S SDT 1000421 Chapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penggunaan metode dalam penelitian merupakan alat untuk dapat mengumpulkan data dalam sebuah penelitian juga untuk melihat kedalaman dari sebuah masalah, ketepatan menggunakan metode merupakan salah satu kunci agar penelitian berhasil selain itu metode yang digunakan dalam penelitian harus sesuai dengan masalah yang akan diteliti.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya suatu metode atau pendekatan yang berguna untuk pemecahan masalah yang diteliti. Metode tang digunakan untuk keberhasilan suatu penelitian adalah metode yang mempunyai kesesuaian dengan dengan masalah penelitian. Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif analisi, dengan tujuan untuk menggambarkan atau mendeskrifsikan tentang penilaian autentik pada mata pelajaran seni tari dalam implementasi kurikulum 2013 untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya. Lebih lanjut Surakhmad (1990, hlm. 139), menjelaskan sebagai berikut:

Pada umumnya persamaan sifat dari segala bentuk penyelidikan deskriftif adalah menuturkan dan menafsirkan data yang ada, misalnya tentang situasi yang dialami, suatu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang nampak, pertentangan yang meruncing dan sebagainya.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, melalui metode deskriftif analisis yang dipergunakan dan penelitian ini diharapkan dapat menghimpun data-data serta gambaran hasil penelitian secara objektif.

Setelah data yang diteliti terkumpul, maka peneliti menyusun data-data tersebut kemudian dijelaskan dan dianalisis. Hal ini sesuai dengan ciri-ciri


(2)

metode deskriptif yang dikemukakan oleh Surakhmad (1990, hlm. 140) sebagai berikut:

Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang pada masalah-masalah aktual. Data yang dihimpun mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis, oleh karena itu metode ini sering pula disebut metode analiktik.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah kerangka kerja yang digunakan untuk melaksanakan riset pemasaran (Malhotra, 2007) . desain penelitian memberikan prosedur untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian. Desain penelitian merupakan dasar dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu, desain penelitian yang baik akan menghasilkan penelitian yang efektif dan efisien. Klasifikasi desain penelitian dibagi menjadi dua yaitu, eksploratif dan konklusif. Desain penelitian konklusif dibagi menjadi dua tipe yaitu, deskriptif dan kausal. Dalam penelitian ini digunakan penelitian eksploratif dan deskriptif. Menurut Malhotra (2007), penelitian eksploratif bertujuan untuk menyelidiki suatu masalah atau situasi untuk mendapatkan pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik. Sementara itu, penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan sesuatu. Penelitian deskriptif memiliki pernyataan yang jelas mengenai permasalahan yang dihadapi, hipotesis yang spesifik, dan informasi detail yang dibutuhkan.

C. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi penelitian

Lokasi yang pilih dalam penelitian ini adalah SMPN 1 Sukarame Kabupaten Tasikmalaya dengan sampel 20 orang siswa kelas VII. Alasaan pemilihan lokasi ini karena, sekolah tersebut menjadi salah satu sasaran penerapan kurikulum 2013 dan alasan peneliti memilih siswa kelas VII karena sistem pembelajaran di kelas VII sudah menggunakan kurikulum 2013. Begitupun sudah


(3)

tentu pembelajaran seni tari dalam mata pelajaran seni budaya pun telah menggunakan sistem kurikulum 2013. Selain itu juga yang menjadi alasan peneliti memilih lokasi penelitian di SMPN 1 Sukarame Kabupaten Tasikmalaya, dikarenakan lokasinya cukup strategis untuk dilakukan penelitian oleh peneliti. 2. Subjek penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Sukarame yang tergabung dalam kegiatan pembelajaran seni tari di SMP Negeri 1 Sukarame. Siswa kelas VII yang berjumlah 20 0rang, terdiri dari 8 orang laki-laki dan dan 12 orang perempuan. Subjek penelitian lainnya dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakasek bagian kurikulum, dan guru seni budaya khususnya seni tari.

Tabel 3.1

Data Jumlah Populasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Sukarame

Kelas Siswa Kelas

VII-A

Jumlah

Laki-Laki Perempuan

VII-A 8 12 20

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran dan memperjelas istilah terhadap judul penelitian yang diangkat yaitu Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran Seni Tari Dalam Implementasi Kurikulum 2013 Untuk Siswa Kelas VII di SMPN I Sukarame Kabupaten Tasikmalaya.

Penilaian autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Penilaian autentik merupakan suatu bentuk tugas yang menghendaki peserta didik untuk menunjukkan kinerja di dunia nyata secara bermakna, yang merupakan penerapan esensi pengetahuan dan keterampilan.


(4)

Penilaian autentik dalam implementasi kurikulum 2013 mengacu kepada standar penilaian yang terdiri dari:

a. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman

sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal b. Pengetahuan melalui tes tulis, tes, lisan, dan penugasan.

c. Keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat ukur yang digunakan untuk mengumpulkan data dalm penelitian. secara garis besar, alat pengumpul data ada dua kategori, yakni tes dan nontest. sebagaimana yang diungkapkaan oleh (Maksum, 2012, hlm. 111). bahwa peneliti sendiri langsung yang bertindak sebagai pengamat dan peneliti langsung terjun langsung ke lapangan.

Aspek yang diteliti dalam penelitian ini yakni Penilaian Autentik pada mata pelajaran seni tari dalam implementasi kurikulum 2013 yang diterapkan di SMPN 1 Sukarame. Penelitian ini digunakan untuk memperoleh data yang relevan yang berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Sebelum penelitian berlangsung, peneliti harus mempersiapkan beberapa pedoman penelitian diantaranya:

a. Pedoman Observasi

Pedoman ini dimaksudkan untuk mempermudah menganalisis data atau objek penelitian. Dari hal tersebut observer melakukan kegiatan seperti melihat, mengamati, dan mencatat secara langsung tentang keadaan lingkungan tempat pembelajaran di lokasi penelitian. Pedoman observasi ini mempunyai beberapa tahapan yang pertama pedoman observasi sebelum penelitian dilakukan seperti melihat keadaan sekolah dengan mefoto lingkungan-lingkungan sekolah, melihat kegiatan belajar mengajar di kelas, melihat kedisiplinan guru dan kedisiplinan siswa, kedua pedoman observasi disaat permbelajaran berlangsung yaitu dengan


(5)

mengamati proses yang terjadi ketika belajar mengajar berlangsung khususnya ketika proses penilaian berlangsung, dan yang ketiga pedoman observasi setelah pembelajaran yaitu mencatat secara langsung tentang keadaan proses belajar mengajar di kelas.

Peneliti akan mengobservasi tentang penilaian autentik yang meliputi: 1) Konsep Penilaian Autentik

Observasi menganai konsep penilaian autentik yang dimaksud adalah untuk mengetahui konsep penilaian autentik yang digunakan di SMPN 1 Sukarame, bagaimana perencanaan dalam menerapkan konsep penilaian tersebut? Bagaimana proses penerapan konsep penilaian autentik tersebut?

2). Proses Penilaian Autentik Pada Pembelajaran Di Kelas

Observasi mengenai proses penilaian autentik pada pembelajaran di kelas yang di maksud adalah untuk mengetahui proses penilaian autentik pada pembelajaran seni tari di SMPN 1 Sukarame, bagaimana proses penilaian autentik yang dilakukan guru mata pelajaran seni budaya (seni tari) ketika mengajar di kelas? Apa kendala/hambatan pada proses penilaian autentik yang dilaksanakan di kelas? Faktor apa saja yang mendukung untuk pelaksanaan proses penilaian autentik di kelas?

3) Faktor-faktor Pendukung Dan Penghambat Pelaksanaan Penilaian Autentik

Observasi mengenai faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan penilaian autentik yang di maksud adalah untuk mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan penilaian autentik di SMPN 1 Sukarame, faktor apa saja yang mendukung pelaksanaan penilaian autentik di SMPN 1 Sukarame? faktor apa saja yang menjadi penghambat dari pelaksanaan penilaian autentik di SMPN 1 Sukarame?


(6)

Observasi mengenai produk dari penilaian autentik yang dimaksud adalah untuk mengetahui produk dari penilaian autentik. bagaimana produk yang dihasilkan dari penilaian autentik di SMPN 1 Sukarame?

Lembar observasi proses bertujuan untuk mengamati pengamatan selama berlangsung yang meliputi keaktifan dan kreativitas siswa selama pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan pedoman evaluasi. Penelitian menentukan bobot pada nilai angka yang diambil dari buku Ridwan (2006, hlm. 38) yaitu

sebagai berikut “tipe skala pengukuran ada empat, yaitu : Skala Likert, Skala Guttman, Skala Diferensial Sementatik (Semantic Defferensial Scale), dan Rating

Scale”.

Dengan menggunakan tipe pengukuran skala untuk mengklarisifikasikan variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentuan analisis data dan langkah penelitian selanjutnya . dari penjabaran diatas peneliti menggunakan skala Likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial.

Dengan menggunakan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut :

Sangat Baik (SB) = 3,84 – 4.00 Baik (B) = 3.34 – 3.65 Sedang (S) = 2.66 – 2.99 Buruk (BR) = 2.34 – 2.65 Buruk Sekali (BS) = 1.00 – 1.3


(7)

Tebel 3.2

Pedoman Observasi Proses Penilaian Autentik

No Aspek yang dinilai Kriteria Penilaian

Kateranga n SB

(4.00) B (3.65)

S (3.33)

BR (2.33)

BS (1.33) 1. Apektif :

a. Sikap spiritual b. Sosial (jujur,

disiplin, tanggung jawab,toleransi, gotong royong, sopan santun, percaya diri) c. Penilaian diri

sendiri

d. Penilaian antar teman

2. Kognitif :

a. Siswa mampu menanggapi atau memahami materi dalam proses pembelajaran seni tari. b. Siswa mampu

melontarkan atau mengemukakan


(8)

Setelah melelakukan penelitian melalui tiga kategori penilaian di atas, maka untuk memperoleh sebuah data mengenai penilaian autentik dalam pembelajaran seni tari dilihat dari tiga ranah penilaian tersebut. Maka akan diperoleh pula presentase yang dimana akan terlihat hasil yang diharapkan apakah siswa mendapatkan hasil nilai yang sangat baik atau penurunan sebagai standar yang peneliti tentukan. Untuk itu diperlukannya interprestasi sebuah penelitian yang dikategorikan sebagai berikut.

Tabel 3.3

Interprestasi Hasil Penilaian Meliputi Penilaian Autentik Apeketif, Kognitif, dan Psikomotor

PROSENTASE KATEGORI

3.84 – 4.00 Sangat Baik

3.34 – 3.65 Baik

3.00 – 3. 33 Sedang

2.00 – 2.33 Buruk

1.00 – 1.33 Sangat Buruk

Keterangan :

Prosentase : diperoleh dengan cara jumlah skor 3.00 dikalikan 100% pendapat dalam

proses pembelajaran seni tari. 3. Psikomotor :

a. Siswa secara aktif mengeksplorasi gerak tari. b. Siswa mampu

menampilkan kreativitasnya dalam praktek tari


(9)

( penilaian dilihat pada tebel 3.3).

Kategori : pengelompokan siswa dengan prosentase.

Penggunaan pedoman observasi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Pra Penelitian

Untuk mengumpulkan data dalam pra penelitian, peneliti menggunakan catatan-catatan dari segala bentuk tingkah laku atau objek masalah yang akan diteliti, ditulis dan dikumpulkan berdasarkan pengamatan. Masalah yang akan diteliti ini meliputi sistem penilaian sebelum menggunakan kurikulum 2013 di SMPN 1 Sukarame, hambatan dalam sistem penilaian yang sudah menggunakan kurikulum 2013, solusi dalam penanggulangan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan sistem penilaian autentik.

2. Pelaksanaan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian, yaitu meliputi sistem penilaian yang sudah menggunakan kurikulum 2013 yaitu sistem penilaian autentik yang meliputi tiga ranah yaitu penilaian pengetahuan, penilaian sikap, dan penilaian keterampilan. Hal tersebut untuk mempermudah menganalisis sistem penilaian dalam proses pembelajaran seni tari yang dilakukan dalam beberapa kategori penilaian.

a. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan data dan informasi keberadaan guru dalam pembelajaran seni tari dan juga untuk mendapatkan informasi kepada kepala sekolah dan wakil kepada sekolah bagian kurikulum. Dalam wawancara tentunya peneliti memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang peneliti ajukan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk mengetahui jawaban atas pertanyaan-pertanyaan peneliti ajukan sebagai salah satu data yang peneliti butuhkan dalam proses penyusunan skripsi ini.

b. Dokumentasi

Dokumentasi ini dilakuakan dengan cara melihat data dan bila diperbolehkan mengcopynya. Teknik ini digunakanuntuk melengkapi data yang diperoleh


(10)

saat peneliti melakukan obsevarsi dan wawancara. peneliti memperoleh sumber data dari berbagai pihak yang ada di lembaga, antara lain bagian administrasi, kepala sekolah, dan guru. Berkaitan dengan foto, video, perekam suara yang digunakan untuk mengumpulkan sejumlah data dari kesenian yang diteliti baik sebelum pengajaran, pelaksanaan, dan akhir dari pembelajaran beserta evaluasi.

c. Angket

Ini dilakukan dengan cara memberikan kuesioner kepada pihak-pihak yang diperlukan, yakni diberikan kepada siswa kelas VII. Teknik ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh saat peneliti melakukan observasi dan wawancara. Teknik ini akan menghasilkan kevaliditasan kenyataan yang terjadi dilapangan.

Rumus persentase angket sebagai berikut :

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang akan dilakukan ialah menggunakan penelitian kualitatif. Dalam memperoleh data tersebut dibantu dengan teknik, antara lain : a. Observasi

Dalam penelitian ini, peneliti memusatkan perhatian terhadap hal-hal yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Teknik observasi digunakan sebagai studi pendahuluan, yaitu mengenal, mengamati, dan mengidentifikasi masalah yang diteliti dengan cara pengamatan langsung pada proses pembelajaran berkangsung di kelas.

Observasi sebagai observer dilakukan setiap hari rabu dan kamis mulai dari bulan maret sampai juni. Observasi dilakukan sebanyak kurang lebih delapan kali di sekolah itu. Observasi dilaksanakan dari pukul 08.40 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Observasi ini dilakukan di sekolah SMP Negeri 1 Sukarame, tepatnya

% = Jumlah data yang memilih x 100% Jumlah total siswa


(11)

di ruang kelas VII. Sebagai observer, peneliti mengamati dan melihat secara langsung penilaian dari hasil proses pembelajaran seni tari.

b. Wawancara

Wawancara yaitu kegiatan Tanya jawab secara langsung terhadap pihak terkait yang dijadikan sebagai objek penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan data informasi yang di harapkan dalam peneliti. Responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah guru seni budaya, kepala sekolah, wakasek bagian kurikulum SMPN 1 Sukarame.

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui proses interaksi dan komunikasi berupa Tanya jawab dengan responden untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan topik penelitian.

Wawancara dilakukan berdasarkan manfaat wawancara terhadap sesuatu penelitian yaitu mengumpulkan informasi verbal, memperoleh kelengkapan dan kejelasan tentang proses penilaian yang dilakukan guru seni tari dalam proses pembelajaran seni tari. Wawancara dilakukan dalam penelitian ini yaitu kepada guru seni budaya (seni tari).

Wawancara dilakukan pada bulan Maret sampai Juni 2014 di SMP Negeri 1 Sukarame. Wawancara dibagi menjadi dua wawancara terstruktur sama wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur yaitu wawancara dengan mempersiapkan daftar pertanyaan sebelum melakukan wawancara kepada narasumber. Wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara tidak isendental, tanpa harus mempersiapkan daftar pertanyaan terlebih dahulu, biasanya wawancara tidak terstruktur ini dilakukan secara spontan merujuk kepada hasil jawaban narasumber yang narasumber jawab, jika ada hal ini penting yang perlu diketahui, maka biasanya muncul pertanyaan-pertanyaan secara mendadak.

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti melibatkan banyak narasumber, diantaranya guru, wakasek bagian kurikulum, dan kepala sekolah. Penulis melakukan wawancara dengan guru seni budaya (seni tari) yang bernama Ibu Hj. Sri Mulyani S.Pd.,Mm. dilakukan pada hari jum’at, tanggal 14 Maret 2014. Wawancara dilakukan ketika jam KBM berakhir yaitu sekitar pukul 11.00 WIB


(12)

yang bertempat diruang kelas VIII-A. Penulis mengajukan beberapa pertanyaan kepada guru seni tari, diantaranya tentang konsep penilaian autentik yang dilaksanakan di kelas, proses penilaian autentik pada pembelajaran seni tari, faktor-faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan penilaian autentik, dan tentang produk penilaian autentik yang dihasilkan dalam pembelajaran seni tari.

Wawancara yang penulis lakukan dengan wakasek bagian krikulum yang bernama ibu Nunung Nuryani S.Pd.,M.Si. dilakukan pada hari Rabu tanggal 23 April 2014, sekitar pukul 10.00 WIB pada jam istirahat yang bertempat di ruang Tata Usaha. Penulis mengajukan beberapa pertanyaan umum kepada wakasek bagian kurikulum, diantaranya tentang kebenaran telah diimplementasikan kurikulum 2013 di SMPN 1 Sukarame, konsep penilaian autentik yang dilaksanakan di SMPN 1 Sukarame, faktor-faktor pendukung dan hambatan dalam pengimplementasian kurikulum 2013, solusi dari dampak pengimplementasian kurikulum 2013, sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah demi kelancaran pengimplementasian kurikulum 2013.

Wawancara yang penulis lakukan dengan kepala sekolah SMP Negeri 1 Sukarame yang bernama Bapak Drs. H. Habibbadin M.Pd. , dilakukan pada hari Kamis, tanggal 1 Mei 2014, yang bertempat di ruang kepala sekolah, sekitar pukul 08.30 WIB pada jam ke 1-2 KBM. Penulis mengajukan beberapa pertanyaan yang sama persis seperti pertanyaan yang diberikan kepada wakasek bagian kurikulum, karena untuk mencocokan jawaban antara kedua pihak tersebut.

Saat melakukan wawancara ini, penulis tidak banyak menghadapi kendala yang sangat rumit. Dalam melakukan wawancara dengar guru pengajar seni budaya (seni tari), penulis hanya perlu menyesuaikan waktu dengan guru pengajar seni tari. Penulis melakukan wawancara dengan wakasek bagian kurikulum dan kepala sekolah itu tadinya ingin dalam 1 hari itu, namun dikarenakan pada hari dimanan penulis melakukan wawancara terhadap wakasek bagian kurikulum kepala sekolah kebetulan tidak hadir ke sekolah, maka dari itu jadwal wawancaranya berbeda karna harus menyesuaikan jadwal kepala sekolah ketika berada di sekolah. Wawancara dilakukan dilingkunagn SMP Negeri 1 Sukarame


(13)

pada saat penulis melakukan penelitian sesuai dengan jadwal kegiatan. Penulis menggunakan beberapa pedoman wawancara yang berupa daftar pertanyaan yang penulis ajukan informan. (lihat lampirn 3).

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Pedoman Wawancara

Tanggal Teknik

Pengumpulan Data

Instrumen Pengumpulan Data

Hasil Observasi 14-03-2014 Wawancara dengan

pengajar seni budaya tentang konsep penilaian autentik, proses

pelaksanaan penilaian autentik, faktor-faktor penghambat dan

pendukung pelaksanaan penilaian autentik, dan produk penilaian autentik yang dihasilkan pada proses pembelajaran seni tari .

Buku catatan dan kamera foto

Data-data hasil wawancara dalam bentuk tulisan

23-04-2014 Wawancara dengan wakasek bagian kurikulum tentang kebenaran

pengimplementasian kurikulum 2013 di SMPN 1 Sukarame, konsep penilaian autentik, faktor- faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan penilaian autentik,dampak, solusi, perangkat yang tersedia, dan persiapannya

Kamera foto, buku catatan Foto-foto saat wawancara dan data-data hasil wawancara dalam bentuk tulisan

01-05-2014 Wawancara dengan kepala sekolah SMPN 1

Kamera foto, buku Foto-foto saat wawancara dan


(14)

Sukarame, tentang kebenaran

pengimplementasian kurikulum 2013 di SMPN 1 Sukarame, konsep penilaian autentik, faktor- faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan penilaian autentik,dampak, solusi, perangkat yang tersedia, dan persiapannya

catatan data-data hasil wawancara dalam bentuk tulisan

c. Studi Pustaka

Langkah ini diambil sebagai dasar pengumpulan data dan pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk melengkapi dan mendukung bahasan tentang penelitian yang telah diamati, baik berupa buku cetak, desertasi,tesis, skripsi, artiker di koran dan majalah, internet dan jurnal.

d. Dokumentasi

Langkah ini merupakan pelengkap untuk melampiri keterangan dan membantu memberikan gambaran yang lebih nyata dalam kegiatan proses pembelajaran seni tari di SMP Negeri 1 Sukarame. Dokumentasi ini berupa RPP yang digunakan oleh guru seni budaya pada sekolah tersebut, dan foto-foto siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Yang diambil dengan kamera foto untuk memperkuat dan mempertegas hasil penelitian agar lebih akurat dalam proses pengumpulan data

e. Angket

Menurut Suharsini Arikunto (1998, hlm. 140) “Angket / kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi


(15)

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal

yang ia ketahui”.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur, yang sifatnya tegas, konkret, dan dengan pertanyaan-pertanyaan yang terbatas. Responden diminta tidak lebih dari mencek atau mengisi skala-skala atau lajur-lajur pertanyaan yang sudah ditentukan.

Angket dibagikan kepada siswa-siswi kelas VII, SMP Negeri 1 Sukarame sesuai dengan sampel yang ditentukan. Alasan peneliti menggunakan angket adalah untuk memperkuat validitas hasil penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Data dianalisis secara kualitatif yang dinyatakan dengan kata-kata atau simbol, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh, dengan pengamatan yang terus menerus mengakibatkan variasi data yang tinggi sekali. Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Teknik analisis data yang peneliti gunakan bersifat triangulasi, yaitu dengan cara menggabungkan data-data yang terkumpul dari observasi, wawancara dan angket.

Teknik analisis data akan menempuh tahapan pelaksanaan sebagai berikut :

1. Semua data yang sudah terkumpul akan diolah dan diteliti dengan mengemukakan hal-hal pokok tentang penilaian autentik pada mata pelajaran seni tari dalam implementasi kurikulum 2013 untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Sukarame.

2. Membuat rangkuman temuan-temuan penelitian tentang penilaian autentik dalam implementasi kurikulum 2013, sehingga dalam suasana yang sistematis siswa dapat belajar dengan efektif dalam pembelajaran seni budaya (seni tari) di SMP Negeri 1 Sukarame.


(16)

3. Mendeskripsikan hasil penelitian yang sudah menjalani proses pengolahan dan sudah dapat ditarik kesimpulan dituangkan dalam bentuk tulisan berupa deskripsi dan kata-kata.

H. Tahapan Penelitian 1. Tahapan Perencanaan

Dalam tahap perencanaan dilakukan kegiatan sebagai berikut : a. Merencanakan kegiatan penelitian

b. Menentukan fokus penelitian c. Mengamati proses pembelajaran 2. Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti membagi kedalam beberapa tahapan dalam langkah-langkah penelitian, yaitu :

a. Mempersiapkan instrument penelitian b. Pelaksanaan wawancara

c. Penyebaran angket d. Pengumpulan data e. Pengolahan data

3. Penyusunan Laporan Penelitian a. Validasi Data

Data dianalisis secara kualitatif yang ditanyakan dengan kata-kata atau symbol, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan tekhnik pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan secara terus menerus sampai data jenuh, dengan pengamatan yang terus menerus melibatkan variasi data yang tinggi sekali.

Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu nalisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Tekhnik analisis data yang peneliti gunakan bersifat triangulasi, yaitu tekhnik pemeriksaan dengan cara menggabungkan data-data


(17)

yang sudah terkumpul dari observasi, wawancara, dan studi dokumentasi sebagai perbandingan atas data itu. Peneliti melakukan triangulasi dengan membandingkan dan mengecek balik drajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Pada metode triangulasi dapat diperoleh dengan berbagai cara :

1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara juga data hasil angket.

2) Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi terbuka dan tertutup.

3) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain.

4) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Untuk lebih memperjelas proses analisis data peneliti melakukan proses

dengan cara triangulasi, seperti berikut.

Bagan 3.1 Proses Analisis Data

Triangulasi

Wawancara

Observasi


(18)

Tekhnik analisis data akan menempuh tahapan pelaksanaan sebagai berikut :

a) Semua data yang sudah terkumpul akan diolah dan diteliti dengan mengemukakan hal-hal pokok tentang penilaiam autentik pada mata pelajaran seni tari dalam implementasi kurikulum 2013 pada kelas VII di SMP Negeri 1 Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya.

b) Membuat rangkuman temuan-temuan penelitian dalam suasana yang sistematis sehingga proses penilaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran seni tari dengan tiga ranah penilaian (penilaian pengetahuan, penilaian sikap, dan penilaian keterampilan) tergambar.

c) Mendeskripsikan hasil penelitian yang sudah menjalani proses pengolahan dan sudah dapat ditarik kesimpulan dituangkan dalam bentuk tulisan berupa deskripsi kata-kata.

d) Masalah fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya, segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti sebagai instrument juga harus

“divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi validasi terhadap pemahaman metode kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Walaupun manusia bersifat subjektif,


(19)

namun manusia sebagai instrument dapat menghasilkan data yang reabilitasnya hampir sama dengan data yang dihasilkan oleh instrument yang dibaut secara objektif, karena manusia sebagai instrument dalam penelitian kualitatif ialah manusia dapat merasa dan merespon, manusia mempunyai karakter yang fleksibel sehinggga dapat berfungsi multi purporse (mempunyai tujuan yang banyak juga bervariatif dengan mengumpulkan informasi secara serempak dan memungkinkan pemprosesan data secara segera sehingga dapat mengemukakan hipotesis dilapangan.


(1)

Sukarame, tentang kebenaran

pengimplementasian kurikulum 2013 di SMPN 1 Sukarame, konsep penilaian autentik, faktor- faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaan penilaian autentik,dampak, solusi, perangkat yang tersedia, dan persiapannya

catatan data-data hasil

wawancara dalam bentuk tulisan

c. Studi Pustaka

Langkah ini diambil sebagai dasar pengumpulan data dan pengumpulan informasi yang dibutuhkan untuk melengkapi dan mendukung bahasan tentang penelitian yang telah diamati, baik berupa buku cetak, desertasi,tesis, skripsi, artiker di koran dan majalah, internet dan jurnal.

d. Dokumentasi

Langkah ini merupakan pelengkap untuk melampiri keterangan dan membantu memberikan gambaran yang lebih nyata dalam kegiatan proses pembelajaran seni tari di SMP Negeri 1 Sukarame. Dokumentasi ini berupa RPP yang digunakan oleh guru seni budaya pada sekolah tersebut, dan foto-foto siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Yang diambil dengan kamera foto untuk memperkuat dan mempertegas hasil penelitian agar lebih akurat dalam proses pengumpulan data

e. Angket

Menurut Suharsini Arikunto (1998, hlm. 140) “Angket / kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi


(2)

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket berstruktur, yang sifatnya tegas, konkret, dan dengan pertanyaan-pertanyaan yang terbatas. Responden diminta tidak lebih dari mencek atau mengisi skala-skala atau lajur-lajur pertanyaan yang sudah ditentukan.

Angket dibagikan kepada siswa-siswi kelas VII, SMP Negeri 1 Sukarame sesuai dengan sampel yang ditentukan. Alasan peneliti menggunakan angket adalah untuk memperkuat validitas hasil penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Data dianalisis secara kualitatif yang dinyatakan dengan kata-kata atau simbol, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh, dengan pengamatan yang terus menerus mengakibatkan variasi data yang tinggi sekali. Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Teknik analisis data yang peneliti gunakan bersifat triangulasi, yaitu dengan cara menggabungkan data-data yang terkumpul dari observasi, wawancara dan angket.

Teknik analisis data akan menempuh tahapan pelaksanaan sebagai berikut :

1. Semua data yang sudah terkumpul akan diolah dan diteliti dengan mengemukakan hal-hal pokok tentang penilaian autentik pada mata pelajaran seni tari dalam implementasi kurikulum 2013 untuk siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Sukarame.

2. Membuat rangkuman temuan-temuan penelitian tentang penilaian autentik dalam implementasi kurikulum 2013, sehingga dalam suasana yang sistematis siswa dapat belajar dengan efektif dalam pembelajaran seni budaya (seni tari) di SMP Negeri 1 Sukarame.


(3)

3. Mendeskripsikan hasil penelitian yang sudah menjalani proses pengolahan dan sudah dapat ditarik kesimpulan dituangkan dalam bentuk tulisan berupa deskripsi dan kata-kata.

H. Tahapan Penelitian 1. Tahapan Perencanaan

Dalam tahap perencanaan dilakukan kegiatan sebagai berikut : a. Merencanakan kegiatan penelitian

b. Menentukan fokus penelitian c. Mengamati proses pembelajaran 2. Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti membagi kedalam beberapa tahapan dalam langkah-langkah penelitian, yaitu :

a. Mempersiapkan instrument penelitian b. Pelaksanaan wawancara

c. Penyebaran angket

d. Pengumpulan data e. Pengolahan data

3. Penyusunan Laporan Penelitian a. Validasi Data

Data dianalisis secara kualitatif yang ditanyakan dengan kata-kata atau symbol, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan tekhnik pengumpulan data yang bermacam-macam dan dilakukan secara terus menerus sampai data jenuh, dengan pengamatan yang terus menerus melibatkan variasi data yang tinggi sekali.

Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu nalisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Tekhnik analisis data yang peneliti gunakan bersifat triangulasi, yaitu tekhnik pemeriksaan dengan cara menggabungkan data-data


(4)

yang sudah terkumpul dari observasi, wawancara, dan studi dokumentasi sebagai perbandingan atas data itu. Peneliti melakukan triangulasi dengan membandingkan dan mengecek balik drajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Pada metode triangulasi dapat diperoleh dengan berbagai cara :

1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara juga data hasil angket.

2) Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi terbuka dan tertutup.

3) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain.

4) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Untuk lebih memperjelas proses analisis data peneliti melakukan proses

dengan cara triangulasi, seperti berikut.

Bagan 3.1 Proses Analisis Data

Triangulasi

Wawancara

Observasi

Angket


(5)

Tekhnik analisis data akan menempuh tahapan pelaksanaan sebagai berikut :

a) Semua data yang sudah terkumpul akan diolah dan diteliti dengan mengemukakan hal-hal pokok tentang penilaiam autentik pada mata pelajaran seni tari dalam implementasi kurikulum 2013 pada kelas VII di SMP Negeri 1 Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya.

b) Membuat rangkuman temuan-temuan penelitian dalam suasana yang sistematis sehingga proses penilaian hasil belajar siswa dalam pembelajaran seni tari dengan tiga ranah penilaian (penilaian pengetahuan, penilaian sikap, dan penilaian keterampilan) tergambar.

c) Mendeskripsikan hasil penelitian yang sudah menjalani proses pengolahan dan sudah dapat ditarik kesimpulan dituangkan dalam bentuk tulisan berupa deskripsi kata-kata.

d) Masalah fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya, segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.

Berdasarkan hal tersebut, peneliti sebagai instrument juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan. Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi validasi terhadap pemahaman metode kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Walaupun manusia bersifat subjektif,


(6)

namun manusia sebagai instrument dapat menghasilkan data yang reabilitasnya hampir sama dengan data yang dihasilkan oleh instrument yang dibaut secara objektif, karena manusia sebagai instrument dalam penelitian kualitatif ialah manusia dapat merasa dan merespon, manusia mempunyai karakter yang fleksibel sehinggga dapat berfungsi multi purporse (mempunyai tujuan yang banyak juga bervariatif dengan mengumpulkan informasi secara serempak dan memungkinkan pemprosesan data secara segera sehingga dapat mengemukakan hipotesis dilapangan.