Presentasi Semantik JENIS JENIS MAKNA

JENIS-JENIS MAKNA
SEMANTIK
(BAG. 1)
Kelompok 6

Pokok Bahasan
• Makna Afektif

• Makna Intensi
• Makna Khusus

• Makna Denotatif
• Makna Kiasan
• Makna Deskriptif
• Makna Kognitif
• Makna Ekstensi
• Makna Kolokasi
• Makna Emotif
• Makna Konotatif
• Makna Gereflekter
• Makna Gramatikal


• Makna Konseptual

Makna Afektif
Makna afektif merupakan makna yang
muncul akibat reaksi pendengar atau pembaca
terhadap penggunaan kata atau kalimat.
Makna ini lebih terasa dalam bahasa lisan
daripada bahasa tulisan.
Contoh: Saya mencintaimu.

Makna Denotatif
Makna denotatif diartikan sebagai makna yang sesuai
dengan hasil observasi menurut penglihatan, penciuman,
pendengaran, perasaan, atau pengalaman lainnya. Jadi, makna
denotatif ini menyangkut informasi-informasi faktual objektif,
sehingga dapat dikatakan sebagai makna yang sebenarnya.
Contoh:
 Meja Hijau dimaknai sebagai meja berwarna hijau, bukan
makna lain.

 Rumput liar dimaknai sebagai rumput yang hidup bebas
tanpa perawatan.

Makna Deskriptif
Makna deskriptif (deskriptif meaning) adalah makna yang
terkandung di dalam setiap kata. Makna yang ditunjukkan
oleh lambang itu sendiri. Jadi, kalau sesorang mengatakan air,
maka yang dimaksud adalah sejenis benda cair yang
digunakan untuk mandi, mencuci, atau diminum.

Makna Ekstensi
• Makna ekstensi (ektensional meaning) adalah makna yang
mencakup semua ciri objek atau konsep.
• Makna ekstensi mencakup semua makna atau kemungkinan
makna yang muncul dalam kata.
Misalnya, kata ayah dapat dimaknakan: (1) orangtua anakanak; (2) laki-laki; (3) telah beristri; (4) sebagai kepala rumah
tangga; dan (5) orang yang berusaha keras mencari nafkah
untuk anak dan istrinya.

Makna Emotif

Makna emotif (emotive meaning) adalah makna yang
timbul akibat adanya reaksi pembicara atau sikap pembicara
mengenai/terhadap apa yang dipikirkan atau dirasakan.
Misalnya: Dasar kerbau!
Kata kerbau ini menimbulkan perasaan tidak enak bagi
pendengar, atau dengan kata lain, kata kerbau mengandung
makna emosi.

Makna Gereflekter
• Makna gereflekter muncul dalam hal makna konseptual yang jamak,
makna yang muncul akibat reaksi kita terhadap makna yang lain.
• Makna gereflekter tidak muncul karena sugesti emosional, tetapi juga
yang berhubungan dengan kata atau ungkapan tabu.
Misalnya, yang berhubungan dengan seksual, kepercayaan atau kebiasaan.
Kata-kata
bersetubuh, ejakulasi, ereksi adalah kata-kata yang
mengandung makna gereflekter. Contoh lain misalnya, orang yang biasa
mencari hasil hutan tidak berani mengatakan harimau, dan orang-orang
yang biasa mencari hasil laut tidak berani menyebut nama-nama hewan di
darat.


Makna Gramatikal
Makna gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat
adanya proses gramatika seperti proses afiksasi, proses
reduplikasi, dan proses komposisi. Proses afiksasi awalan terpada kata angkat dalam kalimat Batu seberat itu terangkat
juga oleh adik, melahirkan makna ’dapat’, dan dalam kalimat
Ketika balok itu ditarik, papan itu terangkat ke atas
melahirkan makna gramatikal ’tidak sengaja’.