Pembayaran Pajak Online di California

PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

Pembayaran Pajak Online di California
oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - [email protected]

EKOJI999 Nomor

172, 27 Februari 2013

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus Eko Indrajit di bidang sistem dan
teknologi informasi. Untuk berlangganan, silahkan kirimkan permohonan anda melalui alamat email [email protected].

HALAMAN 1 DARI 5



(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI


PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

Sebelum  melaksanakan  inisiatif  e‐Government  secara  luas,  Dinas  Perpajakan  California, 
Franchise  Tax  Board  (FTB)  sebenarnya  sudah  meletakkan  beberapa  dasar  penting  dengan 
mengaplikasikan beberapa proses pembayaran pajak melalui  proses elektronik. Tahun 1993, 
FTB membangun Elecronic  Fund Transfer, yang bisa digunakan oleh pembayar pajak melalui 
transfer rekening,  membangun website (1996),  dan yang paling maju adalah membangun “e‐
pay”,  sistem  di  mana  FTB  bisa  melakukan  debit  atas  rekening  pembayar  pajak  pada  tahun 
1999. Namun demikian,  seiring dengan berbagai  perkembangan,  dirasakan perlunya inisiatif 
e‐Government  sebagai  usaha  untuk  memberikan  pelayanan  yang  lebih  baik  kepada 
masyarakat.  E‐government  berarti  menggunakan  teknologi,  kemampuan,  dan  jaringan  yang 
dimiliki secara maksimal. Inisiatif ini setidaknya didorong oleh tiga hal (Connel, 2000): 






Pertama adalah ekspektasi yang semakin besar dari customer Dinas Perpajakan untuk 

mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Customer ini bisa terdiri dari pembayar pajak 
individual,  organisasi,  konsultan perpajakan, dan lain‐lain.  Ditambah dengan semakin 
intensif penggunaan internet di kalangan masyarakat, mereka semakin mengharapkan 
bisa mendapatkan pelayanan pajak yang mudah di depan komputer mereka. 

Kedua adalah semakin meluasnya inisiatif e‐Government  secara nasional  di California 
di  berbagai  departemen  pemerintahan.  Penerapan  egovernment  secara  lokal  untuk 
mengantisipasi diberlakukannnya e‐Government secara nasional.
Ketiga  adalah  kompetisi  global  yang  semakin  kuat.  Kehadiran  teknologi  internet 
menjadikan  lahan  persaingan  tidak  hanya  antar  negara  bagian  di  Amerika  Serikat, 
tetapi  sudah  mencakup  persaingan  global.  Penerapan  e‐Government  diharapkan 
memperkuat daya saing California secara umum dalam kancah global.

PENETAPAN TUJUAN DAN TARGET

Untuk  memudahkan  dalam  proses  pelaksanaan,  Dinas  Perpajakan  California  (FTB) 
menetapkan tujuan dan target yang harus dipenuhi dalam hubungannya dengan pelaksanaan 
e‐Government.  Ada  dua  tujuan  besar  yang  dijabarkan  dalam  beberapa  target  secara  lebih 
detil.
Tujuan  pertama,  menyediakan  layanan  online  untuk  customer  (pembayar  pajak  individu, 

perusahaan)  dan  konsultan  perpajakan.  Untuk  mencapai  tujuan  tersebut,  beberapa  target 
telah ditetapkan:







Menyediakan  formulir  aplikasi  secara  online.  Formulir  ini  bisa  diisi  oleh  customer 
secara  online  dan  diproses  juga  secara  online.  Beberapa  formulir  pajak  sebelumnya 
sudah  bisa  di‐download,  tetapi  untuk  e‐Government,  semua  formulir  pajak  bisa  diisi 
dan di‐download untuk diproses secara online.

Memberikan  pengalaman  menarik  dalam  pemrosesan  pajak  secara  online.  Tidak 
mudah untuk menyajikan kenyamanan dan kemudahan kepada pembayar pajak secara 
online.  Namun demikian,  portal  pajak dibangun dengan kemudahan konsumen dalam 
penggunaan, dan berdasar pada kepentingan dan manfaat yang akan mereka peroleh.

Menyediakan  akses  informasi  dan  komunikasi  secara  online  sehingga  memudahkan 

pembayar pajak untuk berkonsultasi dan bertanya jika diperlukan.

Penyediaan  proses  transaksi  pembayaran  pajak  secara  online.  Dengan  demikian, 
pembayar pajak bisa melakukan transaksi di depan komputer mereka di manapun dan 
kapanpun mereka berada.

HALAMAN 2 DARI 5



(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI



PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

Mengirimkan  informasi  kepada  pembayar  pajak  secara  online  melalui  email  dan 
newsletter yang dikirimsecara rutin.


Inisiatif sudah mulai dijalankan dalam upaya mencapai target di atas, di antaranya adalah:





Membangun  konsep  email  yang  aman,  dengan  otorisasi  tandatangan  digital  kepada 
dan untuk pembayar pajak
Membuat  aplikasi  yang  memungkinkan  semua  formulir  pajak  bisa  diakses  lewat 
website

Melayani  permintaan  secara  online  untuk  berlangganan  pembayaran  pajak  secara 
otomatis

Pemberian PIN  (Personal  Identi�ication Number) sebagai  password untuk otenti�ikasi 
pembayaran online.  PIN  ini  telah diberikan  kepada  sekitar  4‐5  juta  pembayar  pajak. 
Setiap permohonan PIN akan dilakukan veri�ikasi terlebih dahulu. 

Tujuan  kedua,  bagaimana  menggunakan  teknologi  yang  sesuai  untuk  mengubah  cara 

berbisnis  secara  internal,  dan  dengan  supplier.  Secara  detil,  tujuan tersebut  dibagi  menjadi 
beberapa target pelaksanaan:




Menyediakan  berbagai  formulir  internal,  panduan,  dan  publikasi  secara  online.  Staf 
Dinas  Pajak  bisa  melihat  berbagai  informasi  dan  panduan  secara  online  sehingga 
meningkatkan kualitas dan kemampuan kerja mereka.

Penyediaan  intranet  yang  disesuaikan  dengan  kebutuhan  masing‐masing  pekerja. 
Personalisasi dilakukan sesuai dengan minat dan keahlian yang dimiliki.
              
 Pelaksanaan  proses  administrasi  secara  internal  dilakukan  online,  termasuk  dengan 
supplier.
Sistem  aplikasi  yang memungkinkan informasi, saran,  dan umpan balik  dari pembayar  pajak 
diterima langsung oleh staf yang bersangkutan sesuai bidangnya.  Hal ini untuk mempercepat 
waktu respons yang diberikan dalam rangka pelayanan kepada konsumen.
Beberapa inisiatif yang sudah dijalankan untuk mencapai target‐target tersebut adalah:






Menyediakan  akses  intranet untuk seluruh formulir,  panduan dan informasi  internal. 
Semua staf mempunyai akses informasi yang sama dan memadai.
Membangun  sistem  aplikasi  di  mana  proses  kerja  internal  bisa  dilakukan  secara 
elektronis.  Dengan  proses  kerja  yang  bisa  dilakukan  secara  elektronis,  akan 
mempercepat proses kerja dan meningkatkan kualitas pelayanan.

Partisipasi  dalam  pengembangan  sistem  di  California  secara  keseluruhan.  Karena 
inisiatif  e‐Government  akan  terkait  dengan  berbagai  departemen  dan  biro 
pemerintahan  yang  lain,  penyamaan  platform,  standar  dan  teknologi  mutlak 
diperlukan.

HALAMAN 3 DARI 5



(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013


SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI




PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

Membangun  database  kepegawaian  yang  bisa  diintegrasikan  ke  dalam  sistem 
kepegawaian secara nasional.
Mengembangkan sistem pelatihan, perijinan, dan pendanaan secara online.

STRATEGI MENUJU KESUKSESAN IMPLEMENTASI

Karena  penerapan  egovernment  membutuhkan  dukungan  dari  berbagai  pihak, 
pelaksanaannya  memerlukan  strategi  yang  terkelola  dengan  baik.  Secara  internal,  e‐
Government  perlu  didukung  oleh  infrastruktur  dan  sumber  daya  yang  kuat,  dan  secara 
eksternal, perlu partisipasi dari masyarakat secara penuh. Beberapa strategi yang diterapkan 
Dinas  Perpajakan  California  (FTB)  dalam  melaksanakan  e‐Government  adalah  sebagai 
berikut:

Pertama, membangun kepercayaan publik  yang dilakukan dengan beberapa hal:





 

Privacy  dari  pembayar  pajak  dijaga  secara  ketat.  Penggunaan  informasi  yang 
berhubungan  dengan  mereka  diatur  dalam  aturan  yang  pasti.  Penyalahgunaan 
terhadap privacy akan mendapatkan hukuman yang berat.
Aspek  kedua  yang  erat  hubungannya  adalah  masalah  keamanan  data.  Tidak  bisa 
dipungkiri,  keamanan  data menjadi  isu  yang  paling  sensitif dalam  hal  ini.  Dalam  hal 
keamanan data, dibuat berbagai aplikasi berlapis agar tidak terjadi kebocoran.

Prinsip otenti�ikasi dengan memberikan password dan Personal Identi�ication Number 
(PIN) sebagai alat transaksi. 

Kedua, memperluas kerjasama dengan berbagai pihak, di antaranya:






Kerjasama dengan pihak‐pihak  swasta,  terutama yang berhubungan dengan teknologi 
informasi. 

Kerjasama  dengan  berbagai  departemen dan  organisasi  pemerintah untuk  menjamin 
bahwa  standar  yang mereka  bangun bisa  saling  terintegrasi  antara satu dengan yang 
lain.

Kerjasama  pembangunan  sistem  informasi  secara  nasional.  Hal  ini  terkait  dengan 
program e‐Government secara nasional.

Ketiga,  penerapan  e‐Government  harus  terpusat  pada  kepentingan  pelanggan.  Pelanggan 
dalam  hal  ini  adalah  pembayar  pajak  –  baik  individu  maupun  organisasi‐  dan  berbagai 
organisasi yang bergerak dalam bidang konsultasi perpajakan. Dua hal yang dilakukan adalah:




Pemberian  layanan  pelanggan  yang  disesuaikan  dengan  manfaat  dan  dalam  upaya 
memberikan kemudahan bagi pelanggan. 

Karena struktur di masyarakat masih terdapat kalangan yang belum mempunyai akses 
terhadap internet,  bersama‐sama  dengan berbagai  organisasi pemerintah dan swasta 
melakukan  berbagai  usaha  untuk  mengatasi  kesenjangan  digital.  Usaha‐usaha  itu 
terutama  dalam  bidang  pendidikan  dan  pembangunan  infrastruktur.  Karena 
bagaimanapun,  tanpa  akses  internet  yang  memadai,  akan  sulit  mengharapkan  e‐
Government bisa dinikmati oleh seluruh kalangan.

HALAMAN 4 DARI 5



(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013

SERI 999 E-ARTIKEL SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI

PROF. RICHARDUS EKO INDRAJIT

Keempat, membangun kapasistas organisasi agar bisa menyesuaikan dengan perkembangan. 
Ada dua point penting dalam hal ini.




Penyediaan  infrastruktur  yang  memadai,  dalam  hal  ini  infrastruktur  telekomunikasi, 
hukum,  dan juga  sistem aplikasi.  Adanya  infrastruktur  yang kuat  akan  menjadi  dasar 
untuk memudahkan proses implementasi lebih lanjut.
Peningkatan  kualitas  sumber  daya  staf  dengan  mengadakan  berbagai  pelatihan  dan 
peningkatan  kemampuan  mereka.  Staf yang  terlatih  sama  pentingnya  dengan  sistem 
aplikasi  itu sendiri.  Pelayanan yang berkualitas akan datang dari sistem  aplikasi  yang 
baik yang ditunjang oleh staf yang terlatih.

ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI YANG DIGUNAKAN

Dalam pembangunan sistem informasi untuk e‐Government, beberapa hal perlu diperhatikan:








Masalah platform yang bisa dioperasikan pada berbagai aplikasi. Standar umum semua 
aplikasi  akan  berbasiskan  web,  dan  semua  aplikasi  dari  seluruh  departemen  dan 
bagian akan dijalankan di  sana.  Karena itu perlu dipastikan bahwa semua  aplikasi  ini 
bisa dijalankan dan terkait antara satu dengan yang lain.
Keamanan  data  menggunakan  �irewall  pada  berbagai  aplikasi  dan  juga  enkripsi  SSL 
(secure  socket  layer) 128 bit yang  saat  ini  sudah  terbukti  cukup baik  untuk  menjaga 
keamanan data.
Standar  aplikasi  perlu ditetapkan  pada  level  nasional  agar  interaksi  dan  pertukaran 
data bisa berjalan dengan baik.

Penggunaan  sistem  pembayaran  online  yang  beragam,  bisa  melalui  kartu  kredit, 
ataupun transfer bank, bisa juga melalui debit otomatis.

Kebutuhan  teknologi  yang  diperlukan.  Ada  beberapa  level  di  dalam  perencanaan 
proyek  e‐Government  yang  membutuhkan teknologi  yang  berbeda‐beda  pada  setiap 
levelnya:
‐    Level  1:  kemampuan  untuk  publikasi  secara  online.  Lebih  banyak  hanya  sekedar 
memberikan informasi.
‐     Level 2:  adanya  interaksi  dari  pelanggan,  dengan menambahkan berbagai  fasilitas 
yang memungkinkan pelanggan menghubungi dan berkomunikasi secara online.
‐    Level  3:  fasilitas  transaksi  dari  pelanggan  di  mana  mereka  sudah bisa  melakukan 
berbagai proses transaksi pembayaran secara online.



‐      Level  4:  integrasi  penuh  secara  online,  dengan  melibatkan  seluruh proses  kerja 
internal dan penyediaan seluruh layanan secara online. 
Terakhir  adalah  karena  e‐Government  akan  dilaksanakan  secara  nasional,  perlu 
melakukan  kordinasi  dengan  berbagai  departemen  dan biro  pemerintahan  lain  agar 
aplikasinya bisa terhubung dan terintegrasi secara baik.

HALAMAN 5 DARI 5

‐‐‐ akhir dokumen ‐‐‐


(C) COPYRIGHT BY RICHARDUS EKO INDRAJIT, 2013