KONSEP PRODUKSI BERSIH pada S

KONSEP PRODUKSI BERSIH
16 Maret 2013 Aliensyiroh 5 Komentar
0
0
Rate This
Cleaner Production
Produksi bersih adalah strategi pengelolaan lingkungan yang berifat prefentive dan terpadu yang
perlu diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan daur hidup produk dengan
tujuan mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan (UNEP, 2003).
Prinsip pokok dalam produksi bersih antara lain:
1. Mengurangi atau meminimumkan penggunaan bahan baku dan energi serta menghindari
penggunaan bahan baku yang berpotensi untuk menghasilkan limbah berbahaya.
2. Melakukan perubahan pada pola produksi dan konsumsi sesuai dengan daur hidup
produk.
3. Menerapkan pola manajemen meliputi pola pikir, sikap dan tingkah laku di tingkat
industri maupun pemerintah.
4. Mengaplikasikan teknologi ramah lingkungan dan SOP sesuai aturan yang berlaku.
Penerapan produksi bersih dapat dilakukan dalam lima bagian yaitu Good house-keeping,
perubahan material input, perubahan teknologi, perubahan produk, dan on-site reuse. Kelima
bagian tersebut secara langsung akan berpengaruh kepada proses produksi di industri mancakup
peningkatan efisiensi dan efektivitas pemakaian sumberdaya dan mengurangi penggunaan bahan

berbahaya sehingga limbah dan polusi yang dihasilkan bisa diminimalkan. Produksi bersih juga
dapat dijelaskan secara ringkas sebagai metode reduce, reuse, dan recycle.
Polution Prevention
Pencegahan munculnya polusi sama halnya dengan minimasi limbah. Pencegahan kemunculan
polusi tidak dapat dilakukan dengan serta merta namun dengan pengurangan yang bertahap.
Proses pencegahan dilakukan terhadap proses produksi berupa efisiensi proses bukan pada
penggunaan bahan baku seperti pada minimasi limbah. Penanganan limbah diharapkan tidak
menyebabkan polusi, yaitu dengan prinsip ekologi yang dikenal istilah 4R :

1. Recycle (Pendaur-ulangan)
2. Reuse (Penggunaan Ulang)
3. Reduce
4. Repair
Waste Minimization
Minimasi limbah adalah upaya pengurangan limbah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir
da termasuk pengurangan bahan baku serta daur ulang limbah (UNEP dan ISWA, 2002). Konsep
minimasi limbah juga dapat dijelaskan sebagai kegiatan pencegahan dan pengurangan pada
bahan untuk meningkatkan kualitas dari limbah akhir yang dihasilkan dari berbagai proses yang
berlangsung sampai ketempat pembuangan akhir.
Proses minimasi limbah dilakukan dengan jalan mengurangi jumlah bahan baku yang digunakan

sehingga dapat mengurangi jumlah limbah yang akan terbentuk, mengurangi biaya operasi dan
mengurangi jumlah limbah beracun yang dihasilkan. Minimasi limbah adalah salah satu cara
yang dapat ditempuh untuk melakukan produksi bersih pada suatu industri.
Eco-efficiency
Eco-efficiency merupakan suatu proses produksi yang meminimumkan penggunaan bahan baku,
air dan energi serta dampak lingkungan per unit produk. Pengertian eco-efficiency merupakan
konsep produksi bersih yang mengikutkan aspek ekonomi dalam proses penerapannya
bersamaan dengan konsep ekologi dalam produksi bersih. Eco-efficiency merupakan strategi
untuk mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan nilai produksi. Eco-efficiency akan
memberikan motivasi bagaimana cara mengurangi dampak lingkungan namun dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Produksi bersih merangkum semua konsep pencegahan. Konsep pencegahan yang paling awal
yaitu minimisasi limbah (waste minimization), pencegahan pencemaran (pollution prevention)
dan pengurangan pemakaian bahan beracun yang kesemuanya terfokus pada kata kunci dampak
lingkungan, limbah berbahaya, bahan-bahan beracun dan pencemaran.
Konsep pencegahan yang baru yaitu berdasarkan sasaran pada pengurangan dampak lingkungan
melalui siklus daur hidup produk (life cycle analysis), dengan fokus pada desain produk ramah
lingkungan (design for environment) atau pada pendekatan baru berdasarkan nilai tambah yaitu
eco-efficiency. Eco-efficiency lebih ditujukan pada strategi bisnis efisien yang memberikan
dampak positif bagi lingkungan sedangkan produksi bersih pada sisi operasional/ produksi

dengan pencegahan dan pengurangan timbulan limbah yang berdampak positif pada peningkatan
efisiensi dan produktivitas.

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22