk menunjukkan arah tindakan. Biasanya

warna hangat untuk menunjukkan adanya tindakan atau tanggapan yang diperlukan.

PENDENGARAN (telinga)

• Dengan pendengaran informasi yang diterima melalui mata dapat lebih lengkap dan akurat. • Pendengaran ini menggunakan suara sebagai bahan dasar penyebaran informasinya.

• Manusia dapat mendeteksi suara dalam kisaran frekuensi 20 Hertz sampai 20 Khertz tetapi batas bawah dan batas atas biasanya dipengaruhi oleh umur dan kesehatan

seseorang. Suara yang berkisar pada frekuensi 1000 – 4000 Hertz menyebabkan pendengaran menjadi lebih sensitif. • Selain frekuensi, suara juga dapat bervariasi dalam hal kebisingan (loudness). Jika

batas kebisingan dinyatakan sebagai 0 dB (decible) maka suara bisikan mempunyai tingkat kebisingan 20 dB, percakapan biasa mempunyai tingkat kebisingan 50 dB sampai 70 dB. Kerusakan telinga terjadi jika mendengar suara dengan kebisingan lebih dari 140 dB. • Suara dapat dijadikan sebagai salah satu penyampaian informasi akan tetapi hal itu dapat menjadikan manusia cepat bosan sehingga penggunaan suara dalam antarmuka perlu pemikiran khusus dan seksama.

SENTUHAN (kulit)

• Kulit adalah indera manusia yang berfungsi untuk mengenali lingkungan dari rabaan atau sentuhan benda terhadap tubuh manusia.

• Sentuhan ini dikaitkan dengan aspek sentuhan dalam bentuk media inputan maupun keluaran .

• Sensitifitas sentuhan lebih dikaitkan dengan aspek ergonomis dalam sebuah sistem. • Feedback dari sentuhan disini tidak dijadikan sebagai penyaji atau penerimaan informasi, tetapi lebih ke piranti pendukung seperti model keypad handphone, keyboard, mouse, tempat duduk user, dsb. • Contoh dalam penggunaan papan ketik atau tombol, kita akan merasa nyaman bila tangan kita merasakan adanya sensasi sentuhan. Ketidaknyamanan biasanya disebabkan karena posisi dan bentuk tombol serta pengoperasian tombol – tombol tersebut kadang – kadang harus dilakukan penekanan yang cukup berat atau malah terlalu ringan.

MEMORI MANUSIA

• Sebagian besar kegiatan manusia berhubungan dengan memori (ingatan) manusia, seperti saat manusia selalu mengingat semua yang terjadi, memori manusia berisi semua pengetahuan dari urutan perilaku.

• Memungkinkan seseorang melakukan tindakan yang berulang, menggunakan bahasa, menggunakan informasi yang baru diterima melalui inderanya, mengidentifikasi dengan menggunakan informasi yang pernah diterima dari pengalaman masa lalu.

• Bagaimana memori manusia bekerja ? Bagaimana kita mengingat daftar aturan dalam memainkan sesuatu permainan ? Mengapa seseorang mempunyai kemampuan mengingat lebih cepat daripada yang lain ? Apa yang terjadi saat seorang lupa ?

• Memori adalah bagian kedua dari model manusia sebagai sebuah sistem pengolah informasi. • Secara umum ada 3 jenis/fungsi memori : ‐ tempat penyaringan (sensor) ‐ tempat memproses ingatan (memori jangka pendek) perhatian ‐ memori jangka panjang pengulangan

MEMORI PENYARING

• Bekerja sebagai tempat penyimpan sementara (buffer) untuk menerima rangsang dari indera. • Terdiri dari 3 saluran penyaring : ‐ iconic : menerima rangsang penglihatan (visual) ‐ echoic : menerima rangsang suara ‐ haptic : menerima rangsang sentuhan

• Isi memori selalu diperbaharui setiap kali ada rangsang yang masuk, contoh : kita dapat

mengetahui perubahan letak jari tangan kita yang digerakkan di depan mata kita. • Informasi akan dilanjutkan ke memori jangka pendek dengan catatan hanya rangsang yang dibutuhkan saat itu, berupa perhatian pikiran pada salah satu dari sekian banyak rangsang yang masuk.

MEMORI JANGKA PENDEK

• Misal : saat seseorang menghitung 35 x 6, mungkin orang itu akan mengalikan 5 dengan 6 dulu dulu baru kemudian 30 x 6. • Untuk membentuk perhitungan seperti diatas diperlukan penyimpanan sementara untuk digunakan kembali kemudian. • Memori dapat diakses dengan cepat ± 70 ms, penghilangan cepat ± 200 ms • Kapasitas memori kecil / terbatas • Ada 2 metode dasar untuk mengukur kapasitas :

‐ mengenali panjang dari suatu urutan yang dapat diingat ‐ berdasar penelitian, manusia mempunyai kemampuan mengingat 7 – 9 digit ‐ kemampuan untuk mengingat kembali ingatan yang baru dipanggil

misal : manusia akan mudah mengingat kata‐kata ”spongebob and patrick”dari pada kata ‐kata ”bee atr anu pith etr eet”

MEMORI JANGKA PANJANG

• Memori ini diperlukan untuk menyimpan informasi dalam jangka waktu lama • Merupakan tempat menyimpan seluruh pengetahuan, fakta informasi, pengalaman,

urutan perilaku, dan segala sesuatu yang diketahui. • Kapasitas besar / tidak terbatas, kecepatan akses lebih lambat ± 1/10 second, proses

penghilangan pelan • Ada 2 cara menggali ingatan kembali dalam memori jangka panjang :

‐ episodic : urutan ingatan tentang kejadian ‐ semantic : memori yang tersusun berdasar fakta, konsep dan ketrampilan Informasi semantic terbentuk dari episodic

• Proses dalam memori jangka panjang ‐ Penyimpanan informasi

• Informasi berpindah dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang dengan adanya latihan / ulangan / repetisi • jumlah yang bertahan bersifat proposional menurut waktu latihannya

• optimalisasikan dengan mengembangkan pengetahuan • susunan, arti, dan pembiasaan (familiaritas) membuat informasi lebih mudah diingat

‐ Penghapusan / proses melupakan • penghilangan (decay) : informasi hilang secara bertahap tetapi proses sangat lambat • interferensi/gangguan/campur aduk (interference) : informasi baru menggantikan informasi lama • informasi yang lama mungkin bercampur dengan informasi baru • memori melakukan seleksi dengan dipengaruhi emosi,mana yang akan

dihilangkan dan mana yang tetap diingat ‐ Penggalian informasi • pemanggilan informasi (recall) : pengingatan kembali, informasi diproduksi dari memori, dapat dibantu dengan bantuan petunjuk, misal : kategori, perumpamaan, perbandingan • pengenalan kembali (recognition) : informasi memberikan pengetahuan yang pernah dilihat sebelumnya, lebih kompleks dibandingkan dengan recall. • informasi berpindah dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang dengan adanya latihan / ulangan / repetisi

Gambar, Model Persepsi, Kognisi, dan Memori Manusia

BAB 3

RAGAM DIALOG

Konsep kerangka dialog interatif berangkat dari kemampuan kita untuk memahami berbagai sistem interaktif yang di gunakan pada dewasa ini. 9 Kelompok ragam dialog : 1. Dialog Berbasis Perintah Tunggal ( Command line dialogue )

2. Dialog Berbasis Bahasa Pemrograman ( Programming Language dialogue ) 3. Anatrmuka Berbasis Bahasa Alami ( natural language interface ) 4. Sistem Menu 5. Dialog Berbasis Pengisian Borang 6. Sistem Penjendelaan ( windowing system ) 7. Antarmuka Berbasis Ikon 8. Manipulasi Langsung

9. Antarmuka Berbasis Interaksi Grafis.

Sebelum kita mempelajari masing‐masing katagori ragam dialog interaktif seperti yang telah di jelaskan diatas hal yang perlu di lihat beberapa Karakteristik umum dari ragam dialog diatas. Adapun beberapa sifat penting yang perlu dimiliki oleh setiap ragam dialog adalah:

a. Inisiatif b. Keluwesan c. Kompleksitas d. Kekuatan e. Beban informasi

Selain itu dapat ditambahkan beberapa karakteristik lainnya yaitu: a. Konsistensi b. Umpan balik c. Observabilitas d. Kontrolabilitas e. Efisiensi f. Keseimbangan

a. inisiatif

Inisiatif merupakan sifat dasar dari sembarang dialog, inisiatif akan menentukan keseluruhan ragam komunikasi sehingga dapat ditentukan tipe‐tipe pengguna yang dituju oleh sistem yang digunakan.

Dua jenis sistem inisiatif yang sering digunakan: 1. Inisiatif oleh komputer Dalam inisiatif oleh komputer pengguna memberikan tanggapan atas prompt yang diberikan oleh komputer untuk memasukan perintah atau parameter perintah Contohnya: Serangkaian pilihan yang harus dipilih (Pilihan menu)/ sejumlah kotak yang dapat diisi dengan satu nilai parameter (Seperti pengisian borang). Contoh lainnya yaitu satu

Karakteristik utama dalam dialog ini adalah dialog ini terdiri atas sekumpulan pilihan yang telah di definisikan sebelumnya 2. Inisiatif oleh pengguna

Inisiatif oleh pengguna mempunyai sifat yang lebih luas pengguna diharapkan memahami sekumpulan perintah yang harus ditulis menurut aturan (sintaksi) tertentu. Contohnya adalah bahasa perintah yang ditujukan kepada sistem operasi Dalam beberapa aplikasi kedua karakteristik ini digunakan secara bersama‐sama.

b. Keluwesan Sistem yang luwes / fleksibel adalah sistem yang mempunyai kemampuan untuk mencapai satu tujuan lewat sejumlah cara yang berbeda. Karakteristik yang penting dalam mencapai keluwesan suatu sistem adalah sistem harus dapat menyesuaikan diri dengan pengguna, dan bukan pengguna yang harus menyesuaikan diri dengan sistem yang telah ditetapkan oleh perancang sistem.

c. Kompleksitas

Keluwesan yag sering dituntut pengguna harus dibayar kompleksitas implementasi yang semakin bertambah besar.

d. Kekuatan

Kekuatan definisikan sebagai jumlah kerja yang dapat dilakukan oleh sistem untuk setiap perintah yang diberikan oleh pengguna. Pengguna (khususnya pengguna ahli dan yang sudah berpengalaman ) biasanya akan memberikan respon positif akan tersedianya perintah‐perintah yang powerful, dan sebaliknya dapat merasa disiksa oleh sistem apabila ia harus melakukan sejumlah aktifitas untuk mendapat respons yang ia inginkan.

e. Beban Informasi

Beban informasi yang disajikan jika terlalu tinggi untuk di pahami akan mengakibatkan pengguna akan merasa terbebani yang berakibat negatif dalam hal kemampuan pengolahan kognitif dan tingkah laku pengguna terhaap sistem yang dimaksud. Dan jika beban informasi terlalu rendah pengguna akam merasa bahwa sistemnya seolah‐olah menyembuniykan kerja pengguna.

Karakteristik lainnya :

a. Konsistensi

Konsistensi merupakan atribut yang sangat penting untuk membantu pengguna dalam mengembangkan mentalis yang diperlukan dalam pengoperasian sistem komputer. Sistem yang kosisten akan mendorong pengembangan metalitas dengan cara memberikan semacam petunjuk kepada pengguna untuk mengekstrapolasi pengguna yang saat itu ia miliki untuk dapat memahami perintah‐perintah yang baru lengkap dengan opsion yang ada. Contohnya apabila seorang pengguna sudah dapat menggunakan sebuah perintah dengan satu opsion biasanya ia akan merasa terdorong untuk menggunakan perintah yang sama dengan berbagai opsion yang berbeda.

b. Umpan Balik

Ketika sebuah program aplikasi dijalankan, pengguna sering kali menunggu sampai komputer menampilkan hasil yang ia inginkan. Tetapi pada komputer yang tidak ramah, pengguna sering harus menunggu proses yang berjalan, sementara pengguna tidak mengetahui status proses saat tu, apakah sedang komputasi, sedang mencetak hasil, atau bahkan komputer

1. Jika program perlu masukan , masukan apa saja yang dibutuhkan oleh program pada saat itu 2. Jika pengguna harus memilih satu pilihan dari sejumlah pilihan yang ada, maka program harus

memberitahukan pengguna cara yang dipakai untuk memilih suatu pilihan. 3. Jika terjadi suatu kesalahan komputasi, maka program akan menampilkan suatu pesan yang salah atau yang tidak sesuai.

c. Observabilitas

Sistem dikatakan mempunyai sifat observabilitas apabila sistem tersebut bekerja secara benar dan nampak sederhana bagi pengguna. Meskipun sesungguhnya pengolahan secara internal sangat rumit. Kesukaran ketika model sederhana dari aktifitas internal yang rumit perlu disajikan kepada pengguna. Misalnya jika pengguna mencoba melompati batas model sistem dan sistem tidak mampu memberikan responsyang dapat dipahami oleh pengguna.

d. Kontrolabilitas

Kontrolabilitas merupakan kebalikan dari observabilitas, hal ini berimplikasi bahwa sistem selalu berada di bawah kontrol pengguna. Agar hal ini dapat tercapai antarmukanya harus mempunyai sarana yang memungkinkan pengguna untuk dapat menentukan:

1. Dimana sebelumnya ia berada 2. Dimana ia sekrang berada 3. Kemana ia dapat pergi 4. Apakah perkerjaan yang telah ia lakukan dapat di batalkan.

e. Efesiensi

Efesiensi dalam sistem komputer yang melibatkan untuk kerja manusia dan komputer secara bersama ‐ sama adalah throunghput yang diperoleh kerjasama antara komputer dan manusia.

f. Keseimbangan

Strategi dalam perancangan sembarang sistem namusia‐komputer harus dapa membegai ‐bagi pekerjaan antara manusia dan komputer seoptimal mungkin.

Tabel Kecakapan relatif pada manusia dan komputer Secara esensial perbedaan tersebut menunjukan adanya kekuatan dan kelemahan yang bersifat komplementer dari manusia dan computer

Kecakapan Manusia Kecakapan Komputer

9 Estimasi 9 Kalkulasi akurat 9 Intuisi 9 Dedukasi logika 9 Kreatifitas 9 Aktifitas perulangan 9 Adaptasi 9 Konsisten

9 Kesadran serempak

9 Multitasking

9 Pengolahan abnormal/perkecualian

9 Pengolahan rutin

9 Memori asosiatif 9 Penyimpanan&pemanggilan data kembali 9 Pengambilan putusan non

9 Pengambilan keputusan deterministik deterministik

9 pengenalan pola

9 Pengolahan data

9 Pengentahuan dunia

9 Pengetahuan domain

9 Kesalahan manusiawi

9 Bebas dari kesalahan

DIALOG BERBASIS PERINTAH TUNGGAL

Dialog berbasis perintah tunggal ( command line dialogue ) merupakan ragam yang paling konvensional. Perintah‐perintah yang dapat di operasikan biasanya tergantung dari sistem komputer yang di pakai, dan berada dalam suatu domin yang disebut perintah ( command language ).

Sifat alami yang dimiliki oleh dialog perintah tunggal yaitu : 1. Mudah dipahami dan diingat oleh pengguna. 2. Beberapa contoh sederhana yang bisa kita lihat anatara lain pada perintah‐perintah yang dimiliki oleh DOS dan UNIX. 3. Perintah DOS terbagai menjadi

‐ Internal command (Perintah dalam yang tidak memerlukan suatu berkas .EXE atau .COM. ‐ External Command (Perintah dalam yang memerlukan suatu berkas .EXE atau .COM.

Perintah dos Internal command(Perintah dalam) 1. C:\>DIR

Digunakan untuk menampilkan nama‐nama berkas yang terdapat pada harddisk yang diberi identitas sebagai harddisk C;

2. c:\> DIR *.BAT /S Perintah yang digunakan untuk menampilkan semua berkas yang berpengenal .BAT pada semua direktori yang ada pada harddisk C. Parameter /s, berasal dari kata Search yang berarti mencari, menunjukan bahwa dos harus melakukan pencarian semua berkas berpengenal . BAT pada semua direktori.

3. C:\> COPY *.doc Perintah yang digunakan untuk membuat salianan sebuah berkas pengenal A:\NASKAH .DOC dari harddisk C ke disket pada parameter A dan ditempatkan dalam direktori Naskah.

Perintah dos External Command (Perintah Luar) C:\DOS>format

A: /S Perintah yang digunakan untuk memformat disket pada parameter

A sekaligus menyalin sistem kedalam disket tersebut. Sehingga disket itu bisa digunakan sebagai booting disk. Perintah memerlukan berkas format .com

C:\DOS>deltree C:\Naskah\Soal Perintah yang digunakan untuk menghapus direktori soal yang berada di dalam direktori naskah di dalam harddisk C (menghapus direktori berarti menghapus semua berkas yang tersimpan dalam direktori tersebut) Perintah ini memerlukan berkas DELTREE.EXE

Perintah perintah diatas merupakan contoh perintah tunggal yang terdapat dalam sistem DOS yang digunakan pada komputer IBM yang bersifat stand alone

UNIX

Sistem operasi unix yakni sistem operasi yang diperlukan pada sebuah jaringan komputer, juga dikenal cukup banyak perintah tunggal. Beberapa contoh antara lain :

3. Who : perintah yang digunakan untuk menampilkan daftar pengguna yang sedang bekerja pada sistem unix dimana kita termasuk sebagai salah satu penggunanya. 4. Lpr : perintah yang digunakan untuk mencetak suatu berkas ke printer yang terhubung ke sistem unix.

5. Passwd : perintah yang digunakan untuk mengubah kata kunci (Password) pada rekening kita.

Keuntungan dan kerugian dalam hal penggunaan dialog perintah tunggal :

Keuntungan Kerugian 9 Cepat 9 Memerlukan pelatihan yang lama 9 Efisien 9 Memerlukan penggunaan yang teratur

9 Akurat 9 Beban ingatan yang tinggi 9 Ringkas 9 Jelek dalam menangani kesalahan

9 Luwes

9 Inisiatif oleh pengguna

Dialog berbasis perintah tunggal mempunyai sejumlah keuntungan yang antraktif bagi pengguna ahli, tetapi kadang‐kadang sangat menakutkan bagi tipe pengguna yang lain. Selain itu perlu dilakukan suatu usaha untuk meminimalkan kebutuhan pelatihan dan kesalahan. Beberapa saran perlu dipertimbangkan untuk meminimalkan beban dan kesalahan pengetikan, antara lain:

1. Pilihlah kata kunci yang mudah di ingat 2. Gunakan format perintah yang konsisten 3. Gunakan untaian kata yang pendek 4. Tambah fasilitas Bantu (Help) 5. Gunakan nilai default untuk mengurangi kesalah ketik 6. Sediakan pesan‐pesan yang jelas, dan jika masih banyak kesalahan yang muncul. 7. Gunakan ragam inisiatif oleh computer

DIALOG BERBASIS BAHASA PEMROGRAMAN

Dialog berbasis bahasa pemrograman merupakan ragam dialog yang memungkinkan pengguna untuk mengemas sejumlah perintah kedalam suatu bentuk berkas yang sering disebut dengan batch file.

Dalam dos kita mengenal berkas yang bernama AUTOEXEC.BAT berkas ini sebenarnya merupakan bentuk kemasan dari perintah DOS. Lihat berkas dibawah ini: @ECHO OFF PROMPT $p$g PATH C:\WINDOWS; C:\DOS PATH C:\NWCLIENT\;%PATH% SET TEMP=C :\DOS C:\WINDOWS\DXPMODE 60 C:\WINDOWS\MSCDEX.EXE /S /D:MSCD001 /M:8 /V

Jika kita perhatikan isi berkas AUTOEXEC.BAT diatas maka masing‐masing perintah‐perintah yang berdiri sendiri. kita bisa menuliskan perintah‐perintah diatas dengan manual tapi ada jalan lebih pintas dengan memberikan perintah c:\>AUTOEXEC . contoh lainnya ialah :

ECHO OFF CLS

IF “%2” == “” GOTO HELP ECHO AKAN MENYALIN %2 %3 %4 %5 %6 %7 %8 ECHO FROM

CD ECHO TO %1 ECHO TEKAN CTRL BREAK UNTUK MENGHENTIKAN, ATAU PAUSE

SET MYVAR=%1

SHIFT ! AGAIN ECHO MENYALIN % KE %MYVAR% FOR %%A IN (%1) DO COPY %%A %MYVAR% > NUL SHIFT

IF NOT “%1” == “” GOTO AGAIN SET MYVAR= GOTO END ! HELP

ECHO untuk menggunakan utilitas %0, ketikan: ECHO %0, TUJUAN, Dan maksimal 8 karakter nama berkas ECHO Pada direktori aktif, sebagai Contoh! ECHO ==================================== ECHO %0 B: *.BAT *.D?? MYFILE.TXT TEST:* ECHO ====================================

!END

Jika kita perhatikan dari contoh diatas di sana kita lihat adanya statemen untuk pengetesan keadaan,yakni yang dinyatakan oleh statemen if. Tetapi dapat kita lihat bahwa statemen‐statemen yang ada dalah batch file diatas tidak akan di jumpai dalam bahasa pemrograman yang biasa di gunakan seperti c/c ++, Basic, Pascal, Fortran, Atau yang lainnya.

ANTARMUKA BERBASIS BAHASA ALAMI

Dalam film fiksi ilmiah kita sering menjumpai melihat adanya komunikasi antara manusia dengan komputer lewat suatu bahasa ucapan yang secara jelas memanfaatkan bahasa alami (Natural language) . Tetapi hal ini secara nyata belum di dukung pengalaman praktis. Dalam film ini kita memperhatikan bahwa percakapan antara manusia dan komputer menggunakan bahasa alami nampak berhasil dengan baik, tetapi kesalahan terbesar terletak pada kenyataan bahwa kita mendudukan komputer sama seperti manusia yang dapat bercakap‐cakap menggunakan bahasa alami.

Tabel berikut menunjukan bahwa manusia dan komputer saling melengkapi

Kecakapan Manusia Kecakapan Komputer

9 Estimasi 9 Kalkulasi akurat 9 Intuisi 9 Dedukasi logika 9 Kreatifitas 9 Aktifitas perulangan 9 Adaptasi 9 Konsisten

9 Kesadran serempak

9 Multitasking

9 Pengolahan abnormal/perkecualian

9 Pengolahan rutin

9 Memori asosiatif 9 Penyimpanan&pemanggilan data kembali 9 Pengambilan putusan non

9 Pengambilan keputusan deterministik deterministik

9 pengenalan pola

9 Pengolahan data

9 pengentahuan dunia

9 Pengetahuan domain

9 Kesalahan manusiawi

9 Bebas dari kesalahan

Sehingga dialog yang optimal harus diarahkan kepada pemahaman kekuatan masing‐masing pihak. Sebagai contoh dialog dengan memanfatkan bahasa alami antara dua manusia biasanya mengendalikan bahwa mereka menggunakan saluran komunikasi simetri: kecepatan pembicaraan dan kecepatan pengenalan dalam satu arah harus cocok dengan kecepatan pembicaraan dan kecepatan pada arah yang lain

‐ Pada dialog bahasa alami pengguna memberikan intruksi‐intruksi dalam bahasa alami yang lebih

umum sifatnya. ‐ Jika dalam dialog perintah tunggal intruksi‐intruksi sangat di batasi oleh sintaksis yang

digunakan,maka dengan intruksi‐intruksi yang ditulis menggunakan bahasa alami,pengguna secara bebas dapat memberikan intruksinya dengan kalimat‐kalimat yang lebih manusiawi.

PROGRAM KOM PUTER TI N DAKAN

I DE PEM BANGKI TAN

PEM AHAM AN PROGRAM KOM PUTER TI NDAKAN

E ID PEMBANGKI TAN

PEMAHAMAN

TERJEM AH TERJEM AH

PEMAHAMAN

PEMBANGKI TAN

PEM AHAM AN

PEM BANGKI TAN HASI L

HASI L

PENJELASAN Dengan melihat perbedaan yang digunakan oleh manusia dan komputer, maka sebuah sistem

peterjemah yang mengimplementasikan dialog berbasis bahasa alami perlu mempunyai sebuah sistem peterjemah yang dapat menterjemahkan satu kalimat pada dua arah, ketika manusia memberikan intruksi sistem penterjemah harus menterjemahkan intruksi tersebut dalam format lain yang dapat di mengerti oleh komputer, sebaliknya ketika komputer akan memberikan jawaban ,sistem peterjemah harus mampu menterjemahkan format intruksi komputer menjadi pesan yang di mengerti oleh manusia.

Contoh dialog antar manusia dan komputer menggunakan bahas alami ILUSTRASI Cetak daftar semua mahasiswa yang mempunyai IP Semester Lebih besar dari 3.0

Intruksi diatas oleh penterjemah, yang akan menterjemahkan intruksi tersebut, misalnya kedalam intruksi yang ekivalen dengan dialek Dbase atau FoxPro, sebagai berikut

DISPLAY ALL FOR IPSEM<3.0

Atau dalam dialek Turbo Pascal

While not eof(T) do

Begin

Readln(T,S)

If S.IpSem < 3.0 Then

Writeln(S.NamaMahasiswa);

end.

Dari contoh diatas kita dapat melihat bahwa tugas penterjemah adalah untuk meterjemahkan intruksi dalam bahasa alami, yang bersifat sangat bebas, ke dalam suatu intruksi yang lebih terbatas sintaksisnya dan merupakan intruksi yang lebih mendekati bahasa komputer Perhatikan Contoh Berikut:

Cetak daftar mahasiswa yang index prestasi semesternya (lebih besar dari 2.5 dan lebih kecil dari

3.0) atau lebih besar dari 3.5 Dalam dialek dBASE dapat di interpretaksikan Sebagai Berikut:

DISPLAY ALL FOR ((IPSEM < 3.0) , AND ,

(IPSEM > 2.5)) , OR , (IPSEM > 3.5)

Tetapi intruksi yang sama juga dapa di interpretasikan Sbb: Cetak daftar mahasiswa yang index prestasi semesternya lebih besar dari 2.5 dan (lebih kecil dari

3.0 atau lebih besar dari 3.5) Yang dalam dialek dBASE dapat di interpretasikan Sbb:

DISPLAY ALL FOR (IPSEM > 2.5) , AND.

((IPSEM < 3.0) , OR, (IPSEM > 3.5))

Dengan melihat cotoh‐contoh diatas, kita dapa melihat bahawa bahasa alami tika menawarkan banyak keuntungan khususnya pada perancangan dan pemrograman, apabila bahasa alami ini akan digunakan pada fasilitas antarmuka pada sebuah program aplikasi ,karena sangat rumit

Perlu diperhatikan bahwa pengguna bahasa alami menjanjikan untuk masa depan yang cukup cerah apabila diperlukan satu dialog berbasis ucapan,dimana pengguna dan komputer keduanya saling bertegur sapa lewat bahasa ucapan.

Keuntungan dan kerugian penggunaan antarmuka berbasis bahasa alami