Peranan Humas Dalam Mensosialisasikan Surat Edaran Gubernur Nomor 800UM01.20 Tahun 2014 Tentang Seragam PNS Pada Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau Syarifah Aini Eka Putri Dyah Pithaloka, M.Si Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas

  

Peranan Humas Dalam Mensosialisasikan Surat Edaran Gubernur Nomor

800/UM/01.20 Tahun 2014 Tentang Seragam PNS Pada Badan

Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau

  

Syarifah Aini Eka Putri

Dyah Pithaloka, M.Si

  Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau

  

ABSTRAK

  Dalam penelitian ini penulis mengambil judul Peranan Humas Dalam Mensosialisasikan Surat Edaran Gubernur Nomor 800/UM/01.20 Tahun 2014 Tentang Seragam PNS (Pegawai Negri Sipil) Pada BPAD (Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi ) Provinsi Riau. Adapun tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Peranan Humas serta untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung agar dapat mensosialisasikan seragam PNS (Pegawai Negeri Sipil).

  Peneliti menggunakan metode deskriptifkualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi pustaka.Informan dalam penelitian ini terdiri dari pihak humas, tiga PNS ( Pegawai Negri Sipil ) dan tiga PTT(Pegawai Tidak Tetap ).Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Peranan Humas Badan Perpustakaan Arsip dan DokumentasiDalam Mensosialisasikan Seragam PNS ( Pegawai Negri Sipil ) Pada BPAD ( Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi ) Provinsi Riau sudah berjalan, walaupun masih banyak kekurangan dan kendalanya seperti masih ada PNS ( Pegawai Negri Sipil ) dalam pemakaian baju seragam tidak melengkapi atribut yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, belum tertanamnya kedisplinan seorang PNS, dan belum ada sangsi yang tegas bagi PNS yang melanggaraturan. Kedepannya diharapkan Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau, Kualitas dan mutu pelayanan terhadap pengunjung di perpustakaan Soeman Hs sesuai dengan tupoksi perpustakaan dan melakukan pelayanan prima, kendala yang ada secepatnyateratasidan sistim peminjaman menggunakankomputerisasi,Humas menganggarkan pakaian seragam PTT sama seperti PNS, sehingga petugas layanan terlihat seragam dan mudah dikenal oleh pemustaka yang berkunjung ke perpustakaan.

  Kata kunci : Peran Humas, Sosialisasi Seragam PNS, BPAD Provinsi Riau

PENDAHULUAN Salah satu contoh kasus yaitu pada pakaian

  seragam Pegawai Negri Sipil yang merupakan Pakaian seragam merupakan suatu bentuk sebuah simbol untuk memperkenalkan identitas diri seseorang dalam sebuah instansi sebuah lembaga kepada masyarakat luas. atau organisasi. Seragam menjadi suatu

  Badan Kepegawaian Daerah di Provinsi Riau kebutuhan dasar bagi setiap instansi, pegawai mewajibkan pada hari senin seluruh Pegawai yang tidak mengenakan seragam, akan Negri Sipil memakai pakaian seragam membuat Humaskesulitan dalam (Linmas) dan atribut tanda pengenal nama memonitoringpegawai yang sedang bekerja. mulai dari esselon 2, 3, 4 dan staf wajib

  Adapun jumlah pegawai yang harus di mamakai pakaian seragam seluruh jajaran monitoring oleh humas yaitu Pegawai Negri

  SKPD ( satuan kerja perangkat daerah) Sipil sebanyak 135 orang dan Non Pegawai

  Provinsi Riau, begitu juga hal nya dengan Negri Sipil (Honor) sebanyak 55 orang. pegawai honorer yang wajib menggunakan

  Sedangkan jumlah anggota humas hanya 3 pakaian dinas kontrak, agar dapat di bedakan orang. antara Pegawai Negri Sipil dan Non Pegawai Negri Sipil (Honorer), karena selama ini sulit membedakan antara Pegawai Negri Sipil dan Non Pegawai Negri Sipil (Honorer).

  Namun pada lembaga Badan Perpustakaan Arsip Dan Dokumentasi Provinsi Riau, Masih banyak ditemukan para pegawai yang tidak mematuhi peraturan. Seperti pada hari senin dimana para pegawai Pegawai Negri Sipil (PNS) wajib memakai pakaian Linmas serta atribut lengkap, dan Non Pegawai Negri Sipil (Honorer) wajib menggunakan seragam dinas kontrak, akan tetapi masih banyak yang menyalahi aturan, dimana para Pegawai Negri Sipil (PNS) tidak menggunakan atribut yang lengkap dan pegawai Non Pegawai Negri Sipil (Honorer) masih saja menggunakan seragam Linmas, yang pada akhirnya masyarakat susah membedakan antara Pegawai Negri Sipil dan Non Pegawai Negri Sipil.

  Namun lain halnya pada hari kamis, baik Pegawai Negri Sipil (PNS) maupun Non Pegawai Negri Sipil pakaian yang di kenakan tidak ada bedanya, sama-sama menggunakan baju olahraga untuk melaksanakan senam pagi, setelah melaksanakan senam para pegawai wajib mengganti dengan seragam batik untuk melanjutkan aktivitas bekerja. akan tetapi para pegawai masih saja melanggar aturan yang telah di buat oleh Gubernur Riau.

  Kasus tersebut di sebabkan oleh kurang efektifnya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Humas yang terdapat pada Badan Perpustakaa Arsip Dan Dokumentasi Provinsi Riau, dalam mensosialisasikan aturan pakaian seragam Pegawai Negri Sipil. Karena pada dasarnya sansksi yang di berikan tidak cukup berat untuk membuat pegawai agar tidak mengulangi pelanggaran yang di lakukannya. Adapun bentuk sanksinya yaitu secara teguran lisan kepada pegawai yang bersangkutan atau yang melanggar. Dan seharusnya proses sosialisasi lebih di kembangkan lagi untuk mengurangi pelanggaran yang di lakukan oleh pegawai, dimana sosialisasi dapat dilakukan lewat media-media, diantaranya semacam surat edaran dari Gubernur, dan bentuk-bentuk sosialisasi lainnya bisa dilalukan secara langsung dalam bentuk (Rapat).

  Sesuai dengan fungsi hubungan masyarakat (Humas) atau yang di kenal dengan istilah Public Relations di dalam Struktur Pemerintahan yakni memiliki peran ganda yang memberikan informasi kepada khalayak sesuai dengan kebijaksanaan instansi dan pada lingkungan internal Instansi Humas Badan Perpustakaan Arsip dan Provinsi Riau berperan sebagai wadah dalam penyerapan reaksi dari khalayak demi kepentingan instansi. Publik Relations sebagai mediator timbal balik antara pimpinan dengan pegawainya. Komunikasi memegang peran yang sangat penting dalam suatu interaksi sosial, oleh karena itu berpengaruh dalam dunia kerja. Penggunaan komunikasi baik secara verbal maupun secara non verbal berpengaruh cukup besar pada lingkungan kerja yang di wujudkan dalam visi serta misi dari perusahaan.(Sutrisno, 2010:41)

  Sehubungan dengan itu humas Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau juga harus mencari informasi sebanyak mungkin mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan organisasi, membantu merumuskan kebijakan dan memberikan evaluasi mengenai keefektifan aturan pakaian seragam Pegawai Negri Sipil. Humas Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau yang baik memerlukan pemikiran dan perencanaan yang cermat, keberhasilan humas Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau tidak terlepas dari peran individu yang terdapat di dalamnya. Humas Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau dalam bekerja membutuhkan bantuan dan dukungan dari pihak lain. Secara tidak langsung di butuhkan suatu komunikasi yang efektif dalam menggerakan jalannya suatu instansi, semakin efektif komunikasi yang di bina dalam tiap-tiap instansi, maka semakin produktif perilaku pegawai dalam menjalankan pekerjaannya. Kerja sama sangat di butuhkan demi tujuan yang ingin di capai. (Sustrisno, 2010:41)

  Peran adalah setiap pola sikap dan tingkah laku yang perlu di emban atau di laksanakan (dalam hal ini oleh manejer suatu instansi) berkaitan dengan fungsinya dalam struktur organisasi atau perusahaan (Rudy, 2005:38). Inilah yang harus di lakukan oleh anggota Humas Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau dalam mengatur dan memonitoring pakaian seragam Pegawai Negri Sipil maupun Non Pegawai Negri Sipil (Honorer).

  Ketika suatu peran dari individu dapat bekerja sama dalam suatu instansi, maka muncul sebuah Budaya organisasi, namun ada proses yang harus dilalui hingga akhirnya menjadi budaya organisasi. Proses budaya organisasi sendiri dapat di urutkan dari proses terbentuknya, di pertahankannya dan di ubahnya budaya organisasi (Laksmi, 2011:10).

  Bentuk dan isi dari proses sosialisasi budaya organisasi bervariasi antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Bahkan pada organisasi yang sama, berbagai individu mengalami proses sosialisasi yang berbeda. Proses sosialisasi budaya organisasi terutama di tujukan untuk karyawan baru yang akan bergabung dengan instansi karena mereka belum mengenal budaya organisasi tersebut. menurut Gibson (dalam Sutrisno,2010:29) memandang sosialisasi sebagai suatu aktifitas yang di lakukan oleh organisasi untuk mengintegrasikan tujuan-tujuan organisasional dan individual. Dalam pengertian ini terdapat dua kepentingan atau tujuan, yaitu kepentingan individual dan organisasional. Dengan kata lain, proses sosialisasi akan berhasil bilaada partisipasi dari pegawai dan dukungan organisasi dalam proses tersebut.

  Proses sosialisasi diperlukan anggota organisasi yang baik, sehingga anggota tidak merasa asing dengan situasi dan budaya yang telah dimiliki organisasi. Salah satu tujuan sosialisasi adalah memperkenal nilai-nilai budaya organisasi kepada pegawai, agar mereka menjadi bagian organisasi secara total dan berperilaku sesuai dengan budaya organisasi. secara total sehingga diharapkan pegawai akan berperilaku sesuai dengan budaya organisasi. Proses sosialisasi budaya organisasi membutuhkan waktu lamadi samping juga memerlukan perhatian serius. Program sosialisasi pada akhirnya diharapkan mampu memberikan gambaran yang tepat kepada pegawai tentang lingkungan pekerjaan dan budaya organisasi tempat bekerja. Untuk menciptakan proses sosialisasi yang benar, diperlukan keterlibatan pegawai, organisasi itu sendiri, dan pimpinan yang dapat memberikan dukungan serta melakukan koordinasi yang tepat selama proses sosialisasi.(Sustrisno, 2010:24)

  Dalam rangka menciptakan keseragaman memilihara solidaritas, persatuan dan kesatuan dan meningkatkan identitas citra, wibawa, disiplin dan tanggung jawab. Pegawai Negri Sipil Provinsi Riau mengatur tentang penggunaan pakaian Dinas dan Atribut Tanda Pangkat, dan Tanda Jabatan mutlak bagi Pegawai Negri Sipil di lingkungan Provinsi Riau berdasarkan golongan atau ruang dan jabatan struktural sesuai peraturan. Tentang pedoman pakaian dinas Pegawai Negri Sipil di lingkungan Provinsi Riau. Namun melihat kondisi saat ini, sosialisasi di dalam organisasi Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau untuk mensosialisasikan pakaian seragam pegawai negeri sipil kurang efektif. Karena, pesan komunikasi yang disampaikan oleh Kepala Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi kepada Bawahan tidak mendapatkan feedback atau respon yang baik oleh pegawai.

  Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :Peranan Humas Dalam Mensosialisasikan Surat Edaran Gubernur Nomor 800/UM/01.20 Tahun 2014 Tentang Seragam PNS Pada Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau”.Penelitian ini dilakukan supaya para pegawai tidak ada lagi yang melanggar peraturan tentang penggunaan seragam di suatu instansi atau lembaga.

  KAJIAN LITERATUR Perpustakaan

  Perpustakaan adalah koleksi atau sekumpulan koleksi buku atau bahan lainnya yang diorganisasikan dan dipelihara untuk penggunaan/keperluan membaca, konsultasi, belajar, meneliti, yang dikelola oleh pustakawan dan staf terlatih lainnya dalam rangka menyediakan layanan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Dengan demikian, perpustakaan dapat diartikan secara luas sebagai salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis, untuk dipergunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan.

  Humas

  public relations Janice Sharline sebagai “

  PR merupakan kegiatan komunikasi untuk mengpresentasikan citra perusahaan kepada publiknya (stakeholders), melaksanakan serangkaian kegiatan untuk membentuk dan memperkaya identitas dan citra perusahaan di mata stakeholders.

  Tujuan kegiatan public relations menurut Nova (2011:52) dapat di kelompokkan sebagai berikut : a. Performance objective

  Tujuan utama kegiata public relations adalah membangun kredibilitas dan membangkitkan motivasi bagi stakeholders perusahaan guna meminimalkan biaya pengeluaran proses transfer komunikasi.

  Tujuan Kegiatan Humas/Public Relations

  adalah fungsi manajemen yang khas yang membantu pembentukan dan pemeliharaahan garis komunikasi dua arah, saling pengertian, penerimaan, dan kerja sama antara organisasi dan masyarakatnya yang melibatkan dalam manajemen problem atau masalah membantu manajemen untuk selalu mendapatkan informasi dan merespons pendapat umum, mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam melayani kepentingan masyarakat, membantu manajemen mengikuti dan memanfaatkan perubahaan dengan efektif, berfungsi sebagai sistem peringatan awal untuk membantu antisipasi kecenderungan, dan mengunakan riset serta komunikasi yang masuk akal dan etis sebagai sarana utamanya”.

  Relations

  Dr. Rex F. Harlow “public

  Manajemen komunikasi atar organisasi dan seluruh entitas yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan organisasi dan publiknya. Tujuan dari public relations yang efektif adalah menyelaraskan hungungan internal dan eksternal agar organisasi dapat menikmati tidak hanya keuntungan dari publiknya, tetapi juga stabilitas dari keberlangsungan usahnya. Seperti yang kita ketahui Definisi public relations sangat banyak dan beraneka ragam dari berbagai macam pandangan berikut, definisi menurut beberapa ahli dalam bidang ini (Nova, 2011:44).

  Profesi PR juga dijelaskan oleh profesor

  Profesor dalam bidang komunikasi, Jhon Marston (dalam Nova, 2011:41) mengemukankan definisi public relations berdasarkan empat fungsi khusus yaitu (1)

  “Hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mempelajari kebijakan dan prosedur individual atau organisasi sesuai dengan kepentingan publik, dan menjalankan program untuk mendapatkan pemahaman dan penerimaaan publik”.

  praktisi).

  public relations yang mendirikan Public Relations News, pioner newsletter untuk para

  Definisi yang dikemukakan oleh Jhon Marston dan Sheila Clough Crifasi didasarkan pada definisi public relations yang dikemukakan oleh Denny Griswold, (maniarki

  evalution).

  C-E. Menerapkan pendekatan R-A-C-E dimulai dengan kegiatan penelitian pada masalah- masalah tertentu, menentukan program organisasi yang dapat mengatasi masalah, mengkomunikasi program-program perusahan agar dapat dipahami dan diterima, serta mengevaluaisi dampak komunikasi terhadap publik. Sheila Clough Crifasi, profesor public relations melengkapi formula R-A-C-E dengan menambahkan pendekatan tujuan (objective), strategi (strategy), dan implementasi (implementation) diantara penelitian dan evaluasi (research and

  Evalution (evaluasi), yang biasa disebut R-A-

  (3) Communication (komunikasi), dan (4)

  Research (penelitian), (2) Action (kegiatan),

  b. Support off consumer market objective Kegiatan PR dapat digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan yang timbul sehubungan dengan kegiatan komunikasi yg dilaksanakan oleh perusahaan dengan menitikberatkan pembahasan pada identifikasi tingkat kesadaran konsumen, sikap dan presepsi konsumen terhadap produk tayangan terhadap perusahaan. Hasil identifikasi tersebut kemuadian dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan untuk menerapkan strategi pendekatan yang sesuai.

  Fungsi dan Tugas Humas/Public Relations

  f. Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.

  Management in Public Service the Quest for Effective Performance,

  Menurut Jhon D. Milert dalam bukunya,

  Melalui unit atau program kerja humas tersebut, pemerintah dapat menyampaikan informasinya atau menjelaskan mengenai kebijaksanaan dan tindakan-tindakan tertentu serta aktivitas dalam melaksanakan tugas- tugas atau kewajiban-kewajiban kepemerintahnya. Dalam merealisasikan tugas-tugas tersebut, terdapat landasan program kerja dalam Humas pemerintah.

  Perbedaan pokok antara fungsi humas dan tugas humas yang terdapat di instansi pemerintahan dengan non pemerintahaan adalah tidak adanya unsur komersial walupun humas pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam kegiatan publikasi, promosi, dan periklanan. Humas pemerintah lebih menekankan pada pelayanan publik atau demi meningkatkan pelayanan umum (dalam Nilla, 2012:73).

  Humas Pemerintah

  Dari pemaparan fungsi humas pada masa kini dapat disimpulkan secara umum bahwa humas berfungsi untuk menjaga hubungan baik dengan publik internal dan eksternal yaitu dengan menjaga komunikasi agar tidak ada salah pengertian dan dapat menciptakan opini publik yang dapat menguntungkan lembaga/ organisasi.

  h. Meningkatkan etikat baik institusi terhadap anggota, pemasok, dan konsumen. i. Memperbaiki hubungan industrial. j. Menarik tenaga kerja yg baik agar menjadi anggota dan mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi. k. Memasyarakatkan produk atau layanan . l. Mengusahakan perolehan laba yang maksimal. m. Menciptakan jati diri intitusi. n. Memupuk minat mengenai masalah- masalah nasional maupun internasional. o. Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi.

  g. Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum.

  e. Mencegah konflik dan salah pengertian.

  Fungsi utama PR adalah menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga (organisasi) dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan dan menimbulkan citra yang baik atau pun positif lembaga organisasi.

  d. Menciptakan dan membina komunikasi dua arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh.

  c. Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi dan memberikan saran dan tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.

  b. Membuat analisis ”trend” masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi.

  a. Memberikan konseling yang didasari pemahaman masalah perilaku manusuia.

  public relations masa kini meliputi 15 pokok berikut (dalam Nova, 2011:50).

  yang mengemukakan, bahwa umumnya fungsi

  public relations association (IPRA) pada 1981

  Hal senada juga diungkapkan dalam penelitian yang diadakan oleh international

  Aktivitaspublic relations adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik (two ways traffic communications) antara lembaga dengan publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya suatu tujuan tertentu, kebijakan, kegiatan produksi, demi kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan. Kegiatan public relations sangat erat kaitannya dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari masyarakat (dalam Nova, 2011:49).

  artinya Humas/PR dalam dinas instansi/lembaga kepemerintahan terdapat beberapa hal untuk melaksanakan tugas utamanya, yaitu sebagai berikut:

  1. Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan-keinginan dan kemauan serta aspirasi yang terdapat dalam masyarakat (learning about public desires

  2. Memberikan pelayanan dan menyebarluaskan pesan atau informasi mengenai kebijaksaan dan hingga program-program kerja secara nasional kepada masyarakat.

  c. Mengadakan pameran-pameran

  b. Membuat press relase, press cliping

  a. Menangani kegiatan konfernsi pers

  Fungsi-fungsi humas menurut Kusumastutin (dalam Tondowidjojo, 2002:37) pemerintahan tersebut dirincikan lagi sebagai berikut :

  4. Memberikan informasi dan saran bagi para pejabat tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan institusi, baik yang sedang berjalan, akan berjalan, ataupun sedang diusulkan.

  3. Memberikan pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan perundang-undangan segala sesuatunya yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.

  2. Memberikan informasi secara teratur tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja institusi.

  1. Mempublikasi atau mempromosikan kebijakan-kebijakan mereka.

  5. Membuat laporan. Bagian humas dalam instansi pemerintahan memiliki beberapa fungsi, sebagai berikut :

  4. Berperan serta dalam menciptkakan iklim yang kondusif dan dinamis demi mengamankan stabilitas dan keamanan politik nasional, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

  3. Menjadi komunikator dan sekaligus sebagai mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan instansi pemerintah disatu pihak dan menampung aspirasi serta memperhatikan keinginan- keinginan publiknya dan lain pihak.

  1. Mengemankan kebijaksanaan pemerintah

  and aspiration).

  Fungsi pokok humas pemerintah indonesia pada dasarnya antara lain sebagai berikut (dalam Nilla, 2012:83).

  Dari pemapaaran di atas jelas bahwa humas instansi atau lembaga pemerintahaan berperan penting dalam menjalankan tugasnya. Humas memiliki tugas daan peran penting dalam penyebaran informasi dan memberikan penerangan kepada masyarakat atas setiap kebijakan yang dibuat pemerintah.

  3. Kejujuran dalam pelayanan dan pengabdian dari aparatur pemerintah yang bersangkutan perlu dipelihara atau dipertahankan dalam melaksanakan tugas serta kewajibannya masing-masing.

  2. Mampu untuk menanamkan keyakinan dan kepercayaan serta mengajak masyarakat dalam partisipasinya atau ikut serta pelaksanaan program pembangunan di berbagai bidang, sosial, budaya, ekonomi, politik serta menjaga stabilitas dan keamanan nasional.

  1. Upaya memberikan penerangan atau informasi kepada masyarakat, kebijaksanaan serta tujuan yang akan dicapai oleh pemerintah dalam melaksanakan program kerja tersebut.

  Menurut Dimock dan Koening (dalam Nilla, 2012:74) pada umumnya tugas-tugas dari pihak humas instansi atau lembaga pemerintahan, yaitu sebagai berikut:

  what an agency is doing). (dalam Nilla, 2012:74).

  4. Memberikan penerangan informasi tentang apa yang telah diupayakan oleh suatu lembaga/instansi pemerintahan yang bersangkutan (informing and about

  satisfactory contact between public and goverment official).

  3. Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan masyakarakat yang diperoleh antara hubungan publik dengan para aparat pemerintah (ensuring

  2. Keinginan memberikan nasehat atau sumbang saran untuk menanggapi apa yang sebaiknya dilakukan oleh instansi/lembaga pemerintah seperti yang dikehendaki oleh pihak publiknya (advising the public about what is should desire).

  d. Menerbitkan media intern e. Mengorganisir pertemuan dengan masyarakat f. Penerangan melalui berbagai media komunikasi bagi masyarakat dapat juga terbentuk penyuluhan kepada masyarakat

  g. Mendokumentasikan semua kegiatan instansi h. Mengorganisir kunjungan-kunjungan para pejabat i. Menerima keluhan masyarakat/publik

  Sasaran Kegiatan Humas / Public Relations

  Menurut H. Fayol dalam Nova (2011:56), beberapa sasaran kegiatan Public Relations (PR) adalah sebagai berikut:

  clipping, speech writing, news release, press release, internal PR Magazine, brochure, company propile dan annual repport publication (Ruslan, 2002:97).

  5. Kemampuan menciptakan produk-produk publikasinya Humas/PR, seperti news

  4. Mengumpulkan data dan informasi yang berasal dari berbagai sumber, khususnya yang berkaitan dengan kepentingan bagi instansi/lembaga atau opini publik yang berkembang sebagai upaya penelitian dan keperluan untuk analisis serta pengembangan rencana dan program kerja yang akan datang.

METODE PENELITIAN

  c. Mempromosikan aspek kemasyarakatan

  (promotion public causes)

  1) Mempromosikan yang menyangkut kepentingan publik. 2) Mendukung kegiatan kampanye sosial, seperti anti merokok dan menghindari obat-obatan terlarang dan sebagainya.

  Dalam rangka menunjang pelaksanaan dari tugas dan fungsi kehumasan, berikut ini adalah beberapa kegiatan yang dihadapi atau dilaksanakan secara rutin yaitu: dokumen, dan catatan lapangan, disusun penulis dilokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka (Moleong,2005:217).

  relations (PR) recovery of image yang bertugas memperbaiki lost of image and damage.

  2. Sebagai pusat pelayanan dan pemberian informasi atau sumber berita, baik berasal dan instansi atau lembaga maupun berasal dari pihak publiknya.

  3. Melakukan pendokumentasian dari setiap kegiatan publikasi dan peristiwa ajang khusus acara penting (special events) di lingkungan instansi atau lembaganya, baik yang disimpan (dokumentasi) dalam bentuk media cetak maupun elektronik.

  b. Menghadapi krisis (facing of crisis) Menangani keluhan (complaint) dan mengahadapi krisis yang terjadi dengan pembentukan manajemen krisis dan public

  1) menciptakan identitas dan citra perusahaan yang positif. 2) mendukung kegiatan komunikasi timbal balik dua arah dengan berbagai pihak.

  a. Membangun identitas dan citra perusahaan ( building corporate identity and image):

  Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif. Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diliat dan diamati dari orang-orang yang diteliti (Bodgan dan Taylor dalam Ruslan, 2010:215).

  Subjek penelitian tentang Peran Humas dalam Mensosialisasikan Mengenai aturan pakaian Seragam Pegawai Negri Sipil Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau adalah pihak Humas, yang di wakili lima orang pegawai, dan tiga pegawai honorer. Sedangkan Objek Penelitian adalah Peran Humas Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Dalam Mensosialisasikan Seragam Pegawai Negri Sipil Pada Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau.

  Penelitian ini dilakukan di kantor Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau jalan Jendral Sudirman No.462 Kota Pekanbaru. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti melakukan pra survey dari tanggal 16 febuari 2015 dan kemudian mengambil data kembali pada tangal 06 april 2015 di kantor Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Prov.Riau

  Penelitian Peran mensosialisasikan Mengenai Aturan Pakaian Seragam Pegawai Negri Sipil di Humas Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi provinsi Riau, ini menggunakan metode kualitatif dalam mencari data. Penelitian Kualitatif sifatnya deskriptif, data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, analisis

  1. Kemampuan untuk membangun dan membina saling pengertian antara kebijaksanaan dari pihak pimpinan instansi atau lembaga dengan publik internal dan eksternal.

  Proses analisis data Kualitatif berjalan sebagai berikut :

  1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal ini diberikan kode agar sumber datanya tepat ditelusuri,

  2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensistensikan, membuat ikhtiar, dan membuat indeksnya,

  3. Berfikir dengan jalan membuat makna, mencari, dan menentukan pola dan hubungan-hubungan dan membuat temuan-temuan umum.

  PEMBAHASAN Peranan Humas Mensosialisasikan Surat Edaran Gubernur Nomor 800/UM/01.20 Tahun 2014 Tentang Seragam PNS Untuk Mentaati Peraturan yang ada

  Memahami penjelasan di atas seperti yang dikatakannarasumber, dalam halperanan Humas prihal surat edaran Gubernur tentang seragam PNS di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau menginformasikan lewat ceramah tentang surat edaran Gubernur Riau Nomor 800/UM/01.20 sebagaiperubahan atas surat edaran Gubernur Riau sebelumnya Nomor 800/BKD-KHK/26.04 Tanggal 19 Maret 2014, Mengumpulkan seluruh PNS Di ruangan Bedah Buku lantai tiga untuk diberi pengarahan oleh Kepala Badan atau pihak Humas yang mewakili, Memfotocopy surat edaran Gubernur Riau, lalu membagikan pada setiap bidang atau menempelkan pada papan pegumuman, dengan begitu apa yang disosialisasikan kepada PNS bisa tersampaikan.

  Menurut Oxford Dictionary sejak 1828, telah memberi definisi sosialisasi sebagai,” to

  render social, to make some one fit for living in society”.Artinya sosialisasi berfungsi untuk

  dapat menjadikan seseorang hidup dengan baik dalam masyarakat. Menurut analisa peneliti, dari pengamatan yang Peneliti lakukan bahwa Humas mensosialisasi seragam PNS di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentesi Provinsi Riau sudah cukup baik dan ini terbukti dari pernyatan di atas yang mendukung teori-teori Penulis untuk dapat dipertanggung jawabkan. Melalui sosialisasi tersebut, pegawai negeri sipil hendaknya menuruti peratuan yang ada.

  Peranan Humas Melakukan Pembicaraan Dengan Pegawai Dalam Mensosialisasikan Surat Edaran Gubernur Nomor 800/UM/01.20 Tahun 2014 Tentang Seragam PNS

  Memahami penjelasan di atas seperti yang dikatakannarasumber,dalam halperanan Humas melakukan pembicaraan dengan pegawai dalam mensosialisasikan surat edaran Gubernur tentang seragam PNS dengan cara pada saat apel pagi sebelum masuk kantor, mengumpulkan seluruh PNS di ruangan bedah buku untuk diberikan pengarahan oleh kepala Badan atau pihak Humas yang mewakili, memotokopi surat edaran Gubernur Riau, lalu membagikan pada setiap bidang atau menempelkan pada papan pegumuman. Bisa juga kepala bidang mengatakan langsung pada bawahannya.Dengan begitu pembicaraan ini bisa efektif. Menurut Clausen dalam Halim, 2011:42) telah memberi makna sosialisasi sebagai berikut:“sosialization is coceived as the

  development of social nature of character-a social state of mind in the individual who associate”

  (sosialisasi adalah proses pengembangan sifat dan watak masyarakat, terutama bagi individu-individu yang saling berhubungan.

  Menurut analisa peneliti, secara garis besar pernyataan daritiga narasumber menguatkan teori yang peneliti pakai, bahwasanya Humas tekah melakukan pembicaraan dengan pegawai negeri sipil mengenai surat edaran Gubernur tentang seragam PNS. Melalui pembicaraan informasi ini bisa tersampaikan dan berjalan dengan baik. Melalui pembicaraan semakin mempererat hubungan pihak Humas dengan pegawai negeri sipil lainnya.

  Bagaimana Peranan Humas Bersifat Terbuka Kepada Pegawai Dalam Mensosialisasikan Surat Edaran Gubernur Nomor 800/UM/01.20 Tahun 2014 Tentang Seragam PNS

  Memahami penjelasan di atas seperti yang dikatakannarasumber,dalam halperanan Humas bersifat terbuka kepada pegawai dalam mensosialisasikan surat edaran Gubernur tentang seragam PNS dengan cara memberi informasi sejelasnya sehingga pegawai mengerti tentang pengunaan pakaian seragam kerja berserta atribut lengkap, bersikap terbuka kepada pegawai dengan cara menerima pertanyaan pegawai dalam pembuatan pakaian dinas, bersikap terbuka kepada pegawai dengan cara menerima pendapat terbanyak tentang bagaimana bentuk dan model pakaian dinas yang dibuat. Pertanyaan dan pendapat ini harus dipertimbangkan terlebih dahulu. Apakahini sesuai dengan surat edaran, supaya tidak menyalah aturan yang berlaku.

  Sosialisasi merupakan proses dimana individu mendapatkan budaya dan norma- norma sosial kelompoknya sehingga mengarahkan seseorang untuk memperhitungkan harapan orang lain terhadapnya. Menurut analisa peneliti secara garis besar pernyataan dari narasumber ingin Humas bersifat terbuka kepada pegawai dalam mensosialilasi surat edaran Gubernur tentang seragam PNS. Bila penyampaiannya terbuka, hasil yang diperoleh semaksimal mungkin. Memalui sosialisasi yang terbuka pegawai mendapat berbudaya dan norma- norma berpakaian dengan pegawai yang lain. dalam berpakaian seragam seorang pegawai dinilai oleh orang lain terutama pemustaka yang datang ke perpustakaan..

  Bagaimana Peran Humas Untuk Memotivasi Pegawai dalam mensosialisasikan Surat Edaran Gubernur Nomor 800/UM/01.20 Tahun 2014 Tentang Seragam PNS

  Memahami penjelasan di atas seperti yang dikatakannarasumber,dalam halperanan Humas untuk memotivasi pegawai dalam mensosialisasikansurat edaran Gubernur tentang seragam PNS dengan cara memberi pengarahan pengunaan pakaian seragam setiap apel pagi, pengadaan pakaian seragam setiap dua (2) atau tiga (3) tahun sekali kepada pegawai melalui angaran APBD, pakain seragam tersebut diberikan secara gratis kepada setiap PNS maupun PTT. Dengan begitu petugas yang berada di ruang layanan terlihat seragam.Melalui unit atau program kerja humas tersebut, pemerintah dapat menyampaikan informasinya atau menjelaskan mengenai kebijaksanaan dan tindakan-tindakan tertentu serta aktivitas dalam melaksanakan tugas-tugas atau kewajiban-kewajiban kepemerintahnya.Menurut analisa peneliti, peran Humas untuk memotivasi pegawai dalam mensiolisasi seragam PNS, dari ketiga narasumber tersebut berkesinambungan untuk bertujuan sama di ruang layanan terlihat seragam. Dengan berpakaian seragam dengan baik, akan meningkatkan citra pelayanan yang baik pula.

  Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat Dalam Mensosialisasikan Surat Edaran Gubernur Nomor 800/UM/01.20 Tahun 2014 Tentang Seragam PNS

  Memahami penjelasan di atas seperti yang dikatakannarasumber,dalam halfaktor yang menjadi pendukung adalah tersedianya dana APBD dalam pengadaan pakaian seragam di BPAD Provinsi Riau, dengan penggunaan pakaian seragam akan menjadi pegawai BPAD terlihat lebih bonafit dan professional dalam memberi pelayanan kepada pemustaka yang berkunjung di perpustakaan, kepatuhan menggunakan pakaian seragam menjadi cermin untuk menunjukkan kebangaan dan penghargaan pegawai BPAD itu sendiri kepada perpustakaan tempat mereka bekerja. Sedangkan faktor yang menjadi penghambat adalah PNS dalam pemakaian baju seragam, pengadaan pakaian seragam di Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau tidak diikuti oleh seragam PTT, ada sebagian PNS tidak melengkapi atribut yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, adanya PNS dalam membuat pakaian seragam tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, belum tertanamnya kedisplinan seorang PNS dan belum ada sangsi yang tegas bagi PNS yang melangar aturan, sehingga bisa mengundang PNS untuk melanggar aturan yang telah ditetapkan.

  Sayangnya, banyak di antara praktisi humas yang kurang menyadari akan hal tersebut sehingga dalam menentukan dan melaksanakan program mereka seringkali mengabaikan tahap-tahap di atas. Tahapan yang paling sering diabaikan adalah penelitian, perencanaan, evaluasi. Proses kerja humas merupakan satu kesatuan perencanaan yang secara sirkuler terus menerus berlangsung. Menurut analisa peneliti, faktor pendukung dan penghambat, pernyataan ketiga narasumber ada masukan- masukan yang harus dipertimbangkan untuk kedepannya. Faktor pendukung hendaknya ditingkatkan lagi melalui perencanaan yang matang. Sedangkan foktor yang menjadi penghambat hendaknya dicari solusi, dimana solusi tersebur dapat teratasi dan menjadi wawaban, sehingga foktor yang menjadi penghambat memakin kecil.

  Bagaimana kualitas Pelayanan di Lingkungan Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau

  Memahami penjelasan di atas seperti yang dikatakannarasumber,dalam hal kualitas pelayanan di lingkungan Badan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi Provinsi Riau sudah berjalan dengan baik sesuai dengan tupoksi perpustakaan. PNS dan PTT menjalankan tugasnya berdasarkan tupoksi yang diarahkan oleh atasan dalam memberikan layanan kepada pemustaka yang datang keperpustakaan.Kualitasnya baik karena perpustakaan Soeman Hs melakukan pelayanan prima terhadap pemustaka yang datang ke perpustakaan.Pelayanan itu sangat penting, karena semakin baik pelayanan semakin banyak pemustaka yang hadir di perpustakaan, karena kebutuhan mereka terpenuhi.Sudah berjalan sesuai dengan proses-proses yang dijalankan di perpustakaan.Jika masih ada kendala, pihak perpustakaan akan memperbaikinya dimasa yang akan datang.

  Perpustakaan merupakan pembelajaran sepanjang hayat.Humas pemerintah lebih menekankan pada pelayanan publik atau demi meningkatkan pelayanan umum (dalam Nilla, 2012:73).Menurut analisa peneliti, dalam hal kualitas pelayanan terhadap pengunjung di perpustakaan Soeman Hs sudah berjalan dengan baik, dari segi pelayanan dan informasi yang dibutuhkan. Perpustakaan setiap tahunnya menambah buku-buku baru guna memenuhi informasi yang dibutuhkan, namun perlu ditingkatkan lagi dan kendala yang ada teratasi dimasa yang akan dating, karena perpustakaan merupakan pembelajaran sepanjang hayat pagi pemustaka yang butuh informasi.

  Bentuk Informasi Atau Pesan Apa Yang Di Berikan Kepada Staf-Staf Pegawai

  Memahami penjelasan di atas seperti yang dikatakannarasumber,dalam hal bentuk informasi atau pesan apa saja yang diberikan kepada staf-staf pegawai adalah menginformasikan surat edaran Gubernur Riau mengenai apel bersama dan rapat atau undangan yang harus diikuti oleh eselon. Inilah informasi yang biasanya disampaikan.Menghadiri rapat dan kegiatan yang dilakukan di dalam kantor. Biasanya seperti pameran, bedah buku, ceramah dan lomba-lomba seperti, mewarnai, menggambar, tulis arab melayu, resensi, pidato dan lain-lain. mengenai kedisplinan pegawai dalam menjalankan tugas hariannya, ini disampaikan secara lisan, seperti seandainya ada keluhan dari pemustaka, ada tulisan tentang perpustakaan baik bersifat positif maupun negatif.Memberikan penerangan informasi tentang apa yang telah diupayakan oleh suatu lembaga/instansi pemerintahan yang bersangkutan (informing

  and about what an agency is doing). (dalam Nilla, 2012:74).

  Menurut analisa peneliti, dalam hal bentuk informasi atau pesan apa saja yang diberikan kepada staf-staf pegawai dari tiga pernyataan tersebut sudah cukup baik, dan dari penyataan ketiga narasumber berkesinambungan dan memiliki tujuan yang sama. Humas telah melakukan tugasnya dengan baik sesuai dengan arahan dari atasan. Informasi atau pesan yang diberikan kepada pegawai dalam beberapa hal yang telah dijelaskan, sehingga informasi atau pesan itu tersampaikan kepada keluruh pegawai tanpa terkucuali.

  Penerimaan Informasi Dari Humas Dalam Mensosialisasi Surat Edaran Gubernur Nomor 800/UM/01.20 Tahun 2014 Tentang Seragam PNS

  Memahami penjelasan di atas seperti yang dikatakannarasumber,dalam hal pegawai menerima informasi dari Humas prihal surat edaran Gubernur tentang seragam PNS melalui Surat Nota Dinas yang di sampaikan melalui bidang masing-masing. Kepala bidang meneruskan informasi kepada bawahannya, secara berjenjang.Melalui lisan secara langsung dari Humas.Terkadang dipanggil sendiri-sendiri keruangan, atau secara menyeluruh semacam rapat kecil.Melalui informasi pengeras suara yang dibacakan oleh petugas layanan inpormasi dan melalui papan pengumuman yang di tempelkan di BPAD Provinsi Riau. Imformasi itu bisa dibaca berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan.

  Humas memiliki tugas dan peran penting dalam penyebaran informasi dan memberikan penerangan kepada masyarakat atas setiap kebijakan yang dibuat pemerintah.Menurut analisa peneliti, pegawai menerima informasi dari Humas sudah berjalan sudah cukup baik, dan dari pernyataan ketiga narasumber terdapat kesinambungan antara yang satu menguatkan yang lainnya, demi tujuan yang sama bahwasanya informasi itu tersampaikan kepada seluruh PNS maupun PTT. Semakin banyak informasi yang disebarkan, semakin banyak juga pegawai yang mengetahui informasi yang diberikan oleh Humas. Pihak Humas telah menjalankan tugasnya dengan baik.

  Efektifitas Humas Dalam Mensosialisasi Surat Edaran Gubernur Nomor 800/UM/01.20 Tahun 2014 Tentang Seragam PNS

  Memahami penjelasan di atas seperti yang dikatakannarasumber,dalam hal sudah efektifkah Humas meninpormasikan prihal surat edaran Gubernur tentang seragam PNS, adalah sudah efektif, namun belum maksimal. Semoga sosialisasi berkesinambungan dan sering diadakan.Masih teerdapat kendala- kendala, Dari kendali itu dicari solusi yang tepat, sehingga terjawablah permasalahan yang terjadi di BPAD Provinsi Riau.Perlu ditingkatkan lagi supaya mendapat hasil yang terbaik, sehingga apa yang disosialisasikan terlaksana sesuai perintah dan arahan. Jika hasil yang didapat sesuai harapan, berarti sosialisasi itu sukses.Menurut Jhon D. Milert dalam bukunya, Management in Public Service

  the Quest for Effective Performance, artinya

  Humas/PR dalam dinas instansi/lembaga kepemerintahan terdapat beberapa hal untuk melaksanakan tugas utamanya.

  Menurut analisa peneliti, sudah efektifkah Humas mensosialisasikan seragam PNS dari ketiga pernyataan tersebut perlu ditingkatkan lagi, dan dari pernyataan ketiga nara sumber memberikan pendapat masing- masing, supaya yang disosialisasikan sesuai harapan dan sukses. Terkadang pendapat orang tidak sama antara satu dengan yang yang dalam berpakaian seragan. Namun perbedaan itu bukan satu alasan untuk seseorang melangar peraturan. Sebagai seorang pegawai negeri sipil harus mengikuti peraturan yang ada.

  Sikap Pegawai tentang Aturan Pakaian Seragam PNS Yang Telah Ditetapkan Oleh Peraturan Gubernur Riau

  Memahami penjelasan di atas seperti yang dikatakannarasumber,dalam halcara pegawai menyikapi aturan pakaian seragam PNS yang telah ditetapkan oleh Peraturan Gubernur Riau, sebagai seorang PNS Wajib mengikuti. Namun masih ada PNS yang melanggarnya.Memenuhi, dipatuhi dan dilaksanakan disetiap intansi termasuk BPAD Provinsi Riau.Karena belum ada sangsi yang tegas, masih ada yang melanggarnya.Sebagai PNS harus belajar lagi, supaya tidak melakukan kesalahan yang berulang- ulang.Adapun bentuk sosialisasi Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 60 Tahun 2007tentang pakaian sersagam yang digunakan pada hari senin, yaitu :a. bahwa dalam rangka meningkatkan disiplin dan wibawa serta motivasi kerja pegawai perlu disusun pedoman tentang pakaian dinas pegawai di lingkungan departemen dalam negeri dan pemerintah daerah; b. bahwa peraturan mentri dalam negeri Nomor 1 Tahun 1991 tentang pakaian dinas pegawai di lingkungan departemen dalam negeri, pejabat wilayah / daerah dan kepala desa / kepala kelurahan sudah tidak sesuai, sehingga perlu di ganti; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b perlu menetapkan peraturan menteri dalam negeri tentang pakaian dinas pegawai negeri sipil di lingkungan departemen dalam negeri dan pemerintahan daerah.

  Menurut analisa peneliti, pegawai menyikapi aturan pakaian seragam PNS yang telah ditetapkan oleh Peraturan Gubernur Riau dari ketiga pernyataan tersebut sama- sama memberi tangapan, pernyatan ketiga narasumber tersebut saling mendukung, namun ada masukan yang mereka utarakan bisa dipertimbangkan, sehingga pegawai negeri sipil tidak mengulanggi kesalahan yang sama. Aturan pakaian seragam PNS yang telah ditetapkan oleh Peraturan Gubernur Riau tentunya sudah melalui tahap-tahap perbaikan, bukan untuk kepentingan sendiri, namun untuk kepentingan orang banyak.

DAFTAR PUSTAKA

  Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Komunikasi. Remaja Rosdakarya :Bandung. Nova, Firsan. 2011. Crisis Public Relations.Raja

  Gadjah Mada University Proses

  Indonesia. Balai Pustaka : Jakarta Sukandarramudi. 2004. Metode Penelitian.

  Sihab, Alwis. 2003. Kamus Besar Bahasa

  Humas Pemerintah. Graha Ilmu :Yogyakarta

  Organisasi. Graha Ilmu : Yogyakarta Sari, Nilla, Wahyu, Betty. 2012.

  Grafindo Raja Persada :Jakarta: Riani, Laksmi, Asri. 2011. Budaya

  Jakarta ______,2007. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi (Konsep dan Aplikasi).

  Konsepsi dan Aplikasi. Rajawali Pers :

  Aditama : Bandung Ruslan, Rosady. 2002. Etika Kehumasan

Dokumen yang terkait

STUDI MANAJEMEN RISIKO KETERLAMBATAN WAKTU PENYELESAIAN PEKERJAAN (Studi Kasus Pada Balai Wilayah Sungai Sumatera V) Syatriawan1 , Zaidir2 , Yusrizal Bakar3

0 1 14

ANALISIS PENGARUH FAKTOR RISIKO TERHADAP CAPAIAN KINERJA BIAYA PROYEK BANGUNAN AIR (Studi Kasus Pada Proyek Bangunan Air Kantor Balai Wilayah Sungai Sumatera V) Desrinur1 , Zaidir2 , Yusrizal Bakar3

0 1 12

ANALISIS PENGARUH KONFLIK PERAN DAN AMBIGUITAS PERAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Kerinci)

0 0 10

PERANAN KOMPENSASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI DALAM PENGARUH MOTIVASI KERJA, KEPUASAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci)

1 1 11

PERAN CITRA INSTANSI SEBAGAI PEMODERASI PADA PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN PUBLIK DALAM PENGURUSAN PERIZINAN (Studi pada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kerinci)

0 0 14

Pengaruh Tinggi Chamber Terhadap Distribusi temperatur Udara dan Residence Time Pulse Drying Chamber

0 0 5

DAMPAK KEBIJAKAN FISKAL TERHADAP KINERJA SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI RIAU The Impact of Fiscal Policy on Performance of Agriculture in Riau Province Dinda Julia, Alla Asmara dan Heriyanto

0 0 16

ANALISIS EKONOMI USAHATANI PADI SAWAH DI KECAMATAN RAMBAH SAMO KABUPATEN ROKAN HULU Economic Analysis of Lowland Rice Farming in Rambah Samo District Rokan Hulu Regency Darus, Saipul Bahri dan Ujang Paman

0 0 6

Invansi Konten Media Massa Terhadap Budaya Melayu (Dalam Perspektif Prilaku Seks Bebas Remaja) Eko Hero Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau ABSTRAK - Invansi Konten Media Massa Terhadap Budaya Melayu (Dalam Perspektif Prilaku Seks Bebas R

0 0 8

Pelaksanaan Tugas Humas Oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Pekanbaru Melalui Event Job Expo 2012 Dalam Mengurangi Pengangguran Di Pekanbaru Bunga Febrina Dyah Pithaloka Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Riau ABSTRAK - Pelaksanaan Tugas Humas Oleh

0 1 14