2Konsep dan Notasi New

  Konsep dan Notasi Bahasa Teori Bahasa

  Teori Otomata dan bahasa formal, berkaitan dalam hal pembangkitan kalimat / generation yaitu, menghasilkan semua kalimat dalam bahasa L berdasarkan aturan yang dimilikinya. Dan pengenalan kalimat / recognition yaitu, menentukan suatu string (kalimat) termasuk sebagai salah satu anggota himpunan L. Teori bahasa membicarakan bahasa formal (formal language), terutama untuk kepentingan perancangan kompilator (compiler) dan pemroses naskah (text processor). Bahasa formal adalah kumpulan kalimat. Semua kalimat dalam sebuah bahasa dibangkitkan oleh sebuah tata bahasa (grammar) yang sama. Sebuah bahasa formal bisa dibangkitkan oleh dua atau lebih tata bahasa berbeda. Dikatakan bahasa formal karena grammar diciptakan mendahului pembangkitan setiap kalimatnya. Bahasa manusia bersifat sebaliknya; grammar diciptakan untuk meresmikan kata-kata yang hidup di masyarakat. Dalam pembicaraan selanjutnya ‘bahasa formal’ akan disebut ‘bahasa’ saja.

  Automata

  Arti menurut American Heritage Dictionary : 1. a robot 2. one that behaves in an automatic or mechanical fashion

  Arti dalam dunia matematika Berkaitan dengan teori mesin abstrak, yaitu mesin sekuensial yang menerima input, dan mengeluarkan output, dalam bentuk diskrit.

  Contoh : Mesin Jaja / vending machine Kunci kombinasi Parser/compiler

  Jika disimpulkan maka pengertian automata adalah mesin abstrak yang dapat mengenali (recognize), menerima (accept), atau membangkitkan (generate) sebuah kalimat dalam bahasa tertentu.

  Bahasa adalah kumpulan kalimat. Kalimat adalah rangkaian kata. Kata adalah komponen terkecil kalimat yang tidak bisa dipisahkan lagi.

  Contoh : Si Kucing kecil menendang bola besar The little cat kicks a big ball for i := start to finish do A[i] := B[i]*sin(i*pi/16.0)

  Bhs Indonesia Bhs Inggris Bhs Pascal Dalam bahasa pemrograman, kalimat dikenal sebagai ekspresi, dan kata sebagai token.

  Kata terdiri atas beberapa karakter. Kelompok karakter yang membentuk sebuah token dinamakam lexeme untuk token tersebut. Setiap token yang dihasilkan, disimpan dalam tabel simbol. Derivasi adalah sebuah proses dimana suatu himpunan produksi akan diturunkan / dipilah- pilah dengan melakukan sederetan produksi sehingga membentuk untai terminal.

  Grammar dan bahasa Pengertian dasar

  1. Setiap anggota alfabet, dinamakan sebagai simbol terminal atau token

  2. Kalimat adalah deretan hingga simbol-simbol terminal

  3. Bahasa adalah himpunan kalimat-kalimat. Anggota bahasa bisa tak hingga kalimat

  4. Himpunan simbol terminal dinyatakan sebagai V , sedangkan himpunan simbol non N terminal dinyatakan sebagai V . T

5. Simbol-simbol berikut adalah simbol terminal : • Huruf kecil awal alfabet, misal x, y, z.

  • Simbol operator, misal +, -, dan x
  • Simbol tanda baca, misal (,), dan ;
  • String yang tercetak tebal, misal, if, then, dan else

6. Simbol-simbol berikut adalah simbol non terminal • Huruf besar awal alfabet, misal X, Y, Z.

  • Huruf S sebagai simbol awal
  • String yang tercetak miring, misal expr dan stmt

  Grammar dan bahasa

  7. Huruf besar akhir alfabet melambangkan simbol terminal atau non terminal, misal X, Y, Z

  8. Huruf kecil akhir alfabet melambangkan string yang tersusun atas simbol-simbol terminal, misalnya : x, y, z.

  9. Huruf yunani melambangkan string yang tersusun atas simbol-simbol terminal atau simbol- simbol non terminal atau campuran keduanya, misalnya : , , dan 

  10. Sebuah produksi dilambangkan sebagai   , artinya : dalam sebuah derivasi dapat dilakukan penggantian simbol  dengan simbol .

  11. Simbol  dalam produksi berbentuk    disebut ruas kiri produksi sedangkan simbol  disebut ruas kanan produksi.

  12. Pengertian terminal berasal dari kata terminate (berakhir), maksudnya derivasi berakhir jika sentensial yang dihasilkan adalah sebuah kalimat (yang tersusun atas simbol-simbol terminal itu).

  13. Pengertian non terminal berasal dari kata not terminate (belum/tidak berakhir), maksudnya derivasi belum/tidak berakhir jika sentensial yang dihasilkan mengandung simbol non terminal.

  Grammar dan bahasa

  14. String adalah deretan terbatas (finite) simbol-simbol. Sebagai contoh, jika a, b, dan c adalah tiga buah simbol maka abcb adalah sebuah string yang dibangun dari ketiga simbol tersebut.

  15. Jika w adalah sebuah string maka panjang string dinyatakan sebagai w dan didefinisikan sebagai cacahan (banyaknya) simbol yang menyusun string tersebut. Sebagai contoh, jika w = abcb maka w= 4.

  16. String hampa adalah sebuah string dengan nol buah simbol. String hampa dinyatakan dengan simbol  (atau ^) sehingga = 0. String hampa dapat dipandang sebagai simbol hampa karena keduanya tersusun dari nol buah simbol.

  17. Simbol adalah sebuah entitas abstrak (seperti halnya pengertian titik dalam geometri).

  Sebuah huruf atau sebuah angka adalah contoh simbol.

  18. Alfabet adalah hinpunan hingga (finite set) simbol-simbol

19. Derivasi adalah proses pembentukan sebuah kalimat atau sentensial. Sebuah derivasi dilambangkan sebagai :   .

  20. Sentensial adalah string yang tersusun atas simbol-simbol terminal atau simbol-simbol non terminal atau campuran keduanya.

  21. Kalimat adalah string yang tersusun atas simbol-simbol terminal. Jelaslah bahwa kalimat adalah kasus khusus dari sentensial.

  Grammar dan Klasifikasi Chomsky

  Grammar G didefinisikan sebagai pasangan 4 tuple : V , V , S, dan Q, dan dituliskan sebagai N T G(V , V , S, Q), dimana : N T V : himpunan simbol-simbol terminal (atau himpunan token -token, atau alfabet) T V : himpunan simbol-simbol non terminal N

  : simbol awal (atau simbol start) S  V N Q : himpunan produksi

  Aturan produksi dinyatakan sebagai   , artinya  menurunkan  Berdasarkan komposisi bentuk ruas kiri dan ruas kanan produksinya (  ), Noam Chomsky mengklasifikasikan 4 tipe grammar :

  1. Grammar tipe ke-0 : Unrestricted Grammar (UG) Ciri : ,   (V V )*, > 0 T N

  2. Grammar tipe ke-1 : Context Sensitive Grammar (CSG) Ciri : ,   (V T V N )*, 0 <   

  3. Grammar tipe ke-2 : Context Free Grammar (CFG) )*

  Ciri :   V ,   (V V N T N

  4. Grammar tipe ke-3 : Regular Grammar (RG) , V V , V V }

  Ciri :   V ,   {V T T N } atau   V ,   {V T N T N N Ciri-ciri RG sering dituliskan sebagai :   V ,   {a, bC} atau   V ,   {a, Bc} N N

  Tabel Grammar Chomsky

  Kelas Ruas kiri Ruas Kanan Contoh Regular

  P  aR   N  1 non terminal (paling kiri/kanan)

  Q  ab R  cc

  Context Free -   N

  P  aQb Q  abPRS +

  Context   (TN) ||  || aD  Da

  Sensitive AD  aCD + - Unrestricted

    (TN)

CB  DB

  ADc   Tipe sebuah grammar (atau bahasa) ditentukan dengan aturan sebagai berikut :

  A language is said to be type-i (i = 0, 1, 2, 3) language if it can be specified by a type-i grammar but can’t be specified any type-(i+1) grammar.

  Unrestricted Cotext Sensitive

  Kontext free regular

  Hirarki Chomsky Type Grammar Kelas Bahasa Mesin Pengenal Bahasa Unrestricted Grammar (UG)/type-0 Unrestricted Mesin Turing (Turing Machine), TM Context Sensitive Grammar

  (CSG)/type-1

  Context Sensitive Linear Bounded Automaton, LBA Context Free Gammar (CFG)/type-2 Context Free Automata Pushdown (Pushdown Automata), PDA Regular Grammar (RG)/type-3 Regular Automata Hingga (Finite Automata)

  Mesin Pengenal bahasa Catatan : Pengenal bahasa adalah salah satu kemampuan mesin turing. LBA adalah variasi dari Mesin Turing Nondeterministik.

  Contoh Analisa Penentuan Type Grammar

  1. Grammar G dengan Q = {S  aB, B  bB, B  b}. Ruas kiri semua produksinya terdiri dari sebuah V maka G kemungkinan tipe CFG atau RG. Selanjutnya karena semua ruas kanannya terdiri dari sebuah V atau string VV maka G adalah RG.

  2. Grammar G dengan Q = {S  Ba, B  Bb, B  b}. Ruas kiri semua produksinya terdiri dari sebuah V maka G kemungkinan tipe CFG atau RG. Selanjutnya karena semua ruas kanannya terdiri dari sebuah V atau string VV maka G adalah RG.

  3. Grammar G dengan Q = {S  Ba, B  bB, B  b}. Ruas kiri semua produksinya terdiri dari sebuah V maka G kemungkinan tipe CFG atau RG. Selanjutnya karena ruas kanannya mengandung string VV (yaitu bB) dan juga string VV (Ba) maka G bukan RG, dengan kata lain G adalah CFG.

  4. Grammar G dengan Q = {S  aAb, B  aB}. Ruas kiri semua produksinya terdiri dari sebuah V maka G kemungkinan tipe CFG atau RG. Selanjutnya karena ruas kanannya mengandung string yang panjangnya lebih dari 2 (yaitu aAb) maka G bukan RG, dengan kata lain G adalah CFG.

  5. Grammar G dengan Q = {S  aA, S  aB, aAb  aBCb}. Ruas kirinya mengandung string yang panjangnya lebih dari 1 (yaitu aAb) maka G kemungkinan tipe CSG atau UG.

  Selanjutnya karena semua ruas kirinya lebih pendek atau sama dengan ruas kananya maka G adalah CSG.

  6. Grammar G dengan Q = {aS  ab, SAc  bc}. Ruas kirinya mengandung string yang panjangnya lebih dari 1 maka G kemungkinan tipe CSG atau UG. Selanjutnya karena terdapat ruas kirinya yang lebih panjang daripada ruas kananya (yaitu SAc) maka G adalah UG.

  Derivasi Kalimat dan Penentuan Bahasa

  (1)  abC (3)

  (4)   abaC (4)  aba

  (3)  abaC

  (2)  abC

  (1)  aB

  (5)  aS

    aba

  (2) S  aS

  Tentukan bahasa dari masing-masing gramar berikut : A. G dengan Q = {1. S  aAa, 2. A  aAa, 3. A  b}. Jawab : Derivasi kalimat terpendek : Derivasi kalimat umum : S  aAa (1)

  Jawab : Derivasi kalimat terpendek : Derivasi kalimat umum : S  aB

  (3) Dari pola kedua kalimat disimpulkan : L(G) = { aba n  1} B. G dengan Q = {1. S  aS, 2. S  aB, 3. B  bC, 4. C  aC, 5. C  a}.

  (2)  aba

    aAa

   aaAaa (2)

  S  aAa (1)  aba (3)

  (5) Dari pola kedua kalimat disimpulkan : L (G) = { aba n  1, m  1}

  Derivasi Kalimat dan Penentuan Bahasa

C. G dengan Q = {1. S  aSBC, 2. S  abC, 3. bB  bb, 4. bC  bc, 5. CB  BC, 6. cC  cc}.

  Jawab : Derivasi kalimat terpendek 1: Derivasi kalimat terpendek 3 :

  (1) S  abC (2)

  S  aSBC (4)

  (1)  abc

   aaSBCBC Derivasi kalimat terpendek 2 :

  (2)  aaabCBCBC

  (5) S  aSBC (1)  aaabBCCBC

  (2) (5)

   aabCBC  aaabBCBCC

  (5) (5)

   aabBCC  aaabBBCCC

  (3) (3)

   aabbCC  aaabbBCCC

  (4) (3)

   aabbcC  aaabbbCCC

  (6) (4)

   aabbcc  aaabbbcCC

  (6)  aaabbbccC

  (6)  aaabbbccc

  Dari pola ketiga kalimat disimpulkan : L (G) = { abc n  1}

  Menentukan Grammar Sebuah Bahasa

1. Tentukan sebuah gramar regular untuk bahasa L = { a n  1}

  Jawab : Q(L) = {S  aSa}

  2. Tentukan sebuah gramar bebas konteks untuk bahasa : L : himpunan bilangan bulat non negatif ganjil Jawab : Langkah kunci : digit terakhir bilangan harus ganjil.

  Buat dua buah himpunan bilangan terpisah : genap (G) dan ganjil (J) Q(L) = {S  JGSJS, G  02468, J  13579}

  3. Tentukan sebuah gramar bebas konteks untuk bahasa : L = himpunan semua identifier yang sah menurut bahasa pemrograman Pascal dengan batasan : terdiri dari simbol huruf kecil dan angka, panjang identifier boleh lebih dari 8 karakter Jawab : Langkah kunci : karakter pertama identifier harus huruf.

  Buat dua buah himpunan bilangan terpisah : huruf (H) dan angka (A) Q(L) = {S  HHT, T  ATHTHA, H  abc…, A  012…}

  Menentukan Grammar Sebuah Bahasa

4. Tentukan gramar bebas konteks untuk bahasa L(G) = {abn,m  1, n  m}

  Jawab : Langkah kunci : sulit untuk mendefinisikan L(G) secara langsung. Jalan keluarnya adalah dengan mengingat bahwa x  y berarti x > y atau x < y.

  L = L L, L ={abn > m  1}, L = {ab1  n < m}. Q(L) = {A  aAaC, C  aCbab}, Q(L) = {B  BbDb, D aDbab} Q(L) = {S AB, A  aAaC, C  aCbab, B  BbDb, D aDbab}

  5. Tentukan sebuah gramar bebas konteks untuk bahasa : L = bilangan bulat non negatif genap. Jika bilangan tersebut terdiri dari dua digit atau lebih maka nol tidak boleh muncul sebagai digit pertama.

  Jawab : Langkah kunci : Digit terakhir bilangan harus genap. Digit pertama tidak boleh nol. Buat tiga himpunan terpisah : bilangan genap tanpa nol (G), bilangan genap dengan nol (N), serta bilangan ganjil (J).

  Q(L) = {S  NGAJA, A  NNAJA, G 2468, N 02468, J  13579}

  Token, Lexeme, dan Pattern

  Token adalah symbol terminal pada teori bahasa. Token merupakan bagian hasil dari pemecahan sumber program yaitu penerjemahan lexeme pada saat melakukan scanner. Token mereprentasikan identifier (nama variabel, fungsi, tipe atau nama yang didefinisikan pemakai), keyword, literal string, operator, label, simbol tanda (tanda kurung, koma, titik koma), constant, relation, identity, number, variable. Lexeme adalah string yang merupakan masukan dari analisis Leksikal. Lexeme adalah kelompok karakter yang membentuk sebuah token. Token tertentu harus memenuhi aturan yang disebut Pattern. Token merupakan sekumpulan karakter yang sesuai dengan pattern-nya.

  Token Contoh Lexeme Pattern

  Const Const Const

  If If If

  Relation <, < =, =, < >, > =, > < or < = or = or < > or > = or > Id Phi, count, D2 Letter(letter|digit)*

  Num 3.14 , 0.602E23 Digit+(.digit+) ? (E( + | - ) ? Digit +) ?

  Diagram Status / State Transition Diagram

  Berguna untuk mendapatkan token, yaitu melakukan analisis leksikal. Misal suatu bahasa memiliki himpunan simbol terminal/token berikut : (t_PLUS, t_MIN, t_ID, t_INT). Maka diagram state-nya : *t_ID(identifier) bisa berupa nama atau keyword. Keyword yang sudah didefinisikan oleh suatu bahasa. Misal VAR jumlah : integer, maka VAR, integer adalah keyword, jumlah adalah nama.

  Notasi BNF

  Aturan-aturan produksi dapat dinyatakan dalam bentuk BNF ( Backus Naur Form ) Beberapa simbol yang dipakai dalam notasi BNF

   :: =

  Identik dengan simbol pada aturan produksi | Menyatakan “atau” < > Mengapit simbol variabel / non terminal { } Pengulangan 0 sampai n kali

  [ ] 0 atau 1 kali muncul ( ) contoh x(yz) = xy | xz

  Contoh, terdapat aturan produksi sebagai berikut : E T | T+E | T-E, T a

  Notasi BNF : E ::= <T> | <T> + <E> | <T> - <E>, T ::= a

  Diagram Sintaks

  Diagram sintaks merupakan alat bantu dalam pembentukan parser / analisis sintaks. Notasi yang terdapat dalam diagram sintaks :

  • Empat persegi panjang melambangkan simbol variabel / non terminal.
  • Bulatan melambangkan simbol terminal

  Misal, terdapat aturan produksi : T F*T | F/T | F

  Diagram sintaksnya adalah sebagai berikut :