APLIKASI SIG WEB UNTUK MONITORING DAN MANAJEMEN KUALITAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA SOLO JAWA TENGAH Drs. Priyono, M.Si1 , Andriyani, S.Si2 (1 Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta) (2 Asisten Dosen Fakultas Geografi Uni

  

APLIKASI SIG WEB UNTUK MONITORING DAN MANAJEMEN

KUALITAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA

SOLO JAWA TENGAH

  

1

  2 Drs. Priyono, M.Si , Andriyani, S.Si

  1

  ( Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

  2

  ( Asisten Dosen Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta) Jln. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura, Surakarta 57102

  Telp. 0271-717417 psw. 114, Fax. 715448, Email: priyono.ums@gmail.com; andri_riyan@yahoo.com

  

ABSTRAK

  Penelitian ini dilakukan di Kota Solo dengan tujuan (1) merancang dan membuat sebuah Sistem Informasi Geografis berbasis WEB yang digunakan untuk pencatatan data pendidikan serta pemetaan kualitas pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surakarta, (2) memetakan dan menampilkan profil SMA di Kota Solo, serta (3) mengetahui kualitas pendidikan SMA di Kota Solo.

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei dan analisis data sekunder. Data sekunder diperoleh dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Surakarta dan literatur-literatur terkait, sedangkan data primer diperoleh dari survei GPS, observasi dan kuisioner dari tiap SMA di Kota Solo. Unit analisis yang digunakan untuk mencapai tujuan pemetaan dan menampilkan profil adalah setiap SMA di Kota Solo, sedangkan unit analisis untuk pengukuran kualitas pendidikan adalah Kecamatan.

  Hasil penelitian menunjukkan aplikasi SIG web yang dikembangkan sangat membantu pengguna dalam pengelolaan data pendidikan sehingga memudahkan dalam pengambilan keputusan terkait kualitas pendidikan. Kaitannya dengan monitoring dan manajemen, paling tidak ada tiga aspek data pendidikan yang dapat dijadikan sebagai sarana monitoring dan manajemen pendidikan SMA menggunkan sistem ini. Pertama; Persebaran gedung SMA dapat dengan cepat diketahui oleh pengguna melalui peta persebaran SMA sehingga ketersediaan SMA tiap kecamatan dapat dengan mudah dilihat, sudah sesuai atau belum dengan standar nasional indonesi. Kedua; Sistem ini menyajikan profil tiap SMA sehingga mempermudah pelaksanaan monitoring pendidikan. Ketiga; pengguna dapat melakukan monitoring kualitas pendidikan dengan melihat laporan hasil perhitungan kualitas pendidikan berdasarkan indikator pendidikan. Data dalam sistem ini dapat diupdate, edite, maupun hapus oleh pihak yang ditunjuk sebagai administrator tanpa membuat ulang sistem. Aplikasi ini sesuai digunakan di dinas terkait dengan cara memberikan hak administrator atau hak input data pada tiap SMA, sehingga data selalu update tanpa menunggu laporan tahunan. Keamanan dan kebenaran data yang diinput akan terjamin karena yang input data langsung dari masing-masing SMA dengan password yang berbeda.

  Kata Kunci: Web SIG, Monitoring, Manajemen, Kualitas Pendidikan.

  PENDAHULUAN

  Perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini sangat pesat, terutama dalam bidang komunikasi dan elektronika. Perkembangan dalam bidang ini telah mengakibatkan revolusi informasi yang dalam kenyataannya kita dapat merasakan bahwa setiap saat informasi dapat diakses, dibaca serta disaksikan oleh setiap orang, terutama melalui internet. Perkembangan pengetahuan dan teknologi ini, diiringi dengan pesatnya perkembangan paradigma pemetaan. Kegiatan yang sebelumnya dikerjakan secara manual yang memakan waktu, pikiran dan tenaga, kini bisa dikerjakan dengan komputer, sehingga pekerjaan tersebut bisa dengan cepat terselesaikan. Hadirnya teknologi pemetaan digital Sistem Informasi Geografis (SIG) telah menjadi andalan dalam penayangan dan pengolahan data spasial dalam bidang pemetaan.

  SIG mempunyai kemampuan analisis keruangan (spatial analysis) maupun waktu (temporal analysis) yang baik (Prahasta, 2002). Kemampuan SIG dapat dimanfaatkan dalam perencanaan apapun karena pada dasarnya semua perencanaan akan terkait dengan dimensi ruang dan waktu. Setiap perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan rencana akan terpantau dan terkontrol secara baik. Hadirnya teknologi SIG telah menjawab permasalahan banyak kalangan dalam mengambil keputusan, tidak hanya dalam bidang landscape, namun bidang-bidang yang sama sekali tidak berkait langsung dengan analisis kebumian seperti lembaga keuangan (perbankan), telekomunikasi, kelistrikan, kesehatan dan lembaga-lembaga non kebumian lainnya pun turut mengaplikasikannya, bahkan dalam bidang pendidikanpun bisa menggunakannya, baik untuk proses pembelajaran maupun untuk monitoring, evaluasi, dan pertimbangan dalam mengambil kebijakan.

  Data dan informasi dalam bidang pendidikan menjadi semakin penting untuk menunjang upaya pembangunan pendidikan secara berkelanjutan serta mengurangi atau mencegah upaya peningkatan mutu pendidikan yang didasarkan pada common sense. Namun demikian, dalam kaitan dengan peningkatan mutu pendidikan, peran pendayagunaan data dan informasi untuk pengambilan keputusan, perumusan kebijaksanaan, penyusunan perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi ternyata masih sangat terbatas. Kondisi ini akan menjadi salah satu faktor penghambat dalam mewujudkan mutu pendidikan yang berkelanjutan untuk jangka panjang. Menurut hasil survei Tahun 1997 sampai Tahun 2007 pendidikan Indonesia berada dalam urutan rendah (tabel 1).

  Tabel 1. urutan pendidikan indonesia terhadap negara lain Tahun No. urut Negara yg disurvei 1997

  39

  49 1999

  46

  47 2002

  47

  49 2007

  53

  55 Sumber : World Competitiveness Year Book, 2007 Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu, relevansi, dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. Mutu pendidikan atau mutu sekolah tertuju pada mutu lulusan. Pendidikan atau sekolah menghasilkan lulusan yang bermutu, sangat mustahil jika tidak melalui proses pendidikan yang bermutu pula. Merupakan suatu yang mustahil pula, terjadi proses pendidikan yang bermutu jika tidak didukung oleh faktor-faktor penunjang proses pendidikan yang bermutu. Proses pendidikan yang bermutu harus didukung oleh personalia yang bermutu dan professional. Hal tersebut didukung pula oleh sarana dan prasarana pendidikan, fasilitas, media, serta sumber belajar yang memadai, baik mutu maupun jumlahnya, biaya yang mencukupi, manajemen yang tepat, serta lingkungan yang mendukung. Mutu pendidikan bersifat menyeluruh, menyangkut semua komponen, menyangkut semua komponen pelaksanaan dan kegiatan pendidikan, atau disebut total quality. Hasil pendidikan yang bermutu tidak mungkin dapat dicapai hanya dengan satu komponen atau kegiatan yang bermutu (Sukmadinata, N Syaodah, Jami’at Ayi Novi dan Ahman, 2006).

  Dinas Pendidikan di Kota Surakarta, dan sebagian besar dinas pendidikan Indonesia masih menggunakan kenyataannya hingga saat ini masih menggunakan sistem yang bersifat manual (dengan pencatatan pada buku) dan penggunaan sistem yang belum terintegrasi (dengan mencatat data secara terpisah-pisah dalam

  

file excel). Hal tersebut tentunya menimbulkan berbagai kesulitan dalam

  penyimpanan data serta pengolahan data menjadi informasi yang diperlukan. Oleh karena itu, pemanfaatan SIG sangat diperlukan. Penggunaan Sistem Informasi Geografis yang terintegrasi memudahkan pencatatan data (database) yang terdapat pada suatu daerah akan menjadi lebih mudah. Data yang telah tercatat pada basisdata tersebut, dapat dilakukan pemetaan (mapping) kualitas pendidikan pada suatu daerah dan dapat dibandingkan.

  Permasalahan yang muncul dan menarik untuk dilakukan penelitian adalah (1) bagaimana menyusun rancang bangun suatu Sistem Informasi Geografis berbasis WEB untuk menangani pencatatan data pendidikan serta pemetaan kualitas Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surakarta; (2) bagaimana memetakan dan menampilkan profil Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surakarta; (3). bagaimana kualitas pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah (1) merancang dan membuat sebuah Sistem Informasi Geografis berbasis WEB yang digunakan untuk pencatatan data pendidikan serta pemetaan kualitas pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surakarta, (2) memetakan dan menampilkan profil SMA di Kota Solo, serta (3) mengetahui kualitas pendidikan SMA di Kota Solo.

  METODE PENELITIAN

  Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dan analisis data sekunder. Metode penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Pembangunan sistem informasi kualitas SMA ini memerlukan perancangan model basisdata spasial berdasarkan distribusi bangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan informasi lainnya yang dibutuhkan dalam bentuk data

  

non spasial. Data yang divisualisasikan adalah model basisdata spasial yang

  menggambarkan lokasi gedung tiap SMA serta informasi-informasi yang berhubungan dengan kualitas pendidikan di wilayah penelitian.

  Penelitian ini difokuskan di Kota Solo, dengan pertimbangan bahwa Kota Surakarta merupakan salah satu kota besar di Jawa Tengah yang menunjang kota- kota lainnya seperti Semarang maupun Yogyakarta dan termasuk kawasan strategis SUBOSUKO WONOSRATEN (Surakarta dalam angka, 2008), akan tetapi ketersediaan sekolah menengah atas di masing-masing Kecamatan tidak merata bahkan rentang jumlah gedung SMA tinggi. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data spasial dan non spasial, beberapa sumber data tersebut adalah sebagai berikut:

  a. Data sekunder dengan teknik kompilasi yang diperoleh dari instansi terkait, diantaranya Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga dan Badan Statistik kota Surakarta dan instansi lain yang terkait.

  b. Peta Analog antara lain Peta Topografi, Peta Tanah, dan Peta Penggunaan Lahan. Agar Peta Analog ini bisa digunakan untuk analisis maka dilakukan

  register and transform, sehingga titik koordinatnya sesuai dengan di lapangan. Setelah titik koordinat sesuai Peta Analog di digitasi.

  c. Data dari sistem penginderaan jauh citra Quickbird, data yang diperoleh dari citra Quickbird dilakukan interpretasi dengan menggunakan kunci interpretasi, seperti : rona dan warna, ukuran, bentuk, tinggi, bayangan, pola, , tekstur, asosiasi, dan situs. Citra Quickbird ini digunakan untuk pemetaan meyakinkan persebaran titik gedung SMA yang dihasilkan dari survei GPS.

  d. Data hasil observasi, meliputi pengamatan dan perekaman obyek dilapangan.

  e. Data kuisioner, kuisioner diisi oleh pihak yang berwenang ditiap SMA misalnya kepala sekolah, kepala TU atau stafnya. Data yang diperoleh dari wawancara adalah informasi-informasi umum tiap SMA, diantaranya, nama kepala sekolah, alamat SMA, email, website, telepon, jumlah murid, jumlah guru, dan jumlah kelas.

f. Data GPS, data dari GPS dalam penelitian ini adalah titik koordinat gedung SMA.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Pre-Processing Pre-processing merupakan proses awal mengelola data sebelum

  pengolahan data yang dilakukan pada sistem GIS. Proses ini bertujuan agar data yang ada (awal) dapat dipakai pada proses di dalam GIS.

  Data yang digunakan dalam aplikasi ini terdiri dari dua jenis, pertama data

  

spatial yaitu Peta Jawa Tengah dan DIY, Peta Persebaran Gedung SMA, Peta

  Jalan Surakarta, Peta Surakarta, dan Jaringan Sungai. Kedua data non spatial yang terdiri dari deskripsi, indikator pendidikan, tabel menu dan users.

  Data spatial diperoleh dari survei dan Peta Rupa Bumi Indonesia, sedangkan data non spatial diperoleh dari kuisioner dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kota Surakarta. Data tersebut disimpan dalam sistem basisdata, dimana setiap data disimpan dalam satu tabel MySQL. Tabel yang mengandung data spatial, seperti titik, garis, atau poligon, didalamnya mengandung kolom bertipe data Geometry yang digunakan untuk menyimpan data-data bereferensi geografis, tabel tersebut sekaligus berfungsi sebagai layer-

  

layer peta. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengaplikasikan sistem ini

  diantaranya apache, mysql, java dan web browser seperti internet explor, opera, dan Mozilla firefox.

  Desain Program

a. Perancangan Sistem

  Aplikasi ini dibangun dengan konsep arsitektur n-tier, terdiri dari suatu

  

client-tier yaitu yang menjalankan suatu browser (java applet), yang kedua

application-tier berfungsi menggenerate data pada Apache web-server dengan

  PHP web scripting language, dan yang ketiga suatu database-tier dengan MySQL. Web browser di sisi client mengirim request ke server web. Server web tidak memiliki kemampuan pemrosesan peta, maka request berkaitan dengan pemrosesan peta akan diteruskan oleh server web ke server aplikasi dan Map

  

Server. Hasil pemrosesan akan dikembalikan lagi melalui server web, terbungkus

dalam bentuk file HTML atau applet.

b. Desain Antar Muka

  Desain halaman utama (interface) merupakan tampilan pertama dari sistem ini, mencakup representasi spatial dan non spatial, menu, alat navigasi dan analisis geografis. Halaman utama juga terdapat menu yang digunakan untuk membuka halaman yang lain seperti halaman kualitas, halaman admin, bantuan dan profil. Halaman ini dilengkapi dengan Peta Jawa Tengah dan DIY yang menunjukkan wilayah Kota Surakarta. Data spatial Kota Surakarta yang ditampilkan pada halaman ini adalah, Peta Wilayah Kota Surakarta, jaringan jalan, jaringan sungai, dan persebaran gedung SMA. Representasi halaman utama secara umum dibagi menjadi 9 bagian, antara lain (Gambar 1) 1) Header dan Title aplikasi; 2) Menu Utama; 3) Sub Menu; 4) Menu Navigasi Peta (map tools); 5) Ruang Peta (map space); 6) Panel penunjuk koordinat posisi pointer.

  1

  2

  4

  6

  3

  5

  Persebaran SMA di Kota Solo

  

28 SMA Santo Paulus 476461 9163141 Laweyan Jl. Dr. Radjiman 345R

  20 SMA Regina Pacis 477582 9165147 Laweyan Jl.lanut Adisucipto 45

  21 SMA Pangudi Luhur 477654 9165314 Laweyan Jl. Lanud Adisucipto

  22 SMA Batik 1 477154 9164410 Laweyan Jl. Slamet Riyadi 445

  23 SMA Batik 2 477025 9164235 Laweyan Jl. Sam Ratulangi 86

  24 SMA Murni 478570 9163432 Laweyan Jl. Dr. Wahidin 33

  25 SMA Al-Islam 1 479702 9162751 Laweyan Jl. Honggowongso 94

  

26 SMA Al-Islam 3 479766 9163162 Laweyan Jl. Honggowongso 28A

  27 SMA Widya Bhakti 475576 9165485 Laweyan Jl. Tanjung 75

  

29 SMA Al-Muayyad 479693 9162733 Laweyan Jl. KH. Samanhudi 64

  18 SMA Tri Pusaka 483039 9164575 Jebres Jl. Kol Sutarto 77

  30 SMA Yosodipuro 480280 9163654 Laweyan Jl. Mawar 4

  31 SMA Ig. Slamet Riyadi 481055 9163527 Pasarkliwon Jl. Alor No.3

  32 SMA Islam Diponegoro 481489 9162018 Pasarkliwon Jl. Serayu VIII No. 2

  

33 SMA Islam 480592 9161099 Pasarkliwon Jl. Brigjend Sudiarto 151

  

34 SMA MTA 481928 9161325 Pasarkliwon Jl. Kyai Mojo Semanggi

  35 SMA N 7 478623 9163063 Serengan Jl. Muh. Yamin 79A

  

36 SMA Kristen 1 479620 9162383 Serengan Jl. Honggowongso 135A

  37 SMA Cokroaminoto 1 478573 9164541 Serengan Jl. Yos Sudarso 302

  19 SMA Kristen Pelita Nusantara 482023 9165717 Jebres Jl. Surya No. 54-56

  

17 SMA Kristen Widya Wacana 482044 9163621 Jebres Jl. Merto Lulutan 0I/IV

  Rancangan peta kota Solo sebagai basis pemetaan gedung SMA didasarkan pada hasil pengukuran dilapangan letak absolut gedung SMA di Wilayah Kota Solo menggunakan GPS. Hasil survei persebaran Gedung SMA di Kota Solo (tabel 1) menunjukkan bahwa ketersediaan Gedung SMA tiap Kecamatan tidak Merata. Banjarsari memiliki 5 SMA Negeri dan 7 SMA Swasta, sedangkan Serengan hanya terdapat 1 SMA Negeri dan 2 SMA Swasta.

  6 SMA Muhammadiyah 1 480352 9163831 Banjarsari Jl. RM. Said 35

  Tabel 1. Data Titik Koordinat Gedung SMA di Kota Solo

  No Nama Sekolah Titik Koordinat Kecamatan Alamat

  X Y

  1 SMA Negeri 1 Surakarta 481265 9164499 Banjarsari Jl. Monginsidi 40

  2 SMA Negeri 2 Surakarta 481287 9164508 Banjarsari Jl. Monginsidi 40

  

3 SMA Negeri 4 Surakarta 478213 9164764 Banjarsari Jl. Lanud Adisucipto 1

  

4 SMA Negeri 5 Surakarta 481249 9165399 Banjarsari Jl. Letjend Sutoyo 18

  5 SMA Negeri 6 Surakarta 481433 9165459 Banjarsari Jl. Mr. Sartono 30

  7 SMA Kristen 2 481166 9164240 Banjarsari Jl. Abdul Muis 45

  16 SMA Warga 481484 9165314 Jebres Jl. Monginsidi 21

  

8 SMA Tunas Pembangunan 1 481501 9165317 Banjarsari Jl. Krakatau Utara 146

  

9 SMA Muhammadiyah 6 478414 9165347 Banjarsari Jl. Sumber Bregan No.2

  10 SMA Muhammadiyah 2 479524 9163974 Banjarsari Jl. Yosodipuro 135

  11 SMA Tujuh Belas 479760 9164262 Banjarsari Jl. RM. Said 111

  

12 SMA Muhammadiyah 5 480305 9167456 Banjarsari Jl. Kerinci Raya Kadipiro

  13 SMA N 8 483271 9165917 Jebres Jl. Sumbing VI/45

  

14 SMA N 3 482044 9163819 Jebres Jl. RE. Martadinata 143

  15 SMA Muhammadiyah 3 482763 9164407 Jebres Jl. Kolonel Sutarto

  Sumber : Data Primer survei GPS 2010

  Kualitas pendidikan SMA di Kota Solo

  Kualitas pendidikan SMA diukur menggunakan tiga variabel, yaitu pertama; daya serap dihitung berdasarkan dua indikator yaitu Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM). Kedua; kualitas pelayanan diperoleh dengan menghitung Tingkat Pelayanan Sekolah (TPS), Rasio Murid Guru (RMG), Rasio Murid Sekolah (RMS), Rasio Murid Kelas (RMK), Rasio Kelas Ruang Kelas (RKRK), Persentase Ruang Kelas Baik (PRKB), dan Persentase Guru Layak Mengajar (PGLM). Ketiga; kualitas output diukur dengan menghitung Angka Melanjutkan (AM1), angka lulusan (AL), angka putus sekolah (APS), angka mengulang (AU), dan rasio input/output (RIO). Peneliti memberi skor pada masing-masing indikator untuk mempermudah mendapatkan peringkat kualitas tiap variabel, total skor yang didapat pada variabel daya serap, kualitas pelayanan dan kualitas output dijumlah sehingga mendapatkan total skor kualitas pendidikan SMA. Kemungkinan Total skor paling rendah 14 dan paling tinggi 80.

  Berdasarkan perhitungan indikator pendidikan, kualitas pendidikan SMA secara berurutan dari yang paling baik adalah Banjarsari total skor 50, Jebres total skor 48, Serengan total skor 45, Laweyan total skor 42, Pasar Kliwon total skor 42. Kualitas pendidikan tiap Kecamatan disajikan secara spatial pada gambar 4.

  

Implementasi Sistem dalam Monitoring dan Manajemen Kualitas

Pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA)

  Sistem yang dikembangkan bersifat dinamis, sehingga aplikasi ini bisa ditambah, edite dan hapus kapan saja oleh administrator tanpa membuat ulang sistem. Data yang dapat disajikan berupa data spatial dan non spatial, kedua data ini dapat langsung ditambahkan kedalam sistem tanpa memperbaiki sistem lagi yaitu dengan mengisi form yang telah disediakan. Sistem ini sangat membantu dinas terkait dalam mengelola data pendidikan SMA. Penambahan gedung SMA bisa langsung dilakukan pada sistem dengan memasukkan titik koordinat gedung SMA (gambar 5), begitu pula dengan pengurangan gedung SMA pengguna hanya perlu memilih menu hapus sesuai dengan gedung yang ingin dihilangkan. Kaitannya dengan monitoring, paling tidak ada tiga aspek data pendidikan yang dapat dijadikan sebagai sarana monitoring pendidikan SMA yang bisa dilakukan menggunkan sistem ini. Pertama; Persebaran gedung SMA dapat dengan cepat diketahui oleh pengguna melalui peta persebaran SMA sehingga ketersediaan SMA tiap kecamatan dapat dengan mudah dilihat sudah sesuai atau belum dengan standar nasional indonesia (SNI tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahan diperkotaan) yaitu satu SMA melayani 4.800 jiwa penduduk. Fungsi ini juga dilengkapi tool distance yang bisa digunakan sebagai analisis keruangan, dengan pengukuran jarak antar objek (gambar 6). Panel penunjuk koordinat posisi

  

pointer sehingga pengguna bisa dengan cepat mengetahui letak absolut dari tiap

  objek. Kedua; Sistem ini menyajikan profil tiap SMA sehingga mempermudah pelaksanaan monitoring pendidikan, data tiap SMA yang ditampilkan, yaitu kondisi gedung SMA yang divisualisasikan dalam bentuk foto, deskripsi yang berisi sejarah berdiri dan keunggulan, visi, misi, Kepala Sekolah, status akreditasi, alamat, nomor telp, website, e-mail, jumlah ruang kelas, jumlah kelas, guru tetap, guru tidak tetap, perpus dan uks. Profil sma ini mempermudah pengguna dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan kualitas pendidikan SMA, misalnya dengan memberi prioritas pada SMA yang fasilitasnya kurang memadai, gedung kurang layak, kekurangan ruang kelas, kekurangan guru dan lain sebagainya. Ketiga; pengguna dapat melakukan monitoring kualitas pendidikan dengan melihat laporan hasil perhitungan kualitas pendidikan berdasarkan indikator pendidikan. Contoh penyajian data pendidikan terlihat pada gambar 7.

  Gambar 5. Penambahan gedung SMA dengan mengisi titik koordinat

  Angka penunjuk ukuran Garis Penanda

  Gambar 6. Contoh Pengukuran jarak antara gedung SMA

  Kemudahan yang ditawarkan dari sistem ini diantaranya adalah pengelolaan data, penyimpanan dan penyajian. Kaitannya dengan manajemen kualitas pendidikan, sistem ini menyimpan data yang terintegrasi sehingga pengelolaannya lebih mudah, sistem akan mengantisipasi beberapa kemungkinan kesalahan dalam pemasukan data yang disebabkan oleh kesalahan manusia, misalnya pengguna memasukkan data profil SMA dua kali pada SMA yang sama, maka sistem tetap akan menampilkan data tersebut hanya satu yaitu berdasarkan

  

primary key. Penyimpanan data pada sistem ini lebih mudah jika dibanding

  menggunakan pencatatan manual atau menggunakan exel. Penyimpanan data manual lebih sulit karena data pendidikan SMA sangat banyak sehingga memerlukan tempat dan daya ingat jika ingin menggunakan data tersebut.

  Penyimpanan data dengan sistem ini sangat mudah yaitu hanya mengisi

  

form sesuai dengan data yang ingin dimasukkan, kemudian pilih menu save,

  dengan demikian data akan langsung tersimpan dalam database server dan akan langsung ditampilkan pada ruang yang sudah disediakan, disamping itu data yang sudah masuk dapat diexport dalam bentuk exel jika membutuhkan data dalam format exel. Sistem ini dibuat untuk menyajikan data pendidikan sehingga penyajian data menggunakan sistem ini jauh lebih mudah dibanding menggunakan sistem manual atau ketik biasa dengan exel. Pengguna hanya memilih data yang ingin dilihat dengan cara memilih menu sesuai tema yang ingin ditampilkan. Persebaran SMA dengan sistem ini dapat langsung dilihat tanpa harus membuka program lain, begitu juga dengan data spasial lainnya seperti jaringan jalan, letak kantor kecamatan, jaringan sungai dan Peta Administrasi bisa dilihat tanpa harus membuka program lain (program GIS berbasis dekstop). Sistem ini sangat membantu dinas terkait dalam menyampaikan kepada masyarakat tentang data pendidikan di Kota Solo, karena sistem ini berbasis web, sehingga masyarakat umum bisa dengan mudah mengakses data-data pendidikan SMA, tetapi masyarakat tidak bisa merubah data, hanya bisa melihat data.

  Peta Persebaran Gedung SMA Profil Tiap SMA

  Laporan Kualitas Pendidikan Tiap Kecamatan

  Gambar 7. Contoh Tampilan Data Pendidikan

  SIMPULAN

  Aplikasi Sistem Informasi Geografis berbasis web sangat bermanfaat untuk monitoring dan manajemen pendidikan. Banyak kemudahan yang ditawarkan dengan menggunakan sistem ini, misalnya penyajian spatial letak gedung SMA yang dilengkapi dengan tool analisis keruangan, data ini bisa ditambah atau dihapus kapan saja oleh administrator. Fungsi ini dapat dijadikan bahan pertimbangan penambahan atau pengurangan jumlah SMA berdasarkan keterssediaan dan kebutuhan SMA. Penyajian profil tiap SMA dan laporan kualitas pendidikan dalam sistem ini memudahkan pengguna dalam monitoring secara cepat dan manajemen pendidikan. Kualitas pendidikan (daya serap, pelayanan dan output)

UCAPAN TERIMAKASIH

  Naskah ini adalah bagian penelitian kolaborasi mahasiswa dan dosen mahasiswa geografi UMS. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. DR. Aris Poniman, M.Sc, Agus Anggoro Sigit, S.Si, M.Sc dan M. Amin Sunarhadi, S.Si, MP Sebagai reviewer. Terima kasih kami ucapkan juga kepada Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga (DISDIKPORA) Kota Surakarta atas ijin penelitian dan beberapa data yang menjadi rujukan dalam tulisan ini. Ucapan terimakasih disampaikan kepada rektor UMS yang telah memberikan ijin dan bantuan dana secukupnya.

DAFTAR PUSTAKA

  Anonim, 2010. Kualitas Pendidikan Indonesia di Dunia Internasional http://korananakindonesia.wordpress.com/2010/01/05/kualitas- pendidikan-indonesia-di-dunia-internasional/. Anonim, . Peningkatan Kualitas Pendidikan http://siteresources.worldbank.org di download Tanggal 10 Juni 2010. Chamidi, Safrudin. 2005. Makna dan Aplikasi Sederhana Indikator Pendidikan.

  Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Badan Pendidikan dan Pengembangan, Pusat Data dan Inforamasi Pendidikan, Bidang Pendayagunaan Data dan Informasi.

  Charter, Denny. 2004. Desain dan Applikasi GIS. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Di Glacomo, Mariella. 2005. MySQL: Lessons Learned on a Digital Library.

  IEEE Software; May/Jun 2005, Vol. 22 Issue 3, p10-13, 4p. ISSN:

  07407459. Diakses 14 November 2009, dari Academic Source Premier. (Document ID: 16978944). Indah M, Nur Meita. 2006. Pengantar Geographic Information System(GIS). http://IlmuKomputer.com, didownload Tanggal 13 Juni 2010. Jumadi dan Widiadi. 2009. Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Geografis

  (Sig) Untuk Manajemen Pemanfaatan Air Tanah. Forum Geografi

  Indonesia. Vol 23 (2) Desember 2009. Jurnal Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya. Pedoman Standar Pelayanan Minimal Menteri Pemukiman Dan Prasarana Wilayah No 534/KTSP/M/2001. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 Tentang Standar

  Sarana Dan Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), Dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).

  Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan. Prahasta, Eddy. 2005. Sistem Informasi Geografis: Aplikasi Pemrograman

  MapInfo Pengembangan Aplikasi SIG dengan Menggunakan Borland Delphi, Ms. Visual Basic & MapBasic. Bandung:

  Informatika. Standar Nasional Indonesia No 03-1733-2004. Sukmadinata, N Syaodah dan Jami’at Ayi Novi dan Ahman. 2006. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah. Bandung: PT Refika Aditama.

  Susanto, Arief. 2009. Program Java Sesi 1. http://IlmuKomputer.com, di download Tanggal 13 Juni 2010. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional..