MAKNA WARNA DALAM IKLAN PERMEN BLASTER VERSI DASI
MAKNA WARNA DALAM IKLAN PERMEN BLASTER VERSI DASI
Oleh: Ahmades Reza ( 02220036 )
communication science
Dibuat: 20071213 , dengan 2 file(s).
Keywords: Makna warna, Iklan televisi, Semiotik
ABSTRAK
AHMADES REZA, 02220036
MAKNA WARNA DALAM IKLAN PERMEN BLASTER, (Analisis Semiotik Iklan Permen
Blaster Versi Dasi)
pembimbing : Drs. Muslimin Machmud S.Sos, M.Si dan Nurudin M.si.
(xii+90+10 tabel )
Bibiliografi : 26 buku, 12 artikel/jurnal website
Kepercayaan dunia usaha kepada iklan terutama televisi bisa menjadi landasan kenyatan Televisi
adalah salah satu wujud kemajuan teknologi informasi. Pada masa sekarang, bahwa televisi
adalah media popular pada saat ini. Banyak masyarakat yang terpikat dengan berbagai program
acara yang ada di televisi, sehingga jika iklan produk ditayangkan di televisi maka kemungkinan
besar iklan tersebut ditonton oleh semua kalangan masyarakat.
Iklan permen Blaster versi Dasi dipilih karena dalam visualisasinya iklan ini lebih menonjolkan
simbol dari pada spesifik atau khasiat produk yang diiklankan dari pada iklan permen lainnya.
Iklan permen Blaster ini menarik minat peneliti untuk mengkaji lebih dalam mengenai makna
tanda yang terdapat didalamnya dengan menggunakan konsep semiotika model Roland Barthes
yaitu dimana pemaknaan atas tanda di lakukan dengan 2 tahap yaitu dengan denotasi dan
konotasi tanpa mengesampingkan mitosnya. Dengan demikian penelitian ini terfokus pada
keywords makna warna dalam iklan televisi.
Warna adalah sensasi yang diproduksi oleh mata dari cahaya atu sinar., efek yang diproduksi ole
pemacar sinar dari gelombang tertentu, atau pencampuran darinya. Sebagai sensasi, ia
menimbulkan simultan terhadap sarafsaraf otak yang menimbulkna perasaan tertentu pada
manusia. Karena itu warna dalam kehidupan seharihari digunakan untuk memeberikan nuansa
yang menimbulkan perasaan tertentu pada manusia (Hindarto,2006:3).
Dalam menganalisa tanda menurut Barhes diperlukan tiga tahapan. Pertama tahap denotatif.
Yaitu mencatat semua tanda yang ada seperti apa adanya misal gambar binatang, pada tahap ini
hanya informasi data yang disampaikan. Denotasi lebih mengacu pada anggapan umum, makna
jelas dari suatu tanda. Kedua, tahap konotasi yaitu membaca tanda yang tersirat atau tepatnya
konotasi dipakai untuk menjelaskan salah satu dari tiga cara kerja tanda dalam tatanan
pertandaan kedua. Konotasi menggambarkan interaksi yang
berlangsung saat tanda bertemu perasaan atau emosi penggunanya dan nilainilai kulturalnya.
Dan bagi Barhtes factor penting dalam konotasi adalah penanda dalam tatanan pertama Ketiga,
tahap ideology atau mitos, yaitu memahami apa yang menjadi pandangan hidup atau nilainilai
nilai yang berlaku di masyarkat dan merupakan cara berpikir dari suatu kebudayaan tentang
sesuatu, cara untuk mengkonseptualisasikan atau memahami sesuatu.
Dari penelitian ini ditarik kesimpulan bahwa dalam menyajikan sebuah visualisasi sebuah iklan,
kreator hendaknya dapat menampilkan visualisasi suatu produk secara baik sehingga dapat
mempersuasi audiens untuk ingin menikmati/ merasakan/ membeli/ mengkonsumsi/
menggunakan produk tersebut, baik dari penyajian skenario, setting & dekorasi, serta
penggunaan warna yang tepat.
Oleh: Ahmades Reza ( 02220036 )
communication science
Dibuat: 20071213 , dengan 2 file(s).
Keywords: Makna warna, Iklan televisi, Semiotik
ABSTRAK
AHMADES REZA, 02220036
MAKNA WARNA DALAM IKLAN PERMEN BLASTER, (Analisis Semiotik Iklan Permen
Blaster Versi Dasi)
pembimbing : Drs. Muslimin Machmud S.Sos, M.Si dan Nurudin M.si.
(xii+90+10 tabel )
Bibiliografi : 26 buku, 12 artikel/jurnal website
Kepercayaan dunia usaha kepada iklan terutama televisi bisa menjadi landasan kenyatan Televisi
adalah salah satu wujud kemajuan teknologi informasi. Pada masa sekarang, bahwa televisi
adalah media popular pada saat ini. Banyak masyarakat yang terpikat dengan berbagai program
acara yang ada di televisi, sehingga jika iklan produk ditayangkan di televisi maka kemungkinan
besar iklan tersebut ditonton oleh semua kalangan masyarakat.
Iklan permen Blaster versi Dasi dipilih karena dalam visualisasinya iklan ini lebih menonjolkan
simbol dari pada spesifik atau khasiat produk yang diiklankan dari pada iklan permen lainnya.
Iklan permen Blaster ini menarik minat peneliti untuk mengkaji lebih dalam mengenai makna
tanda yang terdapat didalamnya dengan menggunakan konsep semiotika model Roland Barthes
yaitu dimana pemaknaan atas tanda di lakukan dengan 2 tahap yaitu dengan denotasi dan
konotasi tanpa mengesampingkan mitosnya. Dengan demikian penelitian ini terfokus pada
keywords makna warna dalam iklan televisi.
Warna adalah sensasi yang diproduksi oleh mata dari cahaya atu sinar., efek yang diproduksi ole
pemacar sinar dari gelombang tertentu, atau pencampuran darinya. Sebagai sensasi, ia
menimbulkan simultan terhadap sarafsaraf otak yang menimbulkna perasaan tertentu pada
manusia. Karena itu warna dalam kehidupan seharihari digunakan untuk memeberikan nuansa
yang menimbulkan perasaan tertentu pada manusia (Hindarto,2006:3).
Dalam menganalisa tanda menurut Barhes diperlukan tiga tahapan. Pertama tahap denotatif.
Yaitu mencatat semua tanda yang ada seperti apa adanya misal gambar binatang, pada tahap ini
hanya informasi data yang disampaikan. Denotasi lebih mengacu pada anggapan umum, makna
jelas dari suatu tanda. Kedua, tahap konotasi yaitu membaca tanda yang tersirat atau tepatnya
konotasi dipakai untuk menjelaskan salah satu dari tiga cara kerja tanda dalam tatanan
pertandaan kedua. Konotasi menggambarkan interaksi yang
berlangsung saat tanda bertemu perasaan atau emosi penggunanya dan nilainilai kulturalnya.
Dan bagi Barhtes factor penting dalam konotasi adalah penanda dalam tatanan pertama Ketiga,
tahap ideology atau mitos, yaitu memahami apa yang menjadi pandangan hidup atau nilainilai
nilai yang berlaku di masyarkat dan merupakan cara berpikir dari suatu kebudayaan tentang
sesuatu, cara untuk mengkonseptualisasikan atau memahami sesuatu.
Dari penelitian ini ditarik kesimpulan bahwa dalam menyajikan sebuah visualisasi sebuah iklan,
kreator hendaknya dapat menampilkan visualisasi suatu produk secara baik sehingga dapat
mempersuasi audiens untuk ingin menikmati/ merasakan/ membeli/ mengkonsumsi/
menggunakan produk tersebut, baik dari penyajian skenario, setting & dekorasi, serta
penggunaan warna yang tepat.